KERJA PRAKTEK

46
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Indonesia adalah bank Central yang ada di Indonesia yang bertugas untuk menjaga kestabilan nilai rupiah yang ada di Indonesia. Selain menjaga kestabilan nilai rupiah, Bank Indonesia juga bertugas untuk mengkaji nilai ekonomi dan keuangan yang ada di Indonesia. Kajian yang telah disusun oleh bank Indonesia sendiri nantinya akan di gunakan untuk membuat kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk kemakmuran rakyat indonesia khususnya dalam segi ekonomi dan keuangan. Oleh sebab itu, Bank Indonesia mempunyai banyak unit yang mempunyai tugas yang berbeda-beda, namun saling berkaitan nantinya untuk memberikan analisis dan kajian tentang ekonomi dan keuangan yang ada di Indonesia. Salah satu unit yang bertugas yaitu unit Statisti, Survey dan Liaison. Dalam unit Statistik, Survey dan Liasiom sendiri salah satu tugas mereka adalah memberikan gambaran stabilitas keuangan, ekonomi yang ada di Indonesia yang berasal dari survey serta data-data yang telah didapatkan dan juga sistem perbankan yang ada di Indonesia. Untuk memberikan gambaran tersebut maka Unit Statistik,Survey dan Liaison membutuhkan data yang faktual untuk dapat memberikan gambaran tersebut. Untuk mendapatkan data yang faktual untuk masing-masing tujuan yang ingin diperoleh, maka Unit Statistika harus mengadakan survey pada masing-masing aspek yang ingin dikaji. Banyak aspek yang

Transcript of KERJA PRAKTEK

Page 1: KERJA PRAKTEK

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank Indonesia adalah bank Central yang ada di Indonesia yang bertugas untuk menjaga

kestabilan nilai rupiah yang ada di Indonesia. Selain menjaga kestabilan nilai rupiah, Bank

Indonesia juga bertugas untuk mengkaji nilai ekonomi dan keuangan yang ada di Indonesia.

Kajian yang telah disusun oleh bank Indonesia sendiri nantinya akan di gunakan untuk

membuat kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk kemakmuran rakyat indonesia

khususnya dalam segi ekonomi dan keuangan. Oleh sebab itu, Bank Indonesia mempunyai

banyak unit yang mempunyai tugas yang berbeda-beda, namun saling berkaitan nantinya

untuk memberikan analisis dan kajian tentang ekonomi dan keuangan yang ada di Indonesia.

Salah satu unit yang bertugas yaitu unit Statisti, Survey dan Liaison.

Dalam unit Statistik, Survey dan Liasiom sendiri salah satu tugas mereka adalah memberikan

gambaran stabilitas keuangan, ekonomi yang ada di Indonesia yang berasal dari survey serta

data-data yang telah didapatkan dan juga sistem perbankan yang ada di Indonesia. Untuk

memberikan gambaran tersebut maka Unit Statistik,Survey dan Liaison membutuhkan data

yang faktual untuk dapat memberikan gambaran tersebut. Untuk mendapatkan data yang

faktual untuk masing-masing tujuan yang ingin diperoleh, maka Unit Statistika harus

mengadakan survey pada masing-masing aspek yang ingin dikaji. Banyak aspek yang dikaji

dari unit statistik, survey dan liasion yaitu mula dari keuangan masyarakat dalam konsumsi

sehari-hari, keuangan dari perbankan yang ada di Indonesia, perkembangan residential

maupun usaha yang berkembang di Indonesia sampai dengan perusahaan yang telah maju di

tiap kota yang ada di Indonesia. Hal ini tidak lain untuk memberikan gambaran ekonomi

yang ada pada masing-masing aspek yang dikaji. Untuk itu, terdapat banyak survey yang

dilakukan, yaitu survey konsumen, survey kegiatan dunia usaha, survey harga properti

residential, survey perbankan, dan juga Liasion.

Setiap survey yang dilakukan mempunyai tujuan masing-masing. Survey sendiri adalah

penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai

alat pengumpul data yang pokok. (singarimbun, 1991). Tujuan survey sendiri secara umum

adalah memaparkan data dari objek penelitian dan menginterpretasikan dan menganalisisnya

Page 2: KERJA PRAKTEK

secara sistematis dengan kebenaran informasi tergantung dengan metode yang digunakan

dalam survei itu masing-masing.

a. Survey kegiatan dunia usaha sendiri adalah survey yang bertujuan untuk memberikan

informasi dini mengenai indikasi perkembangan ekonomi dalam sektor riil yang

dilakukan secara triwulan, untuk memperlihatkan perkembangan pada triwulan yang

akan datang utuk mendukung tugas Bank Indonesia menetapkan dan melakukan

kebijakan moneter. Survey kegiatan Dunia Uasaha sendiri dilakukan pada 9 sektor

ekonomi dan dengan target sampel sesuai dengan TOR yang sudah ada dari Bank

Indonesia. Survey kegiatan dunia usaha sendiri menggunakan metode stratified

random sampling dan purposive sampling.

b. Survey harga properti residential, survey ini dilakukan untuk mendapatkan informasi

dini mengenai perkembangan residential khususnya rumah primer yang ada di

indonesia, hal ini dilakukan guna mendukung kebijakan Bank Indonesia dalam

melakukan dan menentukan kebijakan moneter. Sampel dan target yang diambil

sudah ada dalam TOR yang telah ditetapkan Bank Indonesia, dan metode yang

dilakukan untuk survey harga properti residential sendiri yaitu dengan menggunakan

metode purposive sampling.

c. Survey Perbankan, survey ini bertujuan untuk memperoleh informasi dini mengenai

perkembangan permintaan dan penawaran kredit baru, kebijakan perbankan dalam

penyaluran kredit dan pengumpulan dana, serta penetuan suku bunga sebagai salah

satu masukan dalam memformulasikan kebijakan moneter. Survey ini dilakukan

secara triwulan dengan responden adalah bank umum syariah maupun konvensional

yang ada di Indonesia yang dilakukan dengan metode purposive sampling.

d. Survey konsumen, survey ini bertujuan untuk mengetahui keyakinan konsumen

mengenai kondisi ekonomi pada saat ini, yang tercemin dari tingkat konsumsi

responden dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian pada 6 bulan

yang akan datang. Indeks keyakinan konsumen merupakan rata-rata sederhana dari

indeks kondisi ekonomi saat ini dan indeks ekspekstasi konsumen.Survei konsumen

juga dilakukan untuk mendapatkan indormasi atau indikator mengenai tedensi/arah

Page 3: KERJA PRAKTEK

konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi, kondisi stabilitas keuangan

rumah tangga dan ekspektasi terhadap inflasi kedepan untuk mendukung penyusunan

keijakan moneter Bank Indonesia.

