KERBantenTwIV10

download KERBantenTwIV10

of 78

Transcript of KERBantenTwIV10

Kajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan IV 2010

Triwulan IV 2010

KATA PENGANTARPuji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat serta ridha-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) Banten Triwulan IV 2010 dapat diselesaikan dan diterbitkan. Kajian Ekonomi Regional yang diterbitkan secara periodik setiap triwulan, merupakan salah satu perwujudan peranan Bank Indonesia Serang kepada stakeholders baik Kantor Pusat Bank Indonesia maupun stakeholders daerah dalam memberikan informasi maupun analisis terhadap kondisi terkini perekonomian Banten maupun prospeknya di masa mendatang. Buku Kajian Ekonomi Regional ini mencakup kajian mengenai perkembangan makroekonomi regional Banten saat ini; perkembangan inflasi; perbankan dan sistem pembayaran; perkembangan keuangan daerah; perkembangan ketenagakerjaan dan kesejahteraan serta outlook perekonomian ke depan. Berdasarkan asesmen pada Triwulan IV 2010, perkembangan kinerja perekonomian Banten secara umum semakin membaik dengan pertumbuhan yang meningkat pesat sebesar 6,31% (yoy) sehingga keseluruhan tahun 2010 mencapai 5,94% (yoy). Sementara itu perkembangan inflasi Banten relatif mengalami tekanan pada sisi supply sehingga berada pada level 6,10% (yoy), yang diperkirakan didorong cukup kuat oleh adanya gejolak harga pangan. Kinerja perbankan relatif meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sesuai dengan proyeksi pada triwulan sebelumnya. Kinerja perekonomian yang baik memberikan dampak positif terhadap ekspektasi para agen ekonomi maupun pihak perbankan dalam penyaluran kreditnya. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak baik Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, Pemerintah Daerah Provinsi di Banten,perusahaan/asosiasi di Provinsi Banten serta pihak-pihak lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu. Kiranya kajian ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan perekonomian Provinsi Banten.

Serang, 9 Februari 2011

TTD

Andang Setyobudi Pemimpin iKajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan IV 2010

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

iiKajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan IV 2010

Daftar Isi

Ringkasan Eksekutif Halaman Tabel Indikator Ekonomi Banten Bab I Kondisi Makro Ekonomi Regional Sisi Permintaan Sisi Penawaran Boks 1 Analisis SWOT Kajian Kelayakan Pengembangan Usaha Ternak Domba dan Pola Pembiayaannya di Kelurahan Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Halaman Halaman Halaman Halaman Halaman

v ix 1 1 8 21

Bab II Perkembangan Inflasi Daerah Halaman Perkembangan Inflasi Banten Halaman Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inflasi Halaman

25 25 31

Bab III Perkembangan Perbankan dan Sistem Pembayaran Perkembangan Intermediasi Bank Umum Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat Perkembangan Perbankan Syariah Perkembangan Kredit Usaha Rakyat Perkembangan Sistem Pembayaran

Halaman Halaman Halaman Halaman Halaman Halaman

35 35 43 44 46 46

Bab IV Keuangan Daerah Halaman Pendapatan Daerah Halaman Belanja Daerah Halaman

49 50 51

Bab V Kesejahteraan Masyarakat Halaman Ketenagakerjaan Halaman Kesejahteraan Masyarakat Halaman

55 55 58

iiiKajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan IV 2010

Bab VI Prospek Perekonomian Halaman Pertumbuhan Ekonomi Halaman Inflasi Halaman

61 62 66

Untuk Informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Kelompok Kajian dan Survei Kantor Bank Indonesia Serang Jl. Yusuf Martadilaga No. 12 Serang Banten Ph : 0254 223788 Fax : 0254 223875 email : [email protected], [email protected] atau [email protected] Website : www.bi.go.id

ivKajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan IV 2010

RINGKASAN EKSEKUTIF

Kinerja perekonomian Banten pada Triwulan IV 2010 terus meningkat tercermin dari meningkatnya kinerja komponen permintaan dan sektoral secara simultan hingga mengalami akselerasi pada level 6,31% (yoy). Masih berlanjutnya pemulihan ekonomi dunia terutama emerging countries dan perekonomian nasional hingga akhir tahun 2010, meningkatnya permintaan domestik dan membaiknya ekspektasi masyarakat terhadap perekonomian baik konsumen maupun pelaku usaha diperkirakan berpengaruh cukup signifikan terhadap peningkatan kinerja sisi permintaan maupun kinerja sektoral.

Dari sisi permintaan, berbagai komponen diperkirakan meningkat terutama sisi konsumsi dan ekspor Banten. Berbagai indikator tingkat konsumsi menunjukkan pertumbuhan yang relatif tinggi, begitu pula dengan indikator ekspor. Peningkatan kinerja sektor industri pengolahan dan tetap tingginya permintaan dari negara mitra dagang turut mendukung pertumbuhan ekspor Banten pada periode laporan. Realisasi belanja pemerintah daerah yang relatif tinggi seiring dengan realisasi/perolehan pendapatan daerah melebihi target tahun 2010 turut meningkatkan komponen konsumsi pemerintah.

Sementara itu dari sisi sektoral, hampir seluruh sektor di Banten mengalami peningkatan kinerja pada level yang relatif tinggi, seiring dengan membaiknya perekonomian global dan nasional. Sektor industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; sektor bangunan; sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian menunjukkan performa yang meningkat. Sementara itu, sektor perdagangan hotel dan restoran serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan terlihat sedikit melambat namun tetap bertumbuh tinggi, dan hanya sektor jasa-jasa yang melambat cukup signifikan yang diperkirakan disebabkan terutama oleh melambatnya subsektor jasa pemerintahan.

Tekanan Inflasi Banten pada Triwulan IV 2010 meningkat dengan level inflasi Banten sebesar 6,10% (yoy) yang dipengaruhi terutama oleh komponen volatile foods. Berdasarkan hasil disagregasi inflasi, tekanan inflasi dari kelompok volatile foods khususnya padi-padian dan bumbu-bumbuan masih berlanjut pada Triwulan IV 2010. Gangguan cuaca yang berkepanjangan yang menghambat jumlah pasokan bahan makanan diperkirakan mendorong kontribusi inflasi volatile foods secara signifikan. Tekanan dari komponen vKajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan IV 2010

administered prices juga terindikasi meningkat, sedangkan tekanan dari kelompok inti masih cenderung stabil.

Kegiatan intermediasi perbankan di Banten semakin ekspansif dan tetap berkualitas. Kondisi ini tercermin dari semakin membaiknya rasio Loan to Deposit Ratio bank umum di Banten baik sistem konvensional maupun prinsip syariah dan rasio kredit non lancar yang semakin rendah. Di sisi lain, tren meningkatnya rasio pembiayaan non lancar Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Banten diharapkan dapat memberikan sinyal untuk lebih berhati-hati dalam menganalisis kelayakan calon debitur dalam proses pemberian pembiayaan dan progress pengembaliannya di masa yang akan datang.

Sementara itu, semakin membaiknya kondisi makroekonomi dan dunia usaha di Banten mampu mendorong peningkatan transaksi pembayaran melalui kliring maupun RTGS. Kondisi tersebut mencerminkan semakin membaiknya usaha skala kecil maupun besar di Banten yang terlihat dari peningkatan transkasi keuangan dengan mitra bisnisnya.

Realisasi pendapatan maupun belanja daerah Pemerintah Provinsi Banten hingga Triwulan IV 2010 relatif tinggi dan bahkan pada komponen pendapatan daerah melebihi realisasi periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan daerah Pemerintah Provinsi Banten hingga Triwulan IV 2010 di atas target yang ditetapkan. Tercapainya perolehan pendapatan daerah tersebut terutama berasal dari pajak daerah seiring meningkatnya jumlah pajak kendaraan bermotor karena bertambahnya penjualan kendaraan bermotor di Banten. Sementara itu realisasi belanja daerah pada Triwulan IV 2010 melebihi pencapaian pada periode yang sama satu tahun sebelumnya meskipun secara total keseluruhan pencapaian selama satu tahun, realisasi belanja daerah tahun 2010 (95,49%) sedikit lebih rendah daripada tahun 2009 (95,87%).

