KERANGKA ACUAN KERJA

16
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN MASTER PLAN JALAN RAYA PENYUSUNAN MASTER PLAN JALAN RAYA WILAYAH KOTA TASIKMALAYA WILAYAH KOTA TASIKMALAYA 1.1 LATAR BELAKANG Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan - keamanan. Pembangunan sektor transportasi diarahkan pada terwujudnya sistem transportasi yang efektif dan efisien dalam menunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang serta jasa, mendukung pola distribusi lokal serta mendukung pengembangan wilayah dan peningkatan hubungan interlokal yang lebih memantapkan perkembangan wilayah tersebut. Pemerintah Kota Tasikmalaya cq Dinas Bina Marga , Pengairan, Pertambangan dan Energi . Khususnya bidang Pengembangan Prasarana Jalan dan Jembatan , dengan maksud di atas, maka disusun perencanaan Masterplan Pengembangan Jaringan Jalan , dengan maksud : 1. Menentukan rencana status , fungsi, dan kelas jalan kota Tasikmalaya. 2. Menentukan rencana pembangunan jalan baru. 3. Menentukan rencana pemeliharaan jalan. 4. Menentukan pembangunan jalan baru. 5. Menentukan sistem jaringan jalan.

Transcript of KERANGKA ACUAN KERJA

Page 1: KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA(KAK)

PENYUSUNAN MASTER PLAN JALAN RAYA PENYUSUNAN MASTER PLAN JALAN RAYA

WILAYAH KOTA TASIKMALAYAWILAYAH KOTA TASIKMALAYA

1.1 LATAR BELAKANG

Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan - keamanan. Pembangunan sektor transportasi diarahkan pada terwujudnya sistem transportasi yang efektif dan efisien dalam menunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang serta jasa, mendukung pola distribusi lokal serta mendukung pengembangan wilayah dan peningkatan hubungan interlokal yang lebih memantapkan perkembangan wilayah tersebut.

Pemerintah Kota Tasikmalaya cq Dinas Bina Marga , Pengairan, Pertambangan dan Energi . Khususnya bidang Pengembangan Prasarana Jalan dan Jembatan , dengan maksud di atas, maka disusun perencanaan Masterplan Pengembangan Jaringan Jalan , dengan maksud :

1. Menentukan rencana status , fungsi, dan kelas jalan kota Tasikmalaya.

2. Menentukan rencana pembangunan jalan baru.

3. Menentukan rencana pemeliharaan jalan.

4. Menentukan pembangunan jalan baru.

5. Menentukan sistem jaringan jalan.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Master Plan Jalan Raya ini adalah untuk memberikan kerangka arah pengembangan strategis dan taktis transportasi kota yang terintegrasi dan berkesinambungan baik pada skala lokal, regional, maupun nasional sehingga tercipta suatu

Page 2: KERANGKA ACUAN KERJA

keterpaduan sistem transportasi yang efektif , efisien, aman, nyaman , mudah, teratur dan terjangkau. Kebijakan pengembangan transportasi Kota Tasikmalaya tidak lepas dari arah rencana pengembangan kota Tasik itu sendiri. Selain itu, sistem transportasi jalan raya dalam Kota Tasikmalaya dipengaruhi oleh perkembangan wilayah dan jaringan transportasi regional yang meliputi kawasan Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Garut.

Tujuan dari pekerjaan ini adalah menyediakan Dokumen Masterplan Pengembangan Jaringan Jalan dengan tahapan : tahap survei, tahap analisa data, tahap penyusunan dokumen Masterplan.

1.3 RUANG LINGKUP

1. Lingkup Wilayah Studi

Wilayah studi ini adalah seluruh Wilayah Kota Tasikmalaya.