Survei konsumen dilakukan pada 18 kota dengan sampel keseluruhannya adalah

4.600 rumah tangga yang mempunyai golongan ekonomi menengah ke atas yang

mempunyai penghasilan 1 juta ke atas dan dipilih secara acak dengan menggunakan

stratified random sampling. Dengan sampel dari 18 kota berbeda-beda. Untuk

provinsi lampung sendiri diambil sebanyak 200 sampel. Survey konsumen sendiri

dilakukan dengan metode stratified random sampling.Terget responden survei sendiri

adalah rumah tangga yang dianggap mempunyai kelebihan pendapatan untuk

ditabung setelah kebutuhan pokoknya terpenuhi.

Dalam melakukan sebuah survey kita akan membutuhkan objek atau subjek yang

akan diteliti. Jika dalam sebuah survey kita mensurvey anggota populasi yang banyak

dan tidak mungkin untuk data seluruhnya, maka hal terbaik yang harus kita lakukan

adalah mengambil data yang sedikit untuk diamati, dengan catatan sampel objek atau

subjek tersebut mewakili data populasi. Hal ini bertujuan agar menghemat biaya,

waktu, dan informasi yang diperoleh cepat.

Dari seluruh survey yang telah dilakukan pada unit statistik, survey dan liaison sendiri

terdapat survey yang tidak sesuai dengan metode yang seharusnya dilakukan. Yaitu

pada survey konsumsi, pada hal ini survey yang dilakukan adalah survey dengan

menggunakan purposive sampling, padahal survey konsumen seharusnya dilakukan

dengan metode stratifed random sampling. Hal ini menyebabkan sampel yang

didapatkan akan menghasilkan sampel yang bias, karena tidak kesesuaian metode

yang digunakan.

Masalah yang muncul selanjutnya, pengambilan data secara sampling dapat mewakili

data populasi atau tidak. Dalam hal ini, mengetahui teknik pengambilan sampel

merupakan hal tepat yang harus kita ketahui. Oleh sebab itu, pengambilan metode

seharusnya sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan, dari pengambilan sampel

sampai dengan teknik nya. Hal ini agar sampel yang dihasilkan dapat

menggeneralisasi populasi nya. Metode sampling harus dapat menjamin bahwa

sampel yang digunakan mewakili populasi yang ada, karena diharapkan generalisasi

hasil penelitian dapat valid untuk populasi yang ada.

Page 4: KERJA PRAKTEK

Generalisasi akan valid jika target populasi sama dengan sampel populasi. Maka

sampel yang digunakan haruslah mewakili populasi yang ada. Selain itu, populasi

yang akan diberlakukan suatu kesimpulan merupakan populasi dimana sampel

diambil. Jika tidak demikian, maka kesimpulan akan menjadi bias (Zainuddin, 2011).

Apabila jumlah tidak memadai dan ciri-ciri populasi tidak dipenuhi secara ketat

meskipun pengambilan sampel dilakukan secara random.  Dan apabila jumlah sampel

sangat besar ciri-ciri populasi dipenuhi namun pengambilan sampel tidak dilakukan

secara random. Sehingga untuk menghasilkan generalisasi yang baik ketiga faktor

tersebut harus terpenuhi.

Selain dengan teknik sampling yang dilakukan pada survey, pada survey sendiri

pendapatan informasi dilakukan dari kuisioner yang diberikan saat mensuvey

responden masing-masing. Dari kuisioner itulah kita dapat mengolah data survey dan

memberikan kajian pada masing-masing suvey tergantung aspek apa yang sedang

diuji. Namun, terkadang terdapat hasil yang tidak valid dari suvery itu sendiri. Hal ini

terjadi karena terkadang terdapat responden yang tidak memahami isi pertanyaan dan

menjawab tidak benar pertanyaaan yang membuat hasil survey nya tidak valid.

B. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah untuk paper ini adalah

1. Bagaimana teknik pengambilan sampel yang kita gunakan dalam penelitian telah

mewakili data populasi?

2. Bagaimana menggunakan teknik stratified random sampling yang baik

3. Bagaimana mengetahui hasil kuisioner yang baik

Page 5: KERJA PRAKTEK

II. Tinjauan pustaka

A. Pengertian Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekumpulan orang, benda ataupun objek yang akan diteliti atau sering

disebut dengan universe, atau totalitas dari objek yang akan diteliti yang ciri-cirinya

akan diduga atau ditaksir dengan parameter. Populasi dalam penelitian sendiri dapat

berupa objek, kelompok, individu ataupun benda yang dikumpulkan dan akan di

analisis. Banyak sekali pengertian dari populasi, salah satunya:

Populasi adalah “Semua himpunan hasil pengukuran atau data yang mungkin dari

obyek-obyek yang diamati”

Populasi harus didefinisikan secara jelas dan spesifik sebelum survei

dilakukan

Populasi ditentukan oleh topik atau tujuan survei

Kekeliruan dalam penentuan populasi akan berakibat hasil survei yang berbias

Contoh survei : penilaian atas pelayanan bank mandiri. Maka populasi yang di

survei adalah semua masyarakat yang menggunakan jasa bank mandiri.

Populasi adalah seluruh atau totalitas objek yang diteliti, yang ciri-cirinya akan

diduga. Ciri-ciri populasi adalah parameter. Oleh sebab itu, populasi sering disebut

dengan kumpulan dari objek atau data yang akan diteliti. Populasi penelitian sendiri

ada dua, yaitu populasi sampling dan populasi sasaran.

Dalam populasi terdapat elemen dan parameter. Parameter sendiri adalah bilangan

yang diperoleh dari hasil perhitungan sekelompok data atau populasi. Elemen sendiri

adalah unit dari populasi yang akan diteliti.

Page 6: KERJA PRAKTEK

2. Sampel

Sampel adalah himpunan bagian (subset) dari suatu populasi, sedangkan sampling

adalah proses seleksi dan pengambilan sebuah sampel dari populasinya (Zainuddin,

2011).

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik

kesimpulan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009). Penelitian dengan menggunakan

sampel lebih menguntungkan dibandingkan dengan penelitian menggunakan

populasi, karena penelitian dengan menggunakan sampel lebih menghemat biaya,

waktu dan tenaga. Dalam menentukan sampel langkah awal yang harus ditempuh

adalah membatasi jenis populasi atau menentukan populasi target(Usman,2006).

Sampel atau populasi sasaran adalah wakil dari populasi yang ciri-cirinya akan

diungkapkan dan akan digunakan untuk menaksir ciri-ciri populasi. Ciri-ciri sampel

sendiri disebut statistik. Dalam sampel sendiri terdapat kerangka sampel, kerangka

sampel adalah daftar yang berisikan setiap elemen populasi yang bisa dijadikan

sebagai sampel. Karena data yang diambil akan mengungkapkan populasi, maka

sampel yang diambil haruslah representatif.

