KEPUASAN MAHASISWA DAN ALUMNI TERHADAP...
Transcript of KEPUASAN MAHASISWA DAN ALUMNI TERHADAP...
KEPUASAN MAHASISWA DAN ALUMNI TERHADAP PELAYANAN
SUBAG PENDIDIKAN DAN EVALUASI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SKRIPSI
OLEH
NURMEIDA ROKH SASMININGRUM
105811480840
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN
Juli 2011
i
ABSTRACT
Sasminingrum, Nurmeida Rokh. 2011. Students and Alumni Satisfaction on
Education and Evaluation Sub-Department of State University of
Malang. Thesis (Undergraduate). Pancasila and Civic Education
Program, Law and Civic Department, Faculty of Social Science, State
University of Malang. Advisors: (I) Drs. Margono, M.Pd, M.Si., (II)
Rusdianto Umar, SH, M.Hum.
Keywords: Service satisfaction, Education and Evaluation Sub-Department, State
University of Malang
Service satisfaction is an expectation toward service. A quality service will
be able to satisfyingly serve public. In the globalization era, a service institution is
required to deliver good service so that it is able to improve satisfaction degree of
the public. Observing the service of Education and Evaluation sub-department,
there are some problems still. Therefore, to deliver good service, it needs an
improvement on customer satisfaction.
Based on the background above, it conducts a research which has focus on
(1) how is the satisfaction of the students and alumni toward Education and
Evaluation sub-department’s service at State University of Malang, (2) how is the
students and alumni participations to improve service satisfaction of the Education
and Evaluation sub-department at State University of Malang, (3) describe the
responds of Education and Evaluation sub-department at State University of
Malang on the students and alumni participations.
This research uses qualitative approach. The sampling from data resources
in qualitative research is purposive sampling and snowball sampling. The research
location is at Education and Evaluation sub-department of State University of
Malang: such as grade administration, student achievement card issuer, academic
transcript and certificate of graduation issuer, and transcript and certificate
graduation legalization units. The data resources come from: people such as the
head of Education and Evaluation sub-department, staffs of Education and
Evaluation sub-department, students, and alumni of State University of Malang.
Events such as all of the service activities in Education and Evaluation sub-
department of State University of Malang, and documentation about the broad
description of the Academic and Evaluation sub-department service activity. The
data collection technique utilizes interview and documentation. This research uses
qualitative approach. The data analysis is conducted by: data reduction, data
presentation, and conclusion drawing or data verification. Data validity is done by
a persistence observation and triangulation.
This research reveals that (1) the students and alumni satisfaction toward
the service which is provided by Education and Evaluation sub-department of
State University of Malang is a happy and unhappy feeling; the happy feeling is
related to the assurance and certainty of the procedures, the staffs’ discipline,
service quickness, schedule exactness, care and response, and comfort with the
office environment. The unhappy feeling is caused by the politeness, friendliness,
and service procedure; (2) students and alumni participation to improve Education
and Evaluation sub-Department’s service in State University of Malang is by
ii
providing suggestions to improve the service of Education and Evaluation sub-
department of State University of Malang. The way they participate to improve
the service is by writing comments at State University of Malang’s website and
giving direct suggestion to the officer/ person in charge. (3) the response of the
Education and Evaluation sub-department on the students and alumni participation
related to the problems on the schedule, friendliness, comfort, and coordination.
First, for schedule problem, the Education and Evaluation sub-department of State
University of Malang has posted the schedule of the Student Achievement Card
issue in the internet. Second, related to the service friendliness problem, the
Education and Evaluation sub-department will always try to improve more. Third,
related to seat/ waiting room comfort problem, the Education and Evaluation sub-
department has provided more seats. Fourth, related to the coordination problem
between Education and Evaluation sub-department with each faculty and
department has made well-coordination about the student grade which is lately
released.
Based on th research findings, it suggest that Education and Evaluation
sub-department of State University of Malang should improve their service by
proving training for the staffs to increase responsiveness and friendliness in
service to the students and alumni. Education and Evaluation sub-department of
the State University of Malang provide suggestion box to achieve service
satisfaction level. Better friendliness should be done by implementing service like
in banking institution so that the students and alumni will be more satisfied to the
service of Education and Evaluation sub-department of State University of
Malang. Besides, tho role and cooperation with other related party, such as the
rector of State University of Malang as the supervisor, the Education and
Evaluation sub-department as the organizer, and the students and alumni as non-
formal controller and checker as well as users, should improve to deliver better
service of the Education and Evaluation sub-department for students and alumni.
Students and alumni should be more active and critical toward public service
phenomenon, specifically at Education and Evaluation sub-department of State
University of Malang.
KEPUASAN MAHASISWA DAN ALUMNI TERHADAP PELAYANAN
SUBAG PENDIDIKAN DAN EVALUASI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Oleh
Nurmeida Rokh Sasminingrum
NIM 105811480840
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN
Juli 2011
i
ABSTRAK
Sasminingrum, Nurmeida Rokh. 2011. Kepuasan Mahasiswa dan Alumni
Terhadap Pelayanan Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri
Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Margono,
M.Pd, M.Si., (II) Rusdianto Umar, SH, M.Hum.
Kata kunci: Kepuasan pelayanan, Subag Pendidikan dan Evaluasi, Universitas
Negeri Malang.
Kepuasan pelayanan merupakan harapan dari sebuah pelayanan.
Pelayanan yang berkualitas akan mampu memberikan pelayanan kepada publik
secara memuaskan. Pada era globalisasi sebuah instansi pelayanan dituntut untuk
memberikan pelayanan yang baik sehingga dapat meningkatkan derajat kepuasan
masyarakat. Mencermati pelayanan subag pendidikan dan evaluasi masih
mengandung beberapa permasalahan. Oleh sebab itu, agar memberikan pelayanan
yang baik, maka diperlukan adanya peningkatan kepuasan pelayanan.
Berdasarkan latar belakang di atas dilakukan penelitian dengan fokus
penelitian (1) bagaimana kepuasan mahasiswa dan alumni terhadap pelayanan
subag pendidikan dan evaluasi (PE) Universitas Negeri Malang, (2) bagaimana
partisipasi mahasiswa dan alumni untuk meningkatkan kepuasan pelayanan subag
PE UM, (3) bagaimana tanggapan subag PE terhadap partisipasi mahasiswa dan
alumni. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan kepuasan
mahasiswa dan alumni terhadap pelayanan yang diberikan subag PE UM, (2)
mendeskripsikan partisipasi mahasiswa dan alumni untuk meningkatkan kepuasan
pelayanan subag PE UM, (3) mendeskripsikan tanggapan subag PE UM terhadap
partisipasi mahasiswa dan alumni.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengambilan sampel
sumber data dalam penelitian kualitatif menggunakan teknik purposive sampling
dan snowball sampling. Lokasi penelitian berada di subag pendidikan dan
evaluasi Universitas Negeri Malang, diantaranya bagian administrasi nilai,
penerbitan kartu hasil studi (KHS), penerbitan transkrip dan ijasah, dan legalisir
transkrip dan ijasah. Sumber data berasal dari: orang yaitu kasubag PE UM, para
staf PE UM, mahasiswa, dan alumni. Peristiwa berupa seluruh aktivitas pelayanan
subag PE UM dan dokumentasi tentang gambaran umum pelayanan subag PE
UM. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi.
Analiasis data dilakukan dengan cara: reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi data. Keabsahan data dilakukan dengan: ketekunan
pengamatan dan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) kepuasaan mahasiswa dan
alumni terhadap pelayanan yang diberikan subag PE UM yaitu perasaan
mahasiswa dan alumni terhadap kepuasan pelayanan subag PE, yaitu perasaan
senang dan tidak senang, perasaan senang antara lain tentang kejelasan dan
kepastian prosedur, kedisiplinan petugas, kecepatan pelayanan, ketepatan jadwal,
ii
perhatian dan tanggapan, dan kenyamanan lingkungan kantor. Perasaan tidak
senang antara lain tentang kesopanan, keramahan, dan prosedur pelayanan, (2)
partisipasi mahasiswa dan alumni untuk meningkatkan kepuasan pelayanan subag
PE UM yaitu saran mahasiswa dan alumni untuk meningkatkan kepuasan
pelayanan subag PE dan cara berpartisipasi mahasiswa dan alumni untuk
meningkatkan kepuasan pelayanan subag PE berbentuk dua cara yaitu menulis
komentar di website UM dan menyampaikan saran langsung ke petugas. (3)
tanggapan subag PE terhadap partisipasi mahasiswa dan alumni mengenai
masalah jadwal, keramahan, kenyamanan, dan koordinasi. Pertama, masalah
jadwal subag pendidikan dan evaluasi negeri malang sudah mencantumkan jadwal
penerbitan/pengambilan KHS di internet. Kedua, masalah keramahan pelayanan
subag pendidikan dan evaluasi sudah ramah tetapi akan berusaha meningkatkan
lagi. Ketiga, masalah kenyamanan tempat duduk/ruang tunggu subag pendidikan
evaluasi sudah memperbanyak tempat duduk. Keempat, masalah koordinasi antara
subag pendidikan dan evaluasi dengan fakultas tiap jurusan sudah saling
berkoordinasi dengan baik mangenai masalah nilai mahasiswa yang terlambat
keluar.
Berdasarkan temuan penelitian ini, agar disarankan bagi subag pendidikan
dan evaluasi (PE) universitas negeri malang sebaiknya lebih meningkatkan
pelayanan dengan cara pelatihan pegawai untuk meningkatkan responsivitas dan
keramahan pelayanan kepada mahasiswa dan alumni. Subag PE universitas negeri
malang menyediakan kotak saran untuk mencapai tingkat kepuasan pelayanan.
Peningkatan keramahan perlu dilakukan dengan menerapkan pelayanan seperti di
bank agar mahasiswa dan alumni lebih merasa puas terhadap pelayanan subag PE.
Selain itu Peran dan kerja sama berbagai pihak terkait, yaitu Rektor UM sebagai
pengawas, pihak Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
sebagai pelaksana, serta mahasiswa dan alumni sebagai pengawas dan pengendali
nonformal sekaligus pengguna, perlu ditingkatkan dalam upaya untuk
meningkatkan pelayanan subag PE kepada mahasiswa dan alumni. Mahasiswa
dan alumni juga harus lebih aktif dan kritis terhadap fenomena pelayanan publik,
khususnya di Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................ 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................ 4
E. Definisi Istilah ................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pelayanan Publik ............................................................... 7
1. Pengertian Pelayanan Publik ......................................... 7
2. Asas Pelayanan Publik .................................................. 9
3. Prinsip Pelayanan Publik ............................................... 11
4. Standar Pelayanan Publik .............................................. 12
5. Pola Penyelenggaraan Pelayanan publik ........................ 13
6. Penyelenggara Pelayanan Publik ................................... 14
7. Biaya Pelayanan Publik ................................................. 16
B. Kepuasan Pelanggan .......................................................... 17
1. Tingkat Kepuasan Pelanggan ....................................... 18
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Pelanggan .................................................................... 20
3. Partisipasi Pelanggan dalam Meningkatkan Pelayanan . 20
4. Responsivitas Pelayanan .............................................. 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................................ 25
B. Kehadiran Peneliti ............................................................. 26
C. Lokasi Penelitian ............................................................... 26
D. Sumber Data...................................................................... 27
E. Prosedur Pengumpulan Data .............................................. 33
F. Teknik Analisis Data ......................................................... 36
G. Pengecekan Keabsahan Temuan ........................................ 38
H. Tahap-tahap Penelitian ...................................................... 40
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Paparan Data .................................................................... 44
1. Gambaran Umum Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang............................................ 44
2. Kepuasan Mahasiswa dan Alumni Terhadap Pelayanan
vii
yang Diberikan Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang ........................................... 54
3. Partisipasi Mahasiswa dan Alumni untuk
Meningkatkan Kepuasan Pelayanan Subag Pendidikan
dan Evaluasi Universitas Negeri Malang ..................... 66
4. Tanggapan Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas
Negeri Malang ............................................................. 74
B. Temuan Penelitian ............................................................ 79
1. Kepuasan Mahasiswa dan Alumni Terhadap Pelayanan
yang Diberikan Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang............................................ 80
2. Partisipasi Mahasiswa dan Alumni untuk
Meningkatkan Kepuasan Pelayanan Subag Pendidikan
dan Evaluasi Universitas Negeri Malang ...................... 82
3. Tanggapan Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas
Negeri Malang Terhadap Partisipasi Mahasiswa ........... 83
BAB V PEMBAHASAN
A. Kepuasan Mahasiswa dan Alumni Terhadap Pelayanan
yang Diberikan Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang ................................................ 87
B. Partisipasi Mahasiswa dan Alumni untuk Meningkatkan
Kepuasan Pelayanan Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang ................................................ 88
C. Tanggapan Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas
Negeri Malang Terhadap Partisipasi Mahasiswa ................ 90
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................... 93
B. Saran ................................................................................ 95
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 97
LAMPIRAN ..................................................................................... 99
RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 117
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Karakteristik Penyelenggaraan Pelayanan Publik .................................... 16
4.1 Daftar Ketenagaan .................................................................................. 51
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Proses Pengambilan Sampel dan Sumber Data dalam Penelitian Kualitatif
Menggunakan Teknik Purposive Sampling dan Snowball Sampling .............. 29
4.1 Struktur Organisasi Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang ...................................................................... 48
4.2 Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang ................... 54
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Pernyataan Keaslian Tulisan .......................................................... 93
2. Pedoman Wawancara .................................................................... 94
3. Gambar-gambar ............................................................................ 100
Gambar 1 : Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang ......................................... 100
Gamabar 2 : Loket Pelayanan Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang ....................................... 100
Gambar 3 : Tempat Duduk Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang ....................................... 101
Gambar 4 : Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
Tampak dari Dalam ..................................................... 101
Gambar 5 : Wawancara dengan Kasubag Pendidikan
dan Evaluasi Universitas Negeri Malang ..................... 102
Gambar 6 : Wawancara dengan Staf Urusan Umum Subag Pendidikan
dan Evaluasi Universitas Negeri Malang ..................... 102
Gambar 7 : Wawancara dengan Staf Urusan Nilai Subag Pendidikan
dan Evaluasi Universitas Negeri Malang ..................... 103
Gambar 8 : Wawancara dengan Staf Urusan Ijasah Nilai
Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang .......................................... 103
xi
Gambar 9 : Wawancara dengan Staf Urusan Transkrip
Nilai Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang ....................................... 104
Gambar 10: Wawancara dengan Mahasiswa Tentang Kepuasan
Pelayanan Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang ......................................... 105
Gambar 11: Wawancara dengan Alumni Tentang Kepuasan
Pelayanan Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang .......................................... 105
4. Surat Pemohonan Ijin Mengadakan Penelitian ............................... 106
5. Surat Ijin Penelitian ....................................................................... 107
6. Surat Keterangan Penelitian dari Subag Pendidikan
dan Evaluasi BAAKPSI Universitas Negeri Malang ...................... 108
7. Format Konsultasi Pembimbingan Skripsi (Pembimbing 1) ........... 109
8. Format Konsultasi Pembimbingan Skripsi (Pembimbing 2) ........... 110
9. Daftar Riwayat Hidup ................................................................... 111
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pentingnya peningkatan kepuasan pelayanan, menunjukkan bahwa faktor
tersebut (pelayanan berkualitas) menjadi faktor keberhasilan birokrasi di negeri
ini. Birokrasi dan pemerintahan yang baik suatu bangsa sangat ditentukan oleh
kepuasan pelayanan publik yang dimilikinya. Di satu sisi, pelayanan yang
berkualitas diharapkan dapat memaksimalkan sedemikian rupa sehingga
bermanfaat bagi masyarakat banyak. Di sisi lain, pelayanan berkualitas yang ada
dalam jajaran manajemen pemerintahan (birokrasi) akan mampu memberikan
pelayanan kepada publik secara memuaskan. Hal terakhir ini menjadi penting
karena selama kurun waktu pemerintahan Orde Baru, banyak kritik dan luapan
ketidak-puasan yang di tunjukkan kepada birokrasi sebagai akibat pelayanan
mereka yang dinilai buruk oleh masyarakat.
Buruknya pelayanan birokrasi kepada publik, telah menimbulkan persepsi
bahwa birokrasi lebih dominan dalam menjalankan fungsinya sebagai pengatur
dari pada pelayan. Selain itu juga seringkali birokrasi memposisikan diri sebagai
pemerintah dari pada abdi negara. Apa yang seharusnya dilakukan aparatur
negara, antara lain: mempermudah urusan publik, mendahulukan kepentingan
umum, mempersingkat waktu proses pelaksanaan urusan publik dan sebagainya
lebih sering dijadikan slogan politis ketimbang mempraktekannya secara
sungguh-sungguh di lapangan. Situasi ini diduga sebagai akibat seringnya pejabat
publik terlibat dalam urusan-urusan politis dan bertindak mewakili kepentingan
2
suatu organisasi politik tertentu dari pada menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat.
Padahal sebagai yang dinyatakan Handiningrat (1983:26) ”kelancaran
penyelenggaraan pemerintahan sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur
dalam melaksanakannya tugas-tugasnya terhadap publik”. Karena itulah, tidaklah
mengherankan ketika pada masa awal gerakan reformasi, tuntutan untuk
memisahkan urusan birokrasi dengan urusan politik sangat kuat sekali
dikumandangkan oleh kaum reformis. Tuntutan ini kemudian diimplementasikan
dalam bentuk kebijakan yang tidak diperkenankan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
merangkap sebagai pengurus bahkan sebagai anggota dari partai politik.
Seiring dengan berjalannya waktu kondisi seperti ini kurang berjalan
sebagaimana mestinya. Hal ini dikarenakan kecenderungan dari kurang
tanggapnya para pelaku pelayanan publik, sehingga hal ini berimbas terhadap
kurang berjalannya kegiatan pelayanan terhadap publik sebagaimana mestinya.
Terkadang para aparat cenderung melakukan tindakan tidak adil, di mana orang
yang mempunyai uang berlebih cenderung lebih dipercepat pengurusannya
sementara masyarakat yang tidak mampu dalam hal finansial harus rela mengantri
berjam-jam, bahkan ada yang sampai berhari-hari untuk menyelesaikan
urusannya. Kondisi seperti ini sejalan dengan apa yang diutarakan oleh Baldan
(2005: 43), bahwa “pelayanan publik di Indonesia berpeluang memicu sentimen
etnis. Pasalnya, siapa yang memiliki uang banyak, bisa dengan mudah menikmati
pelayanan publik dari para pegawai pemerintah” . Hal ini sebenarnya tidak
seharusnya terjadi karena pada dasarnya pelayanan publik hendaknya dijalankan
3
pelayanan yang mengedepankan pelayanan yang efektif dan efesien bagi
masyarakat dan tidak memberatkan.
Keikutsertaan masyarakat sangat diperlukan dalam rangka untuk menyaring
aspirasi-aspirasi atau keinginan masyarakat terkait kebijakan pemerintah, karena
pada dasarnya adanya partisipasi masyarakat bertujuan mencapai atau
memperoleh kepuasan yang di inginkan masyarakat. Bila dilihat di ruang lingkup
yang lebih sempit, pada dasarnya dengan adanya partisipasi mahasiswa dan
alumni misalnya dengan bentuk memberi masukan, saran tentang pelayanan yang
baik terhadap mahasiwa dan alumni selaku pihak yang dilayani, dalam hal ini
Universitas sebagai pemberi layanan kepada mahasiswa dengan tujuan agar
tercapainya tingkat kepuasan.
Kebijakan yang baik pada dasarnya mengikutsertakan masyarakat (mahasiswa
dan alumni). Dalam setiap pembuatan kebijakan yang dikeluarkan misalnya
adanya sebuah aturan yang ingin dikeluarkan di kampus, seharusnya sebelumnya
hal ini dimintakan pertimbangan terlebih dahulu kepada mahasiswa dan alumni
selaku objek yang akan menjadi tujuan akhir dari kebijakan atau peraturan dari
kampus tersebut.
