Kepuasan Perawat terhadap Pengembangan Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Panti Rapih -- Post Occupancy...
-
Upload
robertus-arian-datusanantyo -
Category
Health & Medicine
-
view
887 -
download
7
description
Transcript of Kepuasan Perawat terhadap Pengembangan Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Panti Rapih -- Post Occupancy...
RAD Journal 2013:04:005
Kepuasan Perawat terhadap Pengembangan Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Panti Rapih: Post-Occupancy Evaluation, Robertus Arian Datusanantyo |
1
Kepuasan Perawat terhadap Pengembangan Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Panti Rapih: Post-‐Occupancy Evaluation Oleh: Robertus Arian Datusanantyo Pendahuluan Tulisan ini merupakan hasil penelitian singkat untuk memenuhi tugas Hospital Architecture pada blok 3c program studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat minat utama Magister Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Penelitian dilakukan di Unit Hemodialisis RS Panti Rapih Yogyakarta tempat penulis berkarya sehari-‐hari. Pembimbing dalam tugas ini adalah Diah Permata Kurnia Dewi. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelayanan hemodialisis, RS Panti Rapih menambah kapasitas ruang pelayanan hemodialisis. Empat buah bed beserta mesin hemodialisis diletakkan di ruang pengembangan baru, persis di sebelah utara ruang hemodialisis existing dan berbagi satu akses pintu utama. Sebelumnya, ruangan ini adalah ruang rapat direksi dan berbatasan langsung dengan ruang direksi. Dilakukan survei singkat Post-‐occupancy evaluation (POE) dengan menekankan pada aspek kepuasan perawat hemodialisis yang sehari-‐harinya bekerja bergantian selama 14 jam kerja di ruangan baru tersebut. Tinjauan Pustaka Post-‐occupancy evaluation seperti dijelaskan dalam tulisan lama milik Zimring dan Reizenstein (1980) adalah penelitian efektivitas pengguna mengenai suatu lingkungan yang telah dirancang sebelumnya. Efektivitas ini menyangkut hal-‐hal fisik maupun organisasi yang meningkatkan pencapaian personal maupun institusi. Berawal dari penilaian estetis saja, POE saat ini telah berkembang menjadi berbagai aspek seperti misalnya apakah bangunan yang indah berkontribusi pada proses berpikir kreatif penghuninya, menyehatkan fisik penghuninya, atau sebaliknya. Hal ini sejalan dengan pendapat Preiser dan Nasar (2008), yang mengatakan bahwa Post-‐occupancy evaluation telah berevolusi menjadi penilaian performance suatu bangunan atau suatu desain. Dalam bidang kesehatan, POE telah dilakukan di banyak institusi sebagai bahan pendukung perkembangan desain struktur bangunan rumah sakit. Varni dkk (2004) menemukan fakta menarik bahwa kepuasan orang tua pasien terhadap aspek estetis dan struktur bangunan pelayanan kesehatan berkorelasi positif dengan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan itu sendiri. Penelitian yang sama juga mengungkapkan bahwa kepuasan staf terhadap aspek estetis dan struktur bangunan meningkatkan kepuasan terhadap hubungan kerja antar staf. Eratnya hubungan antara kepuasan terhadap bangunan dengan kepuasan pelayanan dapat menjadi pertimbangan bagi para pemegang kebijakan rumah sakit. Metode Survei Survei dilakukan pada 10 perawat hemodialisis (responden). Instrumen survei merupakan modifikasi survei yang dilakukan oleh Adeniran dan Akenlabi (2012). Ada lima aspek yang dipakai dalam menyusun instrumen penelitian tersebut, yaitu aspek bangunan, aspek pengaturan ruang dan furnitur, aspek kenyamanan bangunan, aspek produktivitas kerja, dan aspek dampak bangunan pada produktivitas. Kedua aspek terakhir dikelompokkan menjadi satu, sehingga ada empat aspek utama dalam survei ini yang dijabarkan dalam 15 pertanyaan. Perawat diminta mengisi lembar survei anonim. Semakin besar angka kepuasan yang dipilih berarti semakin tinggi tingkat kepuasan responden. Diberikan penghargaan alat tulis dan makanan ringan untuk meningkatkan keikutsertaan. Hasil survei disajikan dalam tabel dan dilakukan pembahasan deskriptif. Dilakukan juga observasi ruangan dan pengamatan proses kerja di ruang hemodialisis.