Sampel representatif sendiri adalah sampel yang memiliki ciri-ciri karakteristik yang

sama dengan populasinya. Tingkat kerepresentatifan sampel diambil dari populasi

tertentu, tergantung pada jenis sampel yang digunakan, ukuran sampe yang diambil,

dan cara pengambilannya. Cara atau prosedur yang diambil untuk mengambil

sampel dari populasi sendiri disebut teknik sampling.

Ada beberapa kekeliruan yang mengkibatkan bias dalam penarikan sampel

(Usman,2006), antara lain:

1. Dalam menentukan populasi target

Contoh: populasi target dalam penelitian adalah guru IPA SMA Negeri, tapi dalam

penarikan sampel hanya dilakukan pada guru biologi saja.

2. karakteristik sampel yang diambil tidak mewakili karakteristik populasi target

Page 7: KERJA PRAKTEK

Contoh: penelitiannya adalah presepsi para siswa terhadap pemberian layanan BK

disekolah, tapi angketnya diberikan kepada seluruh siswa termasuk siswa yang belum

mendapatka layanan BK di sekolah.

3. salah dalam menentukan wilayah

Contoh: populasi target adalah seluruh DIY, tapi dalam penarikan sampel hanya

dilakukan di daerah pedesaan saja.

4. jumlah sampel yang terlalu kecil, tidak proporsional dengan jumlah populasinya

5. kombinasi dari beberapa kekeliruan diatas.

3. Kerangka Sampel

Kerangka sampling adalah suatu daftar yang memuat semua seluruh anggota populasi

yang telah ditentukan secara tegas satuan-satuannya. Daftar tersebut meliputi nomor

urut (yang sangat diperlukan untuk proses pemilihan anggota sampel), nama atau

identitas setiap satuan sampling, atau atribut lainyya. Kerangka sampling bisa

berbentuk daftar perusahaan yang tercatat di Departemen Perindustria, daftar

mahasiswa yang tercatat di sebuah perguruan tinggi, daftar karyawan tetap di sebuah

perusahaan, dan sebagainya. Daftar penduduk yang tercatat di BPS atau di dinas

pendidikan.

B. Metode sampling

Teknik sampling dibagi menjadi dua macam, yaitu probabilitas atau random sampling

dan non-probabillitas atau non-random sampling (Zainuddin, 2011).

1. Random sampling atau probability sampling

Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang atau

kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel (Kasiram,2010). Pemilihan sampel dengan cara probabilitas

(probability) ini sangat dianjurkan pada penelitian kuantitatif(Usman,2006).

Page 8: KERJA PRAKTEK

Dalam penelitian hal penting yang harus diperhatikan untuk mendapatkan responden

yang akan dijadikan sempel, makaa peneliti harus mengetahui jumlah responden yang

ada dalam populasi(Prasetyo,2010).Random sample atau sampel acak adalah proses

pemilihan individu sebagai sampel yang dilakukan secara acak dengan syarat seriap

individu dalam populasi memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih.

Pada saat memilih sampling sangat diperhatikan banyaknya besarnya peluang satuan

sampling untuk trpilih kedalam sampel dan peluang itu tidak boleh sama dengan nol.

Sampling tipe ini bisa dipakai untuk melakukan generalisasi hasil penelitian terhadap

populasi walaupun data yang didapat hanya berasal dari sampel. Analisis tidak hanya

menggunakan analisis deskriptif, juga bisa menggunakan statistika inferensial baik

kelompok statistika parametrik maupun statistika non parametrik.

Cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

elemen populasi. Artinya, jika sampel yang diambil 25 dari 100 populasi yang ada.

Maka kemungkinan untuk setiap elemen dipilih adalah 25/100 untuk menjadi sampel

Pada sampel acak atau probability random sampling terdapat banyak istiah, yaitu

simple random sapling, stratified random sampling, cluster sampling, systematic

sampling, dan area sampling.

2. Non random sampling atau non probability sampling

Non probability sample adalah proses pemilihan individu sebagai sample dengan

tujuan tertentu di mana di dalamnya para responden/individu dipilih berdasarkan

kemudahan (convenience) dan ketersediaannya (Babbie, 1990, dalam Creswell,

2012).

Setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan

sampel. Karena pada saat pengambilan sampel tidak dilibatkan unsur peluang sesuatu

unit sampling terpilih kedalam sampel. Sampel pada tipe ini tidak boleh dipakai untuk

menggeneralisasi hasil penelitian terhadap populasi, karena dalam pengambilan

sampel tidak menggunakan probabilitas. Dalam analisis selanjutnya, hanya

diperkenankan menggunakan analisis deskriptif dan tidak boleh menggunakan analisis

inferensial baik kelompok statistika prametrik maupun statistika non parametrik.

Page 9: KERJA PRAKTEK

Karena, apabila menggunakan statistika inferensial pada prinsipnya harus melibatkan

unsur probabilitas ketika pengambilan sampel.

Pada sampel nonprobabilty sampling terdapat beberapa macam teknik yaitu

convenience rsampling,

C. Teknik dalam random sampling atau probability sampling.

1. Simple random sampling atau sampel acak sederhana

Dalam pengambilan acakan sederhana (Simple random sampling) seluruh

individu yang menjadi anggota populasi memiliki peluang yang sama dan bebas

dipilih sebagai anggota sampel. Setiap individu memiliki peluang yg sama untuk

diambil sebagai sampel, krena individu-individu tersebut memiliki karakteristik

yang sama. Setiap individu juga bebas dipilih karena pemilihan individu-individu

tersebut tidak akan mempengaruhi individu yang lain(Kasiram,2010).

Sampling ini digunakan jika populasi dianggap homogen berdasarkan kriteria

tertentu. Pengambilan unit sampel dari sampling frame dapat dilakukan dengan

undian maupun dengan pertolongan bilangan random. Kelebihan teknik sampling

ini adalah pelaksanaannya mudah, namun kelemahannya yaitu letak populasi jauh

dan menyebar.

2. Systematic random sampling

Teknik pemilihan sampel ini menggunakan prinsip proporsional, dengan cara

menentukan pilihan sampel pada setiap 1/k dimana k adalah suatu angka pembagi

yang telah ditentukan (misal: 5,6 atau 10). Pada teknik secara sistematis ini

mempunyai beberapa langkah dalam memilih sampel (Prasetyo,2010), antara lain:

Identifikasi total populasi yang akan digunakan dalam proses penelitian

Daftar semua anggota populasi

Berikan nomor kode untuk setiap anggota populasi

Tentukan besarnya jumlah sampel yang ada

Page 10: KERJA PRAKTEK

Tentukan proporsional sistematis k yang besarnya sama dengan jumlah

populasi dibagi dengan jumlah sampel

Mulai dengan mengacak anggota populasi

Ambil setiap k terpilih untuk menjadi anggota cuplikan, samapi jumlah

total terpenuhi

Pada sampling ini yang dipilih secara acaknya hanyalah nomor sampel urutan

pertama, kemudian nomer urutan selanjutnya ditentukan secara sistematik dengan

meloncat sebesar kelipatan angka sebesar N/n.

