Keterampilan Bertanya
-
Upload
ferumferdi -
Category
Documents
-
view
49 -
download
6
Transcript of Keterampilan Bertanya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bertanya adalah kegiatan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari, dan
dimanapun berada, di rumah, di pasar, di perjalanan, di sekolah, dan dimana saja
selalu terjadi kegiatan Tanya jawab ini.
Pertanyaan dalam kehidupan sehari-hari bertujuan memperoleh informasi
mengenai hal yang belum diketahui penanya. Sedangkan dalam proses belajar-
mengajar tujuan pertanyaan yang diajukan guru ialah agar siswa belajar, yaitu
memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir. Dalam proses
belajar-mengajar setiap pertanyaan, baik berupa kalimat Tanya atau suruhan yang
menuntut respons siswa sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan
meningkatkan kemampuan berpikir, dimasukkan dalam golongan pertanyaan.
1.2. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana Tujuan dan apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam
Keterampilan Bertanya.
2. Bagaimana Komponen Keterampilan Bertanya.
1
Bab II
PEMBAHASAN
2.1. Tujuan dan Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Keterampilan Bertanya
Seorang guru yang mengajukkan pertanyaan dengan mengajukan pertanyaan
dengan menggunakan keterampilan bertanya secara tepat, dapat mengharapkan
tercapainya beberapa tujuan yang merupakan kemungkinan kemanfaatan dari
penggunaan keterampilan bertanya dalam kelas. Pertanyaan yang diajukkan kepada
siswa bertujuan untuk :
a. Meningkatkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan.
b. Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep.
c. Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar.
d. Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
e. Mendorong siswa mengemukakan pandangannya dalam diskusi.
f. Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.
Dalam upaya pencapaian tujuan di atas, ada beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian pada waktu menggunakkan keterampilan bertanya dalam proses belajar-
mengajar.
a. Kehangatan dan keantusiasan
Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, perlu
ditunjukkan sikap kehangatan, baik pada waktu mengajukkan pertanyaan,
maupun ketika menerima jawaban siswa. Kehangatan dan keantusiasan dapat
ditujukan dengan sikap, gaya, termasuk suara, ekspresi wajah, dan gerakan atau
posisi badan, menampakkan ada tidaknya kehangatan, dan keantusiasan. Salah
satu cara untuk menampakkan kehangatan dan keantusiasan guru dengan cara
menerima jawaban siswa dan menggunakan jawaban itu sebagai titik tolak
uraian selanjutnya.
2
b. Kebiasaan-kebiasaan yang perlu dihindari
Dalam mengajukkan pertanyaan, ada beberapa hal kebiasaan yang perlu
dihindari, diantaranya yaitu :
Mengulangi pertanyaan sendiri. Kebiasaan ini menyebabkan siswa tidak
memperhatikan pertanyaan guru, karena mengharapkan pertanyaan itu diulang.
Mengulangi jawaban siswa. Hal ini menyebabkan terbuangnya waktu untuk
mengulangi jawaban yang tidak perlu diulang, dan mengurangi kesempatan
siswa belajar dari jawaban siswa lainnya.
Menjawab pertanyaan sendiri. Hal ini menyebabkan siswa beranggapan bahwa
jawaban tidak perlu dipikirkan sebab guru akan menjawabnya.
Pertanyaan yang memancing jawaban serentak. Jawaban serentak menyebabkan
guru tidak mengetahui dengan pasti siapa yang benar menjawab dan siapa yang
salah.
Pertanyaan ganda. Pertanyaan yang diajukkan lebih baik berupa pertanyaan
tunggal.
Menentukkan siswa tertentu untuk menjawab, sebelum mengajukkan
pertanyaan. Sebaiknya pertanyaan ditujukkan keseluruh kelas terlebih dahulu,
dan setelah menunggu sejenak, barulah ditentukkan siswa yang menjawabnya.
3
2.2. Komponen-komponen Keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen. Pemahaman guru
tentang komponen-komponen ini merupakkan factor penting dalam usaha
pencapaian tujuan penggunaan pertanyaan dalam kelas. Komponen-komponen yang
dimaksud adalah:
Pengungkapan Pertanyaan secara Jelas dan Singkat
Dalam pengungkapan pertanyaan kata-kata yang mudah dipahami. Susunan
kata-kata harus disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan siswa.
Pemberian Acuan
Sebelum mengajukkan pertanyaan, kadang guru perlu memberikan acuan
berupa pernyataan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang
diharapkan dari siswa. Pemberian acuan (structuring) memungkinkan siswa
memakai serta mengolah informasi itu untuk menemukan jawaban pertanyaan
dan menolong siswa tetap mengarahkan pikirannya kepada topic yang sedang
dibicarakan.
Pemusatan
Pertanyaan Pertanyaan dapat dibedakan atas dua macam berdasarkan batas
lingkupnya, yaitu pertanyaan luas, dan pertanyaan sempit. Pada umumnya
dimulai dengan pertanyaan berfokus luas, kemudian pertanyaan yang khusus
yang berfokus sempit.
Pemindahan Giliran
Teknik ini dilakukan dengan permulaan mengajukan pertanyaan kepada
seluruh kelas kemudian memilih beberapa siswa untuk menjawab.
Penyebaran
Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya di dalam pelajaran guru perlu
menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak. Guru hendaknya
berusaha agar semua siswa mendapat giliran secara merata.
4
Pemberian Waktu Berpikir
Teknik memberikan waktu berpikir ini sangat perlu agar siswa mendapat
kesempatan untuk menemukkan dan menyusun jawaban.
Pemberian Tuntunan
Cara yang dipakai guru dalam memberikan tuntunan ini (prompting), yaitu
mengungkapkan sekali lagi pertanyaan dengan cara lain yang lebih sederhana
dan dengan susunan kata yang lebih mudah dipahami siswa, mengajukan
pertanyaan lain yang lebih sederhana yang jawabanya dapat dipakai menuntun
siswa menemukkan jawaban pertanyaan semula, dan mengulangi penjelasan-
penjelasan sebelumnya yang berhubungan dengan pertanyaan itu.
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kemungkinan-kemungkinan manfaat yang dapat diambil dari penggunaan
keterampilan bertanya adalah sebagai berikut :
Mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukkan, mengorganisir, dan
menilai informasi yang didapat.
Meningkatkan kemampuan siswa dalam membentuk dan mengungkapkan
pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan atas informasi yang yang lengkap dan
relevan.
Mendorong siswa untuk mengembangkan ide-ide, dan mengemukakan ide-ide
itu kepada siswa lainnya secara timbal-balik.
3.2. Saran
Diperlukan kemampuan yang baik bagi seorang guru/calon guru/pendidik dalam
mengembangkan pengetahuannya mengenai keterampilan bertanya agar tercipta
suasana berbagi informasi secara timbal-balik dalam proses belajar mengajar.
6