Keset Kain Limbah

12
keset kain limbah UKM KOPERASI WANITA MELATI DESA PRINGAPUS, UNGARAN - JAWA TENGAH Proyek Pengembangan Produk DKV BINUS University bersama Permodalan Nasional Madani (PNM) keset kain limbah | UKM KOPERASI WANITA MELATI

description

Sebuah proyek pengembangan produk keset yang terbuat dari kain hasil limbah pabrik garmen di desa Pringapus, Ungaran - Jawa Tengah, merupakan hasil kerja bersama antara DKV BINUS University dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Jakarta.

Transcript of Keset Kain Limbah

Page 1: Keset Kain Limbah

keset kain limbahUKM KOPERASI WANITA MELATI

DESA PRINGAPUS, UNGARAN - JAWA TENGAH

Proyek Pengembangan ProdukDKV BINUS University bersama

Permodalan Nasional Madani (PNM)

keset kain lim

bah

| UKM

KO

PER

ASI W

AN

ITA M

ELA

TI

Page 2: Keset Kain Limbah

profilUKM KESET KAIN LIMBAH

Merupakan proyek dari sebuah Usaha Kecil Menengah (UKM) di Desa

Pringapus kabupaten Ungaran, Jawa Tengah dengan usahanya di bidang

pembuatan keset dari kain hasil limbah pabrik garmen yang berada di ling-

kungannya.

UKM ini memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di daerah tersebut sebagai

usaha home industry di mana para pengrajin ini mendapat pelatihan yang

diberikan oleh Ibu Rohprihati selaku pelopor usaha ini. Melalui Koperasi

Wanita Melati yang dipimpinnya dengan bantuan Ibu Rini selaku koordina-

tor usaha, beliau membina para ibu di desa Pringapus dengan usaha keset

ini sebagai tambahan penghasilan keluarga selain untuk mengisi waktu lu-

ang di kala anak pergi sekolah dan suami pergi bekerja. Produk keset yang

dihasilkan kemudian dijual melalui toko-toko di sekitar Ungaran dan tidak

jarang pula distribusinya meluas ke kota-kota di Jawa Tengah.

Desa Pringapus yang sejuk dan tenang

Detail kombinasi motif dan warna pada kesetPemilihan motif & warna yang kurang serasi

Ibu pengrajin membuat keset kain limbah di rumahnya.

Page 3: Keset Kain Limbah

Gudang penyimpanan bahan baku

Bahan baku berupa potongan kain Warna dan motif yang beragam

Kain dipotong sesuai kebutuhan

Sunduk-an disusun dan dijahit menjadi kesetPotongan kain dibuat sunduk-an

Bahan baku ditimbang & dicatat

Isi karung berupa kain limbah garmen

Page 4: Keset Kain Limbah

situasi saat ini

pemecahan masalah

UKM ini ingin memperluas pemasaran, tidak hanya di seki-tar kota Ungaran, namun juga kota-kota lainnya. Upaya yang dilakukan adalah mengikuti pameran-pameran yang diadakan oleh sentra-sentra UKM.

Para pengrajin memiliki keterampilan yang tinggi dalam hal pembuatan keset kain ini, terlihat dari produk yang dihasilkan tergolong rapi.

Bahan baku keset dari kain hasil limbah pabrik garmen, yang dikemas dalam karung sehingga kombinasi warna dan motif kes-et yang dihasilkan tergantung dari warna dan motif yang terdapat di dalam karung.

Para pengrajin kurang memiliki keterampilan dalam mengkombinasikan warna dan motif sehingga produk keset kain yang dihasilkan memiliki tampilan yang kurang serasi dan hal ini dapat melemahkan daya tarik produk.

1

2

3

4

1

2

3

4

Bersama PNM (Permodalan Nasional Madani) para pengrajin diberi penyuluhan dan pelatihan dalam hal keterampilan memadu-padankan warna dan motif, sehingga tampilan keset menjadi lebih selaras dan produk menjadi lebih menarik.

Perlu adanya pengetahuan mengenai permerekan dan pengemasan yang dapat melindungi produknya serta memiliki daya tarik ketika keset kain dipamerkan.

Perlu adanya stimulan dengan desain baru yang akan memberi semangat sehingga para pengrajin dapat menjawab tan-tangan baru dan tidak jenuh dalam mengerjakan kerajinan keset ini. Untuk itu perlu disiapkan material baru yang sesuai, baik da-lam hal warna maupun kain yang tepat.

Dibuatkan desain-desain dalam bentuk template yang dapat diaplikasikan secara bebas dalam mengkombinasi-kan warna maupun motif, sehingga apapun warna dan motif yang dikombinasikan produk keset akan tampil menarik. Untuk itu perlu dibuatkan pola dengan hitungan ‘sunduk’ yang akurat.