2. Lingkup Kegiatan

Lingkup pekerjaan yang akan dilakukan dalam penyusunan Masterplan Jalan Raya Kota Tasikmalaya ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Kajian literatur dan pemetaaan pada studi – studi transportasi jalan raya dan tata ruang Kota Tasikmalaya dan kawasan aglomerasi Tasikmalaya sebagai pemetaan integrasi terkini Kota Tasikmalaya yang menunjukkan masalah, potensi, dan pengembangan trans-portasi Kota Tasikmalaya. Kajian ini dapat diharapkan dapat memetakan semua usulan dan strategi penataan transportasi Kota Tasikmalaya yang pernah ada;

b) Kajian perundang-undangan dan peraturan pusat maupun daerah provinsi dan Kota Tasikmalaya yang berkaitan dengan tata ruang Kota Tasikmalaya dan kawasan algomerasi Tasikmalaya, serta kewenangan penataan infrastruktur transportasi dan otonomi daerah;

c) Kajian Masterplan Jalan Raya dan pengembangan wilayah kota Tasikmalaya, termasuk rencana penataan pusat kegiatan yang ada dan pengembangan pusat kegiatan baru;

d) Kajian issu strategis dan rencana umum pengembangan transportasi Kota Tasikmalaya dan wilayah sekitarnya;

e) Kajian pola permintaan, pola perjalanan, dan hirarki jaringan jalan terkini dan proyeksi 10,15 dan 20 tahun kemudian dengan mempertimbangkan perubahan tata ruang dan fungsi kota Tasikmalaya;

Page 3: KERANGKA ACUAN KERJA

f) Review atas rencana hirarki jaringan jalan yang tertuang dalam RTRW Kota Tasikmalaya atau hirarki jaringan jalan yang sudah ada;

g) Kajian system angkutan umum dalam kota;

h) Kajian keterkaitan antar moda angkutan mulai dari angkutan jalan darat, jalan rel, dan udara dengan prasarana pendukungnya;

i) Inventarisasi titik-titik kemacetan utama dan titik-titik rawan kecelakaan;

j) Penyusunan strategi penanganan sistem transportasi Tasikmalaya yang meliputi tahapan tindakan darurat (emergency recovery) jangka pendek, tahapan jangka menengah, dan tahapan jangka panjang;

k) Penataan kawasan lokal dalam sistem transportasi;

l) Kajian sistem angkutan umum dalam kota dan rencana pengembangan SAUM (Sistem Angkutan Umum Massal);

m) Melakukan diseminasi dalam setiap tahapan studi kepada stakeholders;

Output/Keluaran

Keluaran dari kegiatan studi ini adalah :

a) Pemetaan hasil studi-studi transportasi Kota Tasikmalaya dan kawasan konurbasinya yang terkait dengan Kota Tasikmalaya;

b) Rencana penataan dan pengembangan sistem transportasi kota yang terintegrasi untuk periode 20 tahun ke depan. Rencana ini harus sejalan dan saling melengkapi dengan Masterplan Jalan Raya kota Tasikmalaya terbaru serta selaras dengan pengembangan Kawasan Aglomerasi Tasikmalaya .

Cakupan dalam rencana tersebut meliputi :

a. Pola jaringan dan kebutuhan pergerakan serta hirarki jalan kota;

b. Sistem angkutan umum dan pengembangan sistem angkutan umum massal bila ada ;

c. Keselarasan dalam rencana tata ruang,

Page 4: KERANGKA ACUAN KERJA

d. Kajian yuridis Masterplan Jalan Raya Kota Tasikmalaya dan Rancangan Peraturan Walikota Tasikmalaya tentang Masterplan Jalan Raya Kota Tasikmalaya;

e. Bahan tayang berupa tampilan data/informasi dengan ilustrasi gambar, peta dan animasi tentang Masterplan Jalan Kota Tasikmalaya dengan durasi 15-20 menit;

f. Hasil studi harus sejalan dengan Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) terbaru dan Tahapan Transportsi Wilayah (Tatrawil) Provinsi Jawa Barat;

1.3 NAMA, LOKASI DAN JADWAL WAKTU

Kota Tasikmalaya Lokasi Kegiatan Seluruh Jalan Kota Tasikmalaya serta rencana pengembangan dan Perencanaan dan pembangunan jaringan jalan Kota Tasikmalaya Waktu yang disediakan untuk pekerjaan ini adalah 75 (Tujuh Puluh Lima) hari kalender, sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.