3. Stratified random sampling

Sampling ini digunakan jika populasinya heterogen dan setelah ditelaah lebih

mendalam, ternyata terdiri atas strata atau lapisan yang homogen. Kelebihan

teknik sampling ini adalah pelaksanaannya mudah dan adanya stratifikasi dapat

meningkatkan presisi dari sampel terhadap populasi. Namun kelemahannya yaitu

letak populasi dapat jauh.

Populasi dikelompokan menjadi sub-sub populasi berdasarkan kriteria tertentu

yang dimiliki usur populasi.Masing-masing sub populasi diusahakan homogen.

Dari masing-masing sub selanjutnya  diambil sebagian anggota secara acak

dengan komposisi proporsional/disproporsional.Total anggota yang diambil

ditetapkan sebagai jumlah anggota sample penelitian

Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui sikap manajer terhadap satu

kebijakan perusahaan. Dia menduga bahwa manajer tingkat atas cenderung positif

sikapnya terhadap kebijakan perusahaan tadi. Agar dapat menguji dugaannya

tersebut maka sampelnya harus terdiri atas paling tidak para manajer tingkat atas,

menengah, dan bawah(Sugiyono,2010).

Dengan teknik pemilihan sampel secara random distratifikasikan, maka dia akan

memperoleh manajer di ketiga tingkatan tersebut, yaitu stratum manajer atas,

manajer menengah dan manajer bawah. Dari setiap stratum tersebut dipilih sampel

secara acak(sugiyono,2010).Prosedurnya :

Page 11: KERJA PRAKTEK

1. Siapkan “sampling frame”

2. Bagi sampling frame tersebut berdasarkan strata yang dikehendaki

3. Tentukan jumlah sampel dalam setiap stratum

4. Pilih sampel dari setiap stratum secara acak.

Pada Staritified ada dua tipe, yaitu :

a. Simple stratified random sampling

Pada sampling ini, jumlah unit populasi dalam setiap strata sama sehingga

jumlah sampel yang berasal dari setiap strata juga sama.

b. Proportional stratified random sampling

Pada sampling ini, jumlah unit populasi dalam setiap strata tidak sama

sehingga jumlah sampel yang berasal dari setiap strata juga tidak sama.

Keuntungan dan Kerugian Metode Stratified Random Sampling

Keuntungan/Kelebihan:

1. Penduga varians biasanya dapat direduksi karena varians observasidalam tiap strata

biasanya lebih kecil dari varians populasi secarakeseluruhan.

2. Biaya pengumpulan dan analisis data seringkali dapat diperkecil dengan adanya

pembagian populasi yang besar menjadi strata-strata yang lebih kecil.

3. Estimasi yang terpisah dapat diperoleh untuk strata secara terpisah tanpa harus

melakukan penarikan sampel yang lain maupun pengambilan sampel tambahan.

4. Nilai estimasi dengan presisi lebih tinggi, baik untuk setiap strata maupun untuk

populasi secara keseluruhan atau dengan kata lain taksiran mengenai karakteristik

populasi lebih tepat.

5. Tiap strata bisa dianggap sebagai populasi tersendiri sehingga presisiyang

dikehendaki maupun penyajiannya bisa tersendiri.

6. Masalah penarikan sampel dapat berbeda dalam bagian populasiyang berbeda.

Page 12: KERJA PRAKTEK

7. Metode ini akan efisien dalam memberikan hasil yang lebih baik dari acak sederhana

jika variasi (standar deviasi) populasi dalam kelompok-kelompok lebih kecil dari

standar deviasi keseluruhan populasi.

8. Sampel yang terambil akan mampu memberikan informasi yang lebih baik dan lebih

banyak karena perbedaan antar kelompok juga dapatdilakukan.

9. Secara administratif, pelaksanaannya lebih mudah dari acaksederhana.

10. Untuk jumlah sampel yang sama, stratified random sampling lebih efisien dibanding

simple random sampling.

11. Selain meningkatkan efisiensi, stratified random sampling jugadigunakan untuk

memastikan kategori-kategori yang proporsinya kecildalam populasi cukup terwakili.

Kelemahan/Kerugian:

1. Sering tidak ada informasi awal yang tepat sebagai dasar pengelompokkan, akibatnya

strata yang dibuat tidak sesuai dengantujuan. Pengenalan terhadap populasi yang akan

diteliti untukmenentukan ciri heterogenitas yang ada pada populasi

2. Harus dibuat kerangka sampel terpisah dan berbeda untuk tiapkelompok. Sehingga

dibutuhkan daftar populasi setiap strata.

3. Jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi

4. Cluster Random Sampling

Sampling ini digunakan jika populasi heterogen, dimana ciri-ciri unit populasi

tidak serbasama (tidak homogen), dan terdiri dari kelompok-kelompok.

Heterogenitas dalam cluster atau area sama dengan heterogenitas populasinya.

Pada teknik ini akan dilakukan dua kali randomisasi. Kelebihan teknik sampling

ini adalah penyebaran unit populasi dapat dihindari. Di sisi lain, kelemahan teknik

ini adalah sulit diperoleh suatu cluster dengan heterogenitas yang benar-benar

sama.

Area sampling ini merupakan sampling menurut daerah atau pengelompokannya.

Teknik klaser ini memilih sample berdasarkan pada kelompok, daerah, atau

kelompok subjek secara alami berkumpul bersama. Langkah-langkah dalam

menggunakan teknik klaser (Usman, 2006), yaitu:

Page 13: KERJA PRAKTEK

1. Identifikasi populasi yang hendak digunakan dalam studi

2. Tentukan besar sampel yang digunakan

3. Tentukan dasar logika untuk menentukan klaser

4. Perkirakan jumlah rata-rata subjek yang ada pada setiap klaser

5. Daftar semua objek dalam setiap klaser dengan membagi antara jumlah sampel

dengan jumlah klaser yang ada

6. Secara random, pilih jumlah anggota sampel yang diinginkan untuk setiap klaser

7. Jumlah sampel adalah jumlah klaser dikalikan jumlah anggota populasiper klaser

Teknik klaser atau yang sering disebut dengan area sampling ini mempunyai beberapa

keuntgungan dan kelemahan (Kasiram, 2010), antara lain:

Keuntungan:

1. teknik ini dapat digunakan peneliti yang melibatkan jumlah populasi yang besar dan

tersebar didaerah yang luas,

2. pelaksanaanya lebih mudah, biaya yang digunakan lebih murah kerana berpusat pada

daerah yang terbatas,

3. generalisasi yang diperoleh berdasarkan penelitian daerah-daerah tertentu dapat

berlaku pada daerah-daerah diluar sampel.

