KETAHANAN NASIONAL

42
KETAHANAN NASIONAL dan WAWASAN NUSANTARA I. KETAHANAN NASIONAL A. Pengertian Ketahanan Nasional Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional. Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan Negara untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional. Dalam pengertian tersebut, Ketahanan Nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.

Transcript of KETAHANAN NASIONAL

Page 1: KETAHANAN NASIONAL

KETAHANAN NASIONALdan

WAWASAN NUSANTARA

I. KETAHANAN NASIONAL

A. Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa

Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi,

yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur

sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional. Ketahanan

nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk

mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala

tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun

dari dalam dan Negara untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup

bangsa dan Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

Dalam pengertian tersebut, Ketahanan Nasional adalah kondisi kehidupan

nasional yang harus diwujudkan. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah

keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup

bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.

B. Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional (Tannas) Indunesia konsepsi pengebangan kekuatan

nasional melalui pengatuarn dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan

yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan

menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan

Nusantaran. Dengan kata lain, Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia

merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan

ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan

nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Konsepsi ketahanan

Page 2: KETAHANAN NASIONAL

nasional Indonesia menggunakan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.

Antara kesejahteraan dan keamanan ini dapat dibedakan tetapi tidak dapat

dipisahkan. Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan tingkat keamanan

tertentu, dan sebaliknya penyelenggaraan keamanan memerlukan tingkat

kesejahteraan tertentu. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan

nasional tidak akan dapat berlangsung karena pada dasarnya keduanya merupakan

nilai intrinsik yang ada dalam kehidupan nasional. Dalam kehidupan nasional,

tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional merupakan tolak ukur ketahanan

nasional. Peran masing-masing gatra dalam astagrata seimbang dan saling

mengisi. Maksudnya antargatra mempunyai hubungan yang saling terkait dan

saling bergantung secara utuh menyeluruh membentuk tata laku masyarakat

dalam kehidupan nasional. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan

bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Sedangkan

keamanan adalah kemampuan bangsa untuk melindungi nilai-nilai nasionalnya

terhadap ancaman dari luar negeri. Contoh bentuk-bentuk ancaman menurut

doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) :

1. Ancaman dari dalam negeri.

Contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal atau

terbentuk dari masyarakat indonesia.

2. Ancaman dari luar negeri.

Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan

kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut

oleh musuh dari luar negri.

C. Ciri – Ciri Ketahanan Nasional

Ciri – Ciri Ketahanan Nasional Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama

bagi negara berkembang. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup

dan mengembangkan kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk

menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik

yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional

Page 3: KETAHANAN NASIONAL

tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra)

yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial

(pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan

pertahanan keamanan. Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara

merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya

berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga

merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan

kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasan

nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.

D. Sifat-sifat Ketahanan Nasional

Sifat-sifat ketahanan Nasional antara lain:

Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan

kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung

prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas,

dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk

menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan

global.

Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat

meningkat ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa

dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan

hakikat dan pengertian bahwa segala sesatu di dunia ini senantiasa

berubah. Oleh sebab itu, uapaya peningkatan ketahanan nasional harus

senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan

untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang

diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan

selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat

manunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan

diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu

Page 4: KETAHANAN NASIONAL

negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar pula

kewibawaannya.

Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak

mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan

kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif

dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada

kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

E. Asas-asas Ketahanan Nasional

Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang

tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas

tersebut adalah sebagai berikut:

a) . Asas kesejahtraan dan keamanan

Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi

individu maupun masyarakat atau kelompok. Dengan demikian, kesejahteraan

dan keamanan merupakan asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa

kesejateraaan dan keamanan, sesitem kehidupan nasional tidak akan dapat

berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada

pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri. Kesejahtrean maupun keamanan

harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun.

Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang

dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional

b). Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar

Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan

bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional

juga berinteraksi dengan linkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi

tersebut dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun

negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun keluar.

Mawas ke Dalam

Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi

kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang

Page 5: KETAHANAN NASIONAL

proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa

yang ulet dan tangguh.

Mawas ke Luar

Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan

serta mengatasi dampak lingkungan stategis luar negeri dan menerima

kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia

internasional.

c). Asas kekeluargaan

Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang

rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya

perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam

kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.

d). Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam

bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan

selaras pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek

kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif

intergral).

F. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan

Bernegara

Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan

nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubah

menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis

sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena

sangan komplek. Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar

aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:

1. Aspek yang berkaitan dengan alam besifat statis, yang meliputi Aspek

Geografi, Aspek Kependudukan, dan aspek Sumber Kekayaan Alam.

