KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL A.lib.ui.ac.id/file?file=digital/124598-TESIS0584 Bur...
-
Upload
truonghuong -
Category
Documents
-
view
219 -
download
3
Transcript of KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL A.lib.ui.ac.id/file?file=digital/124598-TESIS0584 Bur...
35
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan beberapa teori dalam tinjauan pustaka sebelumnya yang
menyatakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai.
Dalam penelitian ini tidak semua faktor diteliti dikarenakan adanya
keterbatasan dari peneliti, peneliti membatasi penelitian hubungan antara
budaya organisasi dengan kinerja perawat pelaksana. Menurut Ben Fletcher
dan Fiona Joner (1992, dalam Wirawan, 2007) budaya organisasi dapat diukur
melalui elemen-elemen meliputi tuntutan kerja, hubungan interpersonal,
dukungan kerja serta lingkungan kerja fisik, sedangkan kinerja perawat dinilai
melalui aspek penilaian kinerja perawat menurut Mangkunagara (2006)
meliputi pengetahuan tentang pekerjaan, kualitas kerja, produktivitas, adaptasi
dan fleksibilitas, inisiatif, kooperatif dan kerjasama, keandalan/pertanggung
jawaban, Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi. Adapun karakteristik
individu sebagai variabel confounding yang mempengaruhi kinerja ( Illyas,
2002 ) meliputi: umur, pendidikan, masa kerja, jenis kelamin. Kerangka
konsep penelitian dapat dilihat pada skema 3.1
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009
36
Skema 3.1 Bagan Kerangka Konsep
B. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep tersebut, maka dibuatlah hipotesis yaitu
sebagai berikut :
1. Hipotesis Mayor
Ada hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja perawat pelaksana
di instalasi rawat inap RSUD Sumedang
2. Hipotesis Minor
a. Ada hubungan antara tuntutan kerja dengan kinerja perawat pelaksana
di instalasi rawat inap RSUD Sumedang
b. Ada hubungan antara hubungan interpersonal dengan kinerja perawat
pelaksana di instalasi rawat inap RSUD Sumedang
c. Ada hubungan antara dukungan kerja dengan kinerja perawat
pelaksana di instalasi rawat inap RSUD Sumedang
BUDAYA ORGANISASI:
1. Tuntutan kerja 2. Hubungan interpersonal 3. Dukungan kerja 4. Lingkungan kerja fisik
KINERJA PERAWAT PELAKSANA
KARAKTERISTIK PERAWAT PELAKSANA
1. Umur 2. Pendidikan 3. Masa Kerja 4. Jenis Kelamin
Variabel Independen
Variabel dependen
Confounding
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009
37
d. Ada hubungan antara lingkungan kerja fisik dengan kinerja perawat
pelaksana di instalasi rawat inap RSUD Sumedang
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
CARA UKUR HASIL UKUR
SKALA
(1) (2) (3) (4) (5)
Variabel Independen :
Budaya organisasi
Persepsi perawat pelaksana terhadap nilai-nilai organisasi rumah sakit yang meliputi tuntutan kerja, hubungan interpersonal, dukungan kerja serta lingkungan kerja fisik instalasi rawat inap
Kuesioner B, terdiri dari 33 pernyataan. Diukur menggunakan skala likert
Pertanyaan positif : 4 = Sangat setuju 3 = Setuju 2 = Tidak setuju 1 = Sangat tidak setuju
Pertanyaan negatif : 1 = Sangat setuju 2 = Setuju 3 = Tidak setuju
4 = Sangat tidak setuju
1 = Kurang, < median (93,00)
2 = Baik, ≥ median (93,00)
Ordinal
Tuntutan kerja
Persepsi perawat pelaksana mengenai beban kerja, kecepatan, kompleksitas, variasi kerja, konflik dan pelaksanaan standar asuhan keperawatan
Kuesioner B, terdiri dari 9 pernyataan. Diukur menggunakan skala likert :
