kesambie

20
BAB 8. KESAMBI Pengenalan Tanaman Kesambi merupakan tumbuhan hutan yang bermanfaat serbaguna dan bernilai ekonomis serta sangat potensial. Pohon kesambi tersebar di seluruh Asia Tenggara dan Indonesia dapat ditemukan pada ketinggian 0-1.200 m dpl. Tumbuhan ini biasa dijumpai bersama dengan jati. Pada wilayah yang ditumbuhi jati secara liar biasanya diikuti pula pertumbuhan tanaman kesambi. Artinya bahwa kesambi dapat tumbuh dengan baik pada kondisi lingkungan dimana jati tumbuh secara liar. Saat ini kesambi sudah menjadi langka dan sulit menemukanya tumbuh secara liar pada beberapa daerah di Indoensia. Di Bandung, tidak ditemukan lagi pohon kesambi, nama kesambi hanya tinggal menjadi nama daerah. Demikian pula di Bali dan Sulawesi, sangat sulit untuk menemukan pohon kesambi harus melewati bukit terjal dan menyusuri sungai. Namun, karena kesambi memiliki nilai ekonomis yang tinggi maka beberapa KPH mengembangkan kesambi untuk reboisasi lahan kosong dan untuk tujuan produksi. Tanaman kesambi diketahui berguna sebagai inang kutu lak untuk memproduksi selak. Selak merupakan getah hasil sekresi kutu lak yang hidupnya parasitis pada tanaman

Transcript of kesambie

Page 1: kesambie

BAB 8. KESAMBI

Pengenalan Tanaman

Kesambi merupakan tumbuhan hutan yang bermanfaat serbaguna dan bernilai

ekonomis serta sangat potensial. Pohon kesambi tersebar di seluruh Asia Tenggara

dan Indonesia dapat ditemukan pada ketinggian 0-1.200 m dpl. Tumbuhan ini biasa

dijumpai bersama dengan jati. Pada wilayah yang ditumbuhi jati secara liar biasanya

diikuti pula pertumbuhan tanaman kesambi. Artinya bahwa kesambi dapat tumbuh

dengan baik pada kondisi lingkungan dimana jati tumbuh secara liar.

Saat ini kesambi sudah menjadi langka dan sulit menemukanya tumbuh secara

liar pada beberapa daerah di Indoensia. Di Bandung, tidak ditemukan lagi pohon

kesambi, nama kesambi hanya tinggal menjadi nama daerah. Demikian pula di Bali

dan Sulawesi, sangat sulit untuk menemukan pohon kesambi harus melewati bukit

terjal dan menyusuri sungai. Namun, karena kesambi memiliki nilai ekonomis yang

tinggi maka beberapa KPH mengembangkan kesambi untuk reboisasi lahan kosong

dan untuk tujuan produksi.

Tanaman kesambi diketahui berguna sebagai inang kutu lak untuk

memproduksi selak. Selak merupakan getah hasil sekresi kutu lak yang hidupnya

parasitis pada tanaman kesambi. Selak memiliki kegunaan untuk pembuatan pernis,

industri listrik, perekat, plitur, kabel, bahan pewarna pewarna minuman ringan dan

makanan, sebagai bahan campuran untuk lapisan luar pada cokelat. Air limbah dari

pengolahan lak cabang berguna untuk proses penyamakan wol, sutra, atau kulit dan

juga dapat digunakan untuk penetralisir air kolam pada budidaya ikan lele.

Pada beberapa daerah di Indonesia kesambi dikenal juga dengan nama kasambi

(Sunda); kesambi, kusambi, sambi (Jawa); kasambhi (Madura); kesambi, kusambi,

sambi (Bali); samba (Bima); kahembi atau kasembi (Sumba); kehabe (Sawu); kahabi

(Solor), kalabai (alor) dan kusambi (timor).

