KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMB .... SK Pedoman...-6-2. Sasaran Sasaran Pedoman Diklat di...

14
KEPUTUSAN KEPALABADANPENELITIANDAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDlKAN DAN PELATIHANKEMENTERIANAGAMAREPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENDIDIKANDAN PELATIHANDI WILAYAHKERJAjPENDIDIKAN DAN PELATIHANDI TEMPAT KERJA DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA KEPALABADANPENELITIANDAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDlKAN DAN PELATIHANKEMENTERIANAGAMA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Sipil Negara pada Kementerian Agama diperlukan Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Di Wilayah Kerja/ Pendidikan dan Pelatihan Di Tempat Kerja untuk Pendidikan dan Pelatihan Teknis Administrasi pada Kementerian Agama; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Di Wilayah KeIjaj Pendidikan dan Pelatihan Di Tempat Kerja; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 ten tang Pendidikan dan Pelatihan jabatan Pegawai Negeri Sipil; 3. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama; 4. Peraturan Menteri Agama Nomor 59 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan; 5. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 75 Tahun 2015 ten tang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai pada Kementerian Agama;

Transcript of KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMB .... SK Pedoman...-6-2. Sasaran Sasaran Pedoman Diklat di...

Page 1: KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMB .... SK Pedoman...-6-2. Sasaran Sasaran Pedoman Diklat di Wilayah Kerja adalah tersedianya pedoman Diklat di Wilayah Kerja bagi Pusdiklat Tenaga

KEPUTUSAN KEPALABADANPENELITIANDAN PENGEMBANGANDANPENDIDlKAN DAN PELATIHANKEMENTERIANAGAMAREPUBLIK INDONESIA

NOMOR 9 TAHUN 2017TENTANG

PEDOMAN PENDIDIKANDAN PELATIHANDI WILAYAHKERJAjPENDIDIKANDAN PELATIHANDI TEMPAT KERJA

DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA

KEPALABADANPENELITIANDAN PENGEMBANGANDAN PENDIDlKAN DAN PELATIHANKEMENTERIANAGAMA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitaspelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan AparaturSipil Negara pada Kementerian Agama diperlukanPedoman Pendidikan dan Pelatihan Di WilayahKerja/ Pendidikan dan Pelatihan Di Tempat Kerjauntuk Pendidikan dan Pelatihan TeknisAdministrasi pada Kementerian Agama;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, perlu menetapkanKeputusan Kepala Badan Penelitian danPengembangan dan Pendidikan dan PelatihanKementerian Agama tentang Pedoman Pendidikandan Pelatihan Di Wilayah KeIjaj Pendidikan danPelatihan Di Tempat Kerja;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentangAparatur Sipil Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 6, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5494);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000ten tang Pendidikan dan Pelatihan jabatan PegawaiNegeri Sipil;

3. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentangKementerian Agama;

4. Peraturan Menteri Agama Nomor 59 Tahun 2015tentang Organisasi dan Tata Kerja BalaiPendidikan dan Pelatihan Keagamaan;

5. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 75 Tahun2015 ten tang Penyelenggaraan Pendidikan danPelatihan Pegawai pada Kementerian Agama;

Page 2: KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMB .... SK Pedoman...-6-2. Sasaran Sasaran Pedoman Diklat di Wilayah Kerja adalah tersedianya pedoman Diklat di Wilayah Kerja bagi Pusdiklat Tenaga

Menetapkan

KESATU

KEDUA

KETIGA

-2-

6. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 42 Tahun2016 tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Agama;

7. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 43 Tahun2016 tentang Sistem Informasi ManajemenPendidikan dan Pelatihan pada KementerianAgama;

MEMUTUSKAN:

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DANPENGEMBANGANDAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANKEMENTERIAN AGAMA TENTANG PEDOMANPENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI WILAYAHKERJAjPENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI TEMPATKERJA.

Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Di Wilayah KeIjajPendidikan dan Pelatihan Di Tempat Kerja(DDWKjDDTK) Pendidikan dan Pelatihan TenagaAdministrasi pada Kementerian Agama adalahsebagaimana tercantum dalam lampiran yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusanini. terlampir;

Pedoman sebagaimana dimaksud pada diktum KESATUmerupakan pedoman yang digunakan oleh PusdiklatTenaga Administrasi dan Balai Diklat KeagamaanKementerian Agama dalam penyelenggaraan Diklat DiWilayah KeIjajDiklat Di Tempat KeIja.

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 11 Januari 2017

~~ ADANPENELITIANDAN;!:~ ANGANDAN PENDIDIKAN

~ W IHAN,

*

Page 3: KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMB .... SK Pedoman...-6-2. Sasaran Sasaran Pedoman Diklat di Wilayah Kerja adalah tersedianya pedoman Diklat di Wilayah Kerja bagi Pusdiklat Tenaga

-3-

LAMPIRANKEPUTUSANKEPALABADAN PENELITIANDAN PENGEMBANGANDANPENDIDIKANDANPELATIHANKEMENTERIANAGAMANOMOR 9 TAHUN 2017TENTANGPEDOMANPENDIDIKANDANPELATIHANDI WILAYAHKERJAjPENDIDIKAN DANPELATIHANDI TEMPATKERJA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki 17.504 pulau.

Kontur daratan Indonesia juga sangat unik karena banyaknya gunung dan

perbukitan. Hal ini terkadang menimbulkan tantangan tersendiri dalam hal

pemerataan pembangunan dan pendidikan. Pemerintah Republik Indonesia

yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo mencanangkan Nawa Cita yang

diantara programnya adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan

memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

Kementerian Agama merupakan Kementerian dengan satuan kerja

terbesar dan memiliki aparatur sipil terbanyak yaitu sejumlah 233.029

http:j j 103.7. 12.80jlaporanjtotal_pegawai.aspx (diunduh tanggal 22

Desember 2016) Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama tersebar hingga

ke pelosok daerah. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara pasal 70 yang menyebutkan bahwa setiap Aparatur Sipil Negara

memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.

Kompetensi im meliputi kompetensi teknis, manajerial maupun

sosiokultural. Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud an tara

lain melalui pendidikan dan pelatihan,

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun

2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil dalam

pasal 21 disebutkan bahwa diklat dapat diselenggarakan secara klasikal

danj atau non klasikal. Penyelenggaraan diklat secara klasikal dilakukan

dengan tatap muka. Penyelenggaraan Diklat secara non klasikal dapat

dilakukan dengan pelatihan di alam bebas, pelatihan di tempat kerja, dan

pelatihan dengan sistem jarak jauh.

Selanjutnya Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 75

tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

Kementerian Agama pasal 16 ayat 2 menyebutkan bahwa penyelenggaraan

diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan di

Page 4: KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMB .... SK Pedoman...-6-2. Sasaran Sasaran Pedoman Diklat di Wilayah Kerja adalah tersedianya pedoman Diklat di Wilayah Kerja bagi Pusdiklat Tenaga

-4-

Pusdiklat, Balai Diklat, jarak jauh atau di tempat lain yang memenuhi

persyaratan sebagai tempat diklat. Pusdiklat Tenaga Administrasi

merupakan salah satu unit kerja eselon II pada lingkungan Badan Litbang

dan Diklat Kementerian Agama yang memiliki tugas pokok melaksanakan

pendidikan dan pelatihan tenaga administrasi. Dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud, Pusdiklat Tenaga Administrasi memiliki fungsi

penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pendidikan dan

pelatihan di bidang perencanaan dan penyelenggaraan serta pelayanan

administrasi, penyusunan evaluasi, pelaporan dan publikasi hasil

pendidikan dan pelatihan. Pusdiklat Tenaga Administrasi juga berfungsi

untuk pelaksanaan perencanaan dan penyelenggaraan serta pelayanan

administrasi, penyusunan evaluasi, pelaporan dan publikasi hasil

pendidikan dan pelatihan. Fungsi lain dari Pusdiklat Tenaga Administrasi

adalah pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan dan

penyelenggaraan serta pelayanan administrasi dan publikasi hasil

penelitian.

Pusdiklat Tenaga Administrasi dalam melaksanakan pendidikan dan

pelatihan di bidang pendidikan dan dan pelatihan tenaga administrasi

dibantu oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kediklatan yaitu Balai Diklat

Keagamaan Aceh, Balai Diklat Keagamaan Medan, Balai Diklat Keagamaan

Padang, Balai Diklat Keagamaan Palembang, Balai Diklat Keagamaan

Jakarta, Balai Diklat Keagamaan Bandung, Balai Diklat Keagamaan

Semarang, Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Balai Diklat Keagamaan

Banjarmasin, Balai Diklat Keagamaan Manado, Balai Diklat Keagamaan

Denpasar, Balai Diklat Keagamaan Makasar, Balai Diklat Keagamaan Ambon

dan Balai Diklat Keagamaan Papua. Namun keterbatasan jumlah anggaran

Pusdiklat Tenaga Administrasi dan Balai Diklat Keagamaan serta jumlah

Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama yang cukup besar

menjadikan kuantitas diklat yang diselenggarakan belum dapat menjangkau

seluruh Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama.

Diklat di tempat kerja (DDTK)dan Diklat di Wilayah Kerja (DDWK)

merupakan salah satu cara untuk mengatasi tantangan tersebut. Diklat di

tempat kerja pada prinsipnya adalah diklat teknis yang dilaksanakan di

tempat kerja (on the job training). Sedangkan pada Diklat di Wilayah Kerja

(DDWK),peserta dapat dikumpulkan di titik tertentu seperti Kantor Wilayah

Kementerian Agama Propinsi, Institut agama Islam atau Kantor Kementerian

Agama terdekat. Pusdiklat atau Balai Diklat akan mengirimkan widyaiswara

untuk mengajar di tempat tersebut. Peserta Diklat tidak perlu mendatangi

Page 5: KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMB .... SK Pedoman...-6-2. Sasaran Sasaran Pedoman Diklat di Wilayah Kerja adalah tersedianya pedoman Diklat di Wilayah Kerja bagi Pusdiklat Tenaga

-5-

Pusdiklat atau Balai Diklat. Pedoman ini akan memfokuskan pada Diklat di

Wilayah Kerja. Terdapat beberapa keuntungan penyelenggaraan DDWK

diantaranya yaitu penghematan anggaran negara. Penyelenggaraan Diklat

dengan mengirimkan penyelenggara dan pengajar Diklat ke daerah akan

menghemat anggaran negara karena tidak memerlukan biaya transportasi

yang besar. Selain itu, diklat di wilayah kerja merupakan sistem diklat yang

dianggap memiliki daya jangkau luas karena dapat menjangkau aparatur

sipil negara (ASN)hingga ke pelosok daerah. Dengan karakteristik tersebut,

diklat di wilayah kerja seringkali dianggap sebagai solusi terkait dengan

pemerataan kesempatan untuk mengikuti diklat bagi aparatur sipil negara.

Melalui sistem Diklat di wilayah kerja, setiap orang dapat memperoleh akses

terhadap diklat berkualitas tanpa harus meninggalkan keluarga dan

pekerjaan dalam waktu yang panjang. Oleh karena itu, Pusdiklat Tenaga

Administrasi memandang penting untuk menyusun pedoman Pelaksanaan

Diklat di Wilayah Kerja untuk Diklat Teknis Administrasi.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

dan Pelatihan jabatan Pegawai Negeri Sipil;

3. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian

Agama;

4. Peraturan Menteri Agama Nomor 59 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan

Keagamaan;

5. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 75 Tahun 2015 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai pada

Kementerian Agama; dan

6. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 42 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama.

c. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

Pedoman ini bertujuan untuk memberikan acuan bagi Pusdiklat

Tenaga Administrasi dan Balai Diklat Keagamaan dalam

menyelenggarakan Diklat di Wilayah Kerja (DDWK).

Page 6: KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMB .... SK Pedoman...-6-2. Sasaran Sasaran Pedoman Diklat di Wilayah Kerja adalah tersedianya pedoman Diklat di Wilayah Kerja bagi Pusdiklat Tenaga

-6-

2. Sasaran

Sasaran Pedoman Diklat di Wilayah Kerja adalah tersedianya

pedoman Diklat di Wilayah Kerja bagi Pusdiklat Tenaga Administrasi

dan Balai Diklat Keagamaan seluruh Indonesia sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

D. Pengertian1. Diklat

Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam

rangka meningkatkan kemampuan aparatur sipil negara.

2. Diklat Teknis Administrasi:

Diklat Teknis Umurrr/ Administrasi merupakan diklat yang

diselenggarakan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang

bersifat teknis umum/ administrasi dan manajemen dalam rangka

pericapaian kompetensi yang terkait dengan pekerjaan yang

bersangkutan, sehingga mampu melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya secara profesional.

3. Wilayah Kerja :

Wilayah kerja bagi Pusdiklat meliputi seluruh wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan Wilayah kerja bagi Balai

Diklat Keagamaan mengacu pada Peraturan Menteri Agama nomor 59

tahun 2015 tentang Organisasi Tata Kerja Balai Pendidikan dan

Pelatihan Keagamaan.

4. Diklat di Wilayah Kerja :

Diklat di wilayah kerja merupakan diklat yang diselenggarakan di

wilayah kerja tertentu.

BAB II

KURIKULUM

A. Pusdiklat

Kurikulum Diklat di Wilayah Kerja menggunakan kurikulum Diklat

reguler dengan tambahan materi fasilitator. Kurikulum Diklat di Wilayah

Kerja dirancang dengan menitikberatkan pada teori. Berikut adalah struktur

kurikulum Diklat di Wilayah Kerja yang diselenggarakan Pusdiklat Tenaga

Administrasi:

Page 7: KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMB .... SK Pedoman...-6-2. Sasaran Sasaran Pedoman Diklat di Wilayah Kerja adalah tersedianya pedoman Diklat di Wilayah Kerja bagi Pusdiklat Tenaga

-7-

No. Materi Kurikulum Mata Diklat

l. Kelompok Dasar l. Kebijakan Teknis Diklat

2. Pancasila sebagai Kepribadian dan

Jati Diri Bangsa

3. Kapita Selekta Kementerian Agama

4. Andragogi

2. Kelompok Inti Menyesuaikan dengan jenis diklatnya

3. Kelompok Penunjang l. Building Learning Commitment

(BLC)

2. Pre Test dan Post Tes

3. Overview program

4. Evaluasi program

B. Balai Diklat Keagamaan

Kurikulum Diklat di Wilayah Kerja menggunakan kurikulum Diklat

reguler. Kurikulum Diklat di Wilayah Kerja ini dirancang dengan

menitikberatkan pada praktek. Berikut adalah struktur kurikulum Diklat di

Wilayah Kerja yang diselenggarakan Balai Diklat Keagamaan:

No. Materi Kurikulum Mata Diklat

l. Kelompok Dasar l. Kebijakan Teknis Diklat

2. Pancasila sebagai Kepribadian dan Jati

Diri Bangsa

3. Kapita Selekta Kementerian Agama

2. Kelompok Inti Menyesuaikan dengan jenis diklatnya

3. Kelompok Penunjang l. Building Learning Commitment

(BLC)

2. Pre Test dan Post Tes

3. Overview program

4. Evaluasi program

Page 8: KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMB .... SK Pedoman...-6-2. Sasaran Sasaran Pedoman Diklat di Wilayah Kerja adalah tersedianya pedoman Diklat di Wilayah Kerja bagi Pusdiklat Tenaga

-8-

BAB III

PESERTA

A. Kriteria

1. Pusdiklat

a. Peserta Diklat di Wilayah Kerja (DDWK)Pusdiklat merupakan

representasi dari daerah atau wilayah baik territorial maupun

administratif yang diproyeksikan menjadi trainer/ fasilitator.

b. Peserta Diklat di Wilayah Kerja (DDWK) Pusdiklat memiliki

kualifikasi pangkat / golongan minimal Penata- 111/c dan

diutamakan pernah mengikuti diklat sejenis.

2. Balai Diklat Keagamaan

a. Peserta Diklat di Wilayah Kerja Balai Diklat Keagamaan

merupakan representasi dari unit kerja, daerah atau wilayah

baik territorial maupun administratif sesuai kewenangannya.

b. Peserta Diklat di Balai Diklat Keagamaan adalah aparatur sipil

negara di wilayah kerjanya.

B. Persyaratan

Persyaratan peserta Diklat di Wilayah Kerja:

a. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter

Pemerin tah;

b. Penugasan dari instansinya yang dibuktikan dengan Surat Tugas

dari Pejabat Pembina Kepegawaian Kementerian Agama; dan

c. Persyaratan-persyaratan lain yang ditetapkan sesuai dengan jenis

diklat yang diselenggarakan.

C. Penugasan

Penugasan Peserta Diklat di Wilayah Kerja dilaksanakan oleh pejabat

yang berwenang di unit kerja Kementerian Agama di wilayah pelaksanaan

Diklat di Wilayah Kerja. Penugasan dilakukan dengan memperhatikan skala

prioritas dan jarak unit kerja peserta dengan lokasi Diklat di Wilayah Kerja.

D. Jumlah

Jumlah peserta DDWK minimal 30 orang dan maksimal 40 orang per

angkatan.

Page 9: KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMB .... SK Pedoman...-6-2. Sasaran Sasaran Pedoman Diklat di Wilayah Kerja adalah tersedianya pedoman Diklat di Wilayah Kerja bagi Pusdiklat Tenaga

-9-

BABIV

TENAGA KEDIKLATAN

A. Jenis Tenaga Kediklatan

Tenaga kediklatan pada Diklat di Wilayah Kerja adalah:

1. Tenaga Pengajar yang meliputi Widyaiswara, pakar, praktisi, dan

narasumber lainnya;

2. Pengelola dan Penyelenggara Diklat di Pusdiklat Tenaga

Administrasi atau di Balai Diklat Keagamaan.

B. Persyaratan Tenaga Kediklatan

1. Tenaga pengajar pada Diklat di Wilayah Kerja memiliki:

a. kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran yang

diindikasikan dengan kualifikasi, pengalaman dan keahlian

yang sesuai program Diklat di Wilayah Kerja; dan

b. kemampuan dalam penguasaan substansi mata Diklat yang

diajarkan yang diindikasikan dengan kualifikasi, pengalaman

dan keahlian untuk mengajar pada Diklat dimaksud.

2. Pengelola dan Penyelenggara Diklat di Pusdiklat Tenaga

Administrasi atau di Balai Diklat Keagamaan memiliki kompetensi

yang dibutuhkan.

BABV

FASILITAS DIKLAT

A. Prasarana

Prasarana yang diperlukan dalam Diklat di Wilayah Kerja meliputi:

1. Akomodasi

2. Ruang kelas

3. Tempat ibadah

B. Sarana

Penyelenggaraan Diklat di Wilayah Kerja menggunakan saran a :1. ATK

2. Perlengkapan peserta

3. Papan tulis;

4. Flip chart;

5. Sound system;

6. Komputer j Laptop;

7. LCD Projector;

8. ModuljBahan Ajar;

Page 10: KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMB .... SK Pedoman...-6-2. Sasaran Sasaran Pedoman Diklat di Wilayah Kerja adalah tersedianya pedoman Diklat di Wilayah Kerja bagi Pusdiklat Tenaga

-10-

BAB VI

PERENCANAAN, PEMBINAAN, DAN PEMBIAY AAN

A. Perencanaan

Perencanaan Diklat di Wilayah Kerja diatur sebagai berikut :

1. Pusdiklat Tenaga Administrasi atau Balai Diklat Keagamaan

melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait.

2. Pusdiklat Tenaga Administrasi/Balai Diklat

memberikan informasi tentang program DDWK

Keagamaan

yang akan

diselenggarakan.

3. Stakeholder dapat mengusulkan pelaksanaan DDWK dan

pelaksanaannya disesuaikan dengan prioritas program dan

ketersediaan anggaran Pusdiklat Tenaga Administrasi/Balai Diklat

Keagamaan.

4. Pusdiklat Tenaga Administrasi atau Balai Diklat Keagamaan

membentuk Tim Penyelenggara dan Tim Tenaga Pengajar dengan

penugasan masing-masing termasuk pemantauan, penilaian dan

pembimbingan terhadap peserta Diklat.

5. Pengelola dan penyelenggara Diklat mempersiapkan pelaksanaan

Diklat di Wilayah Kerja.

B. Pembinaan

Pembinaan Diklat di Wilayah Kerja diatur dan dilakukan oleh Pusdiklat

Tenaga Administrasi.

C. Pembiayaan

1. Pembiayaan Diklat di Wilayah Kerja yang dilaksanakan oleh

Pusdiklat Tenaga Administrasi berasal dari DIPA Badan Litbang

dan Diklat.

2. Pembiayaan Diklat di Wilayah Kerja yamg dilaksanakan oleh Balai

Diklat Keagamaan berasal dari DIPABalai Diklat Keagamaan

Page 11: KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMB .... SK Pedoman...-6-2. Sasaran Sasaran Pedoman Diklat di Wilayah Kerja adalah tersedianya pedoman Diklat di Wilayah Kerja bagi Pusdiklat Tenaga

-11-

BAB VII

PENYELENGGARAAN

A. Kepanitiaan

1. Struktur Panitia Pelaksana Diklat di Wilayah Kerja yang

dilaksanakan Pusdiklat Tenaga Administrasi terdiri dari:

a. Pengarah

b. Penanggung Jawab

c. Ketua Pelaksana

d. Sekretaris/Bidang Akademis

e. Anggota

2. Struktur Panitia Pelaksana Diklat di Wilayah Kerja yang

dilaksanakan Balai Diklat Keagamaan terdiri dari:

a. Penanggung Jawab

b. Ketua Pelaksana

c. Sekretaris/Bidang Akademis

d. Anggota

B. Tugas Panitia Pelaksana

Dalam penyelenggaraan Diklat di Wilayah Kerja Kementerian Agama,

panitia pelaksana Diklat bertugas sebagai berikut:

1. Penanggung Jawab

Bertanggung jawab atas keseluruhan proses penyelenggaraanDDWK.

2. Ketua

a. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan diklat sehari-

hari;

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas;

c. Mengidentifikasi, menganalisis, dan mencan alternatif

pemecahan masalah yang dihadapi;

d. Menyampaikan laporan pelaksanaan diklat kepada Kapusdiklat

Tenaga Administrasi atau Kepala Balai Diklat Keagamaan.

3. Sekretaris /Bidang Akademik

a. Bertanggung jawab atas terjadinya proses belajar mengajar

yang kondusif, baik kegiatan yang bersifat kurikuler maupun

nonkurikuler;

b. Menyiapkan jadwal kegiatan diklat

c. Menyediakan buku panduan bagi peserta diklat;

Page 12: KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMB .... SK Pedoman...-6-2. Sasaran Sasaran Pedoman Diklat di Wilayah Kerja adalah tersedianya pedoman Diklat di Wilayah Kerja bagi Pusdiklat Tenaga

-12-

d. Menyediakan bahan dan alat bantu belajar;

e. Memonitor proses belajar mengajar;

f. Melaksanakan evaluasi pembelajaran (pre dan post tes),

penyelenggaraan, dan peserta serta widyaiswara;

g. Membuat laporan pelaksanaan diklat.

4. Anggota

a. Menyiapkan sarana prasarana pelaksanaan diklat;

b. Membantu tugas Ketua dan sekretars zbidang akademik;

c. Berperan aktif dalam setiap aktivitas/kegiatan diklat.

c. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Diklat di Wilayah Kerja disesuaikan dengan

kurikulum yang ditetapkan.

D. Honorarium

Honorarium kepanitiaan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.

BAB VIII

EVALUASI DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap Diklat di Wilayah Kerja dilakukan dengan mengacu pada

SIMDIKLAT (Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dan Pelatihan).

Evaluasi yang dilakukan meliputi:

A. Evaluasi

1. Evaluasi Penyelenggaraan

a. Kepesertaan

1) Penetapan Peserta

2) Pemanggilan peserta

3) Penegakan disiplin peserta

b. Kepani tiaan

1) Pelayanan

2) kedisiplinan

3) Kerjasama dengan peserta

4) Pelayanan terhadap narasumber /widyaiswara

5) Sikap terhadap peserta

c. Kurikulum

1) Jadwal diklat

2) Materi diklat

3) Manfaat materi diklat

4) Ekstrakurikuler

Page 13: KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMB .... SK Pedoman...-6-2. Sasaran Sasaran Pedoman Diklat di Wilayah Kerja adalah tersedianya pedoman Diklat di Wilayah Kerja bagi Pusdiklat Tenaga

-13-

d. Akomodasi

1) Kebersihan

2) Kenyamanan

e. Konsumsi (Makan dan kudapan)

1) Menu

2) Penyajian

3) higienisf. Sarana Diklat

1) Ruang kelas

2) Alat bantu

3) Bahan belajar

4) asrama

2. Evaluasi peserta Terhadap Fasilitator

a. Penguasaan materi

b. Sistematika penyajian

c. Kemampuan menyajikan

d. Pencapaian tujuan mata diklat

e. Penggunaan metode dan sarana pembelajaran

f. Cara menjawab pertanyaan peserta

g. Penggunaan bahasa

h. Sikap dan perilaku

1. Pemberian motivasi kepada peserta

J. Ketepatan waktu dan kehadiran

k. Kerapian berpakaian

1. Kerjasama antar Widyaiswara (jika dalam tim)

3. Evaluasi WidyaiswaraTerhadap Peserta

a. Keaktifan

b. Kedisiplinan

c. Kerapian

d. Kesopanan

e. Kerjasama

4. Evaluasi Pembelajaran

Merupakan evaluasi terhadap hasil belajar yang dapat dicapai oleh

seorang peserta diklat selama diklat berlangsung. Dilakukan dengan

pelaksanaan pre test pada awal pembelajaran dan melaksanakan post

test setelah proses pembelajaran berakhir. Pada Diklat tertentu,

dilakukan ujian akhir untuk menentukan kelulusan peserta.

Page 14: KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMB .... SK Pedoman...-6-2. Sasaran Sasaran Pedoman Diklat di Wilayah Kerja adalah tersedianya pedoman Diklat di Wilayah Kerja bagi Pusdiklat Tenaga

-14-

5. Evaluasi Dampak Diklat (Pasca Diklat)

Evaluasi ini dilakukan oleh Pusdiklat Tenaga Administrasi atau

Balai Diklat Keagamaan untuk melihat seberapa besar dampak diklat

terhadap organisasi, dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun

setelah diklat dilaksanakan.

B. Pelaporan

Setelah selesai penyelenggaraan Diklat di Wilayah Kerja, penyelenggara

Diklat membuat laporan diklat sesuai aturan yang berlaku sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan diklat.

BABIX

SERTIFlKASI DAN REGISTRASI

A. Sertifikasi

Sertifikat diberikan kepada peserta yang telah selesai mengikuti Diklat

di Wilayah Kerja. Pembuatan sertifikat Diklat di Wilayah Kerja Kementerian

Agama disesuaikan dengan pedoman pembuatan sertifikat yang terdapat

pada SIMDIKLATBadan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dan instansi

pembina terkait.

B. Registrasi

Dokumen kepesertaan diregistrasi dalam SIMDIKLAT Badan Litbang

dan Diklat Kernenterian Agama.

BABXPENUTUP

Pedoman im merupakan acuan bagi Pusdiklat Tenaga Administrasi

Kementerian Agama dan Balai Diklat Keagamaan seluruh Indonesia dalam

menyelenggarakan program Diklat di Wilayah Kerja.

Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur lebih lanjut

dalam petunjuk teknisjpanduan tersendiri.

~ERt~E~P~A~L~ABADANPENELITIANDAN~ MBANGANDAN

,~,,,,,",KANDANPELATIHAN,