KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF...

39
39 BAB III KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian Guru Sebelum membahas makna kepribadian guru terlebih dahulu perlu mengemukakan tentang kepribadian itu sendiri. Kepribadian dalam bahasa inggris " Personality" sedangkan dari bahasa latin adalah " Personal" yang berarti kedok atau topeng, 1 yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak atau pribadi seseorang. Kepribadian juga dapat diartikan sebagai sifat yang hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dari orang atau bangsa lain. 2 Upaya memahami tentang pengertian kepribadian, berikut ini penulis mengutip beberapa difinisi yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah : G. W. Allport berpendapat Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical system, that determines his unique adjusmen to his environment. Artinya personality itu adalah suatu organisasi psichophysis yang dinamis daripada seseorang yang menyebabkan ia dapat menyseuaiakan diri dengan ligkungannya. M. Prince berpendapat tentang kepribadian yaitu personality is the sum total of all the biological innatedisposition impulses, tendencies, appetites, instinct of individual and the acquered dispositions and tendencies acquered by experience, dalam hal ini kepribadian di bawa sejak lahir, 1 Kartini Kartono, Teori Kepribadian ( Bandung : 1980), hlm. 8. 2 Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), hlm. 701.

Transcript of KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF...

Page 1: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

39

BAB III

KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Kepribadian Guru

Sebelum membahas makna kepribadian guru terlebih dahulu perlu

mengemukakan tentang kepribadian itu sendiri. Kepribadian dalam bahasa

inggris " Personality" sedangkan dari bahasa latin adalah " Personal"

yang berarti kedok atau topeng,1 yaitu tutup muka yang sering dipakai

oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan

perilaku, watak atau pribadi seseorang. Kepribadian juga dapat diartikan

sebagai sifat yang hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu

bangsa yang membedakan dirinya dari orang atau bangsa lain.2

Upaya memahami tentang pengertian kepribadian, berikut ini

penulis mengutip beberapa difinisi yang dikemukakan oleh para ahli

diantaranya adalah :

G. W. Allport berpendapat Personality is the dynamic organization

within the individual of those psychophysical system, that determines his

unique adjusmen to his environment. Artinya personality itu adalah suatu

organisasi psichophysis yang dinamis daripada seseorang yang

menyebabkan ia dapat menyseuaiakan diri dengan ligkungannya.

M. Prince berpendapat tentang kepribadian yaitu personality is the

sum total of all the biological innatedisposition impulses, tendencies,

appetites, instinct of individual and the acquered dispositions and tendencies

acquered by experience, dalam hal ini kepribadian di bawa sejak lahir,

1Kartini Kartono, Teori Kepribadian ( Bandung : 1980), hlm. 8. 2Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1997),

hlm. 701.

Page 2: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

40

berperan juga disposisi-disposisi psykis lainnya yang diperoleh dari

pengalaman.3

Kepribadian yang sesungguhnya adalah abstrak (maknawi), sukar

dilihat atau diketahui secara nyata, yang dapat diketahui adalah penampilan

atau bekasnya dalam segala segi dan aspek kehidupan. Misalnya dalam

tindakannya, ucapan, caranya bergaul, berpakaian dan dalam menghadapi

setiap persoalan atau masalah, baik yang ringan maupun yang berat.

Barangkali dalam hal ini, lebih baik kita memandang kepribadian

tersebut dari segi terpadu, dapat menghadapi segala persoalan dengan wajar

dan sehat, karena segala unsur dalam kepribadiannya berseimbang dan

serasi. Perasaan dan emosi guru yang mempunyai kepribadian terpadu

tampak stabil, optimis dan menyenangkan. Dia dapat memikat hati anak

didiknya, karena setiap anak merasa diterima dan disanyangi oleh guru,

betapapun sikap dan tingkah lakunya.

Dengan keterangan di atas maka kepribadian guru adalah suatu

totalitas psikhophisis yang komplek dari individu, jadi tampak tingkah

lakunya yang unik.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian Guru

Guru adalah orang yang terpelajar dan penentu masa depan.4 Ia

pendidik, pembimbing, pengarah yang bijaksana, pencetak para tokoh dan

pemimpin sejati bagi masyarakat.5 Ahli-ahli pendidikan Islam-juga

pendidikan Barat telah sepakat bahwa tugas guru adalah mendidik.

Mendidik adalah tugas yang amat luas. Mendidik itu sebagian dilakukan

dalam bentuk mengajar, sebagian dalam bentuk dorongan, memuji,

menghukum, memberi contoh, membiasakan dan lain-lain.6

3Agus Sujanto, dkk., Psikologi Kepribadian, ( Jakarta: Bumi Aksara ), hlm. 11. 4Adi Sasono, Solusi Islam Atas Problematika Umat: Ekonomi, Pendidikan dan Dakwah

(Jakarta: Gema Insani Press, 1998), hlm. 94. 5Kamal Muhammad ‘Isa, Manejemen Pendidikan Islam, Terj. Chairul Halim (Jakarta:

PT. Fikahati Aneska, 1994), hlm. 64. 6Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2000), hlm. 78.

Page 3: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

41

Guru yang yang mempunyai kepribadian rabbani dan profesional

akan bekerja melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah khususnya dan

tujuan pendidikan umumnya, sudah barang tentu memiliki kemampuan

sesuai dengan tuntutan, agar mampu melaksanakan tugasnya dengan

sebaik-baiknya. Adapun syarat-syarat tersebut meliputi:

1. Syarat fisik, yaitu kesehatan jasmani yang artinya seorang guru harus

berbadan sehat dan tidak memiliki penyakit menular yang

membahayakan. Sabda Nabi Muhammad saw.

المؤمن عن ابى هريرة رضى اهللا عنه قال قال رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم

7 )رواه مسلم ( من المؤمن الضعيف القوي خير واحب الىاهللا

Artinya: “ Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. Bersabda: “orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah”. (H.R. Muslim).

2. Persyaratan psychis, yaitu sehat rohani yang artinya tidak mengalami

gangguan jiwa maupun kelainan.

3. Persyaratan mental, yaitu memiliki sikap mental yang baik terhadap

profesi kependidikan, mencintai dan mengabdi serta memiliki didikasi

yang tinggi pada tugas jabatannya.di sini seorang guru harus selalu

meningkatkan wawasannya sesuai dengan kemajuan zaman. Allah swt.

berfirman:

)28: الفاطر ( انما يخشى اهللا من عباده العلماء Artinya: “ …… Sesungguhnya yang takut kepada Allah swt. diantara

hamba-hambanya hanyalah orang-orang yang berilmu”. (Q.S. Al Fathir / 35:28).8

4. Persyaratan moral, yaitu memiliki budi pekerti yang luhur dan memiliki

sikap susila yang tinggi. Dalam hal ini guru harus memiliki sifat kasih

sayang dan mempunyai sifat adil. Sabda Nabi Muhammad saw.

7Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Ashqalani, Bulughul Maram (Bairut-Libanon: Darul Fikri, t.th),

hlm. 342. 8Soenarjo. dkk,op.cit., hlm. 688.

Page 4: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

42

رضى اهللا عنه قال قال رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم انما عن جرير هريرة

9) رواه الطبرانى ( يرحم اهللا من عباده الرحماء

Artinya: “Dari Jarir ra. Rasulullah saw. Bersabda Sesungguhnya Allah swt. hanya kasih kepada hamba-hambanya yang belas kasihan”. (HR. Thabrani)

5. Persyaratan intelektual, yaitu memiliki pengetahuan dan ketrampilan

yang tinggi yang diperoleh dari lembaga pendidikan tenaga

kependidikan, yang memberi bekal guna menunaikan tugas dan

kewajiban sebagai pendidik.10

Guru merupakan faktor yang penting yang sangat mempengaruhi

keberhasilan dalam proses pendidikan. Ia adalah figur manusia teladan

bagi peserta didiknya dalam segala segi kehidupannya. Ia tidak hanya

bertugas menjadikan peserta didiknya memiliki kecerdasan dalam berfikir,

namun juga menanamkan nilai-nilai akhlak dan moral dalam diri mereka.

Oleh sebab itu, guru harus memiliki intelektual yang tinggi, dan juga

mempunyai kepribadian yang baik, yang harus terwujud dalam kehidupan

sehari-hari.

Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi kepribadian guru adalah:

a. Faktor dalam atau faktor pembawaan, ialah segala sesuatu yang telah

dibawa manusia sejak lahir, baik yang bersifat kejiwaan maupun yang

bersifat kebutuhan.

Kejiwaan yang berwujud fikiran, perasaan, kemauan, fantasi, ingatan

dan lain sebagainya, yang dibawa sejak lahir, ikut menentukan

kepribadian guru atau seseorang. Keadaan jasmanipun demikian pula.

Panjang pendeknya leher, besar kecilnya tenggorokan, susunan urat

syaraf, otot-otot, susunan dan keadaan tulang-tulang, juga akan

mempengaruhi kepribadian guru.

9Jalaluddin Abdurrahman asy-Syuyuthi, al-Jami’us Shaghir, Jilid II (Surabaya: PT. Bina

Ilmu, 1990), hlm. 168. 10Cece Wijaya dan A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar-

Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1992), hlm. 9.

Page 5: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

43

b. Faktor luar atau faktor lingkungan ialah segala sesuatu yang ada di luar

manusia baik yang hidup maupun yang mati.11 Dalam hal ini faktor

lingkungan guru bertempat tinggal, berkomunikasi, latar belakang

pendidikannya maupun yang lainnya. Demikian pula tradisi, dapat

istiadat dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di keluarga dan

masyarakat.

Dari uraian tersebut jelas bahwa pengaruh faktor lingkungan

mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam pergaulan dan

kehidupannya sehari-hari dari kecil maupun besar, terhadap

perkembangan dan pembentukan kepribadian guru.