Pertanyaan positif : 4 = Sangat setuju 3 = Setuju 2 = Tidak setuju 1 = Sangat tidak setuju
Pertanyaan negatif : 1 = Sangat setuju 2 = Setuju 3 = Tidak setuju
4 = Sangat tidak setuju
1 = Kurang, < median (26,00)
2 = Baik, ≥ median (26,00)
Ordinal
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009
38
(1) (2) (3) (4) (5)
Hubungan interpersonal
Persepsi perawat pelaksana mengenai hubungan interpersonal dengan teman sesama perawat, atasan, kerjasama, dan sistem pendelegasian
Kuesioner B, terdiri dari 7 pernyataan. Diukur menggunakan skala likert : Pertanyaan positif :
4 = Sangat setuju 3 = Setuju 2 = Tidak setuju 1 = Sangat tidak setuju
Pertanyaan negatif : 1 = Sangat setuju 2 = Setuju 3 = Tidak setuju
4 = Sangat tidak setuju
1 = Kurang, < Mean (20,65)
2 = Baik, ≥ Mean (20,65)
Ordinal
Dukungan kerja
Persepsi perawat pelaksana tentang dukungan kerja yang meliputi pemberian umpan balik, tantangan intelektual, keterlibatan dalam pengambilan keputusan dan otonomi
Kuesioner B, terdiri dari 9 pernyataan. Diukur menggunakan skala likert :
Pertanyaan positif : 4 = Sangat setuju 3 = Setuju 2 = Tidak setuju 1 = Sangat tidak setuju
Pertanyaan negatif : 1 = Sangat setuju 2 = Setuju 3 = Tidak setuju
4 = Sangat tidak setuju
1 = Kurang, < Mean (25,72)
2 = Baik, ≥ Mean (25,72)
Ordinal
Lingkungan kerja fisik
Persepsi perawat pelaksana mengenai lingkungan kerja diruangannya yang meliputi tata ruang fisik, cahaya, kegaduhan dan risiko fisik
Kuesioner B, terdiri dari 8 pernyataan. Diukur menggunakan skala likert :
Pertanyaan positif : 4 = Sangat setuju 3 = Setuju 2 = Tidak setuju 1 = Sangat tidak setuju
Pertanyaan negatif : 1 = Sangat setuju 2 = Setuju 3 = Tidak setuju
4 = Sangat tidak setuju
1 = Kurang, < Median (21,00
2 = Baik, ≥ Median (21,00
Ordinal
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009
39
(1) (2) (3) (4) (5)
V. dependen
Kinerja
Pengakuan perawat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sebagai perawat yang meliputi: pengetahuan tentang pekerjaan, kualitas kerja, produktivitas, adaptasi dan fleksibilitas, inisiatif dan pemecahan masalah, kooperatif dan kerjasama, keandalan/pertanggung jawaban, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi
Kuesioner C, terdiri dari 34 pernyataan. Diukur menggunakan skala likert
Pertanyaan positif : 4 = Selalu 3 = Sering 2 = Jarang 1 = Tidak pernah
Pertanyaan negatif : 1 = Selalu 2 = Sering 3 = Jarang
4 = Tidak pernah
1 = kurang, < mean (85,05)
2 = Baik, ≥ mean (85,05)
Ordinal
Variabel Confounding
Umur
Lama hidup perawat pelaksana dalam tahun sejak lahir sampai dengan ulang tahun terakhir
Mengisi kuesioner dengan isian terbuka
Umur dalam tahun
Interval
Jenis
Kelamin
Ciri biologis yang dimiliki oleh perawat pelaksana dan dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan
Memilihi pilihan jawaban pada kuesioner
1. Laki-laki
2. Perem-puan
Nominal
Pendidikan Jenjang pendidikan formal dalam keperawatan berdasarkan ijazah terakhir responden
Memilihi pilihan jawaban pada kuesioner
1 = SPK
2 = D 3
3 = Sarjana Kep
Ordinal
Masa Kerja Lama bekerja dalam tahun dimulai sejak perawat pelaksana bekerja di RSUD Sumedang sampai dengan penelitian dilaksanakan
Kuesioner / isian Lama kerja dalam tahun
Interval
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009
40
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang desain penelitian, populasi dan sampel penelitian,
tempat penelitian, waktu penelitian, etika penelitian, alat pengumpulan data,
prosedur pengumpulan data dan rencana analisa data dan hipotesis penelitian.
A. Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif korelasi
untuk mencari hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja perawat
pelaksana. Variabel independen dalam penelitian ini adalah budaya organisasi
dengan sub variabel tuntutan kerja, hubungan interpersonal, dukungan kerja
dan lingkungan kerja fisik, sedangkan variabel dependennya adalah kinerja
perawat pelaksana. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross secctional
yaitu dilakukan pengambilan sampel dalam waktu bersamaan (Sugiono, 2000).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian (Arikunto, 2002).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang
bekerja di instalasi rawat inap RSUD Sumedang berjumlah 109 orang.
40
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009
41
2. Sampel
Sampel dalam penelitian seluruh perawat pelaksana yang bekerja
diinstalasi rawat inap yang merupakan total populasi (109 perawat).
Kriteria inklusi sampel sebagai berikut:
a. Bekerja sebagai perawat pelaksana
b. Tidak dalam kondisi sakit
c. Tidak dalam keadaan cuti
d. Bersedia menjadi responden
Kriteria ekslusi meliputi :
a. ICU
b. Kepala ruangan
c. Rawat darurat (IGD)
Adapun jumlah sampel berdasarkan ruangan yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.1
Jumlah Sampel Berdasarkan Ruangan
NO NAMA RUANGAN JUMLAH PERAWAT
1 Mawar 12
2 Kenanga 20
3 Cempaka 15
4 Anggrek 18
5 Tanjung + Bougenvile 16
6 Dahlia 14
7 Melati 14
JUMLAH 109
Jumlah sampel 109 seluruhnya menjadi responden dalam penelitian ini.
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009
42
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Sumedang Jl. Prabu
Geusan Ulun Sumedang dan merupakan rumah sakit pusat rujukan di wilayah
Kabupaten Sumedang dan sekitarnya. Instalasi rawat inap merupakan instalasi
yang mempunyai jumlah perawat terbanyak di rumahsakit dan bekerja selama
24 jam dalam sehari serta 7 hari dalam seminggu, sehingga diharapkan dapat
menggambarkan kondisi kinerja perawat pelaksana pada umumnya di RSUD
Sumedang.
D. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai dari uji coba kuesioner sampai pengumpulan
data pada bulan Mei – Juni 2009 di RSUD Sumedang.
E. Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip etik yang
meliputi :
1. Informed Consent, dimana sebelum melakukan penelitian, peneliti
memberikan penerapan kepada responden tentang penelitian yang
dilakukan, untuk mengetahui tujuan penelitian secara jelas. Jika responden
setuju maka diminta untuk mengisi lembar persetujuan dan
menandatanganinya, dan sebaliknya jika responden tidak bersedia, maka
peneliti tetap menghormati hak-hak responden.
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009
43
2. Anominity, yaitu responden tidak perlu mengisi identitas diri (tidak
mencantumkan nama responden) tujuan untuk menjaga kerahasiaan
responden.
3. Privacy, artinya bahwa identitas responden tidak diketahui oleh orang lain
dan mungkin oleh peneliti sendiri sehingga responden dapat secara bebas
untuk menentukan pilihan jawaban dari kuesioner tanpa takut di intimidasi
oleh pihak lain termasuk oleh atasan. Penelitian ini tidak berdampak
terhadap diri responden baik secara langsung maupun tidak langsung.
4. Confidentiality, yaitu informasi yang telah dikumpulkan dari responden
dijamin kerahasiaan oleh peneliti. Responden diberikan jaminan bahwa
data yang diberikan tidak akan berdampak terhadap karir dan pekerjaan.
