ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

67

Click here to load reader

Transcript of ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Page 1: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfilnuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

KETAHANAN PANGAN :KETAHANAN PANGAN :SUBSISTEM SUBSISTEM KKETERSEDIAANETERSEDIAAN

Nuhfil Hanani ARNuhfil Hanani AR

Anggota Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan NasionalAnggota Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan NasionalKetua Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Jawa Timur Ketua Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Jawa Timur

Page 2: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Aku sehat karena panganku cukup, Aku sehat karena panganku cukup, beragam, bergizi seimbang, aman, dan halalberagam, bergizi seimbang, aman, dan halal

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 3: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

"The world's 200 wealthiest people have as much money "The world's 200 wealthiest people have as much money as about 40% of the global population, and yet 850 as about 40% of the global population, and yet 850

million people have to go to bed hungry every night."million people have to go to bed hungry every night." nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 4: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Manusia sehat dan produktif (angka harapan hidup tinggi)

Kesejahteraan petaniKetersediaan pangan oleh produk domestik (impor hanya pelengkap)

Ketersediaan pangan oleh produk domestik (tidak impor)

Outcome

Status gizi (penurunan : kelaparan, gizi kurang dan gizi buruk)

Peningkatan produksi pangan(dengan perlindungan pada petani)

Peningkatan produksi pangan yang berdaya saing

Peningkatan produksi pangan (dengan perlindungan pada petani)

output

Peningkatan ketersediaan pangan, akses pangan, dan penyerapan pangan

Pelarangan ImporPeningkatan daya saing (promosi ekspor)

Substitusi imporStrategi

ManusiaPetaniKomoditas panganKomoditas panganSasaran

Rumah tangga dan individu

NasionalNasional/wilayahNasionalLingkup

Ketahanan PanganKedaulatan PanganKemandirian PanganSwasembada PanganIndikator

TEORI KETAHANAN PANGAN

Page 5: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

SUBSISTEM KETAHANAN PANGAN

KetKetersediaersediaanan pangan pangan ((Food Availability)

Akses PanganAkses Pangan/Distribusi/Distribusi ((Food Access)

Penyerapan panganPenyerapan pangan/konsumsi/konsumsi ((Food Utilization)

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 6: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

KETERSEDIAAN PANGANPER KAPITA

Produksi

Pasokan pangan dari luar (Impor )

Cadangan pangan

Bantuan pangan

Sumber : Patrick Webb and Beatrice Rogers. 2003 (dimodifikasi

Luas panenProduktifitas

Diversifikasi produk Sarana dan prasarana

pemasaran

Irigasi, teknologi, kredit,

Sarana produksiJumlah Penduduk

Iklim, hama penyakit, bencana,dll. nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 7: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

AKSES PANGAN

Akses Ekonomi

Akses Fisik (isolasi daerah)

Pendapatan

Kesempatan kerja

Harga Pangan

Infrastruktur pedesaan

Sarana dan prasarana perhubungan

Akses sosial

Tidak adanya konflik. Perang. Bencana. dll

Sumber : Patrick Webb and Beatrice Rogers. 2003 (dimodifikasi)

Preferensi thd jenis pangan dan Pendidikan

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 8: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

PENYERAPAN PANGAN

Falilitas dan Layanan Kesehatan1. Fasilitas Kesehatan2. Layanan kesehatan

Sanitasi dan Ketersediaan air1. Kecukupan air bersih 2. Sanitasi

Pengetahuan ibu RT1. Pola makan2. Pola asuh kesehatan

Outcome Nutrisi dan kesehatan1. Harapan hidup2. Gizi balita3. Kematian bayi

Konsumsi 1. Kecukupan Energi2. Kecukupan Gizi3. Diversifikasi pangan4. Keamanan pangan

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 9: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

KERENTANANPANGAN

Gangguan iklim

Hama dan penyakit tanaman

Bencana alam

Konflik, Perang. dll

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 10: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

INDIKATOR KEBERHASILANASPEK KETAHANAN ASPEK KETAHANAN

PANGAN PANGAN INDIKATOR UTCOMEINDIKATOR UTCOME UKURAN UKURAN

Ketersediaan panganKetersediaan panganKetersediaan energi perkapita Ketersediaan energi perkapita minimal 2.200 Kilokalori/hariminimal 2.200 Kilokalori/hari

Ketersediaan protein perkapita Ketersediaan protein perkapita minimal 57 gram/harminimal 57 gram/har

Kemandirian pangan Kemandirian pangan Ketergantungan imporKetergantungan impor Persentase impor terhadap kebutuhan Persentase impor terhadap kebutuhan

Cadangan pangan Cadangan pangan pemerintahpemerintah Jumlah cangan panganJumlah cangan pangan Minimal untuk 3 bulanMinimal untuk 3 bulan

Stabilitas hargaStabilitas harga perbedaan harga antara musim perbedaan harga antara musim panen dan non panen panen dan non panen

perbedaan maksimum 10 persenperbedaan maksimum 10 persen

Status Status GiziGizi Harapan hidup Harapan hidup Tahun Tahun Kematian bayi Kematian bayi Kematian bayi per 100Kematian bayi per 10000 kelahiran (bayi) kelahiran (bayi)

Anemia gizi besi (AGB)Anemia gizi besi (AGB) Persen balita dengan Kadar Hb < 11gr/dlPersen balita dengan Kadar Hb < 11gr/dl

Gangguan akibat kekurangan Gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI),iodium (GAKI),

Persen Anak usia sekolah dengan Persen Anak usia sekolah dengan pembesaran kelenjar gondokpembesaran kelenjar gondok

Kurang vitamin A (KVA)Kurang vitamin A (KVA) Persen balita dengan Serum retinol <20 Persen balita dengan Serum retinol <20 µg/dlµg/dl

BBalita gizi kurang dan buruk alita gizi kurang dan buruk Persen balita gizi kurang dan buruk Persen balita gizi kurang dan buruk Angka Angka Kecukupan Energi Kecukupan Energi Minimal 2.000 kkal/hari Minimal 2.000 kkal/hari Angka kecukupan ProteinAngka kecukupan Protein Minimal 52 gram/hariMinimal 52 gram/hari

Kerawanan pangan Kerawanan pangan Pesen capaian AKE Pesen capaian AKE Sangat rawan (konsumsi energi < 70% Sangat rawan (konsumsi energi < 70% AKE), kerawanan ringan sampai sedang AKE), kerawanan ringan sampai sedang (konsumsi energi 70-90% AKE).(konsumsi energi 70-90% AKE).

