Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

20
BAB 2 Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri Pengenalan Keterampilan Komunikasi Keefektifan dalam pengajaran bergantung pada beberapa faktor. Pengetahuan tentang mata pelajaran, pemakaian teknik dan media yang tepat, kesadaran akan prinsip-prinsip pembelajaran terapan, dan keterampilan dalam pengelolaan kelas. Yang lebih penting dari semua hal ini adalah bagaimanapun juga keterampilian yang kita miliki sendiri, keterampilan kehidupan kita. (Gazda, Asbury, Balzers, Childers, Elps, & Walters, 1999, hal.1) Seorang guru harus menjadi seorang komunikator yang efektif. Seorang guru berkomunikasi dengan muridnya, kolega, administrasi, orang tua, dan juga publik. Komunikasi efektif membutuhkan banyak jenis pengetahuan diri, pengetahuan mata pelajaran, pengetahuan pendekatan pembelajaran murid dan keterampilan dalam komunikasi antar diri. TUJUAN Kita akan mampu untuk: 1. Mendaftarkan dan menggambarkan jenis-jenis interaksi kelas yang disajikan dalam bab ini. 2. Merencanakan dan menyampaikan pengajaran mikro atau mata pelajaran sekolah yang mencakup target verbal dan pesan non verbal. 3. Menyatakan alas an kenapahubungan antar diri yang positif penting dalam kelas dan

Transcript of Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

Page 1: Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

BAB 2

Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

Pengenalan Keterampilan Komunikasi

Keefektifan dalam pengajaran bergantung pada beberapa faktor.

Pengetahuan tentang mata pelajaran, pemakaian teknik dan media

yang tepat, kesadaran akan prinsip-prinsip pembelajaran terapan,

dan keterampilan dalam pengelolaan kelas. Yang lebih penting dari

semua hal ini adalah bagaimanapun juga keterampilian yang kita

miliki sendiri, keterampilan kehidupan kita. (Gazda, Asbury,

Balzers, Childers, Elps, & Walters, 1999, hal.1)

Seorang guru harus menjadi seorang komunikator yang efektif.

Seorang guru berkomunikasi dengan muridnya, kolega,

administrasi, orang tua, dan juga publik. Komunikasi efektif

membutuhkan banyak jenis pengetahuan diri, pengetahuan mata

pelajaran, pengetahuan pendekatan pembelajaran murid dan

keterampilan dalam komunikasi antar diri. Komunikasi efektif

diluar sekolah meliputi keterampilan pendidikan sebagai suatu

disiplin dan menjadi seorang penyokong terhadap pentingnya hal

tersebut.

Kauchak dan Eggen (2003), berdasarkan penelitian,

mengidentifikasi lima hal keefektifan komunkiasi:

1. Istilah yang tepat – menhindari kata-kata dan frasa yang

samar dan ambigu.

2. Wacana yang berhubungan – presentasi terhubung dan

membawa pada sebuah pokok.

TUJUAN

Kita akan mampu untuk:

1. Mendaftarkan dan menggambarkan jenis-jenis interaksi kelas yang disajikan dalam bab ini.

2. Merencanakan dan menyampaikan pengajaran mikro atau mata pelajaran sekolah yang mencakup target verbal dan pesan non verbal.

3. Menyatakan alas an kenapahubungan antar diri yang positif penting dalam kelas dan mendaftarkan perilaku yang dibutuhkan untuk hubungan antar diri yang positif.

4. Menunjukkan kesadaran akan keterampilan komunikasi verban dan non verbal yang efektif.

5. Menunjukkan pemakaian keterampilan

Page 2: Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

3. Tanda transisi – menandakan bahwa sebuah ide berakhir dan ada permulaan yang lain.

4. Penekanan -- menandakan bahwa idea tau topik mempunyai arti yang istimewa.

5. Perilaku verbal dan non verbal yang sesuai - - menyampaikan pesan tanpa kata-kata

terucap hal. 135-137)

Diatas adalah contoh ketetampilan komunikasi dalam kelas. “Para guru dalam masyarakat

demokratis harus memainkan peranan dalam perumusan praktek professional, mendidik publik,

dan membuat kebijakan pendidikan” (Kincheloe, 2004, hal. 52).