Page 6: KETAHANAN NASIONAL

2. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi Aspek

Ideologi, Aspek Politik, Aspek Sosial Budaya, dan Aspek Pertahanan dan

Keamanan.

a). Pengaruh Aspek Ideologi

Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang

memberikan motivasi. ldeologi juga mengandung konsep dasar tentang

kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Secara teoretis, suatu

ideologi bersumber dari stuatu falsafah dan meruakan pelaksanaan dari

sistem filsafah itu sendiri.

Ideologi Dunia

1. Liberalisme

Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Aliran

pemikiran ini mengajarkan bahwa negara adalah masyarakat

hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua individu

dalam masyarakat itu (kontrak sosial). Liberalisme bertitik tolak

dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak ia lahir dan tidak

dapat diganggu gugat oleh siapa pun termasuk penguasa kecuali

atas persetujuan yang bersangkutan. Paham Liberalisme

mempunyai dasar-dasar kebabasan dan kepentingan pribadi yang

menuntut kebebasan individu secara mutlak, yaitu kebebasan

mengejar kebahagiaan hidup di tengah-tengah kekayaan materil

yang melimpah dan dicapai dengan bebas.

2. Komunisme

Aliran pikiran golongan (class theory) yang diajarkan oleh Karl

Marx, Engels dan Lenin pada mulanya merupakan kritik Kark

Marx atas kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada awal

revolusi industri. Aliran pemikiran ini beranggapan bahwa

negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas

lain. Golongan ekonomi kuat menindas ekonomi lemah.

Golongan borjuis menindas golongan proletar (kaum buruh).

Karena itu Marx menganjurkan agar kaum buruh mengadakan

Page 7: KETAHANAN NASIONAL

revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari golongan

kaya kapitalis dan borjuis agar kaum buruh dapat ganti berkuasa

dan mengatur negara. Sesuai dengan aliran pikiran yang

melandasi komunisme, dalam upaya merebut atau

mempertahankan kekuasaan kominisme dalam upaya merebut

atau mempertahankan kekuasaan komunisme akan :

a. Menciptakan situas konflik untuk mengadu golongan-

golongan, tertentu serta menghalalkan segala cara untuk

mencapai tujuan.

b. Ajaran komunis bersifat atheis, tidak percaya akan adanya

Tuhan Yang Maha Esa, dan didasarkan pada kebendaan

(materialistis). Bahkan agama dinyatakan sebagai racun

bagi kehidupan bermasyarakat.

c. Masyarakat komunis bercorak Internasional. Masyarakat

yang dicita-citakan oleh komunis adalah masyarakat

komunis dunia yang tidak dibatasi oleh kesadaran nasiona1.

Hal ini tercermin dalam seruan Marx yang terkenal”Kaum

buruh diseluruh dunia bersatulah!” Komunisme

menghendaki masyarakat tanpa nasionalisme.

d. Masyarakat komunisme yang dicita-citakan adalah

masyarakat tanpa kelas. Masyarakat tanpa kelas dianggap

masyarakat yang dapat memberikan suasana hidup yang

aman dan tentram, tanpa pertentangan, tanpa hak milik

pribadi atas alat produksi dan tanpa pembagian kerja.

3. Faham Agama

Ideologi bersumber dari falsafah agama yang termuat dalam

kitab Agama.

Ideologi Pancasila

Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari

nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan

kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan

Page 8: KETAHANAN NASIONAL

pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung

didalamnya.

Sila-sila Pancasila adalah :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai spiritual,

memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua

pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan yang

Maha Esa untuk berkembang di Indonesia.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab mengandung nilai

kesamaan derajat maupun kewajiban dan hak, cinta mencintai,

hormat menghormati, keberanian membela kebenaran dan

keadilan, toleransi, dan gotong royong.

3. Persatuan Indonesia.

Sila Persatuan Indonesia dalam masyarakat Indonesia yang

pluralistik mengandung nilai persatuan bangsa dan kesatuan

wilayah yang merupakan faktor pengikat yang menjamin

keutuhan nasional atas dasar Bhineka Tunggal Ika.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam

permusyawaratan dan perwalikan.

Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan

dalam permusyawaratan atau perwalikan menunjukan bawha

kedaulatan berada di tangan rakyat, yang diwujudkan oleh

persatuan nasional yang riil dan wajar

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung

nilai keadilan, keseimbangan antara hak dan kewajiban,

penghargaan terhadap hak orang, gotong royong dalam suasana

kekeluargaan, ringan tangan, dan kerja keras untuk bersama-

sama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadlian

sosial.