Diversifikasi konsumsi Diversifikasi konsumsi panganpangan

Pola Pangan Harapan Pola Pangan Harapan Skore PPHSkore PPHKeragaman panganKeragaman pangan Indeks EntropyIndeks Entropy

Keamanan pangan Keamanan pangan KKasus keracunan pangan asus keracunan pangan Jumlah kasus keracunan panganJumlah kasus keracunan pangan

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 11: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

PRODUKSI PANGAN PRODUKSI PANGAN DUNIADUNIA

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 12: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

0 5 10 15 20

China Amerika

IndiaRusia Prancis

IndonesiaBrazil

CanadaGerman

BangladeshUkraine

Viet NamArgentina

TurkiMexico

AustraliaPakistanPolandiaThailand

Myanmar

20 Negara Produsen padi-padian terbesar di dunia (% thd dunia )

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 13: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Nuhfil Hanani

20 Negara Produsen daging terbesar dunia ( % thd dunia)

0 5 10 15 20 25 30

China Amerika

BrazilGermanPrancis

IndiaSpain

MexicoRusia

CanadaArgentina

ItalyAustraliaPolandiaEngland

JapanViet Nam

IndonesiaPhilippineNetherlan

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 14: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Nuhfil Hanani

20 Negara Produsen sayur dan buah terbesar di dunia (% thd dunia)

0 5 10 15 20 25 30 35 40

China India

AmerikaBrazil

TurkeyItaly

SpanyolIran

MexicoMesir

IndonesiaPrancisRusia

PhilippinNigeriaJapanKorea

Viet NamThailandUganda

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 15: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

20200,800,80UgandaUganda20200,900,90NetherlandsNetherlands20201,091,09MyanmarMyanmar19190,820,82ThailandThailand19190,910,91PhilippinePhilippine19191,251,25ThailandThailand18180,960,96Viet NamViet Nam18180,920,92IndonesiaIndonesia18181,311,31PolandiaPolandia17171,051,05KoreaKorea17171,021,02Viet NamViet Nam17171,341,34PakistanPakistan16161,061,06JapanJapan16161,161,16JapanJapan16161,391,39AustraliaAustralia15151,261,26NigeriaNigeria15151,261,26EnglandEngland15151,441,44MexicoMexico14141,291,29PhilippinePhilippine14141,261,26PolandiaPolandia14141,501,50TurkiTurki13131,411,41Rusia Rusia 13131,451,45AustraliaAustralia13131,511,51ArgentinaArgentina12121,431,43PrancisPrancis12121,571,57ItalyItaly12121,731,73Viet NamViet Nam11111,621,62IndonesiaIndonesia11111,611,61ArgentinaArgentina11111,811,81UkraineUkraine10101,741,74MesirMesir10101,771,77CanadaCanada10101,811,81BangladeshBangladesh

991,791,79MexicoMexico991,911,91Rusia Rusia 992,252,25GermanGerman881,931,93Iran Iran 881,941,94MexicoMexico882,322,32CanadaCanada772,122,12SpanyolSpanyol772,132,13SpainSpain772,812,81BrazilBrazil662,482,48ItalyItaly662,322,32IndiaIndia662,882,88IndonesiaIndonesia552,612,61TurkeyTurkey552,402,40PrancisPrancis553,113,11PrancisPrancis443,163,16BrazilBrazil442,612,61GermanGerman443,363,36Rusia Rusia 335,015,01AmerikaAmerika337,667,66BrazilBrazil3310,2310,23IndiaIndia

229,229,22IndiaIndia2214,9514,95AmerikaAmerika2217,1417,14AmerikaAmerika

1136,6236,62China China 1128,5728,57China China 1118,2018,20China China

Pering kat

Pering kat

% dunia

% duniaNegaraNegaraPering

katPering

kat%

dunia%

duniaNegaraNegaraPering kat

Pering kat

% dunia

% duniaNegaraNegara

Sayur dan BuahSayur dan BuahDagingDagingPadi-padianPadi-padian

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 16: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Produksi Padi (MT)

0 50,000,000 100,000,000 150,000,000 200,000,000

ChinaIndia

IndonesiaBangladesh

Viet NamThailand

My anmarPhilippines

BrazilJapan

United States of AmericaPakistan

Korea, Republic ofEgy pt

CambodiaNepal

NigeriaIran, Islamic Rep of

Sri LankaMadagascar

Produksi Jagung (MT)

0 50,000,0

00

100,000,

000

150,000,

000

200,000,

000

250,000,

000

300,000,

000

United States of AmericaChinaBrazil

MexicoArgentina

IndiaFrance

IndonesiaSouth Africa

ItalyRomaniaHungaryCanadaUkraine

EgyptSerbia and Montenegro

PhilippinesNigeria

ThailandSpain

Produksi Ubi kayu (MT)

0 5,000,000

10,000,000

15,000,000

20,000,000

25,000,000

30,000,000

35,000,000

40,000,000

45,000,000

UgandaBrazil

IndonesiaThailandCongo GhanaAngola

Tanzania India

MozambiquViet Nam

UgandaParaguay

ChinaBenin

Malaw iMadagascar

ColombiaPhilippines

Côte

Produksi Ubi Jalar (MT)

0 500,00

0

1,000,0

00

1,500,0

00

2,000,0

00

2,500,0

00

3,000,0

00

3,500,0

00

4,000,0

00

EthiopiaPakistan

IndonesiaPapua New

NamibiaPeru

NepalBoliv ia

Botsw anaEritrea

Mex icoColombia

PhilippinesCongo, Dem

Guinea-BissauJapan

ThailandSw azilandMalay sia

Timor-Leste

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 17: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Produksi Kedelai(MT)

0 10,00

0,000

20,00

0,000

30,00

0,000

40,00

0,000

50,00

0,000

60,00

0,000

70,00

0,000

80,00

0,000

90,00

0,000

United States of AmericaBrazil

ArgentinaChinaIndia

ParaguayCanadaBoliv ia

IndonesiaItaly

Russian FederationNigeria

UruguayKorea, Dem People's

Serbia and MontenegroUkraine

South AfricaRomaniaViet NamThailand

Produksi Tebu (MT)

0 50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

300,000,000

350,000,000

400,000,000

450,000,000

BrazilIndia

ChinaThailandPakistanMexico

ColombiaAustralia

PhilippinesUnited

IndonesiaSouth

ArgentinaGuatemala

EgyptViet Nam

CubaVenezuela

PeruIran,

Produksi Susu (MT)

0 10,000,000

20,000,000

30,000,000

40,000,000

50,000,000

60,000,000

70,000,000

80,000,000

90,000,000

United States of AmericaIndia

Russian FederationGermany

FranceChinaBrazil

New ZealandUnited Kingdom

UkrainePoland

NetherlandsItaly

AustraliaMexicoTurkey

PakistanJapan

CanadaArgentina

Produksi Telur (MT)

0 500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

3,000,000

3,500,000

4,000,000

4,500,000

5,000,000

ChinaThailand

IndonesiaPhilippines

BrazilRomania

Korea, Republic ofBangladesh

United KingdomMyanmar

Russian FederationMalaysia

UkrainePakistan

MadagascarSlovakiaHungary

CambodiaNew Zealand

Bulgaria

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 18: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Produksi Daging ayam (MT)

0 2,000,000

4,000,000

6,000,000

8,000,000

10,000,000

12,000,000

14,000,000

16,000,000

18,000,000

United States of AmericaBrazil

MexicoIndia

United KingdomSpain

IndonesiaJapan

FranceRussian Federation

CanadaThailandTurkeyPoland

South AfricaMalaysia

Iran, Islamic Rep ofArgentinaAustralia

Germany

Produksi Daging sapi (MT)

0 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000

United States of AmericaBrazil

ArgentinaAustralia

Russian FederationFrance

MexicoCanada

IndiaGermany

ItalyColombia

United KingdomNew ZealandSouth Africa

IrelandSpain

UkraineUruguay

Japan

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 19: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Produksi pangan dunia tidak meningkatProduksi pangan dunia tidak meningkat

Source: Data from FAO 2003, 2005-07.Source: Data from FAO 2003, 2005-07...