1.4 PERSIAPAN

Studi persiapan bertujuan membuat persiapan khusus yang diperlukan bagi studi perencanaan secepat mungkin termasuk pemilihan wilayah/jaringan jalan untuk pemusatan studi dan persiapan pemetaan. Selain itu mengembangkan dan memutakhirkan kerangka informasi yang lebih luas dari semua sumber dan kegiatan sosial ekonomi di seluruh kota. Hal ini diperlukan sebagai masukan pada studi tambahan dan sebagai pendukung perencanaan dan pemantauan, dengan lingkup kegiatan meliputi:

a. Kaji ulang jaringan, penentuan jaringan jalan 'strategis', maksimum sepanjang 150 km jalan kota dengan prioritas untuk pemeliharaan atau studi untuk rehabilitasi/peningkatan, penentuan ruas jalan yang melayani sektor ekonomi prioritas.

b. Kaji ulang program, mengkaji ulang studi dan program kerja tahun lalu untuk penentuan prioritas pemeliharaan dan pekerjaan benrt pada program tahun mendatang.

c. Pengumpulan sumber data, menghimpun seluruh data kota tentang jaringan jalan, riwayat pekerjaan dan pembiayaan, sumber pelaksanaan pekerjaan jalan (kontraktor, staf, bahan), tingkat upah dan harga bahan, data inventarisasi jembatan. Informasi ini diperlukan bagi penentuan perencanaan, pemantauan, dan penentuan sumber data lain.

d. Pemilihan wilayah/jaringan untuk survei, mempergunakan hasil dari poin a s.d c di atas untuk penentuan bagian jaringan jalan kota mana yang harus mendapat perhatian untuk studi perencanaan tahun sekarang dan mendatang, dengan tujuan mencakup panjang ruas 150 km. Ini mungkin akan berupa ketenruan wilayah perencanaan atau jaringan 'strategis' dengan tetap

Page 5: KERANGKA ACUAN KERJA

terbukanya kemungkinan bagi ruas jalan berprioritas tinggi untuk ditambahkan. Prioritas untuk studi tambahan perlu dipilih dari daftar calon kegiatan yang layak, diidentifikasikan pada awal penyaringan, mencakup terutama lalu lintas rendah atau ruas jalan yang tak dapat dilalui kendaraan bermotor.

e. Persiapan peta dasar, mempersiapkan peta topografi dan foto udara Kota Tasikmalaya skala 1 : 1000.

f. Kerangka data kependudukan, mencatat semua kelurahan dengan jumlah penduduknya, tandai perkiraan batas kelurahan pada peta. Buatlah perkiraan keterlibatan penduduk pada tiap ruas jalan sebagai masukan bagi studi tambahan.

g. Analisa pusat aktivitas, penentuan pada kota tentang lokasi, karakteristik dan tingkat kepentingan relatif dari semua pasar dan pusat-pusat lingkungan lainnya, untuk membantu dalam menafsirkan data lalu lintas dan sebagai masukan bagi studi tambahan.

h. Kerangka data sosial ekonomi, menghimpun statistik tata guna tanah dan kependudukan dari tiap kecamatan, menyiapkan daftar sumber utama penyebab meningkatnya lalu lintas bermuatan berat, lakukan survei khusus dari sumber penyebab itu yang mempengaruhi studi ruas jalan. Informasi ini diperlukan sebagai pendukung perencanaan dan menafsirkan data lalu lintas.

1.5 SURVEI DASAR

Semua ruas jalan di dalam wilayah/jaringan yang terpilih, sebaiknya sudah disurvei dasar terlebih dahulu. Akan tetapi apabila hasil survei penjajakan jelas menyatakan bahwa ruas jalannya tidak dapat dilalui kendaraan bermotor (atau sebenarnya tidak sesuai bagi studi selanjutnya), maka survei dasar secara terinci dapat segera ditangguhkan.

