KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI...

14
KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN ~. PERATURAN KEPALA ~ PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR :,PIR-05A 11.01/PPATKl08/10 TI;:NTANG KODE ETIK PEGAWAI 'PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalarn rangka menjaga citra, dan kredibilitas Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dalarn melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenangnya diperlukan kode etik pegawai yang sejalan denqan nilai-nilai dasar yang dikernbanqkan di Pusat Pelaporan. dan Analisis Transaksi Keuangan; b. bahwa denqan adanya kode etik uinarapkan dapat membina karakter dan watak pegawai Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, memelihara rasa persatuan dan kesatuan sehingga terwujud kerjasama dan semangat dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta mendorong etos kerja pegawai Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dalam melaksanakan tugas kedinasan maupun dalam pergaulan hidup sehari-hari; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan tentang Kode Etik Pegawai Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan; 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nornor 4191) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia 2003 Nomor 108. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4324); 2. Keputusan Presiden Nomor 81 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasl dan Tata Kerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan; 3. Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2004 tentang Sistem Kepegawaian Pusat Pelaporan dan Analisrs Transaksi Keuangan; 4. Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Nomor 2/1.01/PPATKl04/07 tentang Tata Tertib Pegawai Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksl Keuangan; Jl. Ir. H. Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia Telephone :.+6221-3850455 +6221-3853922Facsimile +6221-3856809 +6221-3856826 'IY Email: Contact-ils@ppatk~go.id Website: www.ppatk.go.id . "(I

Transcript of KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI...

KEPALAPUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

~. PERATURAN KEPALA ~PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

NOMOR :,PIR-05A 11.01/PPATKl08/10

TI;:NTANG

KODE ETIK PEGAWAI'PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

KEPALA PUSAT PELAPORANDANANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN,

Menimbang

Mengingat

: a. bahwa dalarn rangka menjaga citra, dan kredibilitas PusatPelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dalarnmelaksanakan fungsi, tugas, dan wewenangnya diperlukankode etik pegawai yang sejalan denqan nilai-nilai dasar yangdikernbanqkan di Pusat Pelaporan. dan Analisis TransaksiKeuangan;

b. bahwa denqan adanya kode etik uinarapkan dapat membinakarakter dan watak pegawai Pusat Pelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangan, memelihara rasa persatuan dan kesatuansehingga terwujud kerjasama dan semangat dalampelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta mendorong etoskerja pegawai Pusat Pelaporan dan Analisis TransaksiKeuangan dalam melaksanakan tugas kedinasan maupundalam pergaulan hidup sehari-hari;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan KepalaPusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan tentangKode Etik Pegawai Pusat Pelaporan dan Analisis TransaksiKeuangan;

1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak PidanaPencucian Uang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2002 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nornor 4191) sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia 2003 Nomor 108. Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4324);

2. Keputusan Presiden Nomor 81 Tahun 2003 tentang SusunanOrganisasl dan Tata Kerja Pusat Pelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangan;

3. Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2004 tentang SistemKepegawaian Pusat Pelaporan dan Analisrs TransaksiKeuangan;

4. Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis TransaksiKeuangan Nomor 2/1.01/PPATKl04/07 tentang Tata TertibPegawai Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksl Keuangan;

Jl. Ir. H. Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia Telephone :.+6221-3850455 +6221-3853922Facsimile +6221-3856809 +6221-3856826 'IYEmail: Contact-ils@ppatk~go.id Website: www.ppatk.go.id . "(I

,.

Menetapkan :

5. Keputusan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis TransaksiKeuangan Nornor: KEP-1/1.01/PPATKlO1/0Btentang Pedoman ~Good Governance Pusat Pelaporan dan Analisis TransaksiKeuangan Nomor;

6. Keputusan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis TransaksiKeuangan Nornor 71A11.01/PPATKl09/0B tentang Perubahan'Atas Keputusan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis TransaksiKeuangan Nomor 3/3/KEP.PPATKl2004 tentang Organisasi danTata Kerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan;

7. Keputusan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis TransaksiKeuangan Nomor KEP-39/1.01/PPATKl04/09 tentang KorniteSumber Daya Manusia Pusat Pelaporan dan Analisis TransaksiKeuangan; : •

M EMU T U 5 KA N:

P'ERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS'TRANSAKSI KEU'ANGAN TENTANG KbDE ETIK PEGAWAIPUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN.

