KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) I. -...

5
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) I. Umum 1. Program : Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi 2. Kegiatan : Kajian Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Tengah 3. Pekerjaan : Kajian Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Kabupaten Magelang, Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri dan Sragen. 4. Anggaran : APBD Provinsi Jawa Tengah 5. Tahun Anggaran : 2017 II. Latar Belakang. Dewasa ini secara nasional ketergantungan terhadap energi fosil (minyak bumi, gas bumi dan batubara) sebagai sumber energi utama masih cukup besar dari tahun ke tahun, sementara kondisi cadangan energi fosil cenderung semakin menipis. Disisi lain peran energi baru terbarukan (EBT) dalam suplai energi nasional masih belum optimal. Begitu pula di Jawa Tengah seiring dengan perkembangan teknologi dan aktifitas perekonomian masyarakat kebutuhan akan energi fosil juga semakin meningkat, disisi lain potensi EBT yang dimiliki belum termanfaatkan secara optimal seperti energi hidro, energi bio (biogas dan biomass), energi surya, energi angin, panas bumi, mikro hidro dsb. Pemenuhan kebutuhan akan energi (listrik maupun energi lainnya) yang semakin meningkat harus diimbangi dengan ketersediaan energi secara tepat, terintegrasi, dan berkesinambungan. Hal ini nantinya diharapkan dapat memperlancar aktivitas di semua sektor pengguna energi, seperti sektor rumah tangga, pariwisata, transportasi, industri, komersial, pertanian dan perikanan dsb. Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan kebutuhan energi tersebut, kebijakan energi nasional diarahkan untuk mendorong EBT agar dapat lebih berperan di masa mendatang, dengan menggali potensi-potensi EBT yang cukup banyak dari lokasi setempat, sehingga daerah yang membutuhkan energi dari sumber EBT diharapkan dapat dipenuhi dan tidak mengandalkan lagi dari energi fosil. Peran EBT diharapkan akan terus meningkat secara bertahap hingga pada tahun 2020 dapat memberikan kontribusi hingga 5%. Untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan upaya terobosan pengembangan energi alternatif secara bertahap dan sistimatis. Tugas ini menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah, akademisi, swasta maupun masyarakat dan diharapkan dapat berperan secara sinergis dalam pengembangan energi alternatif tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah pada tahun anggaran 2017 akan melakukan Kajian Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Magelang, Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri dan Sragen. Dalam kegiatan ini tidak semua jenis EBT akan dikaji, namun hanya EBT tertentu saja yang didalami untuk pengembangan kedepan antara lain: energi bio (biogas dan biomassa), energi surya, energi angin dan mikro hidro. Data-data potensi EBT ini diharapkan dapat dijadikan pijakan kebijakan dalam rangka pengembangan potensi EBT sebagai sumber energi alternatif baik untuk energi pembangkit listrik maupun energi lainnya.

Transcript of KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) I. -...

Page 1: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) I. - esdm.jatengprov.go.idesdm.jatengprov.go.id/download/keg-keu/KAK-2017/KAK-EBT-2017.pdf · sebagai sumber energi alternatif baik untuk energi pembangkit

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

I. Umum

1. Program : Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan

Konservasi Energi

2. Kegiatan : Kajian Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di

Jawa Tengah

3. Pekerjaan : Kajian Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di

Kabupaten Magelang, Klaten, Boyolali, Sukoharjo,

Karanganyar, Wonogiri dan Sragen.

4. Anggaran : APBD Provinsi Jawa Tengah

5. Tahun Anggaran : 2017

II. Latar Belakang.

Dewasa ini secara nasional ketergantungan terhadap energi fosil (minyak bumi, gas

bumi dan batubara) sebagai sumber energi utama masih cukup besar dari tahun ke tahun,

sementara kondisi cadangan energi fosil cenderung semakin menipis. Disisi lain peran

energi baru terbarukan (EBT) dalam suplai energi nasional masih belum optimal. Begitu

pula di Jawa Tengah seiring dengan perkembangan teknologi dan aktifitas perekonomian

masyarakat kebutuhan akan energi fosil juga semakin meningkat, disisi lain potensi EBT

yang dimiliki belum termanfaatkan secara optimal seperti energi hidro, energi bio (biogas

dan biomass), energi surya, energi angin, panas bumi, mikro hidro dsb. Pemenuhan

kebutuhan akan energi (listrik maupun energi lainnya) yang semakin meningkat harus

diimbangi dengan ketersediaan energi secara tepat, terintegrasi, dan berkesinambungan. Hal

ini nantinya diharapkan dapat memperlancar aktivitas di semua sektor pengguna energi,

seperti sektor rumah tangga, pariwisata, transportasi, industri, komersial, pertanian dan

perikanan dsb.

Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan kebutuhan energi tersebut, kebijakan

energi nasional diarahkan untuk mendorong EBT agar dapat lebih berperan di masa

mendatang, dengan menggali potensi-potensi EBT yang cukup banyak dari lokasi setempat,

sehingga daerah yang membutuhkan energi dari sumber EBT diharapkan dapat dipenuhi dan

tidak mengandalkan lagi dari energi fosil. Peran EBT diharapkan akan terus meningkat

secara bertahap hingga pada tahun 2020 dapat memberikan kontribusi hingga 5%. Untuk

mencapai hal tersebut perlu dilakukan upaya terobosan pengembangan energi alternatif

secara bertahap dan sistimatis. Tugas ini menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah,

akademisi, swasta maupun masyarakat dan diharapkan dapat berperan secara sinergis dalam

pengembangan energi alternatif tersebut.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah

pada tahun anggaran 2017 akan melakukan Kajian Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di

Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Magelang, Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar,

Wonogiri dan Sragen. Dalam kegiatan ini tidak semua jenis EBT akan dikaji, namun hanya

EBT tertentu saja yang didalami untuk pengembangan kedepan antara lain: energi bio

(biogas dan biomassa), energi surya, energi angin dan mikro hidro. Data-data potensi EBT

ini diharapkan dapat dijadikan pijakan kebijakan dalam rangka pengembangan potensi EBT

sebagai sumber energi alternatif baik untuk energi pembangkit listrik maupun energi

lainnya.

Page 2: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) I. - esdm.jatengprov.go.idesdm.jatengprov.go.id/download/keg-keu/KAK-2017/KAK-EBT-2017.pdf · sebagai sumber energi alternatif baik untuk energi pembangkit

III. Maksud dan Tujuan.

Maksud kegiatan ini adalah :

1. Melaksanakan Kebijakan Energi Nasional antara lain mendorong EBT secara bertahap

agar dapat lebih berperan guna pemenuhan sebagai sumber energi alternatif di masa yang

akan datang dan sebagai pengganti energi fosil (BBM).

2. Melakukan kajian potensi EBT khususnya energi bio (biogas dan biomassa), energi

surya, energi angin dan mikro hidro di Kabupaten Purworejo, Kebumen, Banjarnegara,

Banyumas, Cilacap dan Wonosobo

Tujuan kegiatan ini adalah :

Mengoptimalkan potensi EBT khususnya energi bio (biogas dan biomassa), energi surya,

energi angin dan mikro hidro yang ada di Kabupaten Magelang, Klaten, Boyolali, Sukoharjo,

Karanganyar, Wonogiri dan Sragen. guna pengembangan sebagai sumber energi alternatif

baik sebagai energi listrik maupun energi lainnya.

IV. Lingkup Kegiatan.

Lingkup pekerjaan Kajian Potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Kabupaten

Magelang, Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri dan Sragen meliputi :

1. Melakukan inventarisiasi dan identifikasi data sekunder potensi EBT khususnya energi

bio (biogas dan biomassa), energi surya, energi angin dan mikro hidro.

2. Melakukan survey lapangan dengan pengukuran di wilayah yang memiliki potensi EBT

khususnya energi bio (biogas dan biomassa), energi surya, energi angin dan mikro hidro

yang diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif baik sebagai energi

listrik maupun energi lainnya.

3. Menganalisa hasil data lapangan potensi EBT.

4. Membuat peta potensi EBT.

5. Menyusun saran/rekomendasi pengembangan EBT sesuai tingkat kebutuhan masyarakat,

yang diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif baik sebagai energi

listrik maupun energi lainnya.

V. Tahapan Pekerjaan

Tahapan Pekerjaan Kajian Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Kabupaten Magelang,

Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri dan Sragen adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan Tahap I

a. Koordinasi dan survey pendahuluan.

b. Penyiapan data sekunder potensi EBT khususnya energi bio (biogas dan biomassa),

energi surya, energi angin dan mikro hidro.

c. Penyiapan peralatan dan penyiapan sarana penunjang.

d. Penyusunan Laporan Pendahuluan.

2. Pekerjaan Tahap II

Pada tahap ini berupa kerja lapangan berupa pengambilan data primer/ lapangan antara

lain :

a. Melakukan pengukuran lapangan di wilayah yang memiliki potensi EBT, khususnya

energi bio (biogas dan biomassa), energi surya, energi angin dan mikro hidro yang

diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif baik sebagai energi

listrik maupun energi lainnya.

b. Menganalisa hasil data lapangan potensi EBT.

Page 3: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) I. - esdm.jatengprov.go.idesdm.jatengprov.go.id/download/keg-keu/KAK-2017/KAK-EBT-2017.pdf · sebagai sumber energi alternatif baik untuk energi pembangkit

c. Membuat peta potensi EBT.

d. Menyusun saran/rekomendasi pengembangan EBT sesuai dengan tingkat kebutuhan

masyarakat yang diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif baik

sebagai energi listrik maupun energi lainnya.

e. Penyusunan Laporan Antara.

3. Pekerjaan Tahap III

Penyusunan Laporan Akhir.

VI. Tata Cara Pelaporan

Laporan Kegiatan terdiri dari :

1. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan dibuat dan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) buah buku dan

diserahkan selambat-lambatnya dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak

ditandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Pembahasan laporan pendahuluan

dilakukan oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dan hasilnya dituangkan dalam Berita

Acara Pemeriksaan I (pertama) . Isi laporan pendahuluan meliputi:

Hasil kajian referensi.