Untuk ruas jalan yang tertutup bagi lalu lintas kendaraan bermotor atau mempunyai keterbatasan untuk dilalui karena kondisinya diperlukan adanya studi tambahan.

Metode dasar yang berkaitan dengan evaluasi kegiatan biasanya akan menghasilkan hal yang tidak sesuai. Dengan metode yang disederhanakan serta dikembangkan yang memerlukan perkiraan dari jumlah lalu lintas potensial dari kendaraan bermotor yang akan dicapai, jika ruas jalan itu kondisinya telah baik, jumlah lalu lintas yang diperkirakan akan terjadi kemudian dinilai sebagai manfaat potensial dari perbaikan ruas jalan tersebut, dengan lingkup kegiatan meliputi:

a. Survei Penjajakan, terdiri atas melintasi ruas jalan secara cepat pada jaringan yang di studi dengan kendaraan roda 4 untuk mencapai panjang ruas rata-rata 4 0 - 5 0 kilometer per hari, terutama bagi keperluan pekerjaan penyaringan, penentuan ruas jalan dan titik pengenal serta pemetaan awal.

Page 6: KERANGKA ACUAN KERJA

b. Survei Penyaringan, meliputi pengumpulan data inventarisasi dasar dari ruas jalan itu pada setiap pal kilometer, penilaian kondisi perkerasan dan pemotretan untuk mencapai panjang ruas rata-rata 10 kilometer per hari.

c. Survei Lalu Lintas dan Asal Tujuan, harus dilaksanakan pada setiap ruas yang dapat dilalui kendaraan roda 4 untuk jangka waktu dua hari selama 12 jam sehari

d. Survei Kecepatan, harus dilaksanakan bersamaan dengan survei ruas jalan dan survei lalu lintas, yang bcrguna untuk mcmbantu dalam mcncntukan kondisi pcrkcrasannya.

e. Survei Kependudukan, mempertajam hasil awal data kependudukan di mana diperlukan, lakukan survei pada ruas jalan tertentu untuk menentukan sebaran penduduk setempat.

f. Survei Hambatan Lalu Lintas, menentukan penyebab dan tingkat hambatan lalu lintas dengan survei pada ruas jalan yang terhambat.

g. Khusus untuk survey jaringan dalam rangka investigasi data sekunder mempergunakan GPS

1.6 ANALISA DATA

Data survei dasar harus ditabulasikan secara sistematis bagi keperluan pengumpulan, pemantauan dan evaluasi kegiatan. Lembar data harus dipersiapkan bagi setiap kegiatan, yang merangkum semua informasi yang diperlukan guna keperluan analisa dan pengumpulan. Foto-foto harus disusun terpisah pada format standar.

Semua kegiatan pada dasarnya ditentukan oleh perubahan tingkat lalu lintas dan tipe serta kondisi perkerasannya, titik pangkal dan titik ujung kegiatan perlu dicatat dengan jelas. Penyaringan secara luas dirancang untuk mengklasifikasikan ruas jalan yang disurvei sesuai dengan tipe pekerjaan yang tepat dan metode evaluasi serta keperluan studi lebih lanjut. Pada pokoknya penyaringan secara luas ini didasari data lalu lintas dan foto, dengan lingkup meliputi:

a. Analisa Data Ruas Jalan, menghimpun informasi ruas jalan dan penyaringan ruas jalan beserta data kecepatan secara standar dan sistematis bagi penentuan biaya proyek, nilai manfaat dan pengumpulannya dengan menggunakan lembar data tersendiri bagi setiap kegiatan.

b. Analisa Data Lalu Lintas dan Matriks Asal-Tujuan, data lalu lintas kasar harus diterjemahkan ke dalam perkiraan lalu lintas harian rata-rata (LHR) dan diperiksa kebenarannya sebelum hasilnya dapat dipergunakan. Kemudian digambarkan perkiraan matriks asal-tujuannya.

c. Penentuan Kegiatan, menentukan bagian ruas jalan bagi keperluan evaluasi dan perkiraan biaya terutama berkaitan dengan perubahan tingkat lalu lintas dan tipe/kondisi ruas jalannya.

Page 7: KERANGKA ACUAN KERJA

d. Penyaringan Secara Luas, ruas jalan yang disurvei harus disaring dan dikelompokkan dalam tipe pekerjaan yang diperkirakan sesuai dan kebutuhan metode evaluasi serta studi lanjutan, yakni dapat dipelihara, dapat dilalui kendaraan bermotor lalu lintas sedang sampai berat, lalu lintas ringan atau mas jalan bukan untuk kcndaraan bcrmotor dan kcgiatan jcrnbatan utama atau kcgiatan 'jalan pintas'

e. Identifikasi dan Penaksiran Biaya Pekerjaan, mengidentifikasi dan menaksir biaya pekerjaan yang tepat berdasarkan kondisi jalan dan tingkat lalu lintas yang diharapkan sesuai dengan bukti foto-foto dan data hasil survey penyaringan dengan menggunakan 'Matrik Pekerjaan dan Biaya yang Tepat', untuk keperluan penyaringan.

f. Penaksiran Manfaat Lalu Lintas, kegiatan pekerjaan berat dievaluasi dengan menggunakan tabel-tabel berisi nilai/manfaat per kilometer yang dapat diharapkan dari tingkat lalu lintas dan tipe/kondisi jalan yang ditentukan yang dapat dinyatakan langsung dengan biaya untuk mendapatkan Net Present Value/Kilometer (NPV/KM).

1.7 PENYUSUNAN MASTERPLAN

Dalam tahapan ini dikumpulkan 'long list' kegiatan dan menyaring serta menyusun peringkat sesuai dengan kriteria ekonomi semua kegiatan pekerjaan berat guna dievaluasi. Kemudian ditaksir ketersediaan dana dari berbagai sumber dan menaksir proporsi dana yang ditetapkan untuk setiap kategori pekerjaan secara luas. Akhirnya dipersiapkan daftar ikhtisar usulan pekerjaan bagi program tahunan dan dipersiapkan pula garis besar program jangka menengah dan jangka panjang yang menunjukkan kemungkinan macam pekerjaan yang diperlukan untuk 20 tahun mendatang, dengan keluaran sebagai berikut :

a. Rencana status, fungsi, dan kelas jalan di Kota Tasikmalaya 2010-2030

b. Rencana pembangunan jalan baru 2010-2030

c. Rencana pemeliharaan jalan (pemeliharaan rutin dan berkala) 2010-2030

1.8 PERSONIL / TENAGA AHLI KONSULTAN

Tenaga ahli yang ditugaskan dalam proyek ini, sebagaimana yang tercantum dalam KAK hanya sebanyak 8 (Delapan) orang tenaga Ahli , yaitu Team Leader, Ahli Planologi, Ahli Sistem dan Rekayasa Lalu lintas, Ahli Angkutan Umum dan Angkutan Umum Massal , Ahli Geodesi, Ahli Geologi, Ahli Sosial Ekonomi, dan Ahli Kelembagaan.

Page 8: KERANGKA ACUAN KERJA

Delapan orang Asisten Tenaga Ahli : yaitu Asisten Ahli Sipil, Asisten Ahli Planologi, Asisten Ahli Sistem dan Rekayasa Lalu lintas, Asisten Ahli Angkutan Umum dan Angkutan Umum Massal , Asisten Ahli Geodesi, Asisten Ahli Geologi, Asisten Ahli Sosial Ekonomi, dan Asisten Ahli Kelembagaan.

Dan 4 tenaga pendukung yaitu : Operator Komputer, Drafter, Surveyor dan Tenaga Pesuruh Kantor.

Untuk melaksanakan tugas-tugas pradesain, peranan kelima personil ahli tersebut sangat dominan, terutama saat-saat menghadapi permasalahan pada saat perencanaan yang memerlukan keputusan segera dari seorang tenaga ahli.