Kelemahan:

1.  jumlah individu dalam setiap daerah tidak sama

5. Multistage atau double random sampling

Sampling ini digunakan pada populasi yang sangat kompleks terdiri atas unit

populasi yang terdiri dari beberapa strata dan berada dalam clusters atau areas

yang heterogen. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan sampel yang semaksimal

mungkin mewakili semua ciri-ciri yang ada dalam populasinya. Kelebihan teknik

sampling ini adalah mendapatkan sampel yang maksimal dan benar-benar

mewakili dari ciri-ciri populasi.

D. Teknik dalam non random sampling atau no probability sampling

Page 14: KERJA PRAKTEK

1. Acceidental/Convenient sampling

Pemiilihan sampel sesuai dengan keinginan peneliti. Sampling ini digunakan biasanya

untuk riset eksplanatory atau uji coba kuisioner. Penggunaanya terbatas untuk situasi

tertentu. Sampling secara kebetulan pada subjek yang ditemui atau mudah ditemui

2. Haphazard

Teknik haphazard adalah teknik pengambilan sampel dimana satuan pengamatannya

diperoleh secara sembarangan atau seketemunya. Contohnya penelitian dibidang

sejarah dan arkeologi. Dapat dikatakan juga mendapatkan setiap kasus dengan cara

yang telah disepakati.

3. Kuota

Mirip dengan sampling acak berlapis namun pemilihan elemen dari stratum tidak

acak. Mendapatkan nomor yang telah ditetapkan pada kasus dalam beberapa kategori

yang telah ditentukan yang akan mencerminkan keragaman populasi, menggunakan

metode haphazard. Teknik pengambilan sampel ini banyak diterapkan pada penelitian

pasar dan penelitian pengumpulan pendapat (opinion poll) atau jejak pendapat.

Teknik dilakukan dengan melakukan penjatahan terhadap kelompok satuan

pengamatan secara berjenjang. Misalnya peneliti menetapkan Kuota 1 yaitu 100 orang

eksekutif muda di Jakarta sebagai. Jumlah sampelnya. Kuota 1 tersebut selanjutnya

dikelompokkan lagi dengan Kuota 2, misalnya 50 eksekutif pria dan 50 eksekutif

wanita. Demikian seterusnya pengelompokkan dilakukan sesuai dengan tujuan

penelitiannya.

4. Snowball

Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu satu atau dua orang yang

berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan lebih

banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukkan orang lain

yang kira-kira bisa dijadikan sampel. Mendapatkan kasus menggunakan rujukan dari

satu atau beberapa kasus, dan kemudian rujukan dari kasus tersebut, dan seterusnya.

Page 15: KERJA PRAKTEK

Teknik pengambilan sampel dimana satuan pengamatan diambil berdasarkan

informasi dari satuan pengamatan sebelumnya yang sudah terpilih. Contohnya adalah

penelitian mengenai penyebaran penyakit AIDS, yaitu dengan menelusuri orang-

orangyang diduga mengidap penyekit ini berdasarkan informasi dari si penderiat

pertama yang ditemukan. Informasi tersebut bisa berupa siapa-siapa saja yang pernah

berhubungan dengan si yang sangat diperlukan untuk melacak penyebaran virus HIV.

5. Purposive

Pemilihan elemen untuk menjadi sampel berdasarkan pertimbangan yang tidak acak,

subjektif. Sampling yang dipilih atau ditetapkan berdasarkan kesesuaiannya dengan

tujuan penelitian.

E. Manfaat dalam metode sampling

Keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan metode sampling antara lain

(Zainuddin, 2011):

1. Dari segi biaya akan menjadi lebih murah

2. Dari segi waktu akan lebih cepat, sehingga hasilnya up to date

3. Dari segi tenaga akan lebih hemat

4. Variabel yang diteliti dapat lebih banyak dan mendalam, sehingga kedalaman serta

ketepatan informasi akan lebih baik

5. Walaupun hanya menggunakan sebagian saja dari subjek atau objek penelitian,

tetapi hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Menurut Hartanto (2003), manfaat menggunakan metode sampling adalah sebagai

berikut:

1. Dapat menghindari kerugian, jika dalam pengumpulan data objek penelitian harus

“dirusak”.

2. Kesimpulan umum (tentang populasi) diperoleh dengan relatif murah, cepat dan

dapat dipertanggungjawabkan.

3. Tingkat kesalahan pada kesimpulan umum dapat diperhitungkan, yaitu melalui

penghitungan sampling error

Page 16: KERJA PRAKTEK

4. Validitas informasi atau validitas pengukuran dapat ditingkatkan, karena dapat

dilakukan kontrol terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga hasilnya lebih teliti.

F. Langkah-langkah dalam melakukan metode sampling

Langkah-langkah atau tahapan yang perlu diperhatikan dalam melakukan sampling

adalah sebagai berikut (Zainuddin, 2011):

1. Menetapkan populasi penelitian yang relevan dengan tujuan penelitian

2. Menentukan variabel-variabel yang akan diamati dan diukur

3. Menentukan kerangka sampel (sampling frame) yang akan digunakan

4. Menentukan teknik sampling yang relevan dengan tujuan penelitian

5. Menentukan jumlah sampel yang akan digunakan

6. Menyesuaikan dan mempertimbangkan biaya yang harus disediakan

G. faktor-faktor yang mempengaruhi keterwakilan atau representatif nya suatu populasi

Teknik sampling yang digunakan

Teknik sampling yang dapat menjamin keterwakilan yang lebih tinggi adalah random

sampling atau probabilitas sampling.

Jumlah sampel yang digunakan

Untuk jumlah sampel berlaku prinsip bahwa makin banyak sampel maka makin

representatif.

Kejelasan kriteria unit sampel yang digunakan

Kejelasan kriteria unit populasi penelitian, baik inclusion criterion maupun exclusion

criterion sangat erat hubungannya dengan variasi antarunit populasi. Makin ketat

kriteria unit ppulasi akan meningkatkan validitas internal, tetapi akan menurunkan

validitas eksternal. Sebaliknya, makin longgar kriteria unit populasinya, akan

meningkatkan validitas eksternal, tetapi akan menurunkan validitas internal.

Variasi antarunit populasi penelitian

Faktor ini merupakan faktor yang sudah “given”, atau begitu adanya, sehingga tidak

dapat dikendalikan (Zainuddin, 2011).

Page 17: KERJA PRAKTEK

Alasan metode sampling diperlukan

Dalam suatu penelitian, metode sampling menjadi salah satu aspek yang penting dan

diperlukan, karena akan menentukan validitas eksternal dari hasil penelitian, dalam

arti menentukan seberapa luas atau sejauhmana keberlakuan atau generalisasi

kesimpulan hasil penelitian. Dengan demikian, kualitas sampling akan menentukan

kualitas kesimpulan suatu penelitian. Oleh karena itu, setiap kelemahan dalam metode

sampling akan menyebabkan kelemahan kesimpulan, kelemahan ramalan atau dalam

tindakan yang mendasarkan pada hasil penelitian tersebut (Zainuddin, 2011).