Million tonsTotal

Million tons

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 20: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Stok pangan dunia menurunStok pangan dunia menurun

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 21: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

010

20

30

40

50

60

70

Kilo

gra

ms p

er

capita

19

60

19

61

19

62

19

63

19

64

19

65

19

66

19

67

19

68

19

69

19

70

19

71

19

72

19

73

19

74

19

75

19

76

19

77

19

78

19

79

19

80

19

81

19

82

19

83

19

84

19

85

19

86

19

87

19

88

19

89

19

90

19

91

19

92

19

93

19

94

19

95

19

96

19

97

19

98

19

99

20

00

20

01

20

02

20

03

20

04

20

05

20

06

20

07

1974 2007

Stok Beras dan Gandum 1960-2007 (kg per capita)Stok Beras dan Gandum 1960-2007 (kg per capita)

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 22: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Perkembangan Harga pangan duniaPerkembangan Harga pangan dunia

0

20

40

60

80

100

120

140

0

200

400

600

800

US

$/b

arre

l

US

$/to

n

Corn

Wheat

Rice

Oil (right scale)

Source: Data from FAO 2008 and IMF 2008.Source: Data from FAO 2008 and IMF 2008.

(As of Sept. 2008)(As of Sept. 2008)

New trend?

New trend?

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 23: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Negara yang Berisiko karena Krisis Pangan DuniaNegara yang Berisiko karena Krisis Pangan Dunia

Source: United Nations World Food Programme,2008nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 24: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Food Protests (2008)Food Protests (2008)

Source: United Nations World Food Programmenuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 25: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Haiti food riot, April 2008nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 26: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Mexico Argentina

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 27: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Pakistani women buy subsidized flour in Lahore. The price of staple foods and fuel has risen drastically in the country in the last few months. Many people in Pakistan are now dependent on state subsidies.

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 28: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

In Manila, the capital of the Philippines, soldiers stand guard during the sale of government rice. With the price of rice soaring, the government is looking at ways to ensure none of its citizens starve.

Philippines

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 29: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Bangladesh: Food queues have become longer as prices have gone up. Fights over food frequently break out in the queues.

Page 30: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

050

100150200250300350400450500

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

2025

2026

2027

2028

2029

2030

2031

2032

2033

2034

2035

2036

2037

2038

2039

2040

2041

2042

2043

2044

2045

2046

2047

2048

2049

2050

US

$/to

n

rice wheat maize soybean sugarcane

KRISIS PANGAN MENDATANG

Page 31: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

NERACA PANGAN DUNIA, 2025NERACA PANGAN DUNIA, 2025

Region Population 2025

Consumption/Capita

Demand 2025

Production 2025

Balance 2025

South Asia 2021 237 549.7 524.6 -25.1

East and Southeast Asia 2387 338 1040.9 914.0 -126.9

Latin America 690 265 217.9 171.2 -46.7

Europe 799 634 506.5 619.4 112.9

North America 410 780 319.5 558.2 238.7

World 8039 363 3046.5 2977.7 -68.8

SOURCE: www.worldbank.org nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 32: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

PERUBAHAN KONDISI GLOBAL PERUBAHAN KONDISI GLOBAL YANG TIDAK MENENTU YANG TIDAK MENENTU MENUNTUT MENUNTUT

KETAHANAN PANGAN YANG KETAHANAN PANGAN YANG BERKELANJUTAN DI BERKELANJUTAN DI INDONESIAINDONESIA

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 33: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

34

KETERSEDIAAN PANGAN INDONESIAKETERSEDIAAN PANGAN INDONESIA

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 34: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Nuhfil Hanani

INDONESIA MERUPAKAN NEGARA YANG MEMILIKI INDONESIA MERUPAKAN NEGARA YANG MEMILIKI KEANEKARAGAMAN HAYATI YANG BESAR – NO. 2 DI KEANEKARAGAMAN HAYATI YANG BESAR – NO. 2 DI DUNIA SETELAH BRAZILDUNIA SETELAH BRAZIL

800 SPESIES TUMBUHAN PANGAN800 SPESIES TUMBUHAN PANGAN ++ 1000 SPESIES TUMBUHAN MEDISINAL 1000 SPESIES TUMBUHAN MEDISINAL RIBUAN SPESIES MICRO ALGAERIBUAN SPESIES MICRO ALGAE

77 Jenis Sumber 77 Jenis Sumber KarbohidratKarbohidrat

75 Jenis Sumber 75 Jenis Sumber Lemak/MinyakLemak/Minyak

26 Jenis Kacang-26 Jenis Kacang-kacangankacangan

389 Jenis Buah-buahan389 Jenis Buah-buahan228228 Jenis SayuranJenis Sayuran 40 Jenis Bahan Minuman40 Jenis Bahan Minuman110110 Jenis Rempah-rempah Jenis Rempah-rempah dan Bumbu-bumbuandan Bumbu-bumbuan

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 35: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfilnuhfil hanani 36

Intensitas Penggunaan Tanah Pada Setiap Pulau 2002

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

Sumatera Jawa danBali

Kalimantan Sulawesi NT danMaluku

Papua

Pe

rse

n P

en

gg

un

aa

n

Indonesia memiliki luas daratan lebih kurang 190,.923 Juta Ha, seluas 70,8 Juta atau 37,1 Persen telah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan budidaya seperti Sawah, pertanian lahan kering, perkebunan, budidaya non pertanian(permukimam, industri,tambang dll) serta penggunaan-penggunaan tanah lainnya (ladang, semak,padang rumput dll). Seluas 120,2 juta Ha atau 62,9 persen masih berupa hutan (hutan lebat, sejenis, belukar dll).

2% 4% 8%9%

63%

14%

Non PertanianSawah

Lahan KeringPerkebunanHutan

Lain-lain

Persentase masing-masing penggunaan tanah

Berdasarkan intensitas penggunaan tanah untuk kegiatan budidaya, Pulau Jawa telah mencapai 79,9 % ,disusul oleh Sumatera 46,7 %. Sedangkan Papua mempunyai intensitas penggunaan tanah terkecil yakni 20 %

Bila dilihat berdasarkan kelompok penggunaan tanah, maka penggunaan tanah semak, padang rumput, alang-alang, tanah tandus, rusak dan perairan tambak (dikelompokkan dalam penggunaan lain) menempati urutan terluas kedua (13,9%) setelah Hutan, kemudian disusul oleh perkebunan ( 8,5 %) pertanian Lahan Kering (7,8 % )dan Sawah (4,9%)

Kondisi Penggunaan Tanah

Page 36: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

PRODUKSI PANGAN INDONESIAPRODUKSI PANGAN INDONESIA

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 37: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfilnuhfil hanani 38

( 4.8 % Indonesia)

Page 38: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Keterangan:

Penjelasan Ratio :

Sentra Produksi > 1,1 (Hijau)

Daerah Swasembada / Imbang 0,9 - 1,1 (Kuning)

Daerah Devisit < 0,9 (Merah)

