Kerangka Acuan Kerja Star-sdp

download Kerangka Acuan Kerja Star-sdp

of 15

Transcript of Kerangka Acuan Kerja Star-sdp

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) JASA KONSULTANSI REVIEW PROGRAM BEASISWA S1 DAN S2 PENDIDIKAN KEKHUSUSAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN/ PENGAWASAN KEUANGAN NEGARA TAHUN 2008

A.

Latar Belakang ( Background ) Kegiatan pengembangan sektor - reformasi audit pemerintahan (State Audit Reform - Sector Development Project/Star Project ) adalah kegiatan proyek yang berfokus pada pengembangan kapasitas kelembagaan dan Sumber Daya Manusia dari institusi audit pemerintah Republik Indonesia. Sumber pembiayaan kegiatan ini adalah Pinjaman Luar Negeri (Loan) dari Bank Pembangunan Asia yang diberikan untuk jangka waktu 2005 sampai dengan 2009. Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional telah menerima kepercayaan untuk menjadi salah satu Unit Pelaksana Kegiatan (Project Implementation Unit) dari Star Project. Tugas yang diemban oleh Inspektorat Jenderal Depdiknas adalah untuk mengembangkan kapasitas SDM auditor pemerintah melalui penyelenggaraan pendidikan formal jenjang S1 dan S2 dengan disiplin ilmu yang relevan yaitu Akuntansi Pemerintahan. Kegiatan pengembangan SDM ini telah dirintis sejak tahun 2006 dengan penyusunan kurikulum, silabus, dan bahan ajar pendidikan S1 dan S2 Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara yang dilakukan oleh konsultan Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Program pendidikan yang disepakati untuk dijalankan adalah kekhususan yaitu suatu pendidikan konsentrasi di bawah Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi atau Program Pasca Sarjana di bidang Ilmu Ekonomi/Manajemen Akuntansi. Pada tahun 2007 Inspektorat Jenderal Depdiknas telah mulai mengkoordinasikan penyelenggaraan pendidikan formal Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara dengan melibatkan 36 perguruan tinggi di Indonesia yang terdiri dari 20 perguruan tinggi negeri di daerah dan 16 perguruan tinggi di DKI Jakarta. Pendidikan formal ini diselenggarakan dengan mekanisme beasiswa. Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam pelaksanaan program beasiswa ini adalah 677 orang, yaitu terdiri dari 362 orang staf Bawasda (25 orang S1 dan 337 orang S2), dan 315 orang staf Itjen (10 orang S1 dan 305 orang S2). Untuk menjamin mutu pendidikan, pada tahun 2007 Inspektorat Jenderal Depdiknas juga telah mengkoordinasikan kegiatan review yang komprehensif terhadap pelaksanaan program beasiswa yang dilakukan oleh konsultan yaitu Pusat Kajian Pengembangan Pendidikan (Center for Education Development Studies). Kegiatan review ini telah menghasilkan beberapa rekomendasi yang b beberapa di antaranya sangat menjadi prioritas yaitu penyempurnaan kurikulum, silabus, dan bahan ajar, yang saat ini tersedia dalam bentuk hand out berformat slide presentasi power point standar. Argumen utama yang mendasari

1

penyempurnaan bahan ajar adalah karena bahan ajar yang sudah ada masih bersifat standar minimal, sehingga perlu dikembangkan ke dalam bentuk yang lebih inovatif dan kreatif. Faktor utama lain yang menjadi pertimbangan untuk mengembangkan bahan ajar adalah perlunya pengayaan substansi bahan ajar dengan muatan materi yang berbasis pada kompetensi auditor pemerintah. Bahan ajar berbasis kompetensi adalah bahan ajar yang didasarkan atas hal-hal yang diharapkan dapat dilakukan mahasiswa di tempat kerjanya. Bahan ajar ini memberi tekanan pada apa yang dapat dilakukan oleh seseorang sebagai hasil dari mempelajari suatu materi (output). Dalam pelaksanaannya maka bahan ajar berbasis kompetensi memerlukan seperangkat rencana pendidikan yang memuat tujuan pembelajaran, topik yang akan disajikan, kegiatan pengajaran, alat bantu pengajaran, metode yang tepat digunakan, dan alat evaluasi yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi yang berlaku ditempat kerja. Selain itu alasan yang mendesak untuk dilakukannya pengembangan bahan ajar adalah begitu seringnya terjadi perubahan dalam peraturan tentang keuangan negara. Hal ini mengakibatkan substansi bahan ajar yang ada menjadi tidak up to date. Kondisi ini pada hakekatnya adalah sebuah keniscayaan mengingat dinamika pengelolaan keuangan negara dewasa ini memang cukup tinggi. Oleh karena itu penambahan materi tentang peraturan keuangan negara yang terkini ke dalam bahan ajar menjadi sangat tinggi tingkat urgensinya. Berdasarkan faktor-faktor di atas dan mengingat pentingnya peranan bahan ajar dalam proses pembelajaran yang sangat berdampak langsung terhadap pemahaman mahasiswa, yang akan berimplikasi pada pembentukan pola pikir, pengambilan keputusan, dan tindakannya, maka pada tahun 2008 ini Inspektorat Jenderal Depdiknas akan melakukan pengadaan jasa konsultansi Review Program Beasiswa Sl dan S2 berupa Penelaahan dan Penyusunan Bahan Ajar Pendidikan Kekhususan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara. B. Permasalahan Dari hasil review atas program beasiswa STAR-SDP yang dilakukan oleh konsultan pada tahun 2007 dan berdasarkan masukan pihak Universitas yang diperoleh dari kegiatan monitoring dan evaluasi Inspektorat Jenderal Depdiknas, teridentifikasi beberapa permasalahan dari kurikulum, silabus, dan bahan ajar yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Terdapat kekurangan mata kuliah dalam kurikulum S2 yang antara lain adalah mata kuliah pembekalan bagi mahasiswa dalam menyusun tesis yaitu Metodologi Penelitian; Terdapat beberapa mata kuliah pada kurikulum S2 yang tidak mempunyai silabus (agenda topik pengajaran dosen per tatap muka). Hal ini sangat tinggi

2 2.

2

3.

tingkat urgensinya mengingat mata kuliah yang tidak mempunyai silabus ini adalah mata kuliah kompetensi inti seperti auditing, audit keuangan negara, dan perpajakan; Format bahan ajar hanya terbatas dalam bentuk paparan presentasi (Power Point) yang isinya masih sangat umum dan kurang memadai untuk dieksplorasi secara lebih luas dalam kegiatan perkuliahan; Substansi materi bahan ajar dinilai masih terlalu banyak aspek teoritisnya daripada aspek prakteknya; Substansi materi bahan ajar ilmu Akuntansi masih lebih banyak menekankan pada sektor swasta (Private Sector) daripada sektor pemerintahan (Government or Public Sector); Substansi materi bahan ajar ilmu Keuangan Negara masih dirasakan kurang memuat topik-topik kontemporer yang aktual, hangat, dan tengah berkembang dalam pengelolaan keuangan negara dewasa ini seperti aspek kinerja, dan lain-lain.

4. 5.

6.

C.

Tujuan Tujuan dari penggunaan jasa konsultan dalam kegiatan review program beasiswa STAR-SDP ini adalah untuk menindaklanjuti rekomendasi yang telah disampaikan oleh konsultan tahun 2007. Secara khusus tujuan penugasan konsultan adalah untuk menelaah kembali paket pendidikan yang telah ada meliputi kurikulum, silabus, dan bahan ajar dengan berbasis pada fakta dan kondisi yang telah dirasakan oleh pihak Universitas. Selanjutnya konsultan diminta untuk menyusun bahan ajar tersebut ke dalam bentuk buku (modul) yang memenuhi standar modul berkualitas, sehingga dapat menjawab permasalahan dimaksud dan selanjutnya dapat digunakan secara memadai sebagai acuan dalam kegiatan perkuliahan di kelas maupun untuk didalami secara mandiri oleh mahasiswa. Secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dari penggunaan jasa konsultan ini adalah sebagai berikut: 1. Tersusunnya Rencana Kerja (Action Plan) untuk pihak Universitas dan pihak Inspektorat Jenderal Depdiknas selaku koordinator penyelenggaraan pendidikan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara, dalam rangka menindaklanjuti rekomendasi dari konsultan tahun 2007; Terevaluasinya paket program Sl dan S2 Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara yang meliputi: kurikulum, silabus, dan bahan ajar yang terkait dengan 6 kompetensi utama dari auditor pemerintah yaitu Akuntansi Pemerintahan, Auditing Pemerintahan, Keuangan Negara, Perpajakan, Manajemen dan Hukum Publik, dan Ekonomi dan Kebijakan Publik;

2 2.

3

3.

Tersusunnya seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi proses pendidikan yang digunakan sebagai bahan ajar penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan kekhususan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara; Tersusunnya buku-buku modul yang merupakan pengembangan bahan ajar yang ada saat ini. Buku modul ini diharapkan dapat memenuhi aspirasi dari kalangan akademisi pada universitas penyelenggara; Tersedianya aturan hukum yang jelas dalam penyelenggaraan program pendidikan kekhususan Sl dan S2 Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara di universitas.

4.

5.

D.

Ruang Ungkup ( The Scope of Services ) Untuk suksesnya kegiatan Review Program Beasiswa STAR-SDP Tahun 2008 ini, maka konsultan diberikan penugasan mencakup 11 (sebelas) pekerjaan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Penjaminan keberadaan program pendidikan akuntansi pemerintahan/ pengawasan keuangan negara di universitas lokal Berdasarkan pada hasil survey dari Program Loan Monitoring Unit (PLMU) STAR-SOP, terdapat indikasi bahwa hanya 16.12% dari 2,308 responden pada Inspektorat Jenderal Departemen yang berlatar belakang pendidikan akuntansi. Sementara di Bawasda, hanya 10.12% dari 8,955 responden dengan latar belakang pendidikan akuntansi, kebanyakan staff Itjen dan Bawasda berlatar belakang pendidikan ilmu sosial, hukum, dan teknik. Berkaitan dengan kondisi di atas, sangat penting untuk menjaga keberadaan program pendidikan akuntansi pemerintahan tersebut di universitas lokal, dalam rangka untuk melayani kebutuhan pendidikan formal staf Bawasda, Itjen Departemen, atau staf instansi pemerintahan lainnya yang terkait dengan sektor keuangan publik dan pengawasan di masa yang akan datang. Seiring berjalannya program beasiswa pendidikan akuntansi pemerintah/ p pengawasan keuangan negara di universitas penyelenggara perlu diketahui kepastian hukum keberadaan penyelenggaraan program pendidikan mengingat keberagamannya di seluruh universitas. Untuk itu Konsultan akan melakukan kajian tentang keberadaan dasar hukum pembentukan program pendidikan akuntansi pemerintahan di seluruh universitas penyelenggara. Laporan hasil kajian ini akan dijadikan dasar oleh Inspektorat Jenderal untuk mendapatkan kepastian hukum dari Direktur Jenderal Dikti dan merekomendasikannya ke seluruh perguruan tinggi dalam rangka keberlanjutan program pendidikan akuntansi pemerintahan/pengawasan keuangan negara. Mengingat program studi dimaksud sudah berjalan dan beberapa perguruan tinggi akan segera menyelesaikan/meluluskan peserta

4

beasiswa, maka hasil kajian Konsultan harus sudah dilaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Itjen Depdiknas paling lambat 1 (satu) bulan setelah penandatanganan Surat Perintah Kerja (SPK). 2. Mengkaji Hasil Review Program Beasiswa Tahun melakukan Audiensi dengan pihak Konsultan Pereview 2006 dan

Pada tahun 2007 program beasiswa program pendidikan kekhususan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara telah direview secara komprehensif oleh Konsultan CEDS. Aspek-aspek yang direview ketika itu antara lain adalah penyelenggaraan program beasiswa, tenaga pengajar, penerima beasiswa, metodologi pembelajaran, standar operasional prosedur, dan mekanisme koordinasi. Dari kajian ini diharapkan konsultan dapat mengidentifikasi beberapa rekomendasi dari CEDS yang perlu segera ditindaklanjuti baik oleh Universitas maupun oleh Inspektorat Jenderal Depdiknas selaku koordinator penyelenggaraan program beasiswa. Hasil identifikasi ini akan dituangkan oleh konsultan ke dalam suatu buku Rencana Kerja (Action Plan) yang akan digunakan oleh Universitas dan Inspektorat Jenderal Depdiknas untuk melaksanakan rekomendasi tersebut. 3. Mengorganisir Penyelenggaraan Workshop Konsultan bertanggung jawab untuk mengorganisir penyelenggaraan 1 (satu) Workshop tentang Review Program Beasiswa Sl dan S2 Pendidikan Kekhususan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara. Workshop ini akan melibatkan semua pihak yang terkait dengan STAR-SDP dan Perguruan Tinggi Penyelenggara. Dalam workshop ini akan disosialisasikan rekomendasi hasil Review Program Beasiswa Tahun 2007 berikut dengan Rencana Kerja Universitas. Selain itu workshop ini juga akan membahas format sistematika laporan p penyelenggaraan program beasiswa Universitas. Konsultan akan menyusun jadwal, materi dan Pedoman Workshop, mengundang nara sumber dan peserta, mengatur akomodasi, dan lain lain yang terkait dengan penyelenggaraan Workshop. Setelah kegiatan workshop berakhir, konsultan akan menyusun laporan sebagai pertanggungjawaban dan bahan evaluasi. 4. Mengkaji Kurikulum dan Silabus Penyelenggaraan program pendidikan berjenjang S1 dan S2 kekhususan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara ini telah dapat diselenggarakan pada bulan Juni/Juli tahun 2007 dengan menggunakan kurikulum dan silabus yang telah disusun oleh Lembaga Management FE Universitas Indonesia. Namun demikian setelah kurikulum dan silabus tersebut