Keberadaan penelitian ini dikaitkan dengan adanya materi SMP kelas IX
semester 1 yang membahas tentang partisipasi masyarakat dalam perumusan
kebijakan publik di daerah. Hal ini perlu dibicarakan dalam rangka menunjukkan
keterkaitan antara apa yang dibelajarkan materi di sekolah terhadap aplikasi
kebijakan atau pelayanan yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari secara
nyata.
4
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
peneliti merasa perlu melakukan penelitian berjudul “Kepuasan mahasiswa dan
alumni terhadap pelayanan Subbag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri
Malang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka rumusan masalah dari penelitian
ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Bagaimana kepuasan Mahasiswa dan Alumni terhadap pelayanan yang
diberikan subag pendidikan dan evaluasi (PE) Universitas Negeri Malang?
2. Bagaimana partisipasi mahasiswa dan alumni untuk meningkatkan kepuasan
pelayanan subag PE Universitas Negeri Malang?
3. Bagaimana tanggapan subag PE terhadap partisipasi mahasiswa?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan:
1. Kepuasan mahasiswa dan alumni terhadap pelayanan yang diberikan subag PE
Universitas Negeri Malang.
2. Partisipasi mahasiswa dan alumni untuk meningkatkan kepuasan pelayanan
subag PE Universitas Negeri Malang.
3. Tanggapan subag PE terhadap partisipasi mahasiswa dan alumni.
5
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada banyak pihak-
pihak diantaranya adalah :
1. Bagi jurusan PKn
Bagi jurusan PKn hasil penelitian ini bermanfaat secara teoritis, yaitu :
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik dalam
mengembangkan materi kepuasan pelayanan publik dalam pembelajaran
PKn.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dan dokumentasi untuk
menambah serta melengkapi kajian ilmiah dalam perkuliahan terutama yang
berkaitan dengan kepuasan pelayanan publik.
2. Bagi Kantor Bagian Pendidikan dan Evaluasi (PE) Universitas Negeri Malang
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan dokumentasi tarhadap subag
pendidikan dan evaluasi (PE) Universitas Negeri Malang untuk meningkatkan
kualitas dalam pelayanan publik.
3. Bagi Mahasiswa dan Alumni
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding untuk
penelitian sejenis dan sebagai tambahan pengetahuan terkait kepuasan
pelayanan publik.
4. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini sebagai sarana untuk mengembangkan wawasan ilmu
pengetahuan dalam melatih kemampuan, memahami dan menganalisis
masalah yaitu tentang kepuasan mahasiwa terhadap pelayanan yang diberikan
subag pendidikan dan evaluasi (PE) Universitas Negeri Malang.
6
E. Definisi Istilah
Perlu diberinya batasan pengertian dalam penelitian ini adalah agar tidak
terjadi makna ganda atau salah penafsiran antara pembaca dengan penulis yang
dapat menimbulkan kesimpangsiuran dalam pembahasan.
Adapun batasan pengertian tersebut adalah :
1. Kepuasan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan
pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut
dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
2. Pelayanan adalah suatu bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
instansi pemerintah baik di pusat, di daerah, BUMN, dan BUMD dalam bentuk
barang maupun jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Subag pendidikan dan Evaluasi
Instansi di Universitas Negeri Malang yang bertugas melayani administrasi
nilai, penerbitan kartu hasil studi (KHS), penerbitan transkrip dan ijasah, dan
legalisir transkrip dan ijasah.
4. Universitas Negeri Malang
Universitas Negeri Malang (UM) adalah lembaga pendidikan tinggi, yang
merupakan organisasi, institusi, dan komunitas yang memiliki otonomi keilmuan
yang bertumpu pada tata nilai kehidupan akademik, moral, sosial, dan kultural
dalam lingkungan Departemen Nasional, dan berkedudukan di Malang.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pelayanan Publik
Pelayanan publik yang menjadi fokus studi disiplin ilmu administrasi publik, di
Indonesia masih menjadi persoalan. Ratminto dan Winarsih (2005:11),
mengemukakan bahwa Indonesia, konsepsi pelayanan administrasi pemerintahan
sering kali dipergunakan secara bersama-sama atau dipakai sebagai sinonim dari
konsep pelayanan perizinan dan pelayanan umum serta pelayanan publik.
Keempat istilah tersebut dipakai sebagai terjemahan dari public service.
Konsep pelayanan umum dalam penilitian ini menggunakan istilah pelayanan
publik. Di bawah ini akan diuraikan secara komprehensif terkait dengan istilah
atau konsep pelayanan publik.
1. Pengertian Pelayanan Publik
Istilah pelayanan publik, secara etimologi berasal dari bahasa Inggris yaitu
Publik Services. Kata yang pertama, yaitu public berarti publik, umum,
masyarakat, dan negara. Kata yang kedua, yaitu services bentuk jamak dari
service berarti dinas, faedah, dan pelayanan (Sinambela, 2006:5).
Ratminto dan Winarsih (2005:2), mendefinisikan pelayanan sebagai suatu
aktivitas atau serangkaian aktivitas bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba)
terjadi akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain
yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan dan dimaksudkan untuk
memecahkan permasalahan konsumen atau palanggan.
8
Sinambela (2006:5) juga berpendapat bahwa pelayanan publik diartikan
sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah
manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu
kumpulan dan kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak
terikat pada suatu produk secara fisik.
Pengertian pelayanan publik menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 yang isinya berbunyi “ segala
bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di Daerah
dan Lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah
dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang-
undangan ”. Berdasarkan isi tersebut, pada hakekatnya pelayanan publik adalah
pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara
berdasarkan peraturan yang berlaku.
Davis dan Heineke menyatakan bahwa pelayanan merupakan menyangkut
sejumlah informasi yang diinginkan pelanggan, tindakan yang sukar untuk
disentuh dan diukur secara eksak ukuran kepuasannya, sangat sensitif dan sukar di
peridiksikan kedepannya serta tergantung juga pada nilai-nilai yang dianggap
pantas oleh pelanggan terhadap apa yang diterima bayarannya (Ibrahim, 2008:2).
Pelayanan umum menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 81 Tahun 1993 tentang pelayanan kepada masyarakat berdasar prinsip-
prinsip pelayanan sebagai berikut : kesederhanaan, kejelasan dan kepastian,
keamanan, keterbukaan, efesiensi, ekonomis, keadilan dan pemerataan, ketepatan
waktu, merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh instansi
9
pemerintah pusat, daerah dan lingkungan badan Usaha Milik Negara atau daerah
dalam bentuk barang dan jasa, baik dalam rangka upaya untuk pemenuhan
kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang-
undangan ( Ibrahim, 2008:15). Berdasarkan pandangan tersebut di atas dapat
peneliti simpulkan bahwa pengertian pelayanan publik mengandung makna
aktivitas yang memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam rangka
memenuhi kepentingannya sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Berdasarkan penjelasan di atas, pada hakekatnya pelayanan publik adalah
pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara
berdasarkan peraturan yang berlaku. Hakekat tersebut memberikan suatu
pemahaman bahwa ruang lingkup pelayanan publik menyangkut segala bentuk
jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang atau jasa publik yang pada prinsipnya
menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat,
daerah, dan lingkungan BUMN atau BUMD.
2. Asas Pelayanan Publik
Asas pelayanan publik menurut Kepmenpan Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik adalah sebagai berikut: (1)
Transparansi yaitu bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak
yang dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti, (2) Akuntabilitas
yaitu dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, (3) Kondisional yaitu sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi
dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip dan efektifitas, (4)
Partisipatif yaitu mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan harapan masyarakat,
10
(5) Kesamaan hak yaitu tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku,
ras, agama, golongan gender dan status ekonomi dan (6) Keseimbangan hak dan
kewajiban yaitu pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan
kewajiban masing-masing pihak.
Berdasarkan Kepmenpan, Provinsi Jawa Timur melalui Peraturan Daerah
Provinsi Jatim Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Jawa Timur,
mengembangkan asas pelayanan publik menjadi 11 asas, yaitu (1) Kepastian
hukum yaitu adanya peraturan perundang-undangan yang menjamin
terselenggaranya pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan rasa keadilan
masyarakat, (2) Keterbukaan yaitu setiap penerima pelayanan dapat dengan
mudah mengakses dan memperoleh informasi mengenai pelayanan yang
diinginkan, (3) Partisipatif yaitu mendorong peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi kebutuhan dan
harapan masyarakat, (4) Akuntabilitas yaitu proses penyelenggaraan pelayanan
publik harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, (5) Kepentingan Umum yaitu dalam pemberian pelayanan
publik tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi dan atau golongan, (6)
Kesamaan hak yaitu pemberian pelayanan publik tidak diskriminatif dalam arti
tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status sosial ekonomi,
(7) Keseimbangan hak dan kewajiban yaitu pemenuhan hak harus sebanding
dengan kewajiban yang harus dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun penerima
pelayanan, (8) Efisiensi yaitu menentukan tingkat keberhasilan penyelenggaraan
pelayanan publik dengan memperhatikan kebutuhan pelayanan yang sederhana,
cepat, dan murah, tidak memberikan pembebanan pembiayaan kepada masyarakat
11
secara tidak wajar sesuai dengan peraturan perundang-undangan, (9) Efektivitas
yaitu orientasi peyelanggaraan pelayanan publik untuk mencapai penyelenggaraan
pelayanan publik yang tepat sasaran dan memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai
pengguna pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, (10) Imparsial yaitu pedoman dan arahan bagi penyelenggara pelayanan
publik untuk bersikap netral, non diskriminasi dan tidak berpihak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan yang terakhir (11)
Profesionalisme yaitu aparat penyelenggara pelayanan harus memiliki kompetensi
yang sesuai dengan bidang tugasnya.
3. Prinsip Pelayanan Publik
Prinsip-prinsip dalam peyelenggaraan pelayanan publik menurut Keputusan
MENPAN Nomor 63 Tahun 2003 tentang pedoman penyelenggaraan pelayanan
publik adalah:
(1) Kesederhanaan yaitu prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah
dipahami dan mudah dilaksanakan, (2) Kejelasan yaitu kejelasan ini mencakup
kejelasan dalam hal, persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik, unit
kerja/ pejabat yang berwenang dan tanggungjawab dalam memberikan pelayanan
dan penyelesaian keluhan/ pesoalan/ sengketa dalam pelaksanaan pelayanan
publik, dan rincian biaya pelayanan publik, (3) Kepastian waktu yaitu pelaksanaan
pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan, (4)
Akurasi yaitu produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah, (5)
Keamanan yaitu proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan
kepastian hukum, (6) Tanggung jawab yaitu pimpinan penyelengara pelayanan
publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelenggaraan
12
pelayanan dan penyelesaian keluhan/ persoalan dalam pelaksanaan pelayanan
publik, (7) Kelengkapan sarana dan prasaran yaitu tersedianya sarana dan
prasarana kerja, peralatan kerja dan mendukung lainnya yang memadai termasuk
penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika), (8)
Kemudahan akses yaitu tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai,
mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi
telekomunikasi dan informatika, (9) Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan yaitu
pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta
memberikan pelayanan dengan iklas, dan yang terakhir (10) Kenyamanan yaitu
lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman,
bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas
pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lain-lain.
4. Standar Pelayanan Publik
Setiap penyelenggara pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan dan
dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan.
Standar pelayanan merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan
pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi atau penerima pelayanan.
Menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2003, standar pelayanan,
sekurang-kurangnya meliputi, (1) Prosedur pelayanan yaitu prosedur pelayanan
yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan, (2)
Waktu penyelesaian yaitu waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat
pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan yang temasuk
pengaduan, (3) Biaya pelayanan yaitu biaya/ tarif pelayanan termasuk rinciannya
yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan, (4) Produk pelayanan yaitu
13
hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan, (5) Sarana dan prasarana yaitu penyediaan sarana dan prasarana
pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik, dan yang terakhir
(6) Kompetensi petugas pemberi pelayanan yaitu kompetensi petugas pemberi
pelayanan harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian,
ketrampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.
5. Pola Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Dalam kaitannya dengan pola pelayanan, Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 menyatakan adanya empat pola
pelayanan, yaitu (1) Fungsional pola pelayanan publik diberikan oleh
penyelenggara pelayanan, sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya, (2)
Terpusat yaitu pola pelayanan publik diberikan secara tunggal oleh penyelenggara
pelayanan berdasarkan pelimpahan wewenang dari peyelenggara pelayanan terkait
lainnya yang bersangkutan, (3) Terpadu yaitu pola penyelenggara pelayanan
publik terpadu dibedakan menjadi dua, terpadu satu atap yaitu pola pelayanan
terpadu satu atap diselenggarakan dalam satu atap diselenggarakan dalam satu
tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang tidak mempunyai keterbatasn
proses dan dilayani melalui beberapa pintu. Terhadap jenis pelayanan yang sudah
dekat dengan masyarakat tidak perlu di satu atapkan, dan terpadu satu pintu yaitu
pola pelayanan terpadu satu pintu diselenggarakan pada satu tempat yang meliputi
berbagai jenis pelayanan yang memiliki keterkaitan proses dan dilayani melalui
satu pintu, dan (4) Gugus tugas petugas pelayanan publik secara perorangan atau
dalam bentuk gugus tugas ditempatkan pada instansi pemberi pelayanan dan
lokasi pemberian pelayanan tertentu.
14
6. Penyelenggara Pelayanan Publik
Berdasarkan organisasi yang menyelenggarakan, pelayanan publik dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
organisasi privat, dan organisasi yang diselenggarakan oleh organisasi publik.
a. Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Organisasi Privat
Penyelenggara pelayanan publik ini merupakan penyedia pelayanan berupa
barang atau jasa publik yang diselenggarakan oleh swasta, seperti rumah sakit
swasta, Perguruan Tinggi Swasta, perusahaan pengangkutan swasta.
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh swasta, adaptabilitas pelayanan
sangat tinggi. Penyelenggara pelayanan selalu berusaha untuk merespons
keinginan pengguna karena posisi tawar pengguna sangat tinggi, apabila
keinginan pengguna tidak direspon, pengguna akan beralih kepada penyelenggara
pelayanan yang lain. Kondisi ini membuktikan bahwa posisi control (locus
control) ada di pihak pengguna.
b. Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Organisasi Publik
(Pemerintah)
Penyelenggara pelayanan publik ini dibedakan menjadi dua, yaitu: pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan bersifat primer, serta pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan bersifat sekunder.
1) Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan Bersifat
Primer
Pelayanan ini adalah semua penyedia barang atau jasa publik diselenggarakan
oleh pemerintah dan di dalamnya pemerintah merupakan satu-satunya
15
penyelenggara dan pengguna harus memanfaatkannya, misalkan pelayanan kantor
imigrasi, pelayanan penjara, pelayanan pajak, dan pelayanan perizinan.
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan bersifat primer,
adaptabilitas sangat rendah. Intervensi pemerintah sangat tinggi, dan locus control
juga ada di tangan pemerintah. Konsekuensinya, posisi tawar pengguna sangat
rendah dan sifat pelayanannya adalah monopoli.
2) Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan Bersifat
Sekunder
Pelayanan ini merupakan segala bentuk penyediaan barang atau jasa publik
diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi didalamnya pengguna tidak harus
mempergunakannya karena adanya beberapa penyelenggara pelayanan, misalnya
program asuransi tenaga kerja, program pendidikan, dan pelayanan yang diberikan
oleh BUMN.
Pelayanan publik yag diselenggarakan oleh pemerintah dan bersifat primer,
adaptasibilitas tidak setinggi sektor privat. Pelayanan yang diberikan memang
mengalami perubahan, tetapi perubahan ini terjadi bukan karena tuntutan
pengguna. Locus control masih di pihak penyelenggara pelayanan terlalu tinggi
karena sudah ada lebih dari satu penyelenggara pelayanan. Jenis pasarnya adalah
oligopoli. Itervensi kepentingan pemerintah mungkin tidak terlalu tinggi, tetapi
masih ada intervensi kepentingan lembaga penyelenggara pelayanan.
Perbedaan dari masing-masing jenis penyelenggara pelayanan publik tersebut
dapat dilihat dalam table 2.1 di bawah ini:
16
Tabel 2.1 Karakteristik Penyelenggara Pelayanan Publik
Karakteristik
Penyelenggara Pelayanan Publik
Privat
Publik
Primer Sekunder
Adaptabilitas Sangat tinggi Sangat rendah Rendah
Posisi tawar
pengguna
Sangat tinggi Sanagat rendah Rendah
Bentuk atau tipe
pasar
Kompetisi Monopoli Oligopoly
Locus control Pengguna Pemerintah Provider
Sifat pelayanan
Dikendalikan
oleh pengguna
Dikendalikan
oleh pemerintah
Dikendalikan
oleh provider
Sumber: Ratminto dan Winarsih, 2005: 12
7. Biaya Pelayanan Publik
Di dalam Keputusan Menteri Pendayagunaaan Aparatur Negara Nomor 63
Tahun 2003 diamanatkan agar penetapan besaran biaya pelayanan publik perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Tingkat kemampuan dan daya beli masyarakat
b. Nilai/ harga yang berlaku atas barang dan atau jasa
c. Rincian biaya harus jelas untuk jenis pelayanan publik yang memerlukan
tindakan seperti penelitian, pemeriksaan, pengukuran dan pengajuan.
d. Ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan memperhatikan prosedur sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
17
B. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah indikator utama dari standar suatu fasilitas
pelayanan dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan kepuasan pelanggan
yang rendah akan berdampak terhadap jumlah kunjungan yang akan
mempengaruhi provitabilitas fasilitas pelayanan tersebut, sedangkan sikap
karyawan terhadap pelanggan juga akan berdampak terhadap kepuasan pelanggan
dimana kebutuhan pelanggan dari waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula
tuntutannya akan mutu pelayanan yang diberikan (Tjiptono, 1996:146).
Tjiptono, (1996: 148) berpendapat bahwa kepuasan atau ketidak-puasan
merupakan respon pelanggan sebagai hasil dan evaluasi ketidak sesuaian
kinerja/tindakan yang dirasakan sebagai akibat dari tidak terpenuhinya harapan.
Sinambela, (2006:8) berpendapat bahwa aparatur pelayanan publik tidak
mempunyai alas an sedikit pun untuk tidak berorientasi pada kepuasan pelanggan
secara total. Bahkan kepuasan pelangganlah yang dapat dijadikan barometer
dalam mengukur keberhasilan dalam pelayanan.
Berdasarkan pandangan di atas dapatlah kita simpulkan, kepuasan pelanggan
adalah suatu keadaan di mana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan
dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan
merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih
efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu
pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif
dan tidak efisien, hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik.
18
1. Tingkat Kepuasan Pelanggan
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
(atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi tingkat
kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan
harapan.
Menurut Susan Fournier dan David Glen Mick, kepuasan pelanggan,
digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis, dapat berubah karena berkaitan
dengan dimensi sosial yang kuat. Dimensi kepuasan mengandung komponen
makna dan emosi yang integral. Proses kepuasan pelanggan itu sendiri saling
berhubungan antara berbagai paradigma, model dengan mode tetapi selalu
berkaitan dengan kepuasan hidup dan kualitas hidup itu sendiri. Pada intinya
kepuasan pelanggan adalah response atau tanggapan yang diberikan oleh
pelanggan (customer) atas terpenuhinya kebutuhan, sehingga memperoleh rasa
senang atau nyaman.Dengan pengertian itu, maka penilaian terhadap suatu bentuk
keistimewaan/ kelebihan dari suatu barang/jasa ataupun barang/jasa itu sendiri,
dapat memberikan suatu tingkat kenyamanan yang berhubungan dengan
pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk pemenuhan kebutuhan yang sesuai (meet
expectation) atau melebihi harapan (excellent) pelanggan (Tjiptono, 1996: 146).
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
(atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi tingkat
kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan
harapan (www. Analisa-tingkat-kepuasan-pelanggan.com).
Kepuasan pelanggan sepenuhnya dapat dibedakan pada tiga taraf, yaitu: 1)
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pelanggan, 2) memenuhi harapan
19
pelanggan dengan cara yang dapat membuat mereka akan kembali lagi. 3)
melakukan lebih daripada apa yang diharapkan pelanggan.
