kepmenpan2003_139

28
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 139 /KEP/M.PAN/11/2003 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOKTER DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dengan bertakunya Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, dipandang pertu mengatur kembati Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 167/1997 tentang Jabatan Fungsionat Dokter dan Angka Kreditnya; b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a di atas, dipandang pertu menetapkan kembali ketentuan tentang Jabatan Fungsionat Dokter dan Angka Kreditnya dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. : 1. Undang undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- pokok Kepegawaian, sebagaimana tetah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsionat Pegawai Negeri Sipil; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan; 1

description

kepmenpan2003 139 berisi tentang keputuswan mentri

Transcript of kepmenpan2003_139

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 139 /KEP/M.PAN/11/2003

TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOKTER DAN ANGKA KREDITNYA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

Menimbang

Mengingat

: a. bahwa dengan bertakunya Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, dipandang pertu mengatur kembati Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 167/1997 tentang Jabatan Fungsionat Dokter dan Angka Kreditnya;

b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a di atas, dipandang pertu menetapkan kembali ketentuan tentang Jabatan Fungsionat Dokter dan Angka Kreditnya dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.

: 1. Undang undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana tetah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999;

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;

3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsionat Pegawai Negeri Sipil;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;

1

7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana tetah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;

11. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

12. Keputusan Presiden Nomor 101 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2002;

13. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002.

Memperhatikan • 1. Usul Menteri Kesehatan dengan suratnya Nomor 1429/Menkes /X/2003 tanggat 3 Oktober 2003;

2. Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan suratnya Nomor K.26-14/V.141-9/87 tanggal 31 Oktober 2003.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOKTER DAN ANGKA KREDITNYA.

2

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan ; 1. Dokter, adatah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,

wewenang dan hak secara penuh ()Leh pejabat yang berwenang untuk metakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan.

2. Pelayanan kesehatan, adalah bentuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam upaya pencegahan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan akibat penyakit, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, serta pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan:

3. Sarana pelayanan kesehatan, adalah tempat yang digunakan untuk menyetenggarakan upaya kesehatan, yaitu Rumah Sakit, Puskesmas, Poliklinik, dan atau Unit Kesehatan lainnya.

4. Angka kredit, adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan /atau akumulasi butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Dokter dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.

5. Tim penitai angka kredit, adatah tim penitai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menitai prestasi kerja Dokter.

BAB II RUMPUN JABATAN, INSTANSI PEMBINA, KEDUDUKAN

DAN TUGAS POKOK

Pasal 2

(1) Jabatan fUngsionat Dokter termasuk datam rumpun kesehatan.

(2) Instansi pembina jabatan fungsionat Dokter adatah Departemen Kesehatan.

Pasal 3

(1) Dokter berkedudukan sebagai pelaksana teknis di bidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan dan instansi di War Departemen Kesehatan.

(2) Dokter sebagaimana dimaksud datam ayat (1), adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipit.

3

Pasal 4

Tugas pokok Dokter, adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang metiputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.

BAB III UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN

Pasal 5

Unsur dan sub unsur kegiatan Dokter yang dinilai angka kreditnya terdiri dari: a. Pendidikan, meliputi :

1. Pendidikan formal dan mendapat gelar/ijazah; 2. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kesehatan dan

memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan (STTPL) atau sertifikat.

b. Pelayanan kesehatan, metiputi : 1. Penyembuhan penyakit; 2. Pemulihan kesehatan akibat penyakit; 3. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan pencegahan penyakit; 4. Pembuatan catatan medik untuk pasien rawat jatan dan rawat inap; 5. Petayanan kesehatan lainnya untuk masyarakat; 6. Pembinaan peran serta masyarakat datam rangka kemandirian di bidang

kesehatan;

c. Pengabdian pada masyarakat, metiputi ; 1. Pelaksanaan kegiatan bantuan /partisipasi kesehatan; 2. Pelaksanaan tugas lapangan di bidang kesehatan; 3. Pelaksanaan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu.

d. Pengembangan profesi, meliputi ; 1. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang kesehatan; 2. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang kesehatan; 3. Pembuatan buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di

bidang kesehatan; 4. Penemuan teknotogi tepat guna di bidang kesehatan.

e. Penunjang tugas Dokter, meliputi : 1. Pengajar/Pelatih dalam bidang kesehatan; 2. Peran serta datam kegiatan seminar/tokakarya di bidang kesehatan; 3. Keanggotaan datam organisasi profesi Dokter; 4. Keanggotaan datam Tim Penitai Jabatan Fungsional Dokter; 5. Perotehan gelar kesarjanaan lainnya; 6. Perolehan piagam kehormatan.

4

BAB IV JENJANG JABATAN DAN PANGKAT

Pasal 6

(1) Jenjang jabatan Dokter dari yang terendah sampai dengan tertinggi yaitu : a. Dokter Pertama; b. Dokter Muda; c. Dokter Madya;

d. Dokter Utama.

(2) Jenjang pangkat Dokter sebagaimana dimaksud datam ayat (1), sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu :

a. Dokter Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, gotongan ruang III/b.

b. Dokter Muda, terdiri dari: 1. Penata, golongan ruang 111/c; 2. Penata Tingkat I, gotongan ruang 111/d.

c. Dokter Madya, terdiri dari: 1. Pembina, golongan ruang IV/a; 2. Pembina Tingkat I, gotongan ruang IV/b; 3. Pembina Utama Muda, gotongan ruang IV/c.

d. Dokter Utama, terdiri dari: 1. Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d; 4. Pembina Utama, golongan ruang IV/e.

(3) Jenjang pangkat untuk masing-masing jabatan Dokter sebagaimana dimaksud datam ayat (2) adatah jenjang pangkat dan jabatan sesuai jumlah angka kredit yang dimitiki sebagaimana dimaksud datam Lampiran II.

(4) Penetapan jenjang jabatan Dokter ditetapkan sesuai dengan jumtah angka kredit yang dimitiki.