Page 9: KETAHANAN NASIONAL

Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik

kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan

ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional

dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,

hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak

langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan

ideologi bangsa dan negara Indonesia. Untuk mewujudkannya

diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan

akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan

negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut. Untuk

memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai

berikut:

Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif

terus dikembangkan serta ditingkatkan.

Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus

direlefansikan dan di aktualisasikan nilai

instrumentalnya agar tetap mampu membimbing dan

mengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara, selaras dengan peradaban

dunia yang berubah dengan cepat tanpa kehilangan jati

diri bangsa Indonesia.

Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep wawasan

Nusantara yang bersumber dari Pancasila harus terus di

kembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang

majemuk sebagai upaya untuk selalu menjaga persatuan

bangsa dan kesatuan wilayah serta moralitas yang royal

dan bangga terhadap bangsa dan negara. Disamping itu

anggota masyarakat dan pemerintah perlu bersikap

wajar terhadap kebhinekaan.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar

negara Republik Indonesia harus dihayati dan

Page 10: KETAHANAN NASIONAL

diamalkan serta nyata oleh setiap penyelenggaraan

negara, lembaga kenegaraan, lembaga kemasyarakatan,

serta setiap warga negara Indonesia, agar kelestarian

dak keampuhannnya terjaga dan tujuan nasional serta

cita-cita bangsa Indonesia terwujud, dalam hal ini suri

tauladan para pemimpin panyelenggara negara dan

pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang

sangat mendasar.

Pembangunan, sebagai pengamalan Pancasila, harus

menunjukan keseimbangan antara Fisik material

dcngan mental spiritual untuk menghindari tubuhnya

materialisme dan skuarisme. Dengan memperhatikan

kondisi geografi Indonesia, pembangunan harus adil

dan merata di seluruh wilayahuntuk memupuk rasa

persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.

Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada diri anak

didik dengan cara mengintegrasikannya. Ke dalam mata

pelajaran lain seperti pendidikan budi pekerti,

pendidikan sejara perjuangan bangsa, bahasa Indonesia

dan kepramukaan. Pendidikan Moral Pancasila juga

perlu diberikan kepada masyarakat luas secara non

formal.

b). Pengaruh Aspek Politik

Politik berasal dari kata politik yang mengandung makna kekuasaan

(pemerintahan) dan atau politik yang berarti kebijaksanaan. Di Indonesia,

kita tidak memisahkan politik dari policik. Hubungan ini tercermin pada

pemerintahan negara yang berfungsi sebagai penentu kebijaksanaan dan

ingin mewujudkan aspirasi semi tuntutan masyarakat. Karena itu,

kebijaksanaan pemerintahan negana tersebut harus serasi dan selaras

dengan keinginan dan aspirasi masyarakat. Politik di Indonesia, yang

harus dilihat dalam konteks Ketahanan Nasional, meliputi dua bagian

Page 11: KETAHANAN NASIONAL

utama, yaitu Politik dalam negeri dan Politik luar negeri.

1. Politik Dalam Negeri

Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirsi,

dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem.

Unsur-unsurnya terdiri dari struktur politik, proses politik, budaya

politik, komunikasi politik, dan partisipasi politik.

a. Struktur Politik merupakan wadah penyaluran kepentingan

masyarakat dan sekaligus wadah pengkaderan pimpinan

nasional.

b. Proses Politik merupakan suatu rangkaian pengambilan

keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun

kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan

dalam pemilihan kepemimpinan yang puncaknya

terselenggara dalam Pemilu.

c. Budaya Politik merupakan pencerminan dari aktualisasi hak

dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat,

beberbangsa, dan bernegara, yang dilaksanakan secara dasar

dan rasional melalui pendidikan politik maupun kegiatan

politik yang sesuai dengan disiplin nasional.

d. Komunikasi Politik merupakan suatu hubungan timbal balik

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

dimanan rakyat merupakan sumber aspirasi dan sumber

pimpinan nasional Ketahanan pada aspek politik dalam

negeri berarti sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum,

mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan

pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan

aspirasi yang hidup dalam masyarakat.