Dari ketiga taraf di atas, keberhasilan strategi pemasaran dapat dicapai apabila
sudah mencapai taraf ketiga, yaitu yang paling memberikan kepuasan kepada
pelanggan.
Setiap orang dalam dunia industri mempunyai pelanggan yang harus
dipuaskannya. Ini yang pertama-tama harus disadari setiap karyawan. Kepuasan
pelanggan relevan untuk kita semua, apapun pekerjaan kita, jadi kepuasan
pelanggan bukan semata-mata urusan dan tanggung jawab divisi pemasaran dan
pelayanan purna jual. Langkah pertama dalam usaha memuaskan pelanggan
adalah menentukan dan mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan pelanggan.
Pelanggan yang berbeda dapat pula berlainan kebutuhannya dan juga berbeda
perioritasnya, tetapi pada dasarnya kebutuhan-kebutuhan umum hampir sama.
Untuk mencapai kepuasan pelanggan dalam konteks industri diperlukan
beberapa kondisi dan usaha, antara lain:
a) filosofi kepuasan pelanggan
b) mengenal kebutuhan atau harapan pelanggan
c) membuat standar dan pengukuran kepuasan pelanggan
d) orientasi karyawan
e) pelatihan
f) keterlibatan karyawan dan
g) pengakuan.
20
Sedangkan dalam konteks karyawan, ada empat unsur pokok yang harus
dimiliki karyawan, yaitu:
a. keterampilan
b. efisiensi, yaitu target “zero defect” dan tepat waktu “ deadline”
c. ramah dan
d. rasa bangga.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Menurut Moenir (1998:197) kepuasan pelanggan juga sangat dipengaruhi oleh
tingkat pelayanan, agar layanan dapat memuaskan orang atau sekelompok orang ,
ada empat persyaratan pokok yaitu: (a) tingkah laku yang sopan dari semua pihak
yang berhubungan langsung dengan pelanggan termasuk keramah-tamahan, (b)
cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima
oleh orang yang bersangkutan, (c) ketepatan waktu penyampaian, (d) faktor
pendukung lainya seperti peraturan yang menjadi landasan kerja pelayanan,
sistem yang memungkinkan berjalannya mekanisme kegiatan pelayanan,
keterampilan petugas, dan faktor sarana dalam pelaksanaan tugas pelayanan.
Kunci utama yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah interaksi antara
produsen/perusahaan dengan pelanggan yang mempunyai kualitas rangsangan
terhadap perasaan nyaman yang dirasakan oleh pelanggan. Kualitas layanan
merupakaan faktor yang sangat penting pada sebuah publik. Apabila kualitas
layanan tidak memenuhi harapan konsumen akan mencari alternatif publik lain.
21
3. Partisipasi Pelanggan dalam Meningkatkan Pelayanan
Partisipasi merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris participate yang
berarti mengikut sertakan atau mengambil bagian. Dalam kamus ilmiah popular,
batasan arti partisipasi adalah pengambilan bagian (di dalamnya), keikutsertaan,
peran serta, penggabungan diri (menjadi peserta). Definisi baku dari partisipasi
sampai saat ini masih belum ada, barangkali karena terlalu banyaknya konsepsi
yang mengandung berbagai arti, sehingga banyak para penulis menggunakan
pandangannya tentang partisipasi. Secara filosofis yang melatar belakangi
terbentuknya partisipasi adalah sistem penyelenggaraan negara dan pemerintahan
yang demokratis. Sistem pemerintahan yang demokratis memiliki makna
pemerintahan berasal dari rakyat yang dilaksanakan oleh pejabat pemerintahan
yang dipilih oleh rakyat melalui pemilu untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi
rakyat. Dalam sistem pemerintahan tersebut rakyat dituntut berperan aktif dalam
proses politik dan penyelenggaraan negara. Pemerintahan yang demokratis dalam
pelaksanaannya dilaksanakan secara transparan dan akuntabel.
Sedangkan partisipasi menurut Sastropoetro adalah keikut sertaan, peran serta
atau keterlibatan (Sastropoetro,1988:11). Partisipasi dapat didefinisikan sebagai
keterlibatan mental/pikiran dan emosi/perasaan seseorang di dalam situasi
kelompok yang mendorongnya untuk memberikan suatu saran kepada kelompok
dalam usaha mencapai tujuan yang lebih baik lagi.
Salah satu makna penting dari good governance adalah keterlibatan aktor-aktor
di luar negara dalam merespon masalah-masalah publik. Dalam pelayanan publik
keterlibatan masyarakat sipil dan mekanisme pasar sudah banyak terjadi, good
governance sebenarnya sudah bukan hal yang baru lagi. Dengan demikian
22
partisipasi masyarakat merupakan keterlibatan aktif masyarakat dalam proses
penyusunan dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pemerintahan (Bappenas, 2007).
Rosenbloom dan Kravchuk menyatakan bahwa partisipasi merupakan
kontribusi masyarakat terhadap kemampuan pemerintahan di dalam memahami
dan memperhatikan kepentingan-kepentingan masyarakat. Untuk itu menurut
mereka dalam rangka membangun partisipasi masyarakat maka pemerintah harus
menjelaskan berbagai tindakan, kebijakan dan lain sebagainya kepada masyarakat.
Alasan pentingnya partisipasi menurut Rosenbloon dan Kravchuk dalam tata
kepemerintahan yang modern yaitu sebagai berikut: (a) kurangnya partisipasi
masyarakat akan menurunkan kapasitas sistem politik yang lebih representatif dan
responsif, (b) tidak adanya partisipasi akan menurunkan kualitas kewarganegaraan
masyarakat dalam negara demokrasi, dalam arti bahwa semakin berkurangnya
moral dan kewajiban masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam tata cara
kepemerintahan, (c) tidak adanya partisipasi akan menyebabkan ketidak pedulian
terhadap cara-cara pemerintahan menjalankan fungsinya, (d) tidak adanya saluran
atau media bagi partisipasi masyarakat akan menimbulkan rasa keterkucilan dari
masyarakat. Dalam hali ini masyarakat tidak akan memiliki rasa dan tanggung
jawab terhadap tindakan-tindakan pemerintahan, (e) partisipasi mendorong
adanya komunikasi dan integrasi politik dimana masyarakat dapat melihat
hubungan antara apa yang merekan inginkan dari pemerintah dan yang orang lain
inginkan dari sudut pandang yang berbeda, (f) partisipasi mendorong adanya
legitimasi terhadap pemerintah dan memacu pemerintah untuk melaksanakan
keputusan-keputusan yang sudah dibuat.
23
Pentingnya partisipasi tata kepemerintahan yang baik masyarakat harus
didorong untuk menggunakan haknya dalam menyampaikan pendapat dalam
proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan mereka baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pemerintah sebagai salah satu aktor di dalam
tata kepemerintahan harus menyediakan berbagai saluran dan media agar
masyarakat menyampaikan aspirasinya (Pusat Kajian dan Pendidikan dan
Pelatihan Aparatur 1, 2007).
4. Responsivitas Pelayanan
Responsivitas adalah kesanggupan untuk membantu dan menyediakan
pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap keinginan konsumen.
Prinsip responsivitas adalah bahwa lembaga-lembaga negara/badan usaha harus
berusaha untuk melayani pelanggannya, terutama tanggap terhadap aspirasi
masyarakat (pelanggan), dalam tata kepemerintahan yang baik pemerintah
dituntut untuk tanggap terhadap kebutuhan-kebutuhan nyata masyarakatnya baik
pada saat sekarang maupun masa yang akan datang terlebih lagi bahwa salah satu
fungsi dan tugas pemerintahan adalah memberikan pelayanan yang dibutuhkan
oleh masyarakat, adapun salah satu kriteria dalam pelayanan publik yang
berkualitas adalah responsivitas (daya tanggap) atau kecepatan pemerintah di
dalam membantu dan memberikan pelayanan kepada masyarakat, tanggap
tidaknya pemerintahan terhadap tuntutan kebutuhan masyarakat ataupun
perkembangan lingkungan strategis dapat dilihat antara lain dari tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan, keputusan-keputusan yang
mempertimbangkan masukan-masukan yang disampaikan oleh masyarakat dan
24
banyaknya masyarakat yang terlayani oleh pemerintah (Pusat Kajian dan
Pendidikan dan Pelatihan Aparatur 1, 2007).
Responsivitas sebagai salah satu indikator pelayanan berkaitan dengan daya
tanggap aparatur terhadap kebutuhan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
sebagaimana diatur di dalam aturan perundangan. Sementara ini Tjiptono (1996)
dalam pembahasannya mengenai teori pengembangan organisasi
mengindifikasikan bahwa responsivitas menyangkut kemampuan aparatur dalam
menghadapi dan mengantisipasi aspirasi baru, perkembangan baru, tuntutan baru,
dan pengetahuan baru. Birokrasi harus merespon secara cepat agar tidak tertinggal
dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Responsivitas sangat diperlukan dalam
pelayanan publik karena hal tersebut merupakan bukti kemampuan organisasi
untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas
pelayanan serta pengembangan program-program pelayanan publik sesuai dengan
kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsive pelayanan publik yaitu, keluhan
pengguna jasa, sikap aparat birokrasi dalam merespon keluhan pengguna jasa,
penggunaan keluhan pengguna jasa.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Metode merupakan suatu cara kerja untuk mengamati suatu objek yang
menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Koentjaraningrat, 1993:7-8). Penelitian
akan menjadi obyektif dan ilmiah jika menggunakan metode yang tepat.
Pemilihan metode didasarkan atas pertimbangan kesesuaian dengan obyek yang
akan diteliti. Penelitian untuk mengungkapkan bagaimana kepuasan pelayanan
subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang menggunakan
pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Alasan digunakannya pendekatan ini
didasarkan atas pentimbangan bahwa peneliti ingin mengemukakan kepuasan
mahasiswa terhadap pelayanan subag Pendidikan dan Evaluasi (PE) Universitas
Negeri Malang
Moleong ( 2008:3) menjelaskan tentang metode kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif berusaha
mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks (holistik-
kontektual) melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri
peneliti sebagai instrumen kunci (Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 2010:20).
Adapun maksud dari memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci yaitu
peneliti terjun sendiri ke lapangan dan terlibat langsung untuk mengadakan
wawancara dengan para mahasiswa dan alumni Univesitas Negeri Malang,
26
kasubag pendidikan dan evaluasi dan staf subag pendidikan dan evaluasi didalam
memberikan kepuasan pelayanan kepada mahasiswa.
B. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti di lapangan dalam penelitian kualitatif mutlak diperlukan
dan sangat penting, karena peneliti bertindak sebagai instrumen utama secara
langsung dari keseluruhan proses penelitian, mulai dari awal sampai akhir
penelitian (Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 2010:24).
Peneliti dengan pendekatan kualitatif menekankan pada pentingnya kehadiran
dan keterlibatan peneliti. Peran peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai
pengumpul data yang utama, sekaligus merupakan perencana, pelaksana
pengumpul data, penganalisis data, penafsir data dan pada akhirnya menjadi
pencetus hasil penelitiannya. Jadi peneliti adalah instrumen utama.
Supaya kehadiran peneliti tidak menimbulkan persepsi negatif, peneliti
memberitahukan identitas atau status peneliti pada pihak kantor subag pendidikan
dan evaluasi serta menjaga kesopanan, mematuhi peraturan yang ada. Hal tersebut
dimaksudkan agar peneliti memperoleh data yang diperlukan secara utuh dan
mendalam. Fungsi dan peran peneliti yang strategis maka hubungan yang baik
dengan peneliti dan para informan di lokasi penelitian perlu dibangun dengan
baik.
C. Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan kemenarikan, keunikan
dan kesesuaian dengan topik yang dipilih (Pedoman Penulisan Karya Ilmiah,
27
2010:24). Sesuai dengan hal tersebut, peneliti memilih lokasi penelitian di kantor
subag Pendidikan dan Evaluasi (PE) Universitas Negeri Malang.
D. Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini yang diteliti dalam Kepuasan Mahasiswa dan Alumni
Terhadap Pelayanan Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
adalah bagaimana mahasiswa dan alumni tentang pelayanan yang dilakukan
Subag PE. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada semester genap 2010/2011
antara bulan Februari sampai April 2011.
E. Sumber Data
Sumber data yang dimaksudkan dalam penelitian ini berupa keterangan atau
informasi yang ada kaitannya dan mendukung suatu penelitian, terutama untuk
menjawab permasalahan yang akan diteliti berdasarkan hasil wawancara. Data
dalam penelitian ini diperoleh melalui dua sumber, yaitu sumber data primer dan
sumber data sekunder.
Penelitian dalam rangka pemecahan masalah sangat memerlukan data yang
berasal dari sumber data. Ketepatan sumber data sangat menentukan terhadap
reliabilitas data terhadap peneliti saat masalah yang diteliti. Sumber data yang
tepat akan melahirkan data valid dan relevan. Data merupakan sekumpulan
informasi atau fakta yang diperoleh peneliti pada saat penelitian dan memiliki
keterkaitan dengan tujuan penelitian. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
berupa sekumpulan informasi dan fakta yang diperoleh peneliti di lokasi
penelitian maupun di luar lokasi penelitian melalui studi empiris dan berkaitan
dengan tujuan penelitian.
28
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui dua sumber data, yaitu sumber data
primer dan sekunder.
1. Sumber data primer
Sumber data primer, yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data atau sumber data di lapangan dan diperoleh secara langsung pada
saan penelitian dilakukan. Sumber data primer dalam penelitian ini berupa
informan dan peristiwa yang berkaitan dengan tujuan penelitian.
a. Informan
Data dari informan berupa kata-kata atau penjelasan yang diperoleh dari
wawancara. Data dari informan dicatat melalui catatan tertulis.
(Sugiyono, 2005: 56-57) menyatakan bahwa sampel sebagai sumber data atau
sebagai informan sebaiknya yang memenuhi criteria sebagai berikut:
(1) Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses
elkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga
dihayati. (2) Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau
terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti. (3) Mereka yang mempunyai
waktu yang memadai untuk dimintai informasi. (4) Mereka yang tidak
cenderung menyampaikan informasi hasil kemasannya sendiri. (5) Mereka
yang pada mulanya tergolong “ cukup asing” dengan peneliti, sehingga
lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau nara sumber.
Pemilihan subyek penelitian (informan) dilakukan dengan teknik purposive
sampling yaitu teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu
dengan tujuan untuk menentukan informan kunci, selanjutnya teknik ini
dikembangkan seperti bola salju dengan menggunakan teknik snowball sampling,
yaitu teknik pengambilan sampel sumber data yang menggunakan falsafah bola
salju, dimana pada awalnya sedikit atau kecil, lama-lama menjadi besar atau
29
banyak. Sumber data pertama (informan) menjadi informan kunci (key informan)
yang dapat memberikan petunjuk dalam pelaksanaan penelitian.
Sugiyono (2005:54) menjelaskan bahwa teknik ini dilakukan karena dari
jumlah sumber data yang sedikit belum memberikan data yang memuaskan, maka
mencari orang lain yang dapat digunakan sebagai sumber data dengan demikian
sampel sumber data akan semakin besar seperti bola salju yang menggelinding,
lama-lama menjadi besar.
Teknik pengambilan sampel sumber data dalam penelitian yang bersifat
purposive sampling dan snowball sampling dapat digambarkan seperti gambar 3.1
di bawah ini:
Gambar 3.1 Proses pengambilan sampel sumber data dalam penelitian
kualitatif menggunakan teknik purposive sampling dan snowball
sampling (sumber: Sugiyono, 2005:56)
Penambahan sampel suatu data (informan) dalam penelitian ini dihentikan
ketika datanya sudah jenuh, artinya data dari berbagai informan, baik yang lama
maupun yang baru, tidak memberikan data baru lagi. Pemilihan informan jika
benar-benar jatuh pada yang menguasai situasi sosial di lokasi penelitian, maka
B G I
A
D
C F
E H J
30
peneliti tidak memerlukan banyak informan. Sugiyono (2005:57) mengemukakan
bahwa dalam penelitian kualitatif kepedulian bagi peneliti adalah “tuntasnya”
perolehan informasi dengan keragaman variasi yang ada, bukan banyaknya
sampel sumber data.
Informan dalam penelitian ini, berupa pihak terkait di Subag Pendidikan dan
Evaluasi Universitas Negeri Malang antara lain meliputi:
1) Kasubag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
Kasubag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang merupakan
kepala yang bertanggung jawab terhadap kinerja Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang dalam memberikan pelayanan. Kasubag dijadikan
informan untuk menanggapi saran-saran dari mahasiswa dan alumni, agar dapat
memberikan informasi tentang Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri
Malang baik secara khusus maupun secara umum terkait dengan pelaksanaan
kepuasan pelayanan dalam meningkatkan pelayanan terhadap mahasiswa dan
alumni. Kasubag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang adalah
Bapak Dwi Waluyo, S.Sos.
2) Staf Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
Staf Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah staf yang terlibat langsung dalam proses
pelayanan di Subag Pendidikan dan Evaluasi. Informasi dari staf sangat penting
sebagai pelengkap data yang diperoleh sebelumnya. Staf Subag Pendidikan dan
Evaluasi Universitas Negeri Malang, meliputi Ibu Tri Rumanti (urusan umum),
31
Ibu Elfin M (urusan Nilai), Bapak Sudarmadji (urusan ijasah), dan Ibu Erie Dwi
W (urusan transkrip).
3) Mahasiswa dan Alumni
Informasi dari mahasiswa dan alumni merupakan data yang penting dan
dibutuhkan dalam penelitian ini, sebagai bahan informasi tentang pemberian
pelayanan oleh pihak Subag Pendidikan dan Evaluasi terhadap mahasiswa dan
alumni. Data dari mahasiswa dan alumni akan memberikan gambaran tentang
kepuasan dan pemahaman bagi mahasiswa dan alumni terhadap pelayanan yang
diterima di Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang.
Mahasiswa terdiri dari lima orang, yaitu Tyas (Jurusan kimia), Febrina (Jurusan
Akuntansi 2007), Indah (Jurusan sejarah 2006), Imelda (Jurusan seni dan desain
2007), dan Alfi (Jurusan pendidikan luar sekolah 2009). Alumni terdiri dari lima
orang, yaitu Naning (Jurusan sejarah 2004), Nia (Jurusan administrasi pendidikan
2005), Eko (Jurusan PJKR 2006), Prima (Jurusan Bimbingan dan Konseling
2005), dan Dias (Jurusan biologi 2003).
b. Peristiwa
Data primer juga diperoleh dari hasil observasi partisipatif terhadap peristiwa
yang ada di lokasi penelitian dan memiliki kaitan dengan kepuasan pelayanan di
Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang.
Peristiwa atau kejadian berupa mengamati proses pelayanan, mendengarkan
tanggapan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas
mengamati kegiatan proses pelayanan.
32
2. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder, yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Sumber data ini berfungsi melengkapi sumber data
primer. Data sekunder dalam penelitian ini sangat berguna sebagai bahan
pembanding dan memperkuat data di lapangan.
Data sekunder diperoleh dari sumber tertulis maupun hasil foto-foto di
lokasi penelitian. Sumber data ini sangat berguna dalam menulis hasil penelitian
sebagai bahan penguat data di lapangan mengenai kepuasan mahasiswa dan
alumni terhadap pelayanan Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri
Malang. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku/referensi
yang berkaitan dengan judul tersebut.
a. Sumber Tertulis
Dilihat dari sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis
dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber data arsip, dokumen
pribadi, dan dokumen resmi (Moleong, 2005:159).
Sumber data tertulis dalam penelitian ini berasal dari luar lokasi penelitian
berupa buku, karya ilmiah termasuk artikel dalam majalah, internet dan sumber
lain yang relevan dengan tujuan penelitian, seperti berita dari suara seputar
Universitas Negeri Malang tentang saran mengenai nilai KHS yang belum
lengkap.
33
b. Foto
Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering dianalisis
secara induktif. Foto yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu
foto yang dihasilkan orang dan peneliti sendiri (Moleong, 2005:160).
