KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN.docx

16
KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN Budaya dan tradisi orang Banjar adalah hasil asimilasi selama berabad-abad. Budaya tersebut dipengaruhi oleh kepercayaan Islam yang dibawa oleh pedagang Arab dan Persia. Budaya Banjar dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat Banjar khususnya dalam bentuk kesenian, tarian, musik, pakaian, permainan dan upacara tradisional. Adat istiadat Banjar yang melekat dengan kehidupan sosial warga masyarakat yang bercirikan Islam terus terjaga dan dipertahankan, nampak dari aktivitas kehidupan mereka sehari- hari. Hal ini dapat juga disaksikan melalui berbagai pentas kesenian Banjar yang sering ditampilkan dalam acara-acara resmi, seperti tari-tarian dan lagu Banjar. Demikian pula upacara adat khas Banjar yang biasanya dilaksanakan dalam rangka perkawinan, kelahiran, ataupun peringatan terhadap peristiwa penting lainnya. Dari banyaknya ragam kesenian tersebut yang terkenal adalah: Madihin Mamanda Japen Balamut Hadrah Musik panting Upacara Maarak Penganten Bamandi-mandi Maayun Anak Kesemuanya itu adalah kekayaan budaya yang sangat menarik

Transcript of KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN.docx

Page 1: KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN.docx

KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN

Budaya dan tradisi orang Banjar adalah hasil asimilasi selama berabad-

abad. Budaya tersebut dipengaruhi oleh kepercayaan Islam yang dibawa

oleh pedagang Arab dan Persia.

Budaya Banjar dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat Banjar

khususnya dalam bentuk kesenian, tarian, musik, pakaian, permainan dan

upacara tradisional.

Adat istiadat Banjar yang melekat dengan kehidupan sosial warga

masyarakat yang bercirikan Islam terus terjaga dan dipertahankan,

nampak dari aktivitas kehidupan mereka sehari-hari. Hal ini dapat juga

disaksikan melalui berbagai pentas kesenian Banjar yang sering

ditampilkan dalam acara-acara resmi, seperti tari-tarian dan lagu Banjar.

Demikian pula upacara adat khas Banjar yang biasanya dilaksanakan

dalam rangka perkawinan, kelahiran, ataupun peringatan   terhadap

peristiwa penting lainnya. Dari banyaknya ragam kesenian tersebut yang

terkenal adalah:

Madihin

Mamanda

Japen

Balamut

Hadrah

Musik panting

Upacara Maarak Penganten

Bamandi-mandi

Maayun Anak

Kesemuanya itu adalah kekayaan budaya yang sangat menarik

     Tarian tradisional yang biasa ditampilkan pada upacara Tradisional

seperti: tari "Baksa Kambang", "Baksa Lilin", "Kula Gepang", "Maiwak",

dan lain-lain. Ada sekitar 76 Jenis tarian. Tari tradisional biasanya diiringi

oleh alat musik tradisional seperti: babun, gambang, aron, salantang,

kedernong, gong, suling, rehab dan dan lain-lain.

Page 2: KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN.docx

MADIHIN

    Seni Madihin adalah suguhan pentas monolog oleh satu atau dua orang

seniman tradisional yang merangkai syair  dan pantun diiringi dengan

musik gendang khas Banjar. Sajian materi  seni ini biasanya melemparkan

sindiran – sindiran dan pesan sosial dan moral dengan kosa kata yang

menggelitik dan lucu.

MAMANDA

    Seni Mamanda merupakan seni pentas teater tradisional Banjar.

Menceritakan kisah-kisah kehidupan masyarakat perjuangan kemerdekaan

serta kritik sosial dan politik yang berkembang.

 TARI JAPEN

Page 3: KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN.docx

   Jepen adalah kesenian rakyat Kutai yang dipengaruhi oleh kebudayaan

Melayu dan Islam. Kesenian ini sangat populer di kalangan rakyat yang

menetap di pesisir sungai Mahakam maupun di daerah pantai.

Tarian pergaulan ini biasanya ditarikan berpasang-pasangan, tetapi dapat

pula ditarikan secara tunggal. Tari Jepen ini diiringi oleh sebuah nyanyian

dan irama musik khas Kutai yang disebut dengan Tingkilan. Alat musiknya

terdiri dari gambus (sejenis gitar berdawai 6) dan ketipung (semacam

kendang kecil).Karena populernya kesenian ini, hampir di setiap

kecamatan terdapat grup-grup Jepen sekaligus Tingkilan yang masing-

masing memiliki gayanya sendiri-sendiri, sehingga tari ini berkembang

pesat dengan munculnya kreasi-kreasi baru seperti Tari Jepen Tungku, Tari

Jepen Gelombang, Tari Jepen 29, Tari Jepen Sidabil dan Tari Jepen Tali.

Seni Tari Klasik Merupakan tarian yang tumbuh dan berkembang di

kalangan Kraton Kutai Kartanegara pada masa lampau.

BALAMUT

    Lamut adalah salah satu Sastra Banjar atau dikatakan juga cerita

bertutur yang dikhawatirkan suatu saat nanti akan punah. Disebabkan

hampir tidak ada lagi yang berminat untuk menjadi Palamutan ( orang

yang bercerita lamut ), dan tidak ada yang peduli dari masyarakat banjar

itu sendiri, lembaga atau instansi senibudaya untuk melestarikian

kehidupan Lamut yang semakin langka ini.

Mengapa dikatakan Lamut ? Ada yang mengatakan bahwa lamut diambil

dari nama seorang tokoh cerita di dalamnya, yaitu Paman Lamut seorang

tokoh yang menjadi panutan, sesepuh, baik dilingkungan kerajaan atau

pun masyarakat seperti halnya Semar dalam cerita wayang. Tetapi ada

juga yang berpendapat bahwa lamut berasal dari kesenian Dundam yaitu

cerita bertutur dengan menggunakan instrumen perkusi yaitu tarbang,

Bercerita sambil membunyikan ( memukul ) alat tersebut. Konon,

pendundam ketika membawakan ceritanya tidak tampak atau samar –

samar dalam gelap. Cerita yang dibawakan adalah dongeng kerajaan

Antah Berantah. Sedang berlamut, pelamutannya tampak oleh penonton

dan ceritanya menurut pakem yang ada walau tak tertulis. Cerita yang

dikenal masyarakat Banjar yakni cerita tentang percintaan antara Kasan

Mandi dengan Galuh Putri Jung Masari. Kasan Mandi adalah putera dari

Page 4: KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN.docx

Maharajua Bungsu dari Kerajaan Palinggam Cahaya, sedangkan Galuh

Putri Jung Masari adalah putri dari Indra Bayu, raja dari Mesir Keraton.

Kasan Mandi kawin dengan Galuh Putri Jung Masari melahirkan seorang

putra bernama Bujang Maluala. Di dalam cerita ini ada tokoh antagonis

bernama Sultan Aliudin yang sakti mandraguna dari Lautan Gandang

Mirung yang jadi penghalang, dan terjadi perang tanding. Kasan Mandi

dibantu oleh paman Lamut bersama anak – anaknya yaitu Anglung,

Anggasina dan Labai Buranta, akhirnya Sultan Aliudin kalah.

    Berlamut sudah ada pada zaman kuno yaitu tahun 1500 Masehi sampai

tahun 1800 Masehi tetapi bercerita tidak menggunakan tarbang. Ketika

Agama Islam masuk ke Kalimantan Selatan, setelah Raja Banjar Sultan

Suriansyah, barulah berlamut memakai tarbang. Sebab kesenian Islam

terkenal dengan Hadrah dan Burdahnya.

Seiring dengan pesatnya penyebaran agama Islam, kesenian Islam sangat

berpengaruh pada perkembangan kebudayaan dan kesenian Banjar. Syair

– syair dan pantun hidup dan berkembang dalam masyarakat. Dan Sastra

Banjar Lamut juga mendapat tempat yang strategis dalam penyebaran

Islam di masyarakat Banjar.

