Keterampilan Bertanya

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bertanya adalah kegiatan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari, dan dimanapun berada, di rumah, di pasar, di perjalanan, di sekolah, dan dimana saja selalu terjadi kegiatan Tanya jawab ini. Pertanyaan dalam kehidupan sehari-hari bertujuan memperoleh informasi mengenai hal yang belum diketahui penanya. Sedangkan dalam proses belajar-mengajar tujuan pertanyaan yang diajukan guru ialah agar siswa belajar, yaitu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir. Dalam proses belajar-mengajar setiap pertanyaan, baik berupa kalimat Tanya atau suruhan yang menuntut respons siswa sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir, dimasukkan dalam golongan pertanyaan. 1.2. Rumusan masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Tujuan dan apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam Keterampilan Bertanya. 1

Transcript of Keterampilan Bertanya

Page 1: Keterampilan Bertanya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bertanya adalah kegiatan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari, dan

dimanapun berada, di rumah, di pasar, di perjalanan, di sekolah, dan dimana saja

selalu terjadi kegiatan Tanya jawab ini.

Pertanyaan dalam kehidupan sehari-hari bertujuan memperoleh informasi

mengenai hal yang belum diketahui penanya. Sedangkan dalam proses belajar-

mengajar tujuan pertanyaan yang diajukan guru ialah agar siswa belajar, yaitu

memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir. Dalam proses

belajar-mengajar setiap pertanyaan, baik berupa kalimat Tanya atau suruhan yang

menuntut respons siswa sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan

meningkatkan kemampuan berpikir, dimasukkan dalam golongan pertanyaan.

1.2. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana Tujuan dan apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam

Keterampilan Bertanya.

2. Bagaimana Komponen Keterampilan Bertanya.

1

Page 2: Keterampilan Bertanya

Bab II

PEMBAHASAN

2.1. Tujuan dan Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Keterampilan Bertanya

Seorang guru yang mengajukkan pertanyaan dengan mengajukan pertanyaan

dengan menggunakan keterampilan bertanya secara tepat, dapat mengharapkan

tercapainya beberapa tujuan yang merupakan kemungkinan kemanfaatan dari

penggunaan keterampilan bertanya dalam kelas. Pertanyaan yang diajukkan kepada

siswa bertujuan untuk :

a. Meningkatkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan.

b. Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep.

c. Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar.

d. Mengembangkan cara belajar siswa aktif.

e. Mendorong siswa mengemukakan pandangannya dalam diskusi.

f. Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.

Dalam upaya pencapaian tujuan di atas, ada beberapa hal yang perlu mendapat

perhatian pada waktu menggunakkan keterampilan bertanya dalam proses belajar-

mengajar.

a. Kehangatan dan keantusiasan

Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, perlu

ditunjukkan sikap kehangatan, baik pada waktu mengajukkan pertanyaan,

maupun ketika menerima jawaban siswa. Kehangatan dan keantusiasan dapat

ditujukan dengan sikap, gaya, termasuk suara, ekspresi wajah, dan gerakan atau

posisi badan, menampakkan ada tidaknya kehangatan, dan keantusiasan. Salah

satu cara untuk menampakkan kehangatan dan keantusiasan guru dengan cara

menerima jawaban siswa dan menggunakan jawaban itu sebagai titik tolak

uraian selanjutnya.

2

Page 3: Keterampilan Bertanya

b. Kebiasaan-kebiasaan yang perlu dihindari

Dalam mengajukkan pertanyaan, ada beberapa hal kebiasaan yang perlu

dihindari, diantaranya yaitu :

Mengulangi pertanyaan sendiri. Kebiasaan ini menyebabkan siswa tidak

memperhatikan pertanyaan guru, karena mengharapkan pertanyaan itu diulang.

Mengulangi jawaban siswa. Hal ini menyebabkan terbuangnya waktu untuk

mengulangi jawaban yang tidak perlu diulang, dan mengurangi kesempatan

siswa belajar dari jawaban siswa lainnya.