Meningkatnya kondisi perekonomian Banten turut memberikan dampak yang positif terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat Banten secara umum. Kondisi

ketenagakerjaan relatif membaik yang tercermin dari menurunnya tingkat pengangguran di Banten hingga pada level 13,68% pada Agustus 2010 lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 14,97%. Perbaikan ini didorong oleh penyerapan tenaga kerja terutama pada sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran serta jasajasa menjadi kontributor penurunan angka tersebut. Sementara itu tingkat kesejahteraan masyarakat Banten yang diindikasikan dari persentase jumlah penduduk miskin pada tahun 2010 juga menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. viKajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan IV 2010

Setelah bertumbuh cukup tinggi pada Triwulan IV 2010 sebesar 6,31% (yoy), perekonomian Banten diperkirakan tetap bertumbuh tinggi namun cenderung sedikit melambat pada triwulan mendatang dengan kisaran angka sebesar 6,05% - 6,10% (yoy). Sektor-sektor utama seperti sektor industri pengolahan diperkirakan belum meningkat secara signifikan seiring dengan siklus bisnis yang umumnya cenderung slow down pada awal tahun, begitu pula dengan kinerja sektor perdagangan, hotel dan restoran. Selain itu, adanya gejolak politik di wilayah Timur Tengah diperkirakan cukup memberikan tekanan terhadap kinerja perdagangan internasional khususnya terkait dengan kinerja ekspor dan impor sektor industri pada triwulan mendatang.

Sejalan dengan membaiknya perekonomian, tekanan terhadap inflasi Banten pada Triwulan I 2011 pun diproyeksikan meningkat, ditambah dengan adanya gejolak harga pangan dan faktor eksternal. Inflasi Banten triwulan mendatang diperkirakan tetap pada level relatif tinggi dan diperkirakan berada pada kisaran 6,80% (yoy) lebih tinggi daripada Triwulan IV 2010 sebesar 6,10% (yoy). Membaiknya ekspektasi masyarakat terhadap kondisi perekonomian maupun kondisi penghasilan secara umum pada tahun 2011 diperkirakan memberikan dampak peningkatan permintaan dan kemudian meningkatkan potensi peningkatan harga/inflasi dari sisi permintaan. Di sisi lain, terganggunya pasokan/supply bahan pangan yang diperkirakan terus terjadi hingga Triwulan I 2011 akibat kondisi alam yang kurang menguntungkan dan ditambah dengan kenaikan harga barang impor (imported inflation) juga dapat memberikan tekanan yang cukup besar terhadap kondisi inflasi periode mendatang.

viiKajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan IV 2010

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

viiiKajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan IV 2010

TABEL INDIKATOR EKONOMI BANTENI. MAKROEKONOMIINDIKATOR PDRB Harga Konstan (Rp Miliar) 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. LGA 5. Konstruksi 6. PHR 7. Transportasi & Komunikasi 8. Keuangan, persewaan, jasa 9. Jasa-jasa Pertumbuhan PDRB (% y-o-y) Ekspor Impor *** Nilai Ekspor Non Migas (USD Juta) Volume Ekspor Non Migas (ribu ton) Nilai Impor Non Migas (USD Juta) Volume Impor Non Migas (ribu ton) Indeks Harga Konsumen 1. Kota Serang 2. Kota Cilegon 3. Kota Tangerang Tingkat Inflasi (% y-o-y) 1. Kota Serang 2. Kota Cilegon 3. Kota Tangerang Tingkat Inflasi Umum (% y-o-y) 1. Bahan Makanan 2. Makmin, Rokok, Tbk 3. Perumahan, LGA, BB 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, rekreasi, Olahraga 7. Transp, Kom, jasa keu. 2009 Tw III* 21.309,67 1.553,87 22,84 11.049,35 753,31 562,20 3.870,12 1.773,61 772,35 952,01 4,64 (2.331,64) 1.348,30 785,38 3.679,94 2.637,81 118,86 122,37 118,40 118,28 3,11 6,16 4,52 2,29 3,11 2,58 10,11 2,93 7,90 8,17 3,53 (4,59) Tw IV* 21.453,91 1.412,02 23,01 11.108,07 762,19 577,00 3.973,39 1.823,36 795,12 979,76 4,82 (2.444,24) 1.533,10 890,32 3.977,34 2.361,41 119,05 122,29 118,64 118,51 2,86 4,57 3,11 2,49 2,86 1,81 8,35 3,15 7,17 6,77 6,15 (4,29) Tw I* 21.165,95 1.621,71 23,37 10.855,64 774,53 546,10 3.865,65 1.808,34 788,86 881,75 5,48 (2.172,13) 1.712,11 890,17 3.884,24 2.498,98 119,88 122,67 119,67 119,39 3,16 4,21 3,36 2,92 3,16 1,16 5,73 3,30 5,21 5,08 5,87 1,30 2010 Tw II* 21.819,70 1.700,71 24,35 11.081,42 799,25 587,80 4.025,85 1.862,14 804,69 933,49 5,87 (1.859,46) 1.918,23 885,68 3.777,70 2.621,99 121,59 124,97 121,59 120,96 4,44 4,80 4,64 4,34 4,44 7,90 5,54 2,12 7,24 4,26 5,32 1,20 Tw III** 22.600,78 1.652,67 24,80 11.419,94 846,64 603,74 4.245,48 1.989,51 817,34 1.000,65 6,06 (1.628,26) 1.854,87 924,56 3.483,13 2.714,28 124,31 126,89 123,65 123,94 4,59 3,69 4,43 4,79 4,59 9,00 4,57 3,65 6,85 3,81 5,05 -0,31 Tw IV** 22.807,34 1.506,33 25,25 1.554,37 859,91 622,15 4.349,30 2.059,14 841,02 989,87 6,31 (1.551,02) 1.473,31 822,31 3.024,34 2.176,51 126,31 129,85 125,90 125,72 6,10 6,18 6,12 6,08 6,10 14,10 3,76 4,41 8,37 5,30 3,64 1,10

Keterangan: * angka sementara, ** angka sangat sementara *** Data Ekspor Tw IV 2010 merupakan data sementara (gabungan Oktober November 2010)

ixKajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan IV 2010

TABEL INDIKATOR EKONOMI BANTENII. PERBANKANINDIKATOR Bank Umum* DPK (Rp Triliun) 1. Tabungan 2. Giro 3. Deposito Kredit berdasarkan lokasi proyek (Rp Triliun) 1. Modal Kerja 2. Investasi 3. Konsumsi Kredit berdasarkan lokasi proyek (Rp Triliun) 1. Pertanian 2. Pertambangan 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, gas dan air 5. Konstruksi 6. Perdagangan 7. Pengangkutan 8. Jasa Dunia Usaha 9. Jasa Sosial Masyarakat 10. Lain-lain Kredit MKM Berdasarkan Lokasi Proyek di Banten (Rp Triliun) 1. Modal Kerja 2. Investasi 3. Konsumsi Kredit MKM Berdasarkan Lokasi Proyek di Banten (Rp Triliun) 1. Pertanian 2. Pertambangan 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, gas dan air 5. Konstruksi 6. Perdagangan 7. Pengangkutan 8. Jasa Dunia Usaha 9. Jasa Sosial Masyarakat 10. Lain-lain Keterangan : * posisi November 2010 Tw III 37,66 14,52 7,51 15,63 54,63 25,47 10,81 18,35 54,63 0,40 0,17 18,07 2,87 2,66 7,11 0,37 3,93 0,71 18,35 29,66 2009 Tw IV 42,75 16,06 8,74 17,94 58,02 26,94 11,41 19,66 58,02 0,39 0,18 18,42 3,10 2,82 8,12 0,41 4,09 0,81 19,66 31,18 Tw I 36,89 12,51 7,35 17,03 60,39 25,90 12,88 21,60 60,39 0,56 0,22 16,47 4,97 2,89 7,07 0,73 3,45 0,95 23,07 33,79 Tw II 42,79 13,58 9,95 19,27 75,70 33,78 18,43 23,49 75,70 3,24 0,24 25,40 4,40 2,84 8,34 1,09 3,93 1,26 24,97 36,64 2010 Tw III 40,08 14,17 7,83 18,09 71,95 31,95 15,32 24,70 71,95 0,49 0,23 18,28 7,23 2,66 8,60 1,42 4,38 2,86 25,79 39,47 Tw IV* 49,25 16,42 9,35 23,48 75,78 33,38 17,31 25,08 75,78 0,52 0,20 19,67 7,59 2,51 10,40 1,60 4,58 2,69 26,03 40,16