BAB V RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI

Pasal 7

(1) Rincian kegiatan Dokter sesuai dengan jenjang jabatan adalah sebagai berikut:

a. Dokter Pertama, yaitu: 1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama; 2. Melakukan petayanan spesiatistik rawat jalan tingkat pertama; 3. Metakukan tindakan khusus tingkat sederhana oteh Dokter umum; 4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oteh Dokter umum; 5. Metakukan tindakan spesiatistik tingkat sederhana; 6. Metakukan tindakan spesiatistik tingkat sedang;

5

7. Melakukan tindakan darurat medik/pertotongan pertama pada kecelakaan (P3K) tingkat sederhana;

8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap; 9. Metakukan pemulihan mental tingkat sederhana; 10. Melakukan pemulihan mental kompteks tingkat I; 11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana; 12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I; 13. Metakukan pemeliharaan kesehatan Ibu; 14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita; 15. Metakukan pemeliharaan kesehatan anak; 16. Melakukan petayanan keluarga berencana; 17. Melakukan pelayanan imunisasi; 18. Melakukan pelayanan gizi; 19. Mengumpulkan data datam rangka pengamatan epidemiologi

penyakit; 20. Melakukan penyuluhan medik; 21. Membuat catatan medik rawat jalan; 22. Membuat catatan medik rawat inap; 23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau ketuar; 24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam; 25. Menguji kesehatan individu; 26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan; 27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana; 28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I; 29. Menjadi saksi ahli; 30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan; 31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium; 32. Melakukan tugas jaga panggilan/on call; 33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit; 34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien; 35. Metakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan

tingkat sederhana.

b. Dokter Muda, yaitu: 1. Melakukan pelayanan medik umum konsul pertama; 2. Melakukan pelayanan spesiatistik konsul pertama; 3. Melakukan pelayanan spesiatistik konsultan; 4. Melakukan tindakan khusus kompleks tingkat I oleh Dokter umum; 5. Melakukan tindakan spesialistik kompleks tingkat I; 6. Melakukan tindakan medik spesialistik konsultan; 7. Melakukan tindakan darurat medik/P3K tingkat sedang; 8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap; 9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana; 10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I; 11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana; 12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I; 13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu; 14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita; 15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak; 16. Melakukan petayanan ketuarga berencana;

6

17. Melakukan pelayanan imunisasi; 18. Melakukan pelayanan gizi; 19. Mengolah data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit; 20. Melakukan penyuluhan medik; 21. Membuat catatan medik pasien rawat jalan; 22. Membuat catatan medik pasien rawat inap; 23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar; 24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam; 25. Menguji kesehatan individu; 26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan; 27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana; 28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I; 29. Menjadi saksi ahli; 30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan; 31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium; 32. Melakukan tugas jaga panggilan/on call; 33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit; 34. Metakukan tugas jaga di tempat sepi pasien; 35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat

sedang.

c. Dokter Madya, yaitu: 1. Melakukan pelayanan spesialistik konsuttan; 2. Melakukan tindakan khusus kompleks tingkat II oleh Dokter umum; 3. Melakukan tindakan spesialistik kompleks tingkat II; 4. Melakukan tindakan medik spesialistik konsuttan; 5. Metakukan tindakan darurat medik/P3K kompleks tingkat I; 6. Metakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap; 7. Melakukan pemulihan mental tingkat sedang; 8. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat II; 9. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat II; 10. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat sedang; 11. Menganalisis data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit; 12. Melakukan penyuluhan medik; 13. Membuat catatan medik pasien rawat jalan; 14. Membuat catatan medik pasien rawat inap; 15. Metayani atau menerima konsultasi dari War atau keluar; 16. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam; 17. Menguji kesehatan individu; 18. Menjadi Tim Penguji Kesehatan; 19. Melakukan visum et repertum tingkat sedang; 20. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat H; 21. Menjadi saksi ahli; 22. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan; 23. Melakukan otopsi tanpa pemeriksaan laboratorium; 24. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium; 25. Melakukan tugas jaga panggilan/on call; 26. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit; 27. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;

7

28. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan kompleks.

d. Dokter Utama, yaitu: 1. Melakukan pelayanan spesialistik konsultan; 2. Melakukan tindakan khusus kompleks tingkat Ill oleh Dokter umum; 3. Melakukan tindakan spesialistik kompleks tingkat 4. Melakukan tindakan medik spesialistik konsultan; 5. Melakukan tindakan darurat medik/P3K kompleks tingkat 6. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap; 7. Melakukan pemulihan mental tingkat sedang; 8. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat 9. Melakukan pemulihan fisik tingkat sedang; 10. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat H; 11. Melakukan penyuluhan medik; 12. Membuat catatan medik pasien rawat jatan; 13. Membuat catatan medik pasien rawat inap; 14. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar; 15. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam; 16. Menguji kesehatan individu; 17. Menjadi Tim Penguji Kesehatan; 18. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat II; 19. Melakukan visum et repertum tingkat sedang; 20. Menjadi saksi ahli; 21. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan; 22. Melakukan otopsi tanpa pemeriksaan laboratorium; 23. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium; 24. Melakukan tugas jaga panggilan/on call; 25. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit; 26. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien; 27. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan kompleks

tingkat I.

(2) Dokter yang melaksanakan tugas: a. Pada daerah konflik/rawan/daerah penyakit menular; b. memimpin satuan unit pelayanan kesehatan (Kepala

Puskesmas/SMF/Poliklinik); c. Pengabdian pada masyarakat; d. Kegiatan pengembangan profesi; dan e. Penunjang tugas Dokter, diberikan nilai angka kredit sebagaimana

tersebut dalam Lampiran I.

Pasal 8

Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Dokter yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), maka Dokter yang berada satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit pelaksana teknis/unit kerja yang bersangkutan.

8

Pasal 9

Penilaian angka kredit pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ditetapkan sebagai berikut:

1. Dokter yang melaksanakan tugas satu tingkat di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan sebagaimana tersebut dalam Lampiran I;

2. Dokter yang melaksanakan tugas satu tingkat di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap butir kegiatan sebagaimana tersebut dalam Lampiran L

Pasal 10

(1) Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit terdiri atas: a. Unsur utama; b. Unsur penunjang.

(2) Unsur utama terdiri atas: a. Pendidikan; b. Pelayanan kesehatan; c. Pengabdian masyarakat; d. Pengembangan profesi.

(3) Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas Dokter sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e.

(4) Rincian kegiatan Dokter dan angka kredit masing-masing unsur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran I.

Pasal 11

(1) Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat datam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat Dokter sebagaimana tersebut datam Lampiran II, dengan ketentuan:

a: Sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasat dari unsur utama; dan

b. Sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang.

(2) Dokter yang tetah memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang tetah ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, ketebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya.

(3) Apabita ketebihan jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) memenuhi jumtah angka kredit untuk kenaikan jabatan dua tingkat atau

9

(2)

lebih dari jabatan terakhir yang diduduki, maka Dokter yang bersangkutan dapat diangkat datam jenjang jabatan sesuai dengan jumtah angka kredit yang dimiliki, dengan ketentuan :

a. Sekurang-kurangnya tetah 1 (satu) tahun datam jabatan; b. Setiap unsur penitaian datam DP-3 sekurang-kurangnya bernitai baik

datam 1 (satu) tahun terakhir.