Pentingnya komunikasi ditunjukkan dalam PRAXIS/Professional Assesment for

Beginning Teachers (Penilaian Profesional bagi Guru Pemula) dan INTASC/Interstate New

Teacher Assessment and Support Consortium (Penilaian Guru Baru Antar Negara Bagian dan

Dukungan Konsorsium).

Keterampilan Mendengarkan

Empati

Ketulusan hati

Dengarkanlah kata-kata dan perasaan

Gunakanlah penerima dan pengirim

Keterampilan Antar Diri

Untuk Mengerti

Parafrase

Memeriksa persepsi

Untuk Dimengerti

Deskripsi perasaan

Deskripsi perilaku

Keterampilan Komunikasi

Oral Nonverbal

Kemampuan didengar Ekspresi wajah

Kejelasan Pergerakan

Ucapan Gestur

Variasi dan penekanan Perilaku

Pemakaian bahasa Kontak mata

Perilaku Keheningan

Kontak fisik

Interaksi Kelas

Guru/kelas keseluruhan

Jawaban dan Pertanyaan

Diskusi kelas

Kelompok kecil

Pembelajaran kooperatif

Sepasang/tritunggal

Guru/individu

Keterampilan Antar Diri dan Komunikasi

Page 3: Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

Profil Kompetensi Guru

Profil Kompetensi Guru (PKG) dikenalkan dalam bab 1 menyajikan keterampilan esensial yang

harus dikuasai oleh guru. Grafik teratas dihalaman selanjutnya mengidentifikasi kunci

keterampilan komunikasi yang dibahas dalam bab ini. Pembahas disebelah kiri menggambarkan

efektif dan yang disebleha kanan menggambarkan tidak efektif dalam penggunaan kompetensi.

Berkas data berdasarkan deskripsi positif dapat dengan mudah dirancang. Contoh dari hal ini

dapat ditemukan dalam bab lampiran.

Dibawah Kognitif

Sebuah fokus dalam pendekatan kognitif, yang mempunyai tempat penting dalam pengajaran,

tidak lagi cukup dalam kelas dewasa ini. “Guru pemula harus mengembangkan kemampuan

untuk menerapkan pengetahuan secara tepat dalam konteks yang berbeda ketika menangani

berbagai macam kognitif, psikologis, moral, dan tuntutan antar diri yang secara simultan

membutuhkan perhatian dalam kelas” (Darling-Hammond &Cobb, 1996, p.45). Norris (2003)

menambahkan, “Jika kita mengenali bahwa sekolah adalah tempat sosial dan emosional, dan kita

adalah mahluk sosial dan emosional lalu kita harus menempatkan perhatian lebih dari otak

kognitif kita” (hal. 314).

Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

Pemakaian suara, bahasa tertulis dan terucap

yang tepat

Secara umum dapat didengar, menyenangkan

dan ekspresif, mengontrol volume secara tepat,

ucapan yang benar; ejaan dan tata bahasa yang

benar; pemeragaan pemakaian bahasa;

selebaran yang mudah dimengerti dan cocok

dengan level murid; hasil kerja tertulis rapi

dan dapat disajikan.

Penggunaan keterampilan antar diri yang

efektif

Empatetik (mencoba memahami yang lain) dan

Tidak dapat didengar atau monoton; ucapan

yang salah; pemakaian bahasa Inggris yang

rendah; murid mengalami kesulitan memahami

guru; sedikit usaha untuk menunjukkan

penggunaan bahasa; kerja tertulis berantakan

dan membingungkan.

Pendengar yang kurang baik; tidak empatetik

Page 4: Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

menolong yang lain memahaminya;adalah

yang lain – daripada memusatkan pada diri

sendiri; memperagakan, mengajar, dan

mengharapkan penggunaan keterampilan antar

diri oleh murid.