Tinggi pohon kesambi dapat mencapai 15 hingga 40 m, sedangkan diameternya

mencapai 2 m, namun pada umumnya kurang, Biasanya batang pohon kesambi

selalu bengkok dan bermata kayu. Kulitnya halus, berwarna abu-abu. Batangnya

Page 2: kesambie

silindris, berkerut, dan tipis, berbulu pendek berwarna kuning kemarahan ketika muda

dengan kelenjar tertentu, hitam, kemudian coklat kekuningan seperti abu. Daunnya

majemuk, daun paling atas terkadang nampak seperti pusat daun, tangkai daun

silindris hinga sedikit datar, atau agak sedikit beralur ke atas. Gambar 1.

Menampilkan biji dan tanaman kecil kesambi.

Gambar 1. Biji kesambi dan anakan tanaman kesambi

Kesambi tumbuh di daratan rendah, yang beriklim kering, sampai ketinggian

600 m dpl, biasanya ditanam pada daerah pantai sampai ketinggian 250 m dpl.

Kesambi membutuhkan curah hujan tahunan 750-2500 mm. Kesambi mampu hidup

pada suhu maksimum 35-47.5oC dan suhu minimum -2.5oC. Di Jawa, kesambi

ditemukan pada ketinggian rendah, tapi dapat juga ditemukan pada ketinggian hingga

900(-1200) m. Di Jawa, kesambi ditemukan pada daerah dimana jati dapat tumbuh

secaa alami. Kesambi tumbuh pada tanah kering, hingga terkadang pada tanah yang

berawa. Kondisi tanah kadang berbatu, kerikil, dan liat, memiliki drainase yang baik

dan lebih disukai tanah yang sedikit masam. Kawasan hutan produksi yang tidak

produktif dan lahan kritis di luar kawasan hutan dapat ditanami kesambi. Mudah

tumbuh, tahan kekeringan dan bahkan panas api, rindang dan bertunas banyak

sepanjang tahun.

2

Page 3: kesambie

Betapa besar manfaat dan begitu banyak kegunaan pohon kesambi tersebut,

menunjukkan bahwa pohon kesambi sangat penting dan perlu dikembangkan melalui

budidaya. Kesambi dapat diperbanyak secara generatif (biji) yang mudah didapatkan

di alam. Juga dapat diperbanyak secara vegetatif.

Regenerasi alami kesambi dengan benih. Benih dapat disimpan dalam karung

goni selama satu tahun, Jika disimpan pada tempat yang tertutup, benih bisa bertahan

hingga dua tahun. Perkembangbiakan dilakukan secara langsung pada tanah yang

disiapkan. Benih ditaburkan dengan jarak 7.5 cm dilakukan segera setelah bibit

dipilih. Stump disiapkan setelah bibit kesambi berusia satu tahun, ketika batang bibit

telah mencapai diameter 1 cm. Batang dipotong sekitar 4 cm, akar hingga 25 cm,

lubang tanam dibuat dengan dalam dan lebar 30 cm. Pemeliharaan yang dilakukan

pada kesambi yaitu memberikan penyiangan yang teratur dan pelindungan tanaman

dari rumput.

Perhutani menggunakan dua alternatif pola tanam pohon kesambi dalam

rencana pengembangan usaha lak di KPH Banten yaitu pola tanam kesambi

(monokultur) jarak tanam 6 x 4 m, dan pola tanam Kesambi dicampur dengan

Kaliandra Merah (Calliandra calothyrsus) jarak tanam 6 x 4 m dengan komposisi

75 : 25. Pola tanam yang menggabungkan kesambi dan kaliandra merah sebagai

inang lebih cepat dari segi tata waktu pengembalian investasi dan lebih

menguntungkan dibandingkan pola tanam monokultur.