5

digunakan, diketahui bahwa terdapat beberapa permasalahan mendasar yang harus segera dicarikan upaya penyelesaiannya. Teridentifikasikannya masalah kekuranglengkapan mata kuliah dalam muatan kurikulum S2 dan ketiadaan beberapa silabus dalam program S2 sedikit banyak akan mempengaruhi mutu pendidikan kekhususan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara yang nota benenya mempunyai idealisme untuk meningkatkan mutu SDM pengawasan internal pemerintah. Dari kegiatan kajian ini, diharapkan konsultan dapat menghasilkan naskah akademik tentang komposisi kurikulum yang ideal untuk mewujudkan tenaga auditor yang cakap di bidang Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara. Selanjutnya konsultan diharapkan dapat menyusun beberapa silabus baru untuk melengkapi silabus yang telah ada. 5. Mengkaji Bahan Ajar ( Review of Teaching Materials ) Berdasarkan sifatnya, bahan ajar yang digunakan sebagai acuan utama dalam perkuliahan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara terdiri dari 2 kategori yaitu bahan ajar umum dan bahan ajar teknis. Bahan ajar umum meliputi: mata kuliah dasar seperti pengantar akuntansi, akuntansi biaya, dan akuntansi manajemen. Sementara itu juga terdapat bahan ajar teknis yang sangat penting karena menentukan terjadinya proses transformasi pengetahuan dan keterampilan teknis yang mengarah pada terwujudnya peningkatan kompetensi dari para auditor pemerintah. Mata kuliah yang termasuk dalam bahan ajar teknis ini antara lain adalah Akuntansi Sektor Publik, Audit Keuangan Negara, dan Pengelolaan Keuangan Negara. Dalam tahapan pengkajian bahan ajar ini, Konsultan diminta untuk mengkaji b bahan ajar teknis dengan mempertimbangkan hasil review dari konsultan pereview tahun 2007. Bahan ajar teknis dapat dikelompokkan ke dalam 6 (enam) kelompok ilmu dan terdiri dari 38 naskah (27 bahan ajar S1 dan 11 bahan ajar S2), yaitu : Tabel 1: Bahan Ajar Teknis 51 dan 52 Akuntansi Pemerintahan/ Pengawasan Keuangan Negara No . I. Kelompok Ilmu Akuntansi Pemerintahan Mata Kuliah 1. 2. 3. 4. 5. 6. Akuntansi Pemerintahan Akuntansi Sektor Publik Sistem Akuntansi Pemerintahan Akuntansi Manajemen Pemerintah Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah S1 pada semester 2 3 7 7 7 S2 pada semester 2 3 -

6

II.

Auditing Pemerintahan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Audit Manaiemen Sektor Publik Audit Keuangan Neqara Pengendalian Internal Pemerintah Pemeriksaan Internal Pemerintah Audit Berbasis Komputer Psikologi dan Teknik Komunikasi Audit Forensic dan Fraud Audit Kepemimpinan dan Supervisi Audit

3 6 5 7 7 7 7 3 4 5 6 7 7 4 5 5 2 4 5 6 7 5 27 BAHAN AJAR

3 4 4 3 4 3 4 4 411 BAHAN AJAR

III.

Keuangan Negara

1. Pengelolaan Keuangan Negara 2. Anggaran Sektor Publik 3. Manajemen Penerimaan & Pengeluaran Pemerintah 4. Sistem Anggaran & Perbendaharaan Negara 5. Manajemen Pengadaan Barang & Jasa Pemerintah 6. Manajemen Aset Sektor Publik 7. Manajemen Keuangan Sektor Publik 1. Perpajakan 2. Perpajakan Sektor Publik 3. Perpajakan Lanjutan 1. 2. 3. 4. Manajemen Pemerintahan/Publik Manajemen Kinerja Pemerintahan Manajemen Strategi Sektor Publik Pengantar Hukum Administrasi Publik

IV.

Perpajakan

V.

Manajemen & Hukum Publik

VI.