Foto dalam penelitian ini adalah foto yang berasal dari peneliti berupa foto
gedung pelayanan Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang,
loket pelayanan, dan ruang tunggu pelayanan. Foto juga berasal dari pihak subag
Pendidikan dan Evaluasi berupa foto dengan beberapa staf urusan
umum,nilai,ijasah dan transkrip.
F. Prosedur Pengumpulan Data
Permasalahan dalam penelitian akan dapat terjawab apabila data-data yang
dibutuhkan dapat terkumpul. Untuk mengumpulkan data maka diperlukan
instrumen pengumpulan data yaitu alat bantu dalam penelitian yang berfungsi
sebagai pengumpul data yang sesuai untuk menjawab permasalahan tersebut
(Arikunto, 2006:222).
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai
berikut:
1. Proses memasuki lapangan
Proses memasuki lokasi penelitian adalah di mana peneliti melakukan
penelitian pendahuluan untuk menjalin komunikasi. Kemudian peneliti menemui
staf tata usaha dan memberitahukan tentang maksud penelitian secara formal
melalui surat izin penelitian dari pihak Universitas Negeri Malang.
34
2. Ketika berada pada lokasi penelitian
Pada tahap ini, peneliti berusaha melakukan komunikasi dan pendekatan
kepada subjek penelitian agar peneliti memperoleh informasi secara lengkap dari
para informan. Peneliti berupaya menjalin kerja sama yang baik dengan tujuan
untuk menciptakan suasana harmonis sehingga dapat menangkap makna intisari
dari informan tentang data dan informasi yang valid berkaitan dengan kepuasan
mahasiswa dan alumni terhadap pelayanan subag Pendidikan dan Evaluasi (PE)
Universitas Negeri Malang .
Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik-teknik pengumpulan
data sebagai berikut:
a. Observasi Partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang
sedang mengamati atau yang digunakan sumber data penelitian. Sambil
melakukan pengamatan, peneliti ikit melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber
data, dan ikut merasakan suka dukanya. Susan stainback (1988) menyatakan “in
participant observation, the researcher observes what people do, listent to what
they say, and participates in their activities” dalam observasi partisipatif , peneliti
mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan,
dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka (Sugiyono, 2008: 227).
Dalam penelitian ini yang diamati adalah proses pelayanannya dan
mendengarkan tanggapan dari proses pelayanan, sehingga peneliti ikut mengamati
kegiatan proses pelayanan.
35
b. Wawancara Mendalam
Metode wawancara, mencakup cara yang dipergunakan seseorang untuk
tujuan tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara
lisan dari seorang responden, dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan
orang yang di wawancara (Moleong, 2006:186). Jadi dengan melakukan
wawancara mendalam diharapkan memperoleh informasi yang lengkap berkaitan
dengan fokus penelitian dari data yang valid.
Wawancara merupakan proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung
secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara
langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan (Narbuka dan Achmadi,
2001:83). Pewawancara diharapkan menyampaikan pertanyaan kepada responden
untuk menjawabnya, menggali jawaban lebih jauh bila dikehendaki dan
mencatatnya (Singarimbun dan Effendi, 1989:192). Wawancara yang dilakukan
dalam penelitian ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya
jawab yang dilakukan oleh peneliti dengan berbagai pihak antara lain kasubag
pendidikan dan evaluasi, staf subag pendidikan dan evaluasi serta mahasiswa dan
alumni Universitas Negeri Malang.
Wawancara dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam.
Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam
kehidupan sosial yang relatif lama (Sugiyono, 2008: 229). Wawancara yang
dilakukan dalam penelitian ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
36
tanya jawab yang dilakukan oleh peneliti dengan berbagai pihak antara lain
kasubag pendidikan dan evaluasi, staf subag pendidikan dan evaluasi, mahasiswa
dan alumni Universitas Negeri Malang.
c. Dokumentasi
Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data sekunder, dilakukan dengan
cara mengumpulkan data yang bersumber pada arsip atau dokumen-dokumen.
Pada teknik ini peneliti mengutip isi dokumen atau arsip yang berhubungan
dengan kepuasan mahasiswa dan alumni terhadap pelayanan subag Pendidikan
dan Evaluasi (PE) Universitas Negeri Malang.
G. Teknik Analisis Data
Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan diinterpretasikan (Singarimbun dan Effendi, 189:263). Data
yang teleh terkumpulkan oleh peneliti tidak akan bermanfaat bila tidak dianalisis.
Analisa data merupakan bagian amat penting dalam penelitian karena dengan
analisislah data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam
memecahkan masalah penelitian. Moleong, (2008:248) menjelaskan bahwa
analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting
dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model interaktif. Seperti yang
dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992:21-23) dalam model interaktif ini
terdapat tahapan yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
37
penarikan kesimpulan bukanlah sesuatu yang berlangsung secara linear,
melainkan merupakan suatu siklus yang interaktif dapat digambarkan sebagai
berikut:
Bagan 3.1. Model Analisis Interaktif Miles dan Huberma
(diterjemahkan Tjetjep Rohendi Rohidi, 1992:20)
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dengan berbagai cara (observasi, wawancara dan
dokumentasi) dan biasanya diproses sedemikian rupa sebelum digunakan, tetapi
data tersebut tetap berbentuk kata yang biasanya di atur dalam teks panjang.
2. Reduksi Data
Reduksi data adalah data yang terekam dalam apa yang disebut dengan
“catatan-catatan lapangan” dirangkum, diikhtisarkan, atau diseleksi. Masing-
masingnya bisa dimasukkan kedalam kategori tema yang mana, fokus atau
permasalahan, termasuk kategori pekerjaan analisis (Faisal, 1989:257). Dalam
penelitian ini data yang diperoleh dari lapangan termasuk hasil wawancara,
Pengumpulan
data
Reduksi data Kesimpulan-
kesimpulan:
Penarikan/ Verikasi
Penyajian data
38
dituangkan dalam laporan secara lengkap dan terperinci kemudian oleh peneliti
diseleksi guna mendapatkan data yang diperlukan sesuai dengan pokok
permasalahan yang dikaji.
3. Penyajian Data
Penyajian data merupakan proses penyusunan informasi secara sistematis
dalam rangka memperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai temuan penelitian
(Faisal, 1989:257). Dengan melihat penyajian data yang akan dapat dipahami apa
yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan, lebih jauh menganalisis atau
mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian
tersebut. Penyajian data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk narasi yang
menceritakan tentang awal kegiatan penelitian dilakukan hingga menarik
kesimpulan atau mengakhiri kegiatan kegiatan penelitian.
4. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi
Menarik kesimpulan merupakan kegiatan akhir dari analisis data yang
bertujuan untuk mencari makna data yang telah diperoleh. Peneliti menganalisa
data secara berkesinambungan baik pada saat pengumpulan data di lapangan,
dalam proses maupun sesudah di lapangan. Dalam penelitian ini, kesimpulan
diambil setelah diperoleh gambaran yang jelas dan sesuai dengan data yang
dibutuhkan. Data yang ada kemudian diklasifikasikan dengan menggunakan
teknik coding yaitu data yang relevan disendirikan untuk diambil kesimpulan dan
data yang tidak relevan dikelompokkan sendiri. Berdasarkan uraian di atas, maka
dalam penelitian ini analisis data menggunakan teknik analisis data deskriptif
yang bermaksud untuk mendeskripsikan data yang telah terkumpul selama
penelitian dalam paparan data dan temuan penelitian.
39
H. Pengecekan Keabsahan Temuan
Untuk memperoleh temuan dan interpretasi yang absah maka perlu diteliti
kredibilitasnya dengan berbagai macam teknik. Pemilihan teknik ini nantinya
akan disesuaikan dengan keadaan yang terjadi dan berkembang di lapangan
(Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 2010:25).
Teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Perpanjangan Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif sangat menentukan dalam
pengumpulan data. Kehadiran peneliti tersebut tidak hanya dilakukan dalam
waktu singkat, tetapi memerlukan waktu perpanjangan lagi bagi peneliti untuk
meningkatkan keakuratan data yang dikumpulkan (Moleong, 2008:327).
Keikutsertaan peneliti dalam peneliti ini akan banyak memberikan manfaat,
diantaranya peneliti dapat mempelajari obyek, mengamati dan menguji ketidak-
benaran informasi baik yang berasal dari diri sendiri maupun yang berasal dari
informan.
Perpanjangan pengamatan dalam penelitian ini dilakukan sampai dua periode.
Pada periode pertama, data yang diperoleh dirasa kurang memadai dan belum
kredibel. Kurang memadai karena semua rumusan masalah belum terjawab dan
data kurang kredibel karena sumber data masih kurang jelas dalam memberikan
informasi, sehingga data yang diperoleh pada periode pertama ternyata masih
kurang konsisten dan berubah-ubah.
40
2. Ketekunan pengamatan
Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur
dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari
dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci (Moleong,
2008:328). Dengan kata lain ketekunan pengamatan bertujuan untuk menemukan
fokus dan mendalami terhadap apa yang dikaji dalam penelitian ini.
Pengujian kredibilitas data dengan meningkatkan ketekunan pengamatan
dilakukan dengan cara, peneliti mengamati setiap proses pelayanan dengan lebih
cermat dan sabar. Peningkatan ketekunan dalam penelitian ini juga dilakukan,
dengan cara, peneliti membaca seluruh catatan hasil penelitian secara lebih
cermat, sehingga diketahui kesalahan dan kekurangannya. Bekal penting untuk
meningkatkan ketekunan dalam penelitian ini adalah peneliti membaca berbagai
referensi atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan temuan penelitian,
sehingga wawasan peneliti semakin luas dan tajam yang dapat digunakan untuk
memeriksa data apakah sudah benar atau tidak.
3. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu di luar data itu sendiri untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu (Patton, dalam Moleong, 2008:330). Tujuan
triangulasi adalah untuk mengecek keabsahan data tertentu dengan
membandingkan data yang diperoleh.
Teknik triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu
membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, membandingkan
hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan, membandingkan berbagai
41
pendapat atau pandangan dari informan, seperti petugas PE Universitas Negeri
Malang yang satu dengan yang lainnya dan mahasiswa yang satu dengan yang
lainnya.
I. Tahap-Tahap Penelitian
Tahapan penelitian tentang Pelayanan Publik oleh subagian pendidikan dan
evaluasi terbagi atas beberapa tahapan, antara lain:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan yaitu tahap-tahap yang dilakukan sebelum penelitian
dilaksanakan. Kegiatan dalam tahap persiapan ini meliputi:
a. Penyusunan rancangan penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan penelitian kualitatif
yang berupa proposal penelitian yang berisi: latar belakang dan alasan
pelaksanaan penelitian, rumusan masalah penelitian, pemilihan lapangan
penelitian, penentuan jadwal penelitian, rancangan pengumpulan data, rancangan
prosedur analisis data, rancangan perlengkapan yang diperlukan analisis data,
perlengkapan yang diperlukan dalam penelitian, dan rancangan pengecekan
kebenaran data.
b. Studi eksplorasi
Studi eksplorasi merupakan kunjungan ke lokasi penelitian sebelum
penelitian dilaksanakan dengan maksud dan tujuan berusaha mengenal segala
unsur lingkungan sosial, fisik dan keadaan alam lokasi penelitian. Peneliti
melakukan studi eksplorasi ke lokasi penelitian yang kemudian dilanjutkan
dengan mengajukan surat penelitian terhadap instansi yang berwenang.
42
c. Perijinan
Penelitian ini dilakukan di dalam kampus maka pelaksanaan penelitian ini
tetap membutuhkan ijin untuk menunjang kelancaran penelitian dengan prosedur
sebagai berikut: permintaan surat pengantar dari Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Malang sebagai permohonan ijin penelitian yang diajukan kepada Kepala
BAAKPSI (Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi)
Universitas Negeri Malang.
2. Tahap Pelaksana
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi.
b. Pengolahan data
Dari hasil pengumpulan data kemudian dilakukan pengolahan data yang
berkaitan dengan penelitian. Pengolahan data dimaksudkan untuk mempermudah
dalam proses analisis data.
c. Analisis data
Setelah data semua terkumpul dan tersusun, kemudian data dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu mengemukakan gambaran
apa yang telah diperoleh selama pengumpulan data. Hasil analisis data diuraikan
dalam paparan data data temuan penelitian.
d. Menarik kesimpulan
Setelah data dianalisis, langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan yang
diambil sesuai dengan data yang telah terkumpul dan hasil dari analisis yang
dilakukan subyektif mungkin.
43
3. Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan yaitu tahap-tahap yang dilakukan setelah penelitian
dilaksanakan. Kegiatan dalam tahap pelaporan adalah menyusun hasil penelitian
dalam bentuk laporan penelitian skripsi sesuai dengan pedoman penulisan karya
ilmiah yang berlaku di Universitas Negeri Malang.
Dalam tahapan ini peneliti menyusun laporan dalam bentuk skripsi yang
strukturnya terdiri dari:
a. Pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian)
b. Kajian pustaka
c. Metode penelitian
d. Paparan data dan temuan penelitian
e. Pembahasan
f. Penutup (kesimpulan dan saran).
44
BAB IV
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Paparan Data
Paparan data merupakan uraian tentang data dalam penelitian yang diperoleh
dengan menggunakan metode penelitian. Uraian paparan data dalam penelitian ini
meliputi gambaran umum subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri
Malang, kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan yang diberikan PE, partisipasi
mahasiswa untuk meningkatkan kepuasan pelayanan PE, dan tanggapan PE.
1. Gambaran Umum Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri
Malang
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Malang tepatnya dilokasi
layanan di Gedung A2 dan A3 yang terletak di JL. Semarang 5 Malang.
b. Sejarah Universitas Negeri Malang
Universitas Negeri Malang (UM) adalah perguruan tinggi negeri di Malang,
Indonesia, yang berdiri pada 18 Oktober 1954. Merupakan perubahan dari IKIP
Malang, yang merupakan IKIP tertua di Indonesia. Singkatan resmi dari namanya
adalah "UM" yang merupakan akronim dari Universitas Negeri Malang. Rektor
UM saat ini adalah Prof. Dr. H. Soeparno untuk masa jabatan 2010-2014.
Universitas Negeri Malang (UM) adalah lembaga pendidikan tinggi, yang
merupakan organisasi, institusi, dan komunitas yang memiliki otonomi keilmuan
45
yang bertumpu pada tata nilai kehidupan akademik, moral, sosial, dan kultural
dalam lingkungan Kementrian Pendidikan Nasional, dan berkedudukan di
Malang.
c. Status Universitas Negeri Malang
Universitas Negeri Malang dulu dikenal sebagai IKIP MALANG.
Universitas Negeri Malang diresmikan keberadaannya dengan keputusan Presiden
RI Nomor 93 Tahun 1999 tanggal 4 Agustus 1999.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 1999 menyatakan:
Pasal 1 ayat (1) mengubah status beberapa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(IKIP) menjadi universitas, dalam hal ini IKIP MALANG menjadi Universitas
Negeri Malang. Pasal 1 ayat (2) mempunyai tugas dalam menyelenggarakan
program pendidikan akademik dan pendidikan profesional dalam sejumlah
disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian tertentu. Universitas Negeri
Malang mengembangkan ilmu pendidikan, ilmu keguruan, serta mendidik tenaga
akademik dan professional dalam bidang kependidikan.
d. Pemahaman Visi dan Misi UM
Visi UM adalah menjadikan UM sebagai perguruan tinggi unggul dan yang
peduli terhadap nilai kemanusiaan dan menjadi rujukan dalam pengembangan
bidang kependidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Beberapa indikator utama untuk mengetahui ketercapainya visi tersebut antara
lain:
46
(1) Jumlah dan kualitas peminat yang ingin menjadi mahasiswa UM
(2) Jumlah dan kualitas karya-karya kreatif-inovatif yang dihasilkan
mahasiswa UM
(3) Jumlah dan kualitas lulusan UM setiap tahun
(4) Jumlah karya ilmiah berbobot yang dihasilkan UM
(5) Jumlah instansi lain yang bekerjasama saling menguntungkan dengan UM
(6) Status akreditasi semua program studi yang ada di UM
(7) Peranserta sivitas akademika dan alumni UM dalam pembangunan.
Misi yang diembang UM dapat dipaparkan sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan memperhatikan aspek
pemerataan dan perluasan akses bagi masyarakat.
b. Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing melalui pendidikan dan
pembelajaran, penelitian dan pengembangan ilmu, dan pengabdian kepada
masyarakat.
c. Membangun organisasi yang sehat dalam rangka penguatan tata kelola,
tranparansi, dan pencitraan publik menuju perguruan tinggi yang otonom.
e. Subag Pendidikan dan Evaluasi
Subag Pendidikan dan Evaluasi adalah salah satu instansi administrasi
mahasiswa di Universitas Negeri Malang. Subbag Pendidikan dan Evaluasi ini
melayani administrasi nilai, penerbitan kartu hasil studi, penerbitan transkrip dan
ijazah serta legalisir transkrip dan ijazah. Pelayanan di subag PE ini dimulai pukul
07.30-15.00. Pelayanan subag PE ada 4 urusan, (1) urusan umum mengurusi
legalisir, (2) urusan nilai, melayani pengambilan/penerbitan KHS, (3) urusan
47
ijazah, pengambilan ijasah setelah wisuda, dan (4) urusan transkrip, pengambilan
transkrip sesuai dengan jadwal. Jadi jadwal pengambilan per fakultas.
Mahasiswa dan alumni menggunakan tempat pelayanan ini untuk membantu
menyelesaikan urusannya yang berhubungan dengan akademik
universitas.misalnya mahasiswa yang masih kuliah pasti akan menerima hasil
studi mahasiswa (KHS) tiap semester, sedangkan untuk para alumni
menggunakan tempat pelayanan ini untuk mengambil ijazah dan transkrip serta
tempat pelayanan legalisir ijazah dan transkrip.
48
f. Struktur Organisasi
Struktur organisasi di subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri
Malang sebagai berikut:
Gambar 4.1 Struktur organisasi subag pendidikan dan evaluasi
Universitas Negeri Malang
Kasubag
DWI WALUYO, S.Sos
Urusan Umum
TRI RUMANTI EDI W
MIFTAHOL ALIM
MARDIYANTO
SAMSUL CHOLIK, S.Sos
SINDI FITRIANTO
Urusan Transkrip
ERIE DWI W, S.Pd
ETATOK R, S.Kom
Urusan Nilai
ELFIN M,S.Sos
IMAM SUBANDI
ARIF ASHAR
Urusan Ijazah
SUDARMADJI
SUNARDI
SULISANTO
MULYAWATI
SRI AGUSTIN
49
Dalam rangka mencapai tujuan yang sejalan dengan misi UM maka
diperlukan struktur organisasi yang efektif. Subag PE di dalam memantapkan
tugas pokok, susunan organisasi dan data kerja, status UM serta usaha
meningkatkan kepuasan pelayanan terhadap mahasiswa telah disusun
pengorganisasian sebagai berikut:
1) Kasubag
Kasubag mempunyai tugas:
Melaksanakan tugas administrasi akademik, mulai dari:
(a) Seleksi mahasiswa
(b) Menyiapkan DNA (data nilai akhir) dan dikirim ke semua dosen UM
(c) Mengkoordinasikan memasukkan DNA yang telah di isi nilai dari dosen
ke format KHS
(d) Mengkoordinasikan pembagian KHS kalau nilai sudah terisi semua
(e) Mengeluarkan STL (surat tanda lulus sementara), ijazah dan transkrip
(f) Melaksanakan kegiatan wisuda, khususnya sebagai kesekertariatan
(g) Memfasilitasi proses penerbitan sertifikasi pendidik dari PSG (panitia
sertifikasi guru)
(h) Menyusun kalendir akademik.
2) Urusan Umum
Urusan Umum mempunyai tugas:
(a) Melayani legalisir ijazah dan transkrip
50
(b) Mengurusi keluar masuknya semua surat, surat dicatat di agenda setelah
itu di naikkan ke kasubag setelah itu di didisposisi dan didistribusikan
kepada masing-masing urusan.