(tidak mencoba memahami yang lain), tidak

menolong yang lain untuk memahaminya;

adalah diri sendiri – daripada memusatkan

pada orang lain; tidak mengajarkan atau

mengharapkan penggunaan keterampilan antar

diri oleh murid.

Para guru, Elksin berkata, harus menyadari pembelajaran sosial-emosional. Mereka

melihat bahwa, merujuk pada Mayer dan Salovery (1997), hal ini mencakup penerimaan secara

akurat, menilai, dan mengekspresikan emosi (hal. 63). Kecerdasan emosi dalam bersekolah,

mereka percaya, memiliki lima cakupan: mengetahui emosi seseorang; mengelola emosi

seseorang; mengenali emosi yang lain; menggunakan keterampilan sosial ketika bersama yang

lain; dan mempelajari keterampilan sosial-emosional, terutama oleh murid yang berada dalam

resiko, yang membutuhkan pengajaran (hal. 64-74).

Tujuan-tujuan pelajaran meliputi hasil kognitif, psikomotor, dan afektif. Pengajaran,

bagaimanapun juga, adalah utama dan penting. Setiap orang yang akan bekerja dengan kita

mempunyai kebutuhan, perasaan, perilaku, nilai, dan sejarah pengalaman kehidupan yang unik.

Ini adalah kenapa pengajaran merupakan hal komplek, penuh tuntutan, dan sering dipandang

sebagai profesi yang membuat stress.

Guru sebagai seorang Fasilitator Pembelajaran

Peranan yang diterima seorang guru meliputi sebagai penyebar ilmu pengetahuan sampai

fasilitator pembelajaran. Untuk menjadi seorang fasilitator yang efektif, kita harus mengetahui

pokok mata pelajaran, mempunyai pegangan yang handal dalam pembelajarann dan teori

perkembangannya, dan mempunyai wewenang terhadap peranan yang luas dalam keterampilan

pelajaran. Kita juga akan membutuhkan komunikasi yang berkembang baik, antar diri, dan

keterampilan kelompok:

Kesadaran diri dan nilai-nilai pribadi dan pemahaman nilai-nilai dan perasaan orang lain.

Pengetahuan budaya sendiri dan orang lain.

Kemampuan untuk menganalisa perasaanmu.

Page 5: Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

Memahami kemampuan untuk menjadi teladan.

Rasa etis.

Kemampuan untuk menjelaskan tingkat tanggung jawab bagi diri sendiri dan orang lain.

Kita dapat menjadi komunikator antar pribadi yang lebih efektif dengan membuat lebih baik

keterampilan murid-murid kita. Lebih jauh lagi, kita dapat mengajar keterampilan yang sama

seperti ini kepada murid kita sebagaimana kita menguasai kurikulum. Kita dapat memperagakan

dan megajar komunikasi, antar diri, keterampilan kelompok mengharapkan bahwa murid kita

juga akan menggunakannya.

Pengetahuan Diri

“ketahuailah diri kamu sendiri!” pengetahuan diri adalah penting untuk membangun hubungan

antar pribadi yang baik. Bagaimana kita dapat melihat diri kita sendiri dalam saat ini?

Bagaimana yang lain melihatmu? Cara mereka melihat dirimu? Apa keunggulanmu?

Kelemahanmu? Aspirasi? Potensial?.

Kita adalah produk, seringnya kita adalah tahanan, dari pengalaman kita sendiri. Kita

membuat penilaian dari perspektif pribadi. Sebelum guru dapat bekerja dengan efektif dengan

yang lain, mereka harus mengetahui diri mereka sendiri dan sistem-sistem nilai mereka. Ada dua

cara penting yang dapat kita pelajari tentang diri kita sendiri: (1) oleh keberuntungan dan (2)

melalui usaha yang disadari. Model kesadaran Johari “Jendela” (dalam Civikly, 1992, hal. 148-

150) adalah sebuah cara yang bagus untuk mengembangkan sebuah persepsi realistis terhadap

apa yang kita suka dan potensial kita. Ketika kita membangun sebuah Jendela Johari pribadi

yang kita kemukakan, terima, dan pikirkan tentang informasi tentang diri kita sendiri. Jendela

menyajikan empat kajian untuk dijelajahi tentang diri kita sendiri.