BABIKETENTUAN UMUM

Pasal1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:1. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang

. selanjutnya disingkat dengan PPATK adalah lembagaindependen yang dibentuk dalam rangka mencegah danmemberantas tindak pidana pencucian uang.

2. Kode Etik PPATK yang selanjutnya disebut Kode Etik adalahnorma yang wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh PegawaiPPATK baik dalam melaksanakan tugas kedinasan maupundalam pergaulan hidup sehari-hari;

3. Pegawai PPATK yang selanjutnya disebut Pegawai adalahKepala PPATK, Wakil Kepala PPATK, dan pegawaisebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang­undangan yang mengatur tentang Sistem KepegawaianPPATK.

4. Pelanggaran adalah segala bentuk ucapan, tulisan, dan/atauperbuatan Pegawai yang bertentangan dengan Kode Etik.

5. Pejabat Berwenang adalah Kepala PPATK atau pejabat lain'yang ditunjuk.

6. Atasan Langsung adalah pejabat yang secara strukturalmembawahi pegawai dan/atau memimpin satuan unit kerja.

7. Pemangku Kepentingan adalah pihak-pihak baik peroranganmaupun kelompok yang terkait dengan tugas dan kewenanganPPATK.

B. Benturan Kepentingan adalah setiap bentuk gangguan ataupengaruh terhadap Pegawai PPATK dalam melaksanakan

9.

pertimbangan secara independen dan obyektif untukkepentingan PPATK dalam pelaksanaantuga"sdan fungsinya.Kerabat adalah suami atau isteri, anak, ayah, ibu, kakak, adik,kakek, nenek, mertua, anggota keluarga yang tinggal bersamaPegawai atau yang mengandalkan keuangan pada pegawaiyang bersangkutan, serta pihak yang; menjadi andalankeuangan bagi Pegawai.

Pasal2

Kode Etik PPATK bertujuan untuk:a. rneniaqa citra dan kredlbllitas PPATK melalui penciptaan dan

pelaksanaan tata -kerja yang jujur dan transparan sehinggamendorong peningkatan kinerja;

b. membina karakter dan watak Pegawai, memelihara rasapersatuan dan kesatuan sehingga terwujud kerjasama dansemangat dalam pelaksanaan pencegahan dan pemberantasanpidana pencucian uanq; dan .

,c. mendorong etos kerja Pegawai untuk mewujud,kanPegawai yangprofesional dan sadar ,akantanggungjawabnya.

Pasal3

Nilai-nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh Pegawai adalah:a. integritas;b. tanggung jawab;c. profesionalisme;d. kerahasiaan; dane. kemandirian.

BAS IIKODE ETIK PEGAWAI

Pasal4

(1) Setiap Pegawai wajib melaksanakan Kode Etik ini dalampelaksanaan tugas kedinasan maupun dalam pergaulan hidupsehari-hari.· .

(2) Setiap Pegawai yang menduduki jabatan struktural di PPATKharus melaksanakan, mendorong, memberikan teladan, danarahan serta menunjukkan pentingnya kepatuhan terhadap KodeEtik.

(3) Dalam hal Peqawai mengalami keraguan atas tindakan yangatau akan dilakukan, maka Pegawai dapat meminta bantuanbimbingan kepada Atasan Langsung.

Pasal5

Dalam etika bernegara, Pegawai wajib:a. melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b... ~,

c.

d.

e.

taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dalammelaksanakantugas;" ~,akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan.pemerintahanyang bersih dan berwibawa;tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu dalammelaksanakansetiap kebijakan dan program P.emerintah;danmenggunakan atau memanfaatkan semua sumberdaya Negarasecara efisien dan efektif.

