Kepmen LH 51 Th 2004 (Baku Mutu Air Laut).doc
Transcript of Kepmen LH 51 Th 2004 (Baku Mutu Air Laut).doc
Keputusan MENLH No. 51 Tahun 2004Tentang Baku Mutu Air Laut: untuk Perairan Pelabuhan (Lampiran 1)
No Parameter Satuan Baku Mutu
A. FISIKA1 Kecerahan 1) m > 32 Kebauan - tidak berbau3 Total Padatan Tersuspensi 2) mg/l 804 Sampah - nihil 9) 10)
5 Suhu 3) C alami 8) 3)
6 Lapisan minyak 4) - nihil 9) 4)
B. KIMIA1 pH5) -2 Salinitas6) o/oo alami 8) 6)
3 Ammonia total (NH3–N) mg/l 0,34 Sulfida (H2S) mg/l 0,035 Hidrokarbon total mg/l 16 Senyawa fenol total mg/l 0,0027 PCB (poliklor bifenil) g/l 0,018 Surfaktan (deterjen) mg/l MBAS 19 Minyak dan lemak mg/l 5
10 TBT (tri butyl tin) 7) g/l 0,01C. LOGAM TERLARUT
1 Raksa (Hg) mg/l 0,0032 Kadmium (Cd) mg/l 0,013 Tembaga (Cu) mg/l 0,054 Timbal (Pb) mg/l 0,055 Seng (Zn) mg/l 0,1
D. BIOLOGI1 Coliform (total) 2) MPN/100 ml 1.000 2)
Keterangan:1) Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan < 10% kedalaman euphotic;2) Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan < 10% konsentrasi rata-rata musiman;3) Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan < 2C dari suhu alami;4) Pengamatan visual, yaitu ketebalan lapisan tipis (thin layer) 0,01 mm;5) Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan < 0,2 satuan pH;6) Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan < 5% salinitas rata-rata musiman;7) TBT adalah zat antifouling yang biasanya terdapat pada cat kapal;8) Alami adalah kondisi normal suatu lingkungan, bervariasi setiap saat (siang, malam dan musim);9) Nihil adalah tidak terdeteksi dengan batas deteksi alat yang digunakan (sesuai metode yangdigunakan);10) Pengamatan oleh manusia (visual)
Keputusan MENLH No. 51 Tahun 2004
Tentang Baku Mutu Air Laut: untuk Biota Laut (Lampiran III)
No Parameter Satuan Baku Mutu
A. FISIKA
1 Kecerahan 1)
Coralm
> 5Mangrove -Lamun > 3
2 Kebauan - alami 2)
3 Kekeruhan 1) NTU < 5
4 Total padatan tersuspensi 3)
Coralmg/l
20Mangrove 80Lamun 20
5 Sampah - nihil 4) 5)
6 Suhu 6)
Alami
C
alami 2) 6)
Coral 28 – 30 6)
Mangrove 28 – 32 6)
Lamun 28 – 30 6)
7 Lapisan minyak 7) - nihil 4) 7)
B. KIMIA1 pH 8) - 7 – 8,5 8)
2 Salinitas 9)
Alami
o/oo
alami 2) 9)
Coral 33 – 34 9)
Mangrove s/d 34 9)
Lamun 33 – 34 9)
3 Oksigen terlarut (DO) mg/l > 54 BOD5 mg/l 205 Ammonia total (NH3 –N) mg/l 0,36 Fosfat (PO4 – P) mg/l 0,0157 Nitrat (NO3 – N) mg/l 0,0088 Sianida (CN) mg/l 0,59 Sulfida (H2S) mg/l 0,01
10 PAH (Poliaromatik hidrokarbon) mg/l 0,00311 Senyawa fenol total mg/l 0,00212 PCB total (Poliklor bifenil) g/l 0,0113 Surfaktan (deterjen) mg/l MBAS 114 Minyak dan lemak mg/l 115 Pestisida 10) g/l 0,0116 TBT (Tributil tin) 11) g/l 0,01
C. LOGAM TERLARUT1 Raksa (Hg) mg/l 0,0012 Kromium heksavalen (Cr+7) mg/l 0,0053 Arsen (As) mg/l 0,0124 Kadmium (Cd) mg/l 0,0015 Tembaga (Cu) mg/l 0,0086 Timbal (Pb) mg/l 0,0087 Seng (Zn) mg/l 0,058 Nikel (Ni) mg/l 0,05
D. BIOLOGI1 Coliform (total) 12) MPN/100 ml 1.000 12)
2 Patogen sel/100 ml nihil 4)
3 Plankton sel/100 ml tidak bloom 13)
E. RADIO NUKLIDA1 Komposisi yang tidak diketahui Bq/l 4
Keterangan:1) Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan < 10% kedalaman euphotic;2) Alami adalah kondisi normal suatu lingkungan, bervariasi setiap saat (siang, malam dan musim);3) Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan < 10% konsentrasi rata-rata musiman;4) Nihil adalah tidak terdeteksi dengan batas deteksi alat yang digunakan (sesuai metode yangdigunakan);5) Pengamatan oleh manusia (visual);6) Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan < 2C dari suhu alami;7) Pengamatan visual, yaitu ketebalan lapisan tipis (thin layer) 0,01 mm;8) Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan < 0,2 satuan pH;9) Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan < 5% salinitas rata-rata musiman;10) Berbagai jenis pestisida, seperti: DDT, Endrin, Endosulfan dan Heptachlor;11) TBT adalah zat antifouling yang biasanya terdapat pada cat kapal;12) Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan < 10% konsentrasi rata-rata musiman;13) Tidak bloom adalah tidak terjadi pertumbuhan yang berlebihan yang dapat menyebabkan eutrofikasi;
Pertumbuhan plankton yang berlebihan dipengaruhi oleh nutrien, cahaya, suhu, kecepatan arus, dan kestabilan plankton itu sendiri;