1. Ranah public (wilayah terbuka kita) menghadirkan informasi yang kita tahu tentang diri

kita sendiri dan bahwa kebanyakan orang (contohnya keluarga, teman, dan teman

sekelas) tahu tentang diri kita. Ini adalah perilaku dan motivasi yang diketahui untuk diri

kita sendiri dan orang lain (contohnya penampilan, saudara perempuan dan laki-laki).

Page 6: Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

2. Ranah buta (titik buta kita) adalah informasi tentang kita yang tidak kita tahu dari yang

orang lain lakukan. Orang lain dapat melihat hal-hal tentang kita yang tidak kita sadari.

Kita mungkin buta terhadap hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.

3. Ranah tersembunyi (diri pribadi kita) adalah informasi tentang kita yang tidak kita

ketahui dari yang tidak orang lain lakukan (contohnya merasa tidak nyaman dan ragu

dalam situasi sosial ketika yang lain kiranya akan menyisihkan kita dari perbincangan).

Hal-hal seperti ini tentang diri kita bahwa kita mencoba menjaganya menjadi rahasia.

4. Ranah tidak diketahui (ranah misteri kita) adalah informasi tentang diri kita bahwa kita

ataupun orang lain tidak mengetahuinya. Area ini adalah dimana kita ataupun orang lain

sadar terhadap perilaku dan motif-motif tertentu (contohnya kita berharap menjadi

seorang fotografer yang handal tapi kita ataupun orang lain tidak menyadari bahwa kita

memiliki potensi ini). Ini mungkin mencakup bakat terpendam kita, atau keinginan yang

tidak disadari, aspirasi, atau fantasi – hal-hal yang mungkin kemudian akan menjadi

ancaman kuat dalam kehidupan kita. Untuk contoh grafiknya, kunjungi

www.ausberg.edu/education/edc210/johari.html.

Keterampilan komunikasi yang baik (menyampaikan pesan yang jelas dalam sebuah cara sensitif

terhadap yang lain) dan keterampilan antar diri (memahami yang lain dan menjadi difahami oleh

yang lain) dan keterampilan kelompok (bekerja dengan dua orang atau lebih) adalah hal-hal

dasar dalam pengajaran yang baik. Kita dapat menjadi komunikator antar diri yang lebih baik

dengan menjalankan keterampilan antar diri kita. Lebih jauh lagi, kita dapat memperagakan hal

ini kepada murid kita, dan mengajarkannya kepada mereka.

Meningkatkan ukuran jendela publik kita (ditunjukkan oleh kaca jendela ‘publik’ yang

meluas) adalah sebuah tujuan yang kita punya untuk keterampilan antar diri kita. Seseorang yang

mempunyai pengetahuan diri yang luas mempunyai area publik yang luas. Meningkatkan ukuran

ranah ini berarti bahwa informasi harus dipindahkan dari area yang lain. Lakukan hal ini dengan

menunjukkan lebih tentang diri kita, refleksi, mengundang dan menerima timbal balik tentang

diri kita sendiri, atau mengambil bagian dalamnya dan menggambarkan aktivitas yang

membiarkan kita mempelajari lebih tentang perilaku dan motif diri kita. Ketika kita menolong

orang lain kita sering menggunakan diri kita, persepsi dan kebutuhan kita, sebagai poin referensi.

Page 7: Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

Berhati-hatilah terhadap akibat dari perilaku dan motivasi kita terhadap orang lain dan hindarilah

membangun nilai pribadi dan kebutuhan dalam diri mereka.

