Kesenjangan antara harapan dengan kenyataan

2
Kesenjangan adalah adanya ketidak sesuaian antara apa yang seharusnya atau apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam pembelajaran yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang. Jika yang kita inginkan siswa menguasai 1500 nama hewan avertebrata, sedangkan siswa hanya menguasai 800 nama, maka terjadi kesenjangan 700 nama hewan. Dalam hal ini dibutuhkan sebuah pembelajaran bagaimana meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata sehingga sampai pada target 1500 nama hewan avertebrata. Dalam kasus ini kita bisa menggunakan media gambar seperti flipchart, flash card atau sejenisnya untuk memangkas kesenjangan yang muncul, pada media ini kita menempelkan gambar hewan beserta nama hewan tersebut pada sebuah kertas berukuran sedang sehingga siswa dapat membawanya kemana-mana, dan media tersebut harus dibuat simple dan dan memiliki desaind yang dapat membuat siswa tertarik. Contoh lain misalnya pada Siswa SD, mereka diharapkan memiliki keterampilan dalam membaca, menulis dan berhitung. akan tetapi dalam kenyataannya mereka baru dapat mambaca saja, sehingga kebutuhannya adalah bagaimana supaya mereka bisa menulis dan berhitung. Sehingga kita sebagai guru harus bisa menghilangkan kesenjangan yang muncul, pada masalah di atas kita dapat membuat suatu media audiovisual yang interaktif, sehingga menambah kemauan belajar siswa dan mempermudah siswa memahami suatu materi yang di berikan. Misalnya agar siswa dapat menulis, kita berikan video interaktif bagai mana cara menulis suatu huruf dengan benar, ketika muncul instruksi dari media tersebut seperti hai adik-adik, sekarang kita akan belajar bagai mana cara menulis huruf A, ikuti saya ya...!!” dan instruksi dilanjutkan dengan “oke, ayo sama2 kita tarik sebuah garis agak miring, dari ujunga atas tadi kita tarik lagi sebuah garis miring,hingga hampir membentuk segi tiga, dan pada bagian terakhir tarik sebuah garis lurus di tengah-tengah segi tiga tadi, nah.. mudah kan cara membuat huruf A?? Kalau Begitu mari kita coba sekali lagi ya??maka siswa akan mengikuti instruksi tersebut, untuk menggunakan media ini harus dengan syarat bentuk dan warna serta latar yang digunakan harus menarik.

description

 

Transcript of Kesenjangan antara harapan dengan kenyataan

Page 1: Kesenjangan antara harapan dengan kenyataan

Kesenjangan adalah adanya ketidak sesuaian antara apa yang seharusnya

atau apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam pembelajaran yang

dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan,

keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan,

keterampilan dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang. Jika yang kita

inginkan siswa menguasai 1500 nama hewan avertebrata, sedangkan siswa hanya

menguasai 800 nama, maka terjadi kesenjangan 700 nama hewan. Dalam hal ini

dibutuhkan sebuah pembelajaran bagaimana meningkatkan kemampuan

penguasaan kosa kata sehingga sampai pada target 1500 nama hewan avertebrata.

Dalam kasus ini kita bisa menggunakan media gambar seperti flipchart, flash

card atau sejenisnya untuk memangkas kesenjangan yang muncul, pada media ini

kita menempelkan gambar hewan beserta nama hewan tersebut pada sebuah kertas

berukuran sedang sehingga siswa dapat membawanya kemana-mana, dan media

tersebut harus dibuat simple dan dan memiliki desaind yang dapat membuat siswa

tertarik.

Contoh lain misalnya pada Siswa SD, mereka diharapkan memiliki

keterampilan dalam membaca, menulis dan berhitung. akan tetapi dalam

kenyataannya mereka baru dapat mambaca saja, sehingga kebutuhannya adalah

bagaimana supaya mereka bisa menulis dan berhitung. Sehingga kita sebagai guru

harus bisa menghilangkan kesenjangan yang muncul, pada masalah di atas kita

dapat membuat suatu media audiovisual yang interaktif, sehingga menambah

kemauan belajar siswa dan mempermudah siswa memahami suatu materi yang di

berikan. Misalnya agar siswa dapat menulis, kita berikan video interaktif bagai

mana cara menulis suatu huruf dengan benar, ketika muncul instruksi dari media

tersebut seperti “hai adik-adik, sekarang kita akan belajar bagai mana cara

menulis huruf A, ikuti saya ya...!!” dan instruksi dilanjutkan dengan “oke, ayo

sama2 kita tarik sebuah garis agak miring, dari ujunga atas tadi kita tarik lagi

sebuah garis miring,hingga hampir membentuk segi tiga, dan pada bagian

terakhir tarik sebuah garis lurus di tengah-tengah segi tiga tadi, nah.. mudah kan

cara membuat huruf A?? Kalau Begitu mari kita coba sekali lagi ya??” maka

siswa akan mengikuti instruksi tersebut, untuk menggunakan media ini harus

dengan syarat bentuk dan warna serta latar yang digunakan harus menarik.

Page 2: Kesenjangan antara harapan dengan kenyataan

Tidak hanya pada pengetahuan dan keterampilan, pada aspek sikap juga

sering terjadi kesenjangan yang mendorong kebutuhan. Misalnya siswa SMP

diharapkan sudah berperilaku hidup sehat dengan rajin mencuci tangan,

membuang sampah pada tempatnya, dan selalu berpakaian rapi. Namun dalam

kenyataannya tidak sesuai dengan harapan, dengan demikian terjadi kebutuhan

bagaimana meningkatkan sikap siswa untuk hidup bersih. Disini kita bisa

tempelkan sebuah gambar bagai mana cara mencuci tangan dengan baik dan benar

pada kamar mandi, atau membuat sebuah lagu tentang mencuci tangan sembari

berjoget dengan mempergakan bagai mana mencuci tangan dengan baik dan

benar, pada tongsampah kita berikan warna yang berbeda untuk tiap jenis

sampahnya, memberikan hadiah pada salah satu siswa bila berkelakuan baik dan

selalu berpakaian rapi tiap kelasnya (sesuai kriteria yang ditetapkan).

Sehingga dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kesesuaian

media dengan siswa menjadi dasar pertimbangan utama dalam penggunaannya

untuk memangkas suatu kesejangan yang muncul (kebutuhan), sebab hampir tidak

ada satu media yang dapat memenuhi kebutuhan siswa pada semua tingkatan usia.

Kebutuhan akan media dapat didasarkan atas tuntutan kurikulum. Dan media yang

digunakan siswa, haruslah relevan dengan kemampuan yang dimiliki siswa.

(Yamin, Martinis. 2008. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta : CP Press.)