Page 12: KETAHANAN NASIONAL

2. Politik Luar Negeri

Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepantingan

nasional dalam pergaulan antarbangsa. Politik luar negeri Indonesia

yang berlandaskan pada Pembukaan UUD 1945 melaksanakan

ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan

sosial, serta anti penjajahan karena tidak sesuai dcngan perikemanusiaan

dan perikeadilan. Politik luar negeri merupakan proyeksi kepentingan

nasional dalam kehidupan antar bangsa. Dijiwai oleh falsafah negara

Pancasila se bagai tuntutan moral dan etika, politik luar negeri Indonesia

di tujukan pada kepentingan nasional terutama pembangunan nasional.

Dengan demikian, politik luar negeri merupakan bagian integral dari

strategi nasional dan secara keseluruhan merupakan salah satu sarana

pencapaian tujuan nasional.

Landasan Politik Luar Negeri adalah Pembukaan UUD ’45,

melaksanakan ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan

kemanusiaan dan keadilan. Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas

dan aktif. Bebas dalam pengertian Indonesia tidak memihak pada

kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian

bangsa. Aktif dalam pengertian Indonesia dalam percaturan

internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi

berperan atas dasar cita-citanya. Untuk mewujudkan ketahanan aspek

politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang

mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang bersadarkan

Pancasila UUD 1945. Ketahanan pada aspek politik luar negeri berarti

meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan

meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai

dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Perkembangan,

perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama,

memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara

Page 13: KETAHANAN NASIONAL

industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan

Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI

di luar negeri perlu ditingkatkan.

c). Pengaruh Aspek Ekonomi

Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang

berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, yang meliputi

produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa, dan dengan usaha

untuk meningkatkan, taraf hidup masyarakat.

Perekonomian Indonesia. Sistem perekonomian bangsa Indonesia

mengacu pada pasal 33 UUD 1945, yang menyebutkan bahwa sistem

perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas

ke-keluargaan. Secara makro, sistem perekonomian Indonesia dapat

disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan. Ketahanan ekonomi

diartikan sebagai kondiosi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang

berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasioanl dalam menghadapi

serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang

datang dari luar maupun ancaman dalam negeri secara langsung maupun

tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan

negara Republik Indonesia berdasar-kan Pancasila dan UUD 1945.

d). Pengaruh Aspek Sosial Budaya

Yang disebut “sosial” di sini pada hakikatnya adalah pergaulan hidup

dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib,

sepenanggungjawaban dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu.

Semetara “budaya” adalah sistem nilai yang merupakan hasil cipta, rasa

dan karsa manusia yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama dan

menjadi kekuatan pendukung dalam menggerakan kehidupan.

Struktur Sosial di Indonesia. Dalam masyarakat, manusia hidup secara

berkelompok sesuai fungsi, peran dan profesinya. Kehidupan masyarakat

terstruktur berdasarkan peran dan fungsi masing-masing anggota. Kondisi

Budaya di Indonesia, kebudayaan daerah, dalam setiap kebudayaan daerah

Page 14: KETAHANAN NASIONAL

terdapat nilai-nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya

asing, yang sering disebut sebagai local genius. Local genius ialah pangkal

segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif

budaya asing.Kebudayaan Nosional bersitat religius, bersifat

kekeluargaan, bersifat serba selaras, bersifat kerakyatan.

Integrasi Nasional.Komunikasi dan interaksi suku-suku bangsa yang

mendiami bumi Nusantara ini pada tahun 1928 telah menghasilkan

aspirasi bersama untuk hidup bersama sebagai satu bangsa di satu tanah

air. Aspirasi ini terwujud secara sah dan diakui oleh bangsa-bangsa lain di

dunia melalui Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.

Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa keanekaragaman budaya justru

merupakan hikmah bagi bangsa Indonesia dan di masa lalu telah mampu

memunculkan faktor-faktor perekat persatuan atau inregrasi bangsa. Di

masa depan, upaya untuk melestarikan keberadaan faktor perekat

persatuan bangsa, yaitu keinginan dan semangat untuk hidup dan meraih

crta-cita bersama, akan menjadi tugas seluruh warga bangsa.

e). Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan

a. Pokok-pokok Pengetahuaan Pertahanan dan Keamanan

Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya

upaya seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan

mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa dan Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Tujuannya adalah untuk menciptakan

keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan Ketahanan

Nasional Indonesia. Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan

sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa

Indonesia yang mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan

dalam mengembangkan menghadapi dan mengatasi segala tantangan

dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam, yang secara.

langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas,

Page 15: KETAHANAN NASIONAL

dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Iaepuhlik In-

donesia.

b. Postur Kekuatan Pertahanan Dan Keamaman

Postur Kekuatan Hankam. Postur kekuatan Hankam mencakup

struktur kekuatan, tingkat kemampuan, dan gelar kekuatan. Terdapat

empat pendekatan yang digunakan untuk membangun postur kekuatan

Hankam, yaitu pendekatan ancaman, misi, kewilayahan dan politik.