Data yang sudah diperoleh oleh peneliti disimpan dan dipergunakan hanya
untuk pelaporan penelitian ini.
F. Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data pada penelitiaan ini menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data primer tentang budaya organisasi yang dikembangkan oleh
peneliti berdasarkan konsep Wirawan (2008) tentang dimensi-dimensi budaya
organisasi dan kinerja perawat pelaksana yang dikembangkan dari konsep
Mangukunegara (2006) yang meliputi pekerjaan, tanggung jawab, kemampuan
komunikasi, interaksi, kualitas kerja, dan kerjasama.
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009
44
1. Instrumen karekteristik perawat
Pengukuran karakteristik perawat berdasarkan pendapat Ilyas (2006) yaitu
terdiri dari umur, jenis kelamin dan masa kerja. Data ini merupakan data
primer yang diambil melalui kuesioner dengan isian terbuka, sehingga
responden bebas untuk menjawab pertanyaan dalam kuesioner.
2. Instrumen budaya organisasi
Instrumen budaya organisasi dalam penelitian ini dikembangkan oleh
peneliti berdasarkan dimensi dalam budaya organisasi menurut Wirawan
(2008) yang meliputi tuntutan kerja, hubungan interpersonal, dukungan
kerja dan lingkungan kerja fisik. Adapun kuesioner budaya organisasi
dibuat dalam bentuk pernyataan positif dan negatif. Pengukuran
menggunakan skala likert dengan 4 (empat) kriteria yang mempunyai
interval sama, dimana untuk pernyataan positif nilai 1 = sangat tidak setuju,
2 = kurang setuju, 3 = setuju, dan 4 = sangat setuju, sedangkan untuk
pernyataan negatif 4 = sangat tidak setuju, 3 = kurang setuju, 2 = setuju dan
1 = sangat setuju.yaitu :
Tabel 4.2 Kisi-Kisi Kuesioner Budaya Organisasi NO SUB VARIABEL
BUDAYA ORGANISASI
NOMOR PERNYATAAN
POSITIF
NOMOR PERNYATAAN
NEGATIF 1. Tuntutan Kerja 1,2,3,4,5,6,8,9 7 2. Hubungan
Interpersonal 10,11,12,14,15,16 13
3. Dukungan kerja 17,18,19,20,23,24,25 21,22 4. Lingkungan kerja
fisik 26,27,28,29,30,32 31,33
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009
45
3. Instrumen Kinerja Perawat Pelaksana
Pengukuran kinerja perawat pelaksana dalam penelitian ini dikembangkan
berdasarkan elemen-elemen kinerja menurut Mangkunegara (2006).
Bentuk penyataan dibagi menjadi dua yaitu pernyataan positif dan negatif.
Pengukuran menggunakan empat kriteria yang diasumsikan mempunyai
interval sama, yaitu untuk pernyataan positif nilai 1 = tidak pernah, 2 =
jarang, 3 = sering, dan 4 = selalu, sedangkan untuk pernyataan negatif 4 =
tidak pernah, 3 = jarang, 2 = sering, dan 1 = selalu.
Tabel 4.3 Kisi-Kisi Kuesioner Kinerja Perawat Pelaksana NO VARIABEL KINERJA
PERAWAT NOMOR
PERNYATAAN POSITIF
NOMOR PERNYATAAN
NEGATIF 1. Pengetahuan tentang
pekerjaan 1,2,3 4
2. Kualitas Kerja 5,6,7,8 - 3. Produktivitas 9,10,11,12,13 - 4. Adaptasi dan fleksibilitas 14,16,17 15 5. Inisiatif dan pemecahan
masalah 18,19,22 20,21
6. Kooperatif dan kerja sama 24,25 23,26 7. Keandalan/ pertanggung
jawaban 27,28,29 30
8. Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi
31,33,32,34 -
4. Uji Coba Kuesioner
Uji coba dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dan
obyektif (Hastono, 2007). Uji coba dilakukan di RSUD Budi Asih Jakarta,
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009
46
dengan 30 responden perawat pelaksana yang memiliki karakteristik hampir
sama dengan sampel dalam penelitian ini.