3

Page 4: kesambie

Gambar 2. Buah Kesambi

Daun kesambi mengalami gugur daun dan hanya bembutuhkan beberapa hari

saja untuk menggugurkan seluruh daunnya. Di India, daun gugur pada bulan

Desember. Kesambi berbunga pada awal musim panas dan berbuah 6 bulan

kemudian. Pertumbuhan pohon kesambi mencapai tinggi 2 m pada usia 1 tahun, 3 m

saat usianya 5 tahun dan 7 m paad usian 16 tahun dengan diameter 10 cm. Untuk

produksi selak, pada usia 5-6 tahun kesambi sudah bisa ditulari kutu lak.

Kesambi tidak memerlukan pemangkasan yang berat, karena pertumbuhan

yang cukup lambat. Kerusakan batang (Roselina bunodes), yellw cork rot (Polyporus

weberianus), white spongy rot (Daedalea flavida dan Hexagpnia apiaria) dan white

fibrous rot (Irpex flovus) adalah penyakit penting yang menyerang kesambi. Beberapa

defoliatoes, borer dan sap sucker menyebabkan kerusakan. Benih kesambi pun sering

pula diseran oleh hama (Serinetha augur).

Pola Penyebaran Tanaman Kesambi di Indonesia dan Potensinya

4

Page 5: kesambie

Kesambi tumbuh alami di lembah Himalaya, Sri Langka, dan Indonesia.  Di

Indonesia tumbuh baik di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Pulau

Seram dan Pulau Kai. Di Jawa Timur dapat ditemukan di Panarukan, Probolinggo,

Pasuruan dan Besuki. Tumbuh baik pada ketinggian 600 1000 m dpl dan daerah

tanaman jati yang tumbuh liar. Jenis ini sering digunakan sebagai tanarnan pengisi

pada tanaman jati, karena jenis ini memiliki perakaran yang dalam dan selalu tumbuh

hijau sehingga tidak mengganggu pertumbuhan tanaman pokok sekaligus berfungsi

sebagai sekat bakar. Peta sebaran tanaman kesambi dapat di lihat padaGambar 2.

Gambar 2. Peta Sebaran Tanaman Kesambi di Indnesia

Kesambi yang tumbuh secara liar sudah sulit ditemukan di Jawa Barat.

Kesambi sendiri menjadi tanaman yang dikembangkan oleh Perum Perhutani di KPH

Banten. Di luar Jawa Barat, pohon kosambi merupakan pohon yang sengaja

ditanam, seperti halnya menanam jati. Dalam sekar sinom "Serat Rerengan" dari

Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat disebutkan bahwa saat Sri Sultan Hamengku

Buwono II membangun Rejawinangun dan Reja Kusuma, juga menanami kota

dengan pohon gaharu, cendana, kosambi, dan jati.

5

Page 6: kesambie

Pohon kesambi terdapat di Suaka Margasatwa Pulau Rambut di Taman

Nasional Baluran di Cagar Alam Pulau Sangiang di Kabupaten Bima Provinsi NTB,

juga di Taman Nasional Bali Barat.

Di daerah lain, pohon kesambi menjadi pohon penghijauan, seperti di

perbukitan Prataan, Tuban. Juga penghijauan di Desa Karanganyar, Purwodadi,

Grobogan yang ditanam di sepanjang bahu jalan. Balai Pengelolaan DAS Pemali

Jatrum menanam pohon kesambi di 13 desa di Kab. Pemalang. Bahkan, Dinas

Pariwisata Provinsi Jawa Timur menghijaukan daerah tujuan wisata Sendangbiru

dengan menanam pohon kosambi. Juga di tempat wisata Benteng Portugis di tepi

pantai Desa Ujungwatu, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara dan di selatan

Yogyakarta terdapat pohon kesambi yang banyak ungkrung, kepompong ulat yang

biasa digoreng dan disantap dengan nasi tiwul.