Menjawab pertanyaan sendiri. Hal ini menyebabkan siswa beranggapan bahwa

jawaban tidak perlu dipikirkan sebab guru akan menjawabnya.

Pertanyaan yang memancing jawaban serentak. Jawaban serentak menyebabkan

guru tidak mengetahui dengan pasti siapa yang benar menjawab dan siapa yang

salah.

Pertanyaan ganda. Pertanyaan yang diajukkan lebih baik berupa pertanyaan

tunggal.

Menentukkan siswa tertentu untuk menjawab, sebelum mengajukkan

pertanyaan. Sebaiknya pertanyaan ditujukkan keseluruh kelas terlebih dahulu,

dan setelah menunggu sejenak, barulah ditentukkan siswa yang menjawabnya.

3

Page 4: Keterampilan Bertanya

2.2. Komponen-komponen Keterampilan bertanya

Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen. Pemahaman guru

tentang komponen-komponen ini merupakkan factor penting dalam usaha

pencapaian tujuan penggunaan pertanyaan dalam kelas. Komponen-komponen yang

dimaksud adalah:

Pengungkapan Pertanyaan secara Jelas dan Singkat

Dalam pengungkapan pertanyaan kata-kata yang mudah dipahami. Susunan

kata-kata harus disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan siswa.

Pemberian Acuan

Sebelum mengajukkan pertanyaan, kadang guru perlu memberikan acuan

berupa pernyataan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang

diharapkan dari siswa. Pemberian acuan (structuring) memungkinkan siswa

memakai serta mengolah informasi itu untuk menemukan jawaban pertanyaan

dan menolong siswa tetap mengarahkan pikirannya kepada topic yang sedang

dibicarakan.

Pemusatan

Pertanyaan Pertanyaan dapat dibedakan atas dua macam berdasarkan batas

lingkupnya, yaitu pertanyaan luas, dan pertanyaan sempit. Pada umumnya

dimulai dengan pertanyaan berfokus luas, kemudian pertanyaan yang khusus

yang berfokus sempit.

Pemindahan Giliran

Teknik ini dilakukan dengan permulaan mengajukan pertanyaan kepada

seluruh kelas kemudian memilih beberapa siswa untuk menjawab.

Penyebaran

Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya di dalam pelajaran guru perlu

menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak. Guru hendaknya

berusaha agar semua siswa mendapat giliran secara merata.

4

Page 5: Keterampilan Bertanya

Pemberian Waktu Berpikir

Teknik memberikan waktu berpikir ini sangat perlu agar siswa mendapat

kesempatan untuk menemukkan dan menyusun jawaban.

Pemberian Tuntunan

Cara yang dipakai guru dalam memberikan tuntunan ini (prompting), yaitu

mengungkapkan sekali lagi pertanyaan dengan cara lain yang lebih sederhana

dan dengan susunan kata yang lebih mudah dipahami siswa, mengajukan

pertanyaan lain yang lebih sederhana yang jawabanya dapat dipakai menuntun

siswa menemukkan jawaban pertanyaan semula, dan mengulangi penjelasan-

penjelasan sebelumnya yang berhubungan dengan pertanyaan itu.

5

Page 6: Keterampilan Bertanya

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kemungkinan-kemungkinan manfaat yang dapat diambil dari penggunaan

keterampilan bertanya adalah sebagai berikut :

Mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukkan, mengorganisir, dan

menilai informasi yang didapat.

Meningkatkan kemampuan siswa dalam membentuk dan mengungkapkan

pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan atas informasi yang yang lengkap dan

relevan.

Mendorong siswa untuk mengembangkan ide-ide, dan mengemukakan ide-ide

itu kepada siswa lainnya secara timbal-balik.

3.2. Saran

Diperlukan kemampuan yang baik bagi seorang guru/calon guru/pendidik dalam

mengembangkan pengetahuannya mengenai keterampilan bertanya agar tercipta

suasana berbagi informasi secara timbal-balik dalam proses belajar mengajar.

6