1.8.1 Tugas dan Tanggung Jawab Konsultan

Berdasarkan tahapan pekerjaan, secara garis besar lingkup tugas Konsultan di dalam pekerjaan Master Plan Transportasi Kota Tasikmalaya dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Persiapan dan Mobilisasi Konsultan

- Menyiapkan personil / tenaga ahli dan tenaga pendukung.

- Menyiapkan kantor berikut perlengkapanya, rumah / mess, kendaraan dan fasilitas penunjang lainya.

- Menyiapkan peta, data dan peralatan penunjang.

- Menyiapkan fasilitas akomodasi dan transportasi untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.

b. Koordinasi

- Melakukan koordinasi dengan pemberi tugas untuk mendapatkan arahan dalam rangka menghasilkan produk akhir yang baik dan maksimal

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pengumpulan data yang komprehensif.

1.8.2 Tenaga Ahli (Profesional Staf)

a. Kepala Tim / Team Leader (1 orang)

Adalah seorang lulusan Magister (S2) Teknik Sipil/Perencanaan Wilayah Kota Non Keguruan dengan latar belakang pengalaman dalam pengetahuan sosial, mempunyai kemampuan mengorganisir staf dan melakukan pekerjaan survei serta analisanya di dalam jangkauan waktu tertentu, memiliki tingkat ketelitian angka dan presisi data

Page 9: KERANGKA ACUAN KERJA

yang wajar, dan mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan pejabat dan instansi lain dalam menyampaikan tujuan, hasil dan akibat langsung dari studi perencanaan ini.

Tugas dan tanggung jawab Kepala Tim meliputi:

Mengoordinasikan semua tahapan studi perencanaan serta menjaga ketepatan waktu penyelesaian tiap tahapan.

b. Ahli Planologi (1 orang)

Adalah seorang lulusan Sarjana (S1) Teknik Planologi Non Keguruan berpengalaman pada pekerjaan perencanaan tata ruang dan pengembangan wilayah

c. Ahli Sistem Rekayasa Lalulintas (1 orang)

Adalah seorang lulusan Sarjana (S1) Teknik Sipil Non Keguruan berpengalaman pada pekerjaan survei dan teknik jalan. Tugas dan tanggung jawab meliputi.

i. Pemilihan wilayah/jaringan jalan

ii. Pengkajian ulang program

iii. Pengumpulan sumber data

iv. Survei penjajakan

v. Penyaringan dan pemilihan prioritas

vi. Analisa data ruas jalan

vii. Identifikasi dan penaksiran biaya pekerjaan

viii. Semua hal yang berkaitan dengan perencanaan jalan

d . Ahli Angkutan Umum dan Angkutan Umum Masal (1 orang)

Adalah seorang lulusan Sarjana (S1) Teknik Sipil bidang Transportasi Non Keguruan berpengalaman pada pekerjaan perencanaan tatanan transpostasi lokal dan menguasai Sistem Angkutan Umum Masal.

e . Ahli Geodesi (1 orang)

Adalah seorang lulusan Sarjana (S1) Geodesi (pendidikan : S1 Geodesi) lulusan perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi atau yang telah lulus ujian negara, Memiliki

Page 10: KERANGKA ACUAN KERJA

Sertifikat Keahlian Minimal Ahli Muda / Pratama dengan mempunyai pengalaman kerja minimal 5 tahun

f . Ahli Geologi (1 orang)

Adalah seorang lulusan Sarjana (S1) Geologi (pendidikan : S1 Geodesi) lulusan perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi atau yang telah lulus ujian negara, Memiliki Sertifikat Keahlian Minimal Ahli Muda / Pratama dengan mempunyai pengalaman kerja minimal 5 tahun

g . Ahli Sosial Ekonomi (1 orang)

Adalah seorang lulusan Sarjana Ilmu Sosial Ekonomi (pendidikan : S1 di bidang Sosial Ekonomi) lulusan perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi atau yang telah lulus ujian negara dengan mempunyai pengalaman kerja minimal 4 tahun dan berpengalaman pada pekerjaan pengidentifikasian masalah – masalah sosial dan budaya dalam masyarakat.

h . Ahli Kelembagaan (1 orang)

Adalah seorang lulusan Sarjana (S1) Hukum dan Pemerintahan Non Keguruan berpengalaman pada pekerjaan kebijakan hukum dalam lembaga pemerintahan.

