KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN...

114
KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF IBNU QAYYIM AL JAUZIYYAH DALAM KITAB MANHAJ TARBIYAH IBNU QAYYIM KARYA HASAN BIN ALI AL HIJAZY SERTA RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: Nia Kurniawati NIM: 111-14-141 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Transcript of KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN...

Page 1: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF

IBNU QAYYIM AL JAUZIYYAH DALAM KITAB MANHAJ

TARBIYAH IBNU QAYYIM KARYA HASAN BIN ALI AL HIJAZY

SERTA RELEVANSINYA DENGAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Nia Kurniawati

NIM: 111-14-141

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 2: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

i

KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF

IBNU QAYYIM AL JAUZIYYAH DALAM KITAB MANHAJ

TARBIYAH IBNU QAYYIM KARYA HASAN BIN ALI AL HIJAZY

SERTA RELEVANSINYA DENGAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Nia Kurniawati

NIM: 111-14-141

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 3: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

ii

Page 4: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

iii

Page 5: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

iv

Page 6: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

v

Page 7: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

vi

MOTTO

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-

lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui

apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al Mujaadilah: 11) (Depag, 2008: 900)

Page 8: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat serta karunia-

Nya skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Ayahku dan ibundaku tersayang, Sonhaji dan Kominah yang selalu

membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi dalam

kehidupanku.

2. Saudara kandungku adik, Muhammad Iqbal Zamanul Khaq dan Muhammad

Yusuf Ali Ariyadi, atas motivasi yang tak ada hentinya kepadaku sehingga

proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

3. Keluarga besarku yang selalu mendukung dan menyemangatiku.

4. Sahabat dan teman dekat seperjuanganku, Putri, Hafidzah, Fatma, dan

Za‟iimah yang selalu memberikan motivasi kepadaku dan membantu

menyelesaikan skripsi ini.

5. Teman-teman seperjuangan IAIN Salatiga angkatan 2014 khususnya PAI

2014 yang setiap hari bersama-sama dalam suka dan duka selama empat

tahun.

Page 9: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

viii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas limpahan rahmat, hidayah

serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta

salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang merupakan suri

tauladan bagi seluruh umat Islam yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman

kegelapan menuju zaman terang benerang dengan ajaran agama Islam.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah memberikan dukungan dan membantu penulis menyelesaikan

skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Ibu Dra. Maryatin, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing

dengan ikhlas saya dari awal hingga skripsi ini dapat selesai.

5. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku dosen Pembimbing Akademik.

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta

karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang

pendidikan S1.

7. Bagian Akademik yang senantiasa memberikan pelayanan akademik yang

membantu melancarkan proses pembuatan skripsi dengan lancar

Page 10: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

ix

8. Bagian Perpustakaan yang memberikan ruang untuk membuat skripsi dengan

bahan sumber buku dan rujukan yang lengkap.

9. Tak lupa kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pembuatan skripsi ini

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdoa

kepada Allah SWT., semoga jasa dan amal kebaikan yang tercurahkan diridhoi oleh

Allah SWT., dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya

bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini

masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, 29 Agustus 2018

Penulis

Page 11: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

x

ABSTRAK

Kurniawati, Nia. 2018. Konsep Pendidikan Agama Islam Perspektif Ibnu Qayyim Al

Jauziyyah dalam Kitab Manhaj Tarbiyah Ibnu Qayyim Karya Hasan Bin Ali

Al Hijazy Serta Relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam di Indonesia.

Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dra.

Maryatin, M.Pd

Kata Kunci: Konsep, Pendidikan Islam, perspektif, Ibnu Qayyim al Jauziyyah

Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan konsep

pendidikan agama Islam perspektif Ibnu Qayyim al Jauziyyah dalam kitab Manhaj

Tarbiyah Ibnu Qayyim karya Hasan Bin Ali Al Hijazy, 2) Mendeskripsikan

pendidikan agama Islam di Indonesia 3) mendeskripsikan relevansi konsep

pendidikan agama Islam perspektif Ibnu Qayyim al Jauziyyah dalam kitab Manhaj

Tarbiyah Ibnu Qayyim karya Hasan Bin Ali Al Hijazy dengan pendidikan agama

Islam di Indonesia..

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepusatakaan (library

research) dan pendekatan historis dan filosofis. Sumber data primer yang digunakan

adalah buku karya Hasan bin Ali Al-Hijazy berjudul “Manhaj Tarbiyah Ibnu

Qayyim”. Sedangkan sumber data sekunder yang digunakan adalah buku-buku yang

berhubungan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

metode dokumentasi dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan

cara mendeskripsikan hasil penelitian sehingga dapat menjadi sebuah laporan.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) konsep pendidikan agama Islam perspektif

Ibnu Qayyim, pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan saja, namun juga

pembinaan akhlak dan moral yang baik sesuai ajaran Islam. 2) pendidikan agama

Islam di Indonesia saat ini sudah berjalan dengan baik di lembaga pendidikan

dibawah naungan kemenag, sedangkan pada lembaga pendidikan umum kurang

karena kurangnya jam pelajaran pendidikan agama Islam 3) Relevansi pendidikan

Islam dalam perspektif Ibnu Qayyim al Jauziyyah dengan pendidikan agama Islam di

Indonesia pada era globalisasi adalah pemikiran Ibnu Qayyim sesuai dengan

pendidikan agama Islam di Indonesia terutama terutama pada pendidikan agama

Islam dibawah kelembagaan Kemenag dan Kemendikbud.

Page 12: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................

HALAMAN BERLOGO .....................................................................................

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...........................................................

PENGESAHAN KELULUSAN ..........................................................................

MOTTO ...............................................................................................................

PERSEMBAHAN ................................................................................................

KATA PENGANTAR .........................................................................................

ABSTRAK ...........................................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

x

xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5

E. Penegasan Istilah ....................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teori ........................................................................... 9

B. Kajian Terdahulu ....................................................................... 20

Page 13: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................ 23

B. Sumber Data .............................................................................. 24

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 25

D. Analisis Data ............................................................................. 26

E. Sistematika Penulisan ................................................................ 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .......................................................................... 29

B. Pembahasan ............................................................................... 77

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 85

B. Saran .......................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................

89

91

Page 14: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing

Lampiran 2 Lembar Konsultasi

Lampiran 3 SKK

Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup Penulis

Lampiran 5 Cover Buku

Lampiran 6 Tokoh

Page 15: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau

sekelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup

dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental ( Sudirman, dkk, 1989: 3-4).

PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) melalui lembaga UNESCO (United Nations,

Educational, Scientific and Cultural Organization) yang bergerak dibidang

pendidikan, pengetahuan dan budaya mencanangkan empat pilar pendidikan

yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning to be, dan (4)

learning to live together (Laksana, 2016: 46).

Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan

dari kehidupan. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan

seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa

banyak ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa itu. khususnya

pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam kehidupan setiap umat

Islam.

Para pakar pendidikan agama Islam dengan berbagai ungkapan pada

umumnya sepakat bahwa tujuan pendidikan agama Islam adalah membina pribadi

yang berakhlak. Senada dengan tujuan tersebut Ahmad D. Marimba menyatakan

bahwa pendidikan agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani menuju

terbentuknya kepribadian menurut ukuran-ukuran Islam (Nata, 2003: 52).

Page 16: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

2

Pendidikan agama Islam memiliki dua sumber pokok yang sangat penting,

yaitu al-Qur‟an dan Sunnah Nabi yang mengandung ayat-ayat mufasshalat

(terinci) dan ayat-ayat mubayyinat (yang memberikan bukti-bukti kebenaran)

yang mendorong orang untuk belajar membaca dan menulis serta menuntut ilmu,

memikirkan juga menganalisa setiap ciptaan langit dan bumi.

Pendidikan agama Islam telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan

yang baik. Dalam perjalanannya, pendidikan agama Islam telah mengalami

banyak rintangan dan halangan dengan mengusung misi untuk memasyarakatkan

ajaran Islam. Kini pendidikan agama Islam telah berkembang pesat. Hal ini dapat

dilihat dari banyaknya lembaga-lembaga pendidikan agama Islam yang telah

muncul di berbagai daerah.

Arus globalisasi menimbulkan banyak dampak bagi kehidupan manusia,

termasuk dalam salah satunya mengenai pendidikan terlebih dalam hal pendidikan

agama Islam. Dalam era globalisasi yang kini ilmu pengetahuian dan teknologi

telah mengalami perkembangan yang sangat pesat ini, pendidikan agama Islam

semakin dipertanyakan keberadaan dan keikutsertaannya, terlebih jika dikaitkan

dengan perannya terhadap pembentukan budaya modern yang sangat dipengaruhi

oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pendidikan pada era yang lebih modern ini lebih mengutamakan

kecerdasan kognitif dan kecerdasan psikomotorik dan kurang dalam hal

kecerdasan afektif. Terbukti dengan banyaknya lembaga pendidikan yang

melahirkan peserta didik yang cerdas dan memiliki ketrampilan yang baik, namun

Page 17: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

3

masih banyak peserta didik yang tawuran, terlibat dalam pem-bully-an, korupsi,

banyak yang terlibat dalam perbuatan kriminal dan lain sebagainya yang telah

merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Pendidikan agama Islam sendiri

memiliki peranan yang sangat penting dalam penanaman nilai-nilai karakter atau

nilai-nilai moral agar dapat melahirkan lulusan yang tidak hanya memiliki

kecerdasan kognitif dan kecerdasan psikomotorik saja, tapi dapat memiliki

kecerdasan afektif.

Namun, bukan berarti pendidikan agama Islam hanya sekedar memproses

penanaman nilai-nilai moral untuk membentengi diri dari akses negatif arus

globalisasi. Yang terpenting adalah bagaimana nilai-nilai karakter yang

ditanamkan dalam pendidikan agama Islam itu tersebut mampu berperan sebagai

kekuatan pembebasan dari himpitan kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan

sosial budaya dan ekonomi (Shofan, 2004: 28). Walaupun begitu, tentu saja tidak

bisa menyalahkan kemajuan teknologi yang begitu pesat, karena ilmu pengetahui

dan teknologi itu sendiri merupakan tumpuan harapan manusia. Pendidikan

agama Islam memiliki peran penting dalam proses pembentukan individu yang

tidak hanya cerdas, namun juga memiliki karakter yang baik dan paham akan

ajaran agama yang tidak hanya untuk dipahami saja, tapi juga untuk diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga individu tersebut dapat tumbuh menjadi

pribadi yang tak hanya memiliki kecerdasan akademis saja, namun juga akan

tumbuh menjadi pribadi yang memiliki karakter baik.

Page 18: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

4

Ketika membicarakan pendidikan agama Islam tentunya berbicara tentang

konsep pendidikannya. Konsep-konsep pendidikan agama Islam yang ada saat ini

tentu saja tidak lepas dari konsep pendidikan agama Islam yang ada pada era

klasik yang terlahir dari pemikiran-pemikiran para tokoh filosof pendidikan

agama Islam. Cukup banyak tokoh pendidikan agama Islam pada era klasik yang

menyumbangkan pemikirannya pada bidang pendidikan, salah satunya konsep

pendidikan agama Islam itu sendiri.

Banyak tokoh pendidikan agama Islam yang ada diantaranya, yaitu Ibnu

Sina, Al Ghazali, Ibnu Khaldun dan masih banyak lagi. Namun peneliti disini

mencoba untuk menjabarkan konsep pendidikan Islam perspektif Ibnu Qayyim al

Jauziyyah. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dengan ciri dan kepribadiannya sebagai

seorang alim, niscaya akan ditemukan pandangan dan petunjuk beliau tentang

tarbiyah, di samping kesungguhannya dalam membahas fikih, aqidah, tasawuf,

nahwu dan bahasa. Ibnu Qayyim al Jauziyyah merumuskan bahwa pendidikan

qalb (hati) dan pendidikan badan harus berjalan bersamaan. Karena pendidikan

apabila tidak dibarengi dengan kondisi hati dan badan yang sehat tentu akan

menghambat proses belajar mengajar.

Dapat ditemukan nasehat-nasehat beliau tentang tarbiyah dalam tumpukan

buku-buku karangannya. Sebagai contoh, ketika beliau berbicara tentang fitrah

manusia yang merupakan obyek utama dalam kerja tarbiyah, beliau berkata,

“Seandainya fitrah tersebut dibiarkan sesuai dengan fitrah penciptanya, maka tak

ada satu pun perkara yang akan merusaknya, merubah dan membengkokkannya

Page 19: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

5

dari fitrah aslinya, dan niscaya ia akan mengakui ketauhidan Allah dan

melaksanakan kewajiban bersyukur dan taat kepada-Nya.”.

Berdasarkan uraian di atas yang merupakan gambaran untuk memperoleh

hasil pembelajaran yang lebih baik lagi mengenai konsep pendidikan dalam

Islam, maka peneliti tertarik untuk membahas masalah ini dalam sebuah karya

ilmiah dalam bentuk skripsi yang berjudul “Konsep Pendidikan Agama Islam

Perspektif Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam Kitab Manhaj Tarbiyah Ibnu

Qayyim Karya Hasan Bin Ali Al Hijazy Serta Relevansinya dengan

Pendidikan Agama Islam di Indonesia”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah ini, penulis memiliki beberapa hal

sebagai rumusan masalah, yang meliputi:

1. Bagaimana konsep pendidikan agama Islam perspektif Ibnu Qayyim al

Jauziyyah dalam kitab Manhaj Tarbiyah Ibnu Qayyim karya Hasan Bin Ali Al

Hijazy?

2. Bagaimana pendidikan agama Islam di Indonesia?

3. Bagaimana relevansi konsep pendidikan agama Islam perspektif Ibnu Qayyim

al Jauziyyah dalam kitab Manhaj Tarbiyah Ibnu Qayyim karya Hasan Bin Ali

Al Hijazy dengan pendidikan agama Islam di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai oleh penulis berkaitan dengan

judul penelitian ini antara lain:

Page 20: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

6

1. Mendeskripsikan konsep pendidikan agama Islam perspektif Ibnu Qayyim al

Jauziyyah dalam kitab Manhaj Tarbiyah Ibnu Qayyim karya Hasan Bin Ali Al

Hijazy.

2. Mendeskripsikan pendidikan agama Islam di Indonesia.

3. Mendeskripsikan relevansi konsep pendidikan agama Islam perspektif Ibnu

Qayyim al Jauziyyah dalam kitab Manhaj Tarbiyah Ibnu Qayyim karya Hasan

Bin Ali Al Hijazy dengan pendidikan agama Islam di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah khazanah keilmuan di

bidang pendidikan agama Islam khususnya relevansi konsep pendidikan

agama Islam perspektif Ibnu Qayyim al Jauziyyah dalam kitab Manhaj

Tarbiyah Ibnu Qayyim karya Hasan Bin Ali Al Hijazy serta relevansinya

dengan pendidikan agama Islam di Indonesia pada masa kini.

b. Sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar S-1 di IAIN

Salatiga.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi pendidik

atau lembaga pendidikan Islam, serta pihak lain untuk menambah

khazanah pengetahuan tentang pendidikan Islam.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang

pendidikan agama Islam perspektif Ibnu Qayyim al Jauziyyah, dengan

Page 21: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

7

harapan dapat diketahui relevansi konsep pendidikan agama Islam

perspektif Ibnu Qayyim al Jauziyyah dalam kitab Manhaj Tarbiyah Ibnu

Qayyim karya Hasan Bin Ali Al Hijazy dengan pendidikan agama Islam di

Indonesia.

c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

tentang pendidikan Islam.

E. Penegasan Istilah

Agar pengertian judul skripsi tentang “Konsep Pendidikan Agama Islam

Perspektif Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam Kitab Manhaj Tarbiyah Ibnu

Qayyim Karya Hasan Bin Ali Al Hijazy Serta Relevansinya dengan Pendidikan

Agama Islam di Indonesia” ini tidak menyimpang dari makna yang diinginkan,

maka perlu dijelaskan disini mengenai istilah pada judul yang telah diangkat oleh

penulis.

1. Pendidikan Agama Islam

Menurut al Toumy (Mujtahid, 2011: 17) pendidikan agama Islam

adalah usaha mengubah tingkah laku dalam kehidupan, baik individu atau

masyarakat serta berinteraksi dengan alam sekitar melalui proses

kependidikan berlandaskan nilai agama Islam.

2. Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif Ibnu Qayyim al Jauziyyah

Menurut al Hijazy (2001: 76) pendidikan menurut Ibn Qayyim

mencakup pendidikan hati (qalb) dan pendidikan badan sekaligus. Dan beliau

menjelaskan tentang kaifiyat (cara) mendidik hati dan badan tersebut.

Page 22: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

8

Beliau berkata antara hati dan badan sama-sama membutuhkan

pendidikan.

3. Pendidikan Agama Islam di Indonesia

Pendidikan Islam yang bermakna usaha untuk mentransfer nilai-nilai

budaya Islam kepada generasi muda di Indonesia, masih dihadapkan pada

persoalan dikotomis dalam sistem pendidikannya. Pendidikan Islam bahkan

diamati dan disimpulkan terkukung dalam kemunduran, kekalahan,

keterbelakangan, ketidakberdayaan, perpecahan, dan kemiskinan,

sebagaimana pula yang dialami oleh sebagian besar negara dan masyarakat

Islam dibandingkan dengan mereka yang non Islam (Saikhu, 2001: 66).

Pengertian judul secara keseluruhan adalah Konsep Pendidikan Agama

Islam Perspektif Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam Kitab Manhaj Tarbiyah Ibnu

Qayyim Karya Hasan Bin Ali Al Hijazy Serta Relevansinya dengan Pendidikan

Agama Islam di Indonesia, maksudnya adalah pemikiran Ibnu Qayyim Al

Jauziyyah mengenai pendidikan agama Islam yang dideskripsikan dalam kitab

Manhaj Tarbiyah Ibnu Qayyim karya Hasan bin Ali Al Hijazy serta relevansinya

dengan pendidikan agama Islam yang ada di Indonesia saat ini.

Page 23: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teori

1. Konsep Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan dalam bahasa Arab biasa disebut dengan istilah tarbiyah

yang berasal dari kata kerja rabba (Roqib, 2009: 14). Kata tarbiyah asal

katanya adalah rabba-yurabbi, dalam makna aslinya adalah memberi

makan dan menjadikannya berkembang, mendidik. Secara istilah tarbiyah

dapat diartikan menyampaikan suatu sedikit demi sedikit hingga

sempurna.

Dalam artian yang lebih luas, tarbiyah dapat diartikan menjaga dan

memelihara fitrah anak menjelang dewasa (baligh), mengembangkan

seluruh potensi, mengarahkan seluruh fitrah dan potensi menuju

kesempurnaan, dan dilaksanakan secara bertahap (Mufron, 2013: 4).

Menurut Mufron (2013: 5) pendidikan agama Islam dapat diartikan

dengan bimbingan pribadi Muslim. Pendidikan agama Islam adalah

bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam

menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

Sedangkan menurut Syafaruddin (2014: 38) pendidikan agama Islam

adalah proses bimbingan terhadap fitrah anak agar tertanam dalam dirinya

Page 24: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

10

nilai-nilai Islam yang mencakup tauhid, ibadah, akhlak, dan mu‟amalah

menuju terbentuknya kepribadian muslim sejati.

Berdasarkan pemaparan beberapa tokoh tersebut dapat disimpulkan

bahwa pendidikan agama Islam adalah proses bimbingan jasmani dan

rohani yang sesuai dengan hukum-hukum Islam menuju terbentuknya

kepribadian seorang muslim yang sejati.

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan pendidikan agama Islam adalah terbentuknya kepribadian

muslim seutuhnya. Suatu kepribadian utama yang memiliki nilai-nilai

agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-

nilai Islam dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam

(Syafaruddin, 2014: 41).

Konferensi dunia Islam yang diadakan di Makkah pada tahun 1977,

tujuan pendidikan agama Islam diarahkan selangkah lebih maju, dimana di

dalam konferensi tersebut disepakati bahwa:

Pendidikan agama Islam seharusnya bertujuan mencapai

pertumbuhan yang seimbang dalam kepribadian manusia secara total

melalui latihan, semangat, intelek, rasional diri, perasaan, dan kepekaan

tubuh. Karena itu, pendidikan seharusnya memberikan jalan bagi

pertumbuhan manusia dalam segala aspeknya secara spiritual, intelektual,

imajinatif, fisikal, ilmiah, linguistik, baik secara individual maupun secara

Page 25: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

11

kolektif. Di samping itu memotivasi semua aspek tersebut ke arah

kebaikan dan kesempurnaan (Mufron, 2013: 25-26)

c. Sasaran Pendidikan Agama Islam

Para pendidik agama Islam pada umunya memiliki pandangan yang

sama bahwa didikan Islam mencakup berbagai bidang, yaitu keagamaan,

akidah dan amaliah, akhlak dan budi pekerti, dan fisik-biologis, eksak,

mental-psikis dan kesehatan. Dari penjelasan tersebut, maka dapat

dinyatakan bahwa sasaran pendidikan agama Islam, meliputi (Roqib,

2009: 22):

1) Setiap proses perubahan menuju ke arah kemajuan dan perkembangan

berdasarkan ruh ajaran Islam.

2) Perpaduan antara pendidikan jasmani, akal (intelektual), mental

perasaan (emosi), dan rohani.

3) Keseimbangan antara jasmani-rohani, keimanan-ketakwaan, pikir-

dzikir, ilmiah-alamiah, materiil-spiritual, individual-sosial, dan dunia-

akhirat.

4) Realisasi dwi fungsi manusia, yaitu peribadatan sebagai hamba Allah

untuk menghambakan diri semata-mata kepada Allah dan fungsi

kekhalifahan sebagai khalifah Allah yang diberi tugas untuk

menguasai, memelihara, memanfaatkan, melestarikan dan

memakmurkan alam semesta.

Page 26: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

12

d. Pendidik dalam Pendidikan Agama Islam

Pendidik dalam Islam adalah orang-orang yang bertanggungjawab

terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan seluruh

potensi anak didik, baik potensi efektif, kognitif maupun psikomotorik.

Pendidik berarti juga orang dewasa yang bertanggungjawab memberi

pertolongan pada peserta didik dalam perkembangan jasmani dan

rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaannya, mampu berdiri sendiri

dan memenuhi tingkat kedewasaannya, mampu berdiri sendiri memenuhi

tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah swt dan mampu sebagai

makhluk individu yang mandiri.

Pendidik dalam pendidikan agama Islam adalah setiap orang

dewasa yang karena kewajiban agamanya bertanggungjawab atas

pendidikan dirinya dan orang lain (Syafaruddin, 2014: 54-55). Seseorang

dapat dianggap sah untuk dijadikan sebagai pendidik dalam pendidikan

agama Islam apabila memenuhi dua kriteria berikut (Mufron, 2013: 32):

1) Alim, yaitu mengetahui betul tentang segala ajaran dan syariahnya

Nabi Muhammad SAW, sehingga ia akan mampu mentranformasikan

ilmu yang komprehensif tidak setengah-setengah.

2) Adil riwayat, yaitu tidak pernah mengerjakan satupun dosa besar dan

mengekalkan dosa kecil, seorang pendidik tidak boleh fasik karena

pendidik tidak hanya bertugas mentransformasikan ilmu kepada

Page 27: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

13

peserta didiknya saja, namun juga pendidik harus mampu menjadi

contoh dan suri tauladan bagi seluruh peserta didiknya.

Syarat kepribadian yang harus dimiliki oleh pendidik agar dapat

menjadi pendidik yang baik, yaitu zuhud dan ikhlas, bersih lahir dan batin,

pemaaf, sabar dan mampu mengendalikan diri, bersifat kebapakan atau

keibuan (dewasa), dan mengenal dan memahami peserta didik dengan

baik (baik secara individual maupun kolektif). Oleh karena itu, tidaklah

mudah menjadi pendidik muslim yang baik. Kepribadian pendidik harus

merupakan refleksi dari nilai-nilai Islam (Roqib, 2009: 44).

e. Peserta Didik dalam Pendidikan Agama Islam

Peserta didik adalah makhluk yang sedang berada dalam proses

pertumbuhan dan perkembangan menurut fitrahnya masing-masing.

Mereka perlu bimbingan dan pengarahan yang konsisten dan

berkesinambungan menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya.

Peserta didik tidak hanya sebagai obyek pendidikan tetapi juga sebagai

subyek pendidikan, diperlakukan dengan cara melibatkan mereka dalam

memecahkan masalah-masalah dalam proses pembelajaran (Syafaruddin,

2014: 46). Enam kriteria peserta didik adalah (Mufron, 2013: 50):

1) Peserta didik bukanlah miniatur orang dewasa tetapi memiliki

dunianya sendiri.

2) Peserta didik memiliki periodesasi perkembangan dan pertumbuhan

Page 28: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

14

3) Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individu

baik disebabkan oleh faktor bawaan maupun lingkungan dimana dia

berada.

4) Peserta didik merupakan dua unsur utama jasmani dan rohani, unsur

jasmani memiliki daya fisik, dan unsur rohani memiliki daya akal hati

nurani dan nafsu.

5) Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi atau fitrah yang

dapat dikembangkan dan berkembang secara dinamis.

6) Dalam proses pendidikan, peserta didik disamping sebagai objek juga

sebagai subjek.

Etika peserta didik merupakan sesuatu yang harus dilakukan dalam

proses pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada

sebelas kewajiban seorang peserta didik, yaitu (Mufron, 2013: 80-82):

1) Belajar dengan niat ibadah dalam rangka taqarrub kepada Allah SWT,

sehingga dalam kehidupan sehari-hari peserta didik dituntut untuk

mensucikan jiwanya dari akhlak yang rendah dan watak yang tercela.

2) Mengurangi kecenderungan pada duniawi dibandingkan dengan

masalah ukhrawi.

3) Bersikap tawadu‟ (rendah hati) dengan cara meninggalkan

kepentingan pribadi untuk kepentingan pendidikannya.

4) Menjaga pikiran dan pertentangan yang timbul dari berbagai aliran.

Page 29: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

15

5) Mempelajari ilmu-ilmu yang terpuji, baik untuk ukhrawi maupun

untuk duniawi.

6) Belajar dengan bertahap dengan cara memulai pelajaran yang mudah

menuju pelajaran yang sukar.

7) Belajar ilmu sampai tuntas untuk kemudian hari beralih pada ilmu

yang lainnya, sehingga peserta didik memiliki spesifikasi ilmu

pengetahuan secara mendalam.

8) Mengenal nilai-nilai ilmiah atas ilmu pengetahuan yang dipelajari.

9) Memprioritaskan ilmu diniyah sebelum memasuki ilmu duniawi.

10) Mengenal nilai-nilai pragmatis bagi suatu ilmu pengetahuan, yaitu

ilmu yang dapat bermanfaat dalam kehidupan dunia akhirat.

11) Peserta didik harus tunduk pada nasehat pendidik.

Etika peserta didik tersebut perlu disempurnakan dengan empat

akhlak peserta didik dalam menuntut ilmu, yaitu (Mufron, 2013: 82-83):

1) Peserta didik harus membersihkan hatinya dari kotoran dan penyakit

jiwa sebelum dia menuntut ilmu. Karena belajar merupakan ibadah

yang harus dikerjakan dengan hati yang bersih.

2) Peserta didik harus mempunyai tujuan menuntut ilmu dalam rangka

menghiasi jiwa dengan sifat keimanan, mendekatkan diri kepada

Allah.

Page 30: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

16

3) Seorang peserta didik harus tabah dalam memperoleh ilmu

pengetahuan dan sabar dalam menghadapi tantangan dan cobaan yang

datang.

4) Seorang peserta didik harus ikhlas dalam menuntut ilmu degnan

menghormati guru atau pendidik, berusaha memperoleh kerelaan dari

guru dengan mempergunakan beberapa cara yang baik.

2. Pendidikan Agama Islam di Indonesia

Pendidikan Islam di Indonesia saat ini seringkali menghadapi

problematika, dimana pendidikan Islam di Indonesia saat ini adalah terdiri

dari pendidikan formal yang proses pembelajarannya secara klasikal yang

diselenggarakan oleh negara atau swasta dan pendidikan nonformal dengan

pembelajaran bersifat tradisional. Akibat sistem pendidikan nasional yang

sekuler-materialistik, maka terjadi dikotomi pendidikan yang sudah berjalan

puluhan tahun, yaitu pendidikan agama dan pendidikan umum. Pada akhirnya,

pengelolaan pendidikan secara kelembagaan terjadi pemisahan, dimana

pendidikan agama dikelola oleh Departemen Agama dan pendidikan umum

dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional.

Sistem pendidikan yang berlaku saat ini juga mengandung faktor

diskriminatif, karena pada dasarnya sekolah-sekolah yang berdiri di

masyarakat baik itu naungan pemerintah maupun swasta yang dikelola oleh

masyarakat masih dikelompokkan dalam kategori terdaftar, diakui, dan

disamakan. Karena pada sekolah swasta (termasuk mayoritas madrasah

Page 31: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

17

sebagai lembaga pendidikan Islam) lebih merakyat dan murah daripada

sekolah negeri, maka hal ini akan berdampak pada rendahnya mutu karena

lebih sedikit dana, sarana, dan perhatian dari pemerintah yang kurang

memusatkan pada lembaga pendidikan swasta tersebut.

Strategi pendidikan Nasional diupayakan untuk membekali generasi

muda agar mampu membawa bangsa dan negara Indonesia sejajar dengan

negara yang lebih maju. Namun dalam kenyataannya dan sistem operasional

tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan. Dalam penyelenggaraan

sistem pendidikan, sistem kerjanya dilaksanakan dibawah otoritas kekuasaan,

padahal dalam lembaga pendidikan merupakan lembaga akademik bukan

lembaga administrasi kenegaraan (Mansur, 2004: 162-166).

Pendidikan Islam di Indonesia selama ini terkesan agak terhambat oleh

berbagai masalah mulai dari persoalan dana maupun tenaga ahli. Tantangan

utama yang dihadapi umat Islam saat ini adalah peningkatan sumber insaninya

dalam menempatkan diri dan memainkan perannya dalam komunitas

masyarakat dengan menguasai ilmu dan teknologi yang berkembang semakin

pesat. Melalui ajaran Islam atau pendidikan Islam agar mampu

menyeimbangkan antara kepentingan dunia dan akhirat (Mansur, 2004: 186).

Selain hal tersebut, pelaksanaan pendidikan Islam belum berjalan

dengan baik dikarenakan tujuan dan visi pendidikan Islam yang belum

berhasil dirumuskan dengan baik. Akibatnya, lulusan pendidikan Islam hanya

memiliki kesempatan dan peluang yang terbatas, yaitu hanya sebagai

Page 32: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

18

pengawal moral bangsa. Keadaan yang demikian merupakan masalah besar

yang perlu untuk segera diatasi.

Permasalahan tersebut diperparah dengan tidak tersedianya tenaga

pendidik Islam yang profesional, yaitu tenaga pendidik yang selain menguasai

materi ilmu yang diajarkannya secara baik, namun juga harus mampu

mengajarkan dengan efisien dan efektif kepada peserta didik. Hal ini

diakibatkan oleh adanya sumber daya pendidik yang rata-rata di bawah

kategori bibit unggul, serta lebih didasarkan pada motivasi keagamaan dan

bukan kompetensi profesionalitas (Nata, 2003:2-3).

3. Pendidikan yang Seharusnya Diterapkan di Indonesia

Agar tujuan pendidikan nasional juga tujuan pendidikan Islam dapat

terwujud sesuai dengan apa yang diharapkan dapat dilakukan beberapa hal

untuk mengatasi permasalahan yang ada, yaitu pihak lembaga pendidikan

dapat melakukan kerjasama yang paling menguntungkan dengan masyarakat

atau pemakai lulusan pendidikan. Pihak perusahaan, departemen, atau

lembaga-lembaga sosial, dan sebagainya perlu diajak kerjasama. Mereka dari

satu sisi dapat memberikan dana atau kesempatan, sedangkan bagi kalangan

dunia pendidikan yang dapat memberikan konsep-konsep inovatif yang dapat

meningkatkan usaha mereka. Kerjasama seperti ini sebenarnya sudah

dilakukan di zaman kejayaan Islam dan juga oleh lembaga-lembaga

pendidikan di negara-negara maju.

Page 33: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

19

Untuk mengatasi kurangnya tenaga pendidik yang profesional dapat

dilakukan dengan melakukan pembenahan dari tiga aspek, yaitu 1) aspek

peningkatan wawasan akademik yang meliputi wawasan medan keilmuan,

wawasan medan objektif peserta didik, dan wawasan objektif masa depan, 2)

aspek metodik yang meliputi strategi belajar mengajar, disain instruksional,

dan evaluasi hasil belajar, dan 3) aspek religik yang meliputi pendidikan

wawasan nilai dan satunya ilmu, iman dan amal (Thoha, 1996: 42-43).

Ciri-ciri keprofesionalan seorang pendidik dapat diambil garis

besarnya ada tiga, yaitu (Nata, 2003: 142):

1) Seorang pendidik yang prosesional harus menguasai bidang ilmu

pengetahuan yang akan diajarkannya dengan baik

2) seorang pendidik harus memiliki kemampuan menyampaikan atau

mengajarkan ilmu yang dimilikinya (transfer of knowledge)

3) seorang pendidik harus berpegang teguh kepada kode etik profesional.

Sedangkan kode etik atau akhlak yang harus dimiliki oleh seorang

pendidik agar dapat menjadi seorang pendidik yang baik diantaranya, yaitu

(Nata, 2003: 137):

1. Tingkah laku yang diperbuat itu telah mendarah daging dan menyatu

menjadi kepribadian yang membedakan antara satu individu dengan

individu yang lain

2. Tingkah laku tersebut sudah dapat dilakukan dengan mudah dan tanpa

memerlukan pemikiran lagi.

Page 34: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

20

3. Perbuatan yang dilakukan itu timbul atas tekanan dari orang lain.

4. Perbuatan yang dilakukan itu berada dalam keadaan yang sesungguhnya,

bukan kepura-puraan maupun bersandiwara.

5. Perbuatan tersebut dilakukan atas niat semata-mata karena Allah, sehingga

perbuatan tersebut bernilai ibadah dan kelak mendapatkan balasan dari

Allah SWT.

B. Kajian Terdahulu

Penelitian yang menyangkut tentang konsep pendidikan Islam dan

kontribusi tokoh Ibnu Qayyim telah banyak dilakukan oleh penelitian terdahulu,

dan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini antara lain, yaitu:

1. Amrin, 2016, Etika Islam Dalam Pandangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, UIN

Alauddin Makassar. Dia menjelaskan bahwa Ibnu Qayyim al-Jauziyah sangat

menekankan nilai-nilai etika Islam dalam kehidupan ini demi kemaslahatan

bersama. Disinilah dia sangat menekankan betapa pentingnya nilai-nilai etika

yang terkandung dalam ajaran agama Islam. Dalam pemikiran Ibnu Qayyim

al-Jauziyah, beliau memiliki konsep etika Islam (akhlak) dengan membagi

keutamaan akhlak menjadi empat sifat, yaitu al-Jahl (kebodohan), al-dhalm

(kedzaliman), al-syahwah (syahwat), dan al-ghadlab (marah).

2. Syukur Yakub, 2013, Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Ibnu

Qayyim Al-Jauziyyah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dia menjelaskan

bahwa pendidikan anak usia dini menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam

kitab Tuhfatul Maudud Bi Ahkamil Maulud merupakan konsep pendidikan

Page 35: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

21

anak usia dini yang diterapkan kepada anak usia sebelum umur tujuh tahun.

Di mana karakteristik pendidikan ini menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

merupakan pondasi awal bagi perkembangan pendidikan anak selanjutnya.

Aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan pendidikan anak usia dini

menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah adalah dipengaruhi oleh dua faktor yaitu

faktor Hereditas (keturunan) dan faktor Lingkungan. Relevanasi konsep

pendidikan anak usia dini dengan pendidikan Islam yaitu bahwa hubungan

antara anak usia dini terhadap pendidikan Islam sangatlah dipengaruhi oleh

keturunan dan lingkungan, yang dalam prosesnya sangatlah ditentukan oleh

faktor orang tua dalam mengasuh dan mendidiknya dari segi tanggung jawab

pendidikan.

3. Husni Mubaroq, 2008, Pengaruh Maksiat Terhadap Penyakit Hati Menurut

Ibn Al Qyyim Al Jauziyyah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dia menjelaskan

bahwa dalam perspektif Ibnu Qayyim al Jauziyyah maksiat itu masuk melalui

empat pintu, yaitu Al Lahazhat (pandangan pertama), al khatharat (pikiran

yang terlintas di benak), al lafatzhat (ungkapan yang diucapkan), dan al

khuthuwat (langkah nyata untuk sebuah perbuatan). Kemudian, dosa dan

maksiat karena hati yang sakit menyebabkan seseorang terus terjerumus

dalam perbuatan yang menjauhkan dirinya dari Allah. Hal ini berakibat pada

hilangnya berkah, rasa malu, dan kenikmatan yang seharusnya diterima oleh

hamba serta berujung pada syirik, cinta dunia, laknat dan kehancuran.

Page 36: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

22

Berdasarkan penelitian di atas, peneliti menemukan persamaan dari ketiga

skripsi tersebut, yaitu terletak pada tokoh Ibnu Qayyim al Jauziyyah. Sedangkan

perbedaannya jika Amrin menjelaskan tentang pemikiran Ibnu Qayyim terhadap

Etika Islam, sedangkan Syukur Yakub menjelaskan tentang pemikiran Ibnu

Qayyim al Jauziyyah terhadap Pendidikan anak usia dini. Sementara itu, Husni

Mubaroq menjelaskan pemikiran Ibnu Qayyim al Jauziyyah tentang pengaruh

maksiyat terhadap penyakit hati. Jadi, ketiga skripsi ini memiliki persamaan

dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu, ketiga penelitian di atas

dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah tokoh yang diangkat,

yaitu Ibnu Qayyim al Jauziyyah.

Perbedaan penelitian Amrin dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

terletak pada pemikiran Ibnu Qayyim, yang dimana Amrin mengangkat tentang

Etika Islam, peneliti mengangkat tentang Konsep pendidikan agama Islam.

Perbedaan penelitian Syukur Yakub dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti terletak pada pemikiran Ibnu Qayyim, yang dimana Syukur Yakub

mengangkat tentang pendidikan anak usia dini, sedangkan peneliti mengangkat

tentang konsep pendidikan agama Islam. Perbedaan penelitian yang dilakukan

oleh Husni Mubaroq dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada

pemikiran Ibnu Qayyim al Jauziyyah yang diangkat, yang dimana Husni Mubaroq

mengangkat mengenai pengaruh maksiyat terhadap penyakit hati, sedangkan

peneliti disini mengangkat pemikiran Ibnu Qayyim al Jauziyyah mengenai

Konsep Pendidikan agama Islam.

Page 37: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian

kepusatakaan (library research). Menurut Zed penelitian kepusatakaan

(library research) adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan

metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah

bahan penelitian (Kartiningrum, 2015: 4).

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai

konsep pendidikan agama Islam perspektif Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam

kitab Manhaj Tarbiyah Ibnu Qayyim karya Hasan Bin Ali Al Hijazy,

penelitian ini juga untuk memberikan gambaran mengenai relevansi

pendidikan agama Islam perspektif Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam kitab

Manhaj Tarbiyah Ibnu Qayyim karya Hasan Bin Ali Al Hijazy dengan

Pendidikan agama Islam di Indonesia di masa modern ini.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini

diantaranya, yaitu pendekatan historis dan pendekatan filosofis. Pendekatan

historis yaitu suatu pendekatan dengan sistem penyelidikan dengan

Page 38: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

24

menggunakan aplikasi metode pemecahan yang ilmiah dari pespektif suatu

masalah (Azizah, 2015: 64).

Pendekatan filosofis adalah pendekatan yang berusaha merenungkan

dan memikirkan dengan hati-hati terhadap pemikiran Ibnu Qayyim al

Jauziyyah mengenai pendidikan agama Islam untuk mengambil hikmah yang

terkandung di dalamnya. Pendekatan ini digunakan oleh peneliti untuk

menganalisis semua pemikiran Ibnu Qayyim al Jauziyyah mengenai

pendidikan agama Islam dan menganalisis apakah pemikiran Ibnu Qayyim al

Jauziyyah tersebut relevan dengan pendidikan agama Islam yang ada di

Indonesia pada masa modern ini.

B. Sumber Data

Terdapat dua sumber data yang dijadikan bahan dalam kajian ini, yaitu:

1. Sumber Data Primer

Data primer adalah sumber bahan atau dokumen yang dikemukakan

atau digambarkan sendiri oleh orang atau pihak yang hadir pada waktu

kejadian yang digambarkan tersebut berlangsung, sehingga mereka dapat

dijadikan saksi (Arikunto, 2000: 64). Sumber data primer yang mencakup data

pokok yang dijadikan objek kajian adalah sebagai berikut:

a. Hasan bin Ali Al-Hijazi, Manhaj Tarbiyah Ibn Qayyim, terj. Muzaidi

Hasbullah, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001)

Page 39: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

25

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang mendukung dan melengkapi

data-data primer. Adapun data sekunder dijadikan sebagai landasan teori

kedua dalam kajian skripsi setelah sumber data primer (Azizah, 2015: 66).

Sumber data sekunder yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah buku-

buku atau karya tulis yang berhubungan dengan pendidikan Islam secara

umum, pendidikan Islam di Indonesia pada masa modern dan buku-buku

tentang biografi dan pemikiran Ibnu Qayyim al Jauziyyah mengenai

pendidikan agama Islam dalam kitab Manhaj Tarbiyah Ibnu Qayyim karya

Hasan Bin Ali Al Hijazy.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah metode

dokumentasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 231), metode dokumentasi

adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya. Dokumentasi yang akan

penulis gunakan adalah karya yang ditulis oleh Ibnu Qayyim al Jauziyyah,

maupun karya-karya orang yang lain yang mendukung dan sesuai dengan

penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan mencari data mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan penelitian ini melalui buku saja.

Page 40: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

26

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, dapat

dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membaca buku primer maupun buku-buku yang berkaitan dengan pendidikan

agama Islam perspektif Ibnu Qayyim al Jauziyyah serta pendidikan agama

Islam di Indonesia pada masa modern.

2. Mempelajari, mengkaji, dan memahami kajian yang terdapat dalam buku-

buku primer maupun yang sekunder.

3. Menganalisis yang kemudian dilanjutkan dengan identifikasi dan

mengelompokkan serta mengklasifikasikannya sesuai dengan sifanya dalam

bentuk per-bab.

D. Analisis Data

Menurut Bogdan (Sugiyono, 2010: 334) analisis data adalah proses

mencari dan mengatur secara sistematis dengan transkrip wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lain yang digunakan untuk meningkatkan

pemahaman.

Dalam penelitian ini yang digunakan dalam menganalisa data yang telah

diperoleh dapat dilakukan dengan cara mendeskripsikan, yaitu penelitian yang

dilakukan dengan menggambarkan data yang diperoleh dengan kata-kata atau

kalimat yang dipisahkan sesuai kategori untuk memperoleh kesimpulan agar

dapat mengetahui keadaan sesuatu mengenai permasalahan yang diangkat di

dalam skripsi ini.

Page 41: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

27

Langkah pertama yang akan dilakukan adalah dengan memfokuskan

penelitian terhadap konsep-konsep pendidikan agama Islam perspektif Ibnu

Qayyim al Jauziyyah dengan mempelajari dan menganalisis uraian serta

pendapatnya, baik yang ditulis langsung oleh Ibnu Qayyim al Jauziyyah maupun

dari uraian mengenai pemikiran Ibnu Qayyim al Jauziyyah mengenai pendidikan

agama Islam yang terdapat dalam karya orang lain.

Langkah kedua, yaitu analisis mengenai konsep pendidikan agama Islam

perspektif Ibnu Qayyim al Jauziyyah dan relevansinya dengan pendidikan agama

Islam di Indonesia pada masa kini yang terdapat dalam buku pendidikan yang

ditulis oleh pakar pendidikan pada masa kini.

Dengan langkah-langkah tersebut hasil analisisnya secara menyeluruh

dapat dijadikan sebagai sumber jawaban atas tiga pertanyaan yang terdapat pada

rumusan masalah.

F. Sistematika Penelitian

Untuk dapat memperoleh gambaran yang jelas dan juga menyeluruh

mengenai skripsi ini, maka penulis akan memberikan gambaran secara ringkas.

Sistematika pembahasan yang ada dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah dari penelitian yang akan dilakukan,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.

BAB II Landasan Teori

Page 42: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

28

Bab ini membahas mengenai kajian terdahulu dan kajian teori yang berisi

tentang pendidikan agama Islam secara umum, pendidikan agama Islam di

Indonesia, dan Pendidikan agama Islam yang seharusnya diterapkan di Indonesia.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini membahas tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian, sumber

data, teknik pengumpulan data, analisis data dan sistematika penulisan yang akan

digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi hasil penelitian dan membahas tentang tinjauan kritis

terhadap pemikiran Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam kitab Manhaj Tarbiyah

Ibnu Qayyim karya Hasan Bin Ali Al Hijazy, pendidikan agama Islam di

Indonesia pada masa modern kini, dan relevansi antara pemikiran Ibnu Qayyim

Al Jauziyyah mengenai konsep pendidikan agama Islam dengan pendidikan

agama Islam di Indonesia.

BAB V Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang terdapat pada

bab-bab sebelumnya. Kesimpulan yang diperoleh merupakan jawaban-jawaban

atas pokok permasalahan dalam rumusan masalah

Page 43: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Biografi Ibnu Qayyim Al Jauziyyah

a. Riwayat Hidup Ibnu Qayyim al Jauziyyah

Ibnu Qayyim dilahirkan di Damaskus pada tanggal 7 Shafar 691 H

bertepatan dengan tahun 1292 M. Nama lengkap Ibnu Qayyim adalah

Syamsuddin bin Abu Bakar bin Ayub bin Sa‟ad bin Hariz Ad-Dimasyqi

Al Jauziat. Beliau adalah putra seorang ulama, Syaikh Abu Bakar bin

Ayyub Az-Zar‟i, pendiri Madrasah “Al Jauziat” (Qayyim al Jauziat) di

Damaskus. Dari situlah beliau terkenal dengan sebutan Ibnu Qayyim al

Jauziat (Susanto, 2009: 32-33). Nama kuniyah atau panggilannya adalah

Abu Abdillah, sedangkan nama laqab atau gelarnya adalah Syamsuddin

(Farid, 2006: 822).

Dan beliau meninggal pada malam kamis (di akhir malam) tanggal

13 Rajab 751 H. Beliau meninggal pada usia ke 6o tahun. Jenazahnya

disholatkan di hari berikutnya di masjid Al Umawi, kemudian di masjid

Jarah dan banyak peziarah yang mengiringi upacara penguburannya.

Beliau dikebumikan di Damaskus di kuburan Al-Babus Shagir di samping

makam kedua orangtuanya (Farid, 2006: 834).

Page 44: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

30

b. Bukti Keilmuan Ibnu Qayyim al Jauziyyah

Salah seorang murid Ibnu Qayyim al Jauziyyah menuturkan,

“Beliau adalah ahli fikih, ahli tafsir, dan ahli nahwu.”. Dalam fikih, beliau

bermazhab Hanbali. Di antara bukti ketinggian ilmunya, yaitu (al Hijazy,

:1-3):

1) Bantahannya terhadap para penganut paham dan pemikiran yang

menyimpang yang hanya dibangun atas sangkaan dan khayalan,

sebagaimana bantahannya terhadap paranormal.

2) Beliau memiliki pendapat bahwa penanggalan dengan bulan itu lebih

baik daripada penanggalan dengan matahari, karena penanggalan

dengan bulan selamat dari kesalahan dan kesimpangsiuran.

3) Penjelasan beliau mengenai madu dan manfaatnya. Madu menurut

beliau adalah obat yang paling bermanfaat, melebihi manfaat gula, ia

sangat berguna bagi pencernaan dan kesehatan tubuh.

4) Penjelasannya mengenai alam, bahwa alam itu berjalan sesuai dengan

kehendak, kekuasaan dan pengaturan Allah Ta‟ala.

5) Penjelasannya mengenai magnet, bahwa kelebihannya adalah menarik

setiap sesuatu yang dekat dengannya.

6) Penjelasannya mengenai udara dan kebutuhan makhluk hidup

kepadanya. Beliau menjelaskan bahwa manfaat udara adalah

mengantarkan suara. Udara adalah kehidupan bagi badan, ia yang

mengikat sesuatu yang dihirup darinya ke dalam tubuh.

Page 45: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

31

7) Penjelasannya mengenai teori mengapung, dia berkata, “Suatu bisa

mengapung karena di dalamnya ada udara dan udara itu menghalangi

sesuatu untuk tenggelam di dalam air.”

8) Beliau juga menjelaskan mengenai perputaran bintang-bintang sebagai

permisalan dan bukti bagi hakikat perputaran sesuatu. Bahwa semua

planet berputar dengan dua putaran berbeda, yaitu perputaran umum,

dimana setiap planet berputar pada orbitnya dan perputaran khusus,

yaitu setiap suatu berputar pada porosnya

9) Penjelasannya mengenai grafitasi bumi, yang oleh beliau disebut

sebagai “kekuatan memegang”.

10) Dan penjelasan beliau mengenai batasan waktu siang dan malam yang

berjumlah dua puluh empat jam.

c. Riwajat Pendidikan Ibnu Qayyim al Jauziyyah

Ibnu Qayyim mulai mencari ilmu sejak berumur tujuh tahun. Salah

seorang gurunya adalah Asy-Syihab Al-„Abir yang meninggal pada tahun

697 H. Dari dialah Ibnu Qayyim mulai belajar dengan cara sima‟

(memperdengarkan bacaan dihadapan sang guru), yaitu pada usia tujuh

tahun. Ibnu Qayyim sangat menghormatinya. Disebutkannya dalam

kitabnya Zad Al-Ma‟ad, “Aku memperdengarkan beberapa juz kepada

Asy-Syihab, namun dia kurang setuju dengan apa yang aku lakukan

dikarenakan umurku yang masih sangat belia.”

Page 46: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

32

Di antara gurunya yang lain, Abu Al-Fath Al-Ba‟labak yang

meninggal pada tahun 709 H dimana Ibnu Qayyim banyak membacakan

kitab di hadapan sang syaikh dalam bidang ilmu Nahwu. Setelah

memperlajari semua kitab itu, Ibnu Qayyim dapat menguasainya dengan

baik. Sehingga, sebelum menginjak umur sembilan belas tahun dia telah

menguasai ilmu-ilmu bahasa Arab (Farid, 2005: 826-827).

Di antara banyak gurunya itu, yang paling berpengaruh adalah Ibnu

Taimiyah. Salah satu ajaran yang dipraktikkan dari Ibnu Taimiyah oleh

Ibnu Qayyim adalah dalam memerangi orang-orang yang menyimpang

dari agama Allah. Selain itu, sebagaimana halnya Ibnu Taimiyah, Ibnu

Qayyim pun berpendapat bahwa pintu ijtihad tetap terbuka. Menurut Ibnu

Qayyim, siapapun pada dasarnya dibenarkan berijtihad selama yang

bersangkutan memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk

melakukannya. Oleh karena itu, beliau mengajak kepada kebebasan

berpikir dengan memahami jiwa syari‟at serta meninggalkan dan

membuang jauh-jauh sifat taqlid. Dalam masalah akidah, beliau

berpendirian bebas dan tidak terikat atau terpengaruh pada salah satu

aliran teologi yang ada (Susanto, 2009: 32).

d. Guru-guru Ibnu Qayyim al Jauziyyah

Menurut Al-Hijazy (2001: 10-11), Ibnu Qayyim telah berguru pada

guru-guru yang hebat dan luas ilmunya serta terkenal kepiawaiannya.

Beliau belajar hadits kepada Abu Bakar dan belajar ushul kepada Syafiy

Page 47: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

33

Al-Hindy dan Ibnu Taimiyah, bahkan kepada Ibnu Taimiyah beliau

banyak berguru sehingga banyak ilmu yang beliau dapatkan darinya.

e. Murid-Murid Ibnu Qayyim al Jauziyyah

Ibnu Qayyim adalah seorang murabbi yang mulia, telah bekerja di

medan tarbiyah dengan seluruh tenaga dan ilmunya. Maka tak heran jika

murid-muridnya tersebar dimana-mana. Dan muridnya yang paling

terkenal adalah Ibnu Katsir (Pengarang kitab Al-Bidayah wan Nihayah),

kemudian Ibnu Rajah (Pengarang kitab Ad-Dhail Al-Madzahibil

Hanabilah), kemudian Ibnu Abdul Hadi dan anaknya yang bernama

Abdullah. Juga termasuk murid beliau adalah Syamsuddin Muhammad

bin Abdul Qadir An-Nabilisy (Pengarang kitab Mukhtasar Thabaqat

Hanabilah) (Al-Hijazy: 2001:11).

f. Karya-Karya Ibnu Qayyim al Jauziyyah

Ibnu Qayyim memiliki beberapa karya yang telah dicetak yang

diantaranya, yaitu (Farid, 2006: 832-833):

1) Ijtima‟al-Juyusy Al-Islaiyah‟ala Ghazwil Mu‟aththalah Qa Al-

Jamiyah. Dicetak di India pada tahun 1314 H, kemudian dicetak di

Mesir pada tahun 1351 H.

2) Ahkam Ahli Adz-Dzimmah. Dicetak dengan ditahqiq oleh Shubhi Ash-

Shalih dalam dua jilid.

3) Asma‟ Mu‟allafat Ibni Taimiyah. Dicetak dengan ditahqiq oleh

Shalahuddin Al-Munjid.

Page 48: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

34

4) I‟lam al-muwaqqi‟in „an Rabbil „Alamin. Dicetak dengan empat jilid

oleh Mathba‟ah Al Muniriyah dan Mathba‟ah As SA‟adah.

5) Ighthasah Al Lahfan min Mashayid Asy Syaitan. Dicetak beberapa kali

dalam dua jilid.

6) Ighatsah Al Lahfan fi Hukmi Thalaq Al Ghadhban. Dicetak dengan

ditahqiq oleh Muhammad Jamalluddin Al Qasimi.

7) Badai‟ Al Fawaid. Dicetak di Mesir oleh Mathba‟ah Al Muniriyah

dengan tanpa tahun dalam empat juz dalam dua jilid.

8) At Tibyan fi Aqsam al Qur‟an. Dicetak beberapa kali.

9) Tuhfah Al Madud fi Al Maulud. Dicetak beberapa kali dan dua di

antaranya telah ditahqiq yang salah satunya cetakan Abdul Hakim

Syarafuddin al Hindi pada tahun 380 H dan kedua adalah dengan

ditahqiq Abdul Qadir Al Amauth pada tahun 391 H.

10) Tahdzib Mukhatashar Sunan Abi Dawud. Dicetak dengan

Mukhtasahar Al Mundziri dan syarahnya Ma‟alim A‟Sunan karya Al

Khitabi dalam delapan jilid lux.

11) Jala‟ Al Ifhan fi Shalah wa Assalam „ala Khairil Anam.

12) Hadi Al Arwah ila Bilad Al Afrah. Dicetak di Mesir beberapa kali.

13) Hukmu Tarik Ash Shalah. Dicetak di Mesir beberapa kali.

14) Ad Da‟wa ad Dawa‟. Dicetak dengan nama al Jawab Al Kafi Iiman

Sa‟ala „ani AdDawa‟ Asy Syafi.

Page 49: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

35

15) Ar Risalah At Tabukiyah. Dicetak oleh Mathba‟ah as Salafiyah di

Mesir pada tahun 1347 H.

16) Raudhatul Muhibbin wa Nuszhah Al Musytaqin. Pertama kali dicetak

oleh Mathba‟ah As Sa‟adah di Mesir pada tahun 1375 H.

17) Ar Ruh. Dicetak beberapa kai.

18) Zad Al Ma‟ad fi Hadyi Khairil Ibad. Dicetak beberapa kali dalam

empat jilid dan akhir pencetakannya dalam lima jilid.

19) Syifa‟ Al „Alil fi Masa‟il Al Qadha‟ wa Al Qadar wa Al Hikmah wa At

Ta‟lil. Dicetak dua kali.

20) Ath Thib An Nabawi. Dicetak dua kali. Kitab ini merupakan nukilan

dari kitab Zad Al Ma‟ad.

21) Thariq Al Hijratain wa bab As Sa‟adatain. Dicetak beberapa kali.

22) Ath Thuruq Al Hakimah fi As Siyasah Asy Syar‟iyyah. Dicetak

beberapa kali.

23) „Iddah Ash Shabirin wa Dakhirah Asy Syakirin. Dicetak beberapa kali.

24) Al Furusiyah. Kitab ini adalah ringkasan dari kitab Al Furusiyah As

Syar‟iyyah.

25) Al Fawaid. Kitab ini lain dengan kitab Badai‟ Al Fawaid. Pertama kali

dicetak di Mathba‟ah Al Muniriyah.

26) Al Kafiyah Asy Syafiyah fi Al Intishar li Al Firqah An Najiyah. Dicetak

beberapa kali. Kitab ini lebih terkenal dengan nama An Nuniyah.

Page 50: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

36

2. Konsep Pendidikan Islam Perspektif Ibnu Qayyim al Jauziyyah

a. Pengertian Pendidikan Islam

Ibnu Qayyim al Jauziyyah memaparkan pemikirannya mengenai

tarbiyah, ketika beliau sedang mengomentari tafsiran Ibnu Abbas r.a

terhadap kata Rabbani yang ditafsirkan dengan makna tarbiyah, beliau

berkata, “Tafsiran Ibnu Abbas r.a ini dikarenakan bahwa kata Rabbani itu

pecahan dari kata tarbiyah yang artinya adalah mendidik manusia dengan

ilmu sebagaimana seorang bapak mendidik anaknya.” Kemudian setelah

itu beliau menukil pendapat Al Mubarrid r.a yang mengatakan, “bahwa

Rabbani adalah seseorang yang mengajarkan ilmu dan mendidik manusia

dengan ilmu tersebut.” Selanjutnya beliau berkata, “Kata Rabbani

dikatakan dengan makna yang seperti itu karena ia adalah pecahan dari

kata kerja (fi‟il) Rabban-Yarubbu-Rabban yang artinya adalah seorang

pendidik (perawat) yaitu seorang yang merawat ilmunya sendiri agar

menjadi sempurna, sebagaimana orang yang mempunyai harta merawat

hartanya agar bertambah, dan merawat manusia dengan ilmu tersebut

sebagaimana seorang bapak merawat anak-anaknya.” (Al Jauziyyah, 2009:

281)

Pendidikan menurut beliau mencakup tarbiyah qalb (pendidikan

hati) dan tarbiyah badan secara sekaligus. Dan beliau menjelaskan tentang

kaifiyah (cara) mentarbiyahkan hati dan badan tersebut. Beliau berkata,

Page 51: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

37

“Antara hati dan badan sama-sama membutuhkan tarbiyah.

Keduanya harus ditumbuhkembangkan dan ditambah gizinya

hingga mampu tumbuh dengan sempurna dan lebih baik dari

sebelumnya. Jika badan itu perlu disehatkan, yaitu dengan cara

diberi gizi yang baik dan perlu dijaga dan dilindungi dari hal-hal

yang mengancam, keselamatan dan kesehatannya, karena badan

tidak akan berkembang dengan baik kecuali jika selalu dijaga

kesehatannya dan dihindarkan dari segala hal yang mengancam diri

dan kesehatannya. Demikian pula dengan hati, ia tidak akan bisa

tumbuh dengan baik dan tidak akan bersih serta tidak akan

sempurna kesuciannya kecuali jika selalu diberi gizi yang

menyehatkan dan selalu dilindungi dari hal-hal yang mengancam

diri dan kesehatannya”.

Definisi tarbiyah yang dinyatakan oleh Ibnu Qayyim mencakup dua

makna, yaitu tarbiyah yang berkaitan dengan ilmu seorang murabbi,

yakni sebuah tarbiyah yang dilakukan oleh seorang murabbi terhadap

ilmunya agar ilmu tersebut menjadi sempurna dan menyatu dalam dirinya

serta agar ilmu tersebut terus bertambah. Kedua, tarbiyah yang berkaitan

dengan orang lain, yakni kerja tarbiyah yang dilakukan oleh seorang

murabbi dalam mendidik manusia dengan ilmu yang dimilikinya dan

dengan ketekunannya menyertai mereka agar mereka menguasai ilmu

yang diberikan kepadanya secara bertahap (Al Hijazy, 2001: 76-77).

Metode penjagaan ilmu yang paling efektif adalah dengan

mengajarkannya dan menyebarkannya kepada orang lain, sebab ilmu

yang yang selalu disembunyikan akan berpeluang hilang. Berikut

penjelasan beliau tentang metode yang efektif untuk menjaga,

mengembangkan dan memperluas ilmu, beliau berkata,

Page 52: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

38

“Hendaknya seorang yang berilmu senantiasa mengajarkan ilmunya

kepada orang lain, karena dengan semakin seringnya dia

mengajarkannya kepada orang lain maka akan semakin deras pula

pancuran sumber-sumber ilmu tersebut. Jika sumber ilmu sudah

terlalu banyak, maka akan banyak pula ilmu tersebut, demikian juga

dengan mengajar orang lain, maka ilmu yang diajarkan tersebut

akan semakin kuat tertancap dalam benak dan hasilnya akan

semakin jelas bisa disaksikan dan dirasakan. Orang yang berilmu

akan mampu menjaga ilmunya, jika mau mengajarkannya kepada

orang lain dan dia akan bisa menambah dan mendapatkan ilmu

yang lain yang belum diketahuinya dengan cara mengajarkan

tersebut. Mungkin saja ia sedang dibelit oleh benang masalah yang

sulit diuraikan dan dicari solusinya, tetapi tatkala dia mengajar

orang lain dengan ilmu yang telah dimilikinya dan ia dihadapkan

dengan masalah yang sama dengan masalahnya sedang dia dituntut

untuk dipecahkan oleh orang lain yang sedang diajarinya -dengan

izin Allah- terbentang di depan matanya jalan keluar dari masalah

tersebut. Begitulah sebuah fenomena yang sering ditemukan dalam

kehidupan. Sudah berapa banyak kesulitan-kesulitan yang kadang

kita tidak sanggup untuk menyelesaikan dengan sendiri, tetapi

tatkala kita membicarakannya, kita dituntut untuk memecahkannya

untuk orang lain dan dengan mudah kita dapat menyelesaikannya.

Seperti itulah manfaat mengajarkan ilmu kepada orang lain, bahkan

lebih daripada itu, dengan mengajar kita mendapatkan ilmu-ilmu

yang lain yang sebelumnya tidak kita miliki.”

Sesungguhnya jasa orang alim yang mau mengajarkan ilmunya

sangat besar, karena dengan cahaya ilmunya ia mampu mengeluarkan

manusia dari gelapnya lorong kebodohan kepada terangnya cahaya ilmu,

makrifah (pengetahuan) dan cahaya petunjuk. Oleh karena itu, tidak

mengherankan jika Allah mengganjar orang-orang yang berilmu dan mau

mengajar orang lain dengan pahala yang berlipat ganda, yaitu Allah

mengeluarkan mereka dari kebodohan dengan menambah disiplin ilmu

dan mengajari ilmu-ilmu yang belum diketahuinya. Masalah ini dengan

Page 53: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

39

gamblang dibahas oleh Ibnu Qayyim dalam salah satu buku karangannya.

Beliau berkata,

“Sesungguhnya balasan dan pahala yang Allah berikan kepada

hamba-Nya disesuaikan dengan amal yang dikerjakan oleh hamba-

Nya. Maka karena seorang alim itu telah menghapus kebodohan

manusia, Allah pun akan menghapus kebodohan lain yang ada

padanya sesuai dengan amal yang telah dikerjakan.”

b. Tujuan Pendidikan Islam

Dalam pandangan Ibnu Qayyim bahwa tujuan (ahdaf) tarbiyah

yang paling utama adalah menjaga kesucian fitrah manusia dan

melindunginya agar tidak jatuh dalam penyimpangan serta mewujudkan

dalam dirinya ubudiyah (penghambaan) kepada Allah. Demikianlah

beberapa tujuan tarbiyah menurut pandangan Ibnu Qayyim yang secara

umum dapat disimpulkan dan diklasifikasikan menjadi beberapa

kelompok, sebagai berikut (Al Hijazy, 2001: 83-87):

1) Ahdaf Jismiyah (tujuan yang berkaitan dengan badan)

Maksud diadakannya tarbiyah adalah untuk menjaga kesehatan

badan anak didik, sebagaimana yang diwasiatkan oleh Ibnu Qayyim

kepada otangtua (Al Jauziyyah: 2009: 8),

“Hendaklah bayi yang baru dilahirkan itu disusukan kepada

orang lain, karena air susu ibu dari hari pertama melahirkan

sampai hari ketiga masih bercampur dan kurang bersih serta

masih terlalu kasar bagi bayi yang hal ini akan membahayakan

bayi.”

Page 54: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

40

Dalam kesempatan lain beliau juga berwasiat kepada para

orangtua agar mereka tidak mengajak atau membawa anaknya yang

masih bayi untuk bepergian, thawaf atau bepergian jauh lainnya,

karena ketahanan tubuh sang anak di masa itu masih sangat lemah.

Beliau berkata (Al Jauziyyah, 2006: 84),

“Hendaklah sang anak yang masih bayi tidak dibawa bepergian

jauh atau diajak melaksanakan thawaf kecuali jika dia sudah

berumur tiga bulan ke atas. Yang demikian itu dikarenakan

masih terlalu dekatnya umur sang bayi dengan rahim ibunya dan

terlalu lemah kondisi tubuhnya.”

Dari ahdaf jismiyah yang hendak diwujudkan oleh kerja tarbiyah

adalah selalu memperhatikan anak dan mengawasinya dalam hal

makanan dan minumannya, sebagaimana yang diwasiatkan oleh Ibnu

Qayyim berikut ini,

“Hendaklah para orangtua itu tidak membiarkan anak-anaknya

mengkonsumsi makanan dan minuman yang berlebihan, hal itu

demi menjaga terbentuknya pencernaannya dan keteraturan cara

kerjanya, yang sudah diketahui bahwa sehatnya badan itu

bergantung pada tepatnya (teraturnya) kerja pencernaan tersebut.

Dengan tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan dan

minuman akan mengurangi penyakit, karena dalam tubuh tidak

terdapat timbunan sisa-sisa makanan.”

2) Ahdaf akhlakiyah (tujuan yang berkaitan dengan pembinaan akhlak)

Menurut Ibnu Qayyim, kebahagiaan akan bisa diraih dengan

terhiasinya diri dengan akhlak yang mulia dan terjauhkannya dari

akhlak buruk. Oleh karena itulah beliau sangat wanti-wanti menasehati

para murabbi (pendidik) agar tidak memberi kesempatan kepada anak

Page 55: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

41

didiknya untuk berkhianat dan berbohong, sebab khianat dan

kebohongan akan merusak bangunan kebahagiaan jiwanya,

sebagaimana pernyataan beliau kepada orangtua sebagai berikut (Al

Jauziyyah, 2006: 145),

“Jika sekali saja terbuka kesempatan bagi seorang anak untuk

berbuat bohong dan khianat, maka akan hancurlah

kebahagiaannya, baik di dunia maupun di akhirat, dan anak

tersebut akan terhalangi untuk mendapatkan seluruh kebaikan

yang semestinya dapat diraihnya, jika ia tidak berbohong dan

berkhianat.”

Beliau menganjurkan agar para orangtua dan murabbi tidak

memberikan kesempatan pada anak-anaknya untuk berinteraksi dengan

orang-orang yang tidak jelas akhlak dan perilakunya, dan beliau juga

menganjurkan kepada mereka agar selalu menjaga anak-anaknya agar

tidak berlebihan dalam berbicara, makan dan minum, beliau berkata,

“Para murabbi hendaklah menjauhkan anaknya dari berlebih-

lebihan dalam makan dan berbicara, demikian juga hendaknya

mereka dijauhkan dari bergaul dengan orang-orang yang buruk

akhlak dan perangainya, karena tindakan semacam itu akan

menimbulkan kerugian dalam jiwa seseorang anak yaitu

hilangnya seluruh kebaikan, baik kebaikan di dunia maupun di

akhirat.”

Demikian juga beliau menasehatkan agar senantiasa menjauhkan

anak (didik) dari perilaku yang menyimpang dan menyalahi qudrat

peciptaannya ataupun menyimpang dari akhlak mulia dan bertasyabuh

(menyerupai) wanita (lawan jenis), beliau berkata (Al Hijazy, 2001:

86),

Page 56: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

42

“Jauhkanlah dan laranglah anak-anak kalian dari memakai

pakaian terbuat dari sutera (bagi laki-laki) sebab bahan sutera

akan bisa merusak jiwanya, demikian juga jauhkanlah anak-anak

kalian dari melakukan liwath (homoseks), minum khamer,

mencuri dan berbuat bohong.”

3) Ahdaf Fikriyah (Tujuan yang berkaitan dengan pembinaan akal)

Tarbiyah yang baik ialah yang bertujuan untuk membina dan

menjaga anak dan pemikiran anak didiknya. Ibnu Qayyim

menyebutkan masalah ini dalam sebuat pernyataan sebagai berikut (Al

Jauziyyah, 2006: 146),

“Yang perlu diperhatikan oleh para murabbi adalah agar mereka

sama sekali tidak memberikan kesempatan kepada anak didiknya

untuk berinteraksi dengan sesuatu yang membahayakan dan

merusak akalnya, seperti minum-minuman yang memabukan

atau narkoba, dan hendaknya anak didik dijauhkan dari

pergaulan dengan orang-orang yang dikhawatirkan akan merusak

jiwanya, dan dijauhkan dari melakukan permbicaraan dan

memegang sesuatu yang akan merusak jiwanya, sebab semua itu

akan menjatuhkannya ke lembah kehancuran. Ketahuilah, jika

sekali saja terbuka kesempatan bagi anak untuk melakukan

perbuatan tersebut, maka akan ia terbiasa melakukan perbuatan

hina dan kotor (seperti; zina, mucikari, dan sebagainya), padahal

tidak akan masuk surga orang-orang yang berbuat zina.”

4) Ahdaf Maslakiyah (Tujuan yang berkaitan dengan skill)

Dalam pandangan Ibnu Qayyim, tarbiyah harus memiliki tujuan

menyingkap bakat dan keahlian (skill) yang tersimpan dalam diri

seorang anak. Kemudian setelah diketahui bakat anak didiknya, maka

segera diadakan pembinaan dan pengarahan kepada bidang-bidang

yang sesuai dan baik yang akan mewujudkan kemaslahatan diri dan

umat manusia secara keseluruhan. Apa yang menjadi pemikiran beliau

Page 57: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

43

ini bisa dilihat dalam pernyataan beliau sebagai berikut, Beliau

berkata (Al Hijazy, 2001: 87),

“Yang perlu dijadikan patokan dalam pembinaan skill seorang

anak adalah kesiapan dan bakat yang tampak dalam diri anak

tersebut, maka apabila seorang bapak melihat anaknya mampu

memahami suatu perkara dengan baik, menganalisanya dengan

benar, kuat hafalan dan daya ingatnya atau bahkan mampu

berkonsentrasi menghadapi suatu masalah, semua itu

mewujudkan adanya kesiapan dan kemampuan (bakat) sang anak

untuk menjadi ilmuwan, maka yang harus dilakukan oleh

orangtua terhadap anaknya yang seperti itu adalah memupuk

ilmu ke dalam akal anak tersebut selama akal dan pikiran

tersebut mampu menampungnya, sebab seorang anak yang sudah

terlihat bakat kemampuannya seperti itu akan mampu

menampung dan menerima beberapa ilmu yang berikan

kepadanya dan ilmu yang diberikan kepadanya pun akan mampu

bertahan dan tertanam dalam benaknya, dan selanjutnya ia akan

tumbuh bersama dengan pertumbuhan anak itu. Maka dalam hal

ini yang perlu dilakukan oleh orangtua adalah mengarahkan

anaknya sesuai dengan kemauan dan bakat yang ada sepanjang

hal itu tidak dilarang oleh syariat (Islam) dan bermanfaat bagi

diri dan umat manusia. Semua ini diajarkan oleh para orangtua

dan pendidik kepada anak-anaknya setelah terlebih dahulu

diajarkan kepada mereka sesuatu yang sangat urgen dan lebih

dahulu dibutuhkan, yaitu pengajaran agama (dien).”

c. Sasaran Pendidikan

Sasaran tarbiyah atau yang lebih tepatnya dikatakan sisi-sisi yang

hendak digarap oleh kerja tarbiyah menurut murabbi yang agung ini

sangat banyak macamnya, diantaranya adalah tarbiyah imaniyah, tarbiyah

ruhiyah, tarbiyah fikriyah, tarbiyah athifiyah (perasaan), tarbiyah

khulukiyah (akhlak), tarbiyah ijtimaiyah, tarbiyah iradiyah (kehendak),

tarbiyah badaniyah, tarbiyah riyadhah, dan tarbiyah jinsiyah (Al Hijazy,

2001: 105).

Page 58: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

44

1) Tarbiyah Imaniyah

Tarbiyah imaniyah adalah sejumlah kegiatan dan pekerjaan yang

dilakukan oleh murabbi terhadap anak didiknya dalam menjaga iman

mereka, meningkatkan kualitas dan menyempurnakannya. Hal ini

berdasarkan pernyataan Ibnu Qayyim berikut ini,

“Hati dan badan manusia sangat butuh kepada pendidikan agar

keduanya mampu berkembang dan bertambah hingga meraih

kesempurnaan dan kebaikan. Juga agar apa yang diyakini dan

tersembunyi dalam hatinya sesuai dengan apa yang dilakukan

oleh anggota badannya (jawariyah).”

Jadi, tarbiyah imaniyah adalah usaha untuk menjadikan anak

didik sebagai seorang yang patuh mengerjakan seluruh perintah Allah

dan mengikuti petunjuk Rasulullah saw. Tarbiyah imaniyah ini

dibangun di atas dalil-dalil dan bukti-bukti yang kuat dan banyak

tersebar di muka bumi dan alam raya ini. Siapa saja yang melihat dalil-

dalil tersebut dengan mata bashirahnya, niscaya ia akan ditunjukkan

ke jalan yang lurus, sebaliknya barangsiapa yang memalingkan

pandangan bashirahnya, sungguh ia akan tersesat. Sebagaimana

pernyataan Ibnu Qayyim sebagai berikut,

“Sungguh telah tersebar tanda-tanda Rububiyah dan Uluhiyah

Allah di muka bumi ini. Tanda-tanda kebesaran-Nya yang telah

mendapatkan taufiq dan mengakui keesaan Allah dengan

sepenuh iman dan ketundukkan. Tetapi orang-orang yang hina

lagi rendah megingkari keesaan Allah tersebut sehingga mereka

menyekutukan Allah dengan selain-Nya dalam keadaan zhalim

dan kafir. Maka hancurlah orang-orang yang menginginkan

kehancuran dan hiduplah orang-orang yang hidup mata hatinya.

Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Page 59: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

45

Barangsiapa yang menyambut seruan para Rasul, berarti mereka

telah kembali ke sifat aslinya (fitrahnya) dan barangsiapa yang

membangkang, mereka akan langgeng dalam kubang penyimpangan

dan kerusakan. Begitu juga sudah kita ketahui bahwa tarbiyah

imaniyah itu dalam medan kerjanya akan menghadapi berbagai macam

tipe manusia dengan latar belakang kehidupan, sifat dan karakter

mereka masing-masing. Dari pengetahuan itu, maka dapat ditentukan

ghayah (tujuan) dari tarbiyah imaniyah, yaitu sebagai berikut:

a) Menghambakan manusia hanya kepada Allah, karena Allah tidak

menciptakan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya.

b) Mewujudkan pribadi-pribadi shalih yang hanya beriman kepada

Allah dan memiliki seperangkat ilmu yang bermanfaat, kemudian

ilmu tersebut dibuktikan dengan amal shalih. Mereka menyeru

manusia untuk beramal shalih dan mereka sabar menanggung

derita dalam jalan dakwahnya.

c) Mengakui bahwa ubudiyah yang dilakukan dengan ketundukkan

dan rendah diri yang sempurna dengan kecintaan yang sempurna

pula adalah salah satu tuntutan uluhiyah Allah (Al Jauziyyah,

2007: 95).

Page 60: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

46

d) Menjaga dan melindungi lisan, anggota badan dan detak hati dari

setiap sesuatu yang mendatangkan kemarahan Allah dan agar

setiap pekerjaan yang dilakukan oleh anggota badan tetap berada di

jalur kecintaan dan keridaan Allah dan dikendalikan perasaan malu

kepada-Nya.

e) Menjadikan seluruh gerak dan aktifitas seseorang selaras dengan

ridha Allah, maka untuk tujuan inilah Allah mengutus Rasul-Nya

dan menurunkan kitab dan syariat-Nya, yaitu agar seluruh aktifitas

yang dilakukan oleh hamba sesuai dengan ridha dan cinta-Nya.

f) Menciptakan kebahagiaan hamba baik dalam kehidupannya di

dunia maupun di akhirat yaitu dengan menjaga dan mendidik

mereka agar menjadikan Allah sebagai satu-satunya Dzat yang

dicintainya dan sebagai tujuan dari seluruh aktifitasnya (Al Hijazy,

2001: 114).

Adapun wasilah (sarana) tarbiyah imaniyah diantaranya, yaitu

(Al Hijazy, 2001: 114):

a) Mentadabburi tanda-tanda kekuasaan Allah dan Dzat Pencipta

serta luasnya rahmat dan hikmah perbuatan-Nya.

b) Mengingat kematian.

c) Mendalami makna ibadah, bahwa ibadah adalah salah satu sarana

tarbiyah imaniyah.

Page 61: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

47

2) Tarbiyah Ruhiyah

Ibnu Qayyim memiliki perhatian yang besar pada tarbiyah. Hal

itu terbukti dari beberapa kitab karangannya ada yang berjudul “Ar-

Ruh” yang khusus membahas mengenai seluk beluk ruh atau dari

lembaran-lembaran kitab karangannya yang lain beliau menyelipkan di

dalamnya bahasan Ar-Ruh. Ar-Ruh yang dimaksudkan oleh Ibnu

Qayyim untuk ditarbiyahkan adalah dzat yang tercipta, diatur dan

dididik dan ia bukanlah bagian dari Dzat Allah sebagaimana yang

dipahami oleh sebagian orang yang beralasan dengan firman Allah

(Depag, 2008: 731):

Artinya:

“Sesungguhnya saya akan menciptakan manusia dari tanah. Maka

apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya

Roh-ku, maka hendaklah kamu tersungkur bersujud kepadanya.” (Qs.

Ash-Shaad:71-72)

Tarbiyah yang baik adalah yang mampu menciptakan

keseimbangan dalam kehidupan manusia, yaitu yang memberi unsur

yang ada dalam diri manusia sebuah pentarbiyahan yang akan

menghantarkannya kepada kesempurnaannya, hingga mampu

Page 62: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

48

menjalankan kewajiban dan tanggungjawabnya dengan sebaik-

baiknya.

Ruh adalah unsur yang sangat penting dalam penciptaan dan

eksitensi manusia. Dia tidak akan mencapai kesempurnaan kecuali

dengan tarbiyah yang bersandar pada manhaj Allah. Karena

pentingnya peran ruh bagi kehidupan manusia, kehilangan

kesempurnaan ruh berbeda dengan kehilangan kesempurnaan anggota

badan. Sebab, kehilangan ruh merupakan kehancuran dan petaka bagi

manusia. Karena seluruh anggota badan hanyalah sarana pendukung

bagi ruh dan ibarat rakyat bagi hati.

Dapat disimpulkan bahwa kesempurnaan ruh (nafs) yang

menjamin kebahagiaannya hanya ada pada makrifahnya tentang Allah,

mencintai-Nya, lebih mementingkan keridhaan-Nya daripada

kesenangan syahwat dan hawa nafsu (Al Hijazy, 2001: 134).

Beribadah kepada-Nya dan menaati seluruh perintah-Nya. Yang

demikian itu adalah tujuan tertinggi dari tarbiyah ruhiyah menurut

Ibnu Qayyim. Sarana dalam tarbiyah ruhiyah diantaranya, yaitu (Al

Hijazy, 2001: 152-153):

a) Memperdalam iman kepada apa yang dikabarkan Allah termasuk

beriman kepada perkara-perkara akhirat dimulai dari beriman

kepada adanya alam barzakh dan keadaan di dalamnya, hingga

Page 63: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

49

mengimani adanya surga dan neraka serta tentang masuknya ahli

surga ke surga dan ahli neraka ke neraka.

b) Kembali kepada Allah dan sibuk dengan hal-hal yang diridhai-

Nya.

c) Mencintai Allah, Dzat yang menciptakan seluruh jiwa dan

makhluk yang ada. Bahkan kesempurnaan nikmat dan kebahagiaan

ruh hambanya ada dalam mahabatullah.

d) Dzikir mengingat Allah dan mendirikan sholat, sesungguhnya

dzikir kepada Allah dan sholat, ini mengandung kenikmatan bagi

ruh dan menyelamatkan jiwa dari duka cita dan kesedihan.

e) Melakukan muhasabah (introspeksi diri) setiap hari sebelum tidur.

Muhasabah ini bermanfaat untuk mengingatkan jiwa dan

menjelaskan keadaannya.

f) Mentadabburi makhluk Allah yang banyak menyimpan bukti-bukti

kekuasaan, ketauhidan, dan kesempurnaan sifat serta asma-Nya,

kebenaran Rasul dan Nabi-Nya dan kebenaran pertemuan dengan-

Nya.

g) Mengagungkan, menghormati, dan mengindahkan seluruh perintah

dan larangan Allah. Karena dengan mengagungkan seluruh

perintah dan larangan-Nya, akan menjadikan hati istiqomah dan

menyelamatkan ruh.

3) Tarbiyah Fikriyah

Page 64: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

50

Yang dimaksud dengan tarbiyah fikriyah adalah mengerahkan

daya dan kemampuan untuk mengembangkan akal (daya pikir),

mendidik dan meluaskan wawasan dan cakrawala berpikir, baik

kemampuan ini dikerahkan oleh murabbi dengan mentarbiyahkan

orang lain atau dikerahkan oleh individu terhadap dirinya sendiri

dalam rangka mengembangkan dan mendidik akal pikirannya serta

meluaskan cakrawala berpikirnya (Al Hijazy, 2001: 158).

Manusia itu tidak lain adalah perpaduan antara ruh, akal dan

badan, maka agar manusia ini mampu hidup dan tumbuh dengan

sempurna, lurus dan seimbang, mereka memerlukan bentuk tarbiyah

yang seimbang pula, yaitu sebuah pendidikan (tarbiyah) yang

memperhatikan semua elemen yang menjadi unsur eksistensinya, yaitu

akal, ruh, dan badan.

Ibnu Qayyim banyak memiliki metode dan cara untuk mendidik

pikiran, diantaranya adalah (Al Hijazy, 2001: 167-170):

a) Dengan mentadabburi dan memperhatikan makhluk-makhluk

Allah dan tanda-tanda kekuasaan-Nya (baik yang terdapat dalam

jiwa manusia maupun yang terdapat di hamparan alam raya ini)

dengan mata bashirah untuk mengetahui keagungan-Nya,

kebesaran kekuasaan-Nya dan kelembutan kebijaksaan-Nya.

b) Dengan mentadabburi ayat-ayat Allah yang terbaca, yaitu Al

Qur‟an dan mentadabburi syari‟at-Nya yang diturunkan kepada

Page 65: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

51

manusia, serta untuk mengetahui kandungan kebaikannya yang

sesuai dengan fitrah yang baik dan akal yang lurus, maka syari‟at

ini diturunkan untuk membumikan kemaslahatan dan

menyebarkannya kepada hamba-hamba-Nya dalam kehidupan

dunia dan akhirat.

c) Dengan menjalani semua perintah Allah dan istiqomah di atas

manhaj-Nya, karena yang demikian itu akan membuka hati dan

kesempatan untuk berpikir dan bertadabbur sehingga akan

membawa kemaslahatan bagi dirinya.

d) Meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya rintangan yang

menghalangi perkembangan pikiran dan mewaspadai bahaya

maksiat.

e) Bukti perhatian Ibnu Qayyim terhadap perkembangan akal

manusia adalah celaan dan pengingkaran beliau terhadap budaya

taqlid, karena taqlid ini akan membekukan akal dan pikiran dan

mengosongkan aktifitas yang bermanfaat.

f) Menurut Ibnu Qayyim, akal pikiran itu butuh kepada tempat yang

layak dan sesuai dengan sifatnya, agar ia mampu beraktifitas

dengan baik. Beliau juga mengatakan bahwa bagusnya hasil

pikiran itu ketika badan dalam keadaan tenang, tentram dan teguh,

dan ketika terhindar dari hal-hal yang menyibukkannya, juga

terhindar dari kesibukkan yang melelahkannya.

Page 66: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

52

g) Beliau mengajak agar menjauhkan diri dari hal-hal yang

mengosongkan dan menutup semangat berpikir serta mengingatkan

pentingnya aktifitas akal. Maka, hal-hal yang memabukkan dan

menghapus fungsi akal itu diharamkan untuk dikonsumsi, karena

hal-hal yang memabukkan itu menyimpan sesuatu yang

bertentangan dan pengingkaran terhadap nikmat akal yang

merupakan sarana tarbiyah yang telah dikaruniakan Allah kepada

manusia, yang dengannya manusia dimuliakan dan dilebihkan atas

makhluk-makhluk lainnya.

4) Tarbiyah Athifiyah

Tarbiyah „athifiyah mendorong manusia agar mengarahkan

perasaan cintanya kepada Allah, hingga ia mampu merangkak naik

bersama perasaan dan instingnya ke derajat yang menjadikannya

sebagai wali Allah. Dia tak pernah merasa sedih kecuali jika menyia-

nyiakan hal-hal yang dicintai Allah, bahkan dia akan merasa sangat

sedih jika mendapatkan hatinya kosong dari cinta kepada-Nya atau

sebagian anggota badannya berpaling kepada hal-hal yang tidak

dicintai-Nya (Al Hijazy, 2001: 174).

Sebagaimana dia tidak akan merasa bahagia kecuali jika telah

berhasil melakukan ketaatan kepada Allah dan melakukan sesuatu

yang menghantarkan kepada kecintaan-Nya. Dia tak pernah merasa

takut kecuali ketika terhalangi dari melakukan ketaatan kepada-Nya

Page 67: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

53

dan terhalangi dari sesuatu yang dapat menghantarkannya kepada

kecintaan-Nya. Barangsiapa yang telah meyakini kesertaan Allah dia

tidak akan bersedih hati. Allah berfirman:

Artinya:

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan. „Tuhan kami ialah

Allah, kemudian mereka meneguhkan pendiri mereka (istiqomah)

maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan),

janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan

bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah

dijanjikan Allah kepadamu‟.” (Qs. Al-Fushshilat: 30)

Ada beberapa metode dan cara untuk memperdalam cinta kepada

Allah dan ubudiyah kepada-Nya di dalam hati, diantaranya adalah (Al

Hijazy, 2001: 196-202):

a) Menanamkan perasaan bahwa seorang hamba sangat

membutuhkan Allah. Perasaan ini akan muncul dalam hati dengan

mengosongkan diri dan hati dari gemerlap dunia dengan bersikap

zuhud terhadapnya.

b) Menanamkan ilmu bahwa dia hanya memiliki satu hati, jika hati ini

telah penuh dengan cinta kepada sesuatu maka tidak ada tempat

lagi bagi cinta kepada yang lainnya.

Page 68: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

54

c) Menanamkan keimanan dan keyakinan bahwa apa yang

dimilikinya adalah milik Allah dan dia menyadari bahwa ia sama

sekali bukan pemilik asli atas apa yang ada di bawah kekuasaannya

di dunia ini.

d) Beribadah kepada Allah dengan nama-Nya Yang Maha Awal,

Yang Maha Akhir, Yang Maha Zhahir dan Maha Batin. Ibadah

dengan nama-nama ini akan menumbuhkan kefakiran (rasa butuh)

kepada Allah.

e) Menanamkan makrifat tentang banyaknya nikmat Allah yang telah

diberikan kepada hamba dan besarnya keutamaan dan karunia-Nya

dan juga menanamkan kesadaran tentang kelemahannya (hamba).

f) Menanamkan keimanan bahwa Allah-lah yang menciptakan semua

perbuatannya dan Dialah yang menanamkan keimanan dalam

hatinya.

g) Menanamkan perasaan bahwa dia sangat butuh kepada hidayah

Allah dan menanamkan kefakiran kepada-Nya.

h) Menanamkan ilmu pengetahuan bahwa cinta kepada Allah adalah

tuntutan ilmu. Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu sangat

mencintai Rabb mereka daripada kecintaan seseorang kepada

kekasihnya.

5) Tarbiyah Khulukiyah

Page 69: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

55

Tarbiyah khulukiyah mencakup seluruh apa yang dibawa oleh

Islam berupa dasar-dasar pembinaan akidah, akhlak, adab dan tingkah

laku. Yang dimaksud dengan Tarbiyah Kulukiyah adalah melatih anak

untuk berakhlak mulia dan memiliki kebiasaan yang terpuji, sehingga

akhlak dan adat kebiasaan tersebut terbentuk menjadi karakter dan

sifat yang tertancap kuat dalam diri anak tersebut, yang dengannya

sang anak mampu meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat dan

terbebas dari jeratan akhlak yang buruk. Sesungguhnya seorang anak

itu berkembang di atas apa yang dibiasakan oleh murabbi terhadapnya

di masa kecilnya (Al Hijazy, 2001: 203-204).

Sedangkan yang dimaksud dengan akhlak yang baik adalah

menampakkan wajah yang berseri-seri, mengamalkan perbuatan ma‟rif

(baik) dan menahan dari perbuatan buruk. Hal ini sebagaimana yang

dinyatakan Ibnu Qayyim berikut ini, Imam Tirmidzi berkata, Abdullah

bin Mubarak berkata, “Husnul Khuluk itu adalah menampakkan

wajah yang berseri-seri, mengamalkan perbuatan ma‟rif dan menahan

dari perbuatan yang buruk (menyakiti orang).”

Cakupan Tarbiyah khulukiyah yang disampaikan oleh Ibnu

Qayyim tidak lain adalah untuk mengetahui sesuatu di balik hal-hal

yang diperintahkan berupa kebaikan dan mengetahui sesuatu di balik

hal-hal yang dilarang berupa kejelekan. Yang demikian itu terlihat

Page 70: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

56

dalam sebuah pembicaraan mengenai sabar, dimana beliau menjadikan

sifat sabar ini sebagai bagian dari akhlak hati.

Agenda tarbiyah khulukiyah adalah menanamkan ilmu yang

mampu menunjuk manusia kepada kebaikan dan jalan menuju

kepadanya serta menjelaskan kepada mereka jalan keburukan, wasilah

dan peluang-peluangnya. Sebagaimana juga tarbiyah khulukiyah

harus mampu mewujudkan dalam jiwa manusia dan anak didik azimah

yang benar dan niat yang ikhlas yang akan membawanya terbang ke

alam kebaikan dan menjauh dari kabut keburukan.

Tujuan tarbiyah khulukiyah menurut Ibnu Qayyim adalah

merealisasikan ubudiyah kepada Allah yang menjadi sebab utama bagi

kebahagiaan manusia, yang karenanya Allah menciptakan manusia,

memuliakan dan menjadikannya sebagai khalifah di muka bumi. Tiada

kebahagiaan dan tiada keberuntungan bagi manusia terkecuali dengan

menjauhkan diri dari akhlak tercela dan menghiasi diri dengan akhlak

yang utama, sesungguhnya orang yang mengotori dirinya dengan

akhlak yang tercela dan rusak, sungguh dia telah membuang

kebahagiaan dunia dan akhiratnya (Al Hijazy, 2001: 211).

Yang termasuk dari metode tarbiyah khulukiyah menurut Ibnu

Qayyim adalah uslub takhliyah (pengosongan) dan tahalliyah

(menghiasi diri), mengaktifkan dan menyertakan anak dalam berbuat

baik da al-birr, uslub pelatihan dan pembiasaan, memberikan

Page 71: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

57

gambaran yang buruk tentang akhlak tercela, dan menunjukkan buah

yang baik berkat akhlak yang baik (Al Jauziyyah, 2008: 79).

6) Tarbiyah Ijtimaiyah

Masyarakat memiliki peranan yang besar dalam pembinaan

individu dalam setiap dimensinya: fikriyah (pemikiran), khulukiyah

(tingkah laku) dan „athifiyah (perasaan). Maka setiap individu akan

terpola dalam masyarakat dan terpengaruhi oleh apa yang ada di

dalamnya baik berupa pemikiran maupun tingkah lakunya, maka

individu ini akan menjadi batu bata yang baik bagi bangunan

masyarakat apabila tarbiyah kemasyarakatan berpola kepada tarbiyah

Islamiyah, sebaliknya ia akan menjadi batu bata yang buruk dalam

bangunan yang buruk jika tarbiyah kemasyarakatannya tidak dilandasi

ruh Islam sedikitpun.