Pasal6

Dalam etika berorganisasi, Peqawai wajib:a. melaksanakansumpah pegawai dan/atau sumpah jabatan;b. melaksanakan tuqas, wewenang dan tanggung jawab sesuai

dengan peraturan perundang-undangan di bidang tindak pidanapencucian uang;

c. menjaga kerahasiaan informasi yang diterima dari pihak pelapormaupun yang disampaikan kepada pihak peneqak hukum danpihak terkait lainnya;

d. menjaga dan mernpertahankan tndepenoensl, organisasi dalammelaksanakan tugas dan kewenangannya;

e. mendukung terjalinnya kerjasama dan koordinasi baik denganunit kerja di lingkungan PPATK maupun dengan instansi laindalam rangka pencapaian tujuan;

f. mencegah dan menghindarkan perbuatan korupsi, kolusi dannepotisme;

g. menghindarkan diri dari tindakan intervensi kepada unit kerjalain yang dapat mengakibatkan terganggunya independensidalam pengambilan keputusan;

h. membangun, mengembangkan dan memelihara etos kerja danbudaya organisasi untuk meningkatkan kinerja organisasi;

i. berpikir positif, kreatif, dan inovatif dalam rangka peningkatankualitas kinerja organisasi;

j. menghindarkan diri dari tindakan yang berpotensi merugikanreputasi PPATK dan/atau PemangkuKepentingan;

k. menghindarkandiri dari kegiatan yang mengakibatkan terjadinyaBenturan Kepentingan;

I. menghindarkan diri dari pemanfaatan aset, informasi, barangmilik negara lainnya yang tidak sesuai dengan peruntukannya;

m. memiliki komitmen dan bersikap konsisten, fegas dan beranidalam mengambil tindakan dan/atau keputusan; dan

n. menolak keputusan atau instruksi atasan yang tidak sejalandengan kode etik.

Pasal7

Dalam etika bermasyarakat, Pegawaiwajib:a. mewujudkan pola hidup sederhana;b. memberikan tauladan dengan empati, hormat dan santun, tanpa

pamrih dan tanpa unsur pemaksaan;c. bersifat adil dan tidak diskriminatif;

d. menghindarkan diri dari tindakan yang tergolong tindak pidana;dan " '"

e. peduli terhadap keadaan lingkungan masyarakat.

Pasal 8

Dalam beretika terhadap diri sendiri, Pegawai wajib:a. bertindak denqan penuh kesungguhan dan ketulusan;b. menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun

golongan; . .c. berinisiatif untuk. meningkatkan kualitas pengetahuan,

kemampuan, keterampilan, dan sikap;d. memiliki daya juang yang tinggi;

• e. memelihara kesehatan jasmani dan rohani; Elan..f. menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga.

Pasal9

. Dalam beretika terhadap sesama, Pegawai wajib: .',a. saling menghormati Idan bertoleransi kepada sesama Pegawai

yang memeluk agama/ kepercayaan yang berlainan;b. memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesarna Pegawai;c. saling menghormati antara teman sejawat baik secara vertikal

maupun horizontal dalam suatu unit kerja, instansi, maupunantar instansi;

d. menghargai perbedaan pendapat;e. menjunjung tinggi harkat dan martabat Pegawai;f. menjaga dan menjalin kerjasama yang kooperatif sesama

Pegawai PPATK; dang. menghindarkan komunikasi yang bersifat konfrontatif, provokatif,

dan fitnah.

BAB IIIBENTURAN KEPENTINGAN

Pasal10

(2)

Setiap Pegawai wajlb menghindarkan did dari BenturanKepentingan sendiri atau dapat menimbulkan persepsi pihaklain akan terjadi Benturan Kepentingan PPATK.Setiap Pegawai wajib memberitahukan kepada AtasanLangsung apabila terlibat dan/atau akan terlibat pada situasi,transaksi,atau pekerjaan yang mengakibatkan atau patut didugadipersepsikan dapat mengakibatkan terjadinya BenturanKepentingan.

(1)

- ---------- --- -- --------------_.------=======-

Pasal11

(1) Pegawai tidak diperkenankan memanfaatkan kesempatanberusaha untuk kepentingannya selama menjalankan tugas danfungsinya sebagai pejabat atau Pegawai.

(2) Dalam hal pegawai memiliki wewenang untuk mengambilkeputusan sendiri. pada saat berurusan dengan pihak lain,'Pegawai yang .bersanqkutan terlebih dahulu memberitahukankepada atasannya.

(3) Atasan sebaqalrnana dimaksud pada ayat (2) berwenang untukmenolak atau menyetujui Pegawai yang bersangkutan untukterlibat dalam pengambilan keputusan sebagaimana dimaksudpada ayat (1).

;(4) Penolakan dan persetujuan sebagaimana dlrnaksud pada ayat(3) dilakukan secara tertulis.

Pasal12

(1) Pegawai dapat menjadi anggota atau afiliasi dari organisasisosial atau nir-Iaba sepanjang keanqqotaan atau afiliasi, ,pegawai yang bersangkutan tidak mengganggu pekerjaannyadiPPATK.· .Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajibmelaporkan keanggotaan atau afiliasinya kepada Pejabatberwenang.

(2)

Pasal13

Pegawai tidak boleh menawarkan, menjanjikan, meminta, memberiatau menerima gratifikasi, hadiah, manfaat, penggantian pembayaran,jamuan kepada atau dari pihak ketiga yang dapat mengakibatkanpelanggaran hukum, berdampak, atau patut diduga berdampak padapertimbangan profesional Pegawai yang bersangkutan dalampelaksanaan tugas untuk kepentingan PPATK.

Pasal14

(1) Pegawai wajib menyampaikan laporan tertulis kepada PejabatBerwenang, dalam hal:a. melakukan kegiatan dan atau transaksi keuangan untuk

satu bulan dalam setahun dengan pihak perusahaan jasakeuangan dan atau pihak pelapor bernilai paling sedikit 5(lima) kali nilai penghasilan sebulan; atau

b. memiliki kerabat yang menjadi pemegang saham mayoritas,memiliki saham pengendali, atau sebagai pengambilkeputusan pada perusahaan atau pemasok yang akanmelakukan atau sedang melakukan transaksi pengadaanbarang/jasa dengan PPATK.

(2) Laporan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajibmengungkapkan asal usul dana yang digunakan.

(3) Pegawai yang memiliki kepentingan keuangan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf a dan b wajib menyampaikankepada Atasan Langsung untuk mengundurkan diri dalam

penugasan audit kepatuhan, analisis, penetapan pemenangpengadaan barang/ja~a, atau penugasan kedinasan lainnya.

BABIVPENEGAKKAN KODE ETIK •

Pasal 15

(1) Pegawai yang' melakukan pelanqqaran Kode Etik dikenakansanksi moral.

(2) Sanksi moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:a. pernyataan secara tertutup; dan/ataub. pernyataan seeara terbuka.

(3) Sanksi moral sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkandengan Keputusan oleh Pejabat berwenang yang memuatpelanggaran Kode Etik yang dilakukan.

Pasal16, ( I

(1) Penyampaian sanksi moral secara tertutup sebagaimanadimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf a, dlsampaikan olehPejabat berwenang dalam ruang tertutup yanqhanya diketahuioleh Pegawai yang bersangkutan dan Pejabat lain yang terkait.

(2) Pejabat berwenang dan pejabat lain yang terkait sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus memiliki pangkat sama ataulebih tinggi dari Pegawai yang bersangkutan.

Pasal17

(1) Penyampaian sanksi moral secara terbuka sebagaimanadimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf b, disampaikan olehPejabat Berwenang melalui:a. forum pertemuan resmi Pegawai;b. upacara bendera;c. papan pengumuman;d. media massa; dan/ataue. forum atau media lain yang dipandang perlu.

(2) Dalam hal sanksi moral disampaikan secara terbuka melaluiforum pertemuan resrnl Pegawai, upacara bendera atau forumlain disampaikan sebanyak 1 (satu) kali dan berlaku sejaktanggal disampaikan oleh Pejabat berwenang kepada Pegawaiyang bersangkutan.

(3) Dalam hal sanksi moral disampaikan secara terbuka melaluipapan pengumuman atau media masa dilakukan paling lama 3(tiga) hari kerja sejak tanggal ditetapkannya surat keputusanpengenaan sanksi moral.

BABVPENYAMPAIAM PELANGGARAN KODE5ETIK

Pasal18

(1~ Dugaan terjadinya pelanggaran Kode Etik dapat disampaikanmelalui:a. penqaduantertulis:b. e-mail PPATK pada http://www.ppatk.go.id;c. temuan dari Atasan Pegawai yang diduga melakukan

pelanggaran Kode Etik;Setiap pihak atau Pemangku Kepentingan yang mengetahuiadanya dugaan pelanggaran Kode Etik dapat menyampaikanpengaduan kepaoa Atasan Langsung -yanq melakukanpelanggaran dan ditembuskan kepada Direktorat Sumber DayaManusia.Penyampaian pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan secara tertulis dengan rnenyebutkan jenispelanggaran yang dilakukan, bukti-bukti, dan ldentitas pelaporIdentitas pelapor sebaqairnana dimaksud .pada ayat (3)termasuk, tetapi tidak terbatas pada nama jelas, alamat, nomortelepon dan/atau teleport genggam, dan tanda tanqan,Atasan Langsung yang menerima pengaduan dan/ataumengetahui adanya dugaan pelanggaran Kode Etik wajibmeneliti pengaduan dimaksud dan menjaga kerahasiaanidentitas pelapor.Dalam melakukan penelitian atas pengaduan dan/atau dugaaanpelanggaran Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (5)oleh atasan dari pegawai yang melakukan pelanggaran secarahirarki wajib menyampaikan kepada Ketua Komite Sumber DayaManusia.

(2)

(3)

(4}

(5) .

(6)

BABVIPENGAWASAN KODE ETIK

Pasal19

(1) Pengawasan pelaksanaan Kode Etik dilakukan oleh MajelisKode Etik.

(2) Majelis Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala PPATK dan bersifatad hoc.

Pasal20

(1)

(2)

(3)

Majelis Kode Etik melakukan perneriksaan terhadap pegawaiyang diduga melakukan pelanggaran Kode Etik.Jabatan dan pang kat Anggota Majelis Kode Etik tidak bolehlebih rendah dari jabatan dan pangkat Pegawai yang diperiksa.Pegawai yang diperiksa diberikan kesempatan untuk membeladiri dan/atau mengajukan sanggahan.

I'

(4) '"

(5)

(6)

Majelis Kade Etik berWenang untuk rnemberikan rekamendasijenis sanksi yang akan diberikan terhadap pegawai yangmelakukan pelanggaranKade Etik.Keputusan Majelis Kade Etik rnembertkan rekamendasi jenissanksi, dilakukan -secara musyawarah mufakat setelahPegawai yang diperiksa memberikah pembelaan dan/atau 'sanggahan. ' ,Dalam hal musyawarah mufakat sebaqalmana dimaksud padaayat (5) tidak tercapai, keputusan Majelis Kade Etik didasarkanatas pemungutansuara terbanyak.

BAB VIIKETENTUAN PENUTUP

,.

Pasal21

S~gala peraturan mengenaj Kade Etik di instansi asal Pegawai yangdip,erkerjakandi PPATK, dinyatakan tetap berlaku terhadap Pegawaiyan~ bersangkutan selama bertuqas di PPATK.

. Pasal22

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 23 Agustus 2010

KEPALA PUSAT PELAPORAN DANANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN,

PENJELASANPERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORANDAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGANNOMOR ::f"PER-OSA 11.01/PPATKl08/10

TENTANGKODE ETIK PEGAWAI

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

I. UMUM

PPATK berkomitmeri terhadap integritas dan etika yang tinggi dalammelaksanakan tugas dan fungsinya. Reputasi PPATK telah dibangun berdasarkanbudaya kerja- luhur yaitu integritas dan perilaku etis. Bertindak-denqan integritasbukan hanya merupakan sekedar menjaga citra, reputasi atau tidak melanggarhukum, namun PPATK perlu rnernpertahankannya sehingga membuat banggaPegawai yang bekerja di PPATK.

Bertindak denqan integritas dan berperilaku etis akan mempenqaruhl persepsi danperlakuan pihak pelapor, institusi, dan Pernanqku Kepentingan terhadap kinerjadan reputasi PPATK. Keberhasilan atau kesuksesan akan mempengaruhi reputasiPPATK dan karenanya merupakan tanggung jawab semua untuk menjaga danmempertahankan reputasi PPATK.

Keberhasilan menjaga dan mempertahankan reputasi PPATK sangat tergantungpada seluruh jajaran PPATK. Oleh karenanya, jajaran PPATK harus bertindakdengan jujur dan memperlakukan sesama rekan kerja, pihak pelapor, intitusi,Pemangku Kepentingan dengan adil dan bermartabat.