(4) Dokter yang telah mencapai angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi pada tahun pertama datam masa jabatan/pangkat yang didudukinya, pada tahun berikutnya diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20% (dua putuh persen) dari jumtah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan profesi

(5) Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Dokter Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b sampai dengan Dokter Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e, diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 (dua betas) angka kredit dad unsur pengembangan profesi.

(6) Dokter Utama pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e setiap tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatannya diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) dari kegiatan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan profesi.

Pasal 12

(1) Dokter yang secara bersama-sama membuat karya karya ilmiah di bidang kesehatan, pembagian angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut:

a. 60 % (enam putuh persen) bagi penulis utama;

b. 40 % (empat puluh persen) dibagi rata untuk semua penulis pembantu.

Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud datam ayat (1) huruf b, sebanyak-banyaknya terdiri dari 3 (tiga) orang.

BAB VI PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Pasal 13

Untuk ketancaran penitaian dan penetapan angka kredit, setiap Dokter diwajiWan mencatat dan menginventarisir seturuh kegiatan yang ditakukan.

Apabita hasit catatan atau inventarisasi seluruh kegiatan sebagaimana dimaksud datam ayat (1) dipandang sudah dapat memenuhi jumtah angka

10

kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat, secara hirarkhi Dokter dapat mengajukan usul penilaian dan penetapan angka kredit.

(3) Penilaian dan penetapan angka kredit Dokter ditakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 14

(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Dokter adalah sebagai berikut :

a. Menteri Kesehatan atau pejabat eselon I yang ditunjuk bagi Dokter Utama yang berada di tingkungan Departemen Kesehatan dan Instansi di liar Departemen Kesehatan.

b. Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan atau pejabat eselon II yang ditunjuk bagi Dokter Pertama sampai dengan Dokter Madya yang berada di lingkungan Departemen Kesehatan;

c. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi bagi Dokter Pertama sampai dengan Dokter Madya yang bekerja pada sarana pelayanan kesehatan Propinsi.

d. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bagi Dokter Pertama sampai dengan Dokter Madya yang bekerja pada sarana pelayanan kesehatan Kabupaten/Kota.

e. Pimpinan Unit Kerja Sarana Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon III) pada instansi pusat di luar Departemen Kesehatan bagi Dokter Pertama sampai dengan Dokter Madya yang bekerja pada unit kerja sarana pelayanan kesehatan masing-masing.

(2) Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibantu oleh :

a. Tim Penilai Jabatan Dokter Departemen bagi Menteri Kesehatan atau pejabat eselon I yang ditunjuk, selanjutnya disebut Tim Penilai Departemen.

b. Tim Penilai Jabatan Dokter Direktorat Jenderal bagi Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan atau pejabat eselon II yang ditunjuk, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Direktorat Jenderal;

c. Tim Penilai Jabatan Dokter Propinsi bagi Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, selanjutnya disebut Tim Penilai Propinsi.

d. Tim Penilai Jabatan Dokter Kabupaten/Kota bagi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Tim Penilai Kabypaten /Kota.

11

e. Tim Penitai Jabatan Dokter Unit Kerja Sarana Pelayanan Kesehatan bagi Pimpinan Unit Kerja Sarana Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon III) pada instansi pusat di tuar Departemen Kesehatan, setanjutnya disebut Tim Penitai Unit Kerja.

Pasal 15

(1) Anggota Tim Penilai jabatan Dokter, adalah Dokter dengan susunan sebagai berikut:

a. Seorang Ketua merangkap anggota; b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota; c. Seorang Sekretaris merangkap anggota; d. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota.

(2) Persyaratan untuk menjadi Anggota Tim Penitai adatah: a. Menduduki jabatan/pangkat serendah rendahnya sama dengan

jabatan/pangkat Dokter yang dinitai; b. Memitiki keahlian dan kemampuan untuk menitai prestasi kerja Dokter;

dan c. Dapat aktif melakukan penitaian.

(3) Apabita jumlah Anggota Tim Penitai sebagaimana dimaksud datam ayat (1) tidak dapat dipenuhi, anggota Tim Penitai dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain yang memiliki kompetensi untuk menitai prestasi kerja Dokter.

(4) Masa jabatan Tim Penitai adatah 3 (tiga) tahun.

(5) Apabita Tim Penitai Propinsi, Tim Penitai Kabupaten/Kota, Tim Penitai Unit Kerja betum dapat dibentuk karena betum memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penitaian prestasi kerja ditakukan oteh Tim Penitai Departemen/Tim Penilai Direktorat Jenderat.

(6) Pembentukan dan susunan keanggotaan Tim Penitai ditetapkan oleh:

a. Menteri Kesehatan atau pejabat eselon I yang ditunjuk untuk Tim Penitai Departemen;

b. Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan atau pejabat eselon II yang ditunjuk untuk Tim Penitai Direktorat Jenderat;

c. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, untuk Tim Penilai Propinsi;

d. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, untuk Tim Penilai Kabupaten / Kota;

e. Pimpinan Unit Kerja Sarana Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon III) pada instansi pusat di tuar Departemen Kesehatan, untuk Tim Penilai Unit Kerja.

Pasal 16

(1) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi Anggota Tim Penilai dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1(satu) masa jabatan.

(2) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang ikut dinilai , maka Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti.

Pasal 17

Tata kerja dan tats cara penitaian Tim Penilai ditetapkan oteh Menteri Kesehatan • setaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Dokter.

Pasal 18

Usul penetapan angka kredit Dokter diajukan oteh :

1. Direktur Jenderat Pelayanan Medik Departemen Kesehatan atau pejabat eselon II yang ditunjuk, Kepata Dinas Kesehatan Propinsi, Kepata Dinas Kesehatan Kab/Kota, Pimpinan Unit Kerja Sarana Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eseton III) pada instansi pusat di tuar Departemen Kesehatan, kepada Menteri Kesehatan atau pejabat eselon I yang ditunjuk untuk angka kredit Dokter Utama di lingkungan masing-masing.

2. Pejabat yang membidangi kepegawaian (serendah-rendahnya eseton II) kepada Direktur Jenderat Pelayanan Medik Departemen Kesehatan atau pejabat eseton H yang ditunjuk untuk angka kredit Dokter Pertama sampai dengan Dokter Madya di lingkungan masing-masing.

3. Pejabat yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan kepada Kepata Dinas Kesehatan Propinsi untuk angka kredit Dokter Pertama sampai dengan Dokter Madya di lingkungan masing-masing.

4. Pejabat yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan kepada Kepata Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk angka kredit Dokter Pertama sampai dengan Dokter Madya di lingkungan masing-masing.

Pejabat yang membidangi kepegawaian kepada Pimpinan Unit Kerja Sarana Pelayanan Kesehatan untuk angka kredit Dokter Pertama sampai dengan Dokter Madya di lingkungan masing- masing.

Pasal 19

(1) Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, digunakan untuk mempertimbang-kan kenaikan jabatan/pangkat Dokter sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

13

(2) Terhadap keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit tidak dapat diajukan keberatan oteh Dokter yang bersangkutan.

BAB VII PEJABAT YANG BERWENANG MENGANGKAT DAN MEMBERHENTIKAN DALAM DAN DARI JABATAN

Pasal 20

Pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari jabatan Dokter, adalah Pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIII

SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN

Pasal 21

(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Dokter, harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a Berijazah Dokter;

b Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda Tingkat I, gotongan ruang 111/b;

c Setiap unsur penitaian prestasi kerja dan petaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penitaian Petaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya benitai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

(2) Penetapan jenjang jabatan Dokter sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang diperoteh dari unsur utama dan unsur penunjang setelah ditetapkan ()Leh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

Pasal 22

Disamping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan Dokter dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Dokter sebagai berikut:

1. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan Dokter dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Dokter yang ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara setelah mendapat pertimbangan Kepata BKN;

2. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam jabatan Dokter dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Dokter yang ditetapkan oleh

14

Pejabat Pembina Kepegawaian masing-masing setelah mendapat persetujuan tertutis dad Men.PAN dan pertimbangan Kepala BKN.

Pasal 23

(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan Dokter dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut:

a Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22;

b Memiliki pengalaman dalam kegiatan pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;

c Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun dari jabatan terakhir yang didudukinya; dan

d Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan datam Daftar Penitaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya benilai balk dalam 1(satu) tahun terakhir.

(2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adatah sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjang jabatan Dokter ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

(3) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud ayat (2) ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang.

BAB IX PEMBEBASAN SEMENTARA,PENGANGKATAN KEMBALI, PEMBERHENTIAN DAN PERPINDAHAN DARI JABATAN

PasaI 24

(1) Dokter Pertama pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b sampai dengan Dokter Utama pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabita datam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak menduduki pangkat terakhir tidak dapat mengumputkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.

(2) Dokter Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e, dibebaskan sementara dari jabatan apabila setiap tahun sejak menduduki pangkat jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) dari pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan profesi.

(3) Disamping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) Dokter dibebaskan sementara pula dari jabatannya apabila:

15

a. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan pangkat.

b. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipit.

c. Ditugaskan secara penuh di War jabatan Dokter.

d. Menjatani cuti di tuar tanggungan negara, kecuati untuk persatinan keempat dan seterusnya.

e. Menjatani tugas betajar lebih dari 6 (enam) bulan.

Pasal 25

(1) Dokter yang tetah setesai menjatani pembebasan sementara sebagaimana dimaksud datam Pasat 24, dapat diangkat kembati datam jabatan Dokter.

(2) Pengangkatan kembati datam jabatan Dokter sebagaimana dimaksud datam ayat (1), dapat menggunakan angka kredit terakhir yang dimitiki dan dari prestasi kerja di bidang pelayanan kesehatan yang diperoteh setama tidak menduduki jabatan Dokter setetah ditetapkan oteh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

Pasal 26

Dokter diberhentikan dari jabatannya apabila:

1. Datam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana di maksud datam Pasat 24 ayat (1), tidak dapat mengumputkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; atau

2. Datam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana di maksud datam Pasal 24 ayat (2), tidak dapat mengumputkan angka kredit yang ditentukan; atau

3. Dijatuhi hukuman disiptin tingkat berat dan tetah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali hukuman disiptin tingkat berat berupa penurunan pangkat.

BAB X

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 27

Pembebasan sementara, pengangkatan kembati dan pemberhentian dari jabatan Dokter sebagaimana dimaksud datam Pasal 24, Pasal 25 dan Pasat 26 ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

16

Pasal 28

Untuk kepentingan dinas dan atau menambah pengetahuan, pengalaman dan pengembangan karier, Dokter dapat dipindahkan ke jabatan struktural atau jabatan fungsional lainnya sepanjang memenuhi ketentuan yang bertaku.

BAB XI KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 29

Keputusan pejabat yang berwenang tentang pengangkatan, kenaikan jabatan/pangkat, pembebasan sementara dan pemberhentian dalam dan atau dad jabatan Dokter yang ditetapkan sebelum keputusan ini, dinyatakan tetap bertaku, dan disesuaikan dengan keputusan ini.

Pasal 30

Prestasi kerja_ Dokter yang tetah dicapai/ditakukan oleh Dokter sanpai dengan ditetapkannya petunjuk petaksanaan Keputusan ini , dinitai berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 167/1997.

Pasal 31

(1) Dengan bertakunya Keputusan ini, maka nama dan jenjang jabatan Dokter yang ditetapkan datam Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 167/1997, disesuaikan ke datam nama dan jenjang jabatan sebagaimana dimaksud datam Keputusan ini.

(2) Penyesuaian jabatan menurut Keputusan ini didasarkan kepada tingkat pendidikan dan hash penetapan angka kredit yang terakhir.

BAB XII PENUTUP

Pasal 32

Apabita ada perubahan mendasar, sehingga ketentuan datam Keputusan ini dianggap tidak sesuai tagi, maka keputusan ini dapat ditinjau kembati.

Pasal 33

Petunjuk petaksanaan Keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Menteri Kesehatan dan Kepata Badan Kepegawaian Negara.

17

ENTERI APARATUR NEGARA

44/

Pasal 34

Dengan berlakunya keputusan ini, Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 167/1997 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya, dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 35

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan : di Jakarta Pada tanggal : 7 Nopember 2003

18

PELA

KSA

NA

.....

r...

Sem

ua J

enja

ng

Sem

ua J

enj

ang

. I

Due

War

enw

as

.

.

Sem

ua

Jen

iano

.

I

bue

Luar e

nuuas

I

I Se

mua

Jen i

ano

I •

..■ I b

uetu

ar en

was

I

a C

..—, co z E

' QJ (11 D

okt

er P

er t

ama

.