9,39 1,97 18,30 29,66

9,75 2,09 19,33 31,18

9,97 2,52 21,29 33,79

10,91 2,56 23,17 36,64

11,00 4,14 24,33 39,47

11,09 4,21 24,86 40,16

0,17 0,07 3,39 0,03 0,63 4,85 0,19 1,67 0,38 18,30

0,17 0,07 3,42 0,04 0,65 5,09 0,23 1,74 0,45 19,33

0,19 0,10 3,67 0,05 0,65 4,28 0,29 1,64 0,57 22,38

0,13 0,08 4,12 0,04 0,75 4,73 0,26 1,47 0,77 24,26

0,20 0,14 4,03 0,52 0,71 5,24 0,27 1,54 2,35 24,91

0,22 0,11 4,24 0,06 0,76 5,37 0,28 1,63 2,24 25,25

xKajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan IV 2010

BAB I PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI REGIONAL

Kinerja perekonomian Banten pada Triwulan IV 2010 terus meningkat yang diindikasikan dari meningkatnya kinerja komponen permintaan dan sektoral secara simultan hingga mengalami akselerasi pada level 6,31% (yoy). Level pertumbuhan ekonomi Banten pada Triwulan IV 2010 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Triwulan III 2010 sebesar 6,06% (yoy) maupun dengan triwulan lainnya sepanjang tahun 2008 2010.

Dari sisi permintaan, seluruh komponen diperkirakan bertumbuh meningkat yang mendukung peningkatan kinerja perekonomian Banten pada triwulan laporan. Berdasarkan berbagai indikator tingkat konsumsi diperkirakan tetap bertumbuh tinggi, begitu pula dengan tingkat investasi. Sementara itu, peningkatan kinerja sektoral khususnya sektor industri pengolahan turut mendukung pertumbuhan ekspor Banten pada periode laporan.

Sementara itu dari sisi sektoral, hampir seluruh sektor di Banten mengalami peningkatan kinerja, seiring dengan membaiknya perekonomian global dan nasional. Berbagai sektor seperti sektor industri pengolahan; bangunan; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor pertanian, pertambangan dan penggalian; serta listrik, gas dan air bersih mengalami peningkatan kinerja. Sementara itu sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan mengalami sedikit perlambatan namun tetap berada pada level yang cukup tinggi, dan hanya sektor jasa-jasa yang terlihat mengalami perlambatan yang cukup signifikan.

1.1. SISI PERMINTAANMeningkatnya pertumbuhan ekonomi Banten pada periode laporan diperkirakan ditopang oleh meningkatnya seluruh komponen. Tingkat konsumsi swasta diperkirakan tumbuh kuat dengan tendensi meningkat, yang didorong oleh meningkatnya pendapatan masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan, yang didukung oleh pembiayaan perbankan yang relatif tinggi. Tingginya tingkat konsumsi masyarakat tersebut juga dicerminkan oleh berbagai indikator survei. Membaiknya kinerja sektoral khususnya sektor industri pengolahan yang merupakan kontributor terbesar PDRB Banten kemudian mendorong optimisme investor maupun calon investor untuk menanamkan modalnya di Banten. Sementara

1Kajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan IV 2010

itu menguatnya permintaan internasional mampu mendorong kinerja ekspor luar negeri Banten yang lebih tinggi pada periode laporan.