Pedoman kode etik ini merupakan pedoman bagi seluruh jajaran PPATK untukberperilaku sebagaimana mestinya. Pedoman ini bersama pedoman lainnya yangtelah ditetapkan bertujuan untuk menetapkan standar untuk memastikan bahwaseluruh jajaran PPATK telah bertindak dengan benar. Pedoman ini digunakansebagai acuan dalam menghadapi permasalahan dan memastikan bahwa seluruhjajaran PPATK telah mendapat pelatihan etika yang memadai serta mendorongperan aktif untuk bersama-sama untuk menjaga dan mempertahankankepercayaan publik dan reputasi PPATK.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal1Cukup jelas.

Pasal2Cukup jelas.

Pasal3Huruf a

~I Nilai integritas dan kejujuran merupakan landasan dalarn melakukanhubungan di lingkungan internal PPATK dan hubungan eksternal

dengan Pemangku Kepentingan lainnya. Hubungan kerja dan interaksiyang t)erintegritas, tidak rnanipulatif, ikhlas dan rnenqlrtarnakan hatinurani akan menumbuhkan, memelihara dan meningkatkan kepercayaansesama rekan kerja, Pemangku Kepentingan maupun publik terhadapPPATK. Erosi kepercayaan publik terhadap PPATK akan merusaklegitimasi dan kemampuan PPATK dalam melaksanakan fungsi dantugasnya sehingga biaya politik, ekonomi, soslalnya menjadi (sangat)besar dan mahal.· .

. .Nilai integritas merupakan nilai yang menggambarkan kejujuran terhadapsegala aspek dalam pelaksanaan tugas dan funqsi- serta konsistendengan etika dan nilai-nilai dasar organisasi, dapat dipercaya danrnematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, tidak melakukantindakan melawan hukum dan tercela, serta memberikan respek dankontribusi terhadap tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan etika danperundang-undangan.

Huruf bNilai tanggung jawab rnerupakan nilai yang rnenqqarnbarkan:a. pelaksanaan kewajiban sesual dengan kewenangari, peran, fungsi

dan tugas sebagaimana, diamanatkan peraturan perundang-un~angan;dan, ,

b. kepatuhan dan konsistensi pelaksanaan kegiatan sesuai denganperaturan peundang-undangan akan mendorong kesinambungankegiatan, meningkatkan pengakuan dan kepercayaan PemangkuKepentingan serta menghindarkan adanya penyalahgunaanwewenang.

Secara umum nilai yang terkait dengan tanggung jawab mencakup,tetapi tidak terbatas pada:1) Pimpinan dan seluruh Pegawai harus mampu bertanggung jawab

atas pelaksanaan kewenangan yang diamanahkan menurutketentuan peraturan perundang-undangan.

2) Pimpinan dan seluruh Pegawai sebagai dan merupakan bagian dariinstitusi penegak hukum wajib mematuhi dan menegakan hukumsecara bertanggung jawab dengan didasarkan atas peraturanperundang-undangan yang berlaku dan berbasis etika dandemokrasi dengan mengutamakan kepentingan negara, umum danatau nasional.

3) Pimpinan dan seluruh Pegawai wajib rnenqhlndarkan diri dalamtindakannya yang mengakibatkan adanya Benturan Kepentingan.

Huruf cProfesionalismemerupakan nilai yang:a. mengutamakan kecakapan terhadap kompetensi baik dibidang

pengetahuan, pengalaman serta peningkatan diri yangberkelanjutan, memiliki dan melaksanakan komitmen, sertamelaksanakan etika organisasi dan mematuhi peraturan perundang­undangan yang berlaku;

b. .menggambarkan kornpetensi pelaksanaan wewenanq, tugas dantanggungjawab serta secara berkesinambungan melakukan upayapeningkatan kemampuan diri maupun organisasi; dan

c. mengutamakan kelayakan dan kepatutan seseorang dalammengemban dan melaksanakan fungsi dan tugasnya. Yangdimaksud dengan kelayakan adalah hal-hal yang terkait tentang

,.. kematangan pribadi balk secara rasional maupun mental,kesesualan kemahiran dan" kompetensi yang dimiliki sesesorangdengan fungsi, tugas dan tanggungjawab yang dilaksanakan sertareputasi. Yang dimaksud dengan kepatutan adalah hal-hal yangterkait dengan moral dan etika.