I

Do

kter

Mud

a

KI

•9

Do

kte

r P

ert

ama

U

I Do

kte

r M

u da

C

L Do

kter

Mu

da

I

eAp

ei Ja4.)foci

I

Do

kter

Uta

ma

I--

ewelia

d JaD

loo

1

Dok

ter

Per

tam

a

11141

Do

kter

Muda

I

1

Dok

ter

Ma d

va

I D

okt

er U

tam

a I

1I0

3bN

V)I9

NV

%.0

00Z

OS

T

ST

01 tO I11 IN ,-I

9T0`0

I z zo' o

E0'0

I vcro

vo'o I

90'0

80'0

SO%

I

Ir0

J 0

910 —1

-

lISV

H

ill

yezeri yezefl

1211.4P-l aS

Ser

tifik

at

[

le30.4!1-laS

I le)1011Ja

S

imiuw

as T

ia 1

0 a

sie

n_

Tia

p 10 p

asie

n

Tia

10 a

sien ua

ised or d

el I T

i ap 1

0 p

asie

n "T

iap

10 p

asie

n]

Tia

p 1

0 p

asie

n]

Tia

10 a

sien

[ua

ise o

r deth I T

iap 1

0 p

asie

n

rua

ised Or d

eLL1

ua!sed or d

eli,

BU

TIR

KE

GIA

TAN

Nr

1. D

okt

er

2 D

okt

or

3. L

am

anya

an

tara

48

1 -

64

0 j

am

1.

Me l

aku

kan

pe

laya

nan

me

dik

umum

a.

Raw

at J

ala

n T

ing

kat

Per

tam

a

2.

Mel

aku k

an p

ela

yan

an s

pes

ialis

tik

a. R

awa t

]cla

n T

ing

kat P

erta

ma

3.

Mel

aku

kan

pe

laya

nan

sp

esia

lis k

on

sult

an

c.

Kom

ple

ks t

ing

kat I

SUB

UN

SUR

In

B. P

en

didi

kan

da

n p

ela

tiha

n fu

ngsi

ona

l di b

idan

g k

eseh

atan

da

n m

emp

ero

leh

Sur

at T

anda

Ta

mat

Pen

did

ikan

da

n P

ela

tiha

n (S

TT

PL)

Y 10 >, C IL G C ro _c z

E dl ›...

C 01 c,_

4:e

insNn

I-4

PEN

DID

IKA

N

zz < < z 1— .:t >- =

It. Ir.!

UJ W0.. V

2 .1..1 I.1 0...I I..

RIN

CIA

N K

EGIA

TA

N J

AB

ATA

N F

UN

GSI

ON

AL

DO

KTE

R D

AN

AN

GK

A K

RED

IT

5

19

VN

VS)IY

13d

.....

N.

ewep

ad

Jarm

o Dokt

er

Pert

ama 1

Dokt

er M

uda

eApew Ja

pioa

L gweln 101°03

Dok

ter M

uda

I D

okte

r M

a dya

Do

kter

Uta

ma

_ I .

Dokt

er P

ert

a ma

.

Dokt

er M

uda

I D

okte

r M

a dya

.

Dok

ter

Uta

ma

I .

Dokt

er P

er ta

ma

I

Dok

ter

Mud

a Do

kter

Mad

ya

.

I D

okt

er U

tam

a

.

Dokt

e r

Pert

ama

L

Dokt

er M

u da

.

Dokt

er M

a dya

I .

I

Do k

ter

Uta

ma

I .

Dokt

er

Per t

ama 1

L Do

kter

Mu d

a

.

Dokt

er M

a dya

I

. .1

Do k

ter

Uta

ma

Dokt

e r

Pert

ama

.

Dok

ter

Mud

a I

110321N

V)19NV

VD

S0,0

1'0 I

9'0 ■••••1

90'0 60'0 £T

'0 I

t•O'0

10'0 E

EO

17'0

ZO'0

E0'0

SOl0

90'0

1710'0 £0'0

I

80'O

so'o

.

TIO

£'0

.

T7'U)

zo'o 00'0

11SVI-1 N

vniv

s T

iap

10 p

asie

n T

iaD

10

pas

ien

Tia

p 10

pas

ien

Tia

p 1

0 p

asie

n T

ia

10 la

sie

n

Tia

p 1

0 p

asie

n

I Tia

p 10

pas

ien

[ualsed

OT

dell

ualsed

ot def

t T

iap

10 p

asie

n

Tia

p 1

0 p

asie

n ualse

d 0

T d

eul T

iap

10 p

asie

n ualse

d O

T d

ell J T

iap

10 pa

sie

n

.

Tia

p 1

0 p

asie

n

Tia

p 1

0 p

asie

n ualse

d O

T dol

l T

iap

10 p

asie

n T

iap

10 p

asie

n

Tia

p 10 p

asie

n

Tia

p 10 pa

sie

n

Tia

p 1

0 p

asie

n T

iap

10 p

asien

Tia

p 1

0 p

asie

n T

iap

10 p

asie

n

BUTI

R K

EG

IAT

AN

vr.

b. T

ingk

at s

edan

g

6.

Mel

akuk

an t

inda

kan

med

ik s

pesi

alis

tik ko

nsu

kan

7.

Mel

akuk

an t

inda

kan

daru

rat

med

ik /

P3K

a.

Tin

gka

t S

eder

hana

b.

Tin

gkat

sed

ang

c.

Kom

plek

s ti

ngkat I

d.

Kom

plek

s ti

ngka

t II

B. M

elak

ukan

kun

jung

an (

v isi

te)

pada

pas

ien

raw

at M

ap

b. T

ingk

at s

eda

ng

2. M

elak

ukan

pem

ulih

an f

isik

a.

Tin

gkat

Sed

erha

na

ansNn ens

rn

c .3 2

14 Ad ,...3 c Cy

2

?. 2-. C7 2 o_ to

cci

UN

SU

R

rq

Z

20

PELA

KSA

NA

N

I eA

pew

m

um

ia 1)100

IeLueliaa

iapioa

epnw

I

I eA

pew

Do k

ter

Uta

ma

Dok

ter

Pe

rtam

a

Do

kter

Mu d

a I

Dok

ter

Per

tam

a D

o kte

r M

uda

I

Do k

ter

Per t

ama

I D

o kte

r M

u da

1

Dok

ter

Pert

ama

I D

o kte

r M

uda

Do k

ter

Per

tam

a 1

Dok

ter

Mud

a

Do k

ter

Pe

rtam

a

I D

okt

er M

uda

Do k

ter

Pe

r ta

ma

r epn

w iap

ioa

Dok

ter

Mad

y a

I

Do k

ter

Per t

ama

I D

okt

e r M

uda

Dok

ter

Mad

ya

I D

okte

r U

tam

a I

AN

GK

A

KR

EDIT

to

L0'0 60'0

S0'0

-

VO

80

0'0

9T0'0

800'0

910'0

800'0

910'0

800'0 91

0'0

900'0

Z10'0

600'0

8T

0'0

S0'0

Z'0

9'0

9'0

8'0

lISYN

NV

IILVS T

iap

10

pas i

en

I Tia

p 10

pas

ierT1

Tiap

10 pa

sien

T

iap

10 p

asie

n

Tiap

10 pa

sien

T

o.