Pembangunan Kekuatan Hankam. Konsepi Hankam perlu mengacu

pada konsep Wawasan Nusantara di mana Hankam mengarah pada

upaya pertahanan seluruh wilayah kedaulatan negara kesatuan RI yang

meliputi wilayah laut, udara, dan darat, termasuk pulau-pulau besar

dan kecil.

Gejolak Dalam Negeri. Di dalam era globalisasi saat ini dan di

masa mendatangf tidak tertutup kemungkinan munculnya campur

tangan asing dengan alasan menegakkan nilai-nilai HAM, demokrasi,

penegak hukum dan lingkungan hidup di balik kepentingan nasional

mereka. Geopolitik ke arah Geoekonomi. Kondisi ini mengimplikasi-

kan semakin canggihnya upaya diplomasi guna mencapai tujuan

politik dan ekonomi. Perkembangan Lingkungan Strategis.

Perkembangan ini mengisyaratkan bahwa pergeseran geopolitik ke

arah geoekonomi membawa perubahan dalam penerapan

kebijaksanaan dan strategis negara–negara di dunia dalam

mewujudkan kepentingan nasionalnya masing-masing. Penerapan

cara-cara baru telah meningkatkan eskalasi konflik regional dan

konflik dalam negeri yang mendorong keterlibatan negara super

power. Dalam menyikapi dinamika perkembangan seperti ini, kita

perlu membangun postur kekuatan. Hankan yang dimiliki

profesionalisme yang tinggi untuk melaksanakan : pertama, kegiatan

intel strategis dalam semua aspek kehidupan nasional; kedua, upaya

pertahanan darat laut dan udara; ketiga, pemeliharaan dan penegakan

Page 16: KETAHANAN NASIONAL

keamanan dalam negeri secara berlanjut dalam semua aspek kehidupan

nasional; keempat, pembinaan potensi dan kekuatan wilayah dalam

semua aspek. kehidupan nasional untuk meningkatkan Tannas; serta

kelima, pemeliharaan stabilitas nasional dan Tannas secara

menyeluruh dan berlanjut.

Mewujudkan Postur Kekuatan Hankam. Dengan mengacu pada

negara-negara lain yang hanya untuk melindungi diri sendiri dan tidak

untuk kepentingan invasi, barangkali konsep standing armed forces

secara proposional dan seimbang perlu dikembangkan. Pengembangan

konsep dengan susunan kekuatan Hankamneg ini meliputi : pertama,

perlawanan bersenjata yang terdiri atas bala nyata yang dibina sebagai

kekuatan-kekuatan TNI yang selalu siap dan yang dibina sebagai

kekuatan cadangan serta bala potensial, yaitu Polri dan Rapih yang

fungsinya adalah Wanra;, kedua, perlawanan tidak bersenjata yang

terdiri atas Ratih yang berfungsi sebagai Tibum, Linra, Kamra dan

Linmas; ketiga komponen pendukung perlawanan bersenjara dan tidak

bersenjata sesuai bidang profesi masing-masing dengan pemanfaatan

semua sumber daya nasional, sarana, dan prasarana serta perlindungan

masyarakat terhadap bencana perang dan bencana lainnya.

c. Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan

Pertahanan dan Keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan

serta upaya bela negara, yang berisi ketangguhan, kemampuan dan

kekuatan melalui penyelengaraan Siskamnas (Sishankamrata) untuk

menjanlin kesinambungan Pembangunan Nasional dan kelangsungan

hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

d. Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia

Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap

warganegara Indonesia perlu :

Page 17: KETAHANAN NASIONAL

1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk

Perjuangan Non Fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan

tanpa kenal menyerah dan mampu mengembang-kan kekuatan

nasional dalam rangka meng-hadapi segala tantangan, ancaman,

hambatan dan ganguan yang datang dari luar maupun dari dalam

untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa

dan negara serta pencapaian tujuan nasional.

2. Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada

aspek ideologi, politik, ekonomi, soasial budaya dan pertahanan

keamanan sehingga setiap warga neraga Indonesia dapat

mengeliminir pengaruh tersebut.

II. WAWASAN NUSANTARA

A. Pengertian Wawasan Nusantara

Kata wawasan berasal dari kata “wawas” ( bahasa Jawa ) yang berarti

melihat atau memandang. Jika ditambah dengan akhiran –an maka secara

harfiah berarti cara penglihatan, cara tinjau, cara pandang.