Huruf d ;.Kerahasiaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d merupakannilaiyang:a. mengutamakan kehati-hatian dan perlindungan terhadap informasi

dan atau aset yang diperoleh dan/atau digunakan oleh pegawaidalam melaksankan peran, fungsi dan tugas intelijen keuangansesuai peraturan perundang-undangan; dan-

b. tidak akan pernah membqcorkan informasi untuk c:figunakandalamranqka memperoleh manfaat pribadi dan/atau kepentinqan pribadidan atau pihak lain.

,.

Implementasi nilai kerahasiaan antara lain adalah peqawai tidak akanpernah membocorkan informasi untuk digunakan dalam rangkamemperoleh manfaat pribadi dan/atau untuk kepentingan pribadi danatau pihak lain. Secara umum nilai kerahasiaan mencakup, tetapi tidak I .

terbatas pada: . . .1) Pegawai wajib menjaga dan mempertahankan rahasia jabatan,

pekerjaan dan tugas, berperilaku kehati-hatian terkait pelaksanaantugas dan fungsi di bidang pencegahan dan pemberantasan tindakpidana pencucian uang dan pendanaan terorisme.

2) Pengungkapan informasi terkait pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucianuang dan pendanaan terorisme hanya dapat dilakukan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlakudengan mempertimbangkan perlindungan kepentingan negara,publik, pribadi, maupun keterbukaan informasi publik.

Huruf eKemandirian merupakan nilai yang dalam bentuk sikap dan tindakanyang menggambarkan independensi dan tidak memihak dalammenjalankan fungsi dan tugas PPATK serta penegakan hukum.

Sikap dan tindakan kemandirian mencerminkan sikap Pegawai untuktidak akan pernah berpartisipasi pada setiap kegiatan serta menawarkan,menjanjikan, menerima dan atau memberi dalam bentuk apapun yangdapat mempengaruhi kemandirian dan atau diasumsikan oleh pihak laindapat mempengaruhi kemandirian. Pegawai harus mengungkapkanfakta-fakta yang material terhadap Pemangku Kepentingan, denganmengutamakan kerahasiaan, dan jika informasi rahasia diungkapkanakan mempengaruhi kemandirian PPATK. Setiap pihak tidak bolehmelakukan segala bentuk campur tangan terhadap pelaksanaan tugasdan kewenangan PPATK. Pimpinan wajib menolak setiap campur tangandari pihak manapun dalam pelaksanaan tugas dan kewenangannya.Pegawai dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya harus bebas daripengaruh kepentingan pribadi dan/atau pihak lain. Secara umum nilaikemandirian mencakup, tetapi tidak terbatas pada:1) Pegawai wajib mengutamakan kepentingan negara, bangsa dan

konstitusi serta bersikap mandiri dan bebas dari pengaruh

kepentingan pribadi dan/atau pihak lain dalam menjalankan fungsidan"tugasnya.· ,.

2) Pegawai PPATK wajib menjaga dan mempertahankan kemandirianprilaku, penampilan maupun tindakan dalam melaksanakantugasnya sehingga menghindarkan adanya prasangka keberpihakanpada suatu pihak, qolonqan.ilndividu dan lainnya.

3) Kemandirian PPATK harus dijaga dan dipertahankan dalampengungkapan hal-hal yang bersifat material dan rahasia,

4) Pegawai yang mendapat kewenangan untuk penqambilan keputusanharus menghindarkan terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidakterpengaruh oleh kepentlnqan tertentu, bebas . dari BenturanKepentingan (conflict of interest) dari segala pengaruh dan tekanan,sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif.

5) Pegawai harus rnelaksanakan fungsi dan tuqasnya sesuai denganperaturan perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan ataumelempar tanggung jawab antara satu dengan lainnya.

Pasal4Cukup [elas.,

Pasal5Cukup jelas.

Pasal6Cukup jelas.

Pasal7Cukup jelas.

Pasal8Cukup jelas.

Pasal9Cukup jelas.

Pasal10Cukup jelas.

Pasal11Cukup jelas.

Pasal12Cukup jelas.

Pasal13Cukup jelas.

Pasal 14Cukup jelas.

Pasal15Cukup jelas.

. .

Pasal16y.. Cukup jelas. Flo ~

Pasal17Cukup jelas.

Pasal18Cukup jelas.

Pasal19Cukup jelas.

Pasal20Cukup jelas, .

Pasal21Cukup jelas.

Pasal22Cukup jelas. "