Di Sulawesi Selatan, manfaat pohon kesambi mempunyai kaitan dengan

sejarah pada masa kerajaan Sultan Hasanuddin sehingga mengembangkannya, selain

serbaguna, juga mempunyai nilai sejarah. Pohon kesambi banyak terdapat di

Kabupaten Alor dan Rote-ndao yang sudah lebih dahulu mengekspor selak ke Jepang.

Seedlak dihasilkan dari kutu lak yang memiliki habitat di pohon kosambi.

Di Pulau Timor, kesambi juga tumbuh merata, namun kurang menghasilkan

kutu lak (Leccifer lacca, KERR) dalam jumlah banyak. Di Desa Lenggalero,

Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi NTT, dikembangkan usaha

produktif dengan menanam pohon kosambi untuk mengembangkan kutu lak. Di

Kabupaten Flores Timur pohon kosambi sangat bernilai ekonomis bagi

masyarakatnya. Di Banten, konon pohon ini akan dikembangkan sebagai hutan

produksi untuk menghasilkan selak.

Kesambi merupakan tanaman kehutanan yang dapat dijumpai di Jawa,

Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku. Keberadaan kesambi yang tumbuh

secara alami di Indonesia semakin langka di pulau Jawa, Bali dan juga Sulawesi. Di

Di Tahun 2002 diketahui pada daerah Rote Nusa Tenggara Timur terdapat kesambi

pada luasan 11.000 ha, dan pada tahun 2009 ada sekitar 1,8 juta pohon kesambi.

6

Page 7: kesambie

Pada daerah Jawa kebanyakan tanaman kesambi merupakan hasil budidaya dari

Perum Perhutani. Pengembangan jenis-jenis pohon kesambi pada tahun 2004 telah

dilakukan di wilayah BKPH Sadang, RPH Cibungur, KPH Purwakarta sebagai

tanaman pengisi. Kesambi ditanam pada areal tegakan jati seluas 60 ha dan persiapan

bibit sejumlah 1500 bibit. Di tahun 2004 KPH Probolonggo memiliki kelas

perusahaan kesambi seluas 3.375,1 ha. Pada 2007 Perhutani KPH Banten melakukan

redesign kelas perusahaan, areal seluas 4.267 ha diubah untuk pohon kesambi.

Kegiatan reboisasi dan rehabilitasi yang dilakukan oleh Perum Perhutani pada

tahun 2001 hingga 2007 dengan luas tanaman yang semula 11.928 ha menjadi

201.524 ha. Penanaman dilakukan pada lahan kosong akibat pernjarahan, kerusakan

hutan dan gangguan keamanan hutan lainnya. Ada beberapa jenis yang ditaman pada

areal tersebut diantaranya adalah kesambi. Banyaknya bibit kesambi yang disiapkan

11.851.046 batang (2001), 13.217.733 batang (2002), 11.803.037 batang (2003),

11.929.923 batang (2004), 15.032.930 batang (2005), 13.807.685 batang (2006) dan

19.796.712 batang (2007).

Kesambi merupakan tanaman yang sudah lama dikenal oleh masyarakat sebagai

tanaman obat dan penghasil minyak untuk lampu, Masyarakat pulau Rote sudag lama

memanfaatkan biji kesambi. Bijinya ditumbukm diakai untuk menyalaka kompor,

atau menusuk bijinya lalu dibakar untuk penerangan. Kesambi merupakan tanaman

serbaguna, dan tahan kering. Tanaman ini dapat digunakan untuk kayu bakar,

tanaman untuk kegiatan reboisasi, penghasil selak. Pohon industri tanaman kesambi

dapat dilihat pada Gambar 3.

7

Page 8: kesambie

Gambar 3. Pohon Industri Kesambi

Kayu kesambi yang padat, rapat halus dan sangat keras dan lebih keras dari

pada kayu besi, digunakan sebagai penggilingan tebu rakyat. Kayu kesambi yang

tahan tehadap kelembaban dan kekeringan yang silih berganti, menyebabkan kayu

kusambi sering digunakan untuk pembuatan jangkar perahu yang agak kecil. Kayu

kesambi juga dibuat alu penumbuk beras, yang akan aus dengan teratur tanpa

penyerpihan.