Keterampilan Komunikasi Dasar

Guru baru sering dikejutkan oleh tuntutan dalam pengalaman mengajar mereka. Meskipun

menghabiskan waktu berjam-jam untuk merencanakan mata pelajaran, mereka sering dibatasi

oleh pentingnya komunikasi. Tiba-tiba, setiap kata dan gestur mempunyai arti penting. “Apa

yang aku katakan? Bagaimana aku akan mengatakannya? Apa yang dapat aku lakukan dengan

tanganku?”. Bagian ini dirancang untuk membantu kita memperbaiki kemampuan kita dalam

berkomunikasi. Dari momen ketika seorang guru berjalan menuju kelas, mereka menyampaikan

pesan-pesan. Seorang guru yang efektif adalah hangat, mudah bergaul, peduli, terorganisir, siap,

dan jelas. Guru peduli tentang pengajaran dan pembelajaran, antusias dan terampil dalam

bertanya dan diskusi. Kualitas seperti ini harus ditunjukkan dalam perilaku verbal dan nonverbal.

Guru yang efektif mempunyai tingkatan komunikasi, antar diri, dan keterampilan kelompok.

Keterampilan komunikasi mencakup kegiatan menulis, berbicara, membaca, dan mendengarkan

dengan mata dan telinga, dan bahasa tubuh. Fokus dalam bab ini adalah komunikasi oral dan

nonverbal yang kita anggap sebagai keterampilan dasar komunikasi. Ada sesuatu aktor dalam

setiap guru yang efektif.

Keterampilan Komunikasi Oral Dasar

Suara manusia membawa kata-kata kedalam kehidupan. Kata yang kita ucapkan, arti mereka,

dan bagaimana mereka disampaikan (ketegasan, modulasi, nada, tempo, dsb) membentuk pesan

yang kita sampaikan kepada mereka. Komunikasi verbal adalah sebuah alat yang halus untuk

menstimulasi pikiran, ide, konsep, dan perasaan. Berbicara atau bahasa oral adalah sebuah ihwal

pertengahan yang digunakan guru untuk memberikan pesan. Tentu saja, berbicara adalah apa

yang kebanyakan orang fikir ketika kata yang disampaikan disebutkan. Bahasa yang kita pilih

dan cara yang kita pakai harus membawa pada pemahaman yang jelas dan perasaan positif.

Untuk menjadi efektif dalam kelas dan mendapatkan standar yang diharapkan, kita menyarankan

hal-hal dibawah ini.

Keterampilan oral dimana kita harus cakap yang meliputi:

Page 8: Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

Dapat didengar. Berbicaralah dengan keras agar dapat didengar oleh semua, tetapi tidak

juga sangat keras yang membuat mereka tidak nyaman.

Kejelasan. Pilihlah kata-kata dan struktur kalimat yang deskriptif, singkat, dan cocok

terhadap level pemahaman pendengar; hindarilah hal yang “berlebihan”, terpotong-

potong, atau pernyataan dan pertanyaan yang tidak komplit.

Ucapan. Berbicaralah setiap kata dan kalimat, yang berbeda, dengan konsonan dan vowel

dengan baik, dan kata-kata yang kena dan singkat dipermulaan dan akhir.

Variasi dan penekanan. Ragamkanlah kecepatan berbicara kita, volume, nada suara,dsb;

gunakanlah keheningan untuk penekanan atau untuk memberikan waktu berfikir;

hindarilah berbicara monoton.

Penggunaan bahasa. Gunakanlah bahasa dengan tata bahasa yang benar, hindarilah kata

slang, dan hindarilah ucapan yang buruk (seperti Gonna, Kinda, dan Won’t ya).

Manerisme. Hindarilah berbicara manerisme yang menggangu dan membingungkan

(seperti seringnya pemakaian kata Oke, “uh-uh” dan” Ah-uh”,dsb).