10 .

asie

n

Tia.

10 I .

sien

I T

iap

10 p

asie

n

Tia

p 10

pas

ien

Tiap

10

pasi

en ua

ised 0

1 de

ll

[ua

ised 01 d

etl. I

uaised

01

11

ap 1

0 p a

sie n

Tia

p 10

pas

ien

[ua

ised 01 d

ell 1

uaised

01 dell

Liaised- 01

deul

uendei

ueAodei I uen

dei

ue

i el

L _

uendei

uend

ei

ue.iodel B

UTI

R K

EG

IATA

N

c. K

ompl

eks

ting

kat

I

1.

Mel

akuk

an p

emel

i har

aan

kese

hata

n ib

u

2.

Mel

a kuk

an p

emel

ihar

aan

kese

hata

n ba

y i d

an b

a lita

3.

Mel

akuk

a n p

eme

li har

aan k

eseh

atan

ana

k

4.

Me l

akuk

an p

e lay

anan

KB

5.

Mel

akuk

an p

elay

anan

im

un i

sasi

4. M

e lak

ukan

pel

aya n

an g

izi

5. M

e fak

ukan

pen

gam

a tan

ep

idem

iolo

gi p

e nya

kit

a.

Men

gum

pulk

an d

ata

b.

Men

golah

data

c.

Me n

gana

lisa

data

6. M

elak

ukan

pen

yulu

han

me d

ik

SU

B U

NSU

R

C CO

..0

RI 4, ara -1C L 2 S, m to ›.- I..

C IS to C E c U ro

.1-. C .c to CO

tut na cli c -c Cl = CU U

. I- UT C CU 0J 0) Cl_ -V la

Li

UN

SUR

21

VNVSN

Y13d

N.

I D

okte

r P

erta

ma

I

Dokt

er M

uda

I I

Dokt

er M

a dy a

1

i

I D

okt

er U

tam

a

.

Dokt

er

Per t

ama

I I ePnW

Ja1)100

I eAPeW

JaP100

.

1

I D

okte

r U

tam

a I .

Dokt

er P

erta

ma

I

epnw Japioa

T Do

kter

Ma d

ya I

Dokt

er U

tam

a

Dokt

er

Per ta

ma

I Do

kter

Dokt

e r M

a dy a

I

I D

okt

er U

tam

a

Dokt

er P

erta

ma

I Do

kter

Mu d

a I

Dokt

er M

a dy a

I

kl

.

,

etueln Japioa Do

kter

Pe

rtam

a I

Dokt

er M

uda

eApew Jap

oa

,1

1

,

Dokt

er U

tam

a

Dokt

er P

erta

ma

Dokt

er M

u da

I

Dokt

er M

a dya

I

Dokt

er U

tam

a I

ANGK

A KR

EDIT

to

zoo 1,0'0 90'0

I 80r0

IWO

ZO'0

I S

0'0

Z070 S

0'0 L

0'0 1

60

0

Z0,0 50

'0 I

10

'0 60'0

SO`O

I

10'0

I

VC) —

I ...

E0'0 S

0'0

I I

80'0 I

I To

£0

'0 I s

in?

T0'O ?0

,0 .

lISV

H

Nvni

vs

Lti

I Tia

p 1

0 pa

sien

T

iap 1

0 p

asien

I T

iap

10 p

asie

n

.Tia

p 10

pas

ien

Tiap

10

pas

ien

Tiap

10

p asi

en

ITia

p 1

0 p

asie

rfl

Tiap

10

pas

ien

Tiap

10

kasu

s r

Tiap

10 ka

sus

Ti

ap 1

0 ka

sus

Ti

ap 1

0 ka

sus

Tiap

10

kasu

s I snsel O

T de

ll I T

iap

10 k

asus

I snsel 0

1 deli

Tiap

10

pasi

en I uatse

d gT d

ell iva

ped

OT d ell Ti

ap 1

0 p

asie

n

Tiap

10

pas

ien

Tiap

10

pasi

en I

Tiap

10

pas

ien

I Ti

ap 1

0 pa

sien

I

Tiap

10

pas

ien

I ualsed 0 -1

deli

yezeuaI deu Ti

ap je

naz a

h I

N

VIV

I93)1

liane

V

1.

Mem

buat

cat

atan

med

ik p

asie

n ra

wat

inap

2.

Mem

buat

cat

a tan

med

ik p

asie

n ra

wat

jala

n

1.

Mel

ayan

i ata

u m

ener

ima

kons

u lta

si d

ari l

uar

atau

kel

uar 2.

Mel

ayan

i ata

u m

ener

ima

kons

ulta

si d

a ri d

a lam

3.

Men

guji

kese

hata

n

a.

Men

guj

i kes

ehat

an in

divi

du

b.

Ting

kat s

e dan

g ens

in

D.

Pem

buat

an c

atat

an m

edik

unt

uk

pasi

en r

awat

jala

n da

n ra

wat

in

ap

b. C 2

, 2 .b..

e ro

c n3 c rts .

Iti 3 G1 c CL 7

IA

UN

SUR

CN

Z ....

22

PELA

KS

AN

A

1••■

D

o kte

r P

erta

ma

I ■

It

n X

b 0 0 Do k

ter

Mad

ya

1 •■

ID

B

t., 0 0 D

o kte

r P

ert

a ma

1 •

I D

okt

er M

uda

1 D

o kte

r M

a dya

I •

E

Dok

ter

Uta

ma

Dok

ter

Pert

ama

po

l der

Mud

a D

okte

r M

adya

I ■

63

ro =

.t 0 0

D

okte

r M

adya

eo E B = t 0 0

II

Dok

ter

Per

tam

a I II

Do k

ter

Mu d

a I II

D

okte

r M

adya

euie.ja

lap

ioa

Dok

ter

Per

tam

a

II

D

okt

er M

uda

Do

kte r

Mad

ya ew

e J

apjoa

1

Iew

ellad JaP

icKI

1

Do k

ter

Mu d

a •

Dok

ter

Ma d

ya

Do k

ter

Uta

ma I

AN

GK

A

KR

EDIT

VD

S0'0 I'0

.170`0

500`0 T

0'0 ST

0'0

Z010

ZO'0

t70'0 9

0'0

'