Ekonomi dan Kebijakan Publik

1. Ekonomi Sektor Publik 2. Manajemen Administrasi & Kebijakan Publik 3. Analisa Proyek Publik 4. Analisa Kebijakan Publik32 MATA KULIAH

JUMLAH

Dari pengkajian ini diharapkan konsultan dapat mengidentifikasi bagian bagian dari bahan ajar yang harus dikembangkan lebih lanjut, sehingga dapat mewujudkan suatu modul yang lengkap dan komprehensif sesuai dengan kriteria akademik. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan naskah akademik Kajian Bahan Ajar untuk Penyusunan Modul Pendidikan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara.

7

6. Audiensi dengan Tim Penyusun Perintis Bahan Ajar Pendidikan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara Dalam kegiatan ini Konsultan akan melakukan audiensi dengan pihak Penyusun Perintis Bahan Ajar Pendidikan Akuntansi Pemerintahan/ Pengawasan Keuangan Negara yaitu Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dalam audiensi ini Konsultan dapat mengklarifikasi berbagai aspek yang terkait dengan bahan ajar yang ada serta menyampaikan rekomendasi untuk peningkatan mutu bahan ajar dari hasil review yang telah dilakukan pada tahun 2006 oleh Pusat Kajian Pengembangan Pendidikan (Center for Education Development Studies). Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi di antara Tim Penyusun Perintis dengan Konsultan Pereview dalam penyusunan modul pendidikan berbasis kompetensi. Kegiatan ini diperlukan guna kesinambungan kegiatan, mengingat sebelumnya telah disusun bahan ajar dalam bentuk paparan (presentasi Power Point) yang menjadi acuan dalam perkuliahan. 7. Penyusunan Landasan Pengembangan Modul Pendidikan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara berbasis Kompetensi Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyusun buku yang berisi gambaran landasan filosofis, landasan hukum, dan landasan ekonomis, serta program dan pengembangannya, sehingga dapat dijadikan pijakan dasar dalam penyusunan dan pengembangan modul tersebut. Penyusunan modul harus mengacu pada kurikulum yang meliputi antara lain: keterkaitannya dengan standar kompetensi, penggunaan modul sebagai alat bantu pembelajaran, dan penggunaan penilaian acuan patokan dalam proses evaluasinya. Landasan hukum yaitu peraturan perundangan-undangan yang berhubungan l langsung dengan penyusunan dan manfaat dari penerapan kurikulum pendidikan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara, sedangkan pengembangan modul meliputi program perkuliahan yang ditawarkan sesuai dengan klasifikasi kompetensi yang menggambarkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, evaluasi, dan arah serta pendekatannya. Dalam tahapan ini konsultan akan melakukan analisis kompetensi yaitu merumuskan standar kompetensi auditor internal pemerintah, sebagai upaya menetapkan klasifikasi kompetensi yang harus dicapai tiap modul. Selanjutnya konsultan akan menyusun deskripsi pembelajaran dan analisis instruksional yaitu tujuan instruksional umum dan khusus, kriteria kinerja, Iingkup belajar, materi pokok pembelajaran, serta level kompetensi kunci. Selanjutnya dilakukan pengkajian terkait dengan urutan atau tingkatan setiap materi pembelajaran.

8

8.

Penyempurnaan Silabus ( Syllabi Formulation ) Pada tahapan ini konsultan menyempurnakan Satuan Acara Perkuliahan (Silabus) yang telah ada berdasarkan hasil audiensi dan rekomendasi dari konsultan terdahulu. Silabus merupakan agenda perkuliahan yang memuat topik-topik bahasan dalam tiap pertemuan. Selain itu Silabus juga memuat tujuan instruksional umum, tujuan instruksional khusus, metode perkuliahan, metode evaluasi, sarana pembelajaran, dan referensi buku yang tepat untuk tiap topik bahasan. Topik-topik bahasan dalam tiap pertemuan kuliah dapat diklasifikasikan sebagai topik umum dan topik khusus. Sebagai contoh adalah pelaksanaan kuliah pertama pada mata kuliah Manajemen Pemerintahan. Topik umum dari kuliah ini adalah Pendahuluan, sedangkan topik-topik khususnya adalah definisi organisasi sektor publik, jenis-jenis dan karakteristik organisasi sektor publik, dan perbandingan organisasi sektor publik dan swasta. Silabus untuk tiap mata kuliah dirancang untuk 14 tatap muka. Tiap pertemuan mempunyai topik yang berbeda. Tujuh tatap muka pertama dilakukan sebelum Ujian Tengah Semester (Mid Test), sedangkan tujuh pertemuan berikutnya akan dilakukan sampai dengan akan dilaksanakannya Ujian Akhir (Final Test). 38 (Tiga puluh delapan bahan ajar) yang diidentifikasi dalam poin 4 bagian ruang lingkup KAK ini harus disempurnakan silabusnya dengan mempertimbangkan faktor kepantasan komposisi teori dengan kasus, serta lebih banyak membahas masalah tata kepemerintahan daripada akuntansi sektor swasta konvensional. Fungsi silabus sangat penting karena sangat menentukan substansi modul yang secara langsung akan berdampak pada efektivitas proses transformasi p pengetahuan. Oleh karena itu dalam kegiatan ini konsultan diharapkan dapat menghasilkan dokumen silabus yang sudah diperbaharui sebagai dasar dalam menyusun modul.

9.

Penyusunan Modul ( Module Formulation ) Setelah menyempurnakan silabus dalam tahapan sebelumnya, maka konsultan akan menyusun modul dengan mengacu pada topik utama dan subsub topik perkuliahan yang tertuang dalam silabus tersebut. Kegiatan ini merupakan upaya konversi dari Bahan Ajar yang semula tersedia dalam bentuk papa ran presentasi Power Point menjadi bentuk yang lebih diperkaya dengan penjelasan konseptual dan ilustrasi kasus yaitu bentuk buku modul. Tiap silabus dari 38 bahan ajar yang sudah secara jelas memuat agenda topik perkuliahan dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan keempatbelas akan dibuatkan modulnya. Dengan demikian setiap bahan ajar akan mempunyai 14 modul dengan agenda topik perkuliahan tersendiri. Masingmasing topik akan dibuatkan modul yang mempunyai 11 (sebelas) halaman dengan spesifikasi sebagai berikut:

9

Tabel 2: Spesifikasi Modul untuk Tiap Topik Pertemuan Kuliah Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara No . 1 2 Struktur Modul Pendahuluan lsi Keterangan Memuat tujuan pembelajaran, pokok bahasan, dan petunjuk belajar mengajar Memuat uraian materi sesuai tujuan pembelajaran yg sifatnya langsung, bertahap, dan rinci, serta dilengkapi ilustrasi kasus dan contoh. Di akhir tiap uraian materi selalu diberikan kesimpulan atau resume. Memuat perangkat soal dan kunci jawaban. Dengan demikian pembaca dapat mengukur tingkat penquasaan modul. Memuat bahan bacaan dan kutipan yang digunakan penulis dalam menyusun modul. Jumlah Halaman Modul Jumlah Halaman 1 8

3 4

Evaluasi Referensi

1 1 11

10.

Uji Keterbacaan Modul ( Reading Test ) Dengan melibatkan beberapa orang auditor, maka modul yang telah disusun akan diuji tingkat keterbacaannya, untuk mengetahui apakah masih ditemukan pemahaman yang berbeda atau makna yang berbeda pada pokok b bahasan, sub pokok bahasan, dan pembelajaran pada modul.

11.

Revisi dan Finalisasi Modul ( Revision and Finalization ) Jika terdapat perbedaan dalam pemahaman materi modul sebagai hasil uji keterbacaan, maka dilakukan perbaikan, dan selanjutnya dilakukan finalisasi dalam rapat kerja terbatas (tim penyusun dan auditor).

E.

Hasil Yang Diharapkan Produk-produk yang akan dihasilkan dari penugasan konsultan adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Rencana Kerja (Action Plan) dari Inspektorat Jenderal Depdiknas; Laporan penjaminan keberadaan program pendidikan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara di universitas lokal; Laporan Penyelenggaraan Workshop; Naskah Akademik tentang Kajian Kurikulum dan Silabus; Naskah Akademik tentang Bahan Ajar; Laporan Audiensi dengan Pihak penyusun Kurikulum; Buku Landasan Pengembangan Modul Pendidikan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara berbasis Kompetensi;

10

8.

38 (tiga puluh delapan) naskah silabus pendidikan Akuntansi Pemerintahan (Edisi Revisi); 9. 532 (lima ratus tiga puluh dua) naskah modul (38 silabus @ 14 modul); 10. Laporan Kegiatan Uji Keterbacaan Modul; 11. Laporan Kegiatan Revisi dan Finalisasi Modul; 12. Laporan-laporan kerja konsultan yang terdiri dari laporan pendahuluan, laporan kemajuan, dan laporan akhir. F. Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Jasa Konsultansi Review Program Beasiswa S1 dan S2 Pendidikan Kekhususan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara oleh Penyedia Jasa akan berlangsung secara efektif selama masa 12 (dua belas) bulan kerja yang terdiri dari 3 bulan kerja di tahun 2008 (Dari bulan Oktober s.d Desember 2008) dan 9 bulan kerja di tahun 2009 (Dari bulan Januari s.d September 2009). Pihak pelaksana pekerjaan menyiapkan rencana kerja, jadwal pelaksanaan, dan penugasan masing-masing tenaga ahli secara rinci selama waktu penugasan tersebut. Keluaran (output) utama adalah hasil pekerjaan fisik berupa telaahan, naskah akademik, manual, silabus, modul, dan laporan. Sedangkan pelaksanaan pekerjaan non fisik yang berupa workshop disesuaikan waktu pelaksanaannya d dengan jadwal pelaksanaan kegiatan Itjen Depdiknas Tahun 2008. G. Pembayaran Jasa Pembayaran Jasa Konsultansi Review Program Beasiswa S1 dan S2 Pendidikan Kekhususan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara oleh Penyedia Jasa akan dilakukan dalam 2 termin. H. Persyaratan Penyedia Jasa Konsultansi Persyaratan bagi Penyedia Jasa Review Program Beasiswa STAR-SDP Tahun 2008 dan yang menjadi unsur penilaian terdiri dari: 1. Persyaratan Administratif Syarat Administrasi yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa adalah: 1. 2. 3. Memiliki surat ijin usaha atau dokumen lain yang sah sesuai dengan jenis pekerjaan dan masih berlaku dari instansi yang berwenang; Dokumen prakualifikasi ditandatangani oleh orang yang secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak; Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;

11

4.

Telah memenuhi kewajiban pajak tahun terakhir (tahun 2007), dan memiliki laporan bulanan pajak PPh Pasal 21/23 atau 25 atau PPN terhitung masa pajak 3 bulan terakhir (Mei, Juni dan Juli 2008), kecuali perusahaan baru yang belum berkewajiban melapor; 5. Memiliki pengalaman pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, terutama pengalaman dalam melakukan review program beasiswa di instansi pemerintah, dibuktikan dengan referensi pengalaman dari pengguna jasa, kecuali perusahaan yang baru berdiri kurang dari 2 (dua) tahun; 6. Memiliki kinerja baik dan tidak termasuk dalam daftar hitam di suatu instansi; 7. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan jasa konsultansi review program beasiswa; 8. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas, peralatan, dan personil yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi review program beasiswa; 9. Memiliki alamat tetap dan jelas; 10. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan kemampuan usaha yang dimiliki; 11. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan, yaitu KD = 3 NPt. 12. Untuk tenaga ahli yang dipekerjakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NWP) dan bukti penyelesaian kewajiban pajak; b. Lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijasah; c. Bagi tenaga ahli yang akan dipekerjakan secara penuh tidak berstatus sebagai pegawai negeri, pegawai BI, pegawai BHMN/BUMN/BUMD, kecuali mengambil cuti diluar tanggungan negara/BI/BHMN/BUMN/BUMD. 2. Persyaratan Teknis a. Pengalaman Instansi/Lembaga, yaitu kemampuan teknis dan manajerial dalam penelitian program beasiswa pendidikan S1 dan S2, berpengalaman dalam bidang Akuntansi Auditing Pemerintahan, dan berpengalaman dalam bidang aktivitas pendidikan tinggi. Pendekatan dan Metodologi (Approach and Methodology), yaitu ketepatan menganalisis masalah dan langkah pemecahan yang diusulkan, konsistensi metodologi dengan rencana kerja, apresiasi terhadap inovasi, orang/hari (man/days) tenaga ahli, uraian tugas, jangka waktu pelaksanaan, laporan-laporan yang dihasilkan, jenis keahlian dan jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan, pengorganisasian, dan kebutuhan fasilitas penunjang. Kualifikasi Tenaga Ahli, yaitu tingkat pendidikan formal tim ( Team Leader) dan tenaga ahli (Expert/Specialists), pelatihan yang relevan, dan

b.

c.

12

pengalaman kerja profesi yang sesuai dengan KAK/TOR. Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) dan bukti pendukungnya. Uraian lebih lengkap tentang kualifikasi tenaga ahli akan diberikan dalam pain H dari KAK ini. I. Kriteria Keterampilan Tenaga Ahli ( Skills Requirement ) Tim konsultan berjumlah 16 orang dari Tenaga Ahli Dalam Negeri (Republik Indonesia) yang meliputi 1 orang Ketua Tim, 6 orang anggota Tenaga Ahli, 6 orang asisten ahli, 1 orang sekretaris, dan 2 orang staf administrasi. Tim ini akan dikontrak selama 9 bulan dengan komposisi penugasan sebagai berikut: Tabel 3: Kualifikasi Tenaga Ahli yang Dibutuhkan No . 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Jabatan Ketua Tim (Ahli Senior Audit Pemerintah) Ahli Akuntansi Pemerintahan Akuntansi Ahli Auditing Pemerintahan Ahli Keuangan Negara Ahli Perpajakan Sektor Publik Ahli Manajemen dan Hukum Publik Ahli Ekonomi dan Kebijakan Publik Asisten Ahli (1 orang per tenaga ahli) Sekretaris Tenaga Administrasi Jumlah Latar Belakang Ilmu Akuntansi Akuntansi Akuntansi Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan Administrasi Publik Ekonomi Pembangunan Sesuai Tenaga Ahli Kesekretarisan Administrasi Kantor Jumlah 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 8 orang 1 orang 2 orang 16 orang

J.

Pelaporan 1. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan (Draft Report/Inception Report) adalah laporan tentang rencana kerja tim konsultan. lsi laporan ini merupakan apresiasi terhadap Kerangka Acuan Kerja yang diberikan Pengguna Jasa yang meliputi metode pendekatan, rencana kerja yang lebih detail, dan jadwal pelaksanaan kerja. Laporan ini dibuat sebanyak 7 (tujuh) eksemplar dalam bentuk hard copy dan sebuah dalam bentuk compact disk (CD) atau flash disk (USB), yang diserahkan 2 minggu setelah kontrak ditandatangani. 2. Laporan Kemajuan Laporan Kemajuan (Progress Report) adalah Laporan Antara dari Rencana yang berisi kegiatan yang telah dilaksanakan konsultan dan memuat hasil kegiatan. Laporan ini berisi data baru yang telah dikumpulkan, identifikasi masalah yang telah dipertajam, dan rekomendasi awal. Laporan Kemajuan ini13

diserahkan kepada Pemberi Pekerjaan sesudah separuh masa kerja secara keseluruhan. Laporan ini sebanyak 7 (tujuh) eksemplar dalam bentuk hard copy dan sebuah dalam bentuk compact disk (CD) atau flash disk (USB). 3. Laporan Akhir Laporan Akhir (Final Report) adalah Konsep yang telah final dari hasil evaluasi kegiatan. Laporan ini berisi hasil penulisan dokumen lengkap yang telah disempurnakan dengan rekomendasi. Laporan ini juga memuat Laporan Pelaksanaan Workshop, naskah akademik, Standar Operasional Prosedur dan Manual Manajemen. Laporan Akhir ini diserahkan kepada Pemberi Pekerjaan pada akhir masa kontrak dan dibuat sebanyak 7 (tujuh) eksemplar dalam bentuk hard copy dan sebuah dalam bentuk compact disk (CD) atau flash disk (USB). Di samping itu juga disusun Ringkasan Eksekutif (Executive Summary) d dari laporan akhir ini sebanyak 7 (tujuh) eksemplar. K. Bahasa yang Digunakan ( Working Language ) Seluruh naskah akademik dan laporan harus disusun dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, kecuali untuk modul yang dipersiapkan dalam Bahasa Indonesia dengan abstraksi dalam Bahasa Inggris. L. Sumber Dana Seluruh biaya kegiatan pengadaan jasa konsultansi ini dibiayai dengan anggaran Pinjaman Luar Negeri 2008 dan 2009 Itjen Depdiknas melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Itjen Depdiknas Tahun Anggaran 2008 dan 2009. M. Fasilitas Bantuan yang Disediakan oleh Itjen Depdiknas Untuk membantu konsultan dalam melaksanakan tugasnya, Itjen Depdiknas akan memfasilitasi konsultan dalam bentuk pemberian akses terhadap informasi yang ada di Itjen Depdiknas, hasil-hasil pengadaan jasa konsultansi terdahulu, peraturan perundang-undangan yang relevan, serta referensi yang tersedia di Itjen Depdiknas. N. Penutup Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Jasa Konsultansi Review Program Beasiswa Sl dan S2 Pendidikan Kekhususan Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara ini disusun sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen pengadaan jasa konsultansi secara keseluruhan. Kerangka Acuan Kegiatan ini diharapkan dapat dipedomani baik oleh Penyedia Jasa maupun Pemberi Pekerjaan atau pengguna Jasa dalam pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

14

15