C. Peran dan Tugas Guru dalam Pendidikan Islam

Sebelum membahas tentang pengertian guru menurut al-Qur'an,

terlebih dahulu akan diungkapkan sedikit tentang pengertian guru,

sehingga akan diperoleh hubungan yang jelas antara guru dan pendidikan,

demikian juga sebaliknya.

Guru merupakan anggota masyarakat yang bertugas membimbing,

mengajar atau melatih peserta didiknya. Ia merupakan faktor yang besar

pengaruhnya dalam keberhasilan proses pendidikan.

Dalam konteks pendidikan Islam, yakni pendidikan yang

berdasarkan al-Qur'an dan al-Hadits, istilah-istilah yang dipakai untuk

menunjuk makna pada guru antara lain " al-Murabbi " المربي( ) dan

"al- Mu'alim" ( المعلم ). Kedua istilah tersebut diambilkan dari al-Qur'an,

sedangkan istilah yang diambil dari al-Hadits adalah " al-Mu'adib " )المؤدب( .12 Al-Murabbi " المربي( ) adalah isim fa'il yang berasal dari

kata kerja rabba ( ربى ) yang memiliki arti mendidik dan mengasuh.13

11M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 1995) hlm, 72. 12H. Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam ( Jakarta : Pt. Logos Wacana Ilmu,

1997), hlm. 61. 13H. Mahmud Yunus, Kamus Arab- Indonesia ( Jakarta : CV Hida Karya Agung,

1990), hlm. 137.

Page 6: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

44

Serta memiliki arti memelihara. Pengertian Murabbi mengisyaratkan

bahwa guru agama harus orang-orang yang memiliki sifat-sifat rabbani

yaitu nama bagi orang-orang yang bijaksana, terpelajar dalam bidang

pengetahuan.14

Manusia dalam kehidupan telah diutus oleh Allah swt. sebagai

khalifah atau pemimpin yang sekaligus sebagai guru bagi umatnya. Ia

memiliki tugas utama untuk membaca ayat-ayat Allah, mensucikan jiwa

umat manusia, menyampaikan ajaran-ajaran atau ilmu-ilmu Allah dengan

mengajarkan kitab-kitab Allah dan hikmah serta mengajarkan apa-apa

yang belum diketahui umatnya. Allah swt. berfirman:

واخفض لهما جناح الذل من الرحمة وقل رب ارحمهما آما ربياني صغيرا

) 24: اال سراء (

Artinya: " Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesanyangan dan ucapkanlah "Wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil " ( Q. S. Al-Isra' : 24 ) 15

Dari ayat tersebut jelas bahwa Ibu dan Bapak merupakan guru bagi

anak-anaknya. Mereka bertanggungjawab atas pendidikannya. Mereka

berkewajiban untuk mengasuh, memelihara dan mendidik anak-anaknya

dengan penuh kasih sayang. Sebagai guru, mereka berkewajiban untuk

menumbuhkembangkan potensi-potensi yang ada pada diri anaknya, baik

yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah dengan menanmkan nilai-nilai

kebaikan, sehingga mencapai pertumbuhan yang sepurna, yakni

kedewasaan dan kematangan jasmaniah dan rohaniah.

Sebagai guru bagi anak-anaknya, orang tua dalam melaksanakan

tugas dan tanggungjawabnya bukan saja menjadikan aspek jasmaniah

anak-anaknya tumbuh secara sempurna, tetapi juga menjadikan aspek

14HM. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ofsset, cetakan I, 1996), hlm. 12. 15Soenarjo. dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: Toha Putra, 1989), hlm. 424.

Page 7: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

45

rohaniahnya memiliki kepribadian yang luhur dengan menanamkan nilai-

nilai agama Islam sehingga akan mempunyai kesempurnaan akal dan

kebersihan jiwa.

Dari uraian di atas jelas bahwa yang dinamakan guru adalah

mereka yang mengasuh, memelihara dan mendidik peserta didiknya

dengan sadar dan penuh kasih sayang untuk menumbuhkan potensi-

potensi yang ada pada dirinya, sehingga mencapai kedewasaan dan

kematangan, baik dalam aspek jasmaniah maupun aspek rohaniah demi

tercapainya kesempurnaan hidup, yakni kebahagian hidup didunia dan di

akhirat.

Sedangkan al-Mu'alim ( المعلم ) adalah isim fa'il yang berasal

dari kata kerja 'allama ( yang berarti "mengajar" yakni pengajar ( علم

yang bersifat pemberian atau penyampaian pengertian, pengetahuan atau

keterampilan.16 Pengertian mu'alim mengandung konsekuensi bahwa

mereka harus alim ( ilmuwan) yakni menguasai ilmu teoritik, memiliki

kreatifitas, komitmen tinggi dalam mengembangkan ilmu, serta sikap

hidup yang menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah di dalam kehidupan

sehari-hari. Sedangkan konsep ta'dib mencakup pengertian integritas ilmu

dengan amal sekaligus.17 Al-Qur'an sering menggunakan kata 'allama,

antara lain dalam firman Allah :

)31: البقره ( وعلم ادم األسماء آلها Artinya : " Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama benda

seluruhnya ". ( al-Baqarah : 31) 18

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah swt sebagai Maha Pencipta

sekaligus sebagai guru. Menciptakan adam dengan membekali ilmu

pengetahuan yang pasti kejelasannya, seperti nama-nama manusia, hewan,

16H. Mahmud Yunus, Op. Cit., hlm. 277. 17HM. Chabib Thoha Op. Cit, hlm 12 . 18Soenarjo. dkk., Op. Cit., hlm 14.

Page 8: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

46

tumbuh-tumbuhan dan lainya yang mudah dimengerti dan dipahami oleh

akal Adam as.

Allah sebagai Maha guru yang mutlak, mengajarkan kepada

manusia segala sesuatu (ilmu) yang belum pernah diketahui oleh manusia.

Sebagaimana firman Allah swt:

)5: العلق ( علم اال نسان مالم يعلم Artinya: " Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya"

( Q. S. al-Alaq : 5 ) 19

Ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah sebagai Zat Yang Maha

mengetahui berusaha memberikan pengetahuan kepada manusia, dengan

harapan agar manusia mau mempelajarinya sehingga menjadi tahu dan

pandai serta mau mengembangkan demi kepentingan dirinya sendiri atau

sesamanya.

Berdasarkan penjelasan ayat-ayat tersebut, maka yang dinamakan

guru adalah mereka yang karena kelebihan ilmu pengetahuan yang

dimilikinya berusaha menstrasfer ilmunya kepada peserta didiknya

dengan melalui proses pendidikan, sehingga peserta didik yang

sebelumnya tidak tahu akan menjadi tahu dengan ilmu yang diterima

dan dipelajarinya.

Sedangkan al-Mua'adib )المؤدب( adalah isim fa' il yang berasal dari

kata kerja addaba ( ادب ) yang berarti memberi adab dan mendidik.20

Yakni mendidik yang lebih bertujuan pada penyempurnaan akhlak budi

pekerti.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa guru merupakan pihak

yang mengajak, membimbing dan mengarahkan peserta didiknya agar

beradab atau berakhlak baik, dengan melalui aktivitas paedagogis.

19Ibid, hlm 1079. 20H. Mahmud Yunus, Op. Cit., hlm. 277. lihat Juga H. Abudin Nata, op. cit., hlm. 61.

Page 9: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

47

Demikianlah, bahwa ketiga istilah tersebut sangat terkait dan

menyatu dalam pembahasan pengertian guru. Dari ketiga istilah guru

tersebut (al-Murabbi, al-Mu'alim, dan al-Mu'adib) di dapati adanya proses

aktivitas paedagogis dari masing-masing istilah yang sangat terkait dan

menyatu seperti aspek kognitif, afektif dan pikomotorik, dimana terjadinya

aktivitas ketiga aspek tersebut sangat diharapkan dalam proses pendidikan.

Oleh karena itu, proses pendidikan akan dikatakan berhasil, apabila

didalamnya terjadi aktivitas paedagogis yang menyangkut perubahan dan

peningkatan semua aspek, baik aspek kognitif, afektif maupun aspek

psikomotorik, yang dilakukan secara sadar dalam rangka untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Dari uraian tersebut, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

yang dinamakan guru menurut al-Qur'an adalah manusia yang karena

kelebihan ilmu dan keluhuran akhlak yang dimilikinya, secara sadar dan

tanggungjawab berusaha untuk mempengaruhi peserta didiknya dengan

melalui proses pendidikan untuk menyampaikan dan dan menanamkan

nilai-nilai dan ajaran-ajaran Islam dalam diri peserta didik, agar menjadi

muslim yang seutuhnya alam rangka mencapai kebahagiaan hidup di dunia

dan di akhirat kelak.

Manusia diutus oleh Allah sebagai khalifah atau pemimpin yang

sekaligus sebagai guru bagi umatnya, ia mempunyai tugas utama untuk

membacakan ayat-ayat Allah, mensucikan jiwa umat manusia,

menyampaikan ajaran-ajaran atau ilmu-ilmu Allah dengan mengajarkan

kitab-kitab Allah dan hikmah serta mengajarkan apa-apa yang belum

diketahui oleh umatnya. Sebagaimana firman Allah swt:

كم ايتنا ويزآيكم ويعلمكم الكتاب آما ارسلنا فيكم رسوال منكم يتلوا علي

)151: البقره ( والحكمة ويعلمكم مالم تكونوا تعلمون Artinya: ”Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami

kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu al-Kitab dan

Page 10: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

48

hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui”. (Q.S.al-Baqarah /4:151).21

Ayat tersebut menjelaskan bahwa tugas seorang Rasul yang

sekaligus sebagai khalifah dan guru bagi umatnya adalah mengajarkan

tentang ketauhidan (keEsaan) dan hidayah serta segala nikmat itu benar-

benar sesuatu yang datang dari Allah swt., sehingga dapat menjadikan

umat yang selalu mengenal Tuhan pencipta dan selalu mengingat dan

mensyukuri segala pemberiannya.

Sebagai guru, Rasul juga memiliki tugas untuk mensucikan jiwa

manusia dari akhlak-akhlak yang lama seperti kemungkaran, kekerasan,

kemaksiatan, dan akhlak-akhlak hina yang lainnya, serta mengisinya

dengan akhlak yang mulia seperti keimanan, ketaqwaan, ketauhidan dan

lain-lain, sehingga menjadi makhluk yang dekat dengan Allah swt.

Al-Ghazali berpendapat sebagaimana dikutip oleh H. Samsul Nizar

bahwa tugas guru yang utama adalah menyempurnakan, membersihkan,

mensucikan serta membawa hati manusia untuk bertaqarub kepada Allah

swt.22 Lebih lanjut Al-Ghazali membagi tugas guru adalah sebagai berikut:

1. Belas kasihan kepada pelajar dan hendaknya memperlakukan mereka

seperti anaknya sendiri sehingga guru dapat menanamkan nilai-nilai

rabbani dalam jiwa anak didik.

2. Hendaknya pengajar/guru mengikuti pemilik syara’ Rasulullah saw.,

sehingga ia mengajarkan ilmu bukan untuk mencari upah dan tidak

untuk memaksudkan mencari balasan, tidak pula untuk supaya

dipuji, melainkan ia mengajar hanya untuk mencari ridla dari Allah

swt. dan agar biasa mendekatkan diri kepada Allah swt. Dengan

dasar ini guru akan benar-benar menjiwai nilai-nilai rabbani dalam

kehidupannya.

3. Hendaknya guru tidak membiarkan sedikitpun dari membaguskan

pelajar. Yaitu dengan mencegah dari menempatkan diri pada suatu

21Ibid., hlm. 38. 22H. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan

Praktis (Jakarta : Ciputat Pers, 2002), hlm. 44.

Page 11: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

49

martabat sebelum masanya dan menekuni ilmu yang tersembunyi,

sebelum selesai dari ilmu yang nyata. Kemudian guru mengingatkan

pelajar bahwa tujuan menuntut ilmu, ialah mendekatkan diri kepada

Allah swt., bukan untuk mencari kedudukan, kebanggaan dan

bermegah-megahan dan bisa melupakan akan tujuan menuntut ilmu

yang sebenarnya.

4. Tugas ini termasuk lembutnya peraturan pengajar, yaitu hendaknya

guru mencegah pelajar dari buruknya akhlak baik yang berhubungan

langsung kepada Allah maupun yang berkaitan dengan masyarakat

sekitar, sedapat mungkin dengan cara menyindir, tidak terang-

terangan dan dengan cara belas kasihan, bukan dengan cara

menjelek-jelekan. Sebab, menerangkan buruknya akhlak itu akan

membuka rahasia diri dan menyebabkan berani melawan guru, serta

membangunkan keinginan untuk tetap pada akhlak yang buruk.

5. Orang yang menekuni sebagian ilmu dan berharap ilmunya dapat

bermanfaat, sebaiknya tidak menghina, merendahkan dan

menjelekkan ilmu-ilmu yang berada di belakang pelajar seperti

pengajar bahasa yang biasanya menjelek-jelekkan ilmu fiqih, dan

pengajar fiqih menjelek-jelekkan pengajar ilmu hadits.

6. Hendaknya guru membatasi pelajar, sesuai dengan kadar

kemampuan daya serapnya dan pemahamannya, jangan

menyampaikan kepadanya, apa yang akalnya tidak sampai, sehingga

membuat lari atau membingungkan akalnya. Dengan adanya hal

tersebut pelajar akan lebih tertarik dengan apa yang disampaikan

guru. Bagi anak didik yang kemampuannya di bawah standar anak

didik yang lainnya akan merasa terpanggil untuk meningkatkan

prestasi yang telah diraihnya.

7. Terhadap pelajar yang kemampuan akalnya pendek, seyogyanya

diajarkan ilmu yang nyata (konkrit) yang sesuai dengannya dan

tidak menuturkan kepadanya, bahwa dibelakang hal yang nyata itu

terdapat perkara yang lembut (abstrak) tetapi hendaklah guru

Page 12: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

50

menyimpan saja. Sebab, menuturkan hal tersebut, bisa

mengendurkan keinginan pelajar itu terhadap hal yang nyata,

menggangu hatinya dan membuat berprasangka bahwa guru bakhil

dengan ilmu yang lembut itu.

8. Hendaklah guru mengamalkan ilmunya, sehingga perbuatannya tidak

mendustakan perkataannya.23 Dengan itu, pelajar akan dapat

mengambil uswah yang telah diajarkan oleh guru.

Tugas guru sebenarnya bukan hanya di sekolah, melainkan bisa di

mana saja mereka berada. Di rumah, guru sebagai orang tua atau ayah-ibu

adalah pendidik bagi putra dan putrinya. Di dalam masyarakat sekitar

yaitu masyarakat kampung, desa tempat tinggalnya guru sering kali

dipandang sebagai tokoh masyarakat ataupun suri teladan bagi orang-

orang di sekitarnya, baik dalam sikap dan perbuatanya misalnya cara dia

berpakaian, berbicara dan bergaul maupun pendapat-pendapatnya dan

fikiran-fikirannya sering kali menjadi ukuran atau pedoman kebenaran

bagi orang-orang yang berada di sekitarnya karena diangggap guru

memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam tentang berbagai hal.24

Memang tidak jarang guru di daerah pedesaan atau kota kecil

terpilih sebagai ketua atau pengurus berbagai perkumpulan atau

organisasi-organisasi sosial, ekonomi dan kesenian seperti perkumpulan

mencari dana-dana sosial dan perkumpulam koperasi. Demikian pula

masyarakat kampung atau desa menganggap guru adalah orang yang

berpengetahuan dan berpengalaman luas dan memiliki kemampuan dan

kecakapan untuk melakukan tugas-tugas apapun di desa tersebut, atau

sekurang-kurangnya pendapat, pertimbangan dan saran-saran selalu

diperlukan guna membangun masyarakat. Karena itu guru benar-benar

berperan aktif dalam kehidupan masyarakat sekitar dengan

23Imam Al-Ghazali, Ihkya’ Ulumuddin: Menuju Filsafat dan Kesucian Hati di Bidang

Insan dan Ikhsan, disuting oleh KH. Misbah Zaenul Musthafa (Semarang: CV. Bintang Pelajar, t.th), hlm. 178.

24Tim Pembina Matakuliah Didaktik/Metodik/Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar

Didaktik Metodik Kurikulum PBM (Jakarta: CV. Rajawali, 1989), hlm. 11.

Page 13: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

51

menyumbangkan tenaga dan fikiran-fikiran mereka dalam berbagai hal

kegiatan sosial, akan menjalankan peranan sebagai penyuluh dan

pemegang obor bagi masyarakat sekitarnya.25

Menurut Ag. Soejono, tugas guru adalah sebagai berikut ini.

1. Wajib menemukan karakter pembawaan yang ada pada anak didik,

baik pembawaan jasmani maupun pembawaan rokhani dengan

berbagai cara seperti observasi, wawancara, melalui pergaulan,

angket penyelidikan dan lain sebagainya. Dengan adanya hal tersebut

guru akan lebih cepat dalam menyampaikan pelajaran.

2. Berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menolong anak didik

dalam perkembangannya, agar pembawaan buruk tidak berkembang

dan pembawaan baik berkembang subur, mendekati puncak

kemungkinan dengan menyiapkan lingkungan yang diperlukan oleh

anak didik. Lingkungan itu berisi segala kebutuhan guna

berkembangnya jasmani dan rokhani anak didik dengan baik.

3. Memperlihatkan dan memberikan contoh kepada anak didik tugas

orang dewasa. Orang dewasa berkarya dalam berbagai cabang

pekerjaan sesuai dengan bakatnya, bidang keahlian, ketrampilan,

agar anak didik memilih dengan sendirinya secara tepat. Dengan

demikian anak didik akan lebih semangat dalam belajar karena

adanya gambaran yang jelas tentang berbagai hal yang akan

dihadapinya.

4. Menyajikan jalan yang terbaik dan menunjukkan arah perkembangan

yang tepat kepada pelajar. Guru mampu melaksanakan karena sudah

mengalami lika-likunya jalan dan mengetahui kemungkinan

sesatnya jalan yang menimbulkan tidak tercapainya tujuan. Cabang

pekerjaan tidak hanya dipandang sebagai sumber nafkah melainkan

juga sebagai tempat pengabdian kepada Nusa, Bangsa dan Agama

25Ibid., hlm. 12.

Page 14: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

52

(Tuhan). Dengan adanya hal tersebut anak didik akan dapat memilih

hal-hal yang terbaik baginya.

5. Mengadakan evaluasi untuk mengetahui, apakah perkembangan anak

didik dalam usaha mencapai tujuan sudah tercukupi dengan baik.

Dengan adanya evaluasi guru akan dapat mengetahui perkembangan

anak didik dengan jelas.

6. Memberikan bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling)

tatkala anak didik menemui kesulitan dalam mengembangkan

potensinya.26 Dengan itu, anak didik tidak akan kebingungan dalam

menghadapi masalahnya dan dapat belajar kembali seperti anak didik

yang lainnya.

Demikian betapa pentingnya peranan guru dan betapa beratnya

tugas serta tanggung jawabnya terutama tanggung jawab moral untuk

“digugu dan ditiru” yaitu kata-katanya, perbuatan dan kelakuannya. Di

rumah mereka menjadi tumpuan kesejahteraan keluarga, di sekolah

mereka menjadi ukuran atau pedoman tata tertib kehidupan sekolah yaitu

pendidikan/pengajaran bagi murid-muridnya, dan di dalam masyarakat

sekitar mereka dipandang sebagai “suri teladan” tingkah laku bagi warga

masyarakat sekitar. Hakikat tugas guru adalah mendidik, maka setiap guru

harus memberikan contoh yang sebaik-baiknya dalam bersikap tindak

terhadap siapa saja dan kapan saja, agar kebaikannya ini dapat terawasi

oleh anak didiknya. 27

Tugas dan tanggung jawab guru yang telah dikemukakan para ahli

sangat mementingkan kepada tanggung jawab moral yang begitu besar dan

berat selain jabatan para guru dan para pendidik pada umumnya. Tugas

dan tanggung jawab guru ini adalah merupakan amanat yang harus

dijalankan menurut ketentuan yang berlaku. Karena Allah swt. Telah

memerintahkan kepada orang yang berhak menerimanya, yaitu mereka

26Ag. Soejono, Pendahuluan Ilmu Pendidikan Umum (Bandung: CV. Ilmu, t.th.), hlm.

62. 27A. Ridwan Halim, Tindak Pidana Pendidikan: Suatu Tinjauan filosofis-Edukatif

(Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), hlm. 79.

Page 15: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

53

yang ahli dalam bidangnya atau pekerjaan yang bersangkutan. Allah swt.

berfirman:

)58: النسا ء ( ان اهللا ياء مرآم ان تؤدوا األمنت الى اهلها Artinya: ” Sesungguhnya Allah swt. menyuruh kamu menyampaikan

amanat kepada orang yang berhak menerimanya” (Q.S. An-Nisa’ /4:58).28

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa tugas guru ada tiga

macam yaitu:

1. Sebagai pengajar, yakni bertugas mengajarkan ajaran-ajaran Allah

dan Rasul-Nya yang di dalamnya memuat perencanaan, pelaksanaan

dan penilaian terhadap program pengajaran tersebut serta

memberikan pengetahuan atau melatih kecakapan-kecakapan atau

ketrampilan-ketrampilan kepada anak didik.

2. Sebagai pendidik, yakni mengarahkan peserta didik ke tingkat

kedewasaan yang berkepribadian insan kamil seiring dengan tujuan

Allah menciptakannya. Tugas dan tanggung jawab guru sebagai

pendidik adalah membantu dan membimbing siswa untuk mencapai

kedewasaan seluruh ranah kejiwaan sesuai dengan kriteria, baik

kriteria instisional maupun konstisional.

3. Sebagai pemimpin, yakni memimpin peserta didiknya dengan selalu

mengarahkan pemikiran dan perilaku untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

Tugas tersebut harus dipegang dan dilaksanakan dengan baik,

sehingga guru akan tetap menjadi teladan yang baik bagi peserta

didiknya.29

28Soenarjo, dkk., op.cit., hlm. 128. 29Mengenai tugas dan peran guru sebagai pendidik lebih lanjut dapat dilihat dalam

bukunya Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1995), hlm. 150, dan dalam bukunya Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Offset, 2000), hlm. 181.

Page 16: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

54

D. Sifat-Sifat Guru

Al-Qur'an merupakan sumber pedoman hidup yang paling utama

bagi manusia terutama umat Islam, didalamnya berisi petunjuk-petunjuk

yang harus diamalkan dalam kehidupannya. Untuk itu, guru harus menjadi

panutan bagi yang lainnya, guru harus memiliki sifat-sifat yang diajarkan

dalam al-Qur'an.

Nabi Muhammad saw, disamping sebagai utusan Allah juga sebagai

guru bagi umatnya. Beliau memiliki akhlak yang mulia sehingga dapat

dijadikan teladan dalam kehidupan umatnya. Sebagaimana firman Allah

swt:

)21: األحزاب ( لقد آان لكم فى رسول اهللا اسوة حسنة Artinya : " Sesungguhnya telah ada pada (diri ) Rasulullah itu suri tauladan

yang baik bagimu ….. " ( Q. S. Al-Ahdzab : 21 )30

Dengan demikian seorang guru harus dapat menjadi panutan bagi

peserta didiknya, ia harus memiliki akhlak yang agung, sebagaimana

dalam diri Rasulullah saw. Allah swt berfirman:

)4: القلم ( لعلى خلق عظيم وانك Artinya : " Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang

agung " ( Q. S. al – Qolam : 4 ) 31

Untuk lebih rincinya, bahwa akhlak mulia bagi seorang guru

muslim sebagai sifat-sifat terpuji yang harus dimilikinya adalah sebagai

berikut:

1. Ikhlas dan Tidak Tamak

Ikhlas adalah sikap murni dalam tingkah laku dan perbuatan,

semata-mata demi memperoleh ridla atau perkenan Allah, dan bebas

30Soenarjo, dkk., op.cit.., hlm 670. 31Ibid, hlm. 670.

Page 17: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

55

dari pamrih lahir dan batin, tertutup maupun terbuka. Dengan sikap

yang ikhlas orang akan mampu mencapai tingkat tertinggi nilai karsa

batinnya dan kaya lahirnya, baik pribadi maupun sosial. Dengan sikap

ikhlas pula, manusia tidak akan menganggap bahwa segala sesuatu itu

harus diukur dengan materiil. Dengan dasar keikhlasan seseorang akan

menerima segala apa adanya apa yang telah diberikan Allah swt.32

Dengan demikian guru bukan hanya semata-mata untuk

menambah wawasan keilmuwannya lebih jauh dari itu harus ditujukan

untuk meraih keridlaan Allah serta mewujudkan kebenaran. Dengan

demikian, seorang pendidik semaksimal mungkin menyebarkan

kebenaran kepada anak didiknya. Dan berusaha untuk ikhlas atas

segala hal yang telah diperbuatnya.

Seorang guru dalam menjalankan tugasnya demi mencari

keridloan Allah sebagai tujuan tertinggi. Sebagaimana firman Allah

swt:

) 51: هود .... ( فطرنى ذى على ال االن اجري ا , يقوم ال اسئلكم عليه اجرا Artinya : " Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi

seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah swt yang telah menciptakanku" ( Q. S. Hud : 51) 33

Maksudnya, bahwa guru tidak menjadikan untuk mencari upah

sebagai tujuan utamanya, namun untuk mencari keridloan Allah

semata yang dijadikan tujuan utama dalam menjalankan tugasnya.

2. Jujur

Ketika menyampaikan ilmunya kepada anak didik, seorang

pendidik harus memiliki kejujuran dengan menerapkan apa yang dia

ajarkan dalam kehidupan pribadinya. Jika apa yang diajarkan guru

sesuai dengan apa yang dilakukannya anak didik akan menjadikan

32Indra Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar Menggas Paradigma Baru Pendidikan

(Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 2001), hlm. XV. 33Ibid., hlm 335.

Page 18: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

56

gurunya sebagai teladan. Namun jika perbuatan gurunya bertentangan

dengan apa yang dikatakan anak didik akan menganggap apa yang

diajarkan gurunya sebagai materi yang masuk kuping kanan dan keluar

dari kuping kiri. Dalam hal ini guru harus jujur dalam banyak hal,

asalkan dapat membawa sikap positif bagi peserta didik.34

)2: الصف ( ماال تفعلون لم تقولون امنوايا ايهاالذين Artinya: " Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan

apa-apa yang tiada kamu buat " ( Q. S. Ash-Shaf : 2 )35

Ayat tersebut jelas, bahwa guru harus selalu konsisten dalam

perkataan dan perbuatannya. Begitu pula hendaklah guru

mengamalkan ilmunya, sehingga perbuatannya tidak mendustakan

perkataannya. 36 Dengan itu, pelajar akan dapat mengambil uswah

yang telah diajarkan oleh guru. Sebagai seorang guru, ia harus selalu

berusaha mengamalkan apa-apa yang dikatakan dan diajarkan kepada

peserta didiknya, sehingga tidak akan gagal dalam mendidik peserta

didiknya.

3. Adil dan Taqwa

Taqwa adalah sikap yang sadar penuh bahwa Allah selalu

mengawasi kita, kemudian kita berusaha berbuat hanya sesuatu yang

diridlai oleh Allah, dengan menjaga diri dari sesuatu yang tidak

diridlai-Nya. Sikap taqwa harus selalu dijaga dalam mengembangkan

potensi dan dalam kondisi apapun sehingga akan mencapai derajat

sebagai orang yang muttaqin.

34Abdurrahman an-Nahlawi, Ushul at–Tarbiyah al-Islamiyah wa Asalibiha fil Baiti wal

Madrasati wal Mujtama’, Terjamah Shihabuddin, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat (Jakarta: Gema Insan Press, 1995)., hlm. 170

35Soenarjo., dkk., Op. Cit , hlm. 928. 36Imam Al-Ghazali, Ihkya’ Ulumuddin: Menuju Filsafat dan Kesucian Hati di Bidang

Insan dan Ikhsan, disuting oleh KH. Misbah Zaenul Musthafa (Semarang: CV. Bintang Pelajar, t.th), hlm. 178.

Page 19: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

57

Begitu juga guru harus bersikap adil diantara peserta didiknya,

tidak cenderung kepada salah satu golongan diantara mereka, dan tidak

melebihkan seorang atas yang lain, dan segala kebijaksanaan dan

tindakannya ditempuh dengan jalan yang benar dan dengan

memperhatikan setiap peserta didik, sesuai dengan kemampuan dan

perbuatnnya. Seorang guru yang selalu berbuat adil, dimana ia berbuat

berdasarkan kebenaran berarti berusaha untuk menjadikan orang lebih

bertaqwa, yakni melaksanakan apa-apa yang merupakan kebenaran

dan meninggalkan apa-apa yang merupakan kesalahan,37 sesuai dengan

perintah Allah swt:

ان ,هواقرب للتقوى واتقوا اهللا ,اعدلوا, تعدلوا اال يجرمنكم شنان قوم علىوال

) 8: ئدة الما( بير بما تعملون اهللا خ Artinya : " Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu

kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil, berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan "

( Q. S. Al-Maidah : 8 )38

4. Lemah Lembut, Pemaaf dan Musyawarah

Dengan sifat yang lemah lembut, guru akan menjadikan dirinya

disenangi dan dihormati oleh peserta didiknya. Ia mengajar dan

mendidik peserta didiknya dengan rasa kasih sayang sebagaimana

mengasihi anaknya sendiri. Ia juga harus bersifat pemaaf terhadap

peserta didiknya, ia sanggup menahan diri, menahan kemarahan,

lapang hati, banyak sabar, dan jangan marah karena sebab kecil, serta

ia harus dapat mejalin hubungan dengan peserta didiknya secara

demokratis, yakni selalu mengutamakan musyawarah dalam

mengambil keputusan tentang permasalahan-permasalahan yang

37Abdurrahman an-Nahlawi, Op. Cit, hlm. 170. 38Soenarjo, Op. Cit, hlm. 159.

Page 20: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

58

menyangkut kepentingan bersama. Sehingga murid tidak akan berani

untuk melawan guru.39 Sebagaimana firman Allah swt:

ب النف يظ القل ا غل ت فظ م ولوآن ت له ن اهللا لن ة م ا رحم ك فبم ن حول وا م ض

) 159: ال عمران .... ( فاعف عنهم واستغفرلهم وشاورهم فى األ مر Artinya: " Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah

lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi kasar, tentu mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu… " ( Q.S. Ali Imran 159) 40

5. Rendah Hati

Guru merupakan orang yang memiliki kemampuan dan

kecakapan lebih bila dibanding dengan peserta didiknya. Namun

demikian dengan kelebihan yang dimilikinya, jangan sampai membuat

guru menjadi sombong, melainkan tetap rendah hati dan mau

menghargai kemampuan peserta didiknya. Di sini guru dituntut untuk

lebih kreatif dalam menciptakan metode yang tepat yang akan

disajikan.41 Sebagaimana firman Allah swt:

الوا ا واذا حاطبهم الجاهلون ق ى اال رضى هون وعباد الرحمن الذين يمشون عل

) 63: الفرقان ( سلما Artinya: " Dan hamba-hamba yang baik dari Tuhan Yang Maha

penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapanya, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan " ( Q.S. Al Furqan : 63) 42

39Imam Al Ghazali, Ikhya' Ulumuddin : Menuju Filsafat dan kesucian Hati di Bidang

Insan dan Ikhsan, disunting oleh KH Misbah Zaenul Musthofa (Semarang: CV Bintang Pelajar, t.th. )hlm. 178.

40Soenarjo., dkk. Op.Cit., hlm. 103. 41Abdurrahman an-Nahlawi, Op. Cit, hlm. 170 42Ibid., hlm 568.

Page 21: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

59

6. Wibawa

Wibawa diartikan sebagai Sikap dan penampilan yang dapat

menimbulkan rasa segan dan rasa hormat sehingga peserta didik

merasa memperoleh pengayoman dan perlindungan. Kewibawaan

didasari oleh kerelaan, kasih saying dan kesediaan mencurahkan

kepercayaan.43 Kewibawaan ini dapat terwujud oleh karena

kemampuan lebih yang dimilikinya oleh guru dibanding dengan

peserta didiknya, sehingga membuat yang didiknya itu menjadi patuh

dan tunduk serta merasakan mendapatkan pengayoman dan

perlindungan apabila di bawah pengajaran dan pendidikannya.

Sebagaimana kewibawaan yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman as oleh

karena kemampuan ilmunya yang tinggi, membuat angin yang kencang

mau tunduk dan patuh atas perintahnya. Firman Allah swt :

ريح ليمان ال ره ولس ا م ري ب فة تج ا ص ى األرض ع ى ال ا الت ا فيه بارآن

) 81: األنبيْا ( Artinya: " Dan (telah kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang

sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya kenegeri yang telah kami memberkatinya". ( Q. S. Al-Anbiya' : 81 )44

7. Berilmu Luas dan Bertubuh Sehat

Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan lancar,

maka guru harus memiliki ilmu yang luas dan tubuh yang sehat.

Kesehatan merupakan syarat utama bagi seorang guru, sebagai orang

yang setiap harinya bekerja dan bergaul dengan dan diantara anak-

anak. 45 Sebagaimana firman Allah swt:

43H. Zahara Idris, H. Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan (Jakarta : PT Grasindo, 1992)

hlm. 48. 44Soenarjo dkk, Op. Cit. hlm. 505 45 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis ( Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 1995), hlm. 141.

Page 22: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

60

)247: البقره ( والجسم بسطة فى العلم وزاده عليكم هل ان اهللا اصطفقا Artinya: " Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah

memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa" (Q. S. Al Baqarah : 247)46

8. Menguasai bahan pengajaran

Guru harus menguasai bahan-bahan yang akan diajarkan

kepada peserta didiknya sehingga apabila timbul permasalahan yang

berkaitan dengan bahan pengajaran akan dapat menjawabnya, begitu

juga guru harus terampil dan cerdik dalam menciptakan metode

pengajaran yang variatif serta sesuai dengan materi pelajaran.47

Sebagaimana Firman Allah swt :

) 43: العنكبوت ( وما يعقلها اال العالمون وتلك األمثال نضربها للناس

Artinya: " Dan perumpamaan-perumpamaan ini, Kami buatkan untuk manusia, dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu". ( Q. S. Al-Ankabut : 43)48

9. Mencintai Pekerjaan

Seorang yang memiliki profesi sebagai guru, berarti ia harus

mencintai dan menjunjung tinggi citra pekerjaannya, Karena barang

siapa yang memilih pekerjaan mengajar maka ia sesungguhnya telah

memilih pekerjaan yang penting dan besar, 49 sehingga ia akan merasa

senang dan terpanggil untuk melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya.. Sebagaimana firman Allah swt :

)31: ال عمران ( ى فاتبعون اهللا قل ان آنتم تحبون Artinya: " Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,

ikutilah Aku" ( Q. S. Ali Imran : 31 )50

46Soenarjo dkk. Op. Cit., hlm. 60. 47Abdurrahman an-Nahlawi, Op. Cit, hlm. 173. 48Soenarjo dkk. Op. Cit., hlm. 634. 49Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 2000 ) hlm. 76. 50Soenarjo dkk. Op. Cit., hlm. 0

Page 23: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

61

Guru harus mencintai pekerjaannya, karena pekerjaan mengajar

dan mendidik manusia merupakan pekerjaan yang diperintahkan oleh

Allah.

10. Menguasai Kapasitas Akal Peserta Didiknya

Hendaknya guru mengetahui kemampuan akal yang dimiliki

oleh peserta didiknya, sehingga ia dapat memberikan ilmu

pengetahuan dan perlakuan terhadap mereka sesuai dengan

kemampuan yang dimilikinya.51 Sebagaimana firman Allah swt :

)83 : السراء ...... ( على شاآلته قل آل يعمل Artinya: " Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaan

masing-masing …. " ( Q. S. Al Isra' : 84)52

Dengan mengetahui dan memahami kapasitas kemampuan

yang dimiliki oleh peserta didik, membuat mudah bagi guru untuk

melaksanakan tugas proses pendidikan, sehingga tidak terjadi

kesalahpahaman antara kedua belah pihak.

11. Selalu Ingin Menambah Keilmuannya

Guru harus senantiasa meningkatkan wawasan, pengetahuan,

dan kajiannya.53 Guru sebagai penstrasfer ilmu pengetahuan kepada

peserta didiknya, maka ia harus mau berusaha dan berdo'a agar

bertambah ilmunya. Sebagaimana firman Allah swt:

)114: طه ( وقل رب زدنى علما Artinya: "Dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu

pengetahuan". ( Q. S. Thaha : 114) 54

51Abdurrahman, An-Nahlawi, Op.Cit., hlm 170 52Soenarjo dkk. Op. Cit., hlm 437. 53Abdurrahman, An-Nahlawi, Op.Cit., hlm 170 54Soenarjo, dkk, Op.Cit., hlm. 489.

Page 24: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

62

12. Selalu Mengajak Kepada Kebaikan

Seruan dan anjuran seorang guru, hendaknya tercermin pula

dalam sikap keluarganya atau para sahabatnya.55 Guru harus selalu

mengajak kepada kebaikan, sesuai dengan tugasnya, yakni mengajar

dan mendidik peserta didiknya agar menjadi manusia yang baik..

Sebagaimana firman Allah swt :

نكم تكن م المعروف وال رون ب اء م ر وي ى الخي دعون ال ة ي ام

)104 : ال عمران ( واولئك هم المفلحون , وينهون عن المنكر Artinya: " Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung". ( Q. S. Ali Imran : 104)56

Demikianlah beberapa diantara sifat-sifat yang harus dimiliki

oleh guru berdasarkan al-Qur'an. Pada intinya, guru harus memiliki

sifat-sifat yang rabbani, yaitu orang yang sempurna ilmu dan

taqwanya kepada Allah swt.

Dari beberapa sifat yang telah disebutkan, maka secara garis

besar, sifat-sifat tersebut dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok:

1. Sifat-sifat yang menyangkut keadaan fisik, yaitu sifat-

sifat yang berkenaan dengan lahiriah guru, seperti tubuh

sehat dan kuat serta akal yang sehat pula.

2. Sifat-sifat yang menyangkut keadaan spikis, yaitu sifat-

sifat yang menyangkut atau berkenaan dengan batiniah

atau kejiwaan guru, seperti sifat taqwa, ikhlas, jujur,

sabar, lemah lembut, pemaaf dan lain sebagainya.

3. Sifat-sifat yang menyangkut masalah didaktis yaitu sifat

yang berkenaan dengan tugas dalam pendidikan seperti:

55Kamal Muhammad Isa, Manajemen Pendidikan Islam (Jakarta : PT. Fikahati Aneska,

1994), hlm. 66. 56Soenarjo, dkk, Op.Cit., hlm. 93.

Page 25: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

63

berilmu dan berwawasan luas, menguasai bahan

pengajaran, mengetahui kapasitas akal peserta didik,

kemampuan untuk selalu menambah keilmuannya,

mengajak peserta didiknya untuk selalu berbuat baik,

mencintai pekerjaan dan lain sebagainya.

E. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar

Seorang guru hendaknya mengetahui bagaimana cara murid belajar

dengan baik dan berhasil. Berikut ini adalah unsur-unsur pokok yang perlu

diperhatikan oleh guru dalam masalah belajar:

1. Kegairahan dan kesediaan untuk belajar. Seorang guru yang

berpengalaman, tidak berusaha mendorong muridnya untuk

mempelajari sesuatu di luar kemampuannya, dan ia tidak akan

mempompakkan ke otaknya pengetahuan yang tidak sesuai dengan

kematangannya atau tidak sejalan dengan pengalaman masa lalu. Ia

juga tidak akan menggunakan metode yang tidak sesaui dengan

mereka. Begitu pula seorang guru tidak akan mengabaikan keadaan

kejiwaan mereka, dengan ringkas dapat dikatakan bahwa dalam proses

belajar mengajar, guru harus mampu memperhatikan keadaan murid,

tingkat pertumbuhan dan perbedaan perorangan yang terdapat diantara

mereka.

2. Membangkitkan minat murid. Guru harus menjaga aturan kelas, dan

menjadikan murid bergairah menerima pelajaran. Dia juga harus

mengarahkan kelakuan mereka kepada yang baik yang diinginkan,

dengan suka rela dan atas kemauan sendiri bekerja dan bergerak. Jalan

itu adalah membangkitkan minat murid dengan berusaha memenuhi

keperluan mereka dan minat murid dengan berusaha memenuhi

keperluan mereka, dan menjaga bakat mereka, serta mengarahkan

kepada yang benar.

3. Menumbuhkan sikap dan bakat yang baik. Banyak macam kegiatan

yang dilakukan anak didik dalam belajar, membangkitkan minat dan

Page 26: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

64

keperluannya, pembentukan berbagai bakat dan sikap, yang menjadi

bagian dari kepribadian mereka. Menggairahkan atau menjauhkannya

dari sekolah bahkan mempengaruhi hari depan mereka dan kehidupan

mereka pada umumnya.

4. Mengatur proses belajar mengajar dan mengatur pengalaman belajar

serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengannya, adalah faktor

utama dalam berhasilnya proses belajar, karena ia memudahkan murid

untuk memperoleh pengalaman tersebut dan dalam memanfaatkannya.

Pengaturan itu terjadi dengan menghubungkan unsur-unsur pelajaran

dengan keperluan murid, dan menjadikannya kesatuan yang terpadu,

yang berkisar pada masalah-masalah yang menjadi perhatian mereka,

dengan demikian pelajaran akan menjadi bermakna.

5. Berpindahnya pengaruh belajar dan pelaksanaannya kedalam

kehidupan nyata, agar belajar berhasil dan berguna dalam kehidupan

di luar sekolah, guru haruslah mengetahui dasar-dasar yang

memungkinkan terjadinya perpindahan pengaruh belajar ke dalam

kehidupan di luar sekolah.

6. Hubungan manusiawi dalam proses belajar mengajar: Proses belajar

dapat berjalan lancar atau tersendat-sendat, tergantung kepada

hubungan sosial dalam kelas antara guru dan murid dan diantara

murid-murid sesama mereka. Yakni sesuai dengan keadaan sosial

yang menonjol dalam kelas. Oleh karena itu guru harus memahami

berbagai hubungan sosial dalam proses belajar mengajar.57

Dengan kriteria di atas jelas dan dapat dilihat bagaimana seorang guru

harus mempersiapkan dan dibina dalam pekerjaannya. Oleh sebab profesi

guru terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi,

maka guru professional adalah seorang yang terus menerus berkembang,58

guru akan lebih profesional dan berprikepribadian luhur bila mengetahui akan

57Zakiyah Daradjat, Kepribadian Guru, (Jakarta : Bulan Bintang, 1980)h hlm. 21-23. 58H.A.R. Tilaar, Paradigma Baru Pendidikan Nasional (Jakarta: Renika Cipta, 2000),

hlm. 136.

Page 27: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

65

pentingnya peningkatan kemampuan dan keahlian bagi guru. Dari berbagai

uraian di atas jelas bahwa guru sangat berpengaruh pada proses belajar

mengajar. Guru dapat dinilai kompeten secara professional di sekolah,

apabila:

1. Guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-

baiknya, baik tanggung jawab moral, pendidikan maupun keilmuwan.

2. Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranan secara berhasil, baik

peranan di sekolah maupun diluar sekolah.

3. Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan

sekolah.

4. Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses belajar

mengajar,59 terutama yang berkaitan dengan kemajuan peserta didik.

Pendapat ini lebih menekankan pada aplikasi dari pelaksanaan

kemampuan dasar yang dimiliki oleh guru sebagai realisasi tanggung

jawabnya sebagai tenaga pendidik yang professional dan berakhlak mulia.

Dengan adanya aplikasi tersebut, guru dapat diharapkan melaksanakan

peranannya dalam proses belajar mengajar. Masing-masing akan diperjelas

berikut ini.

1. Guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-

baiknya

Setiap guru harus memenuhi persyaratan sebagai manusia yang

bertanggung jawab dalam bidang pendidikan. Guru sebagai pendidik

bertanggung jawab untuk mewariskan nilai-nilai dan norma-norma

kepada generasi berikutnya sehingga terjadi proses konservasi nilai

karena melalui proses pendidikan diusahakan terciptanya nilai-nilai baru.

Guru akan mampu melaksanakan tanggung jawabnya apabila memiliki

kompetensi yang diperlukan demi terlaksananya pemenuhan tanggung

jawab tersebut dengan baik.

59Cece Wijaya dan A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar-

Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1992), hlm. 9.

Page 28: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

66

Adapun tanggung jawab guru dalam pendidikan yang memerlukan

sejumlah kompetensi antara lain “tanggung jawab moral, tanggung jawab

dalam bidang pendidikan di sekolah, tanggung jawab bidang

kemasyarakatan dan tanggung jawab bidang keilmuwan”.60

2. Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranan secara berhasil

Peranan guru sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan

di sekolah. Tanpa adanya kemampuan profesional, guru tidak akan dapat

menjalankan peranannya sebagai guru yang profesional. Dengan adanya

kemampuan-kemampuan profesional yang dimilikinya, guru akan dapat

menjalankan peranannya secara baik dan berhasil.61

3. Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan sekolah merupakan tujuan yang hendak dicapai

berkaitan dengan kualitas hasil lulusan pendidikan sekolah. Tujuan

pendidikan sekolah tersebut meliputi perubahan dan peningkatan pada

diri siswa baik yang berkaitan dengan pengetahuan, ketrampilan maupun

nilai dengan sikap siswa,62 sehingga tujuan pendidikan akan benar-benar

tercapai dengan baik.

Untuk itu, secara keprofesionalan guru dituntut persyaratan

kepribadian, pengetahuan dan ketrampilan yang harus dimiliki. Guru

harus memiliki kepribadian luhur, bermoral pancasila, bersikap inovatif,

kreatif, menghargai profesinya, berbadan sehat dan lain sebagainya. Di

samping itu, guru harus memiliki dan mengusai bahan pengetahuan yang

luas tentang hal-hal yang menjadi bidang pekerjaanya, serta memiliki

ketrampilan-ketrampilan praktis yang baik dalam hal mengajar dan

mendidik siswanya.

4. Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses belajar

mengajar

60Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Konsep dan Strategi (Bandung: Mandar Maju,

1991), hlm.43-46. 61Ibid., hlm. 51. 62Ibid., hlm. 50-52.

Page 29: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

67

Kemampuan guru atau kompetensi guru yang banyak hubungannya

dengan usaha meningkatkan proses dan hasil belajar dapat diguguskan

ke dalam empat kemampuan yaitu:

a. Merencanakan program pengajaran.

b. Melaksanakan dan mengelola/memimpin program belajar mengajar.

c. Menilai kemajuan proses belajar mengajar.

d. Menguasai bahan pelajaran dalam artian menguasai bidang studi atau

mata pelajaran yang dipegangnya/dibinanya.63

Keberhasilan guru melaksanakan peranannya alam bidang

pendidikan atau peranannya sebagai pendidik dan pengajar, sebagian

besar terletak pada kemampuannya melaksanakan berbagai peranan yang

bersifat khusus dalam situasi mengajar dan belajar di dalam kelas. Tiap-

tiap peranan menuntut berbagai kompetensi atau ketrampilan mengajar.

Adapun peranan-peranan guru yang memerlukan ketrampilan-

ketrampilan sebagai guru adalah sebagai berikut:

a. Guru sebagai pengajar menyampaikan ilmu pengetahuan, perlu

memiliki ketrampilan memberikan informasi kepada kelas. Guru

sebagai pengajar harus memiliki kestabilan emosi, ingin memajukan

siswa, bersikap realistis, bersikap jujur dan terbuka, peka terhadap

perkembangan terutama inovasi pendidikan. Untuk mencapai semua

itu, guru harus memiliki dan menguasai berbagai jenis bahan

pelajaran, menguasai teori dan praktik kependidikan, menguasai

kurikulum dan metodelogi pengajaran. Dengan ketrampilan yang

dimilikinya, guru akan dapat memberikan variasi dalam

menyampaikan materi yang disajikannya sehingga anak didik tidak

akan jenuh dalam menerima materi yang disampaikan guru dengan

jelas.

63Cece Wijaya dan A. Tabrani Rusyan, Op.Cit., hlm 9.

Page 30: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

68

b. Guru sebagai pemimpin kelas (manajer), perlu memiliki ketrampilan

cara memimpin kelompok-kelompok dan peranannya.64 Guru harus

mampu memimpin, untuk itu guru harus mampu memiliki

kepribadian, menguasai ilmu kepemimpinan, menguasai prinsip

hubungan antarmanusia, teknik berkomunikasi, serta menguasai

berbagai aspek kegiatan organisasi yang berada di sekolah. Guru

dituntut untuk dapat memiliki kemampuan memimpin kelas agar

dapat menguasai kelas meskipun anak didik terdiri dari berbagai

macam kemampuannya.

c. Guru sebagai pembimbing, perlu memiliki ketrampilan cara

mengarahkan dan mendorong kegiatan belajar mengajar.65 Peranan

ini harus dipentingkan, karena kehadiran guru di sekolah adalah

untuk membimbing anak di sekolah menjadi manusia yang dewasa

susila yang cakap. Tanpa bimbingan, anak didik akan mengalami

kesulitan dalam menghadapi segala perkembangan dirinya.

Kekurangmampuan anak didik menyebabkan lebih banyak

tergantung pada bantuan guru. Tetapi semakin dewasa,

ketergantungan anak didik semakin berkurang. Jadi, bagaimanapun

juga bimbingan dari guru sangat diperlukan pada saat anak didik

belum mampu berdiri sendiri (mandiri). Sehingga ketika ada

permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar yang

berhubungan dengan anak didik, guru dapat memberikan solusi

yang terbaik atas permasalahan tersebut.

d. Guru sebagai pengatur lingkungan, perlu memiliki ketrampilan

mempersiapkan dan menyediakan alat dan bahan pelajaran. Dengan

penguasaan alat bantu seperti UHP, guru akan lebih praktis dalam

menyampaikan materi, anak didik akan menganggap bahwa guru

64Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT. Renika

Cipta, 1995), hlm. 98. 65Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 53-54

Page 31: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

69

lebih profesional, sehingga anak didik akan memperhatikan materi

yang disampaikannya.

e. Guru sebagai partisipan, perlu memiliki ketrampilan cara

memberikan saran, mengarahkan pemikiran kelas dan memberikan

penjelasan, sehingga ketika anak didik menghadapi permasalahan

guru dapat memberikan saran dan penjelasan yang terbaik untuk

anak didik.

f. Guru sebagai ekspeditur, perlu memiliki ketrampilan menyelidiki

sumber-sumber masyarakat yang akan digunakan. Dalam

permasalahan ini guru harus terjun langsung ke masyarakat dan

mengadakan penelitian secara langsung, sehingga hasil penelitian

tersebut dapat valid dan dapat diterima oleh anak didik sebagai

materi yang perlu dikaji.

g. Guru sebagai perencana perlu memiliki ketrampilan-ketrampilan cara

memilih, meramu bahan pelajaran secara profesional. Dengan

ketrampilan ini guru akan lebih bisa menguasai kelas dan lebih

variatif dalam memilih metode dalam menyampaikan setiap bahan

pelajaran.

h. Guru sebagai supervisor, perlu memiliki ketrampilan mengawasi

kegiatan anak dan ketertiban kelas.66 Sebagai supervisor, guru

hendaknya dapat membantu, memperbaiki, dan menilai secara kritis

terhadap proses pengajaran. Teknik-teknik supervisi harus guru

kuasai dengan baik agar dapat melakukan perbaikan terhadap situasi

belajar mengajar dengan baik. Untuk itu kelebihan supervisor bukan

hanya posisi atau kedudukan yang ditempatinya, akan tetapi juga

karena pengalamannya, pendidikannya, kecakapannya, atau

ketrampilan-ketrampilannya yang dimilikinya, atau karena memiliki

sifat-sifat kepribadian yang menonjol daripada orang-orang yang

disupervisinya. Dengan semua kelebihan yang dimiliki, ia dapat

66Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaktif Edukatif (Jakarta:

Renika Cipta, 2000), hlm. 43.

Page 32: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

70

melihat, menilai atau mengadakan pengawasan terhadap orang atau

sesuatu yang disupervisi. Dalam hal ini guru harus pro aktif dalam

mengawasi kegiatan yang dilakukan anak didik baik yang dilakukan

di sekolah maupun di masyarakat, dengan adanya pengawasan yang

ketat anak didik tidak akan terjerumus oleh hal-hal negatif sebagai

dampak yang dilaksanakannya.

i. Guru sebagai motivator, perlu memiliki ketrampilan cara mendorong

motivasi belajar kelas. Sebagai motivator, guru hendaknya dapat

mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya

memberikan motivasi, guru dapat menganalisis motiv-motiv yang

melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya

di sekolah. Setiap saat guru harus bertindak sebagai motivator,

karena dalam interaksi edukatif tidak mustahil ada di antara anak

didik yang malas belajar dan sebagainya. Motivasi dapat efektif bila

dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan anak didik.

Penganekaragaman cara belajar memberikan penguatan dan

sebagainya. Juga dapat memberikan motivasi pada anak didik untuk

bergairah dalam belajar. Peranan guru dalam motivasi sangat penting

dalam interaksi edukatif, karena menyangkut esensi pekerjaan

mendidik yang membutuhkan kemahiran sosial. Dengan dorongan

dari guru anak didik akan lebih termotivasi dalam meningkatkan

prestasinya karena merasa mendapatkan perhatian dari guru.

j. Guru sebagai evaluator, perlu memiliki ketrampilan cara menilai

anak-anak secara obyektif, kontinyu dan komprehensif,67 baik dari

bidang kognitif, afektif atau psikomotorik. Sebagai evaluator, guru

dituntut untuk menjadi evaluator yang baik dan jujur, dengan

memberikan penilaian yang menyentuh aspek ekstrinsik dan

intrinsik. Penilaian terhadap aspek instrinsik lebih menyentuh pada

aspek kepribadian anak didik, yakni aspek nilai. Berdasarkan hal ini,

67Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman Bagi Guru dan

Calon Guru (Jakarta: Rajawali Press, 1990), hlm. 142.

Page 33: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

71

guru harus bisa memberikan penilaian terhadap kepribadian anak

didik tentu lebih diutamakan daripada penilaian terhadap jawaban

anak didik ketika di beri tes. Anak didik yang berprestasi baik, belum

tentu memiliki kepribadian yang baik. Jadi penilaian itu pada

hakekatnya diarahkan pada perubahan kepribadian anak didik agar

menjadi manusia susila yang cakap.

k. Guru sebagai penanya, perlu memiliki ketrampilan cara bertanya

dan merangsang kelas berfikir dan memecahkan masalah. Dengan

berbagai variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan keadaan kelas,

anak didik akan lebih termotivasi dengan materi pelajaran.

Mengajukan pertanyaan dengan baik adalah pengajaran yang baik.

Oleh karena itu ketrampilan bertanya, menjadi penting jika di

hubungkan dengan pendapat yang mengatakan “ berfikir sendiri itu

adalah bertanya”.68 Pertanyaan yang baik akan dapat meningkatkan

partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar, membangkitkan

minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang dihadapinya,

mengembangkan pola berfikir dan belajar aktif siswa, dan

memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang dihadapinya.

l. Guru sebagai pengajar, perlu memiliki ketrampilan cara memberikan

ganjaran terhadap anak-anak berprestasi. Sehingga dengan adanya

perhatian dari guru, anak didik akan lebih termotivasi untuk

meningkatkan prestasinya.

m. Guru sebagai konselor, perlu memiliki ketrampilan cara membantu

anak-anak yang mengalami kesulitan tertentu. 69 Sebagai konselor,

guru harus menjadi pengamat yang peka terhadap tingkah laku dan

gerak-gerik muridnya. Guru harus berusaha memberikan tanggapan

yang konstruktif apabila murid mengalami kelesuan dalam belajar.

Dalam hal ini guru dituntut untuk dapat memberikan solusi,

68J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2000), hlm. 62. 69Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 53-54.

Page 34: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

72

saran-saran yang terbaik terhadap permasalahan yang dihadapi anak

didik.

F. KODE ETIK GURU

Kode etik di sini berarti sumber etik. Etik artinya tata-susila (etika)

atau hal-hal yang berhubungan dengan kesusilaan dalam mengerjakan suatu

pekerjaan. Jadi “kode etik guru” diartikan aturan tata-susila keguruan.

Maksudnya aturan-aturan tentang keguruan (yang menyangkut pekerjaan

guru) dilihat dari segi susila. Maksud kata susila adalah hal yang berkaitan

dengan baik dan tidak baik menurut ketentuan-ketentuan umum yang

berlaku. Dalam hal ini kesusilaan diartikan sebagai kesopanan, sopan santun

dan keadaban.