Pada hakekatnya sebagai seorang peneliti kita perlu menerapkan metode sampling

untuk mendapatkan sampel yang tepat untuk mewakili populasi penelitian.

G. Metode sampling dibandingkan dengan pendekatan sensus atau selruh populasi

1. Jika pengambilan sampel didasarkan atas dasar prinsip probabilitas, maka

penggunaan data dari sampel untuk pengambilan kesimpulan tentang populasi tetap

dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

2. Jika populasi homogen, maka sampel adalah identik dengan populasinya

3. Jika observasi atau eksperimentasi bersifat merusak unit sampel, maka jika

digunakan sensus akan sangat merugikan.

4. Jika populasi jumlahnya tak terbatas, maka pendekatan sensus adalah mustahil atau

tidak mungkin untuk dilakukan.

5. Jika ada keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya penelitian, maka pendekatan

sampling lebih baik.

6. Jika diperlukan adanya kontrol atau pengaturan terhadap variabel-variabel tertentu,

maka pendekatan sampling lebih efektif.

7. Jika menggunakan sampling, maka variabel penelitian dapat diperluas dan

diperdalam oleh karena jumlah yang diobservasi dan diberi perlakuan lebih sedikit,

dengan demikian informasi penelitian yang diperoleh akan lebih tepat dan teliti

(Zainuddin, 2011).

H. Perbedaan random sampling dan non random sampling

Page 18: KERJA PRAKTEK

Random sampling, memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Zainuddin, 2011):

1. Tiap unit atau individu populasi mempunyai kesempatan atau probabilitas yang sama

untuk menjadi sampel. jadi nilai probabilitas tiap unit populasi untuk terpilih sebagai unit

sampel adalah sama, tidak = 0 dan atau tidak = 1.

2. Random sampling merupakan salah satu asumsi pemakaian statistik inferensial.

3. Jika menggunakan teknik random sampling dapat dilakukan generalisasi dengan tingkat

validitas generalisasi sangat baik. Dengan kata lain, jika tujuan penelitian adalah untuk

melakukan generalisasi, maka teknik sampling yang terbaik adalah random sampling.

Non-random sampling, memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Zainuddin, 2011):

1. Kesempatan atau probabilitas setiap unit atau individual populasi untuk menjadi sampel

tidak sama. Dengan demikian, ada unit populasi yang nilai probabilitasnya untuk terpilih

menjadi unit sampel adalah = 0 atau = 1.

2. Jika pengambilan sampel dilakukan dengan cara nonrandom, maka penggunaan statistika

inferensial parametrik dipertanyakan keabsahannya.

3. Jika menggunakan teknik nonrandom sampling, dan dilakukan generalisasi terhadap

populasinya, maka tingkat validitas generalisasinya kurang baik. Dengan kata lain,

generalisasi hanya berlaku untuk sampel yang digunakan saja.

I. menentukan jumlah sampel

Banyaknya sampel tergantung pada jenis analisis data yang direncanakan oleh

peneliti, yaitu pada seberapa akurat sampel harus menjadi tujuan penelitian dan

karakteristik populasi. Seperti yang kita tahu, bahwa ukuran sampel yang besar saja

tidak menjamin sampel dapat representatif. Sebuah sampel besar tanpa random

sampling akan memiliki representatif yang kurang dibandingkan dengan yang

memiliki sampel kecil dengan random sampling. Penentuan sampel didasarkan pada

dua hal yaitu pertama, dengan membuat asumsi tentang populasi dan menggunakan

persamaan statistik tentang proses random sampling. Peneliti ini harus membuat

asumsi tentang tingkat kepercayaan (atau jumlah kesalahan) yang diterima dan tingkat

variasi dalam populasi. Metode kedua adalah yang paling sering digunakan yaitu

dengan petunjuk praktis tentang jumlah konvensional atau yang biasa diterima. Para

Page 19: KERJA PRAKTEK

peneliti menggunakannya karena mereka jarang memiliki informasi yang dibutuhkan

oleh metode statistik dan karena memberikan ukuran sampel dekat dengan orang-

orang dari metode statistik.

Menurut Zainuddin (2011) Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan dalam

penentuan jumlah sampel (n),

1. Pendekatan empiris

Pendekatan empiris atau intuisional menggunakan analogi dengan jumlah sampel

yang digunakan oleh peneliti sebelumnya, misalnya tujuan penelitian untuk survey di

bidang kesehatan menggunakan teknik kuisioner di tingkat provinsi dengan jumlah

penduduk di atas 10 juta, maka menggunakan jumlah sampel sekitar 20.000 – 90.000

respinden.

2. Pendekatan analitis

Pendekatan ini juga dikenal sebagai metode estimasi atau prakiraan menggunakan

pendekatan perhitungan secara statistik. Sebelum melakukan perhitungan statistik

tersebut, peneliti perlu menentukan parameter apa yang akan diteliti, berapa tingkat

kesalahan yang dinyatakan dalam bentuk harga alfa dan beta yang akan digunakan,

serta berapa besarnya batas toleransi penyimpangan terhadap harga parameter (d)

yang mempunyai arti dalam keperluan praktis atau klinis. Ciri-ciri dari pendekatan ini

antara lain: (1) jumlah sampel hanya perkiraan/estimasi, (2) tergantung pada batas

toleransi kesalahan dan derajat kepercayaan yang digunakan, (3) dapat diperoleh dari

tabel atau dihitung dengan rumus, (4) rumus atau tabel yang dipakai ditentukan oleh

skala variabel tergantung (nominal/rasio) dan sifat populasinya (finit/infinit), (5)

melalui dialog antara peneliti dengan statistik, serta (6) perlu memahami “bahasa”

statistik tertentu.

Keputusan peneliti tentang ukuran sampel yang baik tergantung pada tiga hal, yaitu:

(1) tingkat akurasi yang diperlukan, (2) tingkat variabilitas atau keragaman dalam

populasi, dan (3) jumlah variabel yang berbeda diteliti secara bersamaan dalam

analisis data.

Page 20: KERJA PRAKTEK

J. Alasan sampling harus secara random

Bidang matematika terapan atau yang disebut teori probabilitas bergantung pada

proses acak. Kata acak dalam matematika mengacu pada proses yang menghasilkan

hasil matematis secara acak; yaitu, seleksi. Dalam proses acak yang benar, setiap

elemen memiliki probabilitas yang sama untuk terpilih. Sampel acak yang paling

mungkin untuk menghasilkan sampel yang benar-benar mewakili populasi. Selain itu,

random sampling memungkinkan peneliti menghitung hubungan statistik antara

sampel dan populasi, yaitu ukuran sampling error (Neuman, 2007).