Nusantara adalah sebuah kata majemuk yang diambil dari bahasa Jawa

Kuno yakni nusa yang berarti pulau, dan antara artinya lain.

Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang falsafah

Pancasila, latar belakang pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya

dan aspek kesejarahan, terbentuklah satu wawasan nasional Indonesia yang

disebut dengan Wawasan Nusantara.

Berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN,

Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada

Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang bangsa Indonesia

tentang diri dan lingkungan sekitarnya berdasarkan ide nasionalnya yang

berlandaskan pancasila dan UUD 1945 (Undang-Undang Dasar 1945) yang

merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, bermartabat

serta menjiawai tata hidup dalam mencapai tujuan perjuangan nasional.

Page 18: KETAHANAN NASIONAL

Wawasan Nusantara telah diterima dan disahkan sebagai konsepsi politik

kewarganegaraan yang termaktub / tercantum dalam dasar-dasar berikut ini :

- Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tanggal 22 maret 1973

- TAP MPR Nomor IV/MPR/1978 tanggal 22 maret 1978 tentang GBHN

- TAP MPR nomor II/MPR/1983 tanggal 12 Maret 1983

Ruang lingkup dan cakupan wawasan nusantara dalam TAP MPR '83

dalam mencapat tujuan pembangunan nasionsal :

- Kesatuan Politik

- Kesatuan Ekonomi

- Kesatuan Sosial Budaya

- Kesatuan Pertahanan Keamanan

B. Latar Belakang dan Proses Terbentuknya Wawasan Nusantara

Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah

wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep

dasar wilayah negara kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda

13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi

bangsa Indonesia, karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang

menyatukan wilayah Indonesia. Laut Nusantara bukan lagi sebagai pemisah,

akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah

kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ada bangsa yang secara eksplisit mempunyai cara bagaimana ia

memandang tanah airnya beserta lingkungannya. Cara pandang itu biasa

dinamakan wawasan nasional. Sebagai contoh, Inggris dengan pandangan

nasionalnya berbunyi: "Brittain rules the waves". Ini berarti tanah Inggris

bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya.

Tetapi cukup banyak juga negara yang tidak mempunyai wawasan, seperti:

Thailand, Perancis, Myanmar dan sebagainya. Indonesia wawasan

nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat wasantara. Wasantara

ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang

Page 19: KETAHANAN NASIONAL

sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai

bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu.

Unsur-unsur dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau organisasi), isi,

dan tata laku. Dari wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang

usaha untuk mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang:

Satu kesatuan wilayah

Satu kesatuan bangsa

Satu kesatuan budaya

Satu kesatuan ekonomi

Satu kesatuan hankam.

Jelaslah disini bahwa wasantara adalah pengejawantahan falsafah

Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara Republik Indonesia.

Kelengkapan dan keutuhan pelaksanaan wasantara akan terwujud dalam

terselenggaranya ketahanan nasional Indonesia yang senantiasa harus

ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman. Ketahanan nasional itu akan dapat

meningkat jika ada pembangunan yang meningkat, dalam "koridor"

wasantara.

C. Isi Wawasan NusantaraWawasan Nusantara mencakup :

1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik,

dalam arti :

a. Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan

kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang

hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal dan

milik bersama bangsa.

b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan

berbicara dalam berbagai bahasa daerah serta memeluk dan

meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam

arti yang seluas-luasnya.

Page 20: KETAHANAN NASIONAL

c. Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu,

senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta

mempunyai tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.

d. Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi

bangsa dan negara yang melandasi, membimbing, dan

mengarahkan bangsa menuju tujuannya.

e. Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan

satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945.

f. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan

sistem hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional

yang mengabdi kepada kepentingan nasional.

g. Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa

lain ikut menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial melalui

politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan pada kepentingan

nasional.

2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Ekonomi,

dalam arti :

a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif

adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan

hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah

air.

b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di

seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh

daerah dalam pengembangan kehidupan ekonominya.

c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan

satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha

bersama atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar

kemakmuran rakyat.

Page 21: KETAHANAN NASIONAL

3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial dan

Budaya, dalam arti :

a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa

harus merupakan kehidupan bangsa yang serasi dengan

terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan

seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan

tingkat kemajuan bangsa.

b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan

corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya

bangsa yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya

bangsa seluruhnya, dengan tidak menolak nilai – nilai budaya lain

yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-

hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa.