(c) Surat yang diurusi diantaranya:
1) Perpanjangan masa studi
2) Surat keluar ( pengunduran diri Mahasiswa)
3) Menyiapkan rapat (proses sampai undangan)
4) Pengarsiban (surat-surat yang masuk).
3) Urusan Nilai
Urusan Nilai mempunyai tugas:
(a) Memasukkan nilai.
(b) Mencetakkan nilai KHS(Kartu Hasil Studi).
4) Urusan Ijazah
Urusan Ijazah mempunyai tugas:
(a) Menerima calon wisudawan yang merencanakan yudisium
(b) Membuatkan STL (surat tanda lulus sementara).
5) Urusan Transkrip
Urusan transkrip mempunyai tugas:
Mencetak transkrip berupa DHSY (daftar hasil studi yudisium) dari tiap-tiap
fakultas.
51
g. Ketenagaan
Tenaga kepegawaian di subag PE UM diperlukan sumber daya manusia yang
berkualitas. Saat ini subag PE UM memiliki 15 tenaga tetap dan 1 tenaga harian.
Daftar tenaga tersebut dapat di lihat pada tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Daftar Ketenagaan
No Nama NIP Golongan
1 Erie Dwi Widhyastuti, S.Pd 196104211981022001 III
2 Elfin Muljawati, S.Sos 196910141988122001 III
3 Sesotia Branti Putri, B.Sc 195911031990032001 III
4 Sudarmadji 195604101976121001 III
5 Tri Rumanti Edi W 196005141981022002 III
6 Sri Agustin Isnindiah 196305271984032001 III
7 Arif Ashar 196204021984031001 III
8 Samsul cholik, S.Sos 196112031987011001 III
9 Etatok Rindang Karjo, S.Kom 197102062000031002 III
10 Miftahol Alim 196410301990111001 III
11 Imam Subandi 196405261993031001 III
12 Sunardi 195710211983031002 III
13 Mardiyanto 196210151987031001 II
14 Sulisanto 196112311981021003 II
15 Mulyawati 198203192008102001 II
16 Sindi Fitrianto Tenaga Harian -
Sumber: Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
52
h. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang tercantum dalam standar pelayanan publik subag
PE UM, antara lain:
(1) Sarana dan prasarana untuk mahasiswa dan alumni, meliputi:
(a) Tempat parkir
Tempat parker mahasiswa dan alumni tersedia di timur gedung PE baik
untuk roda empat maupun roda dua yang penataannya dilakukan oleh
petugas parkir.
(b) Ruang tunggu mahasiswa dan alumni
Ruang tunggu mahasiswa dan alumni terletak di luar ruangan gedung
subbag PE, disitu terdapat loket-loket untuk pengambilan KHS, IJAZAH,
TRANSKRIP dan LEGALISIR.
(c) Tempat sholat
Tempat sholat tersedia bagi mahasiswa, alumni dan petugas, terletak di
ruang gedung subag PE UM.
(d) Kamar mandi/WC
Kamar mandi/WC tersedia bagi mahasiswa, alumni dan petugas sebanyak
3 (tiga) yang kebersihannya selalu terjaga.
(2) Sarana dan prasarana petugas
Sarana dan prasarana untuk petugas pelayanan, meliputi:
(a) Perangkat komputer
Jumlah perangkat komputer yang tersedia untuk pelayanan sebanyak 12
unit di tambah laptop.
(b) Kamar mandi/WC
53
(c) Tempat parkir kendaraan petugas
(d) Mesin scan
Mesin scan alat untuk memasukan nilai ke dalam computer secara
otomatis.
(e) Printer
Alat pencetak nilai DLL.
i. Pelayanan Subag PE
Pola pelayanan mahasiswa dan alumni sebelum mendapat pelayanan dari
para petugas harus memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi contohnya
pengambilan KHS, ijasah, transkrip nilai dan legalisir, dalam pengambilan KHS
persyaratan yang harus dipenuhi dengan menunjukkan KTR dan KTM yang
merupakan syarat dalam pengambilan, pengambilan ijasah harus memenuhi
beberapa persyaratan yaitu sebelum ijazah dibagikan tiap mahasiswa harus
melakukan KARTU PROSES PENJAJAKAN LULUSAN (KPPL) persyaratan
untuk pengambilan ijazah, akta, dan transkrip. Penjajakan itu adalah pernyataan
bahwa mahasiswa tidak mempunyai pinjaman/tanggungan pada: (1) Laboratorium
Jurusan/Fakultas, (2) Bantuan beasiswa di Subag Pendidikan Fakultas, (3) Bebas
tanggungan di Perpustakaan Pusat, (4) Mengisi abstrak Skripsi/TA di Situs UM
(Perpustakaan Pusat), (5) Lunas SPP, BPP, SPSA di Subag DRK, gedung A2 Lt.1,
(6) Pendaftaran Wisuda di Sardik, Gedung A3 Lt.1, (7) Kemahasiswaan di Kesma
Gedung A3 Lt.1, dan (8) Lunas Hotma di Fakultas.
Apabila proses KPPL sudah diisi lengkap dan semua petugas/pejabat yang
berkentingan telah tanda tangan, persyaratan itu juga dilampiri Kartu Mahasiswa
dan KTR setelah itu dikumpulkan di subag PE bagian ijazah. Ijazah wajib diambil
54
sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan untuk keperluan tanda tangan dan sidik
cap tiga jari.
Berikut subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang dapat
dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 : Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
2. Kepuasan Mahasiswa dan Alumni Terhadap Pelayanan yang Diberikan
Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
Kepuasan merupakan harapan dari pelayanan. Dasarnya kepuasan pelanggan
(mahasiswa dan alumni) mencakup perbedaan antara harapan dan kenyataan atau
hasil yang dirasakan pelanggan (mahasiswa dan alumni). Keberhasilan
penyelenggara pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan.
Kepuasan penerima pelayanan dicapai apabila penerima pelayanan memperoleh
pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan.
Tingkat kepuasan terhadap pelayanan di Universitas Negeri Malang,
khususnya di subag pendidikan dan evaluasi meliputi, kebutuhan mahasiswa dan
55
alumni tentang pelayanan subag PE, perasaan mahasiswa dan alumni tentang
pelayanan subag PE, dan penyebab ketidakpuasan mahasiswa dan alumni
terhadap pelayanan yang diberikan subag PE.
a. Kebutuhan Mahasiswa dan Alumni tentang pelayanan Subag
Pendidikan dan Evaluasi
Kebutuhan mahasiswa dan alumni terhadap PE adalah subag PE tempat
layanan mahasiswa dan alumni yang melayani antara lain: administrasi nilai,
penerbitan Kartu Hasil Studi (KHS), penerbitan transkrip dan ijasah, dan legalisir
transkrip dan ijazah.
1) Administrasi Nilai
Administrasi nilai adalah bagian urusan nilai. Tugas urusan nilai yaitu,
memasukkan nilai mata kuliah semua mahasiswa Universitas Negeri Malang.
Setiap dosen berkewajiban menyerahkan nilai akhir matakuliah dengan
menggunakan format DNA (daftar nilai akhir). Penyerahan DNA paling lambat 1
(satu) minggu setelah pelaksanaan tes akhir semester kepada petugas subag
pendidikan fakultas yang bersangkutan dan dari fakultas DNA dikirim ke subag
PE urusan nilai. Proses DNA antara lain discan, validasi (cek) dan siap cetak
KHS.
2) Penerbitan Kartu Hasil Studi (KHS)
Kebutuhan mahasiswa terhadap penerbitan kartu KHS adalah untuk
mengetahui hasil studi setiap semester. Mahasiswa akan merasa puas kalau nilai
KHS tersebut bisa keluar semua. Menurut wawancara peneliti dengan beberapa
56
mahasiswa, KHS terkadang masih ada nilai mata kuliah yang kosong dan peneliti
juga pernah mengalami masalah tersebut.
Berikut kutipan pendapat dari mahasiswa tentang nilai KHS yang kosong
tersebut.
Tyas (Mahasiswa jurusan kimia 2007) mengemukakan pendapatnya
sebagai berikut.
“Mengharapkan pelayanannya dalam pengambilan KHS kadang-kadang ada
nilai mata kuliah yang belum keluar dan hal ini bikin saya bolak balik ke subag
PE untuk mengambil KHS lagi (Wawancara, 2 Maret 2011).
Pendapat ini, mengandung pengertian bahwa pengambilan KHS diharapkan
tidak ada yang kosong sehingga mahasiswa tidak harus bolak-balik untuk
mengecek nilainya apakah sudah keluar atau belum. Menurut wawancara peneliti
dengan urusan nilai, nilai mata kuliah yang masih kosong tersebut dikarenakan
dosen belum menyetorkan nilai.
Berikut kutipan pendapat dari urusan nilai tersebut.
Ibu Elfin Muljawati , S.Sos (Urusan nilai) berpendapat sebagai berikut.
“Masalah masih ada kosongnya nilai matakuliah yang masih kosong itu
disebabkan karena dosen terlambat menyetorkan nilai, sehingga pada saat
KHS dicetak ada beberapa nilai yang kosong dan diharapkan dosen tepat
waktu mengumpulkan nilai” (Wawancara, 2 Maret 2011) .
Pendapat ibu Elfin Muljawati tersebut, menjelaskan kekosongan nilai
matakuliah pada saat pengambilan KHS dikarenakan dosen belum menyetorkan
nilai pada jadwal yang telah ditentukan. Pendapat ini, juga terdapat harapan yaitu
dosen tepat waktu dalam mengumpulkan nilai.
57
3) Penerbitan Transkrip dan Ijazah
Kebutuhan mahasiswa yang akan lulus pasti akan mengurus penerbitan
transkrip dan ijazah. Menurut wawancara peneliti, sebelum ijazah dan transkrip
diterbitkan ada beberapa syarat untuk penerbitan dan pengambilan transkrip dan
ijasah tersebut. Syarat untuk penerbitan ijazah adalah setiap mahasiswa yang
merencanakan yudisium harus menyerahkan biodata diri, fotokopi ijazah/STK &
NUN SMTA (sebagai dasar penulisan ijazah), fotokopi kartu mahasiswa, dan pas
foto 3x4. Syarat tersebut diserahkan disubag PE.
Syarat untuk penerbitan transkrip akademik bilingual adalah setiap
mahasiswa harus menerjemahkan judul skripsi dan dikoreksi oleh jurusan. Setelah
dikoreksi jurusan judul skripsi diserahkan ke subag pendidikan fakultas, dan
fakultas menyetorkan ke subag PE. Jika terdapat perubahan judul skripsi
mahasiswa segera menghubungi subag pendidikan fakultas dan subag PE, agar
tidak terjadi kesalahan pada transkrip akademik.
Berikut kutipan pendapat dari urusan ijazah dan urusan transkrip tersebut.
Bapak Sudarmadji (Urusan Ijazah) berpendapat sebagai berikut.
“ Sebelum ijazah itu diambil harus mengisi dan menyerahkan ijazah. Fotokopi
ijazah/STK & NUN SMTA yang dilegalisir, foto kopi kartu mahasiswa, dan
pas foto 3x4. Sebelum ijazah dicetak harus dicek terlebih dahulu agar tidak ada
kekeliruan/kesalahan tulisan nama dan tempat tanggal lahir” (Wawancara, 2
Maret 2011).
Pendapat Bapak Sudarmadji tersebut, menjelaskan syarat-syarat bagi
mahasiswa yang merencanakan yudisium sebelum penerbitan ijazah.
Ibu Erie Dwi Widhyastuti, S.Pd (Urusan Transkrip) berpendapat sebagai
berikut.
58
“Sebelum transkrip diterbitkan mahasiswa harus membuat judul skripsi dalam
bahasa inggris. Judul tersebut disetorkan di fakultas masing-masing jurusan,
dan fakultas menyetorkan ke subag PE. Disini tugas saya mengecek apabila
ada kesalahan dalam penerjemahan tersebut dan mengecek nilai apabila ada
kekeliruan. Apabila kesalahannya tidak parah saya akan bantu dengan
membetulkannya, tetapi apabila kesalahan penerjemahan salah segera saya
menghubungi mahasiswa yang bersangkutan agar menghubungi fakultas”
(Wawancara, 2 Maret 2011).
Pendapat dari Ibu Erie Dwi Widhyastuti, menjelaskan proses untuk keperluan
transkrip akademik bilingual agar pas jadwal penerbitan transkrip tidak ada
kekeliruan dalam penerjemahan judul skripsi ke dalam bahasa inggris dan nilai
matakuliah.
4) Legalisir Transkrip dan Ijasah
Kebutuhan legalisir ijazah dan transkrip untuk para alumni adalah untuk
persyaratan mengurusi surat tanda lulus sementara (STLS), melamar kerja atau
untuk persyaratan kenaikan jabatan/pangkat. Menurut wawancara peneliti dengan
urusan legalisir, waktu dalam mengurus legalisir adalah 1 hari, apabila ramai
sampai 3 hari. Tetapi untuk pemberkasan dan lamaran kerja legalisir
diprioritaskan karena menyangkut dengan jadwal mereka.
Ibu Tri Rumanti (Urusan Legalisir) berpendapat sebagai berikut:
“Waktu legalisir 1hari kalau ramai bisa sampai 3hari, tetapi legalisir bisa
diusahakan cepat apabila legalisir itu memang akan dibutuhkan cepat.
Lamanya legalisir juga tergantung dari rektor, karena terkadang rektor sibuk
tidak ada di tempat” (Wawancara, 2 Maret 2011).
Dalam satu hari kalau hari biasa alumni yang mengurusi legalisir antar 30-40
mahasiswa, dan hari ramai kira-kira sampai 100 lebih alumni yang minta legalisir.
59
b. Perasaan Mahasiswa dan Alumni tentang pelayanan Subag Pendidikan
dan Evaluasi
Perasaan mahasiswa terhadap pelayanan subag pendidikan dan evaluasi
tersebut meliputi perasaan senang dan tidak senang dari pelayanan. Pelayanan itu
meliputi
menyangkut kejelasan prosedur pelayanan, kedisiplinan petugas, biaya, kecepatan
waktu pelayanan, tempat pelayanan yang nyaman, serta sikap petugas yang
ramah, sopan.
1) Senang
Mahasiswa dan alumni merasa senang terhadap pelayanan di subag PE.
Kondisi ini terlihat dari wawancara peneliti dengan mahasiswa dan alumni sudah
puas terhadap pelayanan yang mereka berikan. Perasaan senang dari mahasiswa
dan alumni itu sebagai berikut.
(a) Kejelasan dan Kepastian
Kejelasan dan kepastian petugas disini adalah petugas sudah benar-benar
melakukan apa yang mereka janjikan. Misalkan kejelasan penerbitan KHS dan
kejelasan penerbitan transkrip dan ijasah.
Febrina (Mahasiswa jurusan akuntansi 2007) berpendapat sebagai berikut:
“ Kejelasan dan kepastian penerbitan KHS sudah jelas karena tanggal dan
waktunya sudah diberitahukan sebelumnya” (Wawancara, 2 Maret 2011).
60
Pendapat Febrina ini, mengandung pengertian bahwa kejelasan dan kepastian
petugas dinilai jelas karena tanggal dan waktunya pengambilan KHS sudah
diberitahu/diumumkan.
(b) Kedisiplinan
Pelayanan di subag PE dalam hal kedisiplinan petugas sudah disiplin. Hal ini
bisa dilihat dari jam kerja 07.30-15.00 WIB. Tetapi pada kenyataannya petugas
subag PE baru bisa pulang pukul 17.00 sore.
Berikut kutipan dari pendapat Ibu Tri Rumantri tentang kedisiplinan petugas
tersebut.
Ibu Tri Rumantri (Urusan nilai) berpendapat sebagai berikut:
“Pelayanan di subag PE dimulai pukul 07.30-15.00, para petugas PE datang
jam 07.00 dan pelayanannya dibuka pukul 07.30. Pada kenyataan pulang kita
sering jam 17.00 apabila pas akan kelulusan atau penerbitan KHS bisa sampai
pukul 19.00 malam mbak” (Wawancara, 2 Maret 2011).
Ibu Tri Rumantri tersebut, menilai kedisiplinan petugas sudah disiplin karena
jam dimulai pelayanan 07.30 dan tutup 15.00, bahkan petugas sudah datang
sebelum pelayanan dimulai.
(c) Kecepatan Pelayanan
Pelayanan cukup cepat bisa lihat dari pengambilan KHS karena hanya butuh
beberapa menit sudah bisa diambil.
Berikut kutipan dari mahasiswa tentang kecepatan pengambilan KHS
tersebut.
Tyas (Mahasiswa jurusan kimia 2007) mengemukakan pendapatnya sebagai
berikut.
61
“Menurut saya kecepatan dalam pengambilan KHS cukup cepat karena kita
hanya beberama menit menunggu KHS dicetak yang lama tuh kadang-kadang
antrinya” (Wawancara, 2 Maret 2011).
(d) Kemampuan Petugas
Kemampuan petugas sudah dinilai mampu karena mampu memberikan
pelayanan dengan baik. Pelayanan yang baik menurut wawancara mahasiswa
adalah para petugas cepat dan displin dalam melayani pengambilan KHS.
Indah (Jurusan sejarah 2006) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:
“Kalau masalah kemampuan petugas ya mbak, petugas PE sudah mampu
melayani dengan baik, karena pas saya mengambil KHS sudah cepat dan
disiplin dalam melayani” (Wawancara, 2 Maret 2011).
Menurut Indah, petugas sudah bisa dikatakan mampu kalau pengambilan
KHS cepat dan disiplin.
(e) Ketepatan Jadwal
Ketepatan jadwal menurut mahasiswa sudah tepat. Ketepatan yang dimaksud
disini adalah jadwal penerbitan KHS sudah sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Berikut kutipan dari mahasiswa tentang ketepatan jadwal. Imelda (Mahasiswa
jurusan seni dan desain 2007) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
“Pelayanan di subag PE menurut saya sudah tepat mbak, karena pengambilan
KHS masing-masing jurusan sudah sesuai dengan jadwal dari Universitas”
(Wawancara, 2 Maret 2011).
(f) Perhatian dan Tanggapan
Perhatian dan tanggapan petugas PE sudah perhatian dan tanggap. Perhatian
pada saat legalisir petugas mengusakan cepat untuk urusan melamar kerja dan
rumah jauh.
62
Naning (Alumni jurusan sejarah 2004) mengemukakan pendapatnya sebagai
berikut.
“ Petugas subag PE sudah perhatian dan tanggap karena pada saat saya minta
legalisir buat melamar pekerjaan dan rumah saya jombang harus langsung
pulang, petugas sanggup menggusahakan cepat sebelum 1 hari asal Pak
Rektor ada ditempat dan hanya menunggu 4 jam Alhamdulillah dapat
legalisirnya” (Wawancara, 2 Maret 2011).
(g) Kenyamanan Lingkungan Kantor
Kenyamanan lingkungan kantor subag PE sudah nyaman ruang tunggu yang
luas dan tempat duduk yang lumayan banyak memenuhi fasilitas pelayanan.
Berikut kutipan dari mahasiswa tentang kenyamanan lingkungan.
Febrina (Jurusan akuntansi 2007) mengemukakan pendapatnya sebagai
berikut:
“Kenyamanan dilingkungan subag PE sudah nyaman tempatnya luas dan
lumayan banyak kursi tunggu” (Wawancara, 2 Maret 2011).
2) Tidak Senang
Mahasiswa dan alumni ada yang tidak senang terhadap pelayanan di subag
PE. Kondisi ini terlihat dari wawancara peneliti dengan mahasiswa dan alumni
yang kurang puas terhadap pelayanan yang mereka berikan. Perasaan tidak senang
mahasiswa dan alumni pelayanan di subag pendidikan dan evaluasi antara lain
tentang kesopanan dan keramahan. Petugas dinilai kurang sopan dan ramah.
Kondisi ini terlihat dari wawancara peneliti dengan alumni yang memperhatikan
sikap para staf PE. Sikap itu antara lain saat ada keluhan petugasnya cuek. Petugas
kurang menanggapi keluhan dengan terlalu banyak alasan dan kurang senyum.
