Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

18
Kelompok 1 Sansiska Atmaningrum (052) Winda Zulfa Hanafiah (056) Vera Marshalina (162) DIII AKUNTANSI

description

Ketentuan Umum dan Subjek Pajak ini dapat menambah wawasan kita terhadap seluruh hal yang menyangkut pajak dan subjek pajak didalamnya.

Transcript of Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

Page 1: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

Kelompok 1

Sansiska Atmaningrum (052)Winda Zulfa Hanafiah (056)Vera Marshalina (162)

DIII AKUNTANSI

Page 2: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

KETENTUAN UMUM DAN

SUBJEK PAJAK

Page 3: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

BAB 1KETENTUAN UMUM

Page 4: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

Peraturan perundang-undangan perpajakan terus disempurnakan seiring dengan perkembangan ekonomi, teknologi informasi, sosial, dan politik dengan perkembangan ekonomi maupun sosial. Perubahan perundang-undangan perpajakan khususnyaUndang-Undang tentang Ketentuan umun dimaksudkan untuk lebih memberikan keadilan, meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak, meningkatkan kepastian dan penegakan hukum, serta mengantisipasi kemajuan di bidang teknologi informasi dan perubahan ketentuan material di bidang perpajakan. Perubahan tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalisme aparatur perpajakan, meningkatkan keterbukaan administrasi perpajakan, dan meningkatkan kepatuhan sukarela wajib pajak.

Page 5: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

Pasal 1Pajak Penghasilan dikenakan

terhadap Subjek Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak.

Page 6: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

BAB IISUBJEK PAJAK

Page 7: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

(1) Yang menjadi subjek pajak adalah:a. 1. orang pribadi;

2. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak; b. badan; dan c. bentuk usaha tetap. (1a) Bentuk usaha tetap merupakan subjek pajak yang perlakuan perpajakannya dipersamakan dengan subjek pajak badan.(2) Subjek pajak dibedakan menjadi subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri.(3) Subjek pajak dalam negeri

Page 8: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

(4) Subjek pajak luar negeri (5) Bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha

yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat ti nggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia

(6) Tempat tinggal orang pribadi atau tempat keudukan badan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak menurut keadaan yang sebenarnya.

 

Page 9: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

Pasal 2A

(1) kewajiban pajak subjektif orang pribadi sebagaimana dimaksut dalam Pasal 2

(2) ayat (3) huruf adimulai pada saat orang pribadi tersebut dilahirkan, berada, atau berniat untuk bertempat tinggal di Indonesia dan berakhir pada saat meninggal dunia atau meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya.

(3) Kewajiban pajak subjektif badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf b dimulai pada saat badan tersebut didirikan atau betempat kedudukan di Indonesia dan berakhir pada saat dibubarkan atau tidak lagi bertempat kedudukan di Indonesia.

(4) Kewajiban pajak subjektif orang pribadi atau badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) huruf a dimulai pada saatorang pribadi aau orang tersebut menalankan usaha atau melakukan kegiatan sebagaiman dimaksut dalam Pasal 2 ayat (5) dan berakhir pada saat tidak lagi menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap.

Page 10: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

(5) Kewajiban pajak subjektif orang pribadi atau badan sebagaimana dimaksut dalam Pasal 2 ayat (4) huruf b dimulai pada saat orang pribadi atau baan tersebut menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia dan berakhir pada saat tidak lagi menerima atau memperoleh penghasilan tersebut.

(6) Kewajiban pajak subjektif warisan yang belum terbagi sebagaimana dimaksut dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a angka 2) dimulai pada saat timbulnya warisan yang belum terbagi tersebut dan berakhir pada saat warisan tersebu selesai dibagi.

(7) Pabila kewajiban pajak subjektif orang pribadi yang bertempat tingga atau yang berada di Indonesia hanya meliputi sebagaian dari tahun pajak, maka bagian tahun pajak tersebut menggantikan tahun pajak.

Page 11: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

Pasal 3

1. Yang tidak termasuk subjek pajak sebagaimana dimaksut dalam pasal 2

2. Organisasi internasional yang tidak termasuk subjek pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dietapkan dengan keputusan Menteri Keuangan

Page 12: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF

Kewajiban Pajak Subjektif berarti bahwa kewajiban pajak yang melekat pada subjeknya dan tidak dilimpahkan pada orang atau pihak lain. Pada umumnya setiap orang yang bertempat tinggal di Indonesia memenuhi kewajiban pajak subjektif. Sedangkan untuk orang yang bertempat tinggal di luar Indonesia kewajiban pajak subjektifnya ada kalau mempunyai hubungan ekonomi dengan Indonesia.

Page 13: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

TIDAK TERMASUK SUBJEK PAJAK

Yang tidak termasuk Subjek Pajak berdasar Pasal 2 UU No. 36 Tahun 2008 adalah : 

Kantor perwakilan negara asing Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan

konsulat atau pejabat-pejabat lain dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka dengan syarat bukan warga Negar Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh pengahasilan di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik

Page 14: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

Kewajiban pajak subjektif orang pribadi atau badan sebagaimana dimaksut dalam Pasal 2 ayat (4) huruf b dimulai pada saat orang pribadi atau baan tersebut menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia dan berakhir pada saat tidak lagi menerima atau memperoleh penghasilan tersebut.

Kewajiban pajak subjektif warisan yang belum terbagi sebagaimana dimaksut dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a angka 2) dimulai pada saat timbulnya warisan yang belum terbagi tersebut dan berakhir pada saat warisan tersebu selesai dibagi.

Pabila kewajiban pajak subjektif orang pribadi yang bertempat tingga atau yang berada di Indonesia hanya meliputi sebagaian dari tahun pajak, maka bagian tahun pajak tersebut menggantikan tahun pajak.

Page 15: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

Wajib Pajak Dalam Negeri dan

Wajib Pajak Luar Negeri

Page 16: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

Perbedaan yang penting antara Wajib Pajak dalam negeri dan Wajib Pajak luar negeri terletak dalam pemenuhan kewajiban pajaknya, antara lain :

Wajib Pajak dalam negeri dikenai pajak atas penghasilan baik yang diterima arau diperoleh dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, sedangkan Wajib Pajak luar negeri dikenai pajak hanya atas penghasilan yang berasal dari sumber penghasilan di Indonesia

Wajib Pajak dalam negeri dikenai pajak berdasarkan penghasilan neto dengan tarif umum, sedangkan Wajib Pajak luar negeri dikenai pajak berdasarkan penghasilan bruto dengan tarif pajak sepadan

Page 17: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

Wajib Pajak dalam negeri wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan sebagai sarana untuk menetapkan pajak yang terutang dalam satu tahun pajak, sedangkan Wajib Pajak luar negeri tidak wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan karena kewajiban pajaknya dipenuhi melalui pemotongan pajak yang bersifat final

Bagi Wajib Pajak luar negeri yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia, pemenuhan kewajiban perpajakannya dipersamakan dengan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak badan dalam negeri sebagaimana diatur dalam undang-undang ini dan undang-undang yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan

Page 18: Ketentuan Umum dan Subjek Pajak

THANK YOU‘’__’’