Tabel I.1. Pertumbuhan PDRB Banten Sisi Permintaan (% yoy)Uraian Konsumsi Swasta Konsumsi Pemerintah Investasi Ekspor Impor PDRB 2009* Tw IV 6,26 15,35 4,10 0,63 0,96 4,82 2009 5,58 14,62 3,52 -11,57 -13,15 4,69 Tw I 5,80 8,52 7,80 5,80 10,44 5,48 2010* Tw II Tw III 5,87 5,89 6,09 4,91 7,93 7,96 6,63 12,51 5,03 7,83 5,87 6,06 Tw IV 6,30 6,71 8,05 15,41 15,14 6,31 2010 5,97 6,53 7,94 10,46 9,86 5,94

Sumber: BPS Provinsi Banten, *) Perkiraan Bank Indonesia

1.1.1. KonsumsiTingkat konsumsi masyarakat pada periode laporan diperkirakan tetap kuat dengan pertumbuhan yang meningkat pada perkiraan level 6,45% (yoy). Menguatnya daya beli masyarakat oleh karena adanya tambahan pendapatan dari bonus dan tunjangan menjelang akhir tahun yang diperkirakan menjadi faktor-faktor yang dapat meningkatkan laju konsumsi masyarakat Banten pada periode laporan. Sementara itu di pedesaan, Indeks Nilai Tukar Petani Banten yang terus meningkat juga mengindikasikan adanya penguatan daya beli dan konsumsi masyarakat pedesaan.140,0 120,0 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 1 2 3 4 5 6 7 8 910 121 2 3 4 5 6 7 8 910 121 2 3 4 5 6 7 8 910 12 11 11 11 2008 2008Indeks Keyakinan Konsumen

140,0 120,0 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 1 2 3 4 5 6 7 8 910 121 2 3 4 5 6 7 8 910 121 2 3 4 5 6 7 8 910 12 11 11 11 2009 2010

2009

2010

Indeks Kondisi Penghasilan Saat Ini Indeks Kondisi Ketersediaan Lapangan Kerja

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini

Grafik I.1. Indeks Keyakinan Konsumen dan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini Wilayah BantenSumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

Grafik I.2. Indeks Kondisi Penghasilan dan Ketersediaan Lapangan Kerja BantenSumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

Tabel I.2. Perkembangan Nilai Tukar Petani per Sub Sektor Provinsi BantenNTP per Sub Sektor Pangan Hortikultura Perkebunan Rakyat Peternakan Perikanan NTP 2009 Tw III Tw IV 92,94 95,8 105,9 104,79 106,27 104,53 108,61 107,41 98,64 96,78 98,77 99,67 Tw I 98,29 102,57 102,41 105,32 96,21 100,11 2010 Tw II Tw III 100,06 100,81 103,25 108,73 104,15 102,16 103,93 107,24 96,21 98,38 101,18 103,09 Tw IV 103,46 107,65 99,22 105,25 96,42 103,71

Sumber: BPS Provinsi Banten

2Kajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan IV 2010

Membaiknya ekspektasi konsumen mengkonfirmasi perkiraan tetap kuatnya konsumsi pada triwulan laporan. Ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian saat ini terlihat semakin baik. Selain itu, keyakinan terhadap kondisi ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan yang cenderung stabil dan sedikit meningkat diperkirakan mendukung tetap kuatnya konsumsi pada Triwulan IV 2010. Indeks beban angsuran pinjaman terhadap total pendapatan saat ini dibandingkan dengan enam bulan yang lalu juga terlihat menurun yang berarti kesempatan masyarakat untuk mempertahankan dan meningkatkan level konsumsinya semakin besar.98,00 96,00 94,00 92,00 90,00 88,00 86,00 84,00 82,00 80,00 1 2 3 4 5 6 7 2010 8 9 10 11 12

Grafik I.3. Indeks Beban Angsuran Pinjaman terhadap Pendapatan Saat Ini Wilayah BantenSumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

Peningkatan konsumsi diperkirakan didorong pula oleh kuatnya pembiayaan perbankan dan menurunnya angka indeks beban angsuran pinjaman terhadap pendapatan saat ini. Dukungan pembiayaan dari perbankan yang dicerminkan dari pertumbuhan kredit konsumsi tetap kuat pada kisaran level 30% (yoy) (khususnya kredit KPR dan KPA tipe