Keterampilan Komunikasi Dasar Nonverbal

Kita jarang mempercayai kata-kata sendiri. Kita menggunakan bahasa tubuh secara

berkesinambungan, mengekspresikan pesan nonverbal melalui sikap tubuh, pergerakan tubuh,

gestur, ekspresi wajah atau warna, dan bahkan kontak sentuhan. Peserta didik “membaca’

gerakan punggung, alis, atau gerakan tangan guru. Amundson (1993) mengabarkan bahwa 93

persen pesan disampaikan secara nonverbal. Kita mungkin tidak sadar terhadap nonverbal yang

kita pakai, tapi kita dapat belajar bagaimana menggunakan komunikasi nonverbal secara efektif.

Pentingnya kesesuaian antara pesan verbal dan nonverbal dalam mengkomunikasikan

perasaan tidak dapat dipisahkan. Peserta didik lebih memperhatikan hal yang kita lakukan

daripada yang kita ucapkan. Jika peserta didik merasa bahwa pesan yang kita sampaikan

bertentangan, mereka akan ragu dan tidak percaya kepada guru mereka. Untuk menjadi

komunikator yang efektif, cobalah pendekatan dibawah ini.

Keterampilan nonverbal dimana kita harus menjadi jelas yang mecakup hal-hal dibawah

ini.

Page 9: Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

Ekspresi wajah. Dukunglah kata-katamu dengan ekspresi wajah; hindarilah kurang

berekspresi dan menjemukan (jika guru antusias, maka tunujukkanlah).

Pergerakan. Ragamkanlah stimulus dengan bergerak didalam kelas atau menuju papan

kapur ketika yang lain membantu ketika mempetahankan kontak mata; ikutilah individu

atau kelompok; dukunglah ucapan dengan gerak tubuh.

Gestur. Perhatian langsung, menggunakan gestur untuk penekanan atau membantu

memahami cara yang mendukung daripada yang mengacaukan.

Manerisme. Hindarilah manerisme yang mengacaukan dan membingungkan (contohnya

menggaruk-garuk, memainkan pensil, membasahi bibir, goyang-goyang, atau

membunyikan tulang).

Kontak mata. Buatlah semua murid merasa bahwa mereka secara pribadi merasa

dilibatkan; tataplah murid yang kau tunjuk; hindarilah melihat yang berlebihan kepada

catatan murid, titik tertentu diruangan, objek, atau papan kapu.

Keheningan. Gunakanlah keheningan untuk mendapatkan perhatian, untuk penekanan,

untuk menyediakan waktu untuk berfikir, atau yang bersangkutan dengan gangguan kecil.

Kontak fisik. Gunakanlah kontak fisik untuk, contohnya, membimbing gerakan tangan

seorang murid, mendapatkan persetujuan, dan menunjukkan persetujuan. Bagaimanapun

juga, gunakanlah kontak fisik hanya dengan penuh kebijaksanaan dan berdasarkan level

usia dan gender peserta didik.

Geddes (1995) menawarkan saran untuk memperbaiki komponen komunikasi nonverbal:

Untuk menunjukkan bahwa kamu suka dan menghormati orang-orang, hadapilah mereka

ketika kamu berinteraksi.

Observasilah sikap tubuh orang lain, karena ini dapat memberikan petunjuk terhadap

perasaan mereka – sikap tubuh dihubungkan dengan kepercayaan dan antusiasme.

Perhatikanlah ekspresi wajah. Sebagian orang menutupi emosinya dengan menunjukkan

tanpa ekspresi ketika yang lain membesarkan-besarkan ekspresi untuk menyembunyikan

perasaan mereka.

Dalam kebanyakan budaya, kontak mata yang sering menunjukkan ketertarikan dan

kepercayaan, ketika penghindaran menyampaikan yang sebaliknya.

Page 10: Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

Umumnya, kurangnya jarak antara orang-orang, yang lebih intim adalah hubungannya.

Berdiam diri dibelakang mejamu memberikan pengaruh yang kurang baik.