NAD: 7 ;28; 33;34;1281

PONTIANAK:9;11;13;13;168

PEKANBARU: 9;10;11;11;277

SAMARINDA

4;4;4;4;50

PALANGKARAYA: 9;11;13;13;168

BENGKULU: 2;4;6;7;188

JAMBI: 1;1;3;3;55

PALEMBANG: 7;21;32;32;856BANJARMASIN:7;10;13;14;368LAMPUNG: 9;25;35;39;1152

MAKASAR:10;24;27;28;768

KENDARI: 5;11;12;12;255

BANTEN: 2;10;10;10;272

GORONTALO

2;2;9;9;250

PADANG: 10;48;52;52;1693

MEDAN: 4;30;32;32;846

MANADO

3;13;20;21;515

JAYAPURA:

1;3;3;3;75

BANDUNG:9;40;41;41;2131

SEMARANG: 17;67;87;888;3267SURABAYA: 19;148;187;191;6323

KUPANG: 10;55;77;79;1930

MATARAM:6;12;54;55;1412

PALU:6;33;45;45;648P.PINANG: 1;2;6;8;200

DIY:3;8;8;9;475

Jml Kab ; Jml Kec; Jml Desa; Jml Kelompok; Jml Anggota

SEBARAN SEBARAN PANGANPANGAN

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 39: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Produksi padi (000 ton), 2006

0,3326,19716,50627,07342,93849,83359,21568,319192,583301,616349,429378,377454,902491,712511,911541,171544,597

708,163739,777840,891

1107,6611502,7481552,6271636,841751,4681889,489

2129,9142456,251

3007,6363365,509

8729,2919346,9479418,572

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000

Riau KepulauanDKI

Bangka BelitungIrian Jaya Barat

RiauMaluku

Maluku UtaraPapua

GorontaloSulawesi Barat

Sulawesi TenggaraBengkulu

Sulawesi UtaraKalimantan Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Timur

JambiDaerah IstimewaSulawesi Tengah

BaliKalimantan Barat

Nanggroe AcehNusa Tenggara Barat

Kalimantan SelatanBanten

Sumatera BaratLampung

Sumatera SelatanSumatera Utara

Sulawesi SelatanJawa Tengah

Jawa TimurJawa Barat

Produksi jagung 000 ton, 2006

0133771114151824293558667475788297104137202224243

416573583

682696

1.1841.856

4.011

- 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500

DKI JakartaRiau Kepulauan

Bangka BelitungIrian Jaya Barat

PapuaKalimantan Tengah

Maluku UtaraKalimantan Timur

MalukuSulawesi Barat

BantenJambi

RiauKalimantan Selatan

Sulawesi TengahSumatera Selatan

Sulawesi TenggaraBali

BengkuluNanggroe Aceh

Nusa Tenggara BaratKalimantan Barat

Sumatera BaratDI Yogyakarta

Sulawesi UtaraGorontalo

Jawa BaratNusa Tenggara

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

LampungJawa Tengah

Jawa Timur

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 40: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Produksi kedelai 000 ton 2006

000,6821,0491,1641,3411,4331,4381,7281,8871,9192,1382,6512,7832,7862,9823,4433,5943,7884,2054,2224,8756,7347,04210,84410,864

22,24224,49525,495

39,545132,261

320,205

0 50 100 150 200 250 300 350

Bangka BelitungRiau Kepulauan

Kalimantan TengahSulawesi Barat

Maluku UtaraBengkulu

MalukuSumatera Barat

Kalimantan BaratIrian Jaya Barat

BantenKalimantan Selatan

Sulawesi TengahKalimantan Timur

Nusa Tenggara TimurSulawesi Tenggara

JambiLampung

Sumatera SelatanRiau

PapuaSulawesi Utara

GorontaloSumatera Utara

BaliNusa Tenggara Barat

Sulawesi SelatanJawa Barat

Nanggroe Aceh DarussalamDaerah Istimewa

Jawa TengahJawa Timur

Produksi Ubikayu (000 ton), 2006

0,8040,9416,89910,32617,26421,83837,82540,41340,77945,24546,50447,58652,79165,66182,38982,41687,04193,801101,249113,488123,833133,095143,561159,058228,321238,039250,173

567,7491016,27

2044,6743553,823680,567

5499,403

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Daerah Khusus Ibukota JakartaGorontalo

Riau KepulauanMaluku

Bangka BelitungIrian Jaya Barat

PapuaSulawesi Barat

JambiSumatera Utara

Nanggroe Aceh DarussalamRiau

Sulawesi TengahKalimantan TengahKalimantan Selatan

Sulawesi UtaraNusa Tenggara BaratNusa Tenggara Timur

Kalimantan TimurBengkulu

Maluku UtaraSumatera Barat

BantenBali

Sumatera SelatanSulawesi Tenggara

Kalimantan BaratSulawesi Selatan

Daerah Istimewa YogyakartaJawa Barat

Jawa TengahJawa Timur

Lampung

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 41: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Produksi Ubijalar, 2006 (Ton)

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 450000

Daerah Khusus Ibukota Jakarta  Riau Kepulauan  

Gorontalo  Bangka Belitung  

Sulawesi Barat  Daerah Istimewa Yogyakarta  

Kalimantan Tengah  Riau  

Kalimantan Barat  Nanggroe Aceh Darussalam  

Nusa Tenggara Barat  Maluku  

Sumatera Selatan  Irian Jaya Barat  

Sulawesi Tenggara  Kalimantan Timur  

Kalimantan Selatan  Sulawesi Tengah  

Jambi  Maluku Utara  

Banten  Sulawesi Utara  

Lampung  Bengkulu  

Sumatera Barat  Sulawesi Selatan  

Bali  Sumatera Utara  

Nusa Tenggara Timur  Jawa Tengah  

Jawa Timur  Papua  

Jawa Barat  

Produksi Kacang Tanah, 2006 (000 Ton)

0 50000 100000 150000 200000 250000

Daerah Khusus Ibukota Jakarta  Riau Kepulauan  

Bangka Belitung  Sulawesi Barat  Irian Jaya Barat  

Kalimantan Tengah  Kalimantan Timur  Kalimantan Barat  

Jambi  Papua  

Gorontalo  Maluku  

Riau  Maluku Utara  

Sulawesi Tenggara  Bengkulu  

Sulawesi Utara  Sumatera Barat  

Sulawesi Tengah  Nanggroe Aceh Darussalam  

Sumatera Selatan  Lampung  

Kalimantan Selatan  Nusa Tenggara Timur  

Bali  Banten  

Sumatera Utara  Sulawesi Selatan  

Nusa Tenggara Barat  Daerah Istimewa Yogyakarta  

Jawa Barat  Jawa Tengah  

Jawa Timur  

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 42: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Produksi Kacang Hijau, 2006 (Ton)