63
Berikut kutipan perasaan tidak senang tentang kesopanan dan keramahan dari
alumni. Nia (Alumni jurusan administrasi pendidikan 2005) mengemukakan
sebagai berikut.
“Petugas subag PE menurut saya kurang ramah, mosok mbak pas saya mau
lulus kan bingung ngurusin ijazah, wajar dong misal saya tanya-
tanya,,Ehh..malah tidak terlalu ditanggapi dan terlalu banyak alasan,
wajahnya juga gak senyum dan cuek gitu” (Wawancara, 2 Maret 2011).
Pendapa Nia ini menunjukkan ketidak senangan sikap petugas PE yang
kurang sopan dan ramah.
Perasaan tidak senang yang kedua tentang prosedur pelayanan dinilai sulit
dipahami. Prosedur pelayanan yang sulit dipahami ini khususnya bagi para
mahasiswa yang mengurusi penjajakan. Penjajakan adalah persyaratan untuk
pengambilan ijasah, akta, dan transkrip dengan minta tanda tangan
petugas/pejabat yang berkepentingan. Persyaratannya adalah mahasiswa tidak
mempunyai pinjaman/tanggungan.
Berikut kutipan perasaan tidak senang tentang prosedur pelayanan dari
alumni. Eko (Alumni jurusan PJKR 2006) mengemukakan:
“saya kurang merasa puas tentang pelayanan di subag PE dari prosedur
pelayanannya terlalu ribet, ribetnya pas saya mau lulus mengurusi penjajakan,
haduw bisa bolak-balik ke urusan-urusan minta tanda tangan” (Wawancara, 2
Maret 2007).
Pendapat ini, menggambarkan pelayanan di subag PE tentang prosedur
pelayanan mengurusi penjajakan yang sulit dipahami/ribet.
64
c. Penyebab Ketidakpuasan Mahasiswa dan Alumni Terhadap Pelayanan
yang Diberikan Subag Pendidikan dan Evaluasi
Penyebab ketidakpuasan mahasiswa dan alumni terhadap pelayanan di subag
PE ada dua yaitu, kurang sopan dan ramahnya petugas subag PE dan prosedur
pelayanan sulit dipahami. Berikut penyebab ketidakpuasan tersebut.
1) Kurang sopan dan ramah
Kurang sopan dan ramahnya petugas PE disebabkan karena petugas terlalu
banyak pekerjaan dan terlalu banyak mahasiswa yang dilayani, sehingga
pelayanan itu dirasa mahasiswa dan alumni kurang memuaskan. Mahasiswa
Universitas Negeri Malang saat ini kurang lebih adalah 21.000 orang, sedangkan
staf yang ada disubag Pendidikan dan Evaluasi hanya 16 orang. Urusan nilai, pada
waktu pengambilan KHS mahasiswa yang sesuai dengan jadwal bisa sampai
20.000 orang yang mengambil. Kalau tidak sesuai dengan jadwal dalam satu hari
kurang lebih 1000 mahasiswa yang dilayani dibuka 5 loket pengambilan. Urusan
ijazah dan transkrip, banyaknya pengambilan ijazah dan transkrip sesuai dengan
tingkat kelulusan, misalkan mahasiswa yang lulus 1.500 orang dalam satu hari
yang mengambil ijazah dan transkrip kurang lebih 100-200 orang mahasiswa.
Sedangkan, untuk urusan legalisir dalam 1 hari ramai kurang lebih 100 orang
alumni/mahasiswa, dan sepi 30-40 alumni/mahasiswa yang minta legalisir.
Berdasarkan banyaknya mahasiswa dan alumni yang dilayani tersebut
membuktikan bahwa pelayanan petugas subag PE kurang menyenangkan
mahasiswa dan alumni. Mahasiswa 21.000 orang, sedangkan petugas hanya 16
65
orang. Jadi minimnya tenaga membuat kesopanan dan keramahan petugas kurang
memuaskan.
2) Prosedur pelayanan sulit dipahami
Prosedur pelayanan sulit dipahami dikarenakan mahasiswa harus bolak-balik
untuk mengurus penjajakan. Penjajakan adalah pernyataan mahasiswa tidak
mempunyai pinjaman/tanggungan pada: (1) Laboratorium Jurusan/Fakultas, (2)
Bantun beasiswa di Subag Pendidikan Fakultas, (3) Bebas tanggungan di
Perpustakaan Pusat, (4) Mengisi abstrak Skripsi/TA di Situs UM (Perpustakaan
Pusat), (5) Lunas SPP, BPP, SPSA di Subag DRK, gedung A2 Lt.1, (6)
Pendaftaran Wisuda di Sardik, Gedung A3 Lt.1, (7) Kemahasiswaan di Kesma
Gedung A3 Lt.1, dan (8) Lunas Hotma di Fakultas.
Berikut kutipan perasaan tentang prosedur pelayanan sulit dipahami dari
alumni.
Eko (Alumni jurusan PJKR 2006) mengemukakan sebagai berikut:
“Saya kurang merasa puas tentang pelayanan di subag PE dari prosedur
pelayanannya terlalu ribet, ribetnya pas saya mau lulus mengurusi penjajakan,
haduw bisa bolak-balik ke urusan-urusan minta tanda tangan” (Wawancara, 2
Maret 2011).
Pendapat ini, menggambarkan pelayanan di subag PE tentang prosedur
pelayanan mengurusi penjajakan yang sulit dipahami/ribet.
Pendapat dari beberapa mahasiswa dan alumni di atas, menggambarkan
kepuasan dan harapan dari sebuah pelayanan, khususnya pelayanan di subag PE
UM. Kepuasan mahasiswa dan alumni menyangkut kejelasan prosedur pelayanan,
kedisiplinan petugas, biaya, kecepatan waktu pelayanan, tempat pelayanan yang
nyaman, serta sikap petugas yang ramah, sopan, dan cenderung membantu
66
mahasiswa dan alumni. Harapan dari mahasiswa dan alumni berupa peningkatan
kinerja pelayanan.
Berdasarkan gambaran kepuasan pelayanan yang dilakukan oleh Subag
Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang, mahasiswa dan alumni di
atas, mahasiswa dan alumni sudah merasa senang terhadap pelayanan publik yang
diberikan oleh Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang, akan
tetapi terdapat beberapa harapan yang perlu disikapi, yaitu mengenai peningkatan
kinerja pelayanan agar semakin memuaskan. Kepuasan mahasiswa dan alumni
menyangkut kecepatan waktu pelayanan, kejelasan prosedur pelayanan, biaya
sudah sesuai dengan ketetapan, tempat pelayanan yang nyaman, serta sikap
petugas yang ramah, sopan, dan selalu membantu kesulitan mahasiswa dan
alumni.
3. Partisipasi Mahasiswa dan Alumni untuk Meningkatkan Kepuasan
Pelayanan Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
Istilah partisipasi disini adalah keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses
pelayanan. Bentuknya saran, sebuah saran yang diberikan dari mahasiswa dan
alumni untuk peningkatan kepuasan pelayanan, dalam artian mahasiswa dan
alumni ikut berpartisipasi untuk peningkatan kepuasan pelayanan tersebut.
Saran dari mahasiswa dan alumni itu bisa dibuat peningkatan kepuasan
pelayanan. Keterlibatan mahasiswa dan alumni ini biar tidak jadi pengguna pasif
dan hanya menerima pelayanan publik sebagaimana adanya. Dengan begitu
mahasiswa dan alumni bisa ikut menentukan bagaimana proses penyelenggaraan
67
pelayanan publik tersebut seharusnya diselenggarakan. Partisipasi tersebut
diharapkan akan mendorong perbaikan kualitas pelayanan melalui perubahan
sikap dan perilaku petugas.
Partisipasi mahasiswa dan alumni berupa saran untuk meningkatkan kepuasan
pelayanan subag pendidikan dan evaluasi tersebut bisa dilihat dari, bentuk
partisipasi (saran) mahasiswa dan alumni untuk meningkatkan kepuasan
pelayanan dan cara berpartisipasi mahasiswa dan alumni untuk meningkatkan
kepuasan pelayanan.
a. Saran Mahasiswa dan Alumni untuk Meningkatkan Kepuasan
Pelayanan Subag Pendidikan dan Evaluasi
Saran dari mahasiswa dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan. Terdapat
beberapa saran dari mahasiswa dan alumni antara lain masalah tentang, jadwal,
keramahan, kenyamanan, dan koordinasi.
1) Jadwal
Saran dari mahasiswa tentang jadwal adalah penerbitan/pengambilan KHS
(nilai kosong) dan jadwal penerbitan/pengambilan ijasah,transkrip dan legasisir
sebaiknya dicantumkan diinternet.
(a) Jadwal Penerbitan/Pengambilan KHS (nilai kosong)
Mahasiswa menyarankan agar jadwal penerbitan/pengambilan KHS
dicantumkan di internet dan nilai KHS tidak ada yang kosong.
68
Pertama, Febrina (Mahasiswa jurusan akuntansi 2007) berpendapat sebagai
berikut:
“Harapan saya buat subag PE adalah sebaiknya jadwal penerbitan /
pengambilan KHS dicantumkan di internet dan pelayanan ditingkatkan
(Wawancara, 2 Maret 2011).
Kedua, Tyas (Mahasiswa jurusan kimia 2007) mengemukakan pendapatnya
sebagai berikut:
“Mengharapkan ditingkatkan kinerja pelayanannya, selain itu yang tepenting
pengambilan KHS sudah tepat jadwalnya tetapi kadang-kadang ada nilai mata
kuliah yang belum keluar dan hal ini bikin saya bolak balik ke subag PE untuk
mengambil KHS lagi (Wawancara, 2 Maret 2011).
Pendapat Febrina dan Tyas, terdapat saran mengenai masalah jadwal
penerbitan/pengambilan KHS dan masalah KHS yang terkadang masih ada nilai
yang kosong atau belum keluar.
(b) Jadwal Penerbitan/Pengambilan Ijazah, Transkrip dan Legalisir
Alumni menyarankan agar jadwal penerbitan/pengambilan ijasah dan
transkrip diatur jadwal jauh-jauh hari sebelumnya dan proses legalisir tidak lama.
Berikut kutipan pendapat dari mahasiswa dan alumni tentang jadwal tersebut.
Pertama, Nia (Alumni jurusan administrasi pendidikan 2005) mengemukakan
sebagai berikut:
“Saran buat subag PE untuk pelayanan ijazah dan transkrip jadwal diatur
jauh-jauh hari sebelumnya (Wawancara, 3 Meret 2011).
Kedua, Prima (Alumni jurusan Bimbingan dan Konseling 2005)
mengemukakan sebagai berikut:
69
“Saran buat subag PE proses legalisir diharapkan tidak lama (Wawancara, 3
Maret 2011).
2) Keramahan
Saran mahasiswa dan alumni tentang keramahan adalah, petugas subag PE
sebaiknya menerapkan sistem pelayanan seperti di Bank dan sikap keramahan
petugas subag PE ditingkatkan agar pelanggan (mahasiswa dan alumni) semakin
puas terhadap pelayanannya.
Berikut kutipan pendapat dari mahasiswa dan alumni tentang keramahan
tersebut.
Pertama, Imelda (Mahasiswa jurusan seni dan desain 2007) berpendapat
sebagai berikut:
“Harapan saya buat kedepan agar pelayanan di subag PE semakin
memuasakan adalah petugas menerapkan sistem pelayanan seperti di bank
dalam hal kesopanan dan keramahan (Wawancara, 2 Maret 2011).
Kedua, Naning, (Alumni jurusan sejarah 2004) mengemukakan sebagai
berikut:
“Saran dari saya yaitu sikap dan keramahan ditingkatkan agar pelayanan di
subag PE semakin memuaskan (Wawancara, 3 Maret 2011).
Pendapat Imelda dan Naning, memberikan harapan pelayanan subag PE
menerapkan sistem pelayanan seperti di bank agar kesopanan dan keramahan
lebih terasa dan sikap dan keramahan petugas ditingkatkan agar pelayanan
semakin memuaskan.
70
3) Kenyamanan
Saran dari mahasiswa dan alumni untuk meningkatkan kenyamanan adalah,
fasilitas ruang tunggu (tempat duduk) kursi lebih banyak, pengambilan ijazah dan
transkrip di Fakultas tiap jurusan, dan peningkatan profesionalisme pelayananan
kerja dan pelayanan.
Berikut kutipan pendapat dari mahasiswa dan alumni tentang kenyamanan
tersebut.
Pertama, Alfi (Mahasiswa jurusan pendidikan luar sekolah 2009)
mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:
“Untuk kedepannya saya memberikan saran ruang tunggu di perbanyak agar
kita lebih merasa nyaman (Wawancara, 2 Maret 2011).
Kedua, Eko (Alumni jurusan PJKR 2006) mengemukakan sebagai berikut:
“Meskipun pelayanan di PE sudah baik memuaskan tetapi harapan saya
sebaiknya pengambilan ijazah dan transkrip dilakukan di tiap-tiap fakultas
agar ngurus-ngurus ijasahnya mudah (Wawancara, 3 Maret 2011).
Ketiga, Dias (Alumni jurusan biologi 2003) mengemukakan sebagai berikut:
“Saran untuk meningkatkan kepuasan pelayanan adalah meningkatkan
profesionalisme kerja dan pelayanan (Wawancara, 3 Maret 2011).
Pendapat Alfi, Eko, dan Dias, memberikan harapan agar kenyamanan tempat
duduk ditambah karena itu termasuk fasilitas dalam pelayanan, pengambilan
ijazah dan transkrip dilakukakan di tiap-tiap fakultas agar pengambilan tidak ribet,
71
dan peningkatan profesionalisme kerja agar pelayanan tambah semakin baik dan
memuaskan.
4) Koordinasi
Mahasiswa menyarankan agar Subag PE berkoordinasi dengan Fakultas
untuk mengetahui KHS yang kosong.
Berikut kutipan pendapat dari mahasiswa tentang kenyamanan tersebut.
Indah (Mahasiswa jurusan sejarah 2006) mengemukakan pendapatnya
sebagai:
“Untuk masalah nilai yang belum keluar di KHS menurut saya koordinasi
dengan fakultas lebih diperhatikan, biar terjadi kerjasama yang memuaskan
antara fakultas dan subag PE (Wawancara, 2 Maret 2011).
Pendapat Indah, terdapat saran subag PE UM untuk lebih meningkatkan
pelayanan dengan koordinasi/bekerjasama dengan pihak fakultas.
Dalam konteks ini, partisipasi diartikan sebagai keterlibatan mahasiswa dan
alumni dalam sebuah proses pelayanan berupa partisipasi berbentuk saran untuk
peningkatan kepuasan spelayanan. Melalui pendekatan partisipatif ini mahasiswa
dan alumni dapat memiliki pengaruh terhadap sebuah pelayanan. Harapannya ke
depan bahwa pendekatan partisipatif mahasiswa dan alumni menjadi hak dalam
setiap pelayanan, agar pelayanan berikutnya semakin baik dan tambah semakin
memuaskan.
72
b. Cara Berpartisipasi Mahasiswa dan Alumni untuk Meningkatkan
Kepuasan Pelayanan Subag Pendidikan dan Evaluasi
Bantuan mahasiswa dan alumni berupa saran tersebut bisa disampaikan
dengan dua cara yaitu menulis komentar di website dan menyampaikan langsung
ke petugas.
1) Menulis Komentar di Website
Kebanyakan mahasiswa Universitas Negeri Malang cara penyampaian saran
bagi pelaksana administrasi yaitu bisa dengan cara menulis komentar di website
UM. Misalnya saran mengenai nilai KHS yang masih belum lengkap.
Berikut kutipan koment dari mahasiswa tentang nilai KHS tersebut.
SUARA KITA
Suara seputar Universitas Negeri Malang
11/01/2011 Radityo
Saya Maba FT jur T.sipil prodi s1 PTB ingin menanyakan tentang KHS saya.
Sampai tulisan ini di buat nilai KHS saya masih belum lengkap karena ada
dua mata kuliah yang belum keluar nilainya, sementara penyusunan KRS
terakhir sampai hari Kamis. Masalah yang sama juga menimpa teman2 satu
offring saya. Mohon dikonfirmasi lebih lanjut dan ditanggapi secepatnya.
Trima Kasih.
22/01/2011 Feni
73
ass.sy juga mempertanyakan masalah khs yg sampai sekarang ada mata kul
yg belum keluar,sedangkan dari pihak dosen dan TU jurusan telah
menyerahkan k A3,tapi knp sampai sekarang belum ditindak lanjuti??
padahal kami sudah komplain langsung k A3 sampai 3 kali.trimakasih
12/01/2011 Devid Haryalesmana
@Wawan: Setahu saya selama 4 tahun di UM, nilai yang belum keluar itu
biasanya Dosen/Petugas TU Jurusan anda yang lelet menginputkan nilai.
Bahkan yang paling parah yang teman saya alami, kata TU jurusan saya
“nilainya ketlisut mas/mbak?”
Mahasiswa
S1 Pendidikan Teknik Informatika 2007
12/01/2011 wawan
assalamualaikum wr.wb.
maaf mengganggu.saya mau tanya kenapa KHS sampai sekarang belum
lengkap?padahal pengumpulan formulir beasiswa terakhir senin.kapan KHS
dapat dicetak secara lengakap?
terima kasih (http://suara.um.ac.id/?p=3823#comments)
2) Disampaikan Langsung Kepada Petugas
Penyampaian saran langsung kepada petugas lebih efektif, karena petugas
bisa langsung mengetahui kesalahan atau ketidakpuasan mahasiswa dan alumni.
74
Berikut kutipan pendapat dari alumni tentang cara berpartisipasi dengan
menyampaikan langsung kepada petugas tersebut.
Indah (Mahasiswa jurusan sejarah 2006) mengemukakan pendapatnya
sebagai:
“iya saya pernah kasih saran langsung ke petugas mbak, saran saya itu
masalah kinerja pelayanan lebih ditingkatkan untuk masalah pengambilan
KHS,petugas lebih bekerjasama saling melayani. Jadi tidak hanya beberapa
saja yang melayani sedangkan petugasnya banyak” (Wawancara, 2 Maret
2011).
4. Tanggapan Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
Tanggapan mengandung suatu pengertian responsivitas. Responsivitas adalah
kesanggupan untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat,
serta tanggap terhadap keinginan konsumen (mahasiswa dan alumni). Untuk
perbaikan sistem pelayanan partisipasi (saran) dari konsumen bisa dikelola dengan
baik dan transparan oleh institusi penyelenggara pelayanan publik.
Dari hasil wawancara, Bapak Dwi Waluyo S.Sos selaku Kasubag PE UM,
menanggapi saran dari mahasiswa dan alumni masalah jadwal, keramahan,
kenyamanan, dan koordinasi, sebagai berikut.
a. Jadwal
Tanggapan Kasubag PE Bapak Dwi Waluyo S.Sos tentang jadwal
penerbitan/pengambilan KHS (nilai kosong) dan jadwal penerbitan/pengambilan
ijazah, transkrip dan legalisir sebagai berikut.
1) Jadwal Penerbitan/Pengambilan KHS (nilai kosong)
Tanggapan Kasubag Bapak Dwi Waluyo S.Sos tentang jadwal
penerbitan/pengambilan KHS (nilai kosong) adalah KHS sudah
75
dicantumkan/dimasukkan di kalender akademik, dan nilai KHS yang masih
kosong disebabkan keterlambatan dosen menyetorkan nilai ke subag PE.
Berikut kutipan tanggapan Kasubag PE Bapak Dwi Waluyo S.Sos tentang
jadwal penerbitan/pengambilan KHS (nilai kosong) tersebut.