Orang-orang yang berpakaian baik – bukan berpakaian berlebihan—cenderung untuk

mendapatkan rasa hormat yang lebih dari orang lain.

Sebuah instrumen yang dapat kita gunakan untuk timbal balik tentang keterampilan dasar

komunikasi kita ditambahkan dalam apendik 2.1. Selama pelajaran mikro dan pengalaman

mengajar pertama kita di sekolah, carilah seorang pasangan kerja atau guru untuk

mengumpulkan data dalam keterampilan komunikasi kita. Pengalaman bermanfaat lainnya

adalah untuk menyusun mata pelajaran kita yang akan disiarkan ulang.

Keterampilan Antar Diri

Kerja seorang guru meliputi aliran interaksi yang terus menerus dengan individu, kelompok

kecil, dan kelas secara keseluruhan. Sebagaimana kita berinteraksi, menggunakan kata dan

bahasa tubuh, kita secara konstan mengirim dan menerima pesan yang menyampaikan informasi

dan perasaan.

Kejelasan dan Kesesuaian Komunikasi

Penggunaan keterampilan komunikasi verbal dan nonverbal telah didiskusikan lebih awal. Ini

adalah kunci dalam mengirim pesan yang jelas. Pesan-pesan yang berbentuk kata ambigu, sama,

tidak koheren, atau dimana kata-katadigunakan dan konflik sinyal nonverbal mengganggu

komunikasi. Pernyataan yang dibuat oleh guru harus jelas dan ringkas. Ketika kita

berkomunikasi, adalah penting bagi kita untuk memahami yang lain dan bahwa mereka

memahami kita. Komunikasi antar diri yang efektif membutuhkan kesesuaian antara pesan yang

dikirim dan yang diterima (lihat Gambar 2.1). Jika keduanya tidak sama mungkin menghasilkan

frustasi, bahkan marah. Tidak hanya pesan yang harus disampaikan dengan jelas, sebuah respon

yang tepat tidak mungkin meskipun penerima mendengar dengan efektif (Tubbs & Moss, 2003).

Menggunakan dan Mengajarkan Keterampilan Mendengarkan

Page 11: Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

Seberapa sering kamu menganggap dirimu tidak memperhatikan orang yang sedang berbicara

dengan mu? Mendengarkan masalah “berhenti fokus terhadap diri kita sendiri daripada pesan-

pesan orang lain” (Beebe, Beebe, Redmond, Geerinck, & Milestone, 2000, hal. 121). Untuk

menjadi sukses, mendengarkan harus menjadi sebuah proses aktif. Dalam mendengarkan yang

aktif, memahami dan mengevaluasi arti sebuah pesan harus terjadi sebelum pendengar dapat

meresponnya. Pendengar harus bekerja dengan aktif dalam mendengarkan ketika seseorang

berbicara. Ini membutuhkan perhatian pada apa yang orang lain katakan bahkan ketika kita tidak

setuju dengannya (Borich & Tombari, 1995). Sebagai seorang guru, dengarkanlah kata-kata yang

digunakan oleh murid dan nada mereka. Bahwa mendengarkan kepada apa yang murid

sebenarnya katakan dan juga apa yang mereka akan coba katakan. Dua cara komunikasi yang

baik yang harus terjadi adalah: (1) keduanya harus sama-sama mendengarkan; (2) mendengarkan

harus mencakup mendengarkan perasaan dan kata-kata; dan (3) mendengarkan harus responsif.

Gunakanlah alat “penerima” dan “pengirim” kita. Mendengarkan meliputi parafrase, memeriksa

arti, menerima perasaan, dan mencari informasi yang lebih jauh. Pembicara harus tahu bahwa

kita sedang mendengarkan melalui bahasa tubuh kita dan bagaimana kita meresponnya secara

verbal. Peragakanlah keterampilan mendengarkan, ajarilah muridmu bagaimana

menggunakannya, dan berharap mereka menggunakannya

KOMUNIKASI EFEKTIF KOMUNIKASI TIDAK EFEKTIF

Terjadi ketika pesan yang dikirim sama dengan

pesan yang diterima

Hasil: ADANYA KESESUAIAN

Terjadi ketika pesan yang dikirim dan yang

diterima berbeda

Hasil: TIDAK ADANYA KESESUAIAN

Gambar 2.1 Kesesuaian antara pesan yang dikirim dan yang diterima

Hal Macomber (2003), setelah mengulas literatur, merangkum sebuah daftar “Sepuluh Besar

Keterampilan Mendengarkan”:

Berhentilah berbicara.

