Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

41
  MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOL. I DAN II Drs. Idup Suhady, M.Si Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia 2009

Transcript of Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

Page 1: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 1/41

 

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHANPRAJABATAN GOL. I DAN II

Drs. Idup Suhady, M.Si

Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia2009

Page 2: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 2/41

 

Hak Cipta© Pada: Lembaga Administrasi Negara

Edisi Tahun 2009

Lembaga Administrasi Negara Republik IndonesiaJl. Veteran No. 10 Jakarta 10110Telp. (62 21) 3868201-06 Ext. 193, 197Fax. (62 21) 3800188

Kepemerintahan yang Baik

Jakarta – LAN – 200912 hlm: 15 x 21 cm

Page 3: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 3/41

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................iiiDAFTAR ISI........................................................vBAB I PENDAHULUAN........................................ 1

A.  Latar Belakang .................................. 1B.  Deskripsi Singkat................................3C.  Indikator Hasil Belajar ......................... 3D.  Materi Pokok..................................... 4E.  Manfaat........................................... 4

BAB II PERKEMBANGAN LAHIRNYAKONSEPSI KEPEMERINTAHAN YANG BAIK......... 5A.  Umum............................................. 5B.  Pengertian Kepemerintahan yang Baik ......9 C.  Latihan (Test) ..................................19D.  Rangkuman......................................20

BAB III PRINSIP-PRINSIP KEPEMERINTAHAN YANG BAIK..22A.  Arti dan Pengertian Prinsip...................22B.  Prinsip Kepemerintahan yang Baik Sebagai 

Konsep ..........................................25 C.  Latihan (Test) ..................................32D.  Rangkuman......................................33

BAB IV PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP KEPEMERINTAHANYANG BAIK (Contoh dan Permasalahannya) .....34A.  Umum............................................34B.  Penerapan Prinsip-Prinsip Kepemerintahan

Yang Baik .......................................35C.  Contoh dan Permasalahan dalam

Penerapan. .....................................43D.  Permasalahan dalam Penerapan.............56

ii

BAB V PENUTUP...............................................62A.  Simpulan ........................................62

B.  Tindak Lanjut...................................64

DAFTAR PUSTAKA .............................................66DAFTAR DOKUMEN ............................................69

Page 4: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 4/41

 

Page 5: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 5/41

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG

Dalam perjalanan sejarah roda pemerintahan di

Indonesia pada awal abad 21 telah terjadi berbagai

perubahan.Salah satu perubahan menonjol yang hingga kini terus

diupayakan penerapannya adalah perubahan konsep

mengenai hubungan timbal balik antara pemerintah

dengan masyarakatnya, antara lain dibidang politik, sosial

dan ekonomi dalam menjalankan pemerintahan dan

pembangunan untuk mencapai kesejahteraan rakyat.Konsep tersebut memandang bahwasanya dalam negara

hukum yang demokratis, pemerintah harus

memberdayakan masyarakatnya untuk turut serta secara

aktif dalam kegiatan pemerintah. Pemerintah hendaknya

tidak selalu melaksanakan sendiri kegiatannya melainkan

mengikutsertakan juga masyarakat, karena merekalahyang paling mengetahui kebutuhan, harapan dan masalah-

masalah yang dihadapinya. Dalam pemikiran tersebut

diinginkan terdapat hubungan kerjasama yang setara dan

saling berperan antara pemerintah dan masyarakatnya

2 Kepemerintahan yang Baik 

 

secara serasi dalam mengurus kegiatan pemerintahan dan

pembangunan.

Perubahan yang diharapkan terjadi di Indonesia itu

sejalan dengan arah perkembangan pemikiran dalam

lingkup internasional, karena pemikiran di atas juga

dipromosikan secara gencar oleh berbagai negara lainnya

dan badan-badan internasional pemberi bantuan, bahkanmenjadi prasyarat untuk memperoleh bantuan luar

negeri. Perubahan cara pandang tersebut di atas

didasarkan atas konsep “Kepemerintahan yang Baik”,

yang dalam bahasa Inggris disebut “Good Governance”.

Keinginan untuk merubah pemikiran dalam

menjalankan pemerintahan ke arah yang disebut “GoodGovernance” didorong oleh semangat belajar dari

pengalaman pahit berbagai kegagalan

pemerintahan/pembangunan di masa yang lalu, yaitu

meskipun di satu sisi sebagian masyarakat mengalami

peningkatan kesejahteraan ekonomi, namun di sisi lain

sebagian besar masyarakat mengalami kemiskinan danketertinggalan yang semakin buruk. Kondisi tersebut

menunjukkan adanya jurang pemisah antara si miskin dan

si kaya yang semakin melebar baik antara kelompok

masyarakat maupun antar wilayah daerah. Oleh karena

Page 6: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 6/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   3 

itu suka atau tidak suka konsep “Kepemerintahan yang

Baik” mutlak perlu dipahami dan diupayakan terlaksana di

lingkungan aparatur pemerintahan utamanya PNS yang

banyak berperan dalam pelaksanaan tugas pelayanan

masyarakat.

B.  DESKRIPSI SINGKAT

Pada modul ini dijelaskan mengenai arti danpengertian Kepemerintahan yang Baik (Good 

Governance); dan prinsip-prinsipnya disertai dengan

contoh-contoh dan masalah-masalahnya, terutama dalam

pelaksanaan tugas aparatur pemerintah (PNS) sebagai

pelayan masyarakat.

Mata Diklat Kepemerintahan yang Baik berkaitandengan mata Diklat Dasar-dasar Administrasi Publik dan

juga dengan mata Diklat Pelayanan Prima, khususnya yang

berkenaan dengan pelayanan masyarakat, yang prinsip-

prinsipnya juga harus mencerminkan penerapan prinsip-

prinsip Kepemerintahan yang Baik.

C.  INDIKATOR HASIL BELAJAR 

Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan

mampu menjelaskan:

4 Kepemerintahan yang Baik 

 

1.  Latar Belakang berkembangnya konsep

Kepemerintahan yang Baik;

2.  Pengertian Kepemerintahan yang baik.

3.  Prinsip-prinsip Kepemerintahan yang Baik;

4.  Penerapan prinsip-prinsip Kepemerintahan yang Baik,

dan permasalahan dalam penerapannya.

D. MATERI POKOK 

Mengacu pada deskripsi singkat dan indikator hasil

belajar, maka pokok bahasan modul ini berkenaan

dengan:

1.  Latar Belakang lahirnya Konsep Kepemerintahan yang

Baik;

2. 

Pengertian Kepemerintahan yang Baik;3.  Prinsip-prinsip Kepemerintahan yang Baik;

4.  Contoh-contoh penerapan Kepemerintahan yang Baik,

dan permasalahan dalam penerapannya.

E.  MANFAAT

Berbekal hasil belajar dan menyimak modul inipeserta Diklat dapat menjelaskan arti dan pengertian

serta prinsip-prinsip Kepemerintahan yang Baik dan juga

penerapannya, termasuk permasalahannya. 

Page 7: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 7/41

5

BAB II

PERKEMBANGAN SITUASI KE ARAHLAHIRNYA KONSEPSI

KEPEMERINTAHAN YANG BAIK 

A.  UMUM

Dalam memasuki abad ke-21 negara-negara diberbagai belahan dunia, termasuk Indonesia menghadapi

suatu tantangan yang berat berupa perubahan yang

sangat penting diantaranya dalam bidang politik,

ekonomi, sosial maupun budaya. Baik perubahan itu

berasal dari dalam negara maupun dari luar yang

pengaruhnya bersifat global (mendunia) yang kemudianterkenal dengan sebutan “globalisasi”. Pengaruh

perubahan tersebut juga merupakan tantangan dalam

menjalankan roda pemerintahan dan melaksanakan

pembangunan nasional. Oleh karena itu aparatur

pemerintah harus menjawab tantangan itu dengan

melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap tata carapengurusan kegiatan pemerintah baik yang menyangkut

persoalan organisasi, tata kerja, dan prosedur kerjanya

maupun dalam pengembangan kemampuan pegawai,

termasuk pengurusan kepegawaiannya.

6 Kepemerintahan yang Baik 

 

Globalisasi yang didorong oleh perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi

informasi/komunikasi, dan semangat ingin bebas dari

kekangan/tekanan telah mendorong perubahan besar

dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial-budaya dan

pemerintahan. Perubahan tersebut seolah-olah menuju

pada terbentuknya dunia tanpa batas (borderless world ),misalnya peristiwa penting yang terjadi pada suatu suatu

negara tertentu dapat secara cepat diakses

(ditelusuri/diketahui) oleh masyarakat negara di dunia.

Globalisasi juga ditandai oleh meningkatnya persaingan

(kompetisi) bebas yang mengharuskan setiap bangsa untuk

secara terus menerus meningkatkan kemampuannyadalam bersaing dengan bangsa lain. Pengaruh tersebut

juga semakin terasa dan tidak bisa diabaikan dalam

menjalankan praktek pemerintahan. Kebijakan-kebijakan

yang dikeluarkan oleh suatu negara atau organisasi

internasional perlu dijadikan pertimbangan dalam

menyusun dan melaksanakan kebijakan pemerintah. Disisilain tingkat keterkaitan baik antar organisasi pemerintah,

masyarakat dan swasta (dunia usaha), maupun organisasi

internasional sangat tinggi dan saling mempengaruhi.

Page 8: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 8/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   7 

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

terutama teknologi informasi telah mengubah sistem

pelayanan masyarakat dan dunia usaha sedemikian rupa

sehingga hubungan usaha (transaksi) dapat langsung

dilakukan tanpa bertatap muka dengan pelayanan secara

electronic (e-services). Dalam pada itu situasi dalam

negeri (Indonesia), juga menghadapi masalah (krisis) yang

beraneka ragam, antara lain gangguan keamanan dari

kelompok orang tertentu yang ingin memisahkan diri dari

NKRI, menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap

pemerintah, lemahnya penegakkan hukum dan

tersendatnya pemberantasan KKN, lambatnya perbaikan

ekonomi, meningkatnya kejahatan (kriminalitas),

pengangguran, jumlah penduduk miskin dan merosotnyadaya saing bangsa.

Perubahan di bidang sosial yang cepat, dapat

disaksikan dari gaya hidup, budaya, cara berpakaian dan

lain-lain, sehingga menimbulkan situasi yang menuntut

mereka dapat mengetahui lebih banyak, namun tidakmempunyai cukup waktu untuk menyikapi perubahan yang

terjadi. Kondisi ini menyebabkan masyarakat berada pada

kedudukan yang amat lemah/rapuh terhadap berbagai

pengaruh perubahan itu sendiri.