80'0

90'0

80'0

co'o 90'0 60'0

Z

T'O

900'0

ZTO`O

8

10

'0

17Z0`0

8010 91'0

t7Z`O

ZE

'0

lISV

H

NV

IU.V

S

in

uaise 01 eU

. ualse

d 01 d

ell I

Tia

p je

nazah

I li

ar)

jena

zah qe4

dell

!!e4 d

eu_ 1

L clef

t I

Mal

ka

li

Tia

p je

nazah

Tia

p je

naza

h]

Tia

p je

naza

h

Tia

p k

asu

s

I sn

se4 a

eLi.

snsej

deLL

flap

ka

sus sn

sel deu

. sn

se4 dell

eLL. 'lel

deft

!lel ea

ll

lie4

deu

we.8 eft

I w

et Er d

eft

Tia

p 8

jam

1

Tia

p 8 j

am

BU

TIR

KE

GI A

TAN

C

c. K

ompl

e ks

Tin

gka

t I

5.

Men

jadi

sa

ksi a

hli

6.

Men

gaw

asi p

engg

alia

n m

ayat

un

tuk

pem

eri

ksaa

n

b. D

eng

an p

emer

i ksa

an t

a bor

ato

r ium

b. D

i Ter

npat

/ R

S

SUB

UN

SUR

cn

UN

SUR

0 z

23

PELA

KSAN

A

r■

Dokt

er

Pert

ama

I I D

okte

r M

u da

1 I D

okte

r M

a dya

1

I D

okt

er U

tam

a

Sem

ua je

njan

g

Sem

ua je

njan

g

Dokt

er P

erta

ma

Dokt

er M

u da

Dokt

er M

a dya

D

okte

r Uta

ma

Sem

ua je

njan

g I

' S

emua

jenj

ang I

Sem

ua

jenj

ang I

Sem

ua je

njan

g I

Sem

ua je

njan

g

Sem

ua je

njan

g

Sem

ua je

njan

g

11(132IN

VN

DN

V

‘.0

80

'0 9

i 0

rs, xr

Z0,0 £0'0 t•O

'O

C0'0

sz'o

sec)

I szo'o

S'0

Se0

SA

TU

AN

HA

SIL

tri

we[ 8

deft

I w

el 8 d

eli I

Tia

p 8

ja

m w

et 8

dell

Tia

p ka

li

Tia

p T

ahu

n

Tia

p 1

0 ka

li I

!lol 01 deli Ti

ap 1

0 ka

li

Tiap

10

kali

deil

deil

rpm

dell Tiap

kal

i

dell -na

p ka

li

BU

TIR

KE

GI A

TAN

v-

1

ua!sedidas

'D

9.

Mel

akuk

an tu

gas

pada

dae

rah

konf

li k/ra

wan

/dae

rah

peny

akit

men

ular

10.

Mem

impi

n sa

tuan

uni

t ker

ja p

elay

ana n

kes

ehat

an

Mel

a kuk

an k

ader

isas

i mas

yara

kat d

alam

bid

ang

kese

hata

n

1.

Sede

rhan

a

2.

Seda

ng

3.

Kom

plek

s

4.

Kom

plek

s Ti

ngka

t I

1.

Mel

aksa

naka

n ke

giat

an p

enan

ggul

anga

n be

ncan

a al

am/w

abah

di

lapa

ngan

2.

Me m

bant

u da

iam

keg

iata

n ke

seha

tan

(PM

I, Ya

yasa

n K

anke

r, Y P

AC, O

lah

Raga

)

1.

Men

gam

ati p

enya

kit/w

a bah

di la

pang

an

2.

Supe

rvis

i bid

ang

kese

hata

n 1

Men

jadi

ang

gota

tim

pen

angg

ulan

g an

peny

akit/

wa b

ah te

rten

tu:

1.

Seb

agai

Ket

ua

elo66ue le6egaS

'Z

SUB

UNS

UR

M.

F. P

embi

naa n

per

an s

erta

m

asya

raka

tdal

am ra

ngka

ke

man

diria

n d

i bid

ang

kese

hata

n

A.

Pela

ksan

aan

keg i

atan

ban

tuan

/ pa

rtis

ipasi k

eseh

atan

B.

Pela

ksan

aan

tuga

s la

pang

an d

i bi

dang

kes

ehat

an

C.

Pela

ksan

aan

pena

nggu

lang

an

peny

akit/

wab

ah te

rten

tu

UN

SUR

ry

< in < O.

Z I-S. liq

„Liz

0 z

, .. ....

24

PELA

KSA

NA

.

Sem

ua i

enia

no

Sem

ua

jen

jan

g1

ouetuat en

was

auetuar

enw

as

DU

Eluaf

enw

as

1

Sem

ua j

enj

ang

Sem

ua

jenj

ang

Sem

ua

jenj

ang

s

!I

ouewat

enw

as

.

!1

ouetuat en

was S

emu

a je

nia

no

.

Sem

ua j

enja

ng

11103W

1

VN

9NV

S'ZI

ID OD 'a- co cr

S'L

.

S'L

rsi

s'z

,

N.

.

S'E

SI

1ISV

I-4

NV

IILYS

In

ming na

skah

ming N

aska

h

-- m

ing

L le lseN

ming

geleleN

e/uex

Nas

kah m

ing na

skah

ming

-

nas k

a h

BUT

IR K

EG

IATA

N

4

1.

Mem

buat

kar

ya t

ulis

/ kar

ya i

lmia

h b

asil

p ene

litia

n, p

eng

kaji

an,

surv

ey d

an e

val

uas i

di b

idan

g ke

seha

tan

yan

g di

pub

lika

sika

n.

a. D

alam

ben

tuk bu

ku y

ang

dite

rbit

kan

dan

die

da

rkan

sec

ara

nasi

onal

2.

Mem

buat

kar

ya

tulis

/kar

ya i

lmia

h h

asil

pene

litia

n, p

eng

kaji

an,

a.

Dal

am b

ent

uk

buku

3.

Mem

buat ka

rya

tulfs

/kar

ya

ilm

iah

beru

pa

t inj

auan

ata

u u

lasa

n

a. D

alam

ben

tuk bu

ku y

ang

dit

erbi

tkan

da

n d

ieda

rkan

se c

ara

nasi

onal

4.

Mem

buat

kar

ya

tulis

/ kar

ya

ilm

iah

beru

pa

t inj

auan

ata

u u

lasa

n

a. D

ala

m b

entu

k bu

ku

5.

Mem

buat

tu

lisan

ilm

iah

p op

ule

r di b

idan

g k

ese

hata

n y

ang

dise

bar

luas

kan

mel

alui

me d

ia m

assa

. 6.

Men

y am

paik

an p

rasa

ran

ber

upa

tinj

auan

, g

agas

an d

an a

tau

u

lasa

n il

mia

h d

i bid

ang

kese

hata

n p

a da

per

tem

uan

ilm

iah.

1 M

ene

rjem

ahka

n /m

eny

a du

r da

lam

bid

ang

kes

eha

tan

yan

g di

p ub

likas

ikan

:

a. D

a lam

ben

tuk bu

ku y

ang

dit

erb

itka

n da

n d

ieda

rkan

sec

ara

nasi

ona

l

2 M

ene

rjem

ahka

n /m

eny

adur

dal

am b

i dan

g k

ese

hata

n y

ang

t ida

k di

publ

ikas

ika n

:

a. D

alam

ben

tuk

buku

yan

g d

iter

bitk

an d

an d

iedar

kan

seca

ra

nasi

onal

SUB

UN

SUR

oa L'' e to sc 113 ••••■ to Y. =

. CU ■-• th

In do _V L.- CD c

0 ..kc eo C in to 35 to. iTI m _in -c E 19vc a. =

B P

ene

rjem

ahan

/pe

nyad

ura

n bu

ku

dan

ba

han

lain

nya

dib

idan

g ke

seha

tan

UN

SUR z a co N z

g _ X in tu Lu l, Z 0 ILI Ce O. CI-

Z

25

PELA

KSA

NA

_

N.

Sem

ua

jenj

ang

Sem

ua

jenja

ng

Sem

ua

jen

jang

S

emu

a je

nja

ng

I

Sem

ua

iert

lanq

S

emu

a je

nja

ng

Ib

uew

ac en

was

Sem

ua

Jenja

ng b

ue

lual en

was

.

bueltia[erkii4s-I

NO

W( en

ua

---

bu

elu

ac en

was

Sem

ua

Jen

jan

g

V)I9

NV

Lir)

0E(Y

0

in IN .-4 - .-4

CL*0

—.

sa

ST I

0i Ln

lISV

H

Nvni

vs

in

U p[eiad

wq

I !P

I I

!ie)i

!IeN

ile>1

Ta

hun

Ta

hun

Ta

hun

Ta

hun elab

/yezeII

J eia

b ezeIj

Je196/LlezerI

BU

TIR

KEG

IATA

N

.

4—

I-

Men

gaja

r / m

elat

ih p

ada

pend

idik

an d

an p

elat

ihan

peg

awai

.

b. P

emba

has

/ mod

erat

or /

nara

sum

ber

2 M

engi

kuti

/ be

rper

an s

erta

seb

agai

dele

gasi

ilm

iah

seba

gai :

a

Ke

tua

Men

jadi

ang

gota

org

anis

asi p

rofe

si Do

kter

seb

agai

: a.

Pen

gur

us

Men

j adi

ang

gota

Tim

Pen

ilai s

etia

p ta

hun,

seb

agai

: a.

Ket

ua/

Wak

il Ke

tua

Mem

pero

leh

ijaza

h/g

elar

yan

g tid

ak s

esua

i da

lam

bid

ang

tuga

snya

: a.

Do

ktor

.

SUB

UN

SUR

en

A P

eng

ajar

/ p

elat

ih y

ang

berk

aita

n d

eng

an b

idan

g k

eseh

atan

B P

era

n se

rta

dala

m s

emin

ar /

lo

kaka

rya

dala

m b

idan

g ke

seha

tan

C Ke

angg

otaa

n da

lam

org

anis

asi

prof

esi D

okte

r

D K

ean

ggot

aan

dala

m T

im P

enila

i ja

bata

n fu

ngsi

onal

Dok

ter

E P

ero

leh

an g

elar

kes

arja

naan

la

inny

a.

UNS

UR

rs4

LI M H CD Z ,-, ce Z LU n t z La '. 3

0 ›

PELA

KSA

NA

N

Sem

ua

Jen

iana

P

Sem

ua J

enia

na

r

Sem

ua J

enia

na

Sem

ua

Jen

jang

I

AN

GK

A

KR

EDIT

ID rt IN ,-.1 ST

lISVH

NV

1LLVS

Lt1 P

eng

harg

aan

Pen

gha

rgaa

n ueebie

tibuad

I

_lelap

BU

T IR

KE

GIA

TA

N

Tr

1.

Me m

pero

leh

pen

gha

rgaa

n /

tan

da j

asa

Sat

ya L

anca

na K

arya

Sat

ya :

a.

30

(ti

qa p

ulu

h)

tahu

n

2 M

e mpe

role

h g

ela r

keh

orm

ata

n a

kade

mis

SUB

UN

SUR

F P

ero

leh D

iag a

m k

ehor

mat

an

UN

SUR

I 02 1,....

27

LA

MP

IRA

N II

JUM

LA

H A

NG

KA

KR

ED

IT K

UM

ULA

TIF M

INIM

AL

UN

TUK

PE

NG

AN

GK

AT

AN

DA

N K

EN

AIK

AN

JAB

ATA

N PA

NG

KA

T D

OK

TE

R

( w z rt

LiJ

< Z Z

w 2 Z

< co <

>- < CC 0 F-- < D ID 0 0 Q. Z 2 z w w 0 < sz

z

139 /

KE

P/M

. P

AN

/11/

2003

N

opem

ber

2003

DO

KT

ER

UTA

MA

elA

l

0 nt 00

0 c7s4

I 0901

P/A1

0 c0 co

• 099

DO

KTE

R

MA

DY

A

°/AI

0 CO

0 st

OOL

gin!

0 'Cr v:

0 T- e-

099

e/AI

0 CV C.,

. 0 CO

00p

P/III o N r CV

0 Co

00€

nw .N

oa I will

o a) e-

0 V'

00Z

DO

KT

ER

PE

RT

AM

A

= o NI ....•

0 el

091 I

PE

RS

EN

TA

SE

g: 0 co Al

zse. 0 C1I V I

[

%o

w_

UN

SU

R

UN

SUR

UTA

MA

'A.

PE

ND

IDIK

AN

B.

PE

LAY

AN

AN

KE

SE

HA

TA

N

C.

PE

NG

EM

BA

NGA

N P

RO

FE

SI

UN

SUR

PE

NU

NJA

NG

KE

GIA

TAN

YA

NG

ME

ND

UK

UN

G

PE

LAY

AN

AN

TU

GA

S D

OK

TE

R

JU

ML

AH

0 Z

— =