0 20000 40000 60000 80000 100000 120000

Bangka Belitung  Daerah Khusus

Riau Kepulauan  Kalimantan Tengah  

Maluku Utara  Daerah Istimewa

Maluku  Jambi  

Gorontalo  Sulawesi Barat  

Kalimantan Timur  Irian Jaya Barat  

Kalimantan Selatan  Bali  

Sulawesi Tengah  Kalimantan Barat  

Papua  Sumatera Barat  

Sulawesi Tenggara  Bengkulu  

Banten  Sulawesi Utara  

Riau  Nanggroe Aceh

Sumatera Selatan  Lampung  

Sumatera Utara  Jawa Barat  

Nusa Tenggara Timur  Sulawesi Selatan  

Nusa Tenggara Barat  Jawa Timur  

Jawa Tengah  

Produksi Telur Ayam, 2006 (000 Ton)

0 50 100 150 200 250 300

Daerah Khusus Ibukota Jakarta  Maluku Utara  

Maluku  Kalimantan Tengah  

Irian Jaya Barat  Nusa Tenggara Timur  

Sulawesi Tenggara  Bengkulu  

Nusa Tenggara Barat  Gorontalo  

Papua  Nanggroe Aceh Darussalam  

Sulawesi Barat  Bangka Belitung  

Riau  Riau Kepulauan  

Jambi  Sulawesi Tengah  

Sulawesi Utara  Kalimantan Timur  

Kalimantan Selatan  Lampung  

Kalimantan Barat  Daerah Istimewa Yogyakarta  

Sulawesi Selatan  Bali  

Banten  Sumatera Selatan  

Sumatera Barat  Sumatera Utara  

Jawa Barat  Jawa Tengah  

Jawa Timur  

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 43: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Produksi susu ( ton), 2006

00000000000000000394390959617719740193011846365878311063

130896211889

244300

0 50000 100000 150000 200000 250000

RiauJambi

Nusa Tenggara BaratNusa Tenggara Timur

Kalimantan TengahKalimantan Timur

Sulawesi UtaraSulawesi Tengah

Sulawesi TenggaraMaluku

Bangka BelitungBanten

GorontaloMaluku Utara

Kepulauan RiauIrian Jaya BaratSulawesi Barat

Kalimantan BaratNanggroe Aceh Darussalam

BengkuluBali

PapuaKalimantan Selatan

LampungSumatera Selatan

Sumatera BaratSulawesi Selatan

DKI JakartaSumatera Utara

DI YogyakartaJawa Tengah

Jawa BaratJawa Timur

Produksi Tebu, 2006 (000 Ton)

0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000

Nanggroe Aceh Darussalam  Sumatera Barat  

Riau  Jambi  

Bengkulu  Bangka Belitung  Riau Kepulauan  

Daerah Khusus IbukotaBanten  

Bali  Nusa Tenggara Barat  Nusa Tenggara Timur  

Kalimantan Barat  Kalimantan Tengah  Kalimantan Selatan  

Kalimantan Timur  Sulawesi Utara  

Sulawesi Tengah  Sulawesi Tenggara  

Sulawesi Barat  Maluku  Papua  

Maluku Utara  Irian Jaya Barat  

Sulawesi Selatan  Daerah Istimewa Yogyakarta

Gorontalo  Sumatera Utara  

Sumatera Selatan  Jawa Barat  

Jawa Tengah  Lampung  

Jawa Timur  

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 44: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Produksi Daging Ayam ras (ton), 2006

53642472995736936997178649481001151320262440268229744244556756589117128081633519057

289252927235683374714324148820

95143125221

282478

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000

Maluku UtaraMaluku

Kalimantan TengahIrian Jaya Barat

Nusa Tenggara TimurSulawesi Tenggara

BengkuluNusa Tenggara Barat

GorontaloPapua

Nanggroe Aceh DarussalamSulawesi Barat

Bangka BelitungRiau

Kepulauan RiauJambi

Sulawesi TengahSulawesi Utara

Kalimantan TimurKalimantan Selatan

LampungKalimantan Barat

DI YogyakartaSulawesi Selatan

BaliBanten

Sumatera SelatanSumatera BaratSumatera Utara

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Produksi Daging sapi ( ton), 2006

75990695410321127115116132005264927412956300132184371

6368684968617264726972697346739475178505101321135911601

1537215562

2351550326

7775979091

0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000

Irian Jaya BaratGorontalo

Kepulauan RiauSulawesi Barat

BengkuluMaluku Utara

MalukuPapua

Sulawesi TenggaraBangka Belitung

JambiKalimantan Tengah

Sulawesi TengahSulawesi Utara

Kalimantan SelatanLampung

RiauDI Yogyakarta

Nusa Tenggara BaratKalimantan BaratKalimantan Timur

BaliNusa Tenggara Timur

DKI JakartaSumatera Utara

Sumatera SelatanNanggroe Aceh Darussalam

BantenSumatera Barat

Sulawesi SelatanJawa Tengah

Jawa BaratJawa Timur

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 45: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 46: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Trend Produksi pangan nabati untuk padi dan jagung konstan, sedangkan komoditas laiinya cenderung menurun

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 47: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

PRODUKSI PANGAN INDONESIA (LANJ’)PRODUKSI PANGAN INDONESIA (LANJ’)

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 48: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Trend Produksi pangan hewani meningkat

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 49: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

KETERGANTUNGAN IMPOR PANGAN DI KETERGANTUNGAN IMPOR PANGAN DI INDONESIAINDONESIA

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 50: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

KETERSEDIAAN PANGAN PER KAPITA KETERSEDIAAN PANGAN PER KAPITA (KAL/KAPITA/HARI)(KAL/KAPITA/HARI)

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 51: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

KETERSEDIAAN PANGAN PER KAPITA KETERSEDIAAN PANGAN PER KAPITA (KKAL/KAPITA/HARI)(KKAL/KAPITA/HARI)

Minimum

2200

Minimum

57 gram

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 52: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 53: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 54: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

ISUISU STRATEGI STRATEGIS S KETERSEDIAAN KETERSEDIAAN

PANGAN PANGAN

ISUISU STRATEGI STRATEGIS S KETERSEDIAAN KETERSEDIAAN

PANGAN PANGAN

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 55: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

1.1. Kapasitas produksi domestik, (1) Kapasitas produksi domestik, (1) llaju paju peningkatan produksi pangan eningkatan produksi pangan cenderung melandai dengan rata-rata pertumcenderung melandai dengan rata-rata pertumbuhan kurang satu persen buhan kurang satu persen sedangkan pertambahan penduduk sebesar 1,2% setiap tahun (2) sedangkan pertambahan penduduk sebesar 1,2% setiap tahun (2) belum belum berkembangnya kapasitas produksi pangan daerah dengan teknlogi sesifik berkembangnya kapasitas produksi pangan daerah dengan teknlogi sesifik lokasi karena hambatan inrastruktur pertanian ; (c) plokasi karena hambatan inrastruktur pertanian ; (c) petani umumnya skala etani umumnya skala kecil (kurang dari 0,5 hektar) yang berjumlah 13,7 juta KK menyebabkan kecil (kurang dari 0,5 hektar) yang berjumlah 13,7 juta KK menyebabkan aksesibilitasnya terbatas terhadap sumber permodalan, teknologiaksesibilitasnya terbatas terhadap sumber permodalan, teknologi, sarana , sarana produksi dan pasar (d) banyak dijumpai kasus produksi dan pasar (d) banyak dijumpai kasus terhambatnya distribusi terhambatnya distribusi sarana produks khususnya pupuk bersubsidi, (e) sarana produks khususnya pupuk bersubsidi, (e) ) lambatnya penerapan ) lambatnya penerapan teknologi akibat kurang insentif ekonomiteknologi akibat kurang insentif ekonomi dan masalah sosial petani dan masalah sosial petani