4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan

Keamanan, dalam arti :

a. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada

hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan

negara.

b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang

sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

D. Konsep Geopolitik dan Geostrategi

Bila diperhatikan lebih jauh kepulauan Indonesia yang duapertiga

wilayahnya adalah laut membentang ke utara dengan pusatnya di pulau Jawa

membentuk gambaran kipas. Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara

konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional

yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. ,

sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan

Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik,

ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada

kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand

Page 22: KETAHANAN NASIONAL

strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta

bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut.

Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim

(maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari

berbagai ancaman.

E.Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia

Nusantara (archipelagic) dipahami sebagai konsep kewilayahan nasional

dengan penekanan bahwa wilayah negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau

yang dihubungkan oleh laut. Laut yang menghubungkan dan mempersatukan

pulau-pulau yang tersebar di seantero khatulistiwa. Sedangkan Wawasan

Nusantara adalah konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia

sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar

laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan,

yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup

segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi,

sosial budaya, dan hankam. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi politik dan

kenegaraan yang merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia

telah ditegaskan dalam GBHN dengan Tap. MPR No.IV tahun 1973.

Penetapan ini merupakan tahapan akhir perkembangan konsepsi negara

kepulauan yang telah diperjuangkan sejak Dekrarasi Juanda tanggal 13

Desember 1957.

G. Hubungan Antara Wawasan Nusantara dengan Ketahanan Nasional

Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan

mempunyai banyak celah kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara

lain yang pada akhirnya dapat meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan

disintegrasi bangsa Indonesia. Indonesia yang memiliki kurang lebih 13.670

pulau memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana pengawasan

tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan

Page 23: KETAHANAN NASIONAL

masyarakat Indonesia. Bila hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang

persenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik –

cabik oleh bangsa lain. Dengan adannya wawasan nusantara kita dapat

mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia yang saling

berbhineka tunggal ika.

Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang

merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan

nasional. Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus

diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan

dengan sukses. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional

yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Dengan adanya wawasan

nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang sesuai

kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam

kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap

wawasan nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan

negara lebih meyakini dan lebih dalam.

Ketahanan Nasional (Tannas) adalah konsep bangsa Indonesia,

Keselamatan Nasional (National Security) atau kelangsungan hindup bangsa

(national survival). National security yang sering kita tejemahkan dengan

keamanan nasional, lebih fokus pada kekuatan militer daripada kekuatan lain

yang ada dalam kehidupan suatu nangsa. Tannas yang juga disebut sebagai

comprehensive security, berpendapat bahwa kelangsungan hidup suatu bangsa

atau masyarakat tergantung pada keserasian aspek kehidupan seperti Ideologi-

Politik-Ekonomi-Sosial Budaya-Militer, dimana tiap aspek saling

mempengaruhi. Stabilitas dari networking aspek2 tsb akan menciptakan

Tannas yang kuat. Tannas lahir di Seskoad (Sekolah Staf & Komanda

Angkatan Darat) pada tahun 1969-1970, yang pada saat itu berusaha

mengembangkan doktrin sendiri tentang national security, berdasarkan

pengalaman sendiri dan bangsa lain. Hasilnya menyatakan bahwa

kelangsungan hidup suatu mesyarakat tidak hanya ditentukan oleh kekuatan

militer saja, tetapi juga tergantung pada kemampuan aspek kehidupan yang

Page 24: KETAHANAN NASIONAL

lain. Keadaan ekonomi dan konflik antar kelompok karena alasan politik,

agama dan sumberdaya dapat menghancurkan kemampuan negara untuk

bertahan. Pada tahun 1966 kita menghentikan konfrontasi dengan Malaysia

dan Singapore, dan Indonesia tidak ingin dianggap negara yang agresif.