Jenis pohon kesambi merupakan salah satu pohon yang selalu ingin ditanam di

Jawa, kerena dapat memenuhi kebutuhan penduduk akan kayu, termasuk kayu bakar.

Pancaran panas yang dihasilkan oleh kayu kesambi sangat hebat, bahkan dikatakan

bahwa arang dari tangkai-tangkai kesambi leabih baik dan lebih mahal dari pada

arang jati.

Kulit batang kesambi digunakan sebagai bahan penyamakan kulit. Bahan

penyamak yang dikandung oleh kulit kesambi bervariasi dari 6.1 % hingga mencapai

14.3%. Rebusan kulit batang yang kemudian digerus hingga menjadi tepung dan

8

KESAMBI

KAYU

Jangkar perahuAluArang

KULIT

Bahan penyamakObat kudis dan

penyakit kuli lainnya.

DAUN

Sayur

Buah

BIJI

MinyakBiodiesel

Daging buah

Asinan

Kutu Lak

Selak

Page 9: kesambie

dicampur dengan minyak dapat digunakan sebagai obat kudis dan penyakit kulit

lainnya. Daun muda kadang-kadang direbus sebagai sayur yang dimakan sebagai

teman nasi. Buahnya yang berwarna hijau kadang-kadang dimakan sebagai asinan

dan pada buahnya yang masak, di bawah kulitnya yang kekuning-kuningan atau

kemerah merahan, terdapat selapis-selapis daging buah yang berair, agak enak asam

kemanis-manisan, dan dimakan sebagai penganan.

Biji dikelilingi oleh kulit berwarna cokelat yang mudah pecah dan banyak

digunakan untuk membuat minyak. Bentuk buahnya bulat memanjangdengan ukuran

15 mm dan 6-10 mm, menggepeng, berat kulitnya adalah 40% dari bijinya dan

bijinya kira-jira mengandung 70% minyak. Minyak diekstrak dari biji, disebut

minyak kusum, komponen yang berharga minyak Makassar yang digunakan untuk

rambut, minyak kesambi juga digunakan sebagai bahan masakan dan untuk tujuan

kesehatan menghilangkan gatal-gatal, jerawat dan penyakit kulit lainnya. Salep dibuat

dari bagian minyak yang keras. Di jawa dan Madura, minyak kesambi digunakan

dalam industri batik. Minyak yang dihasilkan berwarna kekuning-kuningan, encer

dan bening, berbau khas. Bila disimpan lebih dari satu tahun, akan terjadi endapan

putih. Minyaknya digunakan sebagai minyak lampu, akan tetapi lebih banyak

digunakan dalam pembuatan berbagai salep yang harum.

Pemanfaatan Saat Ini

Pohon kesambi saat ini dikembangkan oleh Perum Perhutani, melalui upaya

reboisasi lahan kosong dan memproduksi selak. Keseriusan Perhutani untuk

mengembangkan kesambi dipertegas dengan redesign KPH Banten yang semulanya

tidak memiliki kelas perusahaan kesambi, kini menyediakan areal seluas 4.267 ha.

Kesambi tanaman inang kutu lak yang sangat potensial. dalam mengasilkan selak.

Selak sendiri merupakan hasil eskresi kutu lak guna perlindungan terhadap serangan

musuh dan lingkungan luar.

Pemberian kutu lak pada kesambi dilakukan pada umur 5-6 tahun yang

dilakukan lebih awal, yakni pada musim hujan (Juni-Juli) atau Januari-Februari.

9

Page 10: kesambie

Selak dipanen setelah 6 bulan, hanya pohon dengan pertumbuhan pucuk yang bagus

yang menghasilkan selak yang baik. Pohon dapat diperbaiki dengan pemberian

pemangkasan yang berat. Pohon diistirahatkan selama 12-18 bulan sebelum

disuntikkan larva lagi.