K. Alasan Metode Sampling

Metode sampling diperlukan ketika seorang peneliti ingin mendapatkan data yang

representatif. Representatif disini dimaksudkan mampu mewakili populasi

keseluruhan yang ingin diteliti. Diharapkan dengan menggunakan sampel yang

representatif, kesimpulan penelitian yang dilakukan akan akurat ketika dilakukan

generalisasi dalam populasi penelitian (Neuman,2007).

L. langkah-langkah yang diperlukan untuk menentukan metode sampling

1. Mendefinisikan karakteristik populasi yang ingin diteliti

2. Menentukan kerangka sampling (sampling frame), kumpulan (set) item atau

kejadian yang mungkin diukur.

3. Menentukan metode sampling untuk memilih aitem atau kejadian dari

kerangka sampling.

4. Menghitung ukuran sampel

5. Melaksanakan sampling berdasarkan perencanaan yang dibuat

6. Pengambilan sampling dan data

7. Mereview proses sampling

M. Konsep-konsep yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode sampling

- Kepada siapa kita akan menggeneralisasikan hasil penelitian?

- Populasi apa yang dapat kita akses?

Page 21: KERJA PRAKTEK

- Bagaimana cara mengakses populasi tersebut?

- Siapa saja yang terlibat dalam penelitian ini?

- Teori populasi

- Studi populasi

- Kerangka metode sampling

- Sampel

N. Sampling errors

Sampling errors atau kesalahan-kesalahan metode sampling didefinisikan sebagai

kesalahan yang dihasilkan dari mengambil satu sampel saja dengan tidak

memperhatikan seluruh populasi. Sampel dianggap Undercoverage yaitu tidak

mengkafer (mewakili) atau tidak terlalu memberikan respon (nonresponse) yang

mewakili populasi serta adanya kecerobohan dalam pengumpulan data.

Undercoverage (tidak mewakili) adalah memilah sebuah sampel yang tidak terlalu

luas. Kesalahannya adalah informasi yang didapatkan dari sampel tersebut tidak

mewakili populasi dan tidak dapat digeneralisasikan pada populasi yang ada.

Kecilnya jumlah sampel dapat menyebabkan bias konservatif pada aplikasi statistik

yang menyebabkan H-0 tidak ditolak. Nonresponse adalah kondisi kesalahan

dikarenakan adanya salah seorang anggota populasi yang sudah ditetapkan menjadi

sampel tidak memberikan respon jawaban yang seharusnya (lengkap) pada

kuisioneratau perlakuan yang diterapkan pada sampel. Sedangkan kesalahan non

sampling terjadi dikarenakan kurang tepatnya menentukan target dan studi populasi

serta kesalahan yang terjadi pada desain survey dan pengukurannya

mereduksi ‘sampling errors’

Cara untuk mereduksi kesalahan dalam sampling (sampling errors’) adalah peneliti

harus memperhatikan untuk meningkatkan jumlah sampel dan meningkatkan

homogenitas elemen-elemen yang digunakan sebagai sampel. Selain itu, hasil survey

didapatkan dari kuisioner yang telah diberikan kepada responden yang telah kita pilih

dengan metode sampling yang digunakan pada survey yang konsumen. Dari hasil itu,

kita dapat melihat apakah hasil kuisioner valid dan reliabel.

Page 22: KERJA PRAKTEK

O. Reliability dan Validitas

- Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran yang menujukkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam

penelitian keperilakukan mempunyai keandalan sebagai alat ukur, diantaranya di ukur

melalui konsistensi hasil pengukuran dari waktu ke waktu jika fenomena yang diukur

tidak berubah (Harrison, dalam Zulganef, 2006). Sementara validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang benar-benar variabel

yang hendak diteliti oleh peneliti (Cooper dan Schindler, dalam Zulganef, 2006)

- Validitas

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa

yang ingin dukur. Dalam pengujian instrumen pengumpulan data, validitas bisa

dibedakan menjadi validitas faktor dan validitas item. Validitas faktor diukur bila item

yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor (antara faktor satu dengan yang lain

ada kesamaan). Pengukuran validitas faktor ini dengan cara mengkorelasikan antara

skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total faktor (total

keseluruhan faktor), sedangkan pengukuran validitas item dengan cara

mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item.

Page 23: KERJA PRAKTEK

a. ISI DAN PEMBAHASAN

1. Menggunakan Stratified Random Sampling yang baik

Stratified Random Sampling adalah cara mengambil sample dengan memperhatikan

strata (tingkatan) di dalam populasi. Dalam stratified, data sebelumnya harus

dikelompokan kedalam tingkat-tingkatan tertentu.

Dalam survey konsumen kita ingin mendapatkan tendensi / arah rumah tangga dan

pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi, konsisi stabilitas keuangan rumah

tangga dan ekspektasi konsumen terhadap perkiraan inflasi kedepan untuk

mendukung penyusunan kebijakan moneter.

Pada survey konsumen akan diambil sampel yang dapat mewakili kota tersebut.

Dengan keterwakilan pada tingkat pendidikan dan tingkat pengeluaran dengan

karakteristik yang telah dibahas sebelumnya. Dengan sampel yang diinginkan adalah

200 sampel untuk mewakili provinsi lampung. Agar tiap wilayah mempunyai sampel

yang mewakili kecamatannya, maka harus dibuat terlebih dahulu strata nya dengan

menstrata kecamatannya terlebih dahulu.

Berikut ini adalah gambar peta provinsi lampung

Page 24: KERJA PRAKTEK

Setelah menglihat peta dan kabupaten/kota yang ada di provinsi lampung didapatkan

bahwa provinsi lampung mempunyai 15 buah kabupaten/kota.

Dari masing-masing kabupaten/kota mempunyai kecamatan masing-masing. Namun

fokus utama untuk survey konsumen sendiri adalah pada kota bandar lampung. Pada

kota bandar lampung sendiri terdapat 20 kecamatan, dan dalam kecamatan tersebut

terdapat beberapa kabupaten. Dibawah ini adalah gambaran kota bandar lampung.

Page 25: KERJA PRAKTEK

Terdapat 20 kecamatan yang ada dalam kota bandar lampung, yaitu :

1. Teluk Betung Utara 11. Kedamaian

2. Teluk Betung Barat 12. Kedaton

3. Teluk Betung Selatan 13. Kemiling

4. Teluk Betung Timur 14. Labuhan Ratu

5. Tanjung Karang Barat 15. Langkapura

6. Tanjung Karang Pusat 16. Panjang

7. Tanjung Karang Timur 17. Rajabasa

8. Tanjung Senang 18. Sukabumi

9. Bumi Waras 19. Sukarame

10. Enggal 20. Way Halim

Untuk masing-masing kelurahan yang ada pada tiap kecamatan, yaitu :

Page 26: KERJA PRAKTEK

Untuk melakukan Staritifikasi random Sampling, maka baiknya tiap kecamatan dibagi lagi

menjadi kelurahan, rumah tetangga, dan rumah tangga. Hal ini dilakukan agar mendapatkan

kerangka sample yang lebih kecil dan mudah. Kerangka sampel bisa didapatkan dari kepala

RT itu sendiri. Dapat diilustrasikan seperti ini :

Page 27: KERJA PRAKTEK

Jadi, nantinya setiap kecamatan akan mempunyai sampel nya sendiri-sendiri yang mewakili

kecamatannya, dengan sampel yang didapatkan dari simple random sampling. Karena

terdapat 20 kecamatan, dengan sampel yang ingin diambil adalah 200 responden, jadi

nantinya tiap kecamatan akan mempunyai 10 responden yang telah mewakili kecamatannya.