Tarbiyah ijtima‟iyah yang disebutkan oleh Ibnu Qayyim ini

bertujuan membangun hubungan yang kuat antara individu sebuah

masyarakat dengan menerapkan sebuah ikatan yang terbangun di atas

kecintaan. Tarbiyah ijtima‟iyah yang baik menurut Ibnu Qayyim ialah

yang selalu memperhatikan perasaan orang lain. Seorang individu

dalam masyarakat tidak dibenarkan menyakiti saudaranya walaupun

hanya dengan menebarkan bau yang tidak enak. Tarbiyah ijtima‟iyah

yang memiliki jiwa membangun menurut Ibnu Qayyim ialah yang

mampu menghasilkan individu masyarakat yang saling mencintai

Page 72: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

58

sebagian dengan sebagian yang lainnya dan saling mendoakan

walaupun saling berjauhan. Dan sebagai buah dari doa ini malaikat

akan mengaminkan doa seseorang untuk saudaranya yang lain yang

telah didoakannya (Al Hijazy, 2001: 221-223). Ibnu Qayyim berkata,

“Jika seorang hamba mendoakan kebaikan untuk saudaranya

yang Muslim dari kejauhan, maka malaikat akan mengaminkan

doanya dan berkata kepadanya, bagi kamu pun dia seperti doa

yang kamu ucapkan.”

Termasuk dari buah kecintaan seseorang kepada saudaranya

adalah bahwa kecintaan tersebut akan menghantarkan kebaikan

kepadanya, baik dalam hidupnya di dunia maupun setelah

kematiannya. Ibnu Qayyim berkata,

“Sebaik-baik hadiah yang diberikan kepada mayit adalah pahala

memerdekakan budak, shadaqah, memohonkan ampun untuknya,

mendoakannya dan menghajikannya.”

Ibnu Qayyim berwasiat kepada orangtua dan murabbi yang

bertanggung jawab atas urusan seorang anak agar mereka menjauhkan

anak-anaknya dari tempat-tempat yang tersebar di dalamnya

kemungkaran dan kesesatan, karena sesungguhnya seorang anak itu

dalam keadaan fitrahnya, suci jiwanya dan bersih hatinya ibarat

lembaran putih yang bisa ditulisi apa saja di dalamnya (Al Hijazy,

2001: 228). Beliau berkata,

“Apabila seorang anak itu sudah mampu untuk berpikir,

hendaknya dijauhkan dari tempat-tempat yang tersebar di

dalamnya kesia-siaan dan kebatilan, nyanyian kotor,

mendengarkan hal-hal yang keji dan bid‟ah, karena jika semua

Page 73: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

59

itu terngiang terus menerus dalam pendengarannya maka akan

sulit untuk dilepaskan di masa besarnya dan para orangtuanya

akan menemukan kesulitan untuk menyelamatkannya.”

7) Tarbiyah Iradiyah

Menurut Ibnu Qayyim, kedudukan iradah (kehendak) bagi jiwa

manusia sangat agung dan menentukan, karena iradah berperan

sebagai mesin penggerak untuk beramal. Sedangkan amal adalah buah

ilmu, ilmu tanpa amal tidak akan memberikan manfaat kepada

pemiliknya, bahkan ia merupakan tempat yang tidak cocok bagi ilmu

tersebut. Maka barangsiapa yang menginginkan kebahagiaan di dunia

dan akhirat hendaknya ia menyeimbangkan antara ilmu dan amal (Al

Jauziyyah, 2008: 86).

Iradah itu ada karena adanya kecintaan terhadap sesuatu yang

diinginkan, tegar menanggung derita di jalannya dan sabar dalam

menempuhnya, mengingat hasil yang akan diraihnya dan melatih jiwa

dengan kesungguhan dan amal. Ibnu Qayyim mengatakan (Al Hijazy,

2001: 236-237),

“Barang siapa yang memiliki cita-cita yang tinggi untuk meraih

perkara-perkara yang tinggi nilainya, maka harus mengokohkan

niat untuk mencintai jalan-jalan agama, yaitu sa‟adah

(kebahagiaan) meskipun di awal perjalannya ia banyak menemui

kesulitan dan rintangan. Dia harus mengendalikan nafsunya agar

tunduk dan patuh kepadanya dalam mengarungi jalan-jalan

tersebut hingga ia mendapatkan kenikmatan. Karena

sesungguhnya pulau kebahagiaan itu tidak bisa ditempuh kecuali

dengan perahu kesungguhan dan ketegaran.”

8) Tarbiyah Badaniyah

Page 74: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

60

Islam sangat memperhatikan unsur badan, menjaganya dan

memberikan hak-hak secara sempurna, karena perhatian yang

demikian itu akan membantu seseorang dalam menjalankan ketaatan

kepada Allah dan mengindahkan berbagai kewajiban yang telah

diwajibkan Allah atasnya. “Orang yang Mukmin yang kuat itu lebih

baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang Mukmin yang lemah.

Dan keduanya ada dalam kebaikan.” (HR. Imam Ahmad) (Al Hijazy,

2001: 238).

9) Tarbiyah Riyadhah

Badan manusia disamping butuh gizi di waktu sehatnya dan

butuh obat di waktu sakitnya, dia juga membutuhkan gerakan

olahraga, baik ketika sehat maupun ketika sakit. Namun demikian,

perlu diperhatikan, jangan sampai gerakan olahraga itu dilakukan

sebelum makanan dicerna dengan sempurna. Sesungguhnya olahraga

yang dilakukan sebelum makanan dicerna oleh pencernaan dengan

sempurna akan berbahaya bagi kesehatan.

Dalam pandangan Ibnu Qayyim, waktu yang tepat untuk

olahraga adalah ketika makanan sudah sempurna dicerna oleh tubuh.

Beliau memandang olahraga dengan pandangan yang menyeluruh

bahwa setiap anggota tubuh memiliki bentuk olahraga tertentu yang

sesuai dengan karakter dan cirinya masing-masing.

Page 75: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

61

Sarana yang tepat bagi tarbiyah riyadhah adalah syiar (bentuk)

ta‟buddiyah yang telah diperintahkan Allah atas hamba-hamba-Nya,

seperti sholat, puasa, jihad, dan haji. Jika semua ini dikerjakan dengan

ikhlas karena Allah maka semua itu akan bermanfaat bagi ruh dan

badan (Al Hijazy, 2001: 245-246)

10) Tarbiyah Jinsiyah

Ibnu Qayyim tidak memungkiri adanya kecenderungan fitrah

seperti ini yaitu kebutuhan terhadap seks, dimana kebutuhan seperti ini

sudah menjadi sifat kebutuhan manusia, baik laki-laki maupun

perempuan, yang demikian itu dikarenakan beliau benar-benat

mengetahui dan meyakini bahwa Allah-lah yang telah menciptakan

manusia dengan seperangkat insting yang berbeda-beda dan salah

satunya adalah insting seks, yaitu kontak syahwat antara kali-laki dan

perempuan. Setelah menjelaskan tentang jima‟ yaitu untuk menjaga

dan melestarikan keturunan manusia, beliau menjelaskan bahwa

terbentuknya manusia ketika masih berupa janin adalah berkat

bercampurnya sperma dan ovum.

Ibnu Qayyim juga benar-benar mengetahui bahwa bagusnya

hubungan antara suami istri memiliki peranan yang besar terhadap

kelanggengan sebuah keluarga. Oleh karena itu, beliau mewasiatkan

kepada para bujangan untuk memilih calon pendamping dari pada

gadis, karena dalam pernikahan dengan gadis banyak menyimpan

Page 76: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

62

faedah yang sangat agung bagi jiwa maupun badan, juga akan lebih

melanggengkan kehidupan keluarga, yang hal itu tidak akan

didapatkan dalam pernikahan dengan seorang janda atau dalam

berjima‟ dengannya.

Menurut Ibnu Qayyim bahwa jima‟ yang halal itu akan

menyehatkan badan dan menjaganya serta akan menyelamatkannya

dari serangan penyakit. Oleh karena itu, beliau menasehati kaum laki-

laki berkenaan dengan masalah jima‟ ini, agar tetap menjaga

kesehatannya, dimana beliau menerangkan tentang sifat-sifat wanita

yang akan membahayakan laki-laki jika berhubungan dengannya.

Disamping itu beliau juga menerangkan tentang sifat-sifat wanita yang

tidak membahayakan laki-laki ketika dia mengadakan hubungan

biologis dengannya (Al Hijazy, 2001: 248-251). Beliau berkata

mengenai tipe wanita yang dimaksud,

“Berjima‟ dengan wanita yang sangat dicintai hanya sedikit

pengaruhnya dalam melemahkan badan meskipun mani yang

dikeluarkan sangat banyak, sedang berjima‟ dengan wanita yang

dibenci akan melemahkan badan dan kekuaran meskipun air

mani yang dikeluarkan hanya sedikit.”

d. Pendidik dan Peserta Didik

1) Pendidik

Ada beberapa sifat yang jika semua murabbi menghiasi dirinya

dengan sifat-sifat tersebut niscaya mereka mampu menjalankan

tugasnya dengan sebaik-baiknya dan sempurna. Sifat-sifat ini ada

Page 77: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

63

berkaitan dengan perilaku dan akhlak murabbi, ada yang berkaitan

dengan anak didiknya, yang dimana diantaranya sebagai berikut (Al

Hijazy, 2001: 298-304),

a) Ibnu Qayyim melarang seorang murabbi tenggelam dalam

kenikmatan dan kelezatan dunia, karena dunia akan menyihir hati

para ulama dan murabbi.

b) Hendaklah seorang alim dan murabbi senantiasa berjihad dengan

ilmu, yaitu hijrah dan bayan, karena bentuk jihad ini tidak bisa

dilakukan kecuali oleh orang-orang yang sedikit jumlahnya yang

terdiri dari pengikut dan penerus para Rasul.

c) Pemahaman yang mendalam dalam agama adalah salah satu tanda

keimanan seseorang dan salah satu sifat murabbi yang baik adalah

memiliki itu karena ia adalah tanda iman yang paling jelas.

d) Termasuk dari sifat murabbi, pemilik ilmu dan keutamaannya

yaitu, adalah mau mendakwahi manusia kepada cahaya petunjuk,

bersabar meniti jalan dakwah dengan tabah, menanggung derita

dan rintangan yang ada, serta mau menghidupkan hati manusia

dengan ilmu dan al-Qur‟an.

e) Ibnu Qayyim melarang dan memperingatkan seseorang agar tidak

terlalu mudah memberikan fatwa bahkan hendaklah ia

memperketat dalam pemberian fatwa, karena merasa berat dalam

Page 78: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

64

memberikan fatwa adalah bagian dari sifat ulama yang haqiqi dan

sifat para murabbi dari generasi salaf umat ini dan imam mereka.

f) Seorang murabbi yang baik ialah yang mengetahui

kemampuannya, ia tidak merasa pesimis dengan celaan dan

perkataan manusia tentang dirinya, namun tidak pula besar hati

dengan pujian seseorang terhadapnya, tidak pula berbangga diri

dan jika melihat temannya duduk memberikan sesuatu kepadanya

melebihi dari kebiasaannya, dia segera memperingatkannya.

g) Termasuk dari sifat-sifat murabbi ialah tasabbut (hati-hati) dalam

menjawab sesuatu yang ditanyakan kepadanya, sebelum ia

menjawab atau membahasnya.

h) Termasuk dari sifat murabbi yang baik, ia tidak merasa cukup

dengan ilmu yang dimilikinya, bahkan selalu merasa ingin

menambahnya, sabar serta tabah menanggung beban berat di

jalannya, bahkan rela bepergian jauh dalam rangka mencari dan

menambah imu.

i) Selalu mengamalkan ilmunya karena dia tahu siapa yang sedang

berada di hadapannya, yang selalu melihat akhlak dan amalnya.

Oleh karena itu, dia mendidik anak didiknya menuju kepada

kebaikan dengan amalnya sebelum mendidik mereka dengan

perkataan dan ucapannya.

Page 79: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

65

j) Sifat seorang murabbi yang utama adalah selalu meletakkan di

depan matanya sifat khasyatullah (takut kepada Allah) dan Allah

mengabarkan bahwa para ulama itu adalah khasyah kepada-Nya,

bahkan dia mengkhususkan ulama ini orang-orang yang takut

kepada-Nya.

k) Sifat murabbi yang akan membantu dirinya dalam menjalankan

tugas dan amalnya adalah kerinduan dan kecintaannya kepada

ilmu, karena seorang alim akan menambah ilmu sesuai dengan

kecintaannya terhadapnya. Maka kesibukan seorang alim dalam

mencari ilmu, mempeserta didiki dan mengajarkannya kepada

orang lain, di samping usahanya untuk selalu menambah ilmu dan

tsaqafahnya juga merupakan bentuk peribadatan kepada Allah.

Ibnu Qayyim menghitung keutamaan dan kemuliaan ilmu hingga

mencapai lebih dari seratus lima puluh keutamaan.

Seorang murabbi yang utama dan seorang alim yang agung

adalah yang cahaya ilmunya memancarkan kepada seluruh manusia

pada umumnya dan kepada anak didiknya pada khususnya. Maka

termasuk dari sifat dan adab seorang murabbi terhadap anak didiknya

adalah (Al Hijazy, 2001: 305-307):

a) Kasih sayang kepada yang kecil dan selalu menghibur mereka,

menganggap mereka sebagai anaknya dan menjadikan dirinya

Page 80: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

66

sebagai bapaknya, yang demikian itu dalam rangka menanamkan

kepercayaan mereka kepada dirinya dan untuk menanamkan

kebahagiaan dalam diri anak kecil demi mencontoh Rasulullah

saw, seorang murabbi yang paling agung.

b) Seorang murabbi yang sukses ialah yang merealisasikan wasiat

Rasulullah saw mengenai perintah agar selalu memperhatikan anak

didiknya.

c) Peran dan tugas seorang murabbi tidak hanya terbatas pada

mentransfer ilmu kepada anak didiknya dan tidak pula merasa

cukup hanya dengan mengembangkan sisi ilmiah belaka dengan

memberikan teori-teori keilmuan, tetapi di samping tugas

demikian, dia juga bertanggung jawab untuk mengawasi amaliah

anak didiknya dan akhlak mereka di majelis ilmunya.

d) Seorang murabbi harus bersikap adil kepada anak didiknya hatta

dalam memberikan peserta didikan kepada mereka.

e) Jika seorang murabbi melihat tanda-tanda kejeniusan dalam diri

salah seorang anak didiknya dan tampak dalam dirinya

kemampuan untuk menyerap seluruh ilmu yang diberikan, maka

hendaknya sang murabbi segera menolong dan membangkitkan

semangatnya untuk mempertahankan kelebihan yang dimilikinya

itu.

Page 81: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

67

f) Kasih sayang dan kelembutan seorang murabbi kepada anak

didiknya, namun tidak berarti menghalanginya untuk memberikan

hukuman kepada mereka jika memang hukuman itu diperlukan,

tetapi dengan syarat hukuman itu harus sesuai dengan kesalahan

dan kondisi anak, tidak sampai melampaui batas kewajaran,

2) Peserta Didik

Bagi para peserta didik dan semua orang yang menuntut ilmu

harus memiliki adab dan akhlak yang akan membantu dalam meraih

ilmu yang dicarinya (Al Jauziyyah, 2009: 283). Diantaranya akhlak

tersebut adalah (Al Hijazy, 2001: 312-314)

a) Jika seorang peserta didik ingin meraih kesempurnaan ilmu,

hendaklah ia menjauhi kemaksiatan dan senantiasa menundukkan

pandangannya dari hal-hal yang diharamkan untuk dipandang.

b) Para peserta didik hendaklah mewaspadai tempat-tempat yang

menyebarkan lahwun (kesia-siaan) dan majelis-majelis keburukan.

c) Bid‟ah sangat berbahaya bagi kebersihan hati. Sesungguhnya

bid‟ah akan mencemari hati sehingga ia menjadi buta dan tidak

mampu melihat makna-makna ilmu serta tidak bisa memahaminya

sesuai dengan semestinya.

d) Hendaklah para peserta didik senantiasa menjaga waktunya dan

jangan sekali-sekali membuang dengan membicarakan hal-hal

Page 82: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

68

yang tidak berfaedah, berbohong dan obrolan yang tidak jelas

ujung pangkalnya.

e) Hendaklah tidak berbicara terkecuali jika sudah jelas hakikatnya

dan telah tampak baginya masalahnya. Bukanlah suatu aib serta

tidak mengurangi kedudukan dan derajatnya jika dia tidak

mengetahui sesuatu.

f) Jika membanggakan diri dan harta, kedudukan dan kenikmatan di

dunia sangat dicela oleh syari‟at, maka membanggakan ilmu dan

menganggap dirinya banyak memiliki ilmu adalah tindakan yang

paling buruk.

g) Hendaklah diketahui oleh setiap peserta didik bahwa hanya dengan

ilmu derajat seseorang tidak bisa terangkat kecuali jika ilmu

tersebut diamalkan.

h) Jika para peserta didik menghendaki ilmunya selalu terjaga dan

tidak mudah hilang, maka hendaklah ia segera mengamalkan ilmu

yang telah dimilikinya.

i) Apabila pemahaman yang butuh diiringi dengan niat yang buruk

adalah pangkal segala macam bid‟ah dan kesesatan serta penyebab

segala kesalahan dari pokok sampai cabangnya, maka wajib atas

para peserta didik untuk memiliki pemahaman yang baik dan niat

yang lurus, supaya hatinya terjauhkan dari noda-noda bid‟ah dan

penyimpangan dalam pemikiran.

Page 83: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

69

j) Apabila hikmah adalah barang yang hilang dari diri seorang

mukmin, maka kapan saja dia menemukannya ia lebih berhak

untuk memilikinya. Sifat ini lebih berhak untuk dimiliki oleh

setiap peserta didik, sehingga ia senantiasa mencari hakikat suatu

masalah dan berusaha mendapatkannya dari mana saja sumbernya,

sebagaimana wajib atasnya untuk ta‟ashub kepada pendapat

seseorang.

k) Jika peserta didik itu memiliki keutamaan dengan mendapat

balasan dari Allah berupa dilapangkan jalan menuju surga, maka

sepatutnya para pelahar senantiasa mengingat pahala yang besar

tersebut agar menjadi pendorong baginya untuk senantiasa giat

mencari ilmu.

Adapun adab seorang peserta didik kepada gurunya diantaranya

adalah sebagai berikut (Al Hijazy, 2001: 219-220),

a) Seorang peserta didik hendaklah selalu mulazmah (menyertai)

gurunya dan berusaha mengambil faedah darinya, sebab ilmu itu

adalah sunnah yang diikuti dan diambil dari lisan para ulama.

b) Seorang peserta didik jika sudah mulazamah kepada seorang guru,

hendaklah ia senantiasa menuruti nasehat dan petunjuknya.

c) Wajib atas seorang peserta didik untuk melembutkan suaranya

ketika bertanya dan tidak sekali-kali mendebat gurunya dengan

Page 84: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

70

keras dan hendaklah senantiasa tekun mendengarkan

keterangannya dan serius di dalamnya.

3. Pendidikan Islam di Indonesia

Pendidikan Islam di Indonesia sudah berlangsung sejak masuknya

Islam ke Indonesa. Pada tahap awal pendidikan Islam dimulai dari kontak-

kontak pribadi maupun kolektif antara mubaligh (pendidik) dengan peserta

didiknya. Setelah komunitas muslim terbentuk di suatu daerah tersebut tentu

mereka membangun tempat peribadatan dalam hal ini masjid. Masjid

merupakan lembaga pendidikan Islam yang pertama muncul di samping

rumah tempat kediaman ulama atau mubaligh. Setelah itu muncullah

lembaga-lembaga pendidikan lainnya seperti pesantren, dayah, ataupun surau.

Inti dari materi pendidikan pada masa awal tersebut adalah ilmu-ilmu

keagamaan yang dikonsentrasikan dengan membaca kitab-kitab klasik. Kitab-

kitab klasik adalah menjadi ukuran bagi tinggi rendahnya ilmu keagamaan

seseorang.

Di awal abad kedua puluh muncullah ide-ide pembaharuan pendidikan

di Indonesia, ide ini muncul disebabkan sudah mulai banyak oang yang tidak

puas dengan sistem pendidikan yang berlaku saat itu. karenanya ada beberapa

sisi yang perlu diperbaharui, yaitu dari segi isi materi, metode, sistem dan

manajemen (Daulay, 2004: 155-147).

Pendidian Islam di Indonesia, seperti juga di bagian dunia Islam

lainnya berjalan menurut rentak gerakan Islam pada umumnya, dalam bidang

Page 85: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

71

politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan lain-lain seterusnya. Pada

permulaan abad ke-20 terjadi beberapa perubahan dalam Islam di Indonesia

yang dalam garis besarnya dapat digambarkan sebagai kebangkitan,

pembaharuan, bahkan pencerahan (renaisance). Perubahan yang berlaku

dalam pendidikan Islam semenjak saat itu hanya dapat dipahami kalau melihat

kesalingterkaitan antara berbagai aspek pembaharuan baik itu politik, sosial,

ekonomi, budaya, pendidikan dan lain-lain (Langgulung, 2001: 58).

Ada dua faktor daya dorong timbulnya dinamika pendidikan Islam di

Indonesia. Pertama, daya dorong dari ajaran Islam sendiri yang memotivasi

umatnya untuk melakukan pembaharuan (tajdid) dan juga kondisi umat Islam

di Indonesia yang jauh tertinggal dalam bidang pendidikan. Kedua, daya

dorong yang muncul dari para pembaharu pemikiran Islam yang telah

mendapat masukan.

Ide dan inti dari pembaharuan itu adalah berupaya meninggalkan pola

dan pemikiran lama yang tidak sesuai lagi dengan kemajuan zaman dan

berupaya meraih aspek-aspek yang menopang untuk menyesuaikan diri

dengan kemajuan zaman. Berdasarkan dua daya dorong itulah makanya mulai

muncul ide untuk memasukkan mata peserta didikan umum ke lembaga-

lembaga pendidikan Islam serta mengubah metode-metode yang lebih adaptif

terhadap perkembangan zaman ((Daulay, 2004: 148).

Dorongan kuat untuk mengadakan perubahan pendidikan berasal dari

golongan salaf yang menolak taqlid yang dengan sendirinya berarti

Page 86: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

72

menekankan pentingnya bahasa Arab sebagai jalan untuk kembali kepada al

Qur‟an dan Sunnah. Sekurang-kurangnya itulah cita-cita. Tetapi dalam praktik

perubahan hanya berlaku dengan perubahan didaktis dan metodik yang

dipinjam dari Barat (Langgulung, 2001: 59).

Di era reformasi di saat bangsa dan negara Indonesia akan memasuki

abad dua puluh satu yang ditandai dengan munculnya era globalisasi, maka

tidak boleh handalan utama adalah kualitas manusia, karena di era ini

sebaiknya adalah era pendidikan. Yang bermakna seluruh potensi bangsa

diarahkan kepada sektor pendidikan.

Pendidikan ada dua pemaknaan yang selalu didengungkan oleh para

pakar, yaitu pendidikan adalah memanusiakan manusia dalam arti yang

sesungguhnya dan pendidikan adalah transfer budaya. Tentang pendidikan

urgensi pendidikan dalam rangka memanusiakan manusia, dapat diambil

kisah klasik yang telah dikemukakan para pakar tentang betapa urgennya

pendidikan tersbut dalam rangka memanusiakan manusia, yakni kisah

ditemukan anak manusia yang dipelihara oleh serigala. Anak manusia itu

tidak bisa hidup dengan wajar sebagaimana manusia, dia hidup sebagaimana

layaknya serigala mulai dari cara makannya, berjalan dan kebiasaan hidup

lainnya.

Mengenai peran pendidikan sebagai transfer budaya adalah berkenaan

dengan manusia sebagai pencipta budaya yang secara akumulatif telah

berproses sejak ribuan tahun yang lalu setidaknya sejak manusia memasuki

Page 87: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

73

abad peradaban. Manusia yang hidup sekarang ini menikmati berbagai

kemudahan dan kenyamanan hidup disebabkan karena kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi sumbangan peradaban masa lampau juga tidak

kurang maknanya untuk mengantarkan manusia kepada perabadan masa kini.

Dalam proses transformasi budaya inilah peranan pendidikan amat

menentukan (Daulay, 2014: 195-197).

Dalam era globalisasi industrialisasi, peran pendidikan tidak terfokus

pada penyiapan sumber daya manusia yang siap pakai, mengingat

kecenderungan yang terjadi dalam dunia kerja sangat cepat berubah dalam era

ini. Sebaliknya, pendidikan harus menyiapkan sumber daya manusia yang

mampu menerima serta menyesuaikan dan mengembangkan arus perubahan

yang terjadi dalam lingkungan.

Problema yang dihadapi manusia tersebut menghendaki visi dan

orientasi pendidikan yang tidak semata-mata menekankan pada pengisian

otak, tetapi juga pengisian jiwa, pembinaan akhlak dan kepatuhan dalam

menjalankan ibadah. Yaitu suatu upaya yang mengintegrasikan berbagai

pengetahuan yang terkotak-kotak itu ke dalam ikatan tauhid, yaitu suatu

keyakinan bahwa ilmu-ilmu yang dihasilkan lewat penalaran manusia itu

harus dilihat sebagai bukti kasih sayang Tuhan kepada manusia dan harus

diabdikan untuk beribadah kepada Tuhan melalui karya-karya manusia yang

ikhlas (Nata, 2003: 82-83).

Page 88: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

74

Di era globalisasi di abad ke-21 yang tahapannya sudah dimulai pada

masa sekarang ini, ternyata telah memberikan pengaruh yang sangat besar

terhadap dunia pendidikan. Berbagai aspek yang berkaitan dengan

pendidikan, mulai dari materi peserta didikan, guru, metode, sarana dan

prasarana, lingkungan dan pola hubungan antara guru dan peserta didik perlu

ditata ulang untuk disesuaikan dengan tuntutan zaman. Hal ini diperlukan, jika

di dunia pendidikan ingin tetap bertahan secara fungsional dalam memandu

perjalanan umat manusia. Dunia pendidikan di masa sekarang benar-benar

dihadapkan pada tantangan yang cukup berat yang penanganannya

memerlukan keterlibatan berbagai pihak yang terkait.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas perlu dilakukan upaya-upaya

strategis, diantaranya yaitu:

a. Tujuan pendidikan dimana sekarang tidak cukup dengan hanya

memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan, keimanan, dan ketakwaan

saja, namun juga harus diupayakan melahirkan manusia yang kreatif,

inovatif, mandiri dan produktif, mengingat dunia yang akan datang adalah

dunia yang kompetitif.

b. Guru di masa yang akan datang adalah guru yang di samping memiliki

informasi, akhlak baik, dan mampu menyampaikan secara metodologis,

juga harus mampu mendayagunakan berbagai sumber informasi yang

tersebar di tengah masyarakat ke dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 89: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

75

Dengan demikian pembelajaran harus terpusat pada peserta didik yang

pada gilirannya dapat menimbulkan masyarakat belajar.

c. Bahan peserta didikan umum dan agama perlu diintegrasikan dan

diberikan kepada peserta didik sebagai bekal yang memungkinkan ia dapat

memiliki kepribadian yang utuh, yaitu pribadi yang di samping berilmu

pengetahuan juga harus berakhlak mulia. Hal ini penting, karena

kehidupan di masa yang akan datang banyak dihadapkan pada tantangan

yang bersifat moral. Untuk itu, perlu dikembangkan pengamalan akhlak

tasawuf di sekolah-sekolah (Nata, 2003: 93-94).

4. Relevansi Pendidikan Islam Perspektif Ibnu Qayyim al Jauziyyah dengan

Pendidikan Islam di Indonesia

Demikianlah sebagian kecil atas pemikiran pendidikan Islam Ibnu

Qayyim yang tampaknya ide-ide beliau dapat dinyatakan cukup sistematis dan

representatif. Bahkan memiliki relevansi dan implikasi terhadap pendidikan

Islam di Indonesia saat ini diantaranya sebagai berikut (Aziz, 2015:140-142),

a. Akibat era teknologi informasi serta pengaruh sekularisme pendidikan

Islam yang awalnya merupakan seperangkat pengetahuan kognitif dan

nilai kini telah berubah sebatas besifat transfer of knowledge semata.

Sehingga paradigma yang berkembang bukan lagi sebagai pendidikan

namun lebih bersifat pengajaran agama yang menitikberatkan pada

pengembangan wawasan intelektual peserta didik.

Page 90: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

76

Sementara substansi pendidikan berupa penanaman akhlak, moral

dan karakter cenderung diabaikan. Dengan demikian istilah tarbiyah

sebagaimana yang ditawarkan oleh Ibnu Qayyim menjadi relevan dengan

saat ini. sehingga pemikiran pendidikan Islam menurut Ibnu Qayyim

berimplikasi untuk mengembalikan makna dan hakikat pendidikan tidak

sebatas dalam ruang lingkup tarbiyah, ta‟lim dan ta‟dib.

b. Implikasinya terhadap orientasi tujuan pendidikan Islam kontemporer.

Dalam hal ini Ibnu Qayyim memandang pendidikan Islam lebih

memandang pada tujuan final yang lebih jauh yakni kebahagiaan dunia

dan akhirat. Bukan sebatas tujuan jangka pendek yang bertumpu pada

paradigma pragmatisme dan materialisme. Reorientasi tujuan pendidikan

Islam ini lebih bersifat religius, holistik dan akhlak yang mulai sebagai

bentuk upaya taqarub kepada Allah.

c. Pemikiran pendidikan Islam Ibnu Qayyim berimplikasi terhadap fitrah

seseorang dan pemahaman perkembangan anak dalam pendidikan Islam

kontemporer. Fitrah disini bukan dimakna sebagai mana diungkapkan

dalam teori tabularasa, namun setiap anak memiliki potensi keimanan

untuk meyakini dan menyembah Allah. Sedangkan memahami

perkembangan anak berarti tidak menganggap anak sebagai miniatur

seorang dewasa, namun anak adalah makhluk unik yang berbeda secara

fisiologis dan psikologis dengan orang dewasa. Melalui pemahaman ini

Page 91: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

77

kreativitas, potensi dan bakat setiap anak harus mendapatkan perhatian

dan diupayakan berkembang secara optimal.

d. Implikasi terhadap cakupan ruang lingkup pendidikan Islam. Artinya

pemikiran pendidikan Ibnu Qayyim tidak sebatas mengacu pada

pengembangan kognitif, afektif dan psikomotorik semata sebagaimana

yang ditawarkan oleh pemikir pendidikan kontemporer. Tetapi tidak

mengesampingkan aspek pemantapan keimanan dan ketaqwaan bagi

setiap peserta didiknya. Sehingga Ibnu Qayyim memfokuskan materi atau

asas pendidikan Islam pada ranah tarbiyah imaniyah, tarbiyah ruhiyah,

tarbiyah fikriyah, tarbiyah „athifiyah, tarbiyah khulukiyah, tarbiyah

ijtima‟iyah, tarbiyah iradah, tarbiyah badaniyah, tarbiyah riyadhah, dan

tarbiyah jinsiyah.

B. Pembahasan

1. Analisis Terhadap Pendidikan Islam dalam Perspektif Ibnu Qayyim

Agama Islam adalah kumpulan nilai Ilahiyah yang diturunkan kepada

manusia untuk dipahami, dijadikan pegangan dan prinsip mengatur hidup

pemeluknya. Islam adalah agama suci, penuh dengan kedamaian, kemuliaan,

menghargai kemanusiaan dan selalu mengarahkan pemeluknya untuk

senantiasa menjadi jauh lebih baik dan bermartabat dihadapan Tuhan dan

manusia (Nugroho, 2016: 181). Manusia adalah makhluk termulia diantara

makhluk-makhluk yang lain dan dijadikan oleh Allah dalam sebaik-baiknya

bentuk, baik fisik maupun psikisnya, juga dilengkapi dengan potensi (fitrah)

Page 92: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

78

dan dapat dikembangkan secara optimal melalui proses pendidikan

(Muhaimin, 2008: 22)

Islam menganggap pendidikan sebagai proses yang suci untuk

merealisasikan tujuan asasi dalam kehidupan yaitu beribadah kepada Allah

dalam makna luas. Pendidikan dalam hal ini, merupakan salah satu bentuk

ibadah dalam Islam, yang ruang lingkupnya adalah alam semesta, porosnya

adalah manusia dan tujuannya adalah kehidupan yang beriman (Hafidz,

2009:45).

Dalam pendidikan Islam, pengertian pendidikan Islam sendiri adalah

proses pentarbiyahan yang mengarah pada pembentukan moral dan akhlak

yang baik. Pengertian tersebut sejalan dengan pengertian pendidikan Islam

dalam perpektif Ibnu Qayyim. Dimana pengertian pendidikan Islam dalam

perspektif Ibnu Qayyim mencakup dua hal, yaitu pendidikan tarbiyah qalb

(hati) dan tarbiyah badan.

Tujuan pendidikan Islam dalam konsep pendidikan Islam yang ingin

dicapai oleh pendidik maupun lembaga pendidikan ada lima yang dimana

kelima tujuan pendidikan ini telah mencakup tujuan pendidikan yang lain,

yaitu tujuan yang mencakup aspek fisik, sosial, spiritual, tingkah laku dan

intelektual. Sedangkan tujuan pendidikan yang dirumuskan oleh Ibnu Qayyim

al Jauziyyah ada empat, yaitu tujuan yang mencakup pada jismiyah (badan),

tujuan akhlakiyah (akhlak), tujuan fikriyah (akal), dan tujuan maslakiyah

(skill). Tujuan pendidikan Islam dalam perspektif Ibnu Qayyim ini masih

Page 93: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

79

sejalan dengan rumusan tujuan pendidikan Islam. Namun, untuk tujuan sosial

dan ruh, beliau tidak memasukkannya dalam tujuan pendidikan, melainkan

dalam sasaran pendidikan Islam.

Sasaran pendidikan perspektif ibnu Qayyim al Jauziyyah diantaranya

yaitu, tarbiyah imaniyah, tarbiyah ruhiyah, tarbiyah fikriyah, tarbiyah

athifiyah (perasaan), tarbiyah khulukiyah (akhlak), tarbiyah ijtimaiyah,

tarbiyah iradiyah (kehendak), tarbiyah badaniyah, tarbiyah riyadhah, dan

tarbiyah jinsiyah. Sedangkan dalam pendidikan Islam, sasaran pendidikan ada

empat, yaitu pendidikan keimanan, pendidikan akhlak, pendidikan intelektual,

dan pendidikan sosial. Maka, sasaran pendidikan dalam perspektif Ibnu

Qayyim ini masih sejalan dengan konsep pendidikan Islam. Pada sasaran

pendidikan ini Ibnu Qayyim menambahkan tarbiyah ruhiyah, tarbiyah

athifiyah (perasaan), tarbiyah iradiyah (kehendak), tarbiyah badaniyah,

tarbiyah riyadhah, dan tarbiyah jinsiyah.

Dalam konsep pendidikan Islam, peserta didik adalah individu yang

sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan fitrahnya

masing-masing. Peserta didik tidak hanya dianggap sebagai objek pendidikan,

namun juga sebagai subjek pendidikan. Peserta didik dapat diperlakukan

dengan cara mengikutsertakan peserta didik dalam proses memecahkan

masalah-masalah yang ada dalam kegiatan belajar mengajar. Dan pendidik

sebagai orang-orang yang bertanggungjawab atas perkembangan potensi yang

dimiliki oleh peserta didik baik itu dalam potensi kognitif, afektif maupun

Page 94: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

80

psikomotorik. Pendidik memegang peran penting dalam perkembangan

potensi yang dimiliki peserta didik. Sedangkan dalam perspektif Ibnu

Qayyim, dalam konsep peserta didik dan pendidik, Ibnu Qayyim menekankan

bahwa pembinaan dan pengarahan seorang pendidik dianggap sangat penting

dalam proses pembelajaran agar materi atau ilmu yang disampaikan oleh

pendidik dapat diterima dan diserap dengan baik oleh peserta didik. Untuk itu,

peserta didik dan pendidik yang dirumuskan oleh Ibnu Qayyim ini sangat

sejalan dengan konsep pendidikan Islam.

2. Analisis Terhadap Pendidikan Islam di Indonesia Masa Kini

Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) yang melakukan sensus

penduduk pada tahun 2010, Indonesia memiliki populasi penduduk beragama

Islam 207 juta lebih. Banyaknya populasi penduduk Islam ini menjadikan

Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk Islam terbanyak di

dunia. Sayangnya, banyaknya penduduk Islam di Indonesia ini belum mampu

menunjukkan kontribusinya ditengah pergumulan negara ini yang masih

dalam proses membangun (Indra, 2005: 157).

Pendidikan saat ini menjadi isu penting di Indonesia. Peran pendidikan

sangat mendukung dalam peningkatan kreativitas peserta didik. Peserta didik

yang kreatif sangat mendukung dalam peningkatan skill mereka, sehingga

peserta didik diharapkan, setelah mereka terjun ke masyarakat dapat

mengembangkan life skill-nya yang diperlukan untuk berkompetisi dalam

persaingan global. Pendidikan islam sebagai subsistem pendidikan nasional

Page 95: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

81

merupakan salah pengembang misi untuk mengembangkan kualitas dan

kepribadian manusia secara utuh. Keberhasilan pendidikan Islam akan

membantu keberhasilan pendidikan nasional (Lestari, 2010: 59-62).

Secara historis, pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam di

Indonesia sangat terkait erat dengan kegiatan dakwah Islamiyah. Pendidikan

Islam berperan sebagai mediator dimana ajaran Islam dapat disosialisasikan

kepada masyarakat dalam berbagai tingkatan. Melalui pendidikan inilah,

masyarakat Indonesia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran

Islam sesuai dengan ketentuan Al Qur‟an dan Al Sunnah (Nata, 2003: 1).

Keberadaan pendidikan Islam sebagai pendidikan ketuhanan menjadikannya

berjalan selaras dengan jalan yang digariskan Islam sebagai agama dengan

maknanya yang luas, Islam sebagai agama kehidupan dunia dan akhirat, Islam

sebagai agama yang komprehensif mencakup seluruh masalah kehidupan,

menyangkut kebutuhan individu, masyarakat manusia seluruhnya (Hafidz,

2009:33).

Era globalisasi yang sudah dimulai pada masa kini ternyata telah

memberikan dampak yang cukup besar dalam bidang pendidikan di seluruh

dunia termasuk pendidikan Islam di Indonesia. Industri telah menghasilkan

berbagai alat-alat yang dapat memudahkan kehidupan manusia. Seharusnya

dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih ini mampu untuk

mengatasi berbagai permasalahan dalam hidup, namun pada kenyataannya

dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih ini

Page 96: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

82

tak mampu untuk menumbuhkan moral atau akhlak yang baik. Bahkan kini di

Indonesia ini sendiri mengalami kemerosotan moral yang telah berada dalam

tingkatan yang mengkhawatirkan.

Saat ini banyak terjadi kenakalan remaja, tawuran antar peserta didik

dan tindak kejahatan yang dilakukan oleh peserta didik. Bahkan hal ini terjadi

pada peserta didik yang masih menginjak usia tiga belas tahun atau duduk di

bangku SMP (Sekolah Menengah Pertama). Hal ini mengisyaratkan bahwa

peserta didik-peserta didik saat ini kurang dalam hal moral dan akhlak. Untuk

itu dibutuhkan pendidikan akhlak atau karakter sedini mungkin. Dan

pendidikan Islam memegang peran penting dalam memberikan pendidikan

karakter.

Pada kenyataannya, pendidikan Islam sering dikesampingkan jika

dibandingkan dengan pendidikan umum lainnya. Hal ini dikarenakan

kurangnya minat peserta didik terhadap peserta didikan pendidikan Islam.

Kurangnya minat peserta didik ini bukan tanpa alasan. Peserta didik merasa

kurang tertarik dengan peserta didikan pendidikan Islam ini salah satu

alasannya adalah karena metode yang digunakan dalam penyampaian materi

peserta didikan terkesan monoton bagi peserta didik. Metode yang digunakan

adalah metode tradisional.

Di zaman yang sudah modern ini seharusnya metode yang digunakan

oleh pendidik adalah metode yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Banyak alat-alat yang canggih dan media-media yang dirasa lebih baik

Page 97: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

83

digunakan. Kekreatifan seorang guru dituntut disini untuk dapat memilih

metode yang sesuai dengan peserta didik maupun dengan perkembangan

zaman. Sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh

peserta didik.

Pada dasarnya untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang ingin

dicapai diperlukan sistem pendidikan pendidikan Islam yang tidak hanya baik

namun juga sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Analisis Terhadap Pendidikan Islam Perspektif Ibnu Qayyim al

Jauziyyah dan relevansinya dengan Pendidikan Islam di Indonesia Masa

Kini

Untuk menghadapi permasalahan pendidikan Islam di Indonesia pada

era globalisasi saat ini dibutuhkan pemberian pendidikan yang sesuai dengan

ajaran Islam diberikan kepada anak sejak dini. Dimana pendidikan yang

diberikan kepada peserta didik tidak hanya mengenai kognitif (pengetahuan)

saja. Dan hal ini sesuai dengan pendidikan Islam dalam perspektif Ibnu

Qayyim al Jauziyyah yang dimana dapat diterapkan di Indonesia. Relevansi

pendidikan Islam perspektif Ibnu Qayyim al Jauziyyah dengan Pendidikan

Islam di Indonesia ini, diantaranya:

a. Era digital ini memberikan dampak pada dunia pendidikan dimana kini

pendidikan lebih mengutamakan pada transfer of knowledge saja.

Sedangkan pendidikan akhlak dan moral dikesampingkan dan cenderung

diabaikan. Untuk itu, istilah pendidikan yang diberikan oleh Ibnu Qayyim

Page 98: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

84

al Jauziyyah ini relevan saat ini, sehingga pemikiran pendidikan Ibnu

Qayyim ini dapat mengembalikan makna pendidikan yang sebenarnya dan

tidak hanya sebatas pemberian pengetahuan saja.

b. Tujuan pendidikan yang ditawarkan oleh Ibnu Qayyim pun relevan

dengan tujuan pendidikan Islam di Indonesia saat ini, dimana Ibnu

Qayyim menawarkan tujuan pendidikan yang berkaitan pembinaan dengan

badan, akal, akhlak, dan skill. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan

Islam di Indonesia saat ini yang bertujuan untuk memberikan pendidikan

tidak hanya kognitif saja, melainkan juga memberikan pendidikan afektif

dan juga psikomotorik.

c. Pemikiran pendidikan Islam dalam perspektif Ibnu Qayyim mengenai

fitrah seseorang dan perkembangan anak memiliki dampak yang baik bagi

pendidikan Islam di Indonesia saat ini. Mengetahui fitrah atau potensi

anak itu satu hal yang penting, dengan mengetahui fitrah atau potensi atau

bakat yang dimiliki dapat dilakukan pengarahan, perhatian khusus, dan

pengoptimalan terhadap fitrah anak tersebut.

d. Pemikiran Ibnu Qayyim mengenai materi pendidikan atau sasaran

pendidikan Islam tidak hanya mengacu pada aspek kognitif, afektif dan

psikomotrik saja, namun juga memperhatikan mengenai aspek

pemantapan keimanan dan ketaqwaan. Dimana Ibnu Qayyim menawarkan

materi-materi pendidikan yang diantaranya, yaitu tarbiyah imaniyah,

tarbiyah ruhiyah, tarbiyah fikriyah, tarbiyah athifiyah (perasaan),

Page 99: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

85

tarbiyah khulukiyah (akhlak), tarbiyah ijtimaiyah, tarbiyah iradiyah

(kehendak), tarbiyah badaniyah, tarbiyah riyadhah, dan tarbiyah jinsiyah

e. Perilaku, adab, dan sifat yang harus dimiliki oleh seorang pengajar atau

pendidik yang Ibnu Qayyim apabila dilaksanakan oleh pendidik di

Indonesia saat ini dapat mengefektifkan kegiatan belajar mengajar. Tidak

hanya pendidikan, namun Ibnu Qayyim juga menyampaikan bagaimana

perilaku, sifat dan adab seorang peserta didik terhadap pendidik. Rumusan

pendidik dan juga peserta didik yang disampaikan oleh Ibnu Qayyim ini

relevan dengan rumusan pendidik dan peserta didik yang berada di

Indonesia saat ini.

Berdasarkan pemaparan diatas, pemikiran Ibnu Qayyim Al Jauziyyah

mengenai pendidikan Islam sangat relevan untuk diaplikasikan dalam

pendidikan Islam yang ada di Indonesia, karena pemikiran Ibnu Qayyim al

Jauziyyah tersebut masih sesuai dengan tuntutan zaman modern saat ini. Hal

ini merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

pendidikan Islam saat ini yang tengah mengalami penurunan.

Page 100: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan beberapa uraian di atas, maka penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa:

1. Konsep pendidikan agama Islam dalam perspektif Ibnu Qayyim al Jauziyyah

dijelaskan bahwa pendidikan agama Islam meliputi tarbiyah qalb dan tarbiyah

badan. Konsep pendidikan agama Islam dalam perspektif Ibnu Qayyim al

Jauziyyah tidak hanya memusatkan pendidikan pada aspek kognitif, afektif

dan psikomotorik saja, namun juga memberikan pendidikan ketakwaan dan

keimanan pula. Konsep pendidikan Islam dalam perspektif Ibnu Qayyim ini

sejalan dengan konsep pendidikan Islam.

2. Pendidikan agama Islam di Indonesia saat ini sudah berjalan dengan baik

terlebih dalam pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian

Agama. Karena lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan

Kementerian agama memiliki banyak jam pelajaran pendidikan agama Islam

yang dibadi ke dalam banyak mata pelajaran yang diantaranya yaitu, Akidah

Akhlak, Al Qur‟an Hadits, BTA, Bahasa Arab dan lain sebagainya.

Sedangkan dalam pendidikan agama Islam dalam lembaga pendidikan umum

dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih kurang, karena

kurangnya jam pelajaran dimana mata pelajaran pendidikan agama Islam saat

ini hanya memiliki jam pelajaran tiga jam saja.

Page 101: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

87

3. Relevansi konsep pendidikan agama Islam dalam perspektif Ibnu Qayyim al

Jauziyyah dengan pendidikan agama Islam yang ada di Indonesia pada era

globalisasi ini adalah dalam perspektif Ibnu Qayyim, pendidikan tidak hanya

pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, namun juga ketakwaan dan

keimanan. Konsep pendidikan agama Islam dalam perspektif Ibnu Qayyim ini

sesuai dengan pendidikan Islam di Indonesia saat ini dimana dibutuhkan

peningkatan ketakwaan dan keimanan. Sehingga lembaga pendidikan tidak

hanya memberikan lulusan yang pandai dalam akademik, namun juga lulusan

yang memiliki akhlak mulia dan ketrampilan yang mumpun juga lulusan yang

beriman.

Page 102: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

88

B. Saran-Saran

Beberapa saran yang dapat penulis tujukan kepada:

1. Kepada lembaga pendidikan

Lembaga pendidikan merupakan suatu sarana yang dimana terdapat interaksi

antara pendidik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar, maka

lembaga pendidikan dituntut untuk mampu memberikan pendidikan Islam

yang baik dan sesuai dengan ajaran Islam agar dapat mencetak lulusan yang

tak hanya baik dalam bidang akademik namun juga memiliki akhlak dan

moral yang baik pula.

2. Kepada pendidik

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan salah satu rujukan dalam

mengajarkan pendidikan Islam kepada peserta didik sehingga dapat

diterapkan dengan baik dalam kehidupan keluarga, sekolah maupun

masyarakat.

Page 103: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hijazy, Hasan bin Ali Hasan. 2001. Manhaj Tarbiyah Ibnu Qayyim.

Terjemahan Muzaidi Hasbullah. Jakarta : Al-Kautsar

Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. 2006. Tuhfatul Maudud Bi Akmamil Maulud:

Bingkisan Kasih Untuk si Buah Hati. terjemahan Abu Umar Basyir

al-Maedan. Solo: Pustaka Arafah

Al-Jauziyyah, Ibnu Qayyim. 2007. Al-Jawab Al-Kafi: Mengetuk Pintu

Ampunan Meraih Berjuta Anugerah. terjemahan Futuhal Arifin.

Jakarta : Gema Madinah Makkah Pustaka.

Al-Jauziyyah, Ibnu Qayyim. 2009. Kunci Surga: Mencari Kebahagiaan

Dengan Ilmu. terjemahan Abdul Matin dan Salim Rusydi Cahyono.

Solo : Tiga Serangkai.

Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. 2008. Al-Fawaid Menuju Pribadi Takwa. terjemahan

Munirul Abidin. Jakarta: Al-Kautsar.

Arikunto, Suharismi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aziz, Safrudin. 2015. Pemikiran Pendidikan Islam: Kajian Tokoh Klasik dn

Kontemporer. Yogyakarta: KALIMEDIA.

Azizah, Nur. 2015. Konsep Pendidikan Akhlak: Studi Surat Al Furqon Ayat 63-64

dan Implementasinya dalam Pembentukan Kepribadian Muslim.

Surabaya: UIN Sunan Ampel.

Daulay, Haidar Putra. 2004. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional

di Indonesia. Jakarta: Kencana.

Depag. 2008. Al Qur‟an dan Terjemah. Semarang: CV. TOHA PUTRA.

Farid, Syaikh Ahmad. 2006. 60 Biografi Ulama Salaf. Jakarta: PUSTAKA AL-

KAUTSAR.

Hafidz, Muhammad & Kastolani. 2009. Pendidikan Islam: Antara Tradisi dan

Modernitas. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Indra, Hasbi. 2005. Pendidikan Melawan Globalisasi. Jakarta: RIDAMULIA.

Page 104: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

Laksana, Sigit Dwi. 2016. Integrasi Empat Pilar Pendidikan (Unesco) dan Tiga

Pilar Pendidikan Islam. 6(1): 46.

Langgulung, Hasan. 2001. Pendidikan Islam dalam Abad ke-21. Jakarta: Radar

Jaya Offset.

Lestari, S & Ngatini. 2010. Pendidikan Islam Kontekstual. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Mansur. 2004. Sejarah Sarekat Islam dan Pendidikan Bangsa. Yogyakarta

Pustaka Pelajar.

Mufron, Ali. 2013. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Aura Pustaka.

Mujtahid. 2011. Reformasi Pendidikan Islam. Malang: UIN-MALIKI PRESS

(ANGGOTA IKAPI).

Nata, Abuddin. 2003. Manajemen Pendidikan. Jakarta: PRENADA MEDIA.

Roqib, Moh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam: Pengembangan Pendidikan Integratif

di Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta.

Saikhu, Ach. 2001. Pendidikan Islam di Indonesia (Suatu Kajian Upaya

Pemberdayaan). 1(2): 66.

Shofan, Moh. 2004. Pendidikan Berparadigma Profetik. Yogyakarta: IRcISOD

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif-Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susanto, A. 2009. Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: AMZAH.

Syafaruddin, dkk. 2014. Ilmu Pendidikan Islam : Melejitkan Potensi Budaya

Umat. Jakarta: Hijri Pustaka Utama.

Page 105: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

LAMPIRAN

Page 106: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

SURAT TUGAS PEMBIMBING

Page 107: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

Page 108: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

SATUAN KETERANGAN KEGIATAN

Nama : Nia Kurniawati Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

NIM : 111-14-141 Dosen PA : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai

1 OPAK STAIN SALATIGA 2014

“Aktualisasi Gerakan Mahasiswa yang

Beretika, Disiplin, dan Berfikir Terbuka ”

.

18-19

Agustus

2014

Peserta

3

2 OPAK JURUSAN TARBIYAH STAIN

SALATIGA 2014

“Aktualisasi Karakter sebagai Pembentuk

Generasi yang Religius, Educative, dan

Humanis”.

20-21

Agustus

2014

Peserta

3

3 Orientasi Dasar Keislaman (ODK)

“Pemahaman Islam Rahmatan Lil „Alamin

sebagai Langkah Awal Menjadi

Mahasiswa Berkarakter”.

21 Agustus

2014

Peserta

2

4 Achievement Motivation Training (AMT)

“Dengan AMT Semangat Menyongsong

Prestasi”.

23 Agustus

2014

Peserta

2

5 UPT PERPUSTAKAAN STAIN

SALATIGA

“LIBRARY USER EDUCATION

(Pendidikan Pemustaka)”.

28 Agustus

2014

Peserta

2

Page 109: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

6 CEC dan ITTAQO

“SIBA - SIBI Training UTS Semester

Ganjil Tahun 2014”

26 Oktober

2014

Peserta

2

7 Seminar Nasional

“Berkontribusi Untuk Negara Melalui

Televisi/TV”

5 November

2014

Peserta

8

8 HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM

STUDI PERBANKAN SYARIAH S-1

STAIN SALATIGA

“Training and TOEFL Test”

8-9

November

2014

Peserta

3

9 Talkshow Pra Nikah LDK STAIN Salatiga

“Menjemput Jodoh Impian”

9 November

2014

Peserta

2

10 Pondok Pesantren Al Hasan

“Maulud Nabi”

14 Januari

2015

Panitia

4

11 Seminar Nasional

“Pemuda Peradaban Islam dan

Kemandirian”

2 September

2015

Peserta

8

12 Pondok Pesantren Al Hasan

“Maulud Nabi”

30 Januari

2016

Panitia

2

13 Seminar Nasioal HMI

“Pembangunan Karakter Bangsa Upaya

Mewujudkan Generasi Muda yang

Berbudaya untuk Indonesia Bermartabat”.

9 April

2016

Peserta

8

Page 110: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

14 Seminar Nasional HMJ PAI IAIN Salatiga

“Pendidikan Agama Menjadi Pelopor

Kebangkitan Nasional Era Modern”.

21 Mei

2016

Peserta

8

15 Seminar Internasional

“Petani Untuk Negeri”

24

September

2016

Peserta

8

16 Seminar Nasional

“Reaktualisasi Hadis dalam Kehidupan

Berbangsa dan Berbudaya”.

19 Oktober

2016

Peserta

8

17 Seminar Online

“Tips and Trick Student Exchange”

14 Oktober

2017

Peserta 2

18 Seminar Nasional dan Workshop Literasi

“Merawat NKRI dengan Membangun

Budaya Literasi”

13 April

2018

Peserta

8

19 International Class Program State Institute

for Islamic Studies Salatiga

“Art and Language Exhibition 2018

Entitled “Sumpah Abimanyu””

25 April

2018

Peserta

8

20 EDULIGHT

“TOEFL Training Edulight and IAIN

Salatiga”

5 Mei 2018 Peserta

2

21 EDULIGHT

“TOEFL Test Edulight and IAIN Salatiga”

6 Mei 2018 Peserta

2

22 Seminar Nasional UKM ITTAQO

“Tantangan dan Prospek Pembelajaran

Bahasa Arab di Era Kekinian”

12 Mei

2018

Peserta

8

Page 111: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian
Page 112: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian

2

BIOGRAFI PENULIS

Nama : Nia Kurniawati

Tempat, Tanggal Lahir : Salatiga, 18 Desember 1995

Agama : Islam

Alamat : Jl. Nusantara 2 Rt 06 Rw 07 Canden,

Kel. Kutowinangun Lor, Kec. Tingkir, Salatiga

Riwayat Pendidikan formal:

1. Tamatan : TK Islam Teladan Tarbiyatul Banin II Tahun 2002

2. Tamatan : SD Kutowinangun 09 Salatiga Tahun 2008

3. Tamatan : SMP N 02 Salatiga Tahun 2011

4. Tamatan : MAN Salatiga Tahun 2014

5. Kuliah Strata Satu (S1) Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga sejak tahun 2014 sampai sekarang.

Page 113: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian
Page 114: KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... - IAIN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4264/1/skripsi fix.pdfKONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERSPEKTIF ... terbentuknya kepribadian