Page 5: Keset Kain Limbah

PENYULUHAN DAN PELATIHANPROGRAM 1

padu-padan warna dan motifserta pengemasan produk

Pak Dani dari PNM membuka pelatihan

Ibu Anita dari DKV Binus menjelaskan padupadan warna dan motif Peserta menyimak dengan penuh perhatian

Produsen perlu memperhatikan profil dari target pasarSari dari DKV Binus menerangkan pentingnya kemasan

Ice-breaking untuk ibu-ibu agar lebih semangat

Page 6: Keset Kain Limbah

hasil

Sebelum mendapat penyuluhan pemilihan warna dan motif tidak selaras.

Setelah mendapat penyuluhan pengkombinasian warna sudah lebih baik. Selain itu produk dikemas dengan rapi serta dibubuhkan merek.

Page 7: Keset Kain Limbah

STIMULASI DESAINPROGRAM 2:

pembuatan desain barudengan penggunaanmaterial pilihan

Bu Rini memindahkan pola ke media jahit

Lingkungan tempat tinggal pengrajin

Pak Darmono mencoba mengaplikasikan desain baru Keset desain baru berbentuk kucing dalam tahap penyelesaian

Rumah pak Darmono, pengrajin keset

Media dengan desain baru siap dijahit

Page 8: Keset Kain Limbah

Dua ibu pengrajin siap di halaman depan koperasi

Pola desain baru diperkenalkan kepada pengrajin

Bu Rini memindahkan pola ke media jahit Bu Sam, pengrajin keset memotong bahan sesuai pola

Pemilihan kombinasi warna pada pola desain baru

Kain warna pilihan untuk diaplikasikan pada desain baru

STIMULASI DESAINPROGRAM 2:

pembuatan desain barudengan penggunaanmaterial pilihan

Page 9: Keset Kain Limbah

Bagian belakang media jahit ditutup kain agar rapi

Sundukan bagian luar mulai dijahitkan

Kain warna hijau mulai dijahitkan

Hasil keset desain baru dievaluasi Hasil percobaan desain baru yang masih perlu penyempurnaan

Desain baru dalam tahap finishing

Sunduk-an dijahit berlapis

Bagian tengah siap diaplikasikan

Page 10: Keset Kain Limbah

STIMULASI DESAINPROGRAM 3:

pembuatan template desainuntuk keset motif modul lingkaran

Akan dibuat beberapa desain berbentuk geometris dan siap untuk dilakukan pengkombinasian warna secara flek-sibel agar mudah diaplikasikan oleh para pengrajin, sehingga apapun warna yang dikombinasikan, produk keset kain tetap memiliki daya tarik. Desain ini sifatnya template, dibuat oleh para mahasiswa DKV BINUS yang diawali dengan workshop. Desain yang terpilih diterjemahkan ke dalam pola yang sudah dihitung sesuai modul (kriteria: mudah diaplikasikan dengan mempertimbangkan fleksibilitas dalam mengkombinasi warna).

Pengrajin menerima desain dalam bentuk pola untuk diaplikasikan pada keset kain limbah sesuai material / bahan baku yang tersedia berupa kain hasil limbah pabrik garmen. Di dalam pengaplikasian desain ini para pengrajin dipersilakan untuk merespon bahan baku yang tersedia dengan membuat kombinasi warna dan motif. Masing-masing desain dibuatkan minimal 10 buah untuk diberikan ke-pada desainer, yaitu mahasiswa DKV Binus.

1

2

3

Page 11: Keset Kain Limbah

Pengembangan selanjutnya:

10 buah keset hasil desain baru yang diberikan kepada desainernya merupakan bentuk apresiasi dari UKM kepada desainer. Selain itu, 10 keset ini dapat menjadi modal awal untuk merintis usaha bagi para mahasiswa (pengembangan entrepreneurship).

Membuka peluang terciptanya produk baru di dalam pengeksplorasian teknik pembuatan keset kain ini, seperti produk tas atau sarung bantal dan lain sebagainya.

Untuk mempermudah terwujudnya wirausaha, mahasiswa dapat bekerjasama dengan patungan.net untuk bantuan pembiayaan oleh publik. Karakter usaha ini sangat sesuai dengan karakter patungan.net di mana produk sudah siap untuk dijual dan merchandise sebagai imbal baliknya siap dibagikan.

sumber referensi desain: shutterstock.com

1

2

3

Page 12: Keset Kain Limbah

| DKV Binus University - 2012

keset kain lim

bah

| UKM

KO

PER

ASI W

AN

ITA M

ELA

TI