Kepemimpinan 2 Dan 3 Dimensi

6
Penemuaan-penemuan Klasik tentang Kepemimpinan Penemuan Ohio (Teori Kepemimpinan Dua Dimensi) Pada tahun 1945, Biro Penelitian Bisnis dari Universitas Negeri Ohio melakukan serangkaian penemuan dalam bidang kpemimpinan. Suatu tim riset interdisipliner mulai dari ahli psikologi, sosiologi, dan ekonomi mengembangkan dan mempergunakan kuisioner Deskripsi Perilaku Pemimpin (the Leader Behavior Description Questionnaire LBDQ),untuk menganalisis kepemimpinan dalam berbagai tipe kelompok dan situasi.(Thoha, 1983) Penlitian ini dilakukan atas beberapa komandan Angkatan Udara dan anggota-anggota pasukan pengebom (bpmbers crew), pejabat-pejabat sipil Angkatan Laut, pengawas-pengawas dalam pabrik, administrator-administrator perguruan tinggi, guru, kepala sekolah, pengawas-pengawas sekolah, pemimpin-pemimpin gerakan mahasiswa, dan kelompok-kelompok sipil lainnya. Penelitian Ohio memulai dengan premis bahwa tidak ada kepuasan atas rumusan atau definisi kepemimpinan yang ada. Mereka juga mengetahui bahwa hasil kerja terdahulu darinya adalah terlalu banyak berasumsi bahwa “Kepemimpinan” itu selalu diartikan sama dengan “kepemimpinan yang baik”. Tim peneliti Ohio telah menetapkan mempelajari kepemimpinan dengan tidak memperdulikan rumusan-rumusan yang ada atau apakah hal tersebut efektif atau tidak efektif. Dalam langkah awal LBDQ dikelola dalam suatu situasi yang beraneka. Agar dapat mengamati bagaimana pemimpin bias dirumuskan, maka jawaban-jawaban atas kuisioner kemudian diartikan sebagai faktor yang dianalisis. LBDQ adalah sebuah instrument yang dirancang untuk menjelaskan bagaimana seorang pemim[in menjalankan aktivitas-aktivitasnya.

Transcript of Kepemimpinan 2 Dan 3 Dimensi

Page 1: Kepemimpinan 2 Dan 3 Dimensi

Penemuaan-penemuan Klasik tentang Kepemimpinan

Penemuan Ohio (Teori Kepemimpinan Dua Dimensi)

Pada tahun 1945, Biro Penelitian Bisnis dari Universitas Negeri Ohio melakukan serangkaian penemuan dalam bidang kpemimpinan. Suatu tim riset interdisipliner mulai dari ahli psikologi, sosiologi, dan ekonomi mengembangkan dan mempergunakan kuisioner Deskripsi Perilaku Pemimpin (the Leader Behavior Description Questionnaire LBDQ),untuk menganalisis kepemimpinan dalam berbagai tipe kelompok dan situasi.(Thoha, 1983)

Penlitian ini dilakukan atas beberapa komandan Angkatan Udara dan anggota-anggota pasukan pengebom (bpmbers crew), pejabat-pejabat sipil Angkatan Laut, pengawas-pengawas dalam pabrik, administrator-administrator perguruan tinggi, guru, kepala sekolah, pengawas-pengawas sekolah, pemimpin-pemimpin gerakan mahasiswa, dan kelompok-kelompok sipil lainnya.

Penelitian Ohio memulai dengan premis bahwa tidak ada kepuasan atas rumusan atau definisi kepemimpinan yang ada. Mereka juga mengetahui bahwa hasil kerja terdahulu darinya adalah terlalu banyak berasumsi bahwa “Kepemimpinan” itu selalu diartikan sama dengan “kepemimpinan yang baik”. Tim peneliti Ohio telah menetapkan mempelajari kepemimpinan dengan tidak memperdulikan rumusan-rumusan yang ada atau apakah hal tersebut efektif atau tidak efektif.

Dalam langkah awal LBDQ dikelola dalam suatu situasi yang beraneka. Agar dapat mengamati bagaimana pemimpin bias dirumuskan, maka jawaban-jawaban atas kuisioner kemudian diartikan sebagai faktor yang dianalisis.

LBDQ adalah sebuah instrument yang dirancang untuk menjelaskan bagaimana seorang pemim[in menjalankan aktivitas-aktivitasnya.

Staf peneliti dari tim Ohio ini merumuskan kepemimpinan itu sebagai suatu perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu group kea rah pencapaian tujuan tertemtu. Dalamhal ini pemimpin mempunyai deskripsi perilaku atas dua dimensi yakni struktur pembuatan inisiatif (initiating structure) dan perhatian (consideration).

Struktur pembuatan inisiatif ini menunjukkan kepada perilaku pemimpin di dalam menentukan hubungan kerja antara dirinya dengan yang dipimin, dan usahanya di dalam menciptakan pola organisasi, saluran komunikasi, dan prosedur kerja yang jelas. Adapun perilaku perhatian (consideration) menggambarkan perilaku pemimpin yang menunjukkan kesetiakawanan, bersahaabat, saling mempercayai, dan kehangatan di dalam hubungan kerja antara pemimpin dan anggota stafnya. Kedua perilaku inilah yang ingin digali dan diteliti oleh peneliti Universitas Ohio ini.

Dalam kuesinor (LBDQ) tediri dari 15 item yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai struktur inisiatif, dan 15 item yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai struktur inisiatif, dan 15 item

Page 2: Kepemimpinan 2 Dan 3 Dimensi

yang berisi pertanyaan mengenai perhatian. Responden diminta menilai frekuensi pemimpinnya di dalam melakukan setiap bentuk perilaku struktur inisiatif dan perhatian dengan cara memilih salah satu dari lima deskripsi sebagai berikut: selalu, seringkali, sewaktu-waktu, jarang, dan tidak pernah. Dengan demikian struktur ninisiatif dan perhatian merupakan dimensi-dimensi dari perilaku yang diamati dan diketahui oleh pihak lain. Contoh item-item yang dipergunakan dalam pertanyaan dapat dilihat

Perhatian Struktur Pembuatan Inisiatif

Pemimpin mempunyai aktu untuk mendengarkan anggota kelompok.

Pemimpin berkemauan untuk melakukan perubahan-perubahan.

Pemimpin adalah bersahaabat dan mudah didekati.

Pemimpin menugaskan anggota kelompok untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu.

Pemimpin meminta anggota kelompok untuk mematuhi aturan-aturan yang sudah ditetapkan

Pemimpin membiarkan anggota kelompok mengetahui apa yang diharapkan darinya.

Walaupun penekan utama dalam studi kepemimpinan dari Universitas Ohio ini menemukan bahwa kedua perilaku struktur insiatif dan perhatian tersebut sangat berbeda dan terpisah satu sama lain. Nilai yang tinggi pada suatu dimensi tidaklah mesti diikuti rendahnya nilai dari dimensi yang lain. Perilaku pemimpin dapat pula merupakan kombinasi dari dua dimensi tersebut. Oleh karena itulah selama penelitian kedua dimensi perilaku tersebut dirancang pada sumbu yang terpisah. Empat segi empat itu dikembangkan untuk menunjukkan bermacam-macam kombinasi dari struktur inisiatif (perilaku tegas) dengan perhatian (perilaku hubungan, sebagai yang tergambar dibawah ini).

Tinggi Perhatian dan Rendah Struktur

Tinggi Struktur dan Tinggi Perhatian

Rendah Struktur dan Rendah Perhatian

Tinggi struktur dan Rendah perhatian

Rendah Struktur Inisiatif Tinggi

Rendah

Perhatian

Tinggi

Segi Empat Kepemimpinan dari Universitas Ohio

Page 3: Kepemimpinan 2 Dan 3 Dimensi

Kepemimpinan Tiga Dimensi (Teori 3-D)

Reddin (1967) membuat teori berdasarkan pada kisi tugas manusia yang dikemukakan Blake dan Mounton dengan menambahkan imensi ketiga, yaitu efektivitas. Ketiga dimensi itu didefinisikan sebagai berikut.

Orientasi-kerja. Tingkat pengarahan manajer atas usaha bawahan untuk mencapai tujuan.

Orientasi-hubungan. Tingkat hubungan pribadi atara manajer dengan bawahan, ditandai oleh adanya saling mempercayai, menghormati gagasan dan memperhatikan perasaan bawahan.

Keefektifan. Tingkat persyaratan produksi yang dicapai manajer yang telah ditetapkan.

Kisi 3-D menghasilkan delapan gaya manajer atau kepemimpinan. Gambar berikut menunjukkan tiga aspek dari model tersebut dan gaya-gaya yang dihasilkannya.

Empat gaya termasuk kurang efektif dan empat gaya lainnya dinilai lebih efektif. Hal ini menunjukkan bahwa orientasi-hubungan yang rendah dan orientasi-tugas yang rendah, seperti

Page 4: Kepemimpinan 2 Dan 3 Dimensi

dikemukakan Blake dan Mounton (kisi1,1) umumnya tidak diinginkan; bias saja gaya ini efektif bila manusia dianggap amat berhati-hati dan bersungguh-sungguh mengikuti peraturan dan prosedur agar dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Berikut ini akan disajikan penjelasan singkat mengenai setiap gaya tersebut.

Reddin (1967) menerangkan bahwa keempat gaya yang lebih efektif tersebut kurang lebih sama efektifnya, bergantung pada situasi yang dihadapi. Disamping itu, ada saatnya beberapa tugas manajer memerlukan keempat gaya tersebut sekaligus, sedangkan tugas lainnya cenderung hanya memerlukan satu atau dua gaya saja secara konsisten.

Page 5: Kepemimpinan 2 Dan 3 Dimensi

Refrence

Pace, R. Wayne. 2006. Komunikasi Organisasi : Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung. PT. Remaja ROSDAKARYA.

Thoha, Miftah. 2007. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta. PT. Raja GrafindoPersada.

Harun Alrasyid (10101001032)