Kerangka Kerja Analisis Gender Harvard

3
Kerangka Kerja Analisis Gender (The Gender Analysis Framework) Kerangka kerja analisis gender merupakan kerangka analisis dasar yang sifatnya masih sederhana. Karena sifatnya masih sederhana, maka kerangka kerja analisis gender belum mengarah pada analisis, tetapi baru pada taraf mengumpulkan data yang kemudian dideskripsikan. Sementara itu analisis gender mengidentifikasi tipe dan kualitas data-data yang tidak dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin (seks) yang diperlukan untuk suatu program pembangunan yang mempertimbangkan dampak suatu program pembangunan yang mungkin terjadi terhadap laki-laki dan perempuan, serta terhadap hubungan ekonomi dan sosial diantara mereka. Berdasarkan pada pengetahuan tentang sifat-sifat fundamental dari peran sosial ekonomi laki-laki dan perempuan, diketahui bahwa dalam memperhitungkan kebutuhan, peran, dan prioritas mereka dalam program pembangunan, maka informasi akurat sangat diperlukan, baik laki-laki maupun perempuan harus terlihat - kasat mata dan didengar - dalam semua tahapan daur program. Analisis gender biasanya digunakan pada proyek- proyek pembangunan, walaupun prinsip-prinsip yang dijelaskan sehubungan dengan pengambilan dan penggunaan data dapata digunakan pula untuk tipe- tipe program lainnya. Untuk menjadi terus-menerus dalam menganalisis dan menelaah selama daur proyek, serta menggunakan data ini untuk merubah cara suatu program dirancang, dikelola dan dilaksanakan (termasuk menelaah tujuan proyek). Menurut Hunt yang juga diadaptasi oleh Overholt (1985), kerangka kerja analisis gender terdiri dari empat tahap, yaitu : 1. Profil Kegiatan Mengumpulkan atau mengambil data mengenai apa sebenarnya yang dikerjakan oleh laki-laki dan perempuan, siapa mengerjakan apa, didalam rumah tangga dan masyarakat (pembagian kerja gender) : a. Produktif, reproduktif, dan pengelolaan/layanan komunitas (peran ganda) b. Orang tua, orang dewasa, anak-anak (laki-laki dan perempuan) c. Berapa banyak waktu yang digunakan untuk setiap aktivitas d. Kapan pekerjaan itu dilakukan (misalnya di rumah, desa, pasar) dan termasuk bagaimana cara atau dengan apa mencapai tempat tujuan e. Semua hal diatas untuk setiap kelompok sosial ekonomi, dan/atau kelompok etnik yang dipengaruhi oleh proyek atau program. 2. Profil Akses Dan Kontrol Mempertimbangkan apa akses yang dimiliki perempuan dan laki-laki terhadap sumber daya produktif, kontrol apa yang mereka punya terhadap sumber daya tersebut, dan siapa yang memperoleh keuntungan dan penggunaan sumber daya tersebut (siapa memiliki apa).