1.8.3 Tenaga Sub Profesional Staf

a. Asisten Tenaga Ahli (8 Orang)

Pembantu tenaga ahli dari bidang yang relevan untuk kegiatan /pekerjaan tersebut:

- Jenjang pendidikan minimal sarjana (S-1);

- Memiliki pengalaman kerja minimal 4 (empat) tahun sesuai bidang keahlian;

- Sekurang-kurangnya pernah terlibat dalam kegiatan sejenis;

b. Koordinator Survei (Chief Surveyor) (1 orang)

Adalah seorang lulusan Sarjana/Sarjana Muda Teknik Sipil/Transportasi Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan penyelidikan lapangan untuk pekerjaan teknik sipil khususnya teknik lalu lintas/transportasi.

Tugas dan tanggung jawab Chief Surveyor adalah mengkoordinasikan pengumpulan data yang dibutuhkan dari lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat serta melaporkannya kepada Ketua Tim.

Page 11: KERANGKA ACUAN KERJA

c. Surveyor (10 orang)

Adalah seorang lulusan Sarjana Muda Teknik Sipil/Transportasi dengan pengalaman kerja minimal 3 (tahun) atau 6 (enam) tahun apabila lulusan SMK/D1/D2. Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan penyelidikan lapangan untuk pekerjaan teknik sipil khususnya teknik lalu lintas/transportasi.

Tugas dan tanggung jawab Surveyor adalah mengumpulkan data yang dibutuhkan dari lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat.

1.8.4 Tenaga Pendukung

a. Operator Komputer

Seorang ahli dalam bidang komputer/lulusan lembaga pendidikan/akademi komputer yang sudah berpengalaman dalam menggunakan komputer dan software CAD.

Tugas dan tanggung jawab operator komputer adalah komputer dan menganalisa sesuai dengan petunjuk Tenaga Ahli.

b. Office Boy

1.9 LAPORAN -LAPORAN

Konsultan harus membuat laporan baik untuk kegiatan pekerjaan mauputi pekerjaan yang harus disusun dalam bahasa Indonesia yang meliputi

1.9.1 Laporan Pendahuluan

a Rencana Kerja penyedia jasa secara menyeluruh

b Metodologi Penyususnan Masterplan

c Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya

d Jadwal kegiatan penyedia jasa

Laporan harus diserahkan selambat – lambatnya 1 bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak (10) sepuluh buku laporan ( 1 asli 9 copy )

Page 12: KERANGKA ACUAN KERJA

1.9.2 Laporan Antara

a. Kemajuan Pekerjaan penyedia jasa selama 15 hari kalender

b. Kompilasi dan analisis data serta alternatif pemecahan masalah

c. Jadwal Kegiatan penyedia jasa selanjutnya

Laporan harus diserahkan selambat – lambatnya 1,5 bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak (10) sepuluh buku laporan (1 asli 9 Copy )

1.9.3 Laporan Akhir

a Data hasil analisis dari laporan antara

b Konsep masterplan untuk dibahas oleh tim teknis dan instansi terkait

c Semua data primer dan sekunder yang telah di dapat dari lapangan

d Jadwal kegiatan penyedia jasa selanjutnya

Laporan sebanyak lima belas buku laporan (1 asli 14 Copy )

Laporan Akhir berisi :

- Masterplan Final yang telah diperbaiki oleh tim teknis dan instansi terkait

- Peta – peta rencana pengembangan jaringan jalan dalam format kalkir A3 dan Softcopy dalam bentuk gambar Cad dikemas dalam bentuk CD, dengan Skala 1 : 1000 dan Format A3