Ketika Sultan Suriansyah masuk Islam, banyak kebudayaan dan kesenian

Jawa yaitu dari Demak ( Jawa Tengah ) berbaur pada kebudayaan dan

kesenian Banjar, maka tak heran Lamut mendapat pengaruh juga dari

Wayang Kulit yaitu dialognya mirip dialek wayang. Lamut bukan saja

berkembang di seluruh pelosok Kalimantan Selatan tetapi juga sampai di

Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

MUSIK PANTING

Page 5: KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN.docx

   

Seni Musik Panting adalah paduan antara berbagai alat musik seperti

Babun, Panting, Biola, Gong, yang menghasilkan irama khas, biasanya

mengiringi lagu-lagu tradisional Banjar yang dinyanyikan, atau mengiringi

tarian tradisional. Istilah panting  diambil dari salah satu jenis alat musik

utamanya Panting, yaitu alat musik petik yang mirip dengan Gitar Gambus

berukuran kecil.

KERAJINAN

    Salah satu yang manjadi daya tarik

pengunjung Kota Banjarmasin adalah

berbagai macam kerajinan tangan

dan cinderamata yang ada di kota

ini. Kerajinan tangan yang ada di

Kota Banjarmasin bukan hanya

dihasilkan oleh penduduk Kota Banjarmasin, tetapi juga dari kota dan

kabupaten lain di Kalimantan Selatan, sehingga dengan datang ke

Banjarmasin wiastawan dapat mengenal  beragam kerajinan khas yang

dihasilkan rakyat Kalimantan Selatan.

Page 6: KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN.docx

Terdapat beragam jenis kerajinan tangan yang  dihasilkan industri-industri

kecil rumah tangga mulai dari batu-batuan permata hingga berbagai

bentuk aksesoris  dan peralatan rumah tangga khas Banjar, suku asli

Kalimantan Selatan. Kerajinan Tangan yang dihasilkan warga Kota

Banjarmasin sendiri diantaranya berupa kain Sasirangan yang memiliki

kombinasi warna dan tekstur sangan khas. Keindahan sasirangan sudah

dikenal secara nasional, sebagai salah satu bahan busana pria dan 

wanita.

    Kerajinan khas lainnya adalah

air guci, yaitu jenis sulaman khas

banjar. Peralatan dan perabot

rumah tangga yang terbuat dari

bahan rotan seperti lampit atau

tikar, tas, pas bunga dan bentuk-

bentuk lainnya.  Selain kerajinan yang berupa peralatan dan aksesoris, di

Kota ini bisa didapatkan berbagai ramuan tradisional yang bahannya

diperoleh dari pedalaman kalimantan, seperti pasak bumi yang sudah

sangat terkenal di manca negara. Semua kerajinan tangan ini sangat

menarik untuk dibawa sebagai oleh-oleh dari Kota Banjarmasin.

Kesenian Daerah Kalimantan Timur

Page 7: KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN.docx

Seni kriya hadir pada semua jenjang kehidupan masyarakat, baik di

kalangan ekonomi lemah, ekonomi menengah, maupun ekonomi kuat.

Umumnya masyarakat memerlukan kehadiran seni kriya di dalam

kehidupan mereka, terutama sebagai sarana hidup untuk mengangkat

harkat dan martabatnya. Seni kriya juga menjadi perangkat simbol status

seseorang, bisa menjadi produk industri yang memiliki nilai ekonomi, dan

juga berfungsi sebagai pemenuh kebutuhan material.

Dengan meningkatnya sarana hidup, membuka peluang berkembangnya

seni kriya guna menjawab berbagai kepentingan hidup, hal itu mempunyai

pengaruh kuat terhadap eksistensi dan perkembangannya. Seni kriya

yang sangat lekat dengan kebutuhan hidup itu memiliki peluang dan

berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi unit usaha produksi yang

bersifat industrial, sekaligus menjadi komuditas yang handal di bidang

perdagangan.

Hal ini terbukti banyak cabang seni kriya yang setelah melalui pembinaan

serius berhasil memenuhi tuntutan pasar dan dapat meningkatkan

kesejahteraan hidup masyarakat pendukungnya, bahkan mendatangkan

devisa negara.

Page 8: KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN.docx

 Awalnya Hanya Fungsionalnya Saja

Praktek seni kriya pada awalnya bertujuan untuk membuat barang-barang

fungsional, baik ditujukan untuk kepentingan keagamaan (religius) atau

kebutuhan praktis dalam kehidupan manusia seperti; perkakas rumah

tangga. Contohnya dapat kita saksikan pada dari artefak-artefak berupa

kapak dan perkakas pada jaman batu serta peninggalan-peninggalan dari

bahan perunggu pada jaman logam berupa; nekara, moko, candrasa,

kapak, bejana, hingga perhiasan seperti; gelang, kalung, cincin.