2.2. Kelestarian sumberdaya lahan dan air Saat ini tingkat alih fungsí lahan Kelestarian sumberdaya lahan dan air Saat ini tingkat alih fungsí lahan pertanian ke non pertanian (perumahan, perkantoran dll) di Indonesia pertanian ke non pertanian (perumahan, perkantoran dll) di Indonesia diperkirakan 106.000 ha/5 th . diperkirakan 106.000 ha/5 th . KKondisi sumber air di Indonesia cukup ondisi sumber air di Indonesia cukup memperihatinkan, daerah tangkapan air yakni daerah aliran sungai (DAS) memperihatinkan, daerah tangkapan air yakni daerah aliran sungai (DAS) kondisi lahannya sangat kritis akibat pembukaaan hutan yang tidak terkendali. kondisi lahannya sangat kritis akibat pembukaaan hutan yang tidak terkendali. Defisit air di Jawa sudah terjadi sejak tahun 1995 dan terus bertambah hingga Defisit air di Jawa sudah terjadi sejak tahun 1995 dan terus bertambah hingga tahun 2000 telah mencapai 52,8 milyar m3 per tahun. Sejak 10 tahun terakhir tahun 2000 telah mencapai 52,8 milyar m3 per tahun. Sejak 10 tahun terakhir terjadi banjir dengan erosi hebat dan ancaman tanah longsor pada musim terjadi banjir dengan erosi hebat dan ancaman tanah longsor pada musim hujan bergantian dengan kekeringan hebat pada musim kemarau. Bila laju hujan bergantian dengan kekeringan hebat pada musim kemarau. Bila laju degradasi terus berjalan maka tahun 2015 diperkirakan defisit air di Jawa akan degradasi terus berjalan maka tahun 2015 diperkirakan defisit air di Jawa akan mencapai 14,1 miliar m³ per tahunmencapai 14,1 miliar m³ per tahun

1.1. Kapasitas produksi domestik, (1) Kapasitas produksi domestik, (1) llaju paju peningkatan produksi pangan eningkatan produksi pangan cenderung melandai dengan rata-rata pertumcenderung melandai dengan rata-rata pertumbuhan kurang satu persen buhan kurang satu persen sedangkan pertambahan penduduk sebesar 1,2% setiap tahun (2) sedangkan pertambahan penduduk sebesar 1,2% setiap tahun (2) belum belum berkembangnya kapasitas produksi pangan daerah dengan teknlogi sesifik berkembangnya kapasitas produksi pangan daerah dengan teknlogi sesifik lokasi karena hambatan inrastruktur pertanian ; (c) plokasi karena hambatan inrastruktur pertanian ; (c) petani umumnya skala etani umumnya skala kecil (kurang dari 0,5 hektar) yang berjumlah 13,7 juta KK menyebabkan kecil (kurang dari 0,5 hektar) yang berjumlah 13,7 juta KK menyebabkan aksesibilitasnya terbatas terhadap sumber permodalan, teknologiaksesibilitasnya terbatas terhadap sumber permodalan, teknologi, sarana , sarana produksi dan pasar (d) banyak dijumpai kasus produksi dan pasar (d) banyak dijumpai kasus terhambatnya distribusi terhambatnya distribusi sarana produks khususnya pupuk bersubsidi, (e) sarana produks khususnya pupuk bersubsidi, (e) ) lambatnya penerapan ) lambatnya penerapan teknologi akibat kurang insentif ekonomiteknologi akibat kurang insentif ekonomi dan masalah sosial petani dan masalah sosial petani

2.2. Kelestarian sumberdaya lahan dan air Saat ini tingkat alih fungsí lahan Kelestarian sumberdaya lahan dan air Saat ini tingkat alih fungsí lahan pertanian ke non pertanian (perumahan, perkantoran dll) di Indonesia pertanian ke non pertanian (perumahan, perkantoran dll) di Indonesia diperkirakan 106.000 ha/5 th . diperkirakan 106.000 ha/5 th . KKondisi sumber air di Indonesia cukup ondisi sumber air di Indonesia cukup memperihatinkan, daerah tangkapan air yakni daerah aliran sungai (DAS) memperihatinkan, daerah tangkapan air yakni daerah aliran sungai (DAS) kondisi lahannya sangat kritis akibat pembukaaan hutan yang tidak terkendali. kondisi lahannya sangat kritis akibat pembukaaan hutan yang tidak terkendali. Defisit air di Jawa sudah terjadi sejak tahun 1995 dan terus bertambah hingga Defisit air di Jawa sudah terjadi sejak tahun 1995 dan terus bertambah hingga tahun 2000 telah mencapai 52,8 milyar m3 per tahun. Sejak 10 tahun terakhir tahun 2000 telah mencapai 52,8 milyar m3 per tahun. Sejak 10 tahun terakhir terjadi banjir dengan erosi hebat dan ancaman tanah longsor pada musim terjadi banjir dengan erosi hebat dan ancaman tanah longsor pada musim hujan bergantian dengan kekeringan hebat pada musim kemarau. Bila laju hujan bergantian dengan kekeringan hebat pada musim kemarau. Bila laju degradasi terus berjalan maka tahun 2015 diperkirakan defisit air di Jawa akan degradasi terus berjalan maka tahun 2015 diperkirakan defisit air di Jawa akan mencapai 14,1 miliar m³ per tahunmencapai 14,1 miliar m³ per tahun

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 56: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

3.3. CCadangan panganadangan pangan. A. Adanya kondisi iklim yang tidak menentu danya kondisi iklim yang tidak menentu sehingga sering terjadi pergeseran penanaman, masa pemanenan sehingga sering terjadi pergeseran penanaman, masa pemanenan yang tidak merata sepanjang tahun, serta sering timbulnya yang tidak merata sepanjang tahun, serta sering timbulnya bencana yang tidak terduga (banjir, longsor, kekeringan, gempa) bencana yang tidak terduga (banjir, longsor, kekeringan, gempa) memerlukan sistem pencadangan pangan yang baikmemerlukan sistem pencadangan pangan yang baik. Saat ini belum . Saat ini belum optimalnya :(1) optimalnya :(1) sistem cadangan pangan daerah untuk sistem cadangan pangan daerah untuk mengantisipasi kondisi darurat bencana alam minimal 3 (tiga) mengantisipasi kondisi darurat bencana alam minimal 3 (tiga) bulan , (2) cadangan pangan hidup (pekarangan, lahan desa, lahan bulan , (2) cadangan pangan hidup (pekarangan, lahan desa, lahan tidur, tanaman bawah tegakan perkebunan), (3) kelembagaan tidur, tanaman bawah tegakan perkebunan), (3) kelembagaan lumbung pangan masyarakat dan lembaga cadangan pangan lumbung pangan masyarakat dan lembaga cadangan pangan komunitas lainnya, (4) sistem cadangan pangan melalui Lembaga komunitas lainnya, (4) sistem cadangan pangan melalui Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan ataupun lembaga usaha lainnyaUsaha Ekonomi Pedesaan ataupun lembaga usaha lainnya