“Lho penerbitan/ pengambilan KHS sudah dicantumkan/dimasukkan di
kalender akademik dan website UM dan itu sudah menyeluruh dan pelayanan
PE sudah normatif maksudnya adalah semua pelayananan di unit manapun
pasti kasih pelayanan yang terbaik, yang sudah baik semakin baik yang belum
baik ditingkatkan menjadi baik. Pelayanan KHS subag PE sudah optimal
sekali kecuali peningkatan pelayanan bisa ditingkatkan kalau dibarengi
dengan kebijakan misalkan sebelum pengambilan KHS ada surat
pemberitahuan buat dosen, kalau pemberitahuan di indahkan ya dosen dikasih
teguran, dan kalau dosen tetap mengindahkan ya di diputuskan nilai B+ . Ya
saya rasa pelayanan KHS subag PE sudah optimal, beda lagi kecuali kalau
dibantu kebijakan tadi dan sarannya dosen bisa tepat waktu sesuai dengan
jadwal mengumpulkan nilai ke subag PE (Wawancara, 7 Maret 2011).
Tanggapan Kasubag PE terhadap saran Tyas (Mahasiswa jurusan kimia 2007)
masalah nilai KHS kosong:
“Idealnya PE tidak menghendaki kosong, kosong itu karena dosen belum
menyetorkan nilai bukan karena PE tidak mengerjakan. Misalkan jam dua
nilai masuk ya langsung kita kerjakan sampai jam lima, bisa jadi fakultas
sedikit berpengaruh karena fakultas copy DNA jadi fakultas punya dokumen
asli. Jadi bisa saya pastikan nilai belum masuk bukan karena kita tidak
mengerjakan tetapi karena nilai dari dosen belum masuk (Wawancara, 7
Maret 2011).
2) Jadwal Penerbitan/Pengambilan Ijazah, Transkrip dan Legalisir
Tanggapan Kasubag PE Bapak Dwi Waluyo S.Sos tentang
penerbitan/pengambilan ijazah, transkrip dan legalisir adalah jadwal pengambilan
ijazah dan transkrip sudah terjadwal dengan ditempel di papan pengumuman tiap
fakultas, dan jadwal legalisir untuk persyaratan mengurusi surat tanda lulus
sementara (STLS), melamar kerja atau untuk persyaratan kenaikan
jabatan/pangkat 1 hari tetapi kalau Pak Rektor tidak ada sampai 3 hari.
76
Berikut kutipan tanggapan Kasubag PE Bapak Dwi Waluyo S.Sos tentang
jadwal penerbitan/pengambilan ijasah, transkrip dan legalisir tersebut.
“Jadwal pengambilan ijazah sudah terjadwal dan pengumumanpun juga mesti
kita tempel di papan pengumuman sehingga mahasiswa bisa tahu. Ya selama
mahasiswa sudah memenuhi persyaratan penjajakan ijazah bisa secepatnya
diproses (Wawancara, 7 Maret 2011).
Tanggapan Kasubag PE terhadap saran Prima (Alumni jurusan Bimbingan
dan Konseling 2005) masalah waktu legalisir:
“Pelayanan disini menerapkan pelayanan prima yang artinya pelayanan yang
bisa mengukur selesainya suatu pekerjaan dibandingkan dengan waktu yang
diharapkan dari yang dilayani. Macam legalisir untuk persyaratan mengurusi
surat tanda lulus sementara (STLS), melamar kerja atau untuk persyaratan
kenaikan jabatan/pangkat. Waktu lama untuk legalisir 1 hari, terkadang kalau
Pak Rektor pas rapat atau ada kepentingan ya bisa sampai 3 hari, tetapi kita
mengusahakan secepatnya. Kalaupun mahasiswa minta cepat jadi karna
alasan rumah jauh ya kita akan usahakan. Legalisir ijazah juga ditujukan di
fakultas jadi terkadang subag PE juga menunggu karena PE transit terakhir.
Begitu juga tarif legalisir 1 lembarnya dua ribu itu biaya sudah sesuai dengan
SK tarif dari Rektor (Wawancara, 7 Maret 2011).
b. Keramahan
Tanggapan Kasubag PE Bapak Dwi Waluyo S.Sos tentang keramahan
petugas subag PE adalah keramahan memang penting buat pelayanan. Pelayanan
di Bank dan subag PE berbeda karena jumlah yang dilayani berbeda. Di kampus
bisa ribuan mahasiswa yang dilayani pada saat pengambilan KHS, ijazah dan
transkrip, sehingga keramahan para petugas kurang. Banyaknya pekerjaan juga
penyebab kurangnya keramahan karena petugas subag PE lebih fokus dengan
pekerjaannya.
Berikut kutipan tanggapan Kasubag PE Bapak Dwi Waluyo S.Sos tentang
keramahan petugas subag PE tersebut.
77
Tanggapan Kasubag PE terhadap saran Imelda (Mahasiswa jurusan seni dan
desain 2007) masalah keramahan dan kesopanan petugas seperti di bank:
“Pelayanan yang ada di subag PE sudah optimal baik dan kita pasti ingin
seperti itu, tetapi pelayanan yang ada di bank berbeda dengan yang ada di PE
karena banyaknya orang yang dilayani mempengaruhi sikon dan di PE yang
dilayani lebih banyak bisa ribuan mahasiswa dalam sehari daripada di bank,
jadi tingkat profesionalisme juga berbeda. Saya setuju kalau sistem pelayanan
harus seperti di bank, tetapi sekmennya dan volumenya beda saya rasa
gradasinya juga beda. Jadi keramahan dan kesopanan memang sangat penting
buat pelayanan (Wawancara, 7 Maret 2011).
Tanggapan Kasubag PE terhadap saran Naning, (Alumni jurusan sejarah
2004) masalah peningkatan sikap dan keramahan:
“Pastinya saya setuju sikap dan keramahan ditingkatkan, karena memang
kepuasaan sebuah pelayanan juga dilihat dari keramahan para petugasnya.
Tapi memang terkadang keramahan itu kurang karena mungkin banyaknya
pekerjaan atau yang dilayani jadi petugas lebih fokus dengan pekerjaannya.
Tapi kita akan berusaha kasih yang terbaik untuk meningkatkan pelayanan,
sehingga mahasiswa juga merasa puas (Wawancara, 7 Maret 2011).
c. Kenyamanan
Tanggapan Kasubag PE Bapak Dwi Waluyo S.Sos tentang kenyamanan
tempat duduk di subag PE. Tempat duduk yang sudah disediakan jumlahnya
sudah diperbanyak. Bayaknya tempat duduk sudah disesuaikan dengan tempat
pelayanan, agar tidak menganggu proses antrian.
Kenyamanan pengambilan ijazah dilakukan di fakultas tiap jurusan, tempat
pengambilan ijazah sesuai dengan OTK (Organisasi Tata Kerja) bahwa untuk
Universitas Negeri Malang ijazah dilakukan di pusat pelayanan kampus.
Profesionalisme kerja pelayanan yang ada di subag PE sudah kasih pelayanan
78
yang baik. UM tidak pernah memberi diklat pelayanan khusus/job training kepada
petugas PE, sehingga wajar kalau mahasiswa/alumni kurang merasa puas.
Berikut kutipan tanggapan Kasubag Bapak Dwi Waluyo S.Sos tentang
kenyamanan subag PE tersebut.
“Tempat duduk itu sudah disesuaikan dengan tempat pelayanan, karena kalau
semakin banyak kursi nanti bisa menggangu proses pelayanan, dan tempat
duduk itu sudah diperbanyak dari pada yang dulu-dulu, dan kadang ada
sejumlah mahasiswa yang tidak melakukan pelayanan ikut duduk-duduk buat
mengobrol (Wawancara, 7 Maret 2011).
Tanggapan Kasubag PE terhadap saran Eko (Alumni jurusan PJKR 2006)
masalah tentang pengambilan ijasah di Fakultas tiap jurusan:
“Letak pengambilan ijazah itu kebijakan sesuai dengan OTK (Organisasi Tata
Kerja) Statuta (peraturan) yang dikeluarkan untuk menteri, bahwa untuk UM
ijazah dilakukan di pusat sesuai dengan peraturan perundangan OTK. Jadi ya
kalao pusat merubah kita ya mengikuti (Wawancara, 7 Maret 2011).
Tanggapan Kasubag PE terhadap saran Dias (Alumni jurusan biologi 2003)
tentang peningkatan professional kerja:
“Di subag PE sudah berusaha kasih pelayanan yang terbaik agar semua
terpuaskan terhadap pelayanan, profesional kerja memang harus ditingkatkan
dan itu memang penting pada sebuah pelayanan. Tetapi, harus kita ketahui
juga di UM tidak ada diklat untuk pelayanan khusus/ job training, trainingnya
petugas subag PE ya dari bekerja atasannya mengarahkan. Petugas yang ada
di subag PE itu dari berbagai bidang jadi bukan orang-orang yang khusus bisa
pelayanan karena disini apa kata bidang dua rotasi kerja dipilih harus
bersedia. Yang pasti kita upayakan yang terbaik, upaya itu dengan job
training mendampingi dalam melayani, sport kepercayaan, dan kalau tidak
mampu ya kita geser (Wawancara, 7 Maret 2011).
d. Koordinasi (nilai kosong)
Tanggapan Kasubag PE Bapak Dwi Waluyo S.Sos dan Kasubag FIS Bapak
Heri Suwito tentang koordinasi masalah nilai KHS yang masih kosong adalah
79
Bapak Dwi Waluyo dan urusan nilai sudah koordinasi dengan fakultas dan dosen
sudah dilakukan. Koordinasi fakultas dengan subag PE dan dosenpun juga
dilakukan dengan cara mengingatkan dosen.
Berikut kutipan tanggapan Kasubag Bapak Dwi Waluyo S.Sos dan Kasubag
FIS Bapak Heri Suwito tentang koordinasi tersebut.
Tanggapan saran Indah (Jurusan sejarah 2006) masalah tentang koordinasi
dengan fakultas:
“Koordinasi dengan fakultas tidak kurang-kurang dan kita sudah koordinasi
sejak awal sudah ada sebelum cetak nilai DNA dan dari dosen pun sudah ada
(Wawancara, 7 Maret 2011).
Tanggapan Kasubag FIS Bapak Heri Suwito tentang koordinasi fakultas
dengan subag PE masalah nilai kosong:
“Masalah nilai yang belum keluar/kosong itu disebabkan karena dosen belum
menyetorkan nilai. Banyak faktor yang yang menyebabkan dosen terlambat
menyetorkan nilai antara lain, mahasiswa terlambat menyetorkan tugas ke
dosen, mahasiswa tidak mengikuti UAS jadi nilai kosong, kesibukan dosen
beban mengajar diberbagai jurusan koreksi banyak sehingga tidak tepat
waktu, dan dosen punya patokan untuk kasih nilai jadi misalkan nilai
mahasiswa tidak memenuhi patokan itu dosen tidak akan kasih nilai/kosong.
Fakultas selalu mengingatkan kepada dosen-dosen yang terlambat
menyetorkan nilai dengan cara menghubungi dosen tersebut. Koordinasi
fakultas dengan subag PE juga dilakukan dengan saling menanyakan masalah
nilai yang masih kosong/belum masuk” (Wawancara, 5 April 2011).
B. Temuan Penelitan
Uraian temuan penelitian ini meliputi kepuasan mahasiswa dan alumni
terhadap pelayanan yang diberikan Subag Pendidikan dan Evaluasi (PE)
Universitas Negeri Malang, partisipasi (saran) mahasiswa untuk meningkatkan
kepuasan pelayanan subag PE Universitas Negeri Malang, dan tanggapan subag
PE Universitas Negeri Malang terhadap partisipasi mahasiswa.
80
1. Kepuasan Mahasiswa terhadap pelayanan yang diberikan Subag
Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
Dari paparan data yang terkait dengan kepuasan mahasiswa dan alumni
terhadap pelayanan yang diberikan Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas
Negeri Malang meliputi kebutuhan mahasiswa dan alumni tentang pelayanan di
PE, perasaan senang dan tidak senang mahasiswa dan alumni tentang pelayanan di
PE, dan penyebab perasaan senang dan tidak senang mahasiswa dan alumni
tentang pelayanan di PE.
Kebutuhan mahasiswa dan alumni tentang pelayanan yang ada di subag
Pendidikan dan evaluasi, adalah tempat pelayanan administrasi nilai, penerbitan
Kartu Hasil Studi (KHS), penerbitan transkrip dan ijasah, dan legalisir transkrip
dan ijasah. Kepuasan mahasiswa dan alumni terhadap pelayanan yang dibutuhkan
tersebut tersebut menyangkut rasa senang dan tidak senang terhadap pelayanan
tersebut.
Perasaan mahasiswa dan alumni terhadap kepuasan pelayanan subag
pendidikan dan evaluasi, yaitu perasaan senang dan tidak senang. Perasaan senang
dan tidak senang mahasiswa dan alumni tersebut tampak dari hasil wawancara
peneliti dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan penerbitan/pengambilan KHS,
transkrip dan ijazah, dan legalisir transkrip dan ijasah. Kepuasan ini, menyangkut
prosedur pelayanan, kejelasan dan kepastian petugas, kedisiplinan petugas,
kecepatan pelayanan, kemampuan petugas, kesopanan dan keramahan petugas,
ketepatan jadwal, perhatian dan tanggapan petugas, dan kenyamanan lingkungan
kantor.
81
Perasaan senang pelayanan di subag Pendidikan dan Evaluasi antara lain,
kejelasan dan kepastian petugas dinilai jelas dan pasti, kedisiplinan petugas dinilai
disiplin, kecepatan pelayanan dinilai cukup cepat, kemampuan petugas dinilai
mampu, ketepatan jadwal dinilai tepat, perhatian dan tanggapan sudah perhatian
dan tanggap, kenyamanan lingkungan kantor dinilai cukup nyaman. Perasaan
tidak senang pelayanan di subag Pendidikan dan Evaluasi antara lain, prosedur
pelayanan dinilai sulit dipahami dan kesopanan dan keramahan petugas dinilai
kurang sopan dan ramah.
Penyebab perasaan senang dan tidak senang mahasiswa dan alumni tentang
pelayanan di PE adalah kurang sopan dan ramah sikap dari petugas dan prosedur
pelayanan sulit dipahami. Kurang sopan dan ramahnya dari petugas menurut
wawancara peneliti dengan staf PE dikarenakan karena terlalu banyaknya
mahasiswa dalam sehari yang dilayani jadi kesopanan dalam hal keramahan
dianggap kurang memuaskan pelayanan sedangkan, prosedur pelayanan
khususnya kebutuhan mahasiswa dalam pengambilan ijazah harus memenuhi
persyaratan penjajakan terlebih dahulu. Penjajakan adalah pernyataan mahasiswa
tidak mempunyai pinjaman/tanggungan pada: (1) Laboratorium Jurusan/Fakultas,
(2) Bantuan beasiswa di Subag Pendidikan Fakultas, (3) Bebas tanggungan di
Perpustakaan Pusat, (4) Mengisi abstrak Skripsi/TA di Situs UM (Perpustakaan
Pusat), (5) Lunas SPP, BPP, SPSA di Subag DRK, gedung A2 Lt.1, (6)
Pendaftaran Wisuda di Sardik, Gedung A3 Lt.1, (7) Kemahasiswaan di Kesma
Gedung A3 Lt.1, dan (8) Lunas Hotma di Fakultas. Penjajakan tersebut dianggap
membingungkan mahasiswa, karena mahasiswa harus bolak-balik minta tanda
tangan dari beberapa urusan tersebut.
82
Kepuasan mahasiswa dan alumni tampak dari hasil wawancara peneliti.
Berdasarkan hasil wawancara, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pelanggan
(mahasiswa dan alumni) sudah senang terhadap pelayanan publik yang diberikan
oleh Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang.
Berdasarkan keterangan tentang kondisi kepuasan mahasiswa dan alumni
terhadap pelayanan Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
bahwa kepuasan pelayanan publik yang diberikan Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang terhadap mahasiswa dan alumni, dalam proses
maupun pencapaian hasil sudah sesuai dengan kinerja pelayanan, meskipun
terdapat beberapa hal yang perlu disikapi dan ditangani sebagai suatu harapan dari
mahasiswa dan alumni, yaitu peningkatan kinerja untuk mempertahankan dan
meningkatkan prestasi yang telah dicapai.
2. Partisipasi Mahasiswa untuk Meningkatkan Kepuasan Pelayanan Subag
Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
Partisipasi pelanggan dapat diartikan sebagai sebuah saran yang diberikan
dari mahasiswa dan alumni untuk peningkatan kepuasan pelayanan, jadi
mahasiswa dan alumni ikut berpartisipasi untuk peningkatan kepuasan pelayanan
tersebut dan cara penyampaian saran tersebut dengan menulis koment di website
UM dan disampaikan langsung kepada petugas.
Adapun beberapa saran dari mahasiswa dan alumni untuk peningkatan
kepuasan pelayanan antara lain masalah tentang:
83
a. Jadwal
1) Tanggal penerbitan/pengambilan KHS dicantumkan di internet dan PE
lebih meningkatkan pelayanannya
2) Jika sudah terjadwal pengambilan KHS, seharusnya seluruh nilai mata
kuliah tidak ada yang kosong jadi tidak ada pengambilan KHS yang
berulang
3) Jadwal pengambilan ijasah dan transkrip diatur jauh-jauh hari sebelumnya
4) Proses legalisir diharapkan tidak lama.
b. Keramahan
1) Petugas terapkan sistem pelayanan seperti di bank dalam hal kesopanan
dan keramahan
2) Sikap dan keramahan petugas ditingkatkan
3) Meningkatkan profesionalisme kerja dan pelayanan.
c. Kenyamanan
1) Tempat duduk ruang tunggu diperbanyak
2) Sebaiknya pengambilan ijasah dilakukan ditiap-tiap fakultas
d. Koodinasi
Koordinasi dengan fakultas, karena sering adanya nilai kosong/ belum
tercantum pada KHS pada saat KHS diambil.
3. Tanggapan Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
Terhadap Partisipasi Mahasiswa
Tanggapan Subag PE tentang saran mahasiswa dan alumni untuk peningkatan
kepuasan pelayanan antara lain masalah tentang jadwal, keramahan, kenyamanan,
dan koordinasi yaitu sebagai berikut:
84
a. Jadwal
Jadwal pengambilan/penerbitan KHS (kartu hasil studi) sudah tercantum di
kalender akademik dan website UM, sehingga semua mahasiswa yang akan
mengambil KHS lebih mudah mengetahui jadwalnya. Masalah nilai KHS yang
terkadang masih ada yang kosong itu ternyata dari subag PE tidak menghendaki
nilai KHS ada yang kosong, nilai kosong itu disebabkan karena dosen belum
menyetorkan nilai, sehingga ada beberapa KHS mahasiswa yang kosong atau nilai
mata kuliah ada yang masih kosong. pengambilan ijazah di PE itu sudah sesuai
dengan OTK (organisasi tata kerja) statuta, statuta itu peraturan bahwa untuk
pengambilan ijasah dilakukan di pusat sesuai dengan peraturan perundangan OTK
statuta, jadi tidak mungkin pengambilan ijazah dilakukan ditiap-tiap fakultas.
Jadwal pengambilan ijazah sudah terjadwal dan biasanya jadwal ditempel dipapan
pengumuman. Legalisir tidak ditujukan di PE saja, fakultas yang memberi stempel
legalisir. Lamanya legalisir itu tergantung dari fakultas karena PE hanya
menunggu jadinya legalisir, terkadang Rektor juga sibuk tidak ada ditempat itu
juga termasuk kendala proses legalisir lama. Biaya legalisir satu lembar dua ribu
sudah sesuai dengan surat keputusan tarif dari Rektor. Proses legalisir disubag PE
satu hari, tetapi misalkan yang legalisir banyak bisa sampai tiga hari.
b. Keramahan
Semua pelayanan di unit-unit manapun pasti kasih pelayanan yang baik dan
memuaskan, begitu juga di subag PE. Sikap dan keramahan petugas sangatlah
penting dalam unit-unit pelayanan, karena dengan sikap yang sopan pada para
petugas pelayanan bisa membuat si pengguna pelayanan senang, keramahan juga
harus ditingkatkan karena dengan keramahan bisa meningkatkan mutu pelayanan.