description

analisis gender harvard

Transcript of Kerangka Kerja Analisis Gender Harvard

Kerangka Kerja Analisis Gender (The Gender Analysis Framework)Kerangka kerja analisis gender merupakan kerangka analisis dasar yang sifatnya masih sederhana. Karena sifatnya masih sederhana, maka kerangka kerja analisis gender belum mengarah pada analisis, tetapi baru pada taraf mengumpulkan data yang kemudian dideskripsikan. Sementara itu analisis gender mengidentifikasi tipe dan kualitas data-data yang tidak dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin (seks) yang diperlukan untuk suatu program pembangunan yang mempertimbangkan dampak suatu program pembangunan yang mungkin terjadi terhadap laki-laki dan perempuan, serta terhadap hubungan ekonomi dan sosial diantara mereka.Berdasarkan pada pengetahuan tentang sifat-sifat fundamental dari peran sosial ekonomi laki-laki dan perempuan, diketahui bahwa dalam memperhitungkan kebutuhan, peran, dan prioritas mereka dalam program pembangunan, maka informasi akurat sangat diperlukan, baik laki-laki maupun perempuan harus terlihat - kasat mata dan didengar - dalam semua tahapan daur program. Analisis gender biasanya digunakan pada proyek-proyek pembangunan, walaupun prinsip-prinsip yang dijelaskan sehubungan dengan pengambilan dan penggunaan data dapata digunakan pula untuk tipe-tipe program lainnya. Untuk menjadi terus-menerus dalam menganalisis dan menelaah selama daur proyek, serta menggunakan data ini untuk merubah cara suatu program dirancang, dikelola dan dilaksanakan (termasuk menelaah tujuan proyek).Menurut Hunt yang juga diadaptasi oleh Overholt (1985), kerangka kerja analisis gender terdiri dari empat tahap, yaitu :1. Profil KegiatanMengumpulkan atau mengambil data mengenai apa sebenarnya yang dikerjakan oleh laki-laki dan perempuan, siapa mengerjakan apa, didalam rumah tangga dan masyarakat (pembagian kerja gender) :a. Produktif, reproduktif, dan pengelolaan/layanan komunitas (peran ganda)b. Orang tua, orang dewasa, anak-anak (laki-laki dan perempuan)c. Berapa banyak waktu yang digunakan untuk setiap aktivitasd. Kapan pekerjaan itu dilakukan (misalnya di rumah, desa, pasar) dan termasuk bagaimana cara atau dengan apa mencapai tempat tujuane. Semua hal diatas untuk setiap kelompok sosial ekonomi, dan/atau kelompok etnik yang dipengaruhi oleh proyek atau program.2. Profil Akses Dan Kontrol Mempertimbangkan apa akses yang dimiliki perempuan dan laki-laki terhadap sumber daya produktif, kontrol apa yang mereka punya terhadap sumber daya tersebut, dan siapa yang memperoleh keuntungan dan penggunaan sumber daya tersebut (siapa memiliki apa).a. Siapa yang mempunyai akses terhadap sumber daya produktif (termasuk sumber daya alam) seperti tanah, hutan, peralatan, pekerja, kapital/kredit, pendidikan/ pelatihan.b. Siapa yang mengontrol sumber daya produktif tersebut.c. Siapa yang memperoleh dari penggunaan sumber daya tersebut : misalnya siapa yang mengontrol pendapatan yang dikeluarkan, siapa yang memiliki dan menggunakan asset-aset yang tercipta.3. Analisis Faktor Dan Kecenderungan Analisis faktor dan kecenderungan yang mempengaruhi pembagian kerja berdasarkan gender, hubungan gender, serta akses dan kontrol terhadap sumber daya, dan mana yang mungkin akan mempengaruhi hasil dari program atau kegiatan.a. Apa kecenderungan-kecenderungan sosial,budaya, agama, ekonomi, politik, lingkungan, dan demografi, dan apa yang faktor-faktor hukun dan kelembagaan, yang akan menghambat atau mendukung proyek/program.b. Mana dari hal di atas yang akan berubah, serta bagaimana program akan mempengaruhi faktor dan kecenderungan tersebut.

4. Analisis daur programMenggunakan semua data diatas untuk setiap tahapan daur program, proyek, atau kegiatan (aplikasi dari nomor satu sampai tiga yang dianalisis dalam satu proyek).a. Analisis ini memerlukan formulasi dari berbagai pertanyaan yang akaan bervariasi tergantung sifat dari program/proyek dan konteks sosial.b. Setiap tahapan dari daur program perlu mempertimbangkan: kelayakan, desain, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.c. Setiap aspek dari proyek atau program perlu mempertimbangkan: sasaran, tujuan, masukan, hasil, strategi pengelolaan proyek, indikator kinerja, asumsi-asumsi perencanaan (Aus Aids to Gender and Development dalam IASTP II, 1999).Secara ringkas pertanyaan-pertanyaan kritis kerangka kerja analisis gender dapat dijelaskan sebagai berikut :a. Profil kegiatanSiapa yang melakukan apa, di dalam rumah tangga dan didalam masyarakat (pembagian kerja menurut gender)1) Produktif, reproduktif, jasa rumah tangga dan jasa masyarakat utama, manajemen masyarakat dan politik masyarakat (peran ganda)2) Orang-orang tua, dewasa, anak-anak (laki-laki dan perempuan)3) Lama setiap kegiatan4) Kapan pekerjaan dilakukan (misalnya harian atau musiman)5) Dimana pekerjaan dilakukan ( misalnya di rumah, desar, pasar)6) Kesemuanya itu bagi setiap kelompok sosial-ekonomi dan atau kelompok etnis yang terkena pengaruh dari proyek atau program.