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2002).
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi
product momment (Azwar, 2003), untuk mengukur masing-masing item
pernyataan baik pada instrumen budaya kerja maupun instrumen kinerja
perawat pelaksana dengan membandingkan antara r hitung dengan r
tabel. Bila hasil r hitung lebih dari r tabel maka pernyataan tersebut
valid dan bila r hitung kurang dari r tabel maka pernyataan tersebut tidak
valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila
fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam
waktu yang berlainan (Nursalam, 2003). Reliabilitas menunjukkan
sejauh mana tingkat konsistensi pengukuran dari suatu responden ke
responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana pertanyaan dapat
dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi dalam
pemahaman pernyataan tersebut. Uji reliabilitas dalam penelitian ini
dilakukan terhadap instrumen budaya kerja dan kinerja perawat
pelaksana. Pengujian dengan membandingkan nilai Alpha Cronbach’s
dengan nilai r tabel (Hastono, 2007), jila nilai Alpha Cronbach’s ≥ r
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009
47
tabel maka instrumen tersebut handal atau reliabel begitu pula
sebaliknya bila nilai Alpha Cronbach’s < r tabel maka instrumen
tersebut tidak reliabel.
c. Hasil uji validitas dan reliabilitas
Tabel 4.4 Hasil Uji validitas dan reliabiltas NO Variabel Validitas Reliabilitas
1. Budaya Organisasi 0,364 – 0,771 0,946 a. Tuntutan Kerja 0,433 – 0,771 b. Hub. Interpersonal 0,498 – 0,771 c. Dukungan Kerja 0,425 – 0,673 d. Lingkungan Kerja fisik 0,364 – 0,675 2. Kinerja 0,419 – 0,850 0,959
Berdasarkan tabel 4.4, maka seluruh pernyataan tentang budaya organisasi
dan kinerja perawat pelaksana dinyatakan valid dan reliabel karena
seluruhnya lebih besar dari r tabel (0,361). Sehingga seluruh item-item
pernyataan dalam kuesoner dapat digunakan dalam penelitian ini.
G. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimulai tahapan sebagai berikut :
1. Melakukan uji etik melalui komite etik di FIK UI maupun di rumah sakit
tempat penelitian.
2. Mengadakan permohonan ijin penelitian kepada pihak direktur rumah
sakit.
3. Setelah mendapatkan ijin maka selanjutnya peneliti menjelaskan tujuan,
manfaat dan prosedur penelitian kepada kepala ruangan dan instruktur
klinik yang membantu dalam proses pengumpulan data penelitian.
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009
48
4. Memberikan penjelasan tentang tujuan, manfaat dan prosedur penelitian
yang akan dilaksanakan kepada responden.
5. Setelah responden memahami penjelasan yang diberikan, responden
diminta persetujuannya sebagai responden dalam penelitian, dengan
menandatangani informed consent sebagai buktinya.
6. Membagikan kuesioner kepada responden dan penjelasan cara mengisinya.
7. Mempersilahkan responden untuk mengisi kuesioner, selama responden
mengisi instrumen peneliti mendampingi responden, bila ada pernyataan
yang kurang jelas atau tidak dimengerti oleh responden maka peneliti
menjelaskan kembali kepada responden.
8. Responden diberikan waktu untuk mengisi kuesioner selama 30-50 menit
didampingi peneliti atau data kolektor , dan responden diperkenankan
untuk mengklarifikasi pernyataan yang kurang jelas.
9. Setelah kuesioner diisi lengkap, responden mengembalikan kuesioner
kepada peneliti dan data kolektor. Kuesioner yang telah dikumpulkan
diperiksa kembali kelengkapannya oleh peneliti dengan melihat jawaban
setiap item pernyataan.