Metode dan Tahapan Penelitian.

Susunan Tim Pelaksana dan Keahliannya.

Hasil Survey Pendahuluan.

Rencana kegiatan yang akan dilakukan.

2. Draf Laporan Akhir

Draft Laporan Akhir dibuat dan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) buah buku dalam

waktu 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak ditandatangani Surat Perintah Mulai

Kerja (SPMK), dengan memperhatikan hal-hal yang tertuang dalam Berita Acara

Pemeriksaan I (pertama). Laporan Antara dibahas oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan,

hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan II (kedua). Adapun Laporan

Antara berisikan :

Laporan hasil seluruh kegiatan dalam ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan

kerangka laporan akhir.

Hasil pekerjaan lapangan (pekerjaan tahap II).

Hasil Analisis data potensi EBT yang dapat dikembangkan sebagai sumber energi

alternatif baik sebagai energi listrik maupun energi lainnya.

3. Laporan Akhir

Laporan Akhir ini diserahkan sebanyak 20 (dua puluh) buah buku dalam waktu 150

(seratus lima puluh) hari kalender sejak ditandatangani Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK), disertai Compact Disk (CD) Laporan lengkap.

Laporan akhir ini merupakan penyempurnaan atau perbaikan dari Draft Laporan Akhir,

dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal yang tercantum dalam Berita Acara

Pemeriksaan II (kedua). Pembahasan laporan akhir dilakukan oleh Panitia Penerima Hasil

Pekerjaan, hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan III (ketiga). Selanjutnya

penyerahan buku laporan akhir ini disertai Berita Acara Serah Terima.

Page 4: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) I. - esdm.jatengprov.go.idesdm.jatengprov.go.id/download/keg-keu/KAK-2017/KAK-EBT-2017.pdf · sebagai sumber energi alternatif baik untuk energi pembangkit

VII. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain :

1. Current meter

2. Global Positioning System (GPS)

3. Komputer dan printer

4. Kamera

5. ATK.

VIII. Personil Pelaksana.

Tenaga ahli yang diperlukan pada kegiatan ini adalah :

PERSONIL PELAKSANA TINGKAT

KEAHLIAN PENGALAMAN

A. TENAGA AHLI

1 (satu) org mekanikal (Koordinator) Ahli Muda

(S1/S2, Pengalaman

minimal 5/1) 1 (satu) org Ahli kimia Organik Ahli Muda

1 (satu) org Ahli Planologi

(infrastruktur wilayah)

Ahli Muda

B. TENAGA PENDUKUNG TINGKAT

KEAHLIAN PENGALAMAN

1 (satu) org Administrasi

D3 Ekonomi

Pengalaman minimal

1 tahun 1 (satu) org drafter

D3 teknik sipil

1 (satu) org Surveyor S1 tenik elekro/mesin

IX. Rencana Waktu Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender terhitung sejak

diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

X. Sumber Pendanaan.

Semua biaya yang timbul akibat pelaksanaan pekerjaan Kajian Potensi Energi Baru

Terbarukan (EBT) di Kabupaten Purworejo, Kebumen, Banjarnegara, Banyumas, Cilacap

dan Wonosobo adalah dari APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016.

Surakarta, Februari 2016

Pejabat Pembuat Komitmen

Ir. SOESENO, MT

NIP. 19590630 198903 1 004

Page 5: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) I. - esdm.jatengprov.go.idesdm.jatengprov.go.id/download/keg-keu/KAK-2017/KAK-EBT-2017.pdf · sebagai sumber energi alternatif baik untuk energi pembangkit

KERANGKA LAPORAN AKHIR

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR PETA

BAB I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

I.2. Maksud dan Tujuan

I.3. Lingkup Pekerjaan

I.4. Metoda Penyelidikan

I.5. Peralatan Survey

I.6. Susunan Tim Pelaksana

I.7. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

BAB II. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

II.1. Lokasi Daerah Penelitian

II.2. Demografi

II.3. Iklim

BAB III. DASAR TEKNOLOGI PEMBANGKITAN ENERGI BARU

TERBARUKAN (EBT)

III. 1. Teknologi Pembangkit Energi Biogas.

III. 2. Teknologi Pembangkit Energi Biomassa.

III. 3. Teknologi Pembangkit Energi Surya.

III. 4. Teknologi Pembangkit Energi Angin.

III. 5. Teknologi Pembangkit Energi Mikro hidro.

BAB IV. ANALISA DATA KAJIAN POTENSI ENERGI BARU TERBARUKAN (EBT)

IV.1. Data Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT)

IV.2. Analisa Hasil Data Pengukuran Potensi EBT

IV.3. Pengembangan Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT)

IV.3.1. Prospek Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT)

IV.3.2. Pengembangan Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT)

IV.3.3. Penyusunan Skala Prioritas

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1. Kesimpulan

IV.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN