Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

43
Sekretariat Tim Pengembangan Kebijakan Nasional Tata Kepemerintahan yang Baik - BAPPENAS Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan B ik (G dG ) B ik (G dG ) yang Baik (Good Governance) yang Baik (Good Governance) Drs. H. Dadang Solihin, MA Seminar Membangun Tata Kepemerintahan yang Baik Dinas Tata Kota Pemda DKI Dinas Tata Kota Pemda DKI Jakarta, 15 November 2007

description

Good Governance adalah suatu gagasan dan nilai untuk mengatur pola hubungan antara pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat.

Transcript of Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Page 1: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Sekretariat Tim Pengembangan Kebijakan NasionalTata Kepemerintahan yang Baik - BAPPENAS

Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan B ik (G d G )B ik (G d G )yang Baik (Good Governance)yang Baik (Good Governance)

Drs. H. Dadang Solihin, MA

Seminar Membangun Tata Kepemerintahan yang BaikDinas Tata Kota Pemda DKIDinas Tata Kota Pemda DKIJakarta, 15 November 2007

Page 2: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

dadang-solihin.blogspot.com 2

Page 3: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Dadang holds a MA degree (Economics), University of Dadang Solihin’s ProfileDadang Solihin’s Profileg g ( ) y

Colorado, USA. His previous post is Head, Center for Research Data and Information at DPD Secretariat General as well as Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land Use Management at Indonesian National Development Planning Agency (Bappenas).

Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia-Beside working as Assistant Professor at Graduate School of AsiaPacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.

He got various training around the globe included Advanced International He got various training around the globe, included Advanced International Training Programme of Information Technology Management, at Karlstad City, Sweden (2005); the Training Seminar on Land Use and Management, Taiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers KualaTaiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers, Kuala Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy Development Training, Vancouver, Canada (2002); Local Government Administration Training Course, Hiroshima, Japan (2001); and Regional Development and Planning Training os a, Japa ( 00 ); a d eg o a e e op e a d a g a gCourse, Sapporo, Japan (1999). He published more than five books regarding local autonomous.

You can reach Dadang Solihin by email at [email protected] or by his

dadang-solihin.blogspot.com 3

You can reach Dadang Solihin by email at [email protected] or by his mobile at +62812 932 2202

Page 4: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Materi DiskusiMateri Diskusi Negara-negara yang Sulit untuk Maju Pergeseran Paradigma: From Pergeseran Paradigma: From

Government to Governance Apa itu Governance? Good Governance Good Governance Stakeholders Troika: Pola Hubungan antara

Pemerintah Dunia Usaha Swasta danPemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat

Proses Perencanaan Manfaat Good Governance Manfaat Good Governance Prinsip-prinsip Good Governance Bagaimana Mewujudkan Good

Governance?Governance? Pengalaman Negara-negara Lain

dadang-solihin.blogspot.com 4

Page 5: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

AWAS…!!Negara-negara ini Akan Sulit untuk MajuNegara-negara ini Akan Sulit untuk Maju

1. Yang pernah menjadi negara jajahan bangsa lain (Taylor dan Hudson, 1972, Bertocchi, 1996, Mauro 1997, Todaro, 2002)2002).

2. Yang memiliki Sumber Daya Alam melimpah (Sachs danWarner, 2001, Hodler, 2004)Warner, 2001, Hodler, 2004)

3. Yang memiliki banyak etnis (Shleifer dan Vishny 1993, Mauro 1994, Todaro, 2002).

4 Y t h l i t i i d i i t h4. Yang tengah mengalami masa transisi dari pemerintah otoriter kepada demokrasi dan ekonomi pasar (Patrick Glynn, Stephen J. Kobrin, dan Moises Naim, 1999).

5. Yang berlokasi di sekitar garis Katulistiwa (Todaro, 2002).

dadang-solihin.blogspot.com 5

Page 6: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Pergeseran Paradigma: Pergeseran Paradigma: FFrom Government to Governancerom Government to GovernanceFFrom Government to Governancerom Government to Governance

Government Governance Memberikan hak ekslusif bagi

negara untuk mengatur hal-hal publik,

Persoalan-persoalan publik adalah urusan bersama pemerintah, civil society dan p

sementara aktor di luarnya, hanya dapat disertakan sejauh negara mengijinkannya.

p ydunia usaha sebagai tiga aktor utama.

dadang-solihin.blogspot.com 6

g g j y

Page 7: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Apa itu Governance?Apa itu Governance?pp Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat

yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.

Kontrol Kontrol

Tenaga Kerja

Dunia UsahaDunia Usaha Swasta Pemerintah Masyarakat

NilaiPertumbuhan

RedistibusiMelalui Pelayanan

Pasar

Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan Good

dadang-solihin.blogspot.com 7

Good.

Page 8: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Good GovernanceGood GovernanceGood GovernanceGood GovernanceM d k t t k i t h b ik Mengandung makna tata kepemerintahan yang baik, pengelolaan pemerintahan yang baik, penyelenggaraan pemerintahan yang baik, penyelenggaraan negara yang p y g , p y gg g y gbaik ataupun administrasi negara yang baik.

Penerapan prinsip transparansi, partisipasi, dan k t bilit di k i b i l d l b iakuntabilitas diakui sebagai landasan awal bagi

terwujudnya tata kepemerintahan yang baik secara umum. u u

Suatu gagasan dan nilai untuk mengatur pola hubungan antara pemerintah, dunia usaha swasta, dan

k tmasyarakat.

dadang-solihin.blogspot.com 8

Page 9: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

StakeholdersStakeholdersStakeholdersStakeholders

Executive organized into:

STATE CITIZENSExecutiveJudiciary

LegislaturePublic service

gCommunity-based organizations Non-governmental organizations

Professional AssociationsR li i

Public serviceMilitaryPolice

Religious groupsWomen’s groups

Media

Small / medium / large enterprises

BUSINESS

Semua pelaku harus

Adanya dialog agar para pelaku saling

memahamiMultinational Corporations

Financial institutions Stock exchange

Semua pelaku harus saling tahu apa yang

dilakukan olehpelaku lainnya

memahami perbedaan-

perbedaan di antara mereka.

dadang-solihin.blogspot.com 9

pelaku lainnya. antara mereka.

Page 10: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

PemerintahPemerintahPemerintahPemerintahB f i t k di i k ti k ti• Berfungsi untuk memediasi kepentingan-kepentingan yang berkenaan dengan public good.

• Menjamin suatu lingkungan bagi pembangunanMenjamin suatu lingkungan bagi pembangunan berkelanjutan.

• Memelihara hukum, ketertiban, dan keamanan.• Menciptakan suatu visi dan identitas nasional.• Mengembangkan kebijakan dan program publik.• Menghasilkan pendapatan untuk membiayai infrastruktur

dan pelayanan publik.M b k d i l t i• Mengembangkan anggaran dan implementasinya.

• Menyediakan peraturan dan insentif bagi pasar.

dadang-solihin.blogspot.com 10

Page 11: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Dunia Usaha SwastaDunia Usaha SwastaDunia Usaha SwastaDunia Usaha Swasta

Berfungsi dalam pasar untuk menghasilkan barang-barang.

Memberikan pelayanan. Menciptakan pekerjaan bagi warganegara.Menciptakan pekerjaan bagi warganegara. Memperkuat perusahaan swasta.

dadang-solihin.blogspot.com 11

Page 12: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Masyarakat SipilMasyarakat SipilMasyarakat SipilMasyarakat Sipil

Menggerakkan kelompok warganegara untuk berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi, sosial, dan politik.

Menyumbangkan berbagai perspektif yang y g g y gdinamis dan multi-tingkat.

dadang-solihin.blogspot.com 12

Page 13: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Troika: Troika: Pola HubunganPola Hubungan aantara Pemerintah Duniantara Pemerintah DuniaPola Hubungan Pola Hubungan aantara Pemerintah, Dunia ntara Pemerintah, Dunia

Usaha Swasta, Usaha Swasta, ddan Masyarakatan Masyarakat

Masyarakat, Bangsa, dan

Negara MasyarakatMasyarakat

VISI

g

PemerintahPemerintah

MasyarakatMasyarakat

PemerintahPemerintah

Dunia UsahaDunia UsahaGood Governance Dunia UsahaDunia UsahaGood Governance

dadang-solihin.blogspot.com 13

Page 14: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Proses PerencanaanPendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (public choice theory ofpembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D.

Proses Teknokratik: Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional g j y g gbertugas untuk itu.Partisipatif: Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui Musrenbang.

Proses top-down dan bottom-up: Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.

dadang-solihin.blogspot.com 14

Page 15: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

ManfaatManfaat Good GovernanceGood GovernanceManfaat Manfaat Good GovernanceGood Governance1. Berkurangnya secara nyata praktik KKN di birokrasi.1. Berkurangnya secara nyata praktik KKN di birokrasi.2. Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan

pemerintahan yang bersih, efisien, efektif, transparan, f i l d k t b lprofesional dan akuntabel.

3. Terhapusnya peraturan perUU-an dan tindakan yang bersifat diskriminatif terhadap warga negara kelompokbersifat diskriminatif terhadap warga negara, kelompok, atau golongan masyarakat.

4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam g y p p ypengambilan kebijakan publik.

5. Terjaminnya konsistensi dan kepastian hukum seluruh perat ran per ndang ndangan baik di tingkat p satperaturan perundang-undangan, baik di tingkat pusat maupun daerah.

dadang-solihin.blogspot.com 15

Page 16: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

PrinsipPrinsip prinsip Good Governanceprinsip Good GovernancePrinsipPrinsip--prinsip Good Governanceprinsip Good Governance1. Wawasan ke Depan

(Visionary)9. Keefisienan & Keefektifan

(Efficiency & Effectiveness)(Visionary)2. Keterbukaan & Transparansi

(Openness &Transparency) 3 Partisipasi Masyarakat

(Efficiency & Effectiveness) 10.Desentralisasi

(Decentralization) 11 Kemitraan dengan Dunia3. Partisipasi Masyarakat

(Participation) 4. Tanggung Gugat

(Accountability)

11.Kemitraan dengan Dunia Usaha Swasta dan Masyarakat (Private Sector & Civil Society Partnership) (Accountability)

5. Supremasi Hukum (Rule of Law)

6 Demokrasi (Democracy)

y p)12.Komitmen pada Pengurangan

Kesenjangan (Commitment to Reduce Inequality)6. Demokrasi (Democracy)

7. Profesionalisme & Kompetensi (Profesionalism & Competency)

13.Komitmen pada Perlindungan Lingkungan Hidup(Commitment to Environmental Protection)p y)

8. Daya Tanggap (Responsiveness)

Environmental Protection) 14.Komitmen pada Pasar yang

Fair (Commitment to Fair Market )

dadang-solihin.blogspot.com 16

Market )

Page 17: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

PrinsipPrinsip--prinsipprinsipPrinsipPrinsip--prinsip prinsip Good GovernanceGood GovernanceGood GovernanceGood Governance

dadang-solihin.blogspot.com 17

Page 18: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

1. Wawasan ke Depan (Visionary)

Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikatorg g- Memiliki perencanaan ke depan

yang berisi visi dan strategi;Adanya kejelasan setiap tujuan

- Perangkat/kebijakan yang memberikan kekuatan hukum pada perencanaan yang berisi visi dan- Adanya kejelasan setiap tujuan

kebijakan dan program;- Adanya dukungan dari pelaku

t k j dk i i

perencanaan yang berisi visi dan strategi (dalam bentuk Keputusan Menteri/Pimpinan, Keputusan Pi i D h P tuntuk mewujudkan visi. Pimpinan Daerah, Peraturan Menteri atau Peraturan Daerah

- Adanya peraturan yang memuat dokumen perencanaan yang terukur;

- Proses penentuan visi dan strategi p gsecara partisipatif.

dadang-solihin.blogspot.com 18

Page 19: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

2. Keterbukaan & Transparansi (Openness & Transparency)Transparency)

Indikator Minimal Perangkat Pendukung IndikatorIndikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator- Tersedianya informasi yang

memadai pada setia proses - Peraturan yang menjamin hak

untuk mendapatkan informasi;penyusunan dan implementasi kebijakan publik;

- Adanya akses pada informasi yang

- Pusat/balai informasi;- Website (e-government, e-

procurement, dsb);y p y gsiap, mudah dijangkau, bebas diperoleh, dan tepat waktu.

p , );- Iklan layanan masyarakat;- Media cetak dan elektronik;- Papan pengumuman;Papan pengumuman;- Pameran pembangunan.

dadang-solihin.blogspot.com 19

Page 20: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

3 Partisipasi Masyarakat (Participation)3. Partisipasi Masyarakat (Participation)

Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator- Adanya pemahaman - Pedoman pelaksanaan proses y p

penyelenggara negara tentang proses/metode partisipatif;

- Adanya pengambilan keputusan

p ppartisipatif;

- Mekanisme/peraturan untuk mengakomodasi kepentingan yangAdanya pengambilan keputusan

yang didasarkan konsensus bersama.

mengakomodasi kepentingan yang beragam

- Forum konsultasi dan temu publik, termasuk forum stakeholders;termasuk forum stakeholders;

- Media massa nasional maupun media lokal sebagai sarana

l i i k tpenyaluran aspirasi masyarakat.

dadang-solihin.blogspot.com 20

Page 21: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

4. Tanggung Gugat (Accountability)gg g g ( y)

Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikatorg g- Adanya kesesuaian antara

pelaksanaan dengan standar prosedur pelaksanaan;

- Adanya Standard Operating Procedure (SOP) dalam penyelenggaraan urusanprosedur pelaksanaan;

- Adanya sanksi yang ditetapkan atas kesalahan atau kelalaian d l l k k i t

penyelenggaraan urusan pemerintahan atau dalam penyelenggaraan kewenangan/

l k k bij kdalam pelaksanaan kegiatan;- Adanya output dan outcome yang

terukur.

pelaksanaan kebijakan;- Mekanisme pertanggungjawaban;- Laporan tahunan;- Laporan pertanggungjawaban;- Sistem pemantauan kinerja

penyelenggara negara;p y gg g- Sistem pengawasan;- Mekanisme reward dan

punishment.

dadang-solihin.blogspot.com 21

punishment.

Page 22: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

5. Supremasi Hukum (Rule of Law)

Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator- Adanya peraturan perundang-

undangan yang tegas dan konsisten;

- Peraturan perundang-undangan;- Sistem peradilan pidana yang

terpadu/terintegrasi (kepolisiankonsisten;- Adanya penegakan hukum yang

adil dan tidak diskriminatif;Ad i d k h d

terpadu/terintegrasi (kepolisian, kejaksaan, pengadilan);

- Reward and punishment yang jelas b i k h k- Adanya penindakan terhadap

setiap pelanggar hukum;- Adanya kesadaran dan kepatuhan

bagi aparat penegak hukum (kepolisian, kehakiman, kejaksaan);

- Sistem pemantauan dan kepada hukum. pengawasan terhadap lembaga

penegak hukum yang dilakukan secara obyektif, independen, dan y , p ,mudah diakses publik;

- Sosialisasi peraturan perundang-undangan.

dadang-solihin.blogspot.com 22

undangan.

Page 23: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

6. Demokrasi (Democracy)

dik i i l k d k dikIndikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator- Adanya hak-hak dasar rakyat seperti

hak berkumpul, berserikat, dan - Peraturan yang menjamin adanya

hak dna kewajiban ysang sama bagi p , ,mengeluarkan pendapat;

- Adanya kesamaan di depan hukum;- Adanya kesempatan yang sama

j y g ganggota masyarakat untuk turut serta dalam pengambilan keputusan kebijakan publik.Adanya kesempatan yang sama

untuk turut serta dalam pengambilan keputusan kebijakan publik;

kebijakan publik.

publik;- Adanya kesempatan yang sama

untuk memperoleh berbagai i f i blikinformasi publik;

- Adanya kesempatan yang sama untuk berusaha dan berprestasi;

- Adanya kesempatan yang sama untuk berinovasi, berkreasi dan berproduktifitas.

dadang-solihin.blogspot.com 23

p

Page 24: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

7. Profesionalisme & Kompetisi (Profesionalisme & Competency)

Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator

Berkinerja tinggi; Standar kompetensi yang sesuai- Berkinerja tinggi;- Taat asas;- Kreatif dan inovatif;

M iliki k lifik i di bid

- Standar kompetensi yang sesuai dengan fungsinya;

- Kode etik profesi;Si t d d i h t- Memiliki kualifikasi di bidangnya. - Sistem reward and punishment yang jelas;

- Sistem pengembangan sumber daya manusia (SDM);

- Standar dan indikator kinerja.

dadang-solihin.blogspot.com 24

Page 25: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

8 Daya Tanggap (Responsiveness)8. Daya Tanggap (Responsiveness)

Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator

Tersedianya layanan pengaduan Standar pelayanan minimal;- Tersedianya layanan pengaduan, baik berupa crisis center, Unit Pelayanan Masyarakat (UPM), k t k d t b

- Standar pelayanan minimal;- Prosedur dan layanan pengaduan

hotline;F ilit k i f i b bkotak saran, dan surat pembaca

yang mudah diakses masyarakat;- Adanya standar dan prosedur

- Fasilitas akses informasi yang bebas biaya.

dalam menindaklanjuti laporan dan pengaduan.

dadang-solihin.blogspot.com 25

Page 26: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

9 Efisiensi & Efektivitas (Effeciency & Effectiveness)9. Efisiensi & Efektivitas (Effeciency & Effectiveness)

Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator- Terlaksananya administrasi

l- Standar dan indikator kinerja untuk

il i fi i i d f k i ipenyelenggaraan negara yang berkualitas dan tepat sasaran dengan penggunaan sumberdaya yang

menilai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan;

- Survei-survei kepuasan stakeholders;optimal;

- Melakukan monitoring dan evaluasi untuk perbaikan;

- Peraturan organisasi dan tata laksana penyelenggaraan negara yang efektif dan efisien;p ;

- Berkurangnya tumpang tindih penyelenggaraan fungsi organisasi/unit kerja

;- Program kerja yang tidak tumpang

tindih.organisasi/unit kerja.

dadang-solihin.blogspot.com 26

Page 27: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

10. Desentralisasi (Decentralization)

Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator- Adanya kejelasan pembagian tugas dan

wewenang antar tingkat pemerintahan dan - Undang-undang No. 32 Tahun 2004 mengenai

Pemerintahan Daerah;g g pantar tingkatan jabatan di daerah sesuai dengan PP Pembagian Urusan Pemerintah sebagai revisi PP No. 25 tahun 2000;Adanya kejelasan standar dalam pemberian

;- Undang-udnang No. 33 Tahun 2004 mengenai

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;Rancangan PP tentang Pembagian Urusan- Adanya kejelasan standar dalam pemberian

dukungan terhadap pelayanan masyarakat (Standar Pelayanan Minimal).

- Rancangan PP tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebagai revisi dari PP Nomor p g24 Tahun 2000;

- Rancangan Peraturan Pemerintah mengenai Penataan Kelembagaan Pemerintah Daerah sesuai dengan revisi PP No 8 Tahun 2003;sesuai dengan revisi PP No. 8 Tahun 2003;

- Perda mengenai Urusan wajib Pemerintah Daerah;

- Perda mengenai Struktur Organisasi Daerah;g g- Peraturan pendanaan dan standar operasi yang

mendukung aparat (pemerintah dan pemerintah daerah) dapat melakukan pelayanan sesuai dengan standar yang ada

dadang-solihin.blogspot.com 27

pelayanan sesuai dengan standar yang ada.

Page 28: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

11. Kemitraan dengan Dunia Usaha Swasta & Masyarakat (Private Sector & Civil SocietyMasyarakat (Private Sector & Civil Society Partnership)

Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator- Adanya pemahaman aparat pemerintah

tentang pola pola kemitraan;- Peraturan-peraturan dan pedoman yang

mendorong kemitraan pemerintah duniatentang pola-pola kemitraan;- Adanya lingkungan yang kondusif

bagi masyarakat kurang mampu (powerless) untuk berkarya;

mendorong kemitraan pemerintah-dunia usaha swasta-masyarakat;

- Peraturan-peraturan yang berpihak pada masyarakat kurang mampu;(powerless) untuk berkarya;

- Terbukanya kesempatan bai masyarakat/dunia usaha swasta untuk turut berperan dalam penyediaan

masyarakat kurang mampu;- Program-program pemberdayaan.

turut berperan dalam penyediaan pelayanan umum;

- Adanya pemberdayaan institusi ekonomi lokal/usaha mikro, kecil, dan , ,menengah.

dadang-solihin.blogspot.com 28

Page 29: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

12. Komitmen pada Pengurangan Kesenjangan (Commitment to Reduce Inequality)

Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikatorg g- Adanya kebijakan yang berorientasi

pada pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat secara seimbang (subsidi

- Peraturan-peraturan yang berpihak pada pengurangan kesenjangan secara regional, ekonomi, hukum dan kebijakan mengenai y g (

silang, affirmative action);- Tersedianya layanan-layanan/fasilitas-

fasilitas khusus bagi masyarakat tidak

, j gpenanggulangan kemiskinan, pemberdayaan gender, masyarakat kurang mampu, dan kewasan tertinggal;

mampu;- Adanya kesetaraan dan keadilan

gender;

- Program-program kebijakan moneter dan fiskal, sistem hukum yang transparan, pembangunan regional, pemberdayaan

- Adanya pemberdayaan kawasan tertinggal.

gender, masyarakat kurang mampu, dan kewasan tertinggal;

- Pelaksanaan sistem pemantauan dan l i d k l kevaluasi yang mendukug pelaksanaan

strategi dan kebijakan yang terkait dengan pengurangan kesenjangan dan berbagai bid b

dadang-solihin.blogspot.com 29

bidang pembangunan.

Page 30: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

13. Komitmen pada Lingkungan Hidup (Commitment to Environtment Protection)

Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator

M i k P d k bij k- Menurunnya tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan;

- Adanya keikutsertaan masyarakat

- Peraturan dan kebijakan yang menjamin perlindungan dan pelestarian sumberdaya alam dan

dalam melestarikan lingkungan hidup.

lingkungan hidup;- Forum kegiatan peduli lingkungan;- Ketentuan insentif dan disinsentif

dalam pemanfaatan sumberdaya alam dan perlindungan lingkungan hiduphidup.

dadang-solihin.blogspot.com 30

Page 31: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

14. Komitmen pada Pasar yang Fair (Commitment to Fair Market)

Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator- Berkembangnya ekonomi

masyarakat;Berbagai peraturan dan kebijakan

mengenai persaingan usaha yang:masyarakat;- Terjaminnya iklim kompetisi yang

sehat.

mengenai persaingan usaha yang:- Menjamin iklim kompetisi yang

sehat;Mengendalikan dan mengarahkan- Mengendalikan dan mengarahkan investasi pemerintah, investasi swasta yang mendorong peningkatan k b hkesempata berusaha;

- Adanya affirmative action dari pemerintah untuk mendorong kesempatan berusaha bagi pengusaha kecil dan menengah.

dadang-solihin.blogspot.com 31

Page 32: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Bagaimana Mewujudkan Bagaimana Mewujudkan Good Governance?Good Governance?

Membutuhkan komitmen kuat daya tahan dan waktu Membutuhkan komitmen kuat, daya tahan dan waktu yang tidak singkat, diperlukan pembelajaran,pemahaman, serta implementasi nilai-nilai k i t h b ik d l h t k h ldkepemerintahan yang baik pada seluruh stakeholder.

Perlu adanya kesepakatan bersama serta rasa optimistik yang tinggi dari seluruh komponen bangsa bahwa y g gg p gkepemerintahan yang baik dapat diwujudkan demi mencapai masa depan bangsa dan negara yang lebih baik. ba

dadang-solihin.blogspot.com 32

Page 33: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Pengalaman Negara negara LainPengalaman Negara-negara Lain

M l iMalaysia• The Anti-Corruption Agency (ACA, founded in 1967)• Reducing the levels of corruption is depend on:• Reducing the levels of corruption is depend on:

– the political will;– a Malaysian requirement that public servants may not run their y q p y

own businesses;– a requirement that public servants should declare their assets;– a check to ensure that public servants do not live in a stylea check to ensure that public servants do not live in a style

beyond their means;– a rule that those too heavily in debt may not be promoted.

dadang-solihin.blogspot.com 33

Page 34: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Pengalaman Negara negara LainPengalaman Negara-negara Lain . . .

ThailandThailand• a traditional Thai value system in which merit is derived

from power, which forms a basis for patron-client p prelationships in Thai political society;

• this pattern linked with a tradition of presenting gifts to high officials;high officials;

• problems arising from low salaries for officials, limitations on legal provisions and procedures for policing corruption and the weakness of public oppositioncorruption, and the weakness of public opposition.

• Problem solving include raise salaries, decentralize, impose punishments. p p

dadang-solihin.blogspot.com 34

Page 35: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Pengalaman Negara negara LainPengalaman Negara-negara Lain . . .

H KHong Kong• The Independent Commission Against

Corruption (ICAC, established in 1974) need for: – a strong political will; – a strong framework of laws;

h t t t i i ti ti ti– a coherent strategy covering investigation, prevention and education;

– active community involvement; and adequateactive community involvement; and adequate funding.”

dadang-solihin.blogspot.com 35

Page 36: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Pengalaman Negara negara LainPengalaman Negara-negara Lain . . .

South Korea• OPEN: ‘Online Procedures Enhancement for Civil

li i ’applications’. • Preventive, with less regulation and abolition of ‘zone

jurisdiction’ (allowing the public to do business at any government office not tying people to one local office);government office, not tying people to one local office);

• Punitive, with a system of ‘report cards’ to the mayor used by the public when finding corruption by an official, on the basis of which all corrupt acts are punished;of which all corrupt acts are punished;

• Transparent, telling people what to expect and when, especially through provision of information through a website so that people can discover who is processing their p p p gapplication (eg for a licence) at any moment;

• Partnership - a Public-Private-Partnership that brings citizens into anti-corruption inspection teams.

dadang-solihin.blogspot.com 36

Page 37: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Pengalaman Negara negara LainPengalaman Negara-negara Lain . . .

Singapore• Singapore’s Corrupt Practices Investigation g p p g

Bureau (the CPIB)• The CPIB was formed in 1952 when “corruptionThe CPIB was formed in 1952 when corruption

was a way of life” in Singapore• The aim is to reduce incentives for corrupt• The aim is to reduce incentives for corrupt

practice by increasing salaries, as well as reducing opportunitiesreducing opportunities.

dadang-solihin.blogspot.com 37

Page 38: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Istilah istilah KorupsiIstilah-istilah Korupsi

Italy• TAGENTOPOLI = BRIBES-TOWN

– the scandal that started in Milan

FFrance• LES AFFAIRES = THE BUSINESS

– a hint of something illegal (in English an– a hint of something illegal (in English an “affair” is a romance outside marriage)

USAUSA• 19.99 = CASH LIMIT

for a free lunch!dadang-solihin.blogspot.com 38

– for a free lunch!

Page 39: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

AsiaAsia

China • CHAR CHIEN = TEA MONEY, in Mandarin• KOPI LUI = COFFEE MONEY, in ,

Hokkien

MalaysiaTUMBUK RUSUK RIB PUNCHING• TUMBUK RUSUK = RIB PUNCHINGColloquial usage for rasuah ( ti i B h M l i )

dadang-solihin.blogspot.com 39(corruption in Bahasa Malaysia)

Page 40: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

AsiaAsia

Japan• BLACK MIST, ,

rottenness of long-term rule by one party

Papua New GuineaWONTOKISM ONE TALK ISM• WONTOKISM = ONE-TALK-ISM; favoring people of same language or group

dadang-solihin.blogspot.com 40

Page 41: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

ThailandThailand

Corrupt acts in ascending order of seriousnessbased on public opinion survey - translatedp p y• GIFT OF GOOD WILL• TEA MONEY• TEA MONEY• IMPROPER BEHAVIOUR• BRIBERY, EXTORTION• DISHONESTY IN DUTY• CORRUPTION

dadang-solihin.blogspot.com 41

Page 42: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

AfricaAfrica NigeriaNigeria• 419 = number in the Nigerian legal code

of section forbidding “Advance Fee Fraud”g– people tempted to pay advance fees from bank accounts

U dUganda• AIR SUPPLY = 100% commission

payments for goods or services that don’t exist– payments for goods or services that don t exist

General• GHOST WORKERS

– dead or retired public servants still on payroll

dadang-solihin.blogspot.com 42

Page 43: Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Sekretariat Tim Pengembangan Kebijakan NasionalTata Kepemerintahan yang Baik - BAPPENAS

T i K ihTerima Kasih

dadang-solihin.blogspot.com 43