85
Tetapi untuk petugas subag PE ketidak adanya training/diklat pelayanan khusus
dari UM membuat kurangnya kepuasan pelayanan tersebut. Tingkat pelayanan di
subag PE akan diusahakan lebih baik terutama dalam hal kesopanan dan
keramahan petugas.
c. Kenyamanan
Kenyamanan fasilitas seperti tempat duduk di subag PE juga sudah
diperhatikan dengan memperbanyak tempat duduk untuk kenyamanan pelayanan.
Apabila tempat duduk itu diperbanyak bisa mengganggu proses pelayananan,
karena jarak tempat antrian dan tempat duduk terlalu dekat. Jadi tempat duduk
sudah dirasa cukup.
d. Koordinasi
Masalah nilai sering ada yang kosong sebenarnya pihak subag PE dan fakultas
sudah dan selalu melakukan koordinasi dengan baik, mulai dari DNA (daftar nilai
akhir) sebelum dicetak. DNA sedang diisi dosenpun PE dan Fakultas selalu
mengingatkan agar dosen bisa tepat waktu mengumpulkan nilai. Semua pelayanan
di unit-unit manapun pasti kasih pelayanan yang baik dan memuaskan, begitu juga
di subag PE. Peningkatan pelayanan urusan nilai menurut harapan dari Pak Dwi
Waluyo agar mendapatkan nilai yang optimal seharusnya ditingkatkan/dibarengi
dengan kebijakan, kebijakan disini kebijakan untuk dosen sebelum KHS
diterbitkan/ dibagi ke mahasiswa. Kebijakan untuk dosen itu antara lain, (1)
diberikan surat pemberitahuan ke dosen yang terlambat menyetorkan nilai, (2)
apabila dosen mengabaikan surat pemberitahuan itu maka dosen dikasih surat
teguran, dan (3) apabila kedua surat pemberitahuan itu tetap diabaikan maka,
86
diputuskan nilai B+ untuk masing-masing nilai mata kuliah yang masih kosong,
sehingga mahasiswa terpuaskan dengan nilai KHS yang terisi nilai semua.
87
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dikemukakan pembahasan penelitian berdasarkan hasil
paparan data dan temuan penelitian. Pembahasan disesuaikan dengan fokus
penelitian yaitu: kepuasan mahasiswa dan alumni terhadap pelayanan Subag
Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang.
A. Kepuasan Mahasiswa dan Alumni Terhadap Pelayanan yang Diberikan
Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
Tingkat kepuasan mahasiswa dan alumni terhadap pelayanan
menggambarkan kondisi kepuasan pelayanan di Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang. Pelayanan di Subag PE meliputi, administrasi nilai,
penerbitan kartu hasil studi (KHS), penerbitan ijazah transkrip, dan legalisir
transkrip dan ijazah.
Kepuasan mahasiswa dan alumni yang diberikan subag PE meliputi perasaan
senang dan tidak senang. Perasaan senang antara lain tentang kejelasan dan
kepastian prosedur, kedisiplinan petugas, kecepatan pelayanan, ketepatan jadwal,
perhatian dan tanggapan, dan kenyamanan lingkungan kantor. Perasaan tidak
senang antara lain tentang kesopanan, keramahan, dan prosedur pelayanan.
Mahasiswa dan alumni sudah merasa senang terhadap pelayanan yang
diberikan oleh Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang, akan
tetapi yang harus menjadi perhatikan adalah beberapa saran dari mahasiswa dan
alumni untuk peningkatan mutu pelayanan. Pihak subag PE harus menerima saran
dalam meningkatkan pelayanan.
88
Kepuasan mahasiswa dan alumni terhadap pelayanan publik merupakan suatu
hal yang penting terhadap keberhasilan penyelenggaraan pelayanan. Sinambela
(2006: 8) menjelaskan bahwa aparatur pelayanan publik tidak mempunyai alasan
sedikit pun untuk tidak berorientasi pada kepuasan pelanggan secara total. Bahkan
kepuasan pelangganlah yang dapat dijadikan barometer dalam mengukur
keberhasilan dalam pelayanan.
Kondisi kepuasan mahasiswa dan alumni terhadap pelayanan yang diberikan
Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang membuktikan bahwa
penyelenggaraan pelayanan yang dilaksanakan dalam meningkatkan pelayanan
publik sudah dapat dirasakan oleh mahasiswa dan alumni secara baik dan
mahasiswa dan alumni memberikan suatu saran dengan tujuan untuk
memperbaiki, meningkatkan, serta mempertahankan prestasi yang telah dicapai.
Berdasarkan penjelasan tentang kondisi kepuasan pelayanan diatas, hasil dari
wawancara mahasiswa dan alumni memberikan suatu pemahaman bahwa
kepuasan pelayanan yang diberikan Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas
Negeri Malang sudah berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip pelayanan publik.
B. Partisipasi Mahasiswa dan Alumni untuk Meningkatkan Kepuasan
Pelayanan Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
Temuan penelitian terhadap partisipasi mahasiswa dan alumni sesuai dengan
pendapat Sastropoetro (1988:11) yang mengungkapkan bahwa partisipasi secara
sederhana diartikan sebagai pengambilan bagian (di dalamnya), keikutsertaan,
peran serta atau penggabungan diri (menjadi peserta). Mahasiswa dan alumni
89
disini terlibat langsung dan berperan serta dalam memberikan saran untuk
peningkatan kepuasan pelayanan agar kedepannya semakin memuaskan.
Partisipasi untuk meningkatkan kepuasan pelayanan subag PE berbentuk
saran. Mahasiswa dan alumni sangat antusias dimintai saran tentang pelayanan di
subag PE. Terdapat empat saran, saran pertama adalah masalah jadwal penerbitan
nilai hasil studi (kosong), jadwal penerbitan/pengambilan ijazah, transkrip dan
legalisir, saran kedua adalah masalah keramahan petugas di dalam pelayanan,
saran ketiga adalah masalah kenyamanan ruang tunggu (tempat duduk), dan saran
keempat masalah koodinasi PE dengan fakultas untuk menanyakan KHS yang
masih kosong.
Cara mahasiswa dan alumni berpartisipasi dengan menyampaikan sebuah
saran. Penyampaian saran tersebut ada dua cara yaitu, menulis komentar di
website Universitas Negeri Malang dan menyampaikan langsung saran kepada
petugas pelayanan. Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur 1 (Iriani,
2007) terkait penyampaian saran bahwa pentingnya partisipasi dalam tata
kepemerintahan. Masyarakat didorong untuk menggunakan haknya dalam
menyampaikan pendapat atau pengambilan keputusan secara langsung maupun
tidak langsung. Pemerintah sebagai salah satu lembaga pengambil kebijakan maka
sangatlah penting menyediakan berbagai wadah tempat penyampaian aspirasi
yang merupakan hak dari setiap individu perorangan.
Peneliti berpendapat, agar kepuasan pelayanan ingin berhasil dengan baik dan
memuaskan mahasiswa dan alumni, upaya-upaya melibatkan mahasiswa dan
alumni sangat perlu. Mahasiswa dan alumni tidak hanya sebagai pengguna pasif
tetapi juga bisa ikut menentukan bagaimana proses penyelenggaraan pelayanan
90
publik tersebut seharusnya diselenggarakan. Dengan berpartisipasi menulis
komentar di website dan menyampaikan langsung ke petugas saran mengenai
masalah jadwal, keramahan, kenyamanan, dan koordinasi, diharapkan akan
mendorong perbaikan kualitas pelayanan melalui perubahan sikap dan
peningkatan pelayanan. Sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan. Pelayanan
publik adalah pelayanan yang wajib diselenggarakan negara untuk pemenuhan
kebutuhan dasar atau hak-hak warga negara (publik). Agar kondisi pelayanan
publik yang buruk tidak terus berlarut-larut, diperlukan sebuah ruang bagi publik
(mahasiswa dan alumni) untuk dapat menyampaikan partisipasinya dan keluhan
atas ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diterimanya. Dengan menyediakan
ruang partisipasi dan mekanisme komplain dalam pelayanan publik.
Bentuk partisipasi mahasiswa dan alumni dengan menyampaikan saran
selaras dengan partisipasi sebagaimana Bappenas, 2007 yang menjelaskan
partisipasi masyarakat merupakan keterlibatan aktif masyarakat dalam proses
penyusunan dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pemerintahan (pelayanan). Dimana dalam temuan penelitian
mahasiswa dan alumni memberikan saran dengan cara menulis komentar di
website dan menyampaikan saran langsung kepada petugas.
Berbagai upaya cara pencapaian saran yang telah dilakukan oleh mahasiswa
dan alumni menggambarkan keterlibatan dan keseriusan dalam penciptaan
pelayanan yang berkualitas untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik.
91
C. Tanggapan Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
Terhadap Mahasiswa
Tanggapan disini mengandung suatu pengertian yaitu responsivitas.
Responsivitas adalah kesanggupan untuk membantu dan menyediakan pelayanan
secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap keinginan konsumen (Pusat Iriani,
2007). Pernyataan tersebut selaras dengan temuan penelitian bahwa Kasubag
Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang menanggapi saran-saran dari
mahasiswa tentang 4 saran yaitu, jadwal, keramahan, kenyamanan, dan koordinasi
dan Kasubag juga sanggup memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan
buat kedepannya.
Tanggapan Kasubag mengenai saran dari mahasiswa dan alumni mengenai
jadwal tersebut sudah sesuai dengan prinsip-prinsip pelayanan publik menurut
MENPAN Nomor 63 Tahun 2003 tentang pedoman penyelenggaraan pelayanan
publik yang ketiga kepastian waktu, yaitu pelaksanaan pelayanan publik dapat
diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Jadwal
penerbitan/pengambilan KHS sudah dicantumkan diinternet sehingga kejelasan
waktu sudah sangat jelas. Masalah nilai KHS yang masih kosong disebabkan
dosen yang terlambat menyetorkan nilai.
Tanggapan Kasubag PE mengenai saran mahasiswa dan alumni mengenai
keramahan petugas adalah petugas sudah dinilai ramah tetapi kebanyakan
mahasiswa dan alumni menilai petugas kurang ramah dalam memberikan
pelayanan. Agar keramahan petugas bisa memuaskan sebaiknya pihak kampus
Universitas Negeri Malang memberikan diklat/training pelayanan khusus bagi
para petugas/ karyawan subag PE, sehingga pelayanan tambah memuaskan.
92
Tanggapan Kasubag PE mengenai saran mahasiswa dan alumni tentang
koordinasi subag PE dengan Fakultas masalah nilai hasil studi (KHS) yang masih
kosong. Koordinasi dengan fakultas sudah terjalin dengan baik, jadi subag PE dan
Fakultas sama-sama saling berkoordinasi dengan saling menghubungi dosen yng
terlambat menyetorkan nilai. Masih kosongnya nilai dikarenakan keterlambatan
dosen belum menyetorkan data nilai akhir (DNA). Keterlambatan dosen tersebut
ada beberapa faktor yaitu, mahasiswa terlambat menyetorkan tugas, mahasiswa
tidak mengikuti UAS, dan kesibukan dosen.
Peneliti melihat, Kasubag PE sudah menanggapi dengan baik saran-saran dari
mahasiswa dan alumni. Kasubag PE juga mengusulkan masalah kebijakan agar
mahasiswa mendapatkan nilai yang optimal. Kebijakan itu dibuat untuk para
dosen yang terlambat menyetorkan nilai. Kebijakan itu antara lain, (1) dosen yang
terlambat menyetorkan nilai dikasih surat pemberitahuan, (2) apabila surat
pemberitahuan diabaikan dikasih surat teguran, dan (3) apabila kedua surat
tersebut diabaikan juga maka diputuskan nilai B+ untuk masing-masing nilai mata
kuliah yang kosong.
Penjelasan di atas memberikan suatu pemahaman bahwa meskipun subag PE
sudah berusaha untuk memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap
mahasiswa dan alumni, akan tetapi terdapat saran dari Kasubag PE yang
mengusulkan masalah kebijakan dan training/diklat pelayanan khusus bagi para
petugas yang berhubungan dengan pelayanan di kampus UM. sehingga hal
tersebut cepat segera diatasi guna mempertahankan dan meningkatkan prestasi
pelayanan yang telah dicapai.
93
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
mengenai kepuasan mahasiswa dan alumni terhadap pelayanan Subag Pendidikan
dan Evaluasi Universitas Negeri Malang, pada bagian ini dikemukakan
kesimpulan penelitian sebagai berikut:
1. Pelayanan di Subag PE meliputi administrasi nilai, penerbitan kartu hasil studi
(KHS), penerbitan ijazah transkrip, dan legalisir transkrip dan ijazah. Kepuasan
mahasiswa dan alumni terhadap pelayanan di Subag Pendidikan dan Evaluasi
Universitas Negeri Malang meliputi perasaan senang dan tidak senang.
Perasaan senang antara lain tentang kejelasan dan kepastian prosedur dinilai
jelas dan pasti, kedisiplinan petugas dinilai disiplin, kecepatan
pelayanan,ketepatan jadwal, perhatian dan tanggapan, dan kenyamanan
lingkungan kantor. Perasaan tidak senang antara lain tentang kesopanan,
keramahan, dan prosedur pelayanan.
Mahasiswa dan alumni secara garis besar sudah merasa senang terhadap
pelayanan yang diberikan oleh Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas
Negeri Malang, akan tetapi yang harus menjadi perhatikan adalah beberapa
saran dari mahasiswa dan alumni untuk peningkatan mutu pelayanan. Pihak
subag PE harus menerima saran dalam meningkatkan pelayanan. Kondisi
kepuasan mahasiswa dan alumni terhadap pelayanan yang diberikan Subag
Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang membuktikan bahwa
penyelenggaraan pelayanan yang dilaksanakan dalam meningkatkan pelayanan
94
publik sudah dapat dirasakan oleh mahasiswa dan alumni secara baik dan
mahasiswa dan alumni memberikan suatu saran dengan tujuan untuk
memperbaiki, meningkatkan, serta mempertahankan prestasi yang telah
dicapai.
2. Partisipasi untuk meningkatkan kepuasan pelayanan subag PE berbentuk saran.
Mahasiswa dan alumni sangat antusias dimintai saran tentang pelayanan di
subag PE. Terdapat empat saran, saran pertama adalah masalah jadwal
penerbitan nilai hasil studi (kosong), jadwal penerbitan/pengambilan ijazah,
transkrip dan legalisir, saran kedua adalah masalah keramahan petugas di
dalam pelayanan, saran ketiga adalah masalah kenyamanan ruang tunggu
(tempat duduk), dan saran keempat masalah koodinasi PE dengan fakultas
untuk menanyakan KHS yang masih kosong. Cara mahasiswa dan alumni
berpartisipasi dengan menyampaikan sebuah saran. Penyampaian saran
tersebut ada dua cara yaitu, menulis komentar di website Universitas Negeri
Malang dan menyampaikan langsung saran kepada petugas pelayanan. Agar
kepuasan pelayanan ingin berhasil dengan baik dan memuaskan mahasiswa
dan alumni, upaya-upaya melibatkan mahasiswa dan alumni sangat perlu.
Mahasiswa dan alumni tidak hanya sebagai pengguna pasif tetapi juga bisa ikut
menentukan bagaimana proses penyelenggaraan pelayanan publik tersebut
seharusnya diselenggarakan.
3. Kasubag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang menanggapi
saran-saran dari mahasiswa tentang keempat saran yaitu, jadwal, keramahan,
kenyamanan, dan koordinasi. Kasubag juga sanggup memberikan pelayanan
yang terbaik dan memuaskan buat ke depannya. Tanggapan Kasubag PE yang
95
pertama, mengenai jadwal pengambilan/penerbitan KHS sudah dicantumkan
diinternet. Masalah nilai KHS yang masih kosong disebabkan dosen yang
terlambat menyetorkan nilai. Tanggapan Kasubag PE yang kedua mengenai
keramahan petugas adalah petugas sudah dinilai ramah. Agar keramahan
petugas bisa memuaskan sebaiknya pihak kampus Universitas Negeri Malang
memberikan diklat/training pelayanan khusus bagi para petugas/ karyawan
subag PE, sehingga pelayanan tambah memuaskan. Tanggapan Kasubag PE
ketiga mengenai kenyamanan tempat duduk sudah diperbanyak. Tanggapan
Kasubag PE keempat mengenai saran tentang koordinasi subag PE dengan
Fakultas masalah KHS yang masih kosong sudah saling berkoordinasi dengan
menghubungi dosen yang terlambat menyetorkan nilai.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, tampak bahwa penyelenggaraan pelayanan
publik di Subag Pendidikan dan Evaluasi Negeri Malang sudah memiliki kualitas
kepuasan yang menggembirakan, sehingga diperlukan adanya suatu langkah
penyempurnaan lebih lanjut sebagai upaya untuk mempertahankan dan
meningkatkan kepuasan yang telah dicapai.
Beberapa saran sebagai suatu rekomendasi yang dapat diajukan dalam
penelitian ini, meliputi:
1. Optimalisasi pelayanan hendaknya ditingkatkan, khususnya para petugas dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Dengan cara pelatihan pegawai untuk
meningkatkan responsivitas dan keramahan pelayanan kepada mahasiswa dan
alumni.
96
2. Pihak subag PE sebaiknya menyediakan kotak saran untuk mencapai tingkat
kepuasan pelayanan.
3. Di bidang sistem pelayanan, peningkatan keramahan perlu dilakukan dengan
menerapkan pelayanan seperti di bank agar mahasiswa dan alumni lebih
merasa puas terhadap pelayanan subag PE.
4. Peran dan kerja sama berbagai pihak terkait, yaitu Rektor UM sebagai
pengawas, pihak Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas Negeri Malang
sebagai pelaksana, serta mahasiswa dan alumni sebagai pengawas dan
pengendali nonformal sekaligus pengguna, perlu ditingkatkan dalam upaya
untuk meningkatkan pelayanan subag PE kepada mahasiswa dan alumni.
5. Mahasiswa dan alumni juga harus lebih aktif dan kritis terhadap fenomena
pelayanan publik, khususnya di Subag Pendidikan dan Evaluasi Universitas
Negeri Malang.
97
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Baldan, Fery. 2005. Kualitas Pelayanan Aparatur Pemerintah. Fisipol:
Universitas Gajah Mada.
Faizal, Sanapiah. 1989. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: PT Grafindo
Persada.
Handiningrat. 1983. Mengukur Kepuasan Pelanggan. PPM.Jakarta.
Ibrahim, Amin. 2008. Teori dan Konsep. Bandung: Mandar maju.
Iriani, Enni. 2007. Kebijakan Good Local Governance dalam Optimalisasi
Pelayanan Publik. Bandung: Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan
Aparatur I LAN (PKP2A I –LAN).
Jubaedah, Edah. 2008. Model Pengukuran Pelaksanaan Good Govenance di
Pemerintahan Daerah Kabupaten atau Kota. Bandung: Pusat Kajian dan
Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I LAN (PKP2A I –LAN).
Koentjaraningrat. 1993. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:
Gramedia.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M. PAN/
712003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik, (Online).
(http://www. Nakertrans.go.id/pedoman/pelayanan publik.php), diakses
tanggal 25 Agustus 2010.
Mahmud. 2007. Kinerja Samsat dalam Meningkatkan Pelayanan Publik. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Miles. H. B dan Humberman, A. M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan
oleh Rohensi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Moleong, Lexy J. 2008. Metode-Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.
Munir. 1998. Manajemen Pelayanan Umum Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.
98
Narbuka & Achmadi. 2001. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ratminto & Winarsih. Atik, Septi. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajara.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metodelogi Penelitian
(PendekatanKuantitatif,Kualitatif, dan Action Research). Malang: Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Sastropoetro, S.1988. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam
Pembangunan Nasional. Bandung: PT Alumni.
Sinambela, Lijan. Poltak. 2010. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Singaribun, M dan Efendi, Sofian. 1989. Metodelogi Penelitian Survai. Jakarta:
PT Pustaka LP3ES Indonesia.
Suara kita tentang KHS, (Online). (http://suara.um.ac.id/?p=3823#comments),
diakses tanggal 17 April 2011.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta Bandung.
Suryabrata, Sumadi. 2004. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Tjiptono, Fandy. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta : Andi.
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Wiyono, B. B. 2007. Metodelogi Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan Action Research). Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Malang.