RAD Journal 2013:04:005
Kepuasan Perawat terhadap Pengembangan Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Panti Rapih: Post-Occupancy Evaluation, Robertus Arian Datusanantyo |
2
Hasil Ada dua belas perawat (responden) yang berpartisipasi dalam survei ini. Tidak dilakukan pencatatan karakteristik responden. Seluruh kuesioner yang diisi direkapitulasi mempergunakan tabel dengan turus, dijumlah, dan dipersentase dalam tabel. Aspek bangunan (A) dinilai dari empat pertanyaan, yaitu jalan masuk pasien, pembuangan bahan sisa, ketersediaan oksigen, dan ketersediaan air bersih. Hampir seluruh responden puas terhadap aspek bangunan, kecuali mengenai akses keluar dan masuk pasien. Aspek pengaturan ruang dan furnitur (B) juga diwakili oleh empat pertanyaan. Hampir seluruh responden puas pada aspek ini kecuali mengenai akses terhadap telpon ruangan. Dua aspek terakhir, yaitu kenyamanan bangunan (C) dan produktivitas kerja (D) memperoleh respon yang baik dan dianggap memuaskan oleh responden. Rekapitulasi hasil survei ditampilkan dalam tabel berikut ini.
Aspek Post Occupancy Evaluation
Tingkat Kepuasan Perawat 1 2 3 4 5
A1 Jalan masuk dan keluar untuk pasien 16,67% 25,00% 16,67% 33,33% 8,33%
A2 Pembuangan bahan sisa 0,00% 9,09% 18,18% 63,64% 9,09% A3 Ketersediaan oksigen 0,00% 0,00% 8,33% 16,67% 75,00%
A4 Ketersediaan air bersih 0,00% 0,00% 0,00% 50,00%
50,00%
B1 Pengaturan bed pasien dan mesin hemodialisis 0,00% 8,33% 58,33% 25,00% 8,33%
B2 Privasi pasien 0,00% 0,00% 16,67% 50,00% 33,33%
B3 Kemudahan mengoperasikan mesin hemodialisis 0,00% 0,00% 0,00% 41,67% 58,33%
B4 Kemudahan mengoperasikan telpon ruangan 41,67% 16,67% 25,00% 0,00% 16,67%
C1 Kenyamanan temperatur ruangan 0,00% 0,00% 0,00% 25,00% 75,00%
C2 Kenyamanan pencahayaan ruangan 0,00% 8,33% 8,33% 25,00% 58,33%
C3 Kenyamanan kebersihan udara ruangan 0,00% 8,33% 8,33% 41,67% 41,67%
C4 Kenyamanan terhadap bau 0,00% 9,09% 9,09% 45,45% 36,36% D1 Apakah produktivitas anda
meningkat? 0,00% 0,00% 8,33% 75,00% 16,67%
D2 Seberapa puaskah anda terhadap ruangan baru? 0,00% 0,00% 8,33% 75,00% 16,67%
D3 Apakah anda merasa nyaman terhadap ruangan tersebut?
0,00% 0,00% 8,33% 66,67%
25,00%
Tabel 1. Hasil survei kepuasan perawat terhadap ruang hemodialisis baru.
Pembahasan Ada beberapa faktor yang berperan dalam menunjang kepuasan responden terhadap ruangan baru ini. Faktor penting pertama berkaitan dengan sejarah ruangan tersebut. Walaupun ruangan ini sebelumnya dipakai sebagai ruang rapat direksi, sebenarnya ada ruang ini dulu adalah ruang pulih paska operasi. Ukuran-‐ukuran yang dipakai telah mengacu pada kebutuhan menyediakan pelayanan yang prima, sehingga jarak antar bed pasien, akses terhadap air dan oksigen, saluran pembuangan, pencayahaan, pengaturan pendingin ruangan, dan kualitas dinding telah disesuaikan sebagai ruang pelayanan pasien.
RAD Journal 2013:04:005
Kepuasan Perawat terhadap Pengembangan Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Panti Rapih: Post-Occupancy Evaluation, Robertus Arian Datusanantyo |
3
Privasi pasien pada ruangan yang baru ini dapat dicapai dengan penggunaan tirai antar bed pasien. Keberadaan tirai ini, selain memberikan privasi pada pasien, juga menimbulkan rasa nyaman dan aman para perawat dalam melaksanakan tugasnya, karena terlindung dari pandangan keluarga pasien yang lain. Akses mesin hemodialisis adalah lewat daerah lipat paha, dada, atau lengan bawah. Selain daerah lengan bawah, pasien tentu akan merasa kurang nyaman apabila privasi tidak terjaga. Perawat yang melayani tentu tidak dapat secara optimal melayani apabila pasien gelisah karena kenyamanannya terganggu. Dua hal yang belum dapat memuaskan seluruh responden adalah mengenai akses pasien dan peletakan telpon ruangan. Apabila pasien datang dari ruang rawat inap mempergunakan bed besar, memang terjadi kesulitan dalam transportasi bed dari dan ke dalam ruangan baru karena sudut yang terlalu tajam. Walau demikian, bila pasien datang berjalan kaki, mempergunakan brancard, atau kursi roda, masalah ini tidak muncul. Telepon ruangan juga menjadi kendala, karena jumlahnya hanya satu dan berada di ujung selatan ruangan hemodialisis, menyatu dengan nurse station. Lebih dari tiga perempat responden merasa bahwa produktivitasnya meningkat dan merasa puas terhadap kualitas ruangan yang baru. Ini merupakan modal yang berharga dalam meraih hubungan kerja yang lebih kondusif dengan rekannya, dan menciptakan kualitas performa kerja yang lebih baik sesuai hasil penelitian Varni dkk (2004). Bukan tidak mungkin, kepuasan pelanggan hemodialisis justru tercipta melalui modal kerja yang baik ini. Meskipun survei ini menunjukkan bahwa ada kepuasan perawat terhadap ruangan baru, hasil survei ini belum dapat dipakai sebagai justifikasi bahwa ruangan baru tersebut memiliki performa yang baik. Hal karena keterbatasan survei yang hanya melibatkan perawat tanpa melibatkan pasien hemodialisis yang sebenarnya rutin menggunakan fasilitas ini dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Kesimpulan Dari survei singkat ini disimpulkan bahwa ruangan hemodialisis baru dapat memuaskan para perawat yang bekerja dalam unit kerja ini. Untuk meningkatkan kepuasan, diusulkan untuk menambah jaringan telpon di ruang baru ini. Selain itu, bila pintu penghubung antara ruang baru dan ruang lama dapat diperlebar, masalah akses akan terpecahkan. Bila gambaran performa utuh ruangan ini diperlukan, survei harus dilakukan juga pada pasien yang melakukan hemodialisis rutin. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Gregorius Agung Setyo Nugroho atas dukungan dalam referensi dan konsultasi arsitektur dan kepada kepala unit beserta seluruh perawat Unit Hemodialisis Bidang Pelayanan Medis RS Panti Rapih Yogyakarta atas partisipasinya dalam penelitian singkat ini. Daftar Pustaka Adeniran AJ, Akinlabi FJ, 2012, Workplace and Productivity: A Post-‐occupancy evaluation of
LAUTECH Senate Building, Ogbomoso, Nigeria, Architecture Research 2012, 2(2): 14-‐19 Preiser WFE, Nasar JL, 2008, Assessing Building Performance: Its Evolution from Post-‐Occupancy
Evaluation, Archnet-‐IJAR, Volume 2 – Issue 1 – March 2008 – (84-‐99) Varni JW, Burwinkle TM, Dickinson P, Sherman SA, Dixon P, Ervice JA, Leyden PA, Sadler BA, 2004,
Evaluation of the Built Environment at a Children’s Convalescent Hospital: Development of the Pediatric Quality of Life Inventory Parent and Staff Satisfaction Measure for Pediatric Health Care Facilities, J Dev Behav Pediatr 25:10-‐20, 2004
Zimring CM, Reizenstein JE, Post-‐Occupancy Evaluation, An Overview, 1980, Environment and Behaviour Vol. 12 No. 4, December 1980 429-‐450