Strategi yang mendukung tercapainya Tannas dalam menghadapi ancaman,

terutama ancaman militer atau kekerasan adalah strategi tidak langsung,

konsep Andre Beaufre – jendral Prancis. Untuk pertahanan dikembangkan

Sistem Pertahanan Rakyat Semesta dan untuk kemanan dalam negeri

dikembangkan Operasi Keamanan Dalam Negeri, strategi dari keduanya

didasarkan pada strategi tidak langsung. Strategi tidak langsung barangkali

dapat digambarkan yang dalam bahasa Jawa disebut: “nglurug tanpa bala,

menang tanpa ngasorake”, yang artinya kira2: berlaga tanpa pasukan, menang

tanpa mengalahkan. Dalam permainan game/strategi ini disebut “non zero

sum game”, dalam suatu penyelesaian sengketa kedua belah pihak mendapat

manfaat. Awalnya konsep Tannas ini diberi nama Pembinaan Nusantara, yang

terdiri dari pembinaan Wilayah (untuk menciptakan kesejahteraan) dan

pembinaan Teritorial (untuk menciptakan keamanan). Keduanya saling

berkaitan, tidak mutually eksklusif, kita tidak bisa meng-antagoniskan kedua

pembinaan, karena dalam setiap pembinaan kedua unsur tersebut harus

diperhatikan, hanya yang mana lebih diutamakan hanya masalah prioritas

sesuai dengan kondisi pada saat itu. Teori lain yang dipakai adalah teori

kelangsungan hidup suatu “social system” yang dikembangkan oleh Talcot

Parson. Parson berpendapat jika suatu sistem sosial ingin mempertahankan

hidupnya dia harus mampu mengembangkan kemampuan: 1. “pattern

maintainence”; 2, “adaptation”; 3, “goal attainment”; 4, “integration”; 5, “goal

setting”. Tidak social system mampu mengembangkan semua fungsi. Sebelum

konsep ini berkembang sampai mempunyai kerangka yang jelas, pada tahun

1972 presiden Suharto meminta agar konsep ini dikelola oleh Lemhannas

(Lembaga Pertahanan Nasional yang kemudian menjadi Lembaga Ketahanan

Nasional. Perkembangan konsep ini kemudian tidak sesuai dengan apa yang

semula digagas di Seskoad. Wawasan Nusantara adalah suatu konsep

Page 25: KETAHANAN NASIONAL

bagaimana bangsa ini melihat dirinya sendiri yang merupakan negara

kepulauan. Jika didasarkan hukum yang berlaku pada saat itu, maka Indonesia

terdiri dari pulau2 yang dikelilingi perairan teritorial sepanjang 12 mil, maka

selebihnya menjadi wilayah internasional, situasi demikian membahayakan

keamanan nasional dan internasional, karena rawan konflik. Maka Indonesia

mengusulkan agar wilayah laut pedalaman, yang pengukurannya didasarkan

berdasarkan pada prinsip2 tertentu dapat menjadi wilayah nasional.

Hubungan Wawasan Nusantara dengan Ketahanan Nasional adalah,

bahwa Wawasan Nusantara memperkuat dan mempermudah pengelolaan

Ketahanan Nasional. Tetapi masalahnya justru adanya Wawasan Nusantara

orang berpendapat bahwa sebagai negara maritim kita harus mempunyai

kekuatan maritim (Angkatan Laut) yang kuat. Tehnologi sekarang sudah

memungkinkan terciptanya networking antar unsur untuk mencapai tujuan

strategi. Diharapkan generasi muda berusaha mendalami dan menggali

pengalaman masa lalu, supaya kita dapat menciptakan konsep yang cucuk

dengan suasana dan lingkungan kita sendiri. Manfaat suatu konsep adalah jika

dapat dipraktekan, hobi kita suatu konsep untuk terus menjadi wacana, yang

hanya menghasilkan orang pintar bicara. Apabila kita menggali ilmu di luar

negeri, kita ambil intisari ilmu untuk mengkaji keadaan kita berdasarkan ilmu

tersebut. Bukan kita tiru aplikasi ilmu itu dalam kondisi lain, lalu hasilnya

ingin diterapkan di Indonesia. Ini akanmerugikan bangsa kita, kerugian tidak

segera nampak, karena proses berjalan lama. Ibarat kita beli sepatu, tidak

cocok dikaki kita, jangan kakinya yang dirubah tetapi sepatunya. Para pemuda

harus menggeluti ilmu dari muda, mau mempelajari sejarah secara teliti,

karena sejarah adalah masalah lalu kita. Masa depan dibangun dari

pengambilan hikmah masa lalu. Tetapi juga harus disadari bahwa penulisa

sejarah kita, kebanyakan adalah untuk kepentingan penulis atau subyek yang

ditulisnya, sehingga sebetulnya tidak bermanfaat untuk kepentingan kita.

Pelajari sejarah dan pengalaman secara sangat kritis, jangan takut untuk dicap

tidak patriotis, karena pengalaman menunjukkan bahwa orang yang menyebut

orang lain tidak patriotis, dia sendiri selalu berlindung dalam kemunafikan.

Page 26: KETAHANAN NASIONAL

KETAHANAN NASIONAL

Dan

WAWASAN NUSANTARA

Nama : Dewi Ratna Ningsih

Kelas : 1 A

Prodi : Pend. Fisika

Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

2009/2010