10 responden itu dapat diambil dari tingkat rumah tangga yang ada di kecamatannya, dengan

kerangka sampel yang dapat diambil dari ketua RT nya masing-masing. Dari setiap

kecamatan sendiri diambil randoman keluarahan yang mewakili kecamatannya, setiap

kecamatan diambil 2 kelurahan untuk mewakili masing-masing kecamatannya. Contoh

Randoman :

Diatas adalah hasil randoman dari tiap kecamatan, jadi keluarahan yang didapatkan di atas

adalah kelurahan yang akan mewakili kecamatannya. Dari kelurahan tersebut kita dapat

mengambil kerangka sample lagi, untuk tiap RT nya. Dan nantinya, setelah RT kita dapat

mengambil responden sebanyak 10 orang yang telah memiliki karakteristik dari ciri-ciri

tujuan survei yang diinginkan.

Saat menentukan responden dari hasil randoman yang ada, kita memerlukan 10 responden.

Namun, kita dapat mengambil 20 responden, hal ini dilakukan agar nantinya apabila dari 10

responden yang dipilih ada yang tidak dapat di survey atau menjawab, maka kita dapat

menggunakan responden cadangan yang telah kita random kedua kali. Hal ini juga dilakukan

untuk mengurangi resiko untuk error sampling yang terjadi.

2. Teknik pengambilan sampel yang baik agar dapat mewakili populasi sendiri itu tergantug dari

metode sampel yang dilakukan. Dalam metode sampel sendiri, pengambilan sampel yang

baik telah mempunyai proporsi yang baik dalam menentukan jumlah sampel yang diinginkan.

Page 28: KERJA PRAKTEK

3. Melihat Kuisioner yang baik atau tidak

Saat melakukan survey, setiap responden diberikan kuisioner yang dilakukan untuk

mendapatkan informasi dari tujuan survey yang dilakukan. Setiap survey yang dilakukan di

Bank Indonesia sendiri mempunyai kuisioner yang berbeda- beda untuk setiap seuvey yang

ada. Pada hakikatnya survey yang dilakukan telah mempunyai kuisioner yang diasumsikan

telah valid atau dengan kata lain dapat mengeneralisaikan tujuan nya nanti. Hal ini,

dikarenakan kuisioner yang ada telah diberikan dari Bank Indonesia pusat dan telah dicek

validitas nya.

Namun, setelah kuisioner di isi oleh setiap responden. Kita dapat melihat apakah responden

yang mengisi kuisioner telah benar atau tidak, hal ini dapat dilihat dengan cara mengecek

ulang reliability dan validatas dari kuisioner yang telah diisi oleh responden dengan asumsi

pertanyaan yang ada di kuisioner telah valid.

Dengan menggunakan SPSS kita mencoba melihat setiap point pertanyaan yang telah di

survey.

Misalkan kita melihat 20 responden untuk pertanyaan point B. Didapatkan hasil setelah

menggunakan SPSS dengan menggunakan faktor analysis.

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,517

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 65,935

df 21

Sig. ,000

Dari hasil diatas, kita dapat melihat dengan menggunakan KMO test, dari hasilnya apabila nilai KMO > 0,5 maka dinyatakan bahwa data valid, yang artinya hasil kuisioner dikatakan tidak terlalu valid karena terlalu kecil nilainya dengan mendekati 0,5.

Page 29: KERJA PRAKTEK

Rotated Component Matrixa

Component

1 2

B1 ,851 ,154

B2 ,493 ,457

B3 ,826 ,253

B4 ,865 -,020

B5 ,111 ,850

B6 ,277 ,819

Page 30: KERJA PRAKTEK

B7 ,024 ,823

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with

Kaiser Normalization.

a. Rotation converged in 3

iterations.Anti-image Matrices

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7

Anti-image Covariance B1 ,343 -,049 -,135 ,001 ,048 -,053 ,103

B2 -,049 ,298 ,137 -,187 ,041 -,175 -,053

B3 -,135 ,137 ,185 -,139 ,052 -,094 -,121

B4 ,001 -,187 -,139 ,217 -,099 ,150 ,086

B5 ,048 ,041 ,052 -,099 ,454 -,149 -,203

B6 -,053 -,175 -,094 ,150 -,149 ,245 -,011

B7 ,103 -,053 -,121 ,086 -,203 -,011 ,496

Anti-image Correlation B1 ,743a -,155 -,537 ,004 ,121 -,184 ,249

B2 -,155 ,410a ,584 -,736 ,111 -,649 -,139

B3 -,537 ,584 ,483a -,693 ,178 -,442 -,399

B4 ,004 -,736 -,693 ,380a -,314 ,652 ,263

B5 ,121 ,111 ,178 -,314 ,655a -,447 -,427

B6 -,184 -,649 -,442 ,652 -,447 ,506a -,032

B7 ,249 -,139 -,399 ,263 -,427 -,032 ,626a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Page 31: KERJA PRAKTEK

III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari paper ini sebagai berikut :

a. Dalam melakukan pengambilan sampel dilihat terlebih dahulu apakah jenis data yang

kita gunakan sudah tepat terhadap teknik sampling yang kita pakai.

b. Dalam survey konsumen ini, teknik sampling yang tepat untuk dipakai adalah

stratified random sampling, karena harus adanya keterwakilan masing-masing sub

wilayah dari wilayah yang disurvey dengan keterwakilan masing-masing tingkat

pengeluaran dan pendidikan, dan keacakan dalam pengambilan sampel.

c. Sampel yang di berikan harus sampel yang representatif yang dapat mewakili

populasi nya, agar nantinya tujuan dari survey nya terpenuhi dan tidak ada samplinh

eror nya.

B. Saran

Adapun saran kami dalam paper ini adalah :

a. Perubahan pengambilan sampel pada survey konsumen yang semula menggunakan

purpossive sampling diganti dengan Stratified random sampling.

b. Adanya pemahaman yang mendalam dari masing-masing surveyor tentang teknik

sampling yang digunakan ada survey itu sendiri.

c. Penjelasan kepada responden tentang maksud dan tujuan survey saat pensurveyan

berlangsung.

d. Dilakukan uji validitas lagi terhadap hasil kuisioner agar tidak ragu saat mengolah

data yang dihasilkan.