Selak yang dihasilkan oleh kesambi memiliki banyak manfaat diantaranya

untuk pembuatan vernis, perekat, industry listrik, plitur dan kabel. Selak juga

dipergunakan sebagai bahan pewarna baik pewarna minuman maupun pewarna

makanan, juga digunakan sebagai bahan campuran untuk bagian luar cokelat. Air

limbah dari pengolahan selak yang banyak mengandung asam lakaik, berguna

untukproses penyamakan wol, sutera dan kulit, serta dapat digunakan untuk

menetralisir air kolam budidaya ikan lele.

Kulit batang kesambi juga dapat dimanfaaatkan sebagai bahan penyamak kulit.

Di Bulukumba Sulawesi Selatan, kayu kesambi digunakan sebagai bahan pembuatan

perahu. Pemanfaatan minyak kesambi sebagai biodiesel masih dalam tahap penelitian

yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembagan Kehutanan . Pemanfaatan

minyak biji kesambi sebagai bahan bakar secara tradisional dilakukan oleh

masyarakat pesisi di Rote NTT.

Prospek pemanfaatan Bahan Baku bioenergi

Krisis bahan bakar melanda seluruh negara di belahan dunia tidak terkecuali

Indonesia. Ditambah lagi dengan peningkatan konsumsi energi akibat pertambahan

jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Menurut ESDM (2006), cadangan

minyak bumi Indonesia hanya sekitar 9 milar barel dan produksi Indonesia hanya

sekitar 500 juta barel pertahun. Hal ini akan menyebab cadangan minyak bumi

Indonesia diperkirakan akan habis dalam 20 tahun mendatang apabila terus

dikonsumsi dan tidak temukan cadangan minyak baru dan teknologi baru

Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk menanggulangi masalah

krisis bahan bakar tersebut dengan mengembangkan sumber energi alternatif

terbarukan. Pengembangan energy alternatif terbarukan merupakan hal yang mutlak

dilakukan mengingat terbatasnya produksi minyak bumi Indonesia. Di antara jenis-

10

Page 11: kesambie

jenis alternatif yang cocok dikembangkan di Indonesia adalah biofuel, karena bisa

diperbaharui dan ramah lingkungan.

Salah satu bentuk bioenergi adalah biodiesel yang berasal dari bahan bakar

nabati yang dibuat dari minyak nabati, baik minyak baru maupun bekas

penggorengan melalui proses transesterifikasi, esterifikasi atau esterifikasi-

transesterifikasi. Biodiesel digunakan sebagai bahan bakar alternatif motot diesel

pengganti BBM. Sifat dari biodiesel menyerupai solar sehinga sangat prospektif

dikembangkan.

Perkembangan biodiesel tanah air mengalami kemandekan akibat dari

beberapa permasalahan akan bahan baku yang telah ada sebelumnya. Kebanyakan

bahan baku ,merupakan produk pertanian dan perkebunan, seperti kelapa sawit,

jagung, kelapa, wijen dan lain-lain, dimana kesemuanya merupakan sumber pangan

hal ini dapat menggangu ketahanan pangan nasional. Selain itu, penggunaan bahan

baku dari pertanian dan perkebunan tentunya akan mengancam keseimbangan

lingkungan, karena akan dibuka lahan perkebunan baru untuk memenuhi kebutuhan

baku. Hal ini akan mendegradasi kawasan hutan dan menngancam keanekaragaman

hayati akibat punahnya satwa atau jenis tumbuhan tertentu. Tabel 1. Menunjukkan

tumbuh-tumbuhan yang mengandung minyak.

Tabel 1. Tumbuhan-tumbuhan yang mengandung minyak

Jenis Tumbuhan Produktivitas (Liter

Minyak/Ha/Thn)

Negara pembudidaya

Jagung 172 USA, Cina, EU, Brasil, Meksiko

Biji Kapas 325 Cina, India, USA, Pakistan,

Uzbekistan, Brazil

Jerami 363 Kanada

Kacang Kedelai 446 USA, Brasil, Argentina, Cina,

Paraguay

Wijen 696 Kanada, Cina USA, EU

Bunga Matahari 925 India, Cina, Sudan

Kacang Tanah 1.059 Cina, India Nigeria, Myanmar USA11

Page 12: kesambie

Biji Opium 1.163 Afganistan, Turki

Rapeseed 1.190 EU, Cina, Kanada, India, Australia

Olive 1.212 EU,Syria, Turki, Tunisia, Maroko,

Ricinus 1.413 Brazil

Jojoba 1.818 USA, Meksiko, Argentina, Israel

Jatropha 1,892 India, Indonesia, Afrika

Brazil nut 2.392 Brazil

Kelapa 2.689 Filipina, Indonesia, India, Vietnam,

Meksiko

Kelapa sawit 5950 Malaysia, Indonesia, Nigeria,

Thailand, Kolombia

Sumber : Aun, 2006

Alternatif untuk mengatasi hal tersebut adalah menggunakan produk atau hasil

hutan bukan kayu untuk dibuat biodiesel. Kesambi salah satu tanaman kehutanan

yang mampu menhasilkan minyak untuk pembuatan biodiesel. Kesambi memiliki

sifat yang sangat baik, tahan api dan kekeringan sehingga dapat di tanam pada lahan

marjinal sekalipun. Olehnya kesambi bisa ditanam di dalam maupun di luar kawasan

hutan.

Biji kesambi memiliki kandungan minyak kernel bervariasi dari 59-72%.

Minyak berwarna cokelat kekuningan dan semi solid dan mengandung asam oleic

(52%), asam arachidic (20%), asam stearic (10%), asam gadoleic (9%). Minyaknya

juga mengandung komponen cyanogenic yang dapat mengakibatkan pusing dan

sebaiknya dihiangkan jika akan dikonsumsi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Perhutani bahwa minyak yang dihasilkan kesambi mencapai hingga 2,5 kali

lebih banyak dari tanaman jarak.

Kesambi yang melimpah, sehinga sangat penting sebagai bahan bakar kayu,

tapi kesambi tumbuh sangat lamat jika ditanam sebagai bahan bakar. Biji tersedia

12

Page 13: kesambie

dalam jumlah yang besar, pemerasan dan penyulingan minyak dikombinasikan

dengan pembuatan, sisanya sebagai makanan ternak.

Daftar Pustaka

Hambali, E., S. Mujdalipah, A. H. Tambunan, A. W. Pattiwiri dan R. Hendroko. 2007. Teknologi Bioenergi. PT Agromedia Pustaka, Jakarta.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indoensia Jilid I. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kehutanan RI, Jakarta.

Iwasa, S., 1997. Scheichelera oleosa (Lour.) Oken. In Farida Hanum, I. & van der Maesen, L.J.G. (Eds.): Plant Resources of South-East Asia No.11. Auxilliary Plant. Prosea Foundation,Bogor, Indonesia, pp.227-229.

Plantamor. 2008. Informasi species Schleichera oleosa (Lour.) Oken. http://www.plantamor.com/index.php?plant=1124 [diakses, 7 April 2009]

SPH Bogor. 2008. Usaha Pengembangan Lak di KPH Banten. http://www.sphbogor.perumperhutani.com [diakses, 7 April 2009]

Raihana, D.S. 2008. Kesambi Tanaman Langka. http://devitasirihana.blogspot.com [diakses, 8 April 2009]

Perum Perhutani. 2007. Perum Perhutani Reboisasi dan Rehabilitasi To Become the best tropical forest in the world, Benih dan Bibit. http://www.perumperhutani.com [diakses, 4 April 2008].

13