Kesesuaian Lahan Permukiman Depok (2)

2
Nicky Maninda 1106052051 Abstrak Kota Depok terletak di sebelah Selatan kota DKI Jakarta yang memiliki fungsi sebagai kota penyangga kehidupan dan kegiatan ekonomi kota Jakarta atau yang disebut juga daerah sub – urban. Hal ini memberi dampak akan pertambahan penduduk di kota Depok, sehingga mengakibatkan bertambahnya pula luas lahan yang digunakan untuk permukiman. Kawasan permukiman nantinya akan tumbuh dan berkembang pada lahan yang tidak sehausnya atau sesuai untuk dijadikan permukiman yang dikarenakan tidak semuanya dapat ditampung oleh lahan yang tersedia untuk permukiman di kota Depok. Perkembangan dan pertumbuhan lahan untuk permukiman dapat menjadi persoalan dengan masalah lingkungan dan sumber daya alam. Dibutuhkan evaluasi kesesuaian lahan permukiman untuk mengetahui seberapa besar luas lahan yang sesuai untuk dijadikan permukiman dan yang tidak sesuai untuk permukiman. Untuk mengevaluasi kesesuaian lahan permukiman di kota Depok ini menggunakan metode analisis spasial dengan teknologi Sistem Informasi Geografi. Adapun variabel yang digunakan dalam menganalisis keruangan dengan teknologi Sistem Informasi Geografi diantaranya variabel kemiringan lereng, curah hujan, jenis tanah, daerah rawan bencana, dan penggunaan tanah. Pada akhirnya dapat diketahui perbandingan nilai kelas kesesuaian lahan permukiman yang dikelompokkan menjadi empat kelas yaitu, Sangat sesuai, Sesuai, Kurang sesuai, dan Tidak sesuai.

description

sistem informasi geografi

Transcript of Kesesuaian Lahan Permukiman Depok (2)

Page 1: Kesesuaian Lahan Permukiman Depok (2)

Nicky Maninda

1106052051

Abstrak

Kota Depok terletak di sebelah Selatan kota DKI Jakarta yang memiliki fungsi sebagai kota

penyangga kehidupan dan kegiatan ekonomi kota Jakarta atau yang disebut juga daerah sub –

urban. Hal ini memberi dampak akan pertambahan penduduk di kota Depok, sehingga

mengakibatkan bertambahnya pula luas lahan yang digunakan untuk permukiman. Kawasan

permukiman nantinya akan tumbuh dan berkembang pada lahan yang tidak sehausnya atau

sesuai untuk dijadikan permukiman yang dikarenakan tidak semuanya dapat ditampung oleh

lahan yang tersedia untuk permukiman di kota Depok. Perkembangan dan pertumbuhan lahan

untuk permukiman dapat menjadi persoalan dengan masalah lingkungan dan sumber daya alam.

Dibutuhkan evaluasi kesesuaian lahan permukiman untuk mengetahui seberapa besar luas lahan

yang sesuai untuk dijadikan permukiman dan yang tidak sesuai untuk permukiman. Untuk

mengevaluasi kesesuaian lahan permukiman di kota Depok ini menggunakan metode analisis

spasial dengan teknologi Sistem Informasi Geografi. Adapun variabel yang digunakan dalam

menganalisis keruangan dengan teknologi Sistem Informasi Geografi diantaranya variabel

kemiringan lereng, curah hujan, jenis tanah, daerah rawan bencana, dan penggunaan tanah. Pada

akhirnya dapat diketahui perbandingan nilai kelas kesesuaian lahan permukiman yang

dikelompokkan menjadi empat kelas yaitu, Sangat sesuai, Sesuai, Kurang sesuai, dan Tidak

sesuai.

Kata kunci : Sistem Informasi Geografi (SIG), kesesuaian lahan, permukiman