Situasi ini menjadikan kriya tidak lagi menjadi seni yang spesial karena

posisi terhormatnya di masa lalu kini sudah terancam tidak eksis lagi,

kriya kini menjadi sebuah artefak warisan masa lalu. Terlebih lagi dalam

industri budaya seperti sekarang kedudukan kriya kini tidak lebih sebagai

obyek pasar, yang diproduksi secara masal dan diperjualbelikan demi

kepentingan ekonomi.

Beberapa Seni Kriya yang Terkenal dari Kalimantan

Perisai/ Kelembit/ Keliau 

Page 9: KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN.docx

Merupakan alat penangkis dalam peperangan melawan musuh. Perisai

terbuat dari kayu yang ringan tapi tidak mudah pecah. Bagian depan

perisai dihiasi dengan ukiran, namun sekarang ini kebanyakan dihiasi

dengan lukisan yang menggunakan warna hitam putih atau merah putih.

Selain sebagai alat pelindung diri dari serangan musuh, perisai juga

berfungsi sebagai:

- Alat penolong sewaktu kebakaran / melindungi diri dari nyala api

- Perlengkapan menari dalam tari perang

- Alat untuk melerai perkelahian

- Perlengkapan untuk upacara Belian

Kini perisai banyak dijual sebagai souvenir / penghias dekorasi rumah

tangga.

Ulap Doyo 

Page 10: KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN.docx

Kain dari serat daun doyo ini merupakan hasil kerajinan yang hanya dibuat

oleh wanita-wanita suku Dayak Benuaq yang tinggal di Tanjung Isuy.

Tanaman doyo yang menyerupai pandan tumbuh dengan subur di Tanjung

Isuy.

Serat daunnya kuat dan dapat dijadikan benang untuk ditenun. Tenunan

doyo ini kemudian sering diolah menjadi pakaian, kopiah, dompet, tas,

hiasan dinding dan lain sebagainya.

Anjat

  Alat berbentuk seperti tas yang terbuat dari anyaman rotan dan memiliki

dua atau tiga sangkutan. Anjat biasanya digunakan untuk menaruh

barang-barang bawaan ketika bepergian.

Bening Aban

Page 11: KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN.docx

Alat untuk memanggul anak yang hanya terdapat pada masyarakat suku

Dayak Kenyah. Alat ini terbuat dari kayu yang biasanya dihiasi dengan

ukiran atau dilapisi dengan sulaman manik-manik serta uang logam.

Sumpitan

  Alat yang biasa digunakan untuk berburu atau berperang yang dikenal

oleh hampir seluruh suku Dayak di Kalimantan. Alat ini terbuat dari kayu

ulin atau sejenisnya yang berbentuk tongkat panjang yang diberi lubang

kecil untuk memasukkan anak sumpitan.

Sumpitan dilengkapi dengan sebuah mata tombak yang diikat erat pada

ujungnya dan juga dilengkapi dengan anak sumpitan beserta wadahnya

(selup).

Seraong

Page 12: KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN.docx

  Topi berbentuk lebar yang biasa digunakan untuk bekerja di ladang atau

untuk menahan sinar matahari dan hujan. Kini banyak diolah seraong-

seraong ukuran kecil untuk hiasan rumah tangga.

Mandau

  Merupakan senjata tradisional khas suku Dayak yang menyerupai

pedang. Mandau terbuat dari besi dengan gagang terbuat dari kayu atau

tulang. Sebelum pembuatan dimulai, terlebih dahulu dilakukan upacara

adat sesuai dengan tradisi dari masing-masing suku Dayak.

Manik

Page 13: KESENIAN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN.docx

  Kerajinan manik-manik khas suku Dayak biasanya dibuat menjadi

pakaian, menghias topi/seraong maupun bening aban. Kini banyak hasil

kerajinan manik-manik yang diolah menjadi tas, kalung, gelang,

gantungan kunci dan aneka macam hiasan lainnya.