3.3. CCadangan panganadangan pangan. A. Adanya kondisi iklim yang tidak menentu danya kondisi iklim yang tidak menentu sehingga sering terjadi pergeseran penanaman, masa pemanenan sehingga sering terjadi pergeseran penanaman, masa pemanenan yang tidak merata sepanjang tahun, serta sering timbulnya yang tidak merata sepanjang tahun, serta sering timbulnya bencana yang tidak terduga (banjir, longsor, kekeringan, gempa) bencana yang tidak terduga (banjir, longsor, kekeringan, gempa) memerlukan sistem pencadangan pangan yang baikmemerlukan sistem pencadangan pangan yang baik. Saat ini belum . Saat ini belum optimalnya :(1) optimalnya :(1) sistem cadangan pangan daerah untuk sistem cadangan pangan daerah untuk mengantisipasi kondisi darurat bencana alam minimal 3 (tiga) mengantisipasi kondisi darurat bencana alam minimal 3 (tiga) bulan , (2) cadangan pangan hidup (pekarangan, lahan desa, lahan bulan , (2) cadangan pangan hidup (pekarangan, lahan desa, lahan tidur, tanaman bawah tegakan perkebunan), (3) kelembagaan tidur, tanaman bawah tegakan perkebunan), (3) kelembagaan lumbung pangan masyarakat dan lembaga cadangan pangan lumbung pangan masyarakat dan lembaga cadangan pangan komunitas lainnya, (4) sistem cadangan pangan melalui Lembaga komunitas lainnya, (4) sistem cadangan pangan melalui Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan ataupun lembaga usaha lainnyaUsaha Ekonomi Pedesaan ataupun lembaga usaha lainnya

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 57: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Banyak daerah rawan terhadap bencana alamBanyak daerah rawan terhadap bencana alam

Daerah rawan bencana gunung berapiDaerah rawan bencana gunung berapi

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 58: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Daerah rawan bencana tsunamiDaerah rawan bencana tsunami

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 59: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Daerah rawan bencana gempaDaerah rawan bencana gempa

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 60: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Sumber : Lapan, Januari, 2008

• Meninggal 31 orang • Rumah rusak berat 858, 1.850

rusak ringan • Tambak rusak 10.262 ha. • Lahan persawahan 66.222 ha rusak

dan sekitar 23.986 ha puso

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 61: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

A. A. Strategi Memantapkan Ketersediaan Pangan berbasis KemandirianStrategi Memantapkan Ketersediaan Pangan berbasis Kemandirian A. A. Strategi Memantapkan Ketersediaan Pangan berbasis KemandirianStrategi Memantapkan Ketersediaan Pangan berbasis Kemandirian

STRATEGISTRATEGISTRATEGISTRATEGI

1.1. Peningkatan Kapasitas produksi domestik, melalui : (1) pengembangan Peningkatan Kapasitas produksi domestik, melalui : (1) pengembangan produksi pangan sesuai dengan potensi daerah, (2) peningkatan produksi produksi pangan sesuai dengan potensi daerah, (2) peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pangan dengan teknologi spesifik lokasi, (3) dan produktivitas komoditas pangan dengan teknologi spesifik lokasi, (3) pengembangan dan menyediakan benih/bibit unggul dan jasa alsintan, (4) pengembangan dan menyediakan benih/bibit unggul dan jasa alsintan, (4) peningkatan pelayanan dan pengawasan pengadaan sarana produksi, (5) peningkatan pelayanan dan pengawasan pengadaan sarana produksi, (5) peningkatan layanan kredit yang mudah diakses petanipeningkatan layanan kredit yang mudah diakses petani

2.2. Pelestarian sumberdaya lahan dan air, melalui : (1) pengendalian alih fungsi Pelestarian sumberdaya lahan dan air, melalui : (1) pengendalian alih fungsi lahan pertanian ke non-pertanian untuk mewujudkan lahan abadi, (2) lahan pertanian ke non-pertanian untuk mewujudkan lahan abadi, (2) sertifikasi lahan petani, (3) konservasi dan rehabilitasi sumberdaya lahan sertifikasi lahan petani, (3) konservasi dan rehabilitasi sumberdaya lahan dan air pada daerah aliran sungai (DAS), (4) pengembangan sistem dan air pada daerah aliran sungai (DAS), (4) pengembangan sistem pertanian ramah lingkungan (agroforestry dan pertanian organik), (5) pertanian ramah lingkungan (agroforestry dan pertanian organik), (5) ppemantapan kelompok pemakai air untuk peningkatan pemeliharaan saluran emantapan kelompok pemakai air untuk peningkatan pemeliharaan saluran irigasi, (6) penataan penggunaan air untuk pertanian, pemukiman dan irigasi, (6) penataan penggunaan air untuk pertanian, pemukiman dan industri, (7) pengembangan sistem informasi bencana alam dalam rangka industri, (7) pengembangan sistem informasi bencana alam dalam rangka Early Warning SystemEarly Warning System (EWS), (8) rehabilitasi dan konservasi sumberdaya (EWS), (8) rehabilitasi dan konservasi sumberdaya alam, (9) perbaikan dan peningkatan jaringan pengairanalam, (9) perbaikan dan peningkatan jaringan pengairan

1.1. Peningkatan Kapasitas produksi domestik, melalui : (1) pengembangan Peningkatan Kapasitas produksi domestik, melalui : (1) pengembangan produksi pangan sesuai dengan potensi daerah, (2) peningkatan produksi produksi pangan sesuai dengan potensi daerah, (2) peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pangan dengan teknologi spesifik lokasi, (3) dan produktivitas komoditas pangan dengan teknologi spesifik lokasi, (3) pengembangan dan menyediakan benih/bibit unggul dan jasa alsintan, (4) pengembangan dan menyediakan benih/bibit unggul dan jasa alsintan, (4) peningkatan pelayanan dan pengawasan pengadaan sarana produksi, (5) peningkatan pelayanan dan pengawasan pengadaan sarana produksi, (5) peningkatan layanan kredit yang mudah diakses petanipeningkatan layanan kredit yang mudah diakses petani

2.2. Pelestarian sumberdaya lahan dan air, melalui : (1) pengendalian alih fungsi Pelestarian sumberdaya lahan dan air, melalui : (1) pengendalian alih fungsi lahan pertanian ke non-pertanian untuk mewujudkan lahan abadi, (2) lahan pertanian ke non-pertanian untuk mewujudkan lahan abadi, (2) sertifikasi lahan petani, (3) konservasi dan rehabilitasi sumberdaya lahan sertifikasi lahan petani, (3) konservasi dan rehabilitasi sumberdaya lahan dan air pada daerah aliran sungai (DAS), (4) pengembangan sistem dan air pada daerah aliran sungai (DAS), (4) pengembangan sistem pertanian ramah lingkungan (agroforestry dan pertanian organik), (5) pertanian ramah lingkungan (agroforestry dan pertanian organik), (5) ppemantapan kelompok pemakai air untuk peningkatan pemeliharaan saluran emantapan kelompok pemakai air untuk peningkatan pemeliharaan saluran irigasi, (6) penataan penggunaan air untuk pertanian, pemukiman dan irigasi, (6) penataan penggunaan air untuk pertanian, pemukiman dan industri, (7) pengembangan sistem informasi bencana alam dalam rangka industri, (7) pengembangan sistem informasi bencana alam dalam rangka Early Warning SystemEarly Warning System (EWS), (8) rehabilitasi dan konservasi sumberdaya (EWS), (8) rehabilitasi dan konservasi sumberdaya alam, (9) perbaikan dan peningkatan jaringan pengairanalam, (9) perbaikan dan peningkatan jaringan pengairan

