KEPUTUSAN TATA CARA USULAN REVISI ANGGARAN DI...

38
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110/KEPMEN-KP/SJ/2019 TENTANG TATA CARA USULAN REVISI ANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan anggaran dan tertib penyelenggaraan revisi anggaran di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku, perlu menetapkan tata cara usulan revisi anggaran di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Tata Cara Usulan Revisi Anggaran di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178);

Transcript of KEPUTUSAN TATA CARA USULAN REVISI ANGGARAN DI...

KEPUTUSAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 110/KEPMEN-KP/SJ/2019

TENTANG

TATA CARA USULAN REVISI ANGGARAN

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan anggaran dan tertib

penyelenggaraan revisi anggaran di Lingkungan

Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sesuai

dengan peraturan yang berlaku, perlu menetapkan tata

cara usulan revisi anggaran di lingkungan Kementerian

Kelautan dan Perikanan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang

Tata Cara Usulan Revisi Anggaran di Lingkungan

Kementerian Kelautan dan Perikanan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178);

- 2 -

3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

4. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang

Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111),

sebagaimana telah diubah dengan dengan Peraturan

Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas

Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang

Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran

negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 5);

5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220),

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan Nomor 7/PERMEN-KP/2018

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan

dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan

Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 317);

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.02/2017

tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

Negara/Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

142/PMK.02/2018 Tahun 2018 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

94/PMK.02/2017 tentang Petunjuk Penyusunan dan

Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

Negara/Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran;

- 3 -

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor

206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi Anggaran

Tahun 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 1851);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

TENTANG TATA CARA USULAN REVISI ANGGARAN DI

LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN.

KESATU : Menetapkan Tata Cara Usulan Revisi Anggaran di

Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan

sebagaimana tersebut dalam Lampiran I dan Lampiran II

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Keputusan Menteri ini.

KEDUA : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 28 Agustus 2019

a.n MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIASEKRETARIS JENDERAL,

ttd.

NILANTO PERBOWO

Lembar PengesahanPejabat Paraf

Plt. Kabag PUU II

- 4 -

LAMPIRAN IKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANANREPUBLIK INDONESIANOMOR 110/KEPMEN-KP/SJ/2019TENTANG TATA CARA USULAN REVISI ANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DANPERIKANAN

TATA CARA USULAN REVISI ANGGARAN

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Dalam rangka kelancaran pelaksanaan revisi anggaran di lingkungan

Kementerian Kelautan dan Perikanan dan menindaklanjuti Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi Anggaran

Tahun Anggaran 2019, ditetapkan tata cara usulan revisi anggaran di

lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai berikut:

1. Revisi anggaran kewenangan Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian

Keuangan

a. Usulan revisi anggaran Satker Pusat (termasuk BLU) dan Daerah (DK)

di lingkup Sekretariat Jenderal

1) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Kepala Satker mengajukan

usulan revisi anggaran kepada Kepala Biro Keuangan dilengkapi

dengan persyaratan dokumen pendukung yang diperlukan sesuai

dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018

tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2019 antara

lain berupa:

a) surat usulan revisi;

b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan

kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait

dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Keputusan Menteri ini;

c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

d) matrik semula menjadi; dan

e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi,

antara lain:

1) surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) KPA;

- 5 -

2) surat pernyataan tanggung jawab kebenaran tagihan dan

kecukupan sisa dana atas tunggakan dari KPA;

3) surat pernyataan pergeseran anggaran

belanja barang ke belanja modal dari KPA/Kepala Satker,

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri

ini.

2) Dalam hal revisi anggaran mengakibatkan perubahan Rencana

Kerja (Renja) kementerian yang pelaksanaannya dalam rangka

mengakomodasi adanya perubahan struktur organisasi

kementerian, APBN Perubahan, perubahan DIPA, kebijakan

Presiden, dan/atau perubahan lain yang terkait dengan informasi

dalam dokumen Renja kementerian, KPA/Kepala Satker melakukan

koordinasi terlebih dahulu dengan Biro Perencanaan;

3) Biro Keuangan meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan

dokumen pendukung yang disampaikan oleh KPA/Kepala Satker

dan membuat catatan penelitian antara lain memuat kesesuaian

usulan revisi dengan peraturan yang berlaku, mengakibatkan

ada/tidaknya perubahan target dan volume output/kebijakan

prioritas kementerian/nasional, kemudian menyampaikan surat

permintaan reviu kepada Inspektorat Jenderal dengan tembusan

Sekretaris Jenderal, dengan melampirkan antara lain:

a) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan

kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait

dengan substansi usulan revisi dari KPA/Kepala Satker;

b) catatan penelitian;

c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

d) matrik semula menjadi;

e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.

4) Inspektorat Jenderal melakukan reviu dengan cara verifikasi atas

kelengkapan dan kebenaran dokumen yang dipersyaratkan serta

kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran dan

membuat Catatan Hasil Reviu (CHR) yang ditandatangani oleh

Satker/Pejabat yang ditunjuk dan Surat Hasil Reviu (SHR) dalam

jangka waktu paling lama 6 (enam) hari kerja;

- 6 -

5) CHR yang ditandatangani oleh Satker/Pejabat yang ditunjuk

disampaikan kepada Biro Keuangan dan SHR disampaikan kepada

Sekretaris Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Biro

Keuangan;

6) Biro Keuangan menyiapkan surat usulan revisi anggaran untuk

ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal sebagaimana tercantum

dalam Lampiran II huruf C yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Keputusan Menteri ini;

7) Berdasarkan surat usulan revisi anggaran yang ditandatangani oleh

Sekretaris Jenderal, Biro Keuangan mengajukan usulan revisi

anggaran kepada Direktorat Jenderal Anggaran melalui sistem

Aplikasi Satu DJA atau media lain dengan disertai dokumen

berupa:

a) surat usulan revisi;

b) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

c) matrik semula menjadi; dan

d) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.

8) Dalam hal revisi menyebabkan pergeseran anggaran antarSatker,

Biro Keuangan menyiapkan surat persetujuan revisi anggaran

antarSatker yang ditandatangani oleh eselon I sebagaimana

tercantum dalam Lampiran II huruf D yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

b. Usulan revisi anggaran Satker Pusat dan/atau Daerah (UPT/DK/TP) di

lingkup Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan

1) KPA/Kepala Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada

Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan

dilengkapi dengan persyaratan dokumen pendukung yang

diperlukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun

Anggaran 2019 antara lain berupa:

a) surat usulan revisi;

b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan

kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait

dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Keputusan Menteri ini;

c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

- 7 -

d) matrik semula menjadi; dan

e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi,

antara lain

1) surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) KPA;

2) surat pernyataan tanggung jawab kebenaran tagihan dan

kecukupan sisa dana atas tunggakan dari KPA;

3) surat pernyataan pergeseran anggaran

belanja barang ke belanja modal dari KPA/Kepala Satker,

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri

ini.

2) Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan

meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan dokumen

pendukung yang disampaikan oleh KPA/Kepala Satker dan

membuat catatan penelitian antara lain memuat kesesuaian usulan

revisi dengan peraturan yang berlaku, mengakibatkan

ada/tidaknya perubahan target dan volume output/kebijakan

prioritas kementerian/nasional, kemudian menyampaikan surat

permintaan reviu kepada Inspektorat Jenderal dan tembusan

kepada Sekretariat Jenderal c.q. Biro Keuangan dengan

melampirkan antara lain:

a) Surat Pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan

kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait

dengan substansi usulan revisi dari KPA/Kepala Satker;

b) Catatan penelitian Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat

Jenderal/Badan;

c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

d) Matrik Semula Menjadi;

e) Dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.

3) Biro Keuangan berdasarkan tembusan dari unit eselon I

memberikan tanggapan terhadap usulan revisi sebagai bahan

masukan Inspektorat Jenderal dalam jangka waktu paling lama 5

(lima) hari kerja sejak diterimanya tembusan dari unit kerja eselon

I;

4) Dalam hal Biro Keuangan tidak memberi tanggapan dalam jangka

waktu 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya tembusan dari unit kerja

eselon I, Inspektorat Jenderal dapat melakukan reviu usulan

- 8 -

anggaran yang diusulkan oleh Sekretariat Inspektorat

Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan;

5) Dalam hal Revisi anggaran mengakibatkan perubahan Renja

kementerian yang pelaksanaanya dilaksanakan dalam rangka

mengakomodasi adanya perubahan struktur organisasi

kementerian/lembaga, APBN Perubahan, perubahan DIPA,

kebijakan Presiden, dan/atau perubahan lain yang terkait dengan

informasi dalam dokumen Renja kementerian, Sekretariat

Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan melakukan

koordinasi terlebih dahulu dengan Biro Perencanaan;

6) Dalam hal usulan revisi anggaran mengakibatkan perubahan

anggaran program, Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat

Jenderal/Badan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Biro

Keuangan;

7) Inspektorat Jenderal melakukan reviu dengan cara verifikasi atas

kelengkapan dan kebenaran dokumen yang dipersyaratkan serta

kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran dan

membuat CHR yang ditandatangani oleh Satker/Pejabat yang

ditunjuk dan SHR dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) hari

kerja;

8) CHR yang ditandatangani oleh Satker/Pejabat yang ditunjuk

disampaikan kepada Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat

Jenderal/Badan dengan tembusan kepada Biro Keuangan dan SHR

disampaikan kepada Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala

Badan dengan tembusan Sekretaris Jenderal dan Kepala Biro

Keuangan;

9) Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan

menyiapkan surat usulan revisi anggaran untuk ditandatangani

oleh Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf C yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini;

10) Berdasarkan surat usulan revisi anggaran yang ditandatangani oleh

Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan, Sekretariat

Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan mengajukan

usulan revisi anggaran kepada Direktorat Jenderal Anggaran

melalui sistem Aplikasi Satu DJA atau media lain dengan disertai

dokumen berupa:

- 9 -

a) surat usulan revisi;

b) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

c) matrik semula menjadi; dan

d) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.

11) Dalam hal revisi menyebabkan pergeseran anggaran antarSatker,

Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan

menyiapkan surat persetujuan revisi anggaran antarSatker yang

ditandatangani oleh eselon I sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II huruf D yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Keputusan Menteri ini.

12) Dalam hal unit kerja eselon I belum memiliki ID Revisi, dapat

mengajukan permintaan user ID dan password aplikasi Satu DJA

ke Pusat Layanan DJA.

2. Revisi anggaran kewenangan Direktorat Pelaksanaan Anggaran, Direktorat

Jenderal Perbendaharaan

a. Usulan revisi anggaran Satker Pusat (termasuk BLU) dan Daerah (DK)

di lingkup Sekretariat Jenderal

1) KPA/Kepala Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada

Kepala Biro Keuangan dilengkapi dengan persyaratan dokumen

pendukung yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi

Anggaran Tahun Anggaran 2019 antara lain berupa:

a) surat usulan revisi;

b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan

kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait

dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Keputusan Menteri ini;

c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

d) matrik semula menjadi; dan

e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi,

antara lain:

1) surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) KPA;

2) surat pernyataan tanggung jawab kebenaran tagihan dan

kecukupan sisa dana atas tunggakan dari KPA;

3) surat pernyataan pergeseran anggaran

belanja barang ke belanja modal dari KPA/Kepala Satker,

- 10 -

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri

ini.

2) Biro Keuangan meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan

dokumen pendukung yang disampaikan oleh KPA/Kepala Satker

dan menyiapkan surat usulan revisi anggaran untuk

ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal sebagaimana tercantum

dalam Lampiran II huruf E yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Keputusan Menteri ini

3) Untuk Revisi Anggaran berupa pencantuman/perubahan/

penghapusan pada catatan halaman IV.B DIPA yang

direkomendasikan oleh APIP, Sekretaris Jenderal melalui Biro

Keuangan menyampaikan terlebih dahulu usulan revisi anggaran

yang telah diteliti kepada Inspektorat Jenderal untuk direviu;

4) Inspektorat Jenderal melakukan reviu dengan cara verifikasi atas

kelengkapan dan kebenaran dokumen yang dipersyaratkan serta

kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran dan

membuat CHR yang ditandatangani oleh Satker/Pejabat dan SHR

dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) hari kerja;

5) CHR yang ditandatangani oleh Satker/Pejabat yang ditunjuk

disampaikan kepada Biro Keuangan dan SHR disampaikan kepada

Sekretaris Jenderal dengan tembusan Kepala Biro Keuangan;

6) Berdasarkan surat usulan revisi anggaran yang ditandatangani oleh

Sekretaris Jenderal, Biro Keuangan mengajukan usulan revisi

anggaran kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran melalui sistem

Aplikasi Satu DJA atau media lain dengan disertai dokumen

berupa:

a) surat usulan revisi;

b) ARSIP Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

c) matrik semula menjadi; dan

d) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.

7) Dalam hal revisi menyebabkan pergeseran anggaran antarSatker,

Biro Keuangan menyiapkan surat persetujuan revisi anggaran antar

Satker yang ditandatangani oleh eselon I sebagaimana tercantum

dalam Lampiran II huruf D yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

- 11 -

b. Usulan revisi anggaran Satker Pusat dan/atau Daerah (UPT/DK/TP) di

lingkup Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan

1) KPA/Kepala Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada

Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan

dilengkapi dengan persyaratan dokumen pendukung yang

diperlukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun

Anggaran 2019 antara lain berupa:

a) surat usulan revisi;

b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan

kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait

dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Keputusan Menteri ini;

c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

d) matrik semula menjadi; dan

e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi,

antara lain:

1) surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) KPA;

2) surat pernyataan tanggung jawab kebenaran tagihan dan

kecukupan sisa dana atas tunggakan dari KPA;

3) surat pernyataan pergeseran anggaran

belanja barang ke belanja modal dari KPA/Kepala Satker,

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri

ini.

2) Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan

meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan dokumen

pendukung yang disampaikan oleh KPA/Kepala Satker dan

menyiapkan surat usulan revisi anggaran untuk ditandatangani

oleh Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf E yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

3) Untuk Revisi Anggaran berupa pencantuman/perubahan/

penghapusan pada catatan halaman IV.B DIPA yang

direkomendasikan oleh APIP, Inspektur Jenderal/Direktur

Jenderal/Kepala Badan melalui Sekretariat Inspektorat

- 12 -

Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan menyampaikan terlebih

dahulu usulan revisi anggaran yang telah diteliti kepada Inspektorat

Jenderal untuk direviu;

4) Inspektorat Jenderal melakukan reviu dengan cara verifikasi atas

kelengkapan dan kebenaran dokumen yang dipersyaratkan serta

kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran dan

membuat CHR yang ditandatangani oleh Satker/Pejabat dan SHR

dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) hari kerja;

5) CHR yang ditandatangani oleh Satker/Pejabat yang ditunjuk

disampaikan kepada Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat

Jenderal/Badan dengan tembusan Biro Keuangan dan SHR

disampaikan kepada Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala

Badan dengan tembusan Sekretaris Jenderal dan Kepala Biro

Keuangan;

6) Berdasarkan surat usulan revisi anggaran yang ditandatangani oleh

Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan, Sekretariat

Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan mengajukan

usulan revisi anggaran kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran

melalui sistem Aplikasi Satu DJA atau media lain dengan tembusan

Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro Keuangan dengan disertai

dokumen berupa:

a) Surat usulan revisi;

b) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

c) matrik semula menjadi; dan

d) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.

7) Dalam hal revisi menyebabkan pergeseran anggaran antarSatker,

Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan

menyiapkan surat persetujuan revisi anggaran antarSatker yang

ditandatangani oleh eselon I sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II huruf D yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Keputusan Menteri ini.

3. Revisi anggaran kewenangan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan,

Kementerian Keuangan

a. Usulan revisi anggaran Satker Pusat di lingkup Sekretariat Jenderal

1) Kepala Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada Kepala

Biro Keuangan dilengkapi dengan persyaratan dokumen

pendukung yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Menteri

- 13 -

Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi

Anggaran Tahun Anggaran 2019 antara lain berupa:

a) surat usulan revisi;

b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan

kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait

dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Keputusan Menteri ini;

c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

d) matrik semula menjadi; dan

e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi,

antara lain:

1) surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) KPA;

2) surat pernyataan tanggung jawab kebenaran tagihan dan

kecukupan sisa dana atas tunggakan dari KPA;

3) surat pernyataan pergeseran anggaran

belanja barang ke belanja modal dari KPA/Kepala Satker,

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri

ini.

2) Biro Keuangan meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan

dokumen pendukung yang disampaikan oleh Kepala Satker dan

menyiapkan surat usulan revisi anggaran untuk ditandatangani

oleh KPA sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf F yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

3) Berdasarkan surat usulan revisi anggaran yang ditandatangani oleh

KPA, Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada Kanwil

Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat melalui sistem

Aplikasi Satu DJA atau media lain dengan disertai dokumen

berupa:

a) surat usulan revisi;

b) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

c) matrik semula menjadi; dan

d) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.

4) Dalam hal revisi menyebabkan pergeseran anggaran antarSatker,

Biro Keuangan menyiapkan surat persetujuan revisi anggaran

antarSatker yang ditandatangani oleh eselon I sebagaimana

- 14 -

tercantum dalam Lampiran II huruf D yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

b. Usulan revisi anggaran Satker Dekonsentrasi di lingkup Sekretariat

Jenderal

1) Usulan revisi anggaran Satker Dekonsentrasi di lingkup Sekretariat

Jenderal dapat langsung disampaikan oleh KPA kepada Kanwil

Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat dengan tembusan

Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro Keuangan;

2) Revisi pergeseran anggaran antarkeluaran (output) dalam 1 (satu)

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam 1 (satu) lokasi yang

sama harus disampaikan oleh KPA/Kepala Satker kepada

Sekretaris Jenderal c.q. Biro Keuangan untuk mendapatkan

persetujuan Sekretaris Jenderal, dilengkapi dengan persyaratan

dokumen pendukung yang diperlukan sesuai dengan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara

Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2019 antara lain berupa:

a) surat usulan revisi;

b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan

kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait

dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Keputusan Menteri ini;

c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

d) matrik semula menjadi; dan

e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi,

antara lain:

1) surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) KPA;

2) surat pernyataan tanggung jawab kebenaran tagihan dan

kecukupan sisa dana atas tunggakan dari KPA;

3) surat pernyataan pergeseran anggaran

belanja barang ke belanja modal dari KPA/Kepala Satker,

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dalam Keputusan Menteri

ini.

3) Biro Keuangan meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan

dokumen pendukung yang disampaikan oleh KPA/Kepala Satker

dan menyiapkan surat persetujuan revisi untuk ditandatangani

- 15 -

oleh Sekretaris Jenderal sebagaimana tercantum dalam Lampiran

II huruf G yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Keputusan Menteri ini;

4) Berdasarkan persetujuan revisi yang ditandatangani oleh Sekretaris

Jenderal, KPA mengajukan usulan revisi anggaran kepada Kanwil

Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat melalui sistem

Aplikasi Satu DJA atau media lain dengan disertai dokumen

berupa:

a) surat usulan revisi;

b) surat persetujuan revisi dari Sekretaris Jenderal;

c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

d) matrik semula menjadi; dan

e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi;

c. Usulan revisi anggaran Satker BLU dapat langsung disampaikan oleh

KPA kepada Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi DKI

Jakarta dengan tembusan Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro

Keuangan.

d. Usulan revisi anggaran Satker Pusat di lingkup Inspektorat

Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan

1) Kepala Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada

Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan

dilengkapi dengan persyaratan dokumen pendukung yang

diperlukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun

Anggaran 2019 antara lain berupa:

a) surat usulan revisi;

b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan

kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait

dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Keputusan Menteri ini;

c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

d) matrik semula menjadi; dan

e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi,

antara lain:

1) surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) KPA;

- 16 -

2) surat pernyataan tanggung jawab kebenaran tagihan dan

kecukupan sisa dana atas tunggakan dari KPA;

3) surat pernyataan pergeseran anggaran

belanja barang ke belanja modal dari KPA/Kepala Satker,

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri

ini.

2) Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan

meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan dokumen

pendukung yang disampaikan oleh Kepala Satker dan menyiapkan

surat usulan revisi anggaran untuk ditandatangani oleh KPA

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf F yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dalam Keputusan Menteri ini.

3) Berdasarkan surat usulan revisi anggaran yang ditandatangani oleh

KPA, Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada Kanwil

Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat melalui sistem

Aplikasi Satu DJA atau media lain dengan tembusan Sekretaris

Jenderal c.q. Kepala Biro Keuangan dengan disertai dokumen

berupa:

a) surat usulan revisi;

b) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

c) matrik semula menjadi; dan

d) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi;

4) Dalam hal revisi menyebabkan pergeseran anggaran antarSatker,

Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan

menyiapkan surat persetujuan revisi anggaran antarSatker yang

ditandatangani oleh eselon I sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II huruf D yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Keputusan Menteri ini.

e. Usulan revisi anggaran Satker Daerah (DK/TP) di lingkup Direktorat

Jenderal/Badan

1) Usulan revisi anggaran Satker Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan

di lingkup Direktorat Jenderal/Badan dapat langsung disampaikan

oleh KPA kepada Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan

setempat dengan tembusan Sekretariat Direktorat Jenderal/Badan;

2) Revisi pergeseran anggaran antarkeluaran (output) dalam 1 (satu)

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam 1 (satu) lokasi yang

- 17 -

sama harus disampaikan oleh KPA/Kepala Satker kepada

Sekretariat Direktorat Jenderal/Badan untuk mendapatkan

persetujuan Direktur Jenderal/Kepala Badan, dilengkapi dengan

persyaratan dokumen pendukung yang diperlukan sesuai dengan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2019 antara lain

berupa:

a) surat usulan revisi;

b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan

kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait

dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dalam Keputusan Menteri ini;

c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

d) matrik semula menjadi; dan

e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi,

antara lain:

1) surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) KPA;

2) surat pernyataan tanggung jawab kebenaran tagihan dan

kecukupan sisa dana atas tunggakan dari KPA;

3) surat pernyataan pergeseran anggaran

belanja barang ke belanja modal dari KPA/Kepala Satker,

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri

ini.

3) Sekretariat Direktorat Jenderal/Badan meneliti usulan revisi

anggaran dan kelengkapan dokumen pendukung yang disampaikan

oleh KPA/Kepala Satker dan menyiapkan surat persetujuan revisi

untuk ditandatangani oleh Direktur Jenderal/Kepala Badan

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf G yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini;

4) Berdasarkan persetujuan revisi yang ditandatangani oleh Direktur

Jenderal/Kepala Badan, KPA mengajukan usulan revisi anggaran

kepada Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat

melalui sistem Aplikasi Satu DJA atau media lain dengan tembusan

kepada Direktur Jenderal/Kepala Badan c.q. Sekretaris Direktorat

- 18 -

Jenderal/Badan dan Sekretaris Jenderal c.q Kepala Biro Keuangan

dengan disertai dokumen berupa:

a) surat usulan revisi;

b) surat persetujuan revisi dari Direktur Jenderal/Kepala Badan;

c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

d) matrik semula menjadi; dan;

e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi;

f. Usulan revisi anggaran Satker Daerah (UPT) di lingkup Direktorat

Jenderal/Badan dapat langsung disampaikan oleh KPA kepada Kanwil

Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat dengan tembusan

Sekretaris Direktorat Jenderal/Badan dan Kepala Biro Keuangan.

4. Revisi Anggaran kewenangan Kuasa Pengguna Anggaran

a. Usulan revisi anggaran Satker Pusat di lingkup Sekretariat Jenderal

1) Kepala Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada Kepala

Biro Keuangan dilengkapi dengan persyaratan dokumen

pendukung yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi

Anggaran Tahun Anggaran 2019 antara lain berupa:

a) surat usulan revisi;

b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan

kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait

dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Keputusan Menteri ini;

c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

d) matrik semula menjadi; dan

e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.

2) Biro Keuangan meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan

dokumen pendukung yang disampaikan oleh Kepala Satker dan

menyiapkan surat persetujuan dan penetapan revisi POK untuk

ditandatangani oleh KPA;

3) Usulan revisi yang telah disetujui dan ditetapkan KPA, disampaikan

kepada Kepala Satker.

b. Usulan revisi anggaran Satker BLU

1) KPA mengubah ADK RKA Satker melalui aplikasi RKA-K/L DIPA,

mencetak, dan menetapkan POK;

- 19 -

2) Salinan POK yang telah ditetapkan, disampaikan ke Biro Keuangan

dilampiri rincian matrik perubahan semula menjadi.

c. Usulan revisi anggaran Satker Pusat di lingkup Inspektorat

Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan

1) Kepala Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada

Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan

dilengkapi dengan persyaratan dokumen pendukung yang

diperlukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun

Anggaran 2019 antara lain berupa:

a) surat usulan revisi;

b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan

kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait

dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Keputusan Menteri ini;

c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;

d) matrik semula menjadi; dan

e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.

2) Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan

meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan dokumen

pendukung yang disampaikan oleh Kepala Satker dan menyiapkan

surat persetujuan dan penetapan revisi POK untuk ditandatangani

oleh KPA;

3) Usulan revisi yang telah disetujui dan ditetapkan KPA, disampaikan

kepada Kepala Satker.

d. Usulan revisi anggaran Satker Daerah (UPT/DK/TP):

1) KPA mengubah ADK RKA Satker melalui aplikasi RKA-K/L DIPA,

mencetak, dan menetapkan POK;

2) salinan POK yang telah ditetapkan disampaikan kepada Unit Eselon

I terkait dan Biro Keuangan, dilampiri rincian matrik perubahan

semula-menjadi.

e. KPA melakukan pemuktahiran data POK secara berkala kepada Kanwil

Direktorat Jenderal Perbendaharan, mengacu pada langkah-langkah

pemuktahiran data POK sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi

Anggaran Tahun Anggaran 2019.

- 20 -

5. Unit Eselon I melakukan update data revisi yang telah disahkan dengan

cara mengunduh RKA-K/L satker yang berada di lingkup unit kerja

masing-masing dari Aplikasi Satu DJA.

6. Tembusan usula

7. n revisi yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal c.q. Biro Keuangan

dapat disampaikan dalam format pdf melalui email, dengan alamat

[email protected] atau [email protected].

a.n MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIASEKRETARIS JENDERAL,

ttd.

NILANTO PERBOWO

- 21 -

LAMPIRAN IIKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANANREPUBLIK INDONESIANOMOR 110/KEPMEN-KP/SJ/2019TENTANG TATA CARA USULAN REVISI ANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2019

A. Surat Pernyataan Alasan Revisi Anggaran

KOP SETJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN

SURAT PERNYATAAN USULAN REVISI

Nomor

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : …………………...(1)

NIP : …………………...(2)

Jabatan : …...........………(3)

Dalam rangka pengajuan usulan revisi anggaran sesuai surat kami Nomor ………....(4), tanggal ……......(5), hal ..………(6), dengan ini kami menyatakan bahwa:

1. Alasan/urgensi dari pengajuan revisi anggaran adalah dalam rangka ………...(7);

2. Usulan revisi tersebut tidak mengakibatkan perubahan target dan volume output/mengakibatkan perubahan target dan volume output…..………..(kode………)(8).

(Dalam hal mengakibatkan perubahan target dan volume output terlebih dahulu sudah dikoordinasikan dengan Biro Perencanaan);

3. Usulan revisi tersebut merupakan pergeseran anggaran ………….(9) dan tidak berakibat pada penambahan belanja perjalanan dinas, rapat/konsinyering/seminar, honor kegiatan, pembangunan gedung atau pengadaan kendaraan bermotor.

(Apabila menambah belanja perjalanan dinas, rapat/konsinyering/seminar, honor kegiatan, pembangunan gedung atau pengadaan kendaraan bermotor sebutkan alasan yang jelas);

4. Pergeseran tersebut dipastikan tidak mengganggu tercapainya volume output yang telah ditetapkan;

5. Revisi tersebut telah sesuai dengan dasar hukum yaitu………. (10);

6. Kami bertanggung jawab atas segala hal yang terkait dengan usulan revisi anggaran yang kami ajukan.

Demikian surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

Tempat, tanggal …………… KPA/KepalaSatker ..................(11)

………………………………..……..(12)

- 22 -

Petunjuk Pengisian Surat Pernyataan Alasan Revisi Anggaran

No Uraian Isian

(1) Diisi dengan nama KPA/Kepala Satker yang bersangkutan

(2) Diisi dengan nomor induk pegawai KPA/Kepala Satker yang bersangkutan

(3) Diisi dengan nama Jabatan KPA/Kepala Satker yang bersangkutan

(4) Diisi dengan nomor surat usulan revisi

(5) Diisi dengan tanggal surat usulan revisi

(6) Diisi dengan hal surat usulan revisi

(7) Diisi dengan alasan/urgensi dilakukan revisi dimaksud

(8) Diisi dengan nomenklatur dan kode output

(9) Diisi dengan pergeseran anggarannya

Misalnya dalam satu output/antaroutput/dalam satu kegiatan/antarkegiatan/antarSatker/menambah pagu anggaran/mengurangi pagu anggaran

(10) Diisi dengan dasar hukum yang sesuai dengan subtansi usulan revisi

(11) Diisi dengan nama Jabatan KPA/Kepala Satker yang bersangkutan

(12) Diisi dengan nama KPA/Kepala Satker yang bersangkutan

- 23 -

B. Dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi

1. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

KOP SETJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Nomor

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : ………………….….(1)NIP : ………….………….(2)Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran Satker .................……..(3)

Dalam rangka pengajuan usulan revisi anggaran sesuai surat kami Nomor ……….....(4), tanggal …….....(5), hal …..………(6), dengan ini kami menyatakan dan bertanggung jawab secara penuh atas hal-hal sebagai berikut:

1. Sanggup melaksanakan dan menyelesaikan atas Keluaran (Output) yang telah direncanakan;

2. Bertanggung jawab secara formal dan material atas kebenaran usulan revisi anggaran yang diajukan;

3. Usulan revisi anggaran telah disusun sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Revisi Anggaran;

4. Dokumen yang dipersyaratkan dalam rangka revisi anggaran telah disusun dengan lengkap dan benar, serta disimpan oleh Satker, dan siap untuk diaudit;

5. Perhitungan kebutuhan anggaran yang dituangkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Rincian Anggaran Biaya (RAB) telah disusun sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan dan merupakan harga yang paling ekonomis;

6. Revisi anggaran yang dilaksanakan tidak mengurangi volume Keluaran (Output) yang telah direncanakan;

7. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar dan menimbulkan kerugian negara, saya bersedia menyetorkan kerugian negara tersebut ke Kas Negara;

8. Dalam hal revisi anggaran mengakibatkan permasalahan hukum, kami siap bertanggung jawab.

Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, dalam keadaan sadar, dan tanpa adanya paksaan/tekanan dari pihak manapun.

Tempat, tanggal ……………..

KPA Satker ………....……(7)

……………………………..(8

Materai 6000

- 24 -

Petunjuk Pengisian Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

No Uraian Isian

(1) Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran yang bersangkutan

(2) Diisi dengan nomor induk pegawai Kuasa Pengguna Anggaran

(3) Diisi dengan nama Satuan Kerja bersangkutan

(4) Diisi dengan nomor surat usulan revisi

(5) Diisi dengan tanggal surat usulan revisi

(6) Diisi dengan hal surat usulan revisi

(7) Diisi dengan nama Satuan Kerja bersangkutan

(8) Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran yang bersangkutan

- 25 -

2. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Kebenaran Tagihan dan

Kecukupan Sisa Dana atas Tunggakan dari KPA

KOP SETJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB KEBENARAN TAGIHANDAN KECUKUPAN SISA DANA ATAS TUNGGAKAN

Nomor ………………………………..

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ……………………….(1)NIP : ……………………….(2)Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran Satker .........……..(3)

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa pengajuan usulan revisi anggaran sesuai surat kami Nomor ………. (4), tanggal ……. (5), hal ………(6), dalam rangka penyelesaian tunggakan Tahun …… (7) berupa pekerjaan …………..(8) (kode ……….…… (9) sebesar Rp….……. (10) telah dilakukan perhitungan dengan benar dan sisa dana untuk pekerjaan tersebut pada DIPA Tahun ……. (11) masih cukup tersedia.

Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar dan mengakibatkan kerugian negara, saya bertanggung jawab penuh dan bersedia menyetorkan kerugian negara tersebut ke Kas Negara.

Tempat, tanggal ...........

KPA Satker ……………(12)

……………………..(13)

- 26 -

Petunjuk Pengisian Surat Pernyataan Tanggung Jawab Kebenaran Tagihan dan Kecukupan Sisa Dana atas Tunggakan dari KPA

No Uraian Isian

(1) Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker yang bersangkutan

(2) Diisi dengan nomor induk pegawai KPA) Satker yang bersangkutan

(3) Diisi dengan nama Satker yang bersangkutan

(4) Diisi dengan nomor surat usulan revisi

(5) Diisi dengan tanggal surat usulan revisi

(6) Diisi dengan hal surat usulan revisi

(7) Diisi dengan tahun paket/kegiatan tersebut dilaksanakan

(8) Diisi dengan nama paket pekerjaan yang menjadi tunggakan

(9) Diisi dengan kode output/komponen/sub komponen/akun yang menjadi tunggakan

(10) Diisi dengan nilai rupiah yang menjadi tunggakan

(11) Diisi dengan tahun paket/kegiatan tersebut yang akan menjadi beban/dibayarkan

(12) Diisi dengan nama Satker

(13) Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker yang bersangkutan

- 27 -

3. Surat Pernyataan Pergeseran Anggaran Anggaran Belanja Barang ke

Belanja Modal dari KPA/Satker

KOP SETJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN

SURAT PERNYATAAN

Nomor

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : …………………….……….(1)NIP : ……………………………..(2)Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran Satker .............……..(3)

Sehubungan dengan pengajuan usulan revisi anggaran sesuai surat kami Nomor ………...(4), tanggal …….....(5), hal …………(6), dengan ini kami menyatakan bahwa:

1. Telah terjadi pergeseran anggaran berupa pengurangan alokasi dana (Belanja Barang) di Satker …………….(7) pada output…….. (kode…..) (8) sebesar Rp…………..(9). Pergeseran anggaran tersebut digunakan untuk menambah dana (Belanja Modal) pada output…….. (kode…..) (10) pada Satker yang sama untuk pengadaan …….…………….(11);

2. Pergeseran tersebut tidak mengurangi komponen gedung dan bangunan dan komponen kendaraan bermotor;

3. Penambahan Belanja Modal tersebut tidak digunakan untuk menambah Pembelian Kendaraan Bermotor dan Pembangunan Gedung dan Bangunan;

4. Pergeseran tersebut dipastikan tidak mengganggu tercapainya volume output pada kegiatan dimaksud.

Surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, jika di kemudian hari terjadi permasalahan hukum merupakan tanggung jawab kami.

Tempat, tanggal ……………..

KPA/Kepala Satker ………....……(12)

……………………………..(13)

Materai 6000

- 28 -

Petunjuk Pengisian Surat Pernyataan Pergeseran Anggaran

Belanja Barang ke Belanja Modal dari KPA/Satker

No Uraian Isian

(1) Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran yang bersangkutan

(2) Diisi dengan nomor induk pegawai Kuasa Pengguna Anggaran

(3) Diisi dengan nama Satuan Kerja bersangkutan

(4) Diisi dengan nomor surat usulan revisi

(5) Diisi dengan tanggal surat usulan revisi

(6) Diisi dengan hal surat usulan revisi

(7) Diisi dengan nama Satuan Kerja bersangkutan

(8) Diisi dengan nama output dan kode output pada Belanja Barang yang akan direvisi

(9) Diisi dengan nilai rupiahnya

(10) Diisi dengan nama output dan kode output pada Belanja Modal yang akan direvisi

(11) Diisi dengan nama paket pengadaan yang akan dilaksanakan

(12) Diisi dengan nama Satuan Kerja bersangkutan

(13) Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran yang bersangkutan

- 29 -

C. Surat Usulan Revisi Anggaran dari Eselon I kepada Direktorat Jenderal

Anggaran

KOP SETJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN

Nomor : ….... (tanggal-bulan-2019)Sifat : SegeraLampiran : Satu BerkasHal : Usulan Revisi Anggaran

Yth. Direktur Jenderal AnggaranDi -

Jakarta

1. Dasar Hukum:a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata

Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2019;b. …………………………..(1)c. DHP RKA-K/L Sekretariat/Inspektorat/Direktorat Jenderal/Badan

No…………….. Tanggal 15 November 2018;d. DIPA Induk Sekretariat/Inspektorat/Direktorat Jenderal/Badan

No………………… Tanggal 05 Desember 2018 kode Digital Stamp…….;e. DIPA Petikan Satker…..No……Tanggal…..kode Digital Stamp…….;

2. Bersama ini diusulkan Revisi Anggaran dengan rincian sebagai berikut:a. Tema Revisi :………..(2);b. Tata Cara Revisi:…….(3).

3. Alasan/pertimbangan perlunya Revisi Anggaran:a. ……………………….(4);b. ……………………….(5).

4. Berkenaan dengan usulan Revisi Anggaran tersebut di atas dilampirkan data dukung berupa:a. ………………………..(6);b. ………………………..(7).

Demikian kami sampaikan, atas kerja samanya diucapkan terima kasih.

Sekretaris Jenderal/InspekturJenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan

……………………………..(8)NIP…………………………(9)

- 30 -

Petunjuk Pengisian Surat Usulan Revisi Anggaran Dari Eselon I Kepada Direktorat Jenderal Anggaran

NO. URAIAN ISIAN

(1) Diisi dengan dasar hukum lainnya (seperti: Undang-undang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden), Keputusan Sidang Kabinet, atau Keputusan Rapat yang dipimpin Menteri Koordinator

(2) Diisi dengan Tema Revisi, contohnya: Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP, perubahan anggaran yang bersumber dari pinjaman/ hibah luar negeri, penyelesaian tunggakan, pemenuhan Belanja Operasional, dan sejenisnya

(3) Diisi dengan Tata Cara Revisi, contohnya : pergeseran anggaran antarProgram untuk pemenuhan Belanja Operasional, pergeseran anggaran antarkeluaran (output) antar Kanwil Ditjen Perbendaharaan, dan sejenisnya

(4) Diisi dengan alasan/pertimbangan dari sisi tujuan Revisi Anggaran, contohnya ; antisipasi terhadap perubahan kondisi dan prioritas kebutuhan, mempercepat pencapaian kinerja K/L, meningkatkan efektivitas dan kualitas belanja, optimalisasi penggunaan anggaran yang terbatas, dan sejenisnya

(5) Diisi dengan dampaknya terhadap volume keluaran (output), antara lain: volume keluaran (output) tetap/naik/turun

(6) Diisi dengan dokumen pendukung lainnya terkait dilakukan Revisi Anggaran yang dilakukan (contoh: Surat Pernyataan Penggunaan Sisa Anggaran Kontraktual/Sisa Anggaran Swakelola)

(7) Diisi dengan dokumen pendukung lainnya terkait dilakukan Revisi Anggaran yang dilakukan (jika ada)

(8) Diisi dengan nama Pejabat Sekretaris Jenderal/InspekturJenderal/ Direktur Jenderal/Kepala Badan

(9) Diisi dengan NIP Pejabat Sekretaris/Inspektur/Direktur Jenderal/Kepala Badan

- 31 -

D. Surat Persetujuan Revisi Anggaran antarSatker

KOP SETJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN

SURAT PERSETUJUAN REVISI ANGGARAN ANTARSATKER Nomor

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ……………………….(1)NIP : ……………………….(2)Jabatan : ……..……………….(3)

1. Sehubungan dengan usulan revisi anggaran melalui surat nomor ............(4) tanggal …..........….(5) hal ………….………(6) dengan rincian:a. Lingkup ............. (7)b. Program ............. (8)c. Satker .................

1) Kegiatan .............2) Kegiatan ………….

d. Satker .................1) Kegiatan .............2) Kegiatan …………

e. Keluaran (Output) …………(10)

2. Revisi anggaran tersebut menyebabkan penambahan pagu anggaran pada Satker:a. ........................... Kegiatan.................... sebesar Rp.........b. ........................... Kegiatan.................... sebesar Rp.........

3. Revisi anggaran tersebut menyebabkan pengurangan pagu anggaran padaSatker:a. ........................... Kegiatan.................... sebesar Rp.........b. ........................... Kegiatan.................... sebesar Rp.........

4. Revisi anggaran tersebut dalam rangka ……….... (13)

5. Dengan ini dinyatakan bahwa revisi anggaran tersebut dapat disetujui.

Demikian kami sampaikan, atas kerjasamanya disampaikan terima kasih.

Tempat, tanggal ……………Sekretaris Jenderal/Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal…/Kepala Badan ... (14)

……….……………………………. (15) NIP…………………………(16)

(9)

(11)

(12)

- 32 -

Petunjuk Pengisian Surat Persetujuan Revisi Anggaran AntarSatker

No Uraian Isian

(1) Diisi dengan nama Pejabat Eselon I yang bersangkutan

(2) Diisi dengan nomor induk pegawai Pejabat Eselon I yang

bersangkutan Pejabat Eselon I yang bersangkutan

(3) Diisi dengan nama Jabatan Eselon I yang bersangkutan

(4) Diisi dengan nomor surat usulan revisi

(5) Diisi dengan tanggal surat usulan revisi

(6) Diisi dengan hal surat usulan revisi

(7) Diisi dengan jenis revisi anggaran yang dilaksanakan Misalnya

dalam satu output/antaroutput/dalam satu

kegiatan/antarkegiatan/antarSatker/menambah pagu

anggaran/mengurangi pagu anggaran

(8) Diisi dengan program yang akan dilaksanakan

(9) Diisi dengan nama Satker dan Kegiatan yang mengalami revisi

anggaran

(10) Diisi dengan Keluaran (Output) yang mengalami revisi anggaran

(11) Diisi dengan nama Satker dan Kegiatan yang mengalami

penambahan anggaran beserta nominalnya

(12) Diisi dengan nama Satker dan Kegiatan yang mengalami

pengurangan anggaran beserta nominalnya

(13) Diisi dengan alasan/urgensi dilakukan revisi dimaksud

(14) Diisi dengan nama Jabatan Eselon I

(15) Diisi dengan nama Pejabat Sekretaris Jenderal/Inspektur Jenderal/

Direktur Jenderal/Kepala Badan

(16) Diisi dengan NIP Pejabat Sekretaris Jenderal/Inspektur Jenderal/

Direktur Jenderal/Kepala Badan

- 33 -

E. Surat Usulan Revisi Anggaran dari Eselon I kepada Direktorat

Pelaksananan Anggaran, Direktorat Jenderal Perbendaharaan

KOP SETJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN

Nomor : ........ (tanggal-bulan-2019)Sifat : SegeraLampiran : Satu BerkasHal : Usulan Revisi Anggaran

Yth. Direktur Jenderal AnggaranDi

Jakarta

1. Dasar Hukum:a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata

Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2019;b. …………………………..(1)c. DHP RKA-K/L Sekretariat/Inspektorat/Direktorat Jenderal/Badan

No…………….. Tanggal 15 November 2018;d. DIPA Induk Sekretariat/Inspektorat/Direktorat Jenderal/Badan

No………………… Tanggal 05 Desember 2018 kode Digital Stamp…….;e. DIPA Petikan Satker…..No……Tanggal…..kode Digital Stamp…….;

2. Bersama ini diusulkan Revisi Anggaran dengan rincian sebagai berikut:a. Tema Revisi :………..(2);b. Mekanisme Revisi:….(3).

3. Alasan/pertimbangan perlunya Revisi Anggaran:a. ……………………….(4);b. ……………………….(5).

4. Berkenaan dengan usulan Revisi Anggaran tersebut di atas dilampirkan data dukung berupa:a. ………………………..(6); danb. ………………………..(7).

Demikian kami sampaikan, atas kerja samanya diucapkan terima kasih.

Sekretaris Jenderal/Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan

……………………………..(8)NIP…………………………(9)

- 34 -

Petunjuk Pengisian Surat Usulan Revisi Anggaran dari Eselon I kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran,

Direktorat Jenderal Perbendaharaan

NO. URAIAN ISIAN(1) Diisi dengan dasar hukum lainnya (seperti: Undang-undang,

Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden), Keputusan Sidang Kabinet, atau Keputusan Rapat yang dipimpin Menteri Koordinator

(2) Diisi dengan Tema Revisi, contohnya: revisi penambahan PNBP, lanjutan pinjaman/hibah luar negeri, Belanja Operasional, penggunaan sisa anggaran, selisih kurs, perubahan pejabatperbendaharaan, dan sejenisnya

(3) Diisi dengan Mekanisme Revisi Anggaran, contoh antara lain: pergeseran antarkeluaran (output) dalam satu satker dalam rangka memenuhi kebutuhan Biaya Operasional

(4) Diisi dengan alasan/pertimbangan yang menjadi penyebab dilakukannya Revisi Anggaran dari sisi perubahan kebijakan atau ada penugasan baru

(5) Diisi dengan alasan/pertimbangan dari sisi tujuan Revisi Anggaran, antara lain: antisipasi terhadap perubahan kondisi dan prioritas kebutuhan, mempercepat pencapaian kinerja K/L, dan/atau meningkatkan efektivitas, kualitas belanja, dan optimalisasi penggunaan anggaran yang terbatas (pilih sesuai keperluan)

(6) Diisi dengan dokumen pendukung lainnya terkait dilakukan Revisi Anggaran yang dilakukan (contoh: Surat Pernyataan Penggunaan Sisa Anggaran Kontraktual/Sisa Anggaran Swakelola)

(7) Diisi dengan dokumen pendukung lainnya terkait dilakukan Revisi Anggaran yang dilakukan (jika ada)

(8) Diisi dengan nama Pejabat Sekretaris Jenderal/InspekturJenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan

(9) Diisi dengan NIP Pejabat Sekretaris Jenderal/InspekturJenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan

- 35 -

F. Surat usulan revisi anggaran dari KPA kepada Kantor Wilayah, Direktorat

Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan

KOP SURATSEKRETARIAT JENDERAL/INSPEKTORAT/DIREKTORAT

JENDERAL/BADAN

Nomor : .......... (tanggal-bulan-2019)Sifat : SegeraLampiran : Satu BerkasHal : Usulan Revisi Anggaran

Yth. Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan……….(1)Di

……………….(2)

1. Dasar Hukum:a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata

Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2019;b. …………………………..(3);c. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-4/PB/2019

tentang Petunjuk Teknis Revisi Anggaran yang Menjadi Kewenangan Direktur Jenderal Perbendaharaan pada Tahun Anggaran 2019 tanggal 1 April 2019;

d. DIPA Petikan Satker…..No……Tanggal…..kode Digital Stamp…….;

2. Bersama ini diusulkan Revisi Anggaran dengan rincian sebagai berikut:a. Tema Revisi :………..(4);b. Mekanisme Revisi:….(5).

3. Alasan/pertimbangan perlunya Revisi Anggaran:a. ……………………….(6);b. ……………………….(7).

4. Sebagai bahan pertimbangan, dengan ini dilampirkan data dukung berupa:a. ………………………..(8); danb. ………………………..(9).

Demikian kami sampaikan, atas kerja samanya diucapkan terima kasih.

Kuasa Pengguna Anggaran

……………………………..(10)NIP…………………………(11)

- 36 -

Petunjuk Pengisian Surat Usulan Revisi Anggarandari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Perbendaharaan

NO. URAIAN ISIAN(1) Diisi dengan tujuan (Kepala Kanwil Direktorat Jenderal

Perbendaharaan)(2) Diisi dengan alamat Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan.(3) Diisi dengan dasar hukum lainnya (seperti: Undang-undang,

Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden), Keputusan Sidang Kabinet, atau Keputusan Rapat yang dipimpin Menteri Koordinator

(4) Diisi dengan Tema Revisi, contohnya: revisi penambahan PNBP, lanjutan pinjaman/hibah luar negeri, Belanja Operasional, penggunaan sisa anggaran, selisih kurs, perubahan pejabatperbendaharaan, dan sejenisnya

(5) Diisi dengan Mekanisme Revisi Anggaran, contoh antara lain: pergeseran antarkeluaran (output) dalam satu satker dalam rangka memenuhi kebutuhan Biaya Operasional

(6) Diisi dengan alasan/pertimbangan yang menjadi penyebab dilakukannya Revisi Anggaran dari sisi perubahan kebijakan atau ada penugasan baru

(7) Diisi dengan alasan/pertimbangan dari sisi tujuan Revisi Anggaran, antara lain: antisipasi terhadap perubahan kondisi dan prioritas kebutuhan, mempercepat pencapaian kinerja K/L, dan/atau meningkatkan efektivitas, kualitas belanja, dan optimalisasi penggunaan anggaran yang terbatas (pilih sesuai keperluan)

(8) Diisi dengan dokumen pendukung lainnya terkait dilakukan Revisi Anggaran yang dilakukan (contoh: Surat Pernyataan Penggunaan Sisa Anggaran Kontraktual/Sisa Anggaran Swakelola)

(9) Diisi dengan dokumen pendukung lainnya terkait dilakukan Revisi Anggaran yang dilakukan (jika ada)

(10) Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran(11) Diisi dengan NIP Kuasa Pengguna Anggaran

- 37 -

G. Surat Persetujuan Revisi Anggaran Satker Dekonsentrasi/Tugas

Pembantuan

KOP SETJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN

Nomor : ............. (1) Tgl, Bln, Thn (2)Sifat : SegeraLampiran : Satu DokumenHal : Persetujuan Revisi Anggaran

Yth. KPA/Kepala Satker ….. (3)di –

Tempat

1. Dasar Hukum :a. Peraturan Menteri Keuangan tentang Revisi Anggaran;b. Perdirjen Perbendaharaan tentang Petunjuk Teknis Revisi Anggaran

Kewenangan Ditjen Perbendaharaan;2. Sehubungan dengan usulan revisi anggaran nomor ........(4) tanggal

…...….(5) hal …………(6) dengan rincian: a. Program ................... (7)b. Kegiatan ………………..(8)c. Keluaran (Output) …………….…(9)

3. Revisi anggaran tersebut merupakan pergeseran anggaran .............(10)4. Revisi tersebut tidak berakibat pada penambahan belanja perjalanan

dinas, rapat/konsinyering/seminar, honor kegiatan, pembangunan gedung atau pengadaan kendaraan bermotor.

(Apabila menambah belanja perjalanan dinas, rapat/konsinyering/ seminar, honor kegiatan, pembangunan gedung atau pengadaan kendaraan bermotor sebutkan alasan yang jelas)

5. Revisi anggaran tersebut menyebabkan penambahan pagu anggaran pada Kegiatan.................... Output ..........sebesar Rp.........(11)

6. Revisi Anggaran tersebut menyebabkan pengurangan pagu anggaran pada Kegiatan.................... Output ...........sebesarRp.........(12)

7. Revisi anggaran tersebut tidak mengakibatkan perubahan target dan volume output;

8. Dengan ini dinyatakan bahwa revisi anggaran tersebut dapat disetujui.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.

Tempat, tanggal .......Sekretaris Jenderal/InspekturJenderal/

Dirjen ……/KepalaBadan …. (13)

…………………………………. (14)NIP …………………………… (15)

- 38 -

Petunjuk Pengisian Surat Persetu juan Revisi Anggaran Satker DK/TP

No Uraian Isian(1) Diisi dengan nomor surat (2) Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun surat tersebut ditetapkan (3) Diisi dengan nama Satker (4) Diisi dengan nomor surat usulan revisi(5) Diisi dengan tanggal surat usulan revisi(6) Diisi dengan hal surat usulan revisi(7) Diisi dengan program yang akan dilaksanakan(8) Diisi dengan Kegiatan yang mengalami revisi(9) Diisi dengan Keluaran/Ouput yang mengalami revisi(10) Diisi dengan jenis revisi anggaran yang dilaksanakan

Misalnya revisi pergeseran anggaran antarSatker dalam satu Output/antar Output/dalam satu Kegiatan/antarkegiatan

(11) Diisi dengan nama Satker dan Kegiatan yang mengalami penambahan anggaran beserta nominalnya

(12) Diisi dengan nama Satker dan Kegiatan yang mengalami pengurangan anggaran beserta nominalnya

(13) Diisi dengan nama Jabatan Eselon I yang bersangkutan(14) Diisi dengan nama Pejabat Sekretaris Jenderal/Inspektur

Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan(15) Diisi dengan NIP Pejabat Sekretaris Jenderal/Inspektur

Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan

a.n MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIASEKRETARIS JENDERAL,

ttd.

NILANTO PERBOWO

Lembar PengesahanPejabat Paraf

Plt. Kabag PUU II