Keprof Bu Surita 2

12
MAKALAH KEPERAWATAN PROFESIONAL “PERAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN DIKAITKAN DENGAN PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL D I S U S U N OLEH : KELOMPOK II Anella Safitri Sinurat Padlan Ardiansyah Putra Purnama Ningsih Conny Gressela Sagala Ricky Aldrian Purba Erni Yesika Simarmata Ruth Reiga Henny Claudia Marpaung Sonya Diabora Lenny Marlina Nasution Yusnita Sinaga Natalia Napitupulu 1

description

Keperawatan Profesional

Transcript of Keprof Bu Surita 2

MAKALAH KEPERAWATAN PROFESIONALPERAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN DIKAITKAN DENGAN PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL DISUSUNOLEH :KELOMPOK IIAnella Safitri Sinurat Padlan Ardiansyah PutraPurnama NingsihConny Gressela Sagala Ricky Aldrian PurbaErni Yesika SimarmataRuth ReigaHenny Claudia MarpaungSonya DiaboraLenny Marlina NasutionYusnita SinagaNatalia Napitupulu

POLTEKKES KEMENKES R.I MEDANJURUSAN KEPERAWATAN T.A 2014/2015KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Peran perawat melaksanakan UU perlindungan konsumen dikaitkan dengan praktek keperawatan professional.Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Profesional semester III Tahun 2014Makalah ini kami susun berdasarkan data-data yang telah kami ambil dari buku maupun internet.Walaupun ada hambatan yang kami temui dalam menyusun makalah ini,semoga makalah ini dapat bermanfaat.Selesainya makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak.Dalam penyusunan makalah ini penulis juga member kesempatan kepada pembaca,kiranya berkenan member kritikan dan saran yang bersifat membangun dengan maksud meningkatkan pengetahuan penulis agar lebih baik dalam karya selanjutnya.

Medan,13 September 2014

Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................... 2DAFTAR ISI.................................................................................................. 3BAB I : PENDAHULUAN........................................................................... 4 A.Latar Belakang Masalah................................................................. 4 B.Rumusan Masalah........................................................................... 4BAB II : PEMBAHASAN............................................................................. 5 A.Pengertian konsumen ..................................................................... 5 B UU Nomor 8 tahun 1999................................................................ 5 C Peran Perawat Profesional.............................................................. 7BAB III : PENUTUP....................................................................................... 8A. Kesimpulan.................................................................................... 8B. Saran.............................................................................................. 8DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPerlindungan konsumen yang dijamin oleh undang-undang ini adalah, adanya kepastian hukum terhadap segala perolehan kebutuhan konsumen. Kepastian hukum itu meliputi segala upaya berdasarkan hukum untuk memberdayakan konsumen memperoleh atau menentukan pilihannya atas barang dan/atau jasa kenutuhannya serta mempertahankan atau membela hak-haknya apabila dirugikan oleh perilaku pelaku usaha penyedia kebutuhan konsumen tersebut. Pemberdayaan konsumen itu adalah dengan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandiriannya melindungi diri sendiri sehingga mampu mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan menghindari berbagai ekses negatif pemakaian, penggunaan dan pemanfaatan barang dan/atau jasa kebutuhannya. Disamping itu, juga kemudahan dalam proses menjalankan sengketa konsumen yang timbul karena kerugian yang timbul karena kerugian harta bendanya, keselamatan/kesehatan tubuhnya, penggunaan dan/atau pemanfaatan produk konsumen.Dengan adanya UU perlindungan konsumen perawat harus mampu memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan prosedur yang berlaku,dan perawat juga harus mempu melindungi hak konsumen.

1.2 SaranRumusan Masalaha.Menjelaskan tentang pengertian konsumenb.Menjelaskan tentang UU NO 8 tahun 1999c.Bagaimana hubungannya perlindungan konsumen dengan praktek keperawatan profesional

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian KonsumenPengetian konsumen sesungguhnya dapat terbagi dalam tiga bagian, terdiri atas:1. Konsumen dalam arti umum, yaitu pemakai, pengguna dan/atau pemanfaat barang dan/atau jasa untuk tujuan tertentu.2. Konsumen antara, yaitu pemakai, pengguna dan/atau pemanfaat barang dan/atau jasa untuk diproduksi (produsen) menjadi barang /jasa lain atau untuk memperdagangkannya (distributor), dengan tujuan komersial. Konsumen antara ini sama dengan pelaku usaha; dan3. Konsumen akhir, yaitu pemakai, pengguna dan/atau pemanfaat barang dan/atau jasa konsumen untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, keluarga atau rumah tangganya dan tidak untuk diperdagangkan kembali.Konsumen (akhir) inilah yang dengan jelas diatur perlindungannya dalam UU Perlindungan konsumen tersebutUndang-undang ini mendefinisikan konsumen (pasal 1 angka 2) sebagai berikut:Setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.Orang dimaksudkan dalam undang-undang ini wajiblah merupakan orang alami dan bukan badan hukum. Sebab yang dapat memakai, menggunakan dan/atau memanfaatkan barang dan/atau jasa untuk memenuhi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahkluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan, hanyalah orang alami atau manusia. (orang alami yang bertindak tidak dalam profesi atau usahanya).Termasuk pengertian konsumen pemakai, pengguna dan/atau pemanfaat ini antara lain adalah: pembeli barang/jasa, termasuk keluarga dan tamu-tamunya, peminjam, penukar, pelanggan atau nasabah.