Letakkanlah semua energi dalam mendengarkan.

Perhatikan filter pribadimu ketika mendengarkan.

Jangan berargumen secara mental.

Page 12: Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

Kurangi keinginanmu untuk menjawab pertanyaan.

Biasakan dirilah dengan situasi.

Ketika ragu apakah harus mendengarkan atau berbicara, teruskan saja mendengarkan.

Jangan berasumsi kau harus melakukan sesuatu tapi teruskanlah mendengarkan.

Bekerja dalam mendengarkan.

Dengarkanlah dengan sebuah kemauan yang dipengaruhi.

Perlengkapan untuk Hubungan Antar Diri yang Efektif

Orang-orang yang menunjukkan keterampilan antar diri yang baik mempunyai positif, konsep

diri, dan menghormati yang lain sebagai orang-orang. Mereka menghindari menjadi fanatik,

menghakimi, konyol, atau tidak penting. Mereka berbagi perlengkapan empati dan keaslian.

Keterampilan antar diri berdasarkan empati (mencoba memahami apa yang orang lain

lakukan dan rasakan, sebagaimana bertentangan dengan simpati, yang berarti setuju dengan, atau

merasakan yang sama dengan orang lain). Empati memberikan keterampilan mencakup

memahami yang lain dan menjadi difahami oleh yang lain.

Guru yang efektif adalah asli. Mereka tulus dalam perhatian mereka terhadap orang lain

dan waktu bagi mereka. Mereka mendengarkan, menolong murid menyelidiki masalah,

memberikan alternatif, dan murid mengerti konsekuensi dari pilihan tersebut. Guru yang baik

cenderung menggunakan keterampilan antar diri ketika bekerja dengan muridnya, kolega, dan

orang tua—kedua keterampilan tersebut menolong memahami yang lain dan membantu mereka

untuk dimengerti (Gambar 2.2).

Keterampilan yang Menolong Kita Memahami yang Lain

Keterampilan antar diri yang baik adalah penting dalam banyak profesi. Begitu juga dalam

profesi guru. Melalui seksi ini kita akan dibantu untuk mengembangkan dan mempraktekkan

keterampilan ini. Ketika berinteraksi, proses dimulai dengan sebuah kesempatan untuk

menyampaikan sebuah pesan atau perasaan kepada orang lain. Pengirim mempunyai sebuah

kesan mental yang dirubah kedalam bahasa, diagram gambar, atau bahasa tubuh. Bagaimana kita

merubahnya tergantung pada latar belakang kita, kerangka referensi, nilai-nilai, dan cara kita

menginterpretasikan mereka. Ini mungkin berbeda dari intonasi seseorang yang menerima pesan,

Page 13: Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri

yang mungkin mempunyai kerangka referensi yang lain atau cara berkomunikasi. Tuntutan

mungkin dibutuhkan untuk menjelajahi apakah pesan diterima dengan akurat.

Dua keterampilan utama dalam memahami yang lain dan membantu meyakinkan yang

paling dimaksudkan adalah sama seperti halnya pesan diterima adalah (1) parafrase (memahami

informasi, ide, dan saran dari yang lain), dan (2) memeriksa persepsi (memahami perasaan yang

lain).

Gambar 2.2 Jenis Keterampilan Antar Diri

Memahami yang Lain

Difahami oleh orang lain

Parafrase

Memeriksa persepsi

Deskkripsi perasaan

Deskripsi perilaku