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 62: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

3.3. Penguatan cadangan pangan pemerintah dan Penguatan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat/komunitas, melalui: (1) pengembangan sistem masyarakat/komunitas, melalui: (1) pengembangan sistem cadangan pangan daerah untuk mengantisipasi kondisi darurat cadangan pangan daerah untuk mengantisipasi kondisi darurat bencana alam minimal 3 (tiga) bulan , (2) pengembangan bencana alam minimal 3 (tiga) bulan , (2) pengembangan cadangan pangan hidup (pekarangan, lahan desa, lahan tidur, cadangan pangan hidup (pekarangan, lahan desa, lahan tidur, tanaman bawah tegakan perkebunan), (3) menguatkan tanaman bawah tegakan perkebunan), (3) menguatkan kelembagaan lumbung pangan masyarakat dan lembaga kelembagaan lumbung pangan masyarakat dan lembaga cadangan pangan komunitas lainnya, (4) pengembangan sistem cadangan pangan komunitas lainnya, (4) pengembangan sistem cadangan pangan melalui Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan cadangan pangan melalui Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan ataupun lembaga usaha lainnyaataupun lembaga usaha lainnya

3.3. Penguatan cadangan pangan pemerintah dan Penguatan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat/komunitas, melalui: (1) pengembangan sistem masyarakat/komunitas, melalui: (1) pengembangan sistem cadangan pangan daerah untuk mengantisipasi kondisi darurat cadangan pangan daerah untuk mengantisipasi kondisi darurat bencana alam minimal 3 (tiga) bulan , (2) pengembangan bencana alam minimal 3 (tiga) bulan , (2) pengembangan cadangan pangan hidup (pekarangan, lahan desa, lahan tidur, cadangan pangan hidup (pekarangan, lahan desa, lahan tidur, tanaman bawah tegakan perkebunan), (3) menguatkan tanaman bawah tegakan perkebunan), (3) menguatkan kelembagaan lumbung pangan masyarakat dan lembaga kelembagaan lumbung pangan masyarakat dan lembaga cadangan pangan komunitas lainnya, (4) pengembangan sistem cadangan pangan komunitas lainnya, (4) pengembangan sistem cadangan pangan melalui Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan cadangan pangan melalui Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan ataupun lembaga usaha lainnyaataupun lembaga usaha lainnya

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 63: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

RENCANA AKSIINDIKATOR

KEBERHASILAN Satuan2008Base

2009 Target

Pelaksana

1. Melakukan perwilayahan komoditas pangan

Persentase kabupaten yang menyusun

Persen

1. Mengintensifkan areal tanam Luas areal tanam Hektar1. Meningkatkan produktivitas Produktifitas per hektar Ku/ha1. Meningkatkan populasi ternak

(ternak besar, kecil dan unggas)

Jumlah populasi ternak ekor

1. Meningkatkan produksi hasil ternak (daging , telur, susu)

Produksi Daging Telur Susu

tontonLtr

1. Meningkatkan produksi perikanan

Produksi

Ton

1. Mengembangkan tanaman pangan diantara tanaman kehutanan dan perkebunan

Produksi Ton

1. Mengembangkan dan menyediakan benih unggul

Jumlah penangkar) buah

Pemantapan Ketersediaan Pangan dan Kemandirian Pangan

RENCANA AKSI

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 64: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

RENCANA AKSIINDIKATOR

KEBERHASILAN Satuan2008Base

2009 Target

Pelaksana

9. Mengembangkan sistem usahatani melalui pola kemitraan

Jumlah petani pola kemitraan

orang

9. Mengembangkan dan menyediakan UPJA /Unit pelayanan jasa alsintan

Terbentuknya UPJA Mandiri

buah

9. Penggalakan penggunaan pupuk organik

Areal yang menggunakan pupuk organik

Hektar

9. Peningkatan kelembagaan Layanan sarana produksi

Jumlah lembaga usaha saprodi

buah

9. Pengawasan mutu sarana produksi

Jumlah kasus pemalsuan saprodi

Kali/ tahun

9. Pengembangan sistem kredit yang mudah diakses petani

Jumlah kredit yang tersalurkan

Juta rupiah

Pemantapan Ketersediaan Pangan dan Kemandirian Pangan (lanjutan)

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 65: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Program Pelestarian sumberdaya lahan dan air

RENCANA AKSIINDIKATOR

KEBERHASILAN Satuan2008Base

2009 Target

Pelaksana

1. Mengendalikan alih fungsi lahan pertanian ke non-pertanian

Laju konversi lahan per tahun

Persen

1. Melakukan sertifikasi lahan petani

Jumlah lahan petani yg bersertifikat

Persen

1. Melakukan konservasi /rehabilitasi sumberdaya lahan dan air pada daerah aliran sungai (DAS)

Hutan yang direhabilitasi Persen

1. Mengembangkan sistem pertanian Agroforestry pada daerah aliran sungai

Bertambahanya luas hutan masyarakat

Hektar

1. Mengembangkan pertanian ramah lingkungan

Jumlah kelompok tani yang menerapkan teknologi ramah lingkungan

Klompok

1. Melakukan pembinaan kelompok pemakai Air

Jumlah Kelompok petani pemakai air (P3A) aktif

Klompok

1. Melakukan sistem informasi bencana alam dalam rangka early warning system (EWS)

Persentase Kabupaten/kota yang mempunyai Sistem

Persen

1. Melakukan perbaikan dan meningkatkan jaringan pengairan

Persentase panjang Jaringan irigasi dalam kondisi baik

Persen

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 66: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

Program Cadangan pangan

RENCANA AKSIINDIKATOR

KEBERHASILAN Satuan2008Base

2009 Target Pelaksana

1. Mengembangkan sistem cadangan pangan pemerintah tingkat kabupaten/kota untuk antisipasi kondisi darurat

Jumlah cadangan pemerintah setahun

Ton

1. Mengembangkan cadangan pangan hidup melalui intensifikasi pekarangan

Jumlah pekarangan intensif

Hektar

1. Menguatkan kelembagaan lumbung pangan masyarakat

Jumlah lumbung Klompok

1. Mengembangkan cadangan pangan melalui LUEP/LPG,

Jumlah cadangan pangan yang berasal dari LPG/LUEP

ton

1. Mengembangkan Bank padi

Jumlah cadangan pangan

Ton

1. Mengembangkan cadangan pangan Desa

Jumlah desa yg mengembangkan cadangan pangan Desa

buah

1. Mengembangkan cadangan pangan RT

Jumlah RT yg mengembangkan cadangan pangan RT

RT

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

Page 67: ketahanan pangan-unmuh-1.ppt

nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfilTERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYATERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA