Keputusan Menteri Pertanian 237 Kpts Ot.210 4 2003

2
KEPUTUSA N MENTERI PERTA NIA N Nomor : 237/Kpts/OT.210/4/2003 TENTA NG PEDOMAN PENGA WA SA N PENGADA A N, PEREDA RAN DA N PENGGUNA A N PUPUK A N-ORGA NIK MENTERI PERTA NIAN, Menimbang : a. bahwa pupuk an-organik yang diedarkan dan digunakan untuk budidaya tanaman harus memenuhi standar mutu atau persyaratan teknis minimal; b. bahwa untuk memenuhi standar mutu atau persyaratan teknis minimal tersebut di atas, pupuk an-organik yang diedarkan dan digunakan untuk budidaya tanaman perlu diawasi; c. bahwa pengawasan pengadaan, peredaran dan penggunaan pupuk an-organik untuk budidaya tanaman dimaksud telah menjadi wewenang Kabupaten/Kota; d. bahwa agar pelaksanaan pengawasan pupuk an-organik untuk budidaya tanaman dapat dilaksanakan dengan berdaya guna dan berhasil guna, yang sekaligus meindaklanjuti Pasal 20 ayat (1) huruf b, pasal 22 ayat (1) dan pasal 25 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2001 tentang Pupuk Budidaya Tanaman, dipandang perlu menetapkan Pedoman Pengawasan Pengadaan, Peredaran dan Penggunaan Pupuk An-organik; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478); 2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699); 3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478); 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pupuk Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4079); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4126); 9. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong; 10. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, 4/6/2009 KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN deptan.go.id/…/sk_237_03.htm 1/2

Transcript of Keputusan Menteri Pertanian 237 Kpts Ot.210 4 2003

Page 1: Keputusan Menteri Pertanian 237 Kpts Ot.210 4 2003

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN

Nomor : 237/Kpts/OT.210/4/2003

TENTANG

PEDOMAN PENGAWASAN PENGADAAN, PEREDARANDAN PENGGUNAAN PUPUK AN-ORGANIK

MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa pupuk an-organik yang diedarkan dan digunakan untuk budidaya tanaman harus

memenuhi standar mutu atau persyaratan teknis minimal;

b. bahwa untuk memenuhi standar mutu atau persyaratan teknis minimal tersebut di atas,pupuk an-organik yang diedarkan dan digunakan untuk budidaya tanaman perludiawasi;

c. bahwa pengawasan pengadaan, peredaran dan penggunaan pupuk an-organik untuk

budidaya tanaman dimaksud telah menjadi wewenang Kabupaten/Kota; d. bahwa agar pelaksanaan pengawasan pupuk an-organik untuk budidaya tanaman dapat

dilaksanakan dengan berdaya guna dan berhasil guna, yang sekaligus meindaklanjutiPasal 20 ayat (1) huruf b, pasal 22 ayat (1) dan pasal 25 ayat (2) Peraturan PemerintahNomor 8 tahun 2001 tentang Pupuk Budidaya Tanaman, dipandang perlu menetapkanPedoman Pengawasan Pengadaan, Peredaran dan Penggunaan Pupuk An-organik;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran

Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478);

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup(Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);

3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran

Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478);

4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan

Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pupuk Budidaya Tanaman

(Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4079);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 103,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4126);

9. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Pembentukan Kabinet Gotong

Royong;

10. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

4/6/2009 KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN

deptan.go.id/…/sk_237_03.htm 1/2

Page 2: Keputusan Menteri Pertanian 237 Kpts Ot.210 4 2003

10. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tugas Departemen;

11. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I

Departemen;

12. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 01/Kpts/OT.210/1/2001 juncto Keputusan MenteriPertanian Nomor 354.1/Kpts/OT.210/6/2001 tentang Organisasai dan Tata KerjaDepartemen Pertanian ;

13. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 99 /Kpts/OT.210/2/2001 juncto Keputusan Menteri

Pertanian Nomor 392/Kpts/OT.210/7/2001 tentang Kelengkapan Organisasi dan TataKerja Departemen Pertanian;

14. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 634/MPP/Kep/9/2002 tentang

Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang dan atau Jasa yang Beredar Di Pasar;

15. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 09/Kpts/TP.260/1/2003 tentang Syarat danTatacara Pendaftaran Pupuk Anorganik;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KESATU : Pedoman Pengawasan Pengadaan, Peredaran dan Penggunaan Pupuk An-organik seperti

tercantum pada lampiran Keputusan ini. KEDUA : Ketentuan pedoman sebagaimana dimaksud dalam dictum KESATU tidak mengurangi ketentuan

pengawasan barang yang beredar dan jasa sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan konsumen.

KETIGA : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka ketentuan-ketentuan mengenai pengawasan

pengadaan, peredaran dan penggunaan pupuk yang telah ada dinyatakan tidak berlaku lagi. KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 April 2003 MENTERI PERTANIAN, ttd PROF.DR.IR.BUNGARAN SARAGIH.M.Ec. SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth. 1. Menteri Dalam Negeri;2. Menteri Perindustrian dan Perdagangan;3. Para Gubernur diseluruh Indonesia;4. Para Bupati/Walikota diseluruh Indonesia;5. Para Pejabat Eselon I dilingkungan Departemen Pertanian.

4/6/2009 KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN

deptan.go.id/…/sk_237_03.htm 2/2