Kode etik guru merupakan statement formal yang merupakan

norma (aturan tata susila) dalam mengatur tingkah laku guru. Sehubungan

dengan hal itu tidaklah terlalu salah kalau dikatakan bahwa kode etik guru

merupakan semacam penangkal dari kecenderungan manusiawi seorang

guru yang ingin menyeleweng. Kode etik guru merupakan perangkat untuk

mempertegas atau mengkristalkan kedudukan dan peranan guru serta

sekaligus untuk melindungi profesinya.

Kode etik guru merupakan landasan untuk menjaga dan

mempertahankan kemurnian profesi keguruan, sehingga terhindar dari

bentuk penyimpangan dan menjadikan guru tetap sebagai tenaga

profesional. Karena itu, guru sebagai tenaga profesional perlu memiliki

“kode etik guru” dan menjadikannya sebagai pedoman yang mengatur

pekerjaan guru selama dalam pengabdian. Kode etik tersebut harus

merupakan ketentuan yang mengikat semua sikap dan perbuatan guru. Kode

etik guru harus tetap dipegangi dalam kondisi apapun, sebab kode etik ini

merupakan ciri khas dari kepribadian guru. Adapun rumusan kode etik guru

yang merupakan kerangka pedoman dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya sesuai dengan hasil konggres XIII di Jakarta tahun

1973. Dan kemudian disempurnakan dalam konggres PGRI XVI tahun

Page 35: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

73

1989 juga di Jakarta.70 Adapun teks kode etik yang telah disempurnakan

adalah sebagai berikut dan masing-masing akan diperjelas berikut ini.

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk

manusia pembangunan yang ber-Pancasila. 71 Maksud dari rumusan

ini, guru harus mengabdikan dirinya secara ikhlas untuk menuntun dan

mengantarkan anak didik seutuhnya, baik jasmani maupun rohani, baik

fisik maupun mental agar menjadi manusia pembangunan yang

menghayati dan mengamalkan serta melaksanakan berbagai aktivitas

dengan mendasarkan pada sila-sila dalam pancasila. Guru harus

membimbing anak didiknya ke arah hidup yang selaras, serasi dan

seimbang.

2. Guru memiliki kejuruan profesional dalam menerapkan kurikulum

sesuai dengan kebutuhan anak didiknya masing-masing.72 Berdasarkan

item ini, maka guru harus mampu mendisain program pengajaran

sesuai dengan kebutuhan setiap diri anak didik. Yang lebih penting

lagi guru harus dapat menerapkan kurikulum secara benar, sesuai

dengan kebutuhan anak didik.

3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi

tentang peserta didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk

penyalahgunaan.73 Dalam kaitan belajar mengajar, guru perlu

mengadakan komunikasi dan hubungan baik dengan anak didik. Hal

ini terutama agar guru mendapatkan informasi secara lengkap

mengenai diri anak didik. Dengan mengetahui keadaan dan

karekteristik anak didik, maka akan sangat membantu bagi guru dan

70Soetjipto dan Raflis kosasi, Prosesi Keguruan (Jakarta: Renika Cipta, 2000), hlm. 35-

35. 71Hadari Nawawi dan Mini Martini, Kebijakan Pendidikan di Indonesia di Tinjau dari

Sudut Hukum (Yogyakarta: Gadjahmada University Press, 1994), hlm. 337. Lihat juga Zahara Idris, H.Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan I (Jakarta: PT. Gramedia Widiasara Indonesia, 1992), hlm. 44. Lihat juga Made Pidarta, landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia (Jakarta: Renika Cipta, 1997), hlm. 273.

72Hadari Nawawi dan Mini Martini, Ibid., hlm. 337. 73Ibid., hlm. 337.

Page 36: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

74

siswa dalam menciptakan proses belajar mengajar yang optimal.

Kemudian yang perlu diingat oleh guru adalah dalam mengadakan

komunikasi, hubungan yang harmonis dengan anak didik tidak boleh

disalahgunakan. Dengan sikap ramah, kasih sayang dan saling

keterbukaan yang kemudian dapat memperoleh informasi mengenai

diri anak didik secara lengkap ini semata-mata demi kepentingan anak

didik, tidak boleh untuk kepentingan guru, apalagi untuk maksud-

maksud pribadi guru itu sendiri.

4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara

hubungan dengan orang tua peserta didik dengan sebaik-baiknya bagi

kepentingan peserta didik.Guru harus dapat menciptakan kondisi-

kondisi optimal, sehingga anak didik itu merasa belajar, harus belajar,

perlu dididik dan perlu bimbingan. Usaha menciptakan suasana

kehidupan sekolah itu menyangkut dua hal. Pertama, yang berkaitan

dengan proses belajar mengajar di kelas secara langsung. Hal tersebut

meliputi pengaturan tata ruangan yang lebih kondusif untuk

kepentingan pengajaran dan menciptakan iklim atau suasana belajar

mengajar yang lebih serasi dan menyenangkan. Kedua, menciptakan

kehidupan sekolah dalam arti luas, yaitu meliputi sekolah secara

keseluruhan. Dalam hubungan ini dituntut adanya hubungan baik dan

interaksi antara guru dengan guru, guru dengan anak didik, guru

dengan pegawai. Dengan demikian memang dituntut adanya

keterlibatan semua pihak di dalam lembaga pendidikan, sehingga

dapat menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.

Selanjutnya dalam mengusahakan keberhasilan proses belajar

mengajar itu, guru harus membina hubungan baik dengan orang tua

murid. Hal ini diharapkan dapat mengetahui keadaan anak didiknya,

bagaimana keadaan belajar anak didiknya di rumah. Juga untuk

mengetahui beberapa hal tentang anak didik melalui orang tuanya,

sehingga hal tersebut dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan

kegiatan belajar mengajar yang lebih baik. Hubungan baik antara guru

Page 37: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

75

dan orang tua murid merupakan faktor yang tidak dapat ditinggalkan,

karena keberhasilan belajar anak didik tidak dapat dipisahkan dengan

bagaimana keadaan dan usaha orang tua murid.

5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar

sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan

pendidikan.74Guru harus membina hubungan yang baik dengan

masyarakat, agar dapat menjalankan tugasnya sebagai pelaksana

proses belajar mengajar. Dari segi masyarakat di sekitar sekolah, bagi

guru sangat penting selalu memelihara hubungan baik, karena guru

akan mendapatkan masukan, pengalaman serta memahami berbagai

kejadian atau perkembangan masyarakat. Hal ini dapat dimanfaatkan

sebagai usaha pengembangan sumber belajar yang lebih mengena

demi kelancaran proses belajar mengajar. Selanjutnya kalau dilihat

dari masyarakat secara luas, maka keterikatan atau hubungan baik guru

dengan masyarakat luas itu akan mengembangkan pengetahuan guru

tentang persepsi kemasyarakatan yang lebih luas.

6. Guru secara sendiri-sendiri dan/atau bersama-sama berusaha

mengembangkan dan meningkatkan mutu profesionalnya.75 Dalam

rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, guru harus dapat

meningkatkan mutu profesinya, baik dilaksanakan secara perseorangan

ataupun secara bersama-sama. Hal ini sangat penting, karena baik

buruknya lanyanan akan mempengaruhi citra guru di tengah-tengah

masyarakat.

7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru, baik

berdasarkan lingkungan kerja, maupun di dalam hubungan

keseluruhan.76 Kerja sama dan pembinaan hubungan antar guru di

lingkungan tempat kerja, merupakan upaya yang sangat penting. Sebab

dengan pembinaan kerja sama antarguru di suatu lingkungan kerja

74ibid., hlm. 337. 75Ibid., hlm. 337. 76Ibid., hlm. 337.

Page 38: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

76

akan dapat meningkatkan kelancaran mekanisme kerja, bahkan juga

sebagai langkah-langkah peningkatan mutu profesi guru secara

kelompok. Guru juga perlu membina hubungan dengan sesama guru

secara keseluruhan, termasuk guru-guru di lingkungan tempat kerja.

Hal ini dapat memberi masukan dan menambah pengetahuan masing-

masing guru, karena mungkin perkembangan di suatu daerah berbeda

dengan perkembangan daerah yang lain (studi komporasi).

8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan

organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.77 Salah satu

ciri profesi adalah dimilikinya organisasi profesional. Begitu juga

guru sebagai tenaga profesional kependidikan, juga memiliki

organisasi profesional. Di Indonesia wadah atau organisasi adalah

PGRI, atau juga IPSI. Untuk meningkatkan pelayanan dan sarana

pengabdiannya maka organisasi itu harus dipelihara, dibina bahkan

ditingkatkan mutu dan kekompakannya. Sebab dengan peningkatan

mutu organisasi berarti akan mampu merencanakan dan melaksanakan

program yang bermutu, sesuatu dengan kebutuhan masyarakat.

9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan

pemerintah dalam bidang pendidikan.78 Guru adalah bagian warga

negara dan warga masyarakat yang merupakan aparat Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan atau aparat pemerintah di bidang

pendidikan. Oleh karena itu, guru harus memahami dan kemudian

melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh

pemerintah mengenai bagaimana menangani persoalan-persoalan

pendidikan. Dengan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah

ditetapkan itu diharapkan proses pendidikan berjalan lancar dan akan

menopang bagi pelaksanaan pembangunan bangsa secara integral.

Dengan memahami sembilan butir kode etik guru, diharapkan

guru mampu berperan secara aktif dalam upaya memberikan motivasi

77Ibid., hlm. 337. 78Ibid., hlm. 337.

Page 39: KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kepribadian

77

kepada subyek belajar yang dihadapi oleh anak didik berarti akan

dapat dipecahkan atas bimbingan guru dan kemampuan serta

kegairahan mereka sendiri. Dengan demikian kegiatan belajar

mengajar akan berjalan dengan baik, sehingga hasilnya optimal.