H. Pengolahan dan Analisis Data
a. Pengolahan data
Pengolahan data yang dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu :
1) Pemeriksaan data (editing), yaitu kegiatan untuk melakukan
pengecekan isian kuesioner yang telah diserahkan kepada responden.
2) Pembuatan kode (coding), yaitu melakukan pengkodean terhadap
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009
49
data yang sudah diedit, sebagai usaha untuk menyederhanakan data,
yaitu dengan memberi tanda di angka 1-4 pada masing-masing
kategori jawaban dari seluruh responden.
3) Processing, yaitu pemrosesan data yang dilakukan dengan cara meng-
entry data dari kuesoner dengan menggunakan perangkat komputer.
4) Cleaning, yaitu pengecekan kembali data yang sudah di entry dengan
apakah ada kesalahan atau tidak.
b. Analisis Data
1) Analisis univariat
Analisis univariat pada penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran
distribusi frekuensi dari variabel budaya organisasi, kinerja perawat
pelaksana dan karakteristik responden. Bentuk penyajian data
menggunakan tabel distribusi frekuensi dan prosentase untuk data
katagorik (jenis kelamin, pendidikan, budaya kerja dan Kinerja perawat
pelaksana) dan untuk data numerik dengan ditampilkan dari hasil
perhitungan mean, median, SD dan min-maks (umur dan masa kerja)
2) Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui antara variabel
independent dengan variabel dependen (Sutanto, 2007). Pada penelitian
ini digunakan dua uji statistik, yaitu uji t independen untuk variabel
independent berbentuk data numerik dan dependennya katagori (umur
dan masa kerja dengan kinerja perawat) dan uji chi Square untuk
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009
50
variabel independen berbentuk data katagorik dan dependennya
katagori (jenis kelamin, pendidikan, budaya kerja dengan kinerja
perawat pelaksana). Hal ini terlihat pada tabel 4.2 dibawah ini :
Tabel 4.5 Uji Statistik Bivariat
Variabel Independen Variabel Dependen Uji Statistik Umur Kinerja Perawat Uji t indpenden Jenis kelamin Kinerja Perawat chi Square Pendidikan Kinerja Perawat chi Square Masa kerja Kinerja Perawat Uji t independen Budaya organisasi (sub variabel tuntutan kerja, hubungan interpersonal, dukungan kerja, dan lingkungan kerja fisik)
Kinerja Perawat chi Square
3) Analisis Multivariat
Analisis multivariat bertujuan untuk mengetahui variabel independen
yang paling berhubungan terhadap variabel dependen (kinerja perawat
pelaksana). Uji statistik yang digunakan yaitu regresi logistik berganda
karena variabel dependennya berbentuk variabel katagorik (Hastono,
2007).
Adapun tahapan pemodelan dalam regresi logistik berganda adalah
sebagai berikut :
a) Melakukan analisis bivariat, kemudian memasukan variabel-
variabel yang mempunyai nilai alpha > 0,25
b) Melakukan pemodelan lengkap, mencakup variabel utama, semua
variabel confounding dan kandidat interaksi secara bersama-sama
(interaksi dibuat antara variabel utama dengan semua variabel
confounding).
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009
51
c) Melakukan penilaian interaksi, dengan cara mengeluarkan variabel
yang nilai p Wald-nya tidak signifikan dikeluarkan dari model
secara berurutan satu persatu dari nilai yang p Wald yang terbesar.
d) Pemodelan akhir
e) Melakukan penilaian confounding, dengan cara mengeluarkan
variabel confounding satu persatu dimulai dari yang memiliki p
Wald terbesar, bila setelah dikeluarkan diperoleh selisih OR (Odd
Ratio) variabel utama antara sebelum dan sesudah variabel
confounding dikeluarkan lebih besar 10 %, maka variabel tersebut
dinyatakan sebagai confounding dan harus tetap berada dalam
model.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer.
Hubungan budaya..., Burdahyat, FIK UI, 2009