Kenapa Saya Menulis - Tugas 2
-
Upload
devitajati -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
description
Transcript of Kenapa Saya Menulis - Tugas 2
KELAS MENULIS ONLINE BATCH 4
Devita Jati Eka Kristiana – KMO4A1
Kenapa Saya Menulis?
Sangat menggelikan ketika ada yang bertanya kenapa sih kamu menulis?
Menghabiskan waktumu dan membuang tenaga saja. Apakah tidak ada hal yang lebih
bermanfaat untuk kamu lakukan? Kamu hanya berimajinasi seperti autis dan kembalilah ke
dunia nyata. Saya hanya menghela nafas saja, padahal orang itu sebenarnya sadar atau tidak,
diapun juga seorang penulis. Waktu kita kecil orangtua mengajari huruf dari A sampai Z
begitupun guru di taman kanak – kanak. Mereka