8 Kepemerintahan yang Baik 

 

Di sektor swasta (dunia usaha), pertumbuhan

perusahaan raksasa berlingkup nasional telah mendorong

perubahan cara kerja operasi dan pengelolaan yang

semula sangat terpusat pada perusahaan induk di negara

asal, kini beralih pada penguatan operasinya di unit

cabang usaha yang berlokasi di kota-kota di seluruh dunia.

Di lingkungan masyarakat, pertumbuhan lembaga

swadayanya semakin cepat dengan berbagai tujuan yang

berbeda, sehingga tata hubungan organisasinya semakin

rumit dan memerlukan kemampuan tersendiri untuk dapat

ditangani secara tepat. Begitu rumit dan

beranekaragamnya kehidupan masyarakat dijaman ini,dan sangat kritisnya masyarakat menyikapi perubahan

memerlukan kemampuan pembinaan yang tinggi guna

mencapai kondisi-kondisi yang diharapkan. Menurut

pendapat Andrew Dunsire kemampuan

mengurus/menangani secara terkendali dan terarah itu

adalah melalui apa yang disebut kepemerintahan( governance). Sebab dalam tenggang waktu singkat

berbagai perubahan yang bersifat mengguncangkan justru

akan menghasilkan permasalahan, seperti menurunnya

tingkat kepatuhan masyarakat (krisis kepercayaan),

Page 9: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 9/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   9 

sulitnya menjalankan pemerintahan, yang akhirnya

mengarah kepada timbulnya kekacauan sosial (1993: 22-

23).

Untuk menghadapi kondisi yang kompleks, cepat

berubah dan sangat beragam dalam kehidupan

masyarakat, diperlukan contoh/ model kepemerintahan

yang mampu menserasikan hubungan timbal balik antar

berbagai pihak dalam masyarakat dan dengan pemerintah

dalam suatu pola tata hubungan yang saling mengisi dan

harmonis. Dari sudut konsep model tersebut di atas

disebut Kepemerintahan yang Baik (Good Governance).

B.  PENGERTIAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK 

Pemahaman mengenai pengertian dari istilah

Kepemerintahan yang Baik dan yang berkaitan dengan itu

sangat penting, mengingat masih ada yang sering keliru,

baik cara mengucapkan maupun memahaminya dikalangan

aparatur, terlebih dalam masyarakat awam (kebanyakan)

antara istilah pemerintah (Government) dan

kepemerintahan (Governance), antara Pemerintah yang

Baik (Good Government)  dan Kepemerintahan yang Baik

(Good Governance).

10 Kepemerintahan yang Baik 

 

Istilah Pemerintah atau dalam bahasa Inggrisnya

Government mengandung pengertian “Pengarahan pihak

berwenang (penguasa) atas kegiatan orang-orang

(masyarakat/rakyat) dalam sebuah negara. Bisa pula

berarti “Badan/Lembaga yang menjalankan kegiatan

pemerintahan negara. Adapun istilah “Governance” yang

dialihkan ke bahasa Indonesia berarti “tindakan ataupun

cara melakukan, menyelenggarakan kegiatan oleh

pemerintah. Jadi tekanannya pada cara

menyelenggarakan kegiatan, atau dapat berarti pula cara

mengelola/mengurus yang dilakukan oleh pemerintah.

Secara singkat pemerintah adalah lembaganya atau

organisasinya, sedangkan kepemerintahan adalah kegiatan

(proses)nya. Hal ini bisa dilihat pada pernyataan berikut:“Kepemerintahan lebih merupakan rangkaian hubungan

timbal balik antara pemerintah dengan masyarakatnya

dalam berbagai bidang, yang menyangkut kepentingan

masyarakat dan campur tangan pemerintah atas

kepentingan-kepentingan tersebut (Koiman: Ed. 1993).

Pengertian yang lainnya dapat disimak dalampendapat Prof. Bintoro Tjokroamidjojo, MA (2000: 34),

yang mengemukakan sebagai berikut: Governance artinya:

memerintah – menguasai – mengurus – mengelola”. Jadi

mengandung banyak arti dan dalam hubungan ini

Page 10: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 10/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   11 

tampaknya beliau sependapat mengenai istilah

“penyelenggaraan“ (pengelolaan) sebagai terjemahan dari

istilah “ governance”. Sementara itu pada Pidato Presiden

tanggal 16 Agustus 2000, istilah “ governance” ,

diterjemahkan sebagai pengelolaan””.

Dari uraian di atas kita bisa memahami bahwa istilah

“governance” tidak semata-mata berarti

“kepemerintahan sebagai suatu kegiatan pemerintah,

tetapi juga berarti pengurusan, pengelolaan, pengarahan,

pembinaan, penyelenggaraan dan dapat pula diartikan

pemerintahan”. Atas dasar itu berkembang istilah “ public

  governance; private governance; corporate governance 

dan banking governance (pengelolaan sektor publik,

swasta, badan hukum/perusahaan dan pengelolaan sektor

perbankan). Lebih lanjut istilah  governance kemudian

berkembang dan menjadi terkenal dengan sebutan

“kepemerintahan”, bahkan disamakan pula dengan istilah

Tata Kepemerintahan (lihat Peraturan Presiden No. 7

Tahun 2005, tentang RPJMN 2004-2009).

Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian“Governance” dari berbagai sumber/ahli seperti:

1.  Hubbard (2001) mengatakan bahwa Kepemerintahan

mengandung pengertian tidak sekedar pemerintahan.

Kepemerintahan mengandung pengertian “bagaimana

12 Kepemerintahan yang Baik 

 

masyarakat mengatur dirinya sendiri (terjemahan

bebas).

2.  Novartis Foundation for Sustainable Development

(NFSD) memberikan pengertian  governance 

(kepemerintahan) sebagai seni kepemimpinan publik

yang terdiri dari tiga bidang: 

a.  Bentuk dan penguasa politik;

b.  Proses pelaksanaan kewenangan dalam mengatur

kegiatan (ekonomi dan sumber daya sosial) dari

negara;

c.  Kemampuan pemerintah untuk merancang,

menemukan dan melaksanakan kebijakan serta

melaksanakan fungsi-fungsinya.

3.  Rainer Tetzlaff   (1995: 20-22) memberikan pengertian

Kepemerintahan secara sederhana, yaitu: cara

menggunakan kekuasaan pemerintah/negara dalam

mengelola sumber daya ekonomi dan sosial untuk

pembangunan masyarakat. 

Dari beberapa pengertian “tentang governance” dapat

diketahui bahwa konsep itu pada dasarnya berkenaan

dengan kegiatan pemerintah, tetapi melibatkan swasta

dan masyarakat. Dalam hubungan ini Agus Dwiyanto

mengenai  governance mengemukakan bahwa “istilah

Page 11: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 11/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   13 

 governance dibiarkan dalam bentuk aslinya karena

memang sulit mencari padanan kata itu secara tepat.

Banyak diterjemahkan sebagai tata pemerintahan,

penyelenggaraan negara, ataupun pengelolaan” (Ed.

2006).

Lebih jauh dinyatakan bahwa “apapun terjemahannya

menunjuk pada pengertian bahwa kekuasaan tidak lagi

semata-mata dimiliki atau menjadi urusan pemerintah.

Governance menekankan pada pelaksanaan fungsi

pengelolaan, penyelenggaraan, pengaturan, pengurusan

secara bersama-sama oleh pemerintah dan atau organisasi

lain, yaitu LSM, perusahaan swasta dan warga negara.

Bahkan lembaga yang bukan pemerintah tersebut dapat

saja memegang pengaruh besar dalam “ governance” 

tersebut, lebih dari itu pemerintah dapat saja tidak

berperan sama sekali. Dalam ungkapan bahasa Inggris

disebut “ governance without government”.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pemahaman

mengenai pengertian istilah kepemerintahan ( governance)lebih ditekankan pada jalannya kegiatan (proses

pemerintahan) dan pada lembaga (pemerintah)nya. Dalam

proses itu berlangsung kerjasama antara organisasi

pemerintah dan masyarakat (LSM, swasta) secara

14 Kepemerintahan yang Baik 

 

seimbang. Itulah sebabnya praktek terbaik (best practise)

dari  governing disebut “Good Governance” yang dalam

bahasa Indonesia bisa diartikan pengurusan yang baik,

pengaturan yang baik, atau pengelolaan yang baik untuk

mencapai ketertiban dan kelancaran pelaksanaan

kegiatan guna mencapai tujuan bersama yang disepakati

bersama pula. Tanda-tanda terlihatnya Kepemerintahan

yang Baik dapat dilihat dari kenyataan bahwa mengurus

negara/kegiatan pemerintah tidak selalu harus

dilaksanakan oleh pemerintah saja, tetapi juga

mengikutsertakan masyarakat/rakyat/ warga negaranya.

Dalam modul Sosialisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, yang disusun oleh LAN-BPKP tahun

2000, dinyatakan bahwa istilah “kepemerintahan dalam

prakteknya yang terbaik”, disebut “Kepemerintahan yang

Baik (Good Governance). Yang dapat diterima oleh

seluruh masyarakatnya.

Beberapa hal dalam konsep Kepemerintahan yangBaik, yang penting harus dipahami diantaranya adalah

bahwa arti “Baik” dalam istilah Kepemerintahan yang Baik 

mengadung dua pengertian.

Page 12: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 12/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   15 

Pertama : Adanya nilai-nilai yang menjunjung tinggi

keinginan/kehendak rakyat dan nilai-nilai yang

dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam

mencapai (1) tujuan (nasional); (2) kemandirian;

(3) pembangunan berkelanjutan; (4) keadilan

sosial.

Kedua : Persoalan yang berkenaan dengan fungsi-

fungsi/tugas dari pemerintahan yang berjalan

secara tepat dalam mencapai hal-hal tersebut di

atas.

Di bawah ini diberikan uraian mengenai pengertian

Kepemerintahan yang Baik dari berbagai sumber sebagai

berikut:

1.  Bank dunia menyamakan istilah Kepemerintahan yang

Baik dengan “melaksanakan pengaturan pembangunan

secara mantap dan bertanggung jawab sejalan dengan

keinginan rakyat; mencegah salah urus dan

persekongkolan politik/administrasi; menjalankandisiplin anggaran, dan penciptaan aturan/ketentuan

yang baik di bidang politik/hukum bagi tumbuhnya

kegiatan dunia usaha”;

16 Kepemerintahan yang Baik 

 

2.  UNDP memberikan definisi Kepemerintahan yang Baik

sebagai ”hubungan yang saling mengisi dan

membangun diantara negara, swasta dan

masyarakat”;

3.  Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000;

memberikan definisi Kepemerintahan yang Baik

sebagai ”Kepemerintahan yang mengembangkan dan

menerapkan prinsip-prinsip profesionalitas,

akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima,

demokrasi, efisiensi, efektifitas, supremasi hukum dan

dapat diterima oleh seluruh rakyat”;

4.  Dari Modul Diklat yang diterbitkan oleh LAN terdapat

pula pengertian Good Governance yang secara ringkas

dirumuskan sebagai “mengurus pemerintahan negara

secara mantap dan bertanggung jawab, hemat dan

tepat, dengan cara menjamin hubungan yang baik

antara pihak pemerintah, swasta dan masyarakat”.

Oleh karena Kepemerintahan yang Baik melekat

dengan praktek administrasi negara, maka upaya

mewujudkannya merupakan upaya melakukanpenyempurnaan administrasi negara.

5.  Menurut Agus Dwiyanto ”apapun terjemahannya dari

Governance, maka dalam   good Governance 

mengandung pengertian bahwa kekuasaan mengurus

Page 13: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 13/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   17 

pemerintahan tidak lagi semata-mata dimiliki atau

menjadi urusan pemerintah – menekankan pada

pelaksanaan fungsi pengrusan  secara bersama  oleh

pemerintah dan lembaga lainnya LSM, perusahaan

swasta serta warga negara (Ed. 2006).

6.  Dalam tulisan J.D Millet (1954) dikatakan bahwa

Pemerintahan yang baik berarti memberikan

kesempatan berbagai organisasi sosial berperan

melaksanakan tugas-tugas pelayanan masyarakat di

luar kekuasaan pemerintah, karena kekuasaan

pemerintah itu sendiri terbagi dan terbatas.

Dari berbagai pengertian  tersebut di atas, dapat

disimpulkan bahwa Good Governance atau

Kepemerintahan yang Baik adalah “pengurusan atau

penyelenggaraan pemerintahan yang tidak semata-mata

dilakukan oleh pemerintah, melainkan bersama dengan

pihak swasta dan masyarakat. Dengan demikian dalam

konsep Kepemerintahan yang Baik  terdapat tiga pihak

penting yang disebut juga pilar-pilar Kepemerintahan

yang Baik, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat yang

saling berhubungan secara harmonis sesuai dengan peran

dan tanggung jawab masing-masing. Hubungan ketiga

pilar tersebut bila digambarkan adalah sebagai berikut:

18 Kepemerintahan yang Baik 

 

Peran masing-masing pilar itu dalam konsep

Kepemerintahan yang Baik adalah sebagai berikut:

1.  Negara/pemerintah berperan menciptakan suasana

lingkungan politik, ekonomi dan hukum yang

mendorong berkembangnya dunia usaha dan

masyarakat secara sehat;2.  Swasta/dunia usaha menciptakan lapangan

kerja/pendapatan;

3.  Masyarakat memberikan kemudahan hubungan sosial-

politik melalui kelompok-kelompok dalam masyarakat

untuk ikut berperan dalam kegiatan ekonomi, sosial

dan politik.

Ditinjau dari segi kelembagaan (organisasi), maka

negara sebagai unsur  governance termasuk di dalamnya

lembaga negara (DPR/DPD, MA, BPK) dan lembaga

Masyara-

kat

Pemerintah

Swasta

Page 14: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 14/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   19 

pemerintah (Kementerian/Departemen dan LPND). Di

tingkat Daerah, lembaga pemerintahan Daerah termasuk

didalamnya Pemerintah Daerah dengan segenap

perangkatnya serta DPRD. Sektor swasta meliputi

perusahaan swasta yang berkecimpung dalam berbagai

bidang kegiatan. Sedangkan masyarakat terdiri dari

individu dan kelompok (baik yang terorganisasi maupun

tidak). Termasuk dalam kelompok masyarakat misalnya

Ikatan Dokter, pengusaha, dan lembaga swadaya

masyarakat (LSM).

C.  LATIHAN (TEST)

1.  Jelaskan secara singkat mengenai latar belakang

lahirnya konsep Kepemerintahan yang Baik.

2.  Jelaskan mengenai arti dan pengertian di bawah ini:

2.  Government (Pemerintah)

3.  Kepemerintahan (Governance)

4.  Istilah-istilah lain apa saja yang artinya sama

dengan istilah kepemerintahan

3.  Jelaskan mengenai pengertian Kepemerintahan yang

Baik. Boleh dipilih menurut/sesuai sumbernya.

4.  Sebutkan pilar-pilar Kepemerintahan yang Baik.

5.  Jelaskan peran dari masing-masing pilar

Kepemerintahan yang Baik.

20 Kepemerintahan yang Baik 

 

D.  RANGKUMAN

Perkembangan lingkungan dipenghujung abad ke-20

yang menyangkut kehidupan masyarakat (ideologi,

ekonomi, sosial dan politik serta hukum dan lain-lain)

telah menimbulkan tantangan yang berat bagi berbagai

negara di dunia, terutama di negara-negara yang sedang

berkembang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta semangat bebas dari tekanan telahmendorong perubahan besar dalam kehidupan bernegara

yang harus disikapi dengan melakukan perbaikan dan

penyesuaian dalam cara-cara mengurus pemerintahan

(negara). Dalam negara yang pemerintahnya terlalu

mengandalkan kekuasaan/kewenangan sehingga

mengabaikan aspirasi/kepentingan masyarakat/rakyat,dengan datangnya pengaruh perubahan yang mendunia

kekuasaannya yang berlebihan telah menjadi senjata yang

mengancam bagi pemerintah itu sendiri.

Konsep atau pemikiran bahwa segala urusan yang

menyentuh kepentingan masyarakat/rakyat hanya

pemerintah yang berwenang mengurus atau mengaturnyaterutama dalam negara hukum yang demokratis dan

berkeadilan sudah tidak sesuai lagi untuk dipertahankan.

Dari pengalaman mengurus pemerintahan di Indonesia,

kekuasaan pemerintah yang berlebihan telah

Page 15: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 15/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   21 

menimbulkan salah urus (mis-manajemen), dan

turunnya/tipisnya kepercayaan rakyat kepada

pemerintah. Itulah secuil masalah yang memunculkan

lahirnya konsep Kepemerintahan yang Baik ( good 

 governance).

Dalam Kepemerintahan yang Baik, pengurusan

kegiatan pemerintah dilakukan secara bersama sesuai

peran dan tanggung jawab masing-masing pelaksananya,

yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat yang berfungsi

secara berimbang, dan melakukan hubungan kerja yang

saling mengisi dan harmonis. Bahkan bilamana perlu

pemerintah tidak harus melaksanakan sendiri kegiatan-

kegiatan di bidang tertentu, apabila masyarakat/swasta

sudah mampu melaksanakan kegiatan tersebut. Misalnya

mendirikan dan mengelola rumah sakit,

pendidikan/sekolah dan menyediakan angkutan umum.

Dalam konteks ini, peran pemerintah terbatas pada segi-

segi membuat kebijakan, standar atau patokan dan

mendorong kelancaran dan menjaga ketertiban

berlangsungnya kegiatan. 

22

BAB III

PRINSIP-PRINSIP KEPEMERINTAHANYANG BAIK 

PRINSIP-PRINSIP KEPEMER INTAHAN YANG BAIK 

A.  ARTI DAN PENGERTIAN PRINSIP 

Secara umum prinsip adalah suatu istilah yang sering

digunakan dalam dunia ilmu pengetahuan. Dapat diartikan

patokan ataupun landasan yang dijadikan pegangan atau

acuan untuk melakukan sesuatu. Pada umumnya dalam

istilah prinsip mengandung kebenaran yang sudah teruji

dan dapat dibuktikan dalam praktek. Prinsip adalah

sebuah pernyataan mendasar, yang pada umumnya

menjadi landasan berpikir/bertindak. Oleh sebab itu

prinsip, sering disebut juga asas. Prinsip atau asas lahir

dari pengalaman dalam hal yang sama dan berulang-ulang

dengan hasil yang sama. Prinsip tidak sama (berbeda)

dengan hukum atau pun dogma, ajaran yang selalu

dipandang benar. Dalam hal tertentu prinsip dapat

dinyatakan dalam bentuk dugaan atau anggapan yangmendasar dan atau hipotesa (kesimpulan sementara).

Prinsip sebagai pernyataan yang mendasar bersifat:

1.  Praktis, maksudnya prinsip itu selalu dapat dipakai

terlepas dari waktu atau saat ditetapkan.

Page 16: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 16/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   23 

2.  Relevan (berkaitan) dengan sebuah ketentuan yang

bersifat dasar dan luas sehingga memberikan suatu

pandangan yang mencakup banyak hal.

3.  Konsisten (ajeg) dalam arti bahwa dalam situasi yang

serupa akan timbul hasil yang serupa juga (LAN; 2002.

Penerapan prinsip akan menghasilkan sesuatu yang

lebih baik. Oleh karena itu prinsip-prinsip

Kepemerintahan yang Baik mengandung pengertian

ketentuan-ketentuan mendasar dan telah teruji

kebenarannya dalam praktek, sehingga dapat menjadi

pedoman pemikiran atau tindakan dalam menjadikan

kenyataan tentang praktek Kepemerintahan yang Baik.

Itulah sebabnya dalam konsep Kepemerintahan yang Baik

terdapat prinsip-prinsip tertentu yang harus dijadikan

pegangan dalam mempraktekkan konsep tersebut.

Sebagaimana diketahui bahwa menurut pandangan

klasik, pemerintah sebagai lembaga mempunyai

wewenang untuk mengatur, mengurus bahkan memaksa

warganya diwilayahnya dan mengontrol pengaruh luar

atas pelaksanaan wewenangnya didalam negeri, termasuk

mengawasi lembaga-lembaganya. Pemerintah adalah

penguasa di atas wilayah dan rakyatnya dan pemerintah

dianggap paling berwenang menetapkan, mengatasi dan

24 Kepemerintahan yang Baik 

 

menyelesaikan persoalan/masalah dan kepentingan

masyarakat. Atas dasar itu dibuatlah peraturan-peraturan

ataupun kebijakan yang bersifat mengatur dan mengikat

masyarakat untuk dipatuhi secara tertib. Bahkan

memberikan sanksi bilamana terjadi pelanggaran atas

peraturan/kebijakan ataupun ketentuan yang telah

dibuatnya guna menjamin ketertiban sosial.

Namun demikian dalam praktek pemerintahandimanapun berlangsung terdapat kecenderungan bahwa

dengan cara tersebut di atas, ketertiban sosial yang

diharapkan seringkali tidak tercapai sepenuhnya. Sikap

dan tindakan aparatur pemerintah sering berlebihan,

menganggap remeh masyarakat dan kurang peduli pada

kepentingan mereka seolah-olah lupa akan peran dankewajibannya sebagai pelayan atau abdi masyarakat.

Kondisi itu dialami pula di negara kita bahkan masih

terasa terutama dalam pelayan masyarakat. Dengan

penerapan konsep ”Governance” dalam upaya

mewujudkan ”Good Governance”, Pemerintah dengan

seluruh aparaturnya perlu bertindak lebih bijak dalam

menjalankan pemerintahan di negara kita yang

demokoratis.

Satu hal yang harus dipahami adalah bahwa

walaupun dari sudut pandang konsep ”Governance”

Page 17: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 17/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   25 

membawa akibat terjadinya pengurangan peran

pemerintah namun pemerintah sebagai pihak berwenang

tidak bisa diabaikan perannya. Pertanyaan yang timbul

adalah ” bagaimanakah sebaiknya pemerintah

menempatkan dirinya dan bersikap manakala berlangsung

proses Governing (kepemerintahan) dalam rangka

Kepemerintahan yang Baik?

B.  PRINSIP KEPEMERINTAHAN YANG BAIK SEBAGAI

KONSEP

Dalam tulisan tentang mewujudkan Good Governance 

melalui Pelayanan Publik (2006:78-79) diajukan

setidaknya ada enam hal mendasar yang bisa dijadikan

acuan/patokan sebagai berikut:

1.  Dalam kolaborasi (kebersamaan=penulis) yang

dibangun, pemerintah tetap berperan sebagai figur

kunci namun tidak besar pengaruhnya dan mempunyai

kemampuan dalam melakukan koordinasi terhadap

pelaku-pelaku (aktor) pada lembaga-lembaga semi

dan non pemerintah untuk mencapai tujuan

masyarakat.

2.  Kekuasaan yang dimiliki pemerintah harus diubah

maknanya dari yang semula dipahami sebagai

26 Kepemerintahan yang Baik 

 

”kekuasaan atas” menjadi” kekuasaan untuk

”menyelenggarakan” kepentingan”, memenuhi

kebutuhan” dan menyelesaikan masalah-masalah yang

timbul di masyarakat.

3.  Pemerintah, LSM, swasta dan masyarakat setempat

(lokal/daerah) merupakan pelaku atau aktor yang

mempunyai peran dan posisi/kedudukan yang saling

menseimbangkan.

4.  Pemerintah harus mampu merekayasa/merancang

ulang struktur dan budaya kerja organisasinya agar

siap dan mampu menjadi penggerak pihak/lembaga

lainnya untuk menjalani kerjasama yang kokoh,

mandiri dan dinamis.

5.  Pemerintah harus melibatkan semua pihak dalam

masyarakat dalam proses kebijakan mulai dari

perumusan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan

kebijakan serta penyelenggaraan pelayanan

masyarakat.

6.  Pemerintah harus mampu meningkatkan mutupemberian tanggapan, penyesuaian, dan

pertanggungjawaban kepada masyarakat dalam

penyelenggaraan kepentingan pemenuhan kebutuhan

Page 18: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 18/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   27 

dan penyelesaian masalah dalam masyarakat/masalah

publik.

Keenam butir tersebut di atas bisa disebut ciri,

bahkan nilai-nilai dari ”Kepemerintahan yang Baik”. Ciri-

ciri itu bila kita telaah sebenarnya merupakan suatu

ketentuan/patokan atau acuan yang harus diikuti untuk

mewujudkan Kepemerintahan yang Baik. Dengan

perkataan lain bila patokan-patokan di atas diterapkansecara tepat dan konsekuen menjadi ciri Kepemerintahan

yang Baik.

Bila kita mempelajari berbagai sumber informasi

seperti: peraturan perundangan, buku-buku teks, dan

berbagai tulisan ilmiah, terdapat berbagai prinsip yang

perlu diketahui dan dipahami oleh aparatur pemerintah

(PNS) sebagai di bawah ini:

1.  Prinsip Kepemerintahan yang Baik menurut UNDP ada

delapan yaitu (1) Partisipasi; (2) Transparansi; (3)

Akuntabilitas; (4) Efektifitas dan efisiensi; (5)

Kepastian hukum; (6) Responsifitas (7) Konsensus; dan

(8) Kesetaraan.

2.  Dalam buku Mewujudkan Good Governance melalui

Pelayanan Publik dinyatakan ada pula yang

menyebutkan 10 prinsip yang hampir sama dengan di

28 Kepemerintahan yang Baik 

 

atas, yaitu (200:79): (a) partisipasi; (b) penegakan

hukum; (c) transparansi; (d) kesetaraan; (e) daya

tanggap; (f) wawasan ke depan; (g) akuntabilitas; (h)

pengawasan publik; (k) efektvitas dan efisiensi; dan

(j) profesionalisme.

3.  Dalam Peraturan Pemerintah No. 101/2000 tentang

Diklat Jangka Jabatan PNS (Penjelasan Pasal 2 huruf 

a) menyatakan bahwa yang dimaksud denganKepemerintahan yang Baik adalah kepemerintahan

yang mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip

profesionalitas; akuntabilitas, transparansi; pelayanan

prima demokratis, efisiensi dan efektivitas; supremasi

hukum; dan dapat diterima oleh masyarakat.

4.  Gambir Batha (1996:7) mengemukakan pandangan

mengenai unsur-unsur utama Good Governance, yang

sebenarnya serupa tapi tak sama dengan prinsip-

prinsip Kepemerintahan yang Baik, yaitu:

a.  Akuntabilitas mengandung pengertian adanya

kewajiban bagi aparatur pemerintah untuk

bertindak selaku penanggung jawab dan

penanggung gugat atas segala tindakan dan

kebijakan yang ditetapkannya.

Page 19: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 19/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   29 

b.  Transparansi. Rakyat secara perorangan bisa

mengetahui dengan jelas proses pembuatan

kebijakan dan pelaksanaannya sehingga

masyarakat secara umum mengetahui dengan

jelas.

c.  Keterbukaan, prinsip ini menghendaki adanya

kesempatan rakyat secara terbuka untuk

memberikan tanggapan dan kritik terhadappemerintah terutama dalam perolehan informasi

yang memadai (lengkap dan jelas) untuk menilai

jalannya pemerintahan.

d.  Aturan hukum, berupa jaminan kepasatian hukum

dan rasa keadilan masyarakat terhadap setiap

kebijakan pemerintah yang ditempuh dan setiap

kebijakan/peraturan harus dirumuskan, ditetapkan

dan dilaksanakan berdasarkan cara-cara dan

aturan yang jelas dan ajeg dan juga diketahui oleh

masyarakat.

Prinsip-prinsip Kepemerintahan yang Baik seperti di

atas dapat dipraktekkan dan dikembangkan dalam rangka

mencapai tujuan bersama dalam bernegara. Proses

pencapaian tujuan negara tentunya melibatkan pula

masyarakat. Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut

30 Kepemerintahan yang Baik 

 

berarti aparatur negara mau dan mampu melaksanakan

tugas dan fungsinya dalam pelayanan masyarakat dengan

baik. Dalam hubungan ini aparatur pemerintah sebagai

unsur penyelenggara negara wajib memahami dan

mempraktekkan prinsip-prinsip Kepemerintahan yang

Baik, yang dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999

disebut asas-asas umum penyelenggaraan negara.

Perlu diketahui bahwa dalam proses penyusunan

undang-undang tersebut telah mengakomodasi semangat

dan konsep Kepemerintahan yang Baik (Bintoro: 2003).

Adapun asas atau prinsip tersebut adalah:

1.  Asas kepastian hukum.

2.  Asas tertib penyelenggaraan negara.

3.  Asas kepentingan umum.

4.  Asas keterbukaan.

5.  Asas proporsionalitas.

6.  Asas profesionalitas.

7.  Asas akuntabilitas.

Asas ataupun prinsip Kepemerintahan yang Baik

perlu diterapkan oleh ketiga pihak/pilarnya demi

keberlangsungan pengelolaan secara bersama kegiatan

pencapaian tujuan negara/pemerintahan, antara

pemerintah, dunia usaha (swasta) dan masyarakat.

Page 20: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 20/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   31 

Prinsip-prinsip Kepemerintahan yang Baik terutama

harus diterapkan oleh PNS, terutama yang tugasnya

berhubungan dengan pelayanan masyarakat secara

langsung. Mengapa demikian?

Pertama : pelayanan masyarakat merupakan fungsi

pemerintah yang langsung berhubungan dengan

pihak yang bukan pemerintah

(masyarakat)/swasta/orang perorang, dimanatidak hanya dapat dirasakan langsung oleh

penerima layanan.

Kedua : pelayanan masyarakat, baik dari segi cara kerja,

organisasi dan perilaku aparatnya hingga

sekarang masih belum sepenuhnya terselenggara

dengan baik (pungutan liar, berbelit-belit, waktu

penyelesaian yang tidak jelas, sikap ingin

dilayani dll) sekalipun ada yang sukses

menerapkan pelayanan prima di beberapa Pemda

Kab/Kota.

Merupakan suatu hal yang menarik dan mudah

dicerna dalam memahami pengertian Kepemerintahan

yang Baik dengan sekian banyak prinsip-prinsipnya bila

kita menyimak pernyataan Ketua Mahkamah Agung

sebagai berikut: ”bahwa berbagai istilah sering

32 Kepemerintahan yang Baik 

 

digunakan dalam konsep Good Governance seperti

responsible, accountable, controlable, transparancy,

limitable, dan lain-lain”. Bagi rakyat banyak

Kepemerintahan yang Baik menurutnya adalah

pemerintahan yang memberikan berbagai

kemudahan, kepastian dan bersih dalam

menyediakan/memberikan pelayanan dan

perlindungan (terhadap) masyarakat/warganegara

dari berbagai tindakan sewenang-wenang, baik atas

diri, hak maupun atas harta bendanya (1959). 

Dari uraian terdahulu dapat disimpulkan bahwa

roda pemerintahan akan berjalan secara harmonis, bila

proses penyelenggaraannya ( governing) menerapkan

prinsip-prinsip Kepemerintahan yang Baik secara tepat.

C.  LATIHAN (TEST)

1.  Apakah yang dimaksud prinsip itu? Jelaskan menurut

pemahaman Saudara.

2.  Jelaskan pula pengertian Prinsip Kepemerintahan yang

Baik.

Page 21: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 21/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   33 

3.  Ada berapa prinsip Kepemerintahan yang Baik yang

Saudara ketahui? Jelaskan menurut pemahaman

Saudara.

4.  Apa hasil dari penerapan prinsip Kepemerintahan yang

Baik.

D. RANGKUMAN

Prinsip sebagai patokan/acuan berfikir dan bertindak

bila diterapkan secara konsekuen akan menjamin

terwujudnya konsep dalam kenyataan dan menjamin pula

hasil yang diharapkan.

Prinsip Kepemerintahan yang Baik memberikan arah dan

menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dalam

mencapai tujuan bernegara, yaitu terciptanya kesejahteraan

rakyat/masyarakat.

Penerapan prinsip-prinsip Kepemerintahan yang Baik

merupakan kewajiban dan tanggung jawab bersama antara

ketiga pelaku (pemerintah dan masyarakat serta swasta)

sesuai dengan peran, hak dan kewajiban serta tanggung

jawab masing-masing secara seimbang dan selaras.

34

BAB IV

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIPKEPEMERINTAHAN YANG BAIK (Contoh dan Permasalahannya)

A.  UMUM

Praktek Kepemerintahan yang Baik sebagai bentukkebersamaan antara pihak pemerintah, swasta (dunia

usaha) dan masyarakat dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan tidaklah dimaksudkan

untuk mengabaikan pentingnya pengaturan pemerintah

yang efisien. Tanggung jawab terlaksananya penerapan

Kepemerintahan yang Baik terletak pada ketiga pihak diatas, sehingga diperlukan pembinaan hubungan di antara

ketiga pihak tersebut. Kesemuanya itu memerlukan

dukungan dan kemauan baik aparatur pemerintah.

Berbagai prinsip Kepemerintahan yang Baik yang

dikemukakan pada Bab III pada hakekatnya perluditerapkan oleh ketiga pelakunya (pemerintah, swasta

dan masyarakat), namun dalam rangka pembatasan

materi sesuai dengan pokok bahasan hanya diuraikan

penerapan prinsip-prinsip pokok yang dipandang penting

Page 22: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 22/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   35 

bagi aparatur pemerintah. Ada tujuh prinsip utamanya

yang penting dan perlu dipahami oleh PNS sebagai unsur

aparatur negara, berdasarkan Undang-undang No. 28

Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas KKN.

B.  PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP KEPEMERINTAHAN

YANG BAIK 

1.  Prinsip Kepastian Hukum

Prinsip pertama ini ada juga yang menyebutnya

asas legalitas. Secara ringkas/sederhana

pengertiannya adalah “semua kebijakan dan

keputusan/tindakan didasarkan pada landasan hukum

yang jelas dan kuat disamping tidak melanggar

hukum”. Dalam situasi masyarakat (warga negara)

telah yakin bahwa penegakkan hukum sesuai dengan

nilai-nilai kebenaran, maka kegiatan pemerintahan

akan berjalan lancar. Sanksi atas pelanggaran hukum

dikenakan pada setiap pelanggar tanpa pandang bulu.

Campur tangan atas hak dan kebebasan setiap orang

atau kelompok hanya bisa dilakukan atas dasar aturan-

aturan hukum tertentu.

36 Kepemerintahan yang Baik 

 

2.  Prinsip Tertib Penyelenggaraan Pemerintahan

Prinsip ini menghendaki adanya keteraturan

dan kesearahan gerak diantara para pelaku

(pemerintah, swasta dan masyarakat). Ketiga pilar

Kepemerintahan yang Baik itu harus saling

berkomunikasi secara timbal balik dalam menetapkan

arah dan tujuan yang saling terkait. Pemerintah

seyogyanya membatasi kegiatan-kegiatan pelaksanaan

di bidang tertentu, manakala kegiatan tersebut sudah

mampu ditangani sendiri oleh masyarakat/swasta.

Campur tangan pemerintah hanya melalui

kebijakan/perundangan untuk mendorong dan

menciptakan suasana berperannya masyarakat,

sehingga memupuk kemandirian masyarakat.

Prinsip kedua dari Kepemerintahan yang Baik

ini ingin menghindarkan bentrokan/pertentangan

diantara kebijakan, baik antara kebijakan yang

ditetapkan oleh masing-masing instansi pusat, antara

pusat dan daerah maupun antar daerah. Kebijakan

pada pemerintahan tingkat bawah tidak boleh

bertentangan dengan kebijakan pada tingkat yang

lebih tinggi, terutama yang isinya berkaitan.

Page 23: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 23/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   37 

3.  Prinsip Kepentingan Umum

Prinsip ini penting bagi aparatur pemerintah

sebagai pelayan masyarakat, yaitu harus

mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara

memahami dan menampung harapan dan keinginan

masyarakat secara cermat. Prinsip ini menuntut agar

dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan,

pihak pemerintah (aparatur) selalu mengutamakan

kepentingan umum daripada kepentingan pribadi

ataupun kepentingan golongan tertentu. Kepentingan

umum mengatasi kepentingan pribadi, bukan berarti

kepentingan pribadi tidak diakui keberadaannya

sebagai hakekat individu manusia. Akan tetapi dalam

kepentingan umum terdapat pembatasan terhadap

kepentingan pribadi, karena kepentingan itu pada

hakekatnya tercakup dalam kepentingan masyarakat

dan kepentingan nasional yang berlandaskan azas

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kesejahteraan umum mengandung makna

bahwa kegiatan pembangunan dan hasil-hasilnya

adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh

rakyat (masyarakat). Dalam hubungan ini kebijakan

yang dibuat adalah untuk menjamin terpenuhinya

kebutuhan masyarakat, bukan kepentingan

38 Kepemerintahan yang Baik 

 

sekelompok orang ataupun karena ada kaitan

keluarga/suku bahkan agama/kepercayaan.

4.  Prinsip Keterbukaan

Prinsip atau asas keterbukaan memberikan

kesempatan masyarakat untuk menggunakan haknya

guna memperoleh data/informasi (keterangan) yang

benar, lengkap dan akurat (dapat dipercaya

kebenarannya) tentang kegiatan dan hasil-hasil yang

dicapai oleh pemerintah. Prinsip ini menuntut

kejujuran aparatur dalam memberikan keterangan dan

tanpa pilih kasih. Namun demikian harus juga

diperhatikan secara bijak yang berkenaan dengan hak

asasi pribadi, golongan dan juga rahasia negara.

Prinsip keterbukaan ditekankan pada pemberian

kesempatan memperoleh informasi kepada pihak-

pihak terkait mengenai proses dan hasil-hasil

kegiatannya.

Prinsip keterbukaan juga memberikan

kesempatan bagi rakyat untuk menyampaikan

tanggapan dan kritik yang membangun terhadap

pemerintah, memberikan penilaian terhadap jalannya

pemerintahan. Pemerintah sebagai pihak berwenang

harus mau dan mampu menyampaikan berbagai

Page 24: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 24/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   39 

informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, karena

memperoleh informasi adalah hak bagi masyarakat

yang dijamin dengan Undang-Undang. Selain itu

informasi yang disampaikan oleh pemerintah kepada

masyarakat haruslah yang mengandung kebenaran,

bukan hasil rekayasa. Informasi yang benar itu juga

harus disampaikan secara ikhlas kepada seluruh

warga/masyarakat.

Adanya hak dari masyarakat untuk

memperoleh/mendapatkan informasi dimaksudkan

sebagai bagian dari pengikutsertaan secara aktif 

(partisipasi) masyarakat dalam memperbaiki dan

mengurus negara. Akan tetapi penerapan prinsip ini

harus tetap mengindahkan aturan hukum, moral dan

sosial yang berlaku. Artinya keterbukaan memperoleh

keterangan tidak boleh melampaui batas yang

menyentuh hak asasi pribadi/golongan, terlindunginya

rahasia dan keselamatan negara, yang tidak

bisa/boleh diketahui, dimiliki dan dimanfaatkan oleh

pihak-pihak yang tidak berhak.

5.  Prinsip Proporsionalitas

Prinsip ini mengutamakan keseimbangan antara

hak dan kewajiban aparatur pemerintah, seperti

40 Kepemerintahan yang Baik 

 

“adanya keseimbangan antara hukuman jabatan

dengan kelalaian/kealpaan seorang PNS”. Artinya

hukuman yang dijatuhkan tidak boleh berlebihan

sehingga tidak seimbang dengan pelanggaran yang

dilakukan oleh pegawai tersebut. Prinsip ini

bermaksud menjamin perlindungan hukum terhadap

pegawai dengan baik, adil, tidak berlebihan. PNS juga

memperoleh gaji dan tunjangan sebagai imbalan atas

pekerjaan/jabatannya sesuai peraturan yang berlaku.

Oleh karena itu setiap aparatur harus memahami hak

dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya, memahami

peraturan perundangan yang berkenaan dengan tugas,

fungsi, tanggung jawab bahkan kewajiban dan

larangan yang tidak boleh dilanggar. Dalam hubungan

ini penting dikuasai mengenai uraian tugas/

pekerjaan, peraturan disiplin dan tata tertib lainnya

yang berlaku secara umum dan khusus di instansinya.

6.  Prinsip Profesionalitas

Setiap PNS sebagai salah satu unsur aparatur

negara, yang berperan selaku pelayan masyarakat

harus mempunyai keahlian atau kemampuan yang

tinggi dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaannya.

Dengan perkataan lain PNS harus memiliki kompetensi

Page 25: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 25/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   41 

(pengetahuan dan keterampilan) yang dipersyaratkan

untuk melaksanakan pekerjaannya. Prinsip di atas

harus dibarengi dengan berlandaskan kode etik,yaitu

seorang PNS disamping harus menguasai suatu

keahlian, juga harus memiliki sikap dan perilaku

tertentu (jujur misalnya) dalam melaksanakan tugas

kewajiban dan tanggung jawabnya.

Prinsip profesionalitas sangat penting karena PNS

memegang kunci keberhasilan dalam pemerintahan,

utamanya dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat. Dengan kemampuan profesional yang

tinggi dari setiap PNS dibidang tugasnya masing-

masing maka tugas pemerintahan dan pelayanan

masyarakat mestinya dapat dilaksanakan secara

berdayaguna dan berhasilguna. Profesionalitas yang

tinggi dengan sendirinya akan dapat menjamin hasil

prestasi kerja yang tinggi bagi organisasi/instansinya

dan memperlancar pengembangan karir. Dengan

profesionalitas yang berakar dari keahlian dengan

sendirinya Kepemerintahan yang Baik menjadi

kenyataan dan tujuan pemerintahan/pembangunan

lebih memungkinkan untuk dicapai. Upaya untuk

mewujudkan PNS yang profesional melalui berbagai

program Diklat Jabatan PNS telah dan terus di

42 Kepemerintahan yang Baik 

 

kembangkan secara berencana dan berkesinambungan

oleh Pemerintah, di tingkat pusat dan Daerah.

7.  Prinsip Akuntabilitas

Prinsip akuntabilitas disebut juga prinsip

tanggung gugat, menghendaki bahwa setiap

pelaksanaan tugas dan hasil akhir dari kegiatan

pemerintahan dan pembangunan harus dapat dan

wajib dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya

pada masyarakat dan para pihak yang terkait sesuai

dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Pertanggungjawaban kepada masyarakat disamping

merupakan kewajiban adalah juga sewajarnya

dilakukan karena rakyat adalah pemegang kedaulatan

tertinggi negara sesuai dengan UUD 1945.

Prinsip ini menekankan bahwa semua kegiatan

dan hasil akhir yang dicapai harus dilaporkan dan

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau

rakyat secara benar dan jujur dengan dukungan

data/informasi yang lengkap. Keharusan menerapkan

konsep ini mengingat kegiatan pemerintah mempunyai

pengaruh besar (dampak), dan juga karena kegiatan

pemerintah dibiayai dari uang rakyat, sehingga segala

kegiatan dan hasilnya harus dapat

Page 26: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 26/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   43 

dipertanggungjawabkan. Sejak awal sampai akhir,

kegiatan termasuk kegagalan dan keberhasilannya

wajib dilaporkan secara tertib. Dengan prinsip ini

setiap aparatur bisa digugat/dituntut bila ada

kegagalan yang dialami karena

kesengajaan/kelalaiannya. Di lain pihak prinsip ini

menjamin aparatur yang bersih dan berwibawa. Jadi

tidak bisa lagi dengan cara sembrono, dimana laporan

pertanggungjawaban “dibuat asal bapak senang”

(ABS).

Untuk dapat memahami secara nyata penerapan

prinsip tersebut di lingkungan aparatur pemerintah

kiranya perlu diberikan contoh-contohnya dengan

jelas. Contoh berikut terutama yang tertuang dalam

Peraturan Perundangan sehingga mudah untuk dibaca

dan dipelajari secara seksama.

C.  CONTOH DAN PERMASALAHAN DALAM PENERAPAN

Penerapan dari prinsip-prinsip Kepemerintahan yang

Baik sebagaimana telah diuraikan di atas dapat dilihat

dalam rumusan peraturan perundangan yang berlaku dan

dalam pelaksanaan tugas aparatur (PNS). Berikut

diberikan contoh yang penting diantaranya:

1.  Prinsip Kepastian Hukum.

44 Kepemerintahan yang Baik 

 

Penerapan prinsip ini antara lain tertuang dalam UUD

1945, yaitu:

Pasal 27 (1) Segala warga negara bersamaan

kedudukannya didalam hukum dan

pemerintahan dan wajib

menjunjung hukum dan

pemerintahan itu dengan tidak ada

pengecualiannya.

Pasal 28D (1) Setiap orang berhak atas

pengakuan, jaminan, perlindungan,

dan kepastian hukum yang adil serta

perlakuan yang sama di hadapan

hukum.

Pasal 30 (1) Kepolisian Negara RI sebagai alat

negara yang menjaga keamanan dan

ketertiban masyarakat bertugas

melindungi, mengayomi, melayani,

serta menegakkan hukum.

2.  Prinsip Tertib Penyelenggaraan Pemerintahan Negara 

Penerapan prinsip ini dari sudut pandang

organisasi misalnya setiap unit/pejabat bertugas

sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan mematuhi tata

Page 27: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 27/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   45 

kerja dan prosedur kerja yang ada, serta menjalin

hubungan kerja yang serasi dengan pihak terkait.

Contoh penerapan prinsip ini misalnya dalam UUD

1945 pada:

Pasal 23 E : (1) untuk memeriksa pengelolaan dan

tanggungjawab tentang keuangan

negara di adakan satu Badan

Pemeriksa Keuangan yang bebas

dan mandiri.

(2)  Hasil pemeriksaan keuangan

negara diserahkan kepada DPR,

DPD dan DPRD sesuai dengan

kewenangannya.

(3) Hasil pemeriksaan tersebut

ditindak lanjuti oleh Lembaga

perwakilan dan/atau Badan sesuai

dengan Undang-Undang.

Pasal 28 J: (1) Setiap orang wajib menghormati hak

asasi manusia orang lain dalam tertib

kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara.

(2) Dalam menjalankan hak dan

kebebasannya, setiap orang wajib

tunduk kepada pembatasan yang

46 Kepemerintahan yang Baik 

 

ditetapkan dengan Undang-Undang

dengan maksud semata-mata untuk

menjamin pengakuan serta

penghormatan atas hak dan

kebebasan orang lain dan untuk

memenuhi tuntutan yang adil sesuai

dengan pertimbangan moral, nilai-

nilai agama, keamanan dan

ketertiban umum dalam suatu

masyarakat yang demokratis.

Dalam Undang-undang No. 28 tahun 1999,

penerapan prinsip Ketertiban ini tercantum antara lain

dalam Bab V:

Pasal 7: (2) Hubungan antar Penyelenggara Negara

dilaksanakan dengan mentaati norma-

norma kelembagaan, kesopanan,

kesusilaan, dan etika yang berlandaskan

Pancasila dan UUD 1945;

3.  Prinsip Kepentingan Umum 

Aparatur pemerintah harus

mengutamakan/mendahulukan kepentingan

masyarakat/seluruh rakyat. Penerapan dari semangat

Page 28: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 28/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   47 

dan nilai-nilainya dapat dibaca antara lain pada

Pembukaan UUD 1945, alinea keempat dan juga pada

Pasal 33 (2) yang berbunyi: “Bumi dan air dan

kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai

oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat”.

Dalam pelayanan masyarakat, misalnya di bidang

pemberian ijin (fungsi perijinan) seorang

pejabat/pegawai pemerintah harus mendahulukan

pelayanannya bagi kepentingan orang banyak, bukan

seseorang/individu, atau karena pertimbangan

pribadi/kekeluargaan/ kelompok/suku dsbnya. Sebab

dibentuknya instansi pemerintah dan tugas

aparaturnya memang diberi amanah untuk

memberikan pelayanan umum, baik secara langsung

maupun tidak langsung.

4.  Prinsip Keterbukaan 

Dalam Kepemerintahan yang Baik, masyarakat

memiliki peluang (akses) yang besar memperoleh

informasi/keterangan mengenai kegiatan aparatur.

Setiap aparatur harus selalu membuka diri untuk

dimintai informasi oleh masyarakat. Contoh

penerapan prinsip Keterbukaan misalnya pada:

48 Kepemerintahan yang Baik 

 

Pasal 23 (1) UUD 1945: APBN sebagai wujud dari

pengelolaan keuangan negara ditetapkan

setiap tahun dengan Undang-Undang dan

dilaksanakan secara terbuka dan

bertanggungjawab untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.

Pasal 28F (1) setiap orang berhak untuk memperoleh

informasi untuk mengembangkan pribadi dan

lingkungan sosialnya serta berhak untuk

mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,

mengolah dan menyampaikan informasi dengan

menggunakan segala jenis saluran yang

tersedia.

Dalam PP No. 24 tahun 2001, misalnya di Pasal 45

ayat (1) Setiap orang mempunyai hak yang sama

untuk mendapatkan informasi dalam rangka ikut serta

melakukan upaya pengendalian kerusakan dan atau

pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan dengan

kebakaran hutan dan lahan.

Pada Pasal 43 (1) Gubernur/Bupati/Walikota wajib

memberikan informasi kepada

masyarakat mengenai kebakaran

Page 29: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 29/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   49 

hutan dan atau lahan serta

dampaknya.

(2) Pemberian informasi dilakukan

melalui media cetak, media

elektronik ataupun pengumuman.

5.  Prinsip Proporsionalitas 

Penerapan prinsip ini akan menggambarkan

kesesuaian, ketepatan dan keseimbangan antara hak

dan kewajiban aparatur pemerintah dan juga

masyarakat sebagaimana dapat disimak pada UUD

1945:

Pasal 27 (2) Tiap-tiap warganegara berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan.

Pasal 28 sebagai wujud demokratisasi dinyatakan

“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,

mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan

dan sebagainya, ditetapkan dengan Undang-

Undang.

Pasal 28 D (1) Setiap orang berhak untuk bertanya

serta mendapat imbalan dan perlakuan yang

adil dan layak dalam hubungan kerja.

50 Kepemerintahan yang Baik 

 

(2) Setiap warganegara berhak memperoleh

kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

Pasal 28 H (2) Setiap orang berhak mendapat

kemudahan dan perlakuan khusus untuk

memperoleh kesempatan dan manfaat yang

sama guna mencapai persamaan dan

keadilan.

Dalam UUD No. 28 tahun 1999, Pasal 4 dinyatakan

bahwa Penyelenggara Negara, dalam hal ini (aparatur

pemerintah) berhak untuk:

a.  Menerima gaji, tunjangan dan fasilitas lainnya

sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan;

b.  Menggunakan hak jawab terhadap setiap teguran,

tindakan dari atasanya, ancaman hukuman dan

kritik masyarakat;

c.  Menyampaikan pendapat di muka umum secara

bertanggungjawab sesuai dengan wewenangnya.

6.  Prinsip Profesionalitas 

Penerapan prinsip ini banyak ditemukan dalam

peraturan perundangan bidang kepegawaian dan

kebijakan lainnya yang berkenaan dengan

pengembangan SDM aparatur.

Page 30: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 30/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   51 

Penerapan prinsip profesionalitas dapat disimak

dalam rumusan pasal-pasal tertentu Undang-Undang

Pokok Kepegawaian, Peraturan Pemerintah No. 101

tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS.

a.  UU No. 43/1999 pada

Pasal 3 (1): Pegawai Negeri berkedudukan sebagai

unsur aparatur negara yang bertugas

untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat secara professional, adil

dan merata.

Pasal 17 (2) Pengangkatan PNS dalam suatu

Jabatan dilaksanakan berdasarkan

prinsip profesionalitas sesuai dengan

kompetensi, prestasi kerja.

Pasal 31 (1) untuk mencapai daya guna dan hasil

guna yang sebesar-besarnya diadakan

pengaturan dan penyelenggaraan Diklat

Jabatan PNS yang bertujuan

meningkatkan pengabdian mutu,

keahlian, kemampuan dan

keterampilan.

52 Kepemerintahan yang Baik 

 

b.  Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2000 tentang

Diklat Jabatan PNS, Pasal 2 menetapkan bahwa:

”Diklat bertujuan meningkatkan kompetensi untuk

dapat melaksanakan tugas jabatan secara

profesional sesuai dengan kebutuhan instansi.

Dengan Diklat Jabatan diupayakan peningkatan

kualitas SDM aparatur pemerintah, yang tercermin

pada jati diri PNS sebagai pelayan masyarakat

dengan penuh keterikatan, pengabdian dan

kemampuan berlandaskan keahlian yang tinggi

dalam mengemban tugas dinas pemerintahan guna

mewujudkan kesejahteraan rakyat.

7.  Prinsip Akuntabilitas 

Bagi setiap aparatur pemerintah,

mempertanggungjawabkan hasil kerja pelaksanaan

tugas merupakan kewajiban baginya untuk

terwujudnya Kepemerintahan yang Baik, terutama

pertanggungjawaban kepada masyarakat. Namun

demikian saat ini akuntabilitas kepada masyarakat

belum sepenuhnya terlaksana. Akuntabilitas yang

dilaksanakan baru sebatas internal instansi. Penerapan

prinsip ini ditunjukkan melalui pembuatan laporan

Page 31: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 31/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   53 

hasil kerja secara bertingkat dari tingkat pimpinan

bawah ke atasannya. Pembuatan laporan hasil kerja

(kinerja) ini dilaksanakan setiap tahun sebagai bukti

pertanggungjawaban tugas, berisi keterangan yang

benar mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam

melaksanakan tugas yang diberikan kepada

pegawai/pejabat pemberi laporan tersebut. Inilah

yang dimaksudkan akuntabilitas internal instansi.

Akuntabilitas publik berbeda dengan yang diatas,

yaitu bukan pertanggungjawaban kepada atasan,

melainkan kepada masyarakat/pihak luar instansi.

Contohnya yang diterapkan oleh pemerintah daerah

berupa pemberian laporan hasil kerja kepada DPRD

dan masyarakat. Hasil kerja Pemerintah Daerah

dilaporkan kepada Dewan dan juga kepada masyarakat

daerahnya melalui media massa (koran, televisi/radio)

dan sebagainya, sehingga masyarakat memperoleh

keterangan atas hasil kerja Pemdanya.

Berikut diberikan pula contoh penerapan prinsip

Kepemerintahan yang Baik, dalam pelaksanaan tugas

aparatur.

1)  Dalam kenyataannya penerapan dari prinsip

Kepemerintahan yang Baik di daerah misalnya

dalam hal transparansi. Pemerintah daerah telah

54 Kepemerintahan yang Baik 

 

dinilai memberikan informasi dengan

menyediakan jalan masuk (akses) berbagai media

informasi yang dapat ditelusuri langsung oleh

masyarakat; membuat bagan/alur prosedur

(tahap-tahap yang harus dilalui) dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat pada

unit-unit pelayanan publik. Dengan gambar

bagan itu masyarakat dapat mengetahui langkah-

langkah kegiatan pelayanan dan penyelesaiannya

secara jelas.

2)  Pelaksanaan prinsip partisipasi misalnya, dapat

dilihat dari pelaksanaan setiap tahap menyusun

rencana pembangunan daerah selalu melibatkan

peran serta masyarakat, baik yang diwakili oleh

LSM; tokoh masyarakat maupn dari perguruan

tinggi dan organisasi sosial lainnya.

Mengembangkan bentuk-bentuk atau wadah

pertemuan/rapat-rapat bersama dalam

menentukan kebijakan guna membahas sesuatu

persoalan di tingkat SKPD dengan melibatkan

para pihak terkait dan pihak-pihak yang

berkerjasama/bermitra.

3)  Prinsip penegakkan hukum/supremasi hukum,

dapat dilihat dari diajukannya ke meja hijau

Page 32: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 32/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   55 

para koruptor, penerima suap, penyalahgunaan

aset/kekayaan/uang daerah/negara oleh para

pejabat/penegak hukum, dalam kasus BLBI,

transfer dana ke anggota DPR, alih fungsi lahan

hutan lindung, pengadaan barang negara, daerah

dan lain-lain tanpa pandang bulu.

4)  Dalam pada itu untuk memenuhi rasa keadilan

dalam rangka penegakan hukum, telah

memberikan kesempatan peran serta masyarakat

dalam menanggulangi praktek korupsi dengan

cara memberikan laporan.

5)  Dalam pelaksanaan pengelolaan/pengurusan

kepegawaian, misalnya prinsip profesionalitas 

telah ditetapkan, dimana pegawai yang

berkompeten dan berprestasi tanpa

membedakan jenis kelamin, suku dan agama dan

telah memenuhi syarat administratif diproses

dengan baik, lancar sehingga pegawai yang

bersangkutan menerima Surat Keputusan secara

tepat waktu dan benar.

6)  Seorang Bendaharawan dalam mengelola uang

penerimaan/pengeluaran di unitnya, yang telah

menerima kemudian membukukan, menyusun

dan menyalurkan serta melaporkannya kepada

56 Kepemerintahan yang Baik 

 

pejabat berwenang dengan cermat, benar dan

tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang

berlaku adalah contoh konkrit penerapan

prinsip akuntabilitas.

Demikianlah antara lain contoh-contoh penerapan

prinsip-prinsip Kepemerintahan yang Baik dalam

berbagai peraturan perundangan yang berlaku dan

pelaksanaan tugas. 

D.  PERMASALAHAN DALAM PENERAPAN

Secara umum pelaksanaan konsep Kepemerintahan

yang Baik termasuk penerapan prinsip-prinsipnya belum

sepenuhnya berlangsung dengan baik. Kepemerintahan

yang Baik lebih banyak disinggung (disebut-sebut) hanya

untuk kepentingan/pertimbangan politis baik di tingkat

pusat maupun daerah. Namun demikian pemerintah

daerah misalnya telah mulai mengembangkan dan

menerapkan beberapa prinsip atau asasnya yang penting

antara lain prinsip kepentingan umum, prinsip partisipasi

masyarakat, prinsip akutablitas dan prinsip transparansi.

Sekalipun upaya penerapan prinsip-prinsip

Kepemerintahan yang Baik terus bergulir, tetapi harus

diakui secara jujur masih ada permasalahan yang dihadapi

Page 33: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 33/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   57 

dalam praktek pemerintahan. Masalah tersebut baik yang

berupa pelanggaran prinsip maupun penyebab belum

terwujudnya Kepemerintahan yang Baik dilihat dari sisi

aparatur pemerintah, diantaranya:

1.  Praktek KKN masih berlangsung di berbagai instansi

dalam berbagai hal seperti yang ditemukan KPK dan

kerugian negara akibat korupsi juga tidak

terselesaikan sebagaimana mestinya.

2.  Kebersamaan bekerja dalam pelaksanaan kegiatan

pemerintahan kurang membudaya, karena adanya cara

berpikir terkotak-kotak, sukuisme/kedaerahan yang

sulit ditembus ke arah berpikir secara bulat/utuh dan

saling mengisi atau berpikir sistemik.

3.  Kurangnya ketauladanan atau pemberian contoh yang

baik dari aparatur di berbagai tingkatan jabatan.

4.  Kepercayaan sebagian besar masyarakat terhadap

aparatur pemerintah masih tipis.

5.  Etika dan moral (sikap dan perilaku) sebagian aparatur

masih belum merangsang perwujudan Kepemerintahan

yang Baik, seperti sombong, sok kuasa dan jabatan

masih dipandang tempat mencari penghasilan, dan

lain-lain.

6.  Pelayanan masyarakat masih belum memuaskan, baik

di bidang kesehatan, pendidikan maupun perijinan

58 Kepemerintahan yang Baik 

 

seperti berbelit-belit, tidak jelas penyelesaiannya dan

masih ada uang pelicin.

Penerapan Kepemerintahan yang Baik di daerah

menurut laporan hasil kajian/penelitian masih terhambat,

dipengaruhi oleh banyak hal baik yang bersumber dari

dalam maupun dari luar. Faktor-faktor penghambat

sangat beragam dan saling mengkait, terdapat dalam

keseluruhan tubuh instansi/aparatur pemerintahan. Untuk

mewujudkan Kepemerintahan yang Baik, perbaikan di

bidang kepegawaian aparatur dan cara-cara pelaksanaan

tugasnya mutlak dilakukan secara terus menerus.

Bila ditelusuri secara cermat permasalahan tersebut

meliputi tiga unsur pokok sebagai berikut:

1.  Kesejahteraan Pegawai (aparatur)

Tingkat kesejahteraan yang masih rendah

merupakan realitas yang dialami PNS baik di Pusat

maupun Daerah. Beberapa daerah memang telah

berhasil meningkatkan penghasilan PNS-nya ke tingkat

yang relatif tinggi, tetapi secara umum penghasilan

PNS masih rendah dibandingkan dengan ragam

kebutuhan hidup mereka.

Page 34: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 34/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   59 

Dalam kondisi tingkat kesejahteraan yang

masih rendah, akan sulit diharapkan PNS dapat

menjalankan tugasnya sesuai dengan prinsip-prinsip

Kepemerintahan yang Baik. Secara naluriah perhatian

mereka akan lebih fokus pada bagaimana memenuhi

tuntutan kebutuhan hidup dari pada bekerja keras dan

tekun untuk menghasilkan kinerja tinggi dan bermutu

(efektif dan efisien).

2.  Profesionalisme

Kemampuan profesional yang bersumber dari

pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku serta

tanggung jawab terhadap tugas pekerjaan dari

sebagian aparatur sekarang ini dipandang relatif masih

rendah. Hal ini tampak dari hasil karya dan cara

pandang aparatur terhadap tugas/jabatan. Masih

banyak aparatur yang melihat jabatan lebih dianggap

sebagai sumber penghasilan dan tidak dipandang

sebagai ”amanah” (kepercayaan) yang wajib diemban

yang bernilai mulia. Akibat dari hal tersebut ”tugas

pelayanan masyarakat” sebagai fungsi utama aparatur

PNS menjadi ajang ”cari duit” yang melahirkan

pungutan liar, upeti dan balas jasa, yang berdampak

60 Kepemerintahan yang Baik 

 

buruk karena menjadi beban yang

merugikan/menghambat dunia usaha.

Rendahnya kemampuan profesional juga

tampak pada sikap/kemauan/komitmen aparatur

untuk menerima pelimpahan tanggung jawab. Pada

hampir di seluruh Pemda berkembang ”rasa takut”

untuk diangkat menjadi ”Pejabat Pembuat Komitmen,

karena pemangku jabatan itu akan mendapat ancaman

hukuman yang cukup berat bila melakukan kelalaian/

penyalahgunaan jabatan.

3.  Budaya kerja aparatur

Nilai-nilai budaya kerja yang searah dan

mendukung terciptanya Kepemerintahan yang Baik

saat ini belum memadai untuk menerapkan prinsip-

prinsipnya. Nilai budaya kerja yang masih berkembang

justru sering berlawanan dengan konsep

Kepemerintahan yang Baik. Dalam konteks ini dapat

ditelaah pada sebagian besar aparatur pemerintahan

daerah dan juga pusat yang masih enggan melakukan

pengukuran terhadap ketepatan rencana dan kegiatan

mereka sendiri sebagai bukti akuntabilitas. Akibatnya

mereka tidak pernah mengetahui hasil kerja nyata dan

Page 35: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 35/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   61 

juga tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

aparatur pemerintah.

62

BAB VP E N U T U P

A.  SIMPULAN

Dari uraian dan bahasan mengenai persoalan

Kepemerintahan yang Baik, secara konsep dan ataupun

contoh dalam penerapannya, terutama di lingkungan

aparatur pemerintah dapat disimpulkan hal-hal sebagai

berikut:

1.  Istilah Kepemerintahan (Governance) yang berasal dari

istilah pemerintah telah berkembang pengertiannya

tidak lagi hanya kegiatan pemerintah sebagai lembaga

yang berwenang dalam mencapai tujuan negara

melainkan lebih ditujukan pada proses kegiatannya

dalam mencapai tujuan itu. Oleh karena itu secara

umum arti Kepemerintahan sering digunakan silih

berganti dengan pengelolaan, pengurusan, pengaturan

dan penyelenggaraan kegiatan.

2.  Kepemerintahan mengandung pengertian jalannya

(proses) kegiatan pengelolaan/penyelenggaraan

berbagai bidang kehidupan (sosial, ekonomi, politik

dan lain-lain) dalam suatu negara secara bersama

dengan berbagai pihak yang berkepentingan, serta

Page 36: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 36/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   63 

penggunaan sumber daya (alam, keuangan, peralatan,

dan manusia) dengan cara yang sesuai dengan prinsip-

prinsip keadilan, kedayagunaan, keterbukaan serta

bertanggung jawab.

3.  Kepemerintahan yang Baik sebagai konsep

mengandung pengertian praktek yang terbaik dalam

menyelenggarakan kehidupan bernegara tidak hanya

oleh pemerintah sebagai lembaga yang berwenang,

tetapi juga mengikutsertakan dunia usaha (swasta)

dan masyarakat baik perseorangan maupun kelompok

secara serasi, harmonis sesuai peran dan tanggung

jawab masing-masing.

4.  Prinsip Kepemerintahan yang Baik adalah norma, atau

ketentuan-ketentuan mendasar yang mengandung

kebenaran dan telah teruji kesesuaiannya dalam

praktek, sehingga dapat dijadikan pedoman atau

acuan baik dalam pemikiran maupun tindakan untuk

mewujudkan Kepemerintahan yang Baik.

5.  Praktek Kepemerintahan yang Baik di lingkungan

aparatur pemerintah belum sepenuhnya terlaksana

sesuai dengan harapan. Pemerintah secara terus

menerus berupaya melalui penyempurnaan

aparaturnya, dari segi organisasi, manajemen, sistem

dan prosedurnya, termasuk pembinaan pegawai (SDM)

64 Kepemerintahan yang Baik 

 

di tingkat Pusat dan Daerah. Praktek Kepemerintahan

yang Baik tergantung pada diri aparatur sendiri untuk

melakukan perubahan ke arah itu.

B.  TINDAK LANJUT

Pemahaman konsep Kepemerintahan yang Baik

beserta prinsip-prinsipnya tidak akan berpengaruh

dengan baik terhadap praktek pelaksanaan

tugas/pekerjaan aparatur pemerintahan apabila tidak

dilakukan upaya yang sungguh-sungguh oleh setiap

aparatur pemerintah, baik sebagai individu maupun

kelompok kerja. Oleh karena itu setelah memahami

konsep dan prinsip-prinsipnya, perlu ditindaklanjuti

dengan upaya diantaranya:

1.  Meningkatkan rasa memiliki instansi tempat kerja

dan kebersamaan dalam pelaksanaan tugas

pekerjaan dengan sesama pegawai yang terkait;

2.  Memahami tugas pekerjaan masing-masing secara

tepat dan benar, dan bekerja sesuai dengan

aturan/ketentuan yang berlaku;

3.  Menghindarkan diri dari perbuatan tercela,

sekaligus menghapuskan perilaku kerja/kebiasaan

yang tidak sesuai dengan norma/aturan organisasi.

Page 37: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 37/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   65 

4.  Bekerja penuh dengan semangat (gairah)

pengabdian dan menyelesaikan tugas pekerjaan

sesuai dengan waktu dan target yang telah

ditetapkan dengan penuh tanggung jawab;

5.  Berupaya menerapkan prinsip-prinsip

Kepemerintahan yang Baik sesuai dengan bidang

tugas/pekerjaan masing-masing yang dilandasi

semangat dan niat untuk melakukan

perbaikan/perubahan yang diawali dari diri

sendiri.

66

DAFTAR PUSTAKA

Bhatta, Gambhir, 1996, Capacity Building at the Local Level  for Effective Governance, Empowerment WithoutCapacity is Meaningless.

Japan Association for Civil Service Training and Education,“How to Win Public Confidence As GovernmentOfficials” : 100 Sheets for Effective and Efficient

Public Administration. 

LAN-BPKP, 2000,   Akuntabilitas dan Good Governance,Jakarta.

McKinney, Jerome B., Lawrence C Howard, 1979, PublicAdministration: Balancing Power and Accountability,Oak Park, illinois: Moore Publishing Company, Inc.

Mustopadidjaja, AR. (1997), “Transformasi ManajemenMenghadapi Globalisasi Ekonomi”, dalam  Jurnal Administrasi dan Pembangunan, Vol. 1, No. 1, 1997,ISSN 1410-5101, PP PERSADI, Jakarta.

Mustopadidjaja, AR, dan Desi Fernanda, (2000), ManajemenPembangunan Nasional: Kebijakan, Perencanaan,Pelaksanaan dan Pengawasan, makalah disampaikanpada Suskomsos TNI-TA 1999/2000, SESKO TNI, LAN-RI,

bandung, 28 Februari 2000.

Osborne, David, and Ted Gaebler, (1992), ReinventingGovernment: How Entrepreneurial Spirit isTransforming the Public Sector, Reading,Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Co. Inc.

67 68

Page 38: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 38/41

 Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II   67 

Senge, Peter M, 1994, The Fifth Discipline, Sidney, RandomHouse Australia Pty. Ltd.

Supriyadi, Gering, Drs., MM. (2001), Modul Diklat PrajabatanGolongan III: “Etika Birokrasi”, Jakarta, LANRI.

Syafiie, Inu Kencana, Djamaludin Tandjung, dan SupardanMordeong, (1999), Ilmu Administrasi Publik, Jakarta,Penerbit Rineka Cipta.

Stewart, J.D. 1984, ”The Role of Information in PublicAccountability”, dalam Anthony Hopwoord and CyrylR. Tomkins, eds., Issues in Public Sector Accounting,Oxford, England: Philip Alan.

Tjokroamidjojo, Bintoro, 2000, Good Governance, ParadigmaBaru Manajemen Pembangunan, Jakarta : UI Press.

UNDP, 1997, Governance for Sustainable Development – APolicy Document, New York: UNDP.

-------------------, 1999, UNDP and Governance: Experiencesand Lesson Learned, Lesson Learned Series No. 1, NewYork: UNDP Management Development andGovernance Division, Downloaded internet documentfile.

Wallis, Malcolm, (1989), Bureaucracy: Its Roles In the Third World Development, Basingstoke: London, McmillanPublisher Ltd.

Lembaga Administrasi Negara, Dasar-dasar Kepemerintahanyang Baik, Jakarta, 2006.

Lembaga Administrasi Negara, Penerapan Good Governancedi Indonesia, 2007.

68 Kepemerintahan yang Baik 

 

Dwiyanto, Agus (Editor), Mewujudkan Good GovernanceMelalui Pelayanan Publik, Yogyakarta, JICA-UGM,2005.

Tjokroamidjojo, Bintoro, Good Governance, Paradigma BaruManajemen Pembangunan, Jakarta, UniversitasIndonesia, Press, 2000.

70 h k

Page 39: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 39/41

69

DAFTAR DOKUMEN

Undang-Undang Dasar Tahun 1945

Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1999 Tentang Garis-GarisBesar Haluan Negara Tahun 1999-2004.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang PenyelenggaraNegara yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi danNepotisme. 

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang PemerintahanDaerah.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-PokokKepegawaian sebagaimana telah dirubah denganUndang-Undang Nomor 43 Tahun 1999.

Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 TentangPeraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 TentangPenilaian Pelaksanaan Pekerjaan.

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 Tentang Diklat Jabatan PNS.

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintahan.

70 Kepemerintahan yang Baik 

 

Page 40: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 40/41

 

Page 41: Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011

5/10/2018 Kepemerintahan Yg Baik PrajabII 2011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kepemerintahan-yg-baik-prajabii-2011 41/41