B.UU Nomor 8 tahun 1999Hak konsumen terdapat pada pasal 4 Undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen bagian/ Bab III, yang berisi :1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan2. Hak untuk memilih, serta mendapatkan barang atau jasa yang sesuai nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang telah dijanjikan.3. Hakatasinformasiyangbenar,jelas,danjujurmengenaikondisidanjaminanbarang dan/ataujasa.4. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yangdigunakan.5. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketaperlindungankonsumensecarapatut.6. hakuntukmendapatpembinaandanpendidikankonsumen.7. hakundukdiperlakukanataudilayanisecarabenardanjujursertatidakdiskriminatif.8. hakuntukmendapatkankompensasi,gantirugidan/ataupenggantian,apabilabarang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimanamestinya.

C.Keperawatan ProfesionalPelayanan keperawatan merupakan bentuk pelayanan yang bersifat humanistic dengan menggunakan pendekatan holistic, berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang mengacu pada standar pelayanan keperawatan serta menggunakan kode etik keperawatan sebagai tuntunan utama dalam melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan. Pada masa yang akan datang dimana kesadaran hukum masyarakat semakin meningkat dimana masyarakat akan lebih menyadari akan haknya, dan disisi lain perawat dituntut untuk melaksanakan kewajiban dan tugas profesinya dengan lebih hati-hati dan penuh tanggung jawab. Hal ini didukung adanya berbagai produk peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang sistem pelayanan keperawatan yang semakin jelas menuntut tenaga keperawatan bekerja secara profesional, dan bila terjadi pelanggaran akan berdampak negatif bagi kliennya, maka perawat diperhadapkan pada tuntutan atau gugatan konsumen. Hal sarupa Juga ditegaskan pada UU No.23/1992 pada pasal 53 ayat 2 dan 3, pasal 54 ayat 1 dan 2, pasal 55 ayat 1 dan 2, sebagaimana berikut ini. Pasal 53 : (2). Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien. (3). Tenaga kesehatan, untuk kepentingan pembuktian, dapat melakukan tindakan medis terhadap seseorang dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan yang bersangkutan. Pasal 54 : (1). Terhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian dalam melaksanakan profesinya dapat dikenakan tindakan disiplin. (2). Penentuan ada tidaknya kesalahan atau kelalaian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) ditentukan oleh Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan.

Pasal 55 : (1). Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan. (2). Ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perawat professional adalah perawat yang bertanggung jawab dan berwewenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannnya (Depkes RI,2OO2)Peran perawat profesional 1.Pemberi asuhan keperawatan.2.Pembuat keputusan klinis 3.Pelindung dan advokat klien 4.Manager kasus 5.Rehabilitator6.Pemberi kenyamanan 7.Komunikator8.Edukator9.Konsultan10.Kolaborator

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanPerlindungan konsumen yang dijamin oleh undang-undang ini adalah, adanya kepastian hukum terhadap segala perolehan kebutuhan konsumen.Kepastian hukum itu meliputi segala upaya berdasarkan hukum untuk memberdayakan konsumen memperoleh atau menentukan pilihannya atas barang dan/atau jasa kenutuhannya serta mempertahankan atau membela hak-haknya apabila dirugikan oleh perilaku pelaku usaha penyedia kebutuhan konsumen tersebut. Pemberdayaan konsumen itu adalah dengan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandiriannya melindungi diri sendiri sehingga mampu mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan menghindari berbagai ekses negatif pemakaian, penggunaan dan pemanfaatan barang dan/atau jasa kebutuhannya. Disamping itu, juga dalam proses memenuhi kebutuhan konsumen perawat harus mampu menjalankan profesinya sebagai perawat professional.3.2 SaranBerdasarkan isi yang telah tertulis dalam makalah ini diharapkan pada seorang perawat harus mempunyai kemampuan untuk meningkatkan profesionalisme keperawatan, diantaranya : Perawat mampu memenuhi kebutuhan konsumen Perawat mampu melindungi hak konsumen dan meningkatkan profesionalitas kerjaSelain hal-hal di atas perawat dalam memberikan pelayanan keperawatannya dalam lingkungan kerja / sarana kesehatan juga harus mempunyai acuan yang jelas yang telah tercantum dalam undang-undang dan peraturan yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKAwww.UU No 8 tahun 1999www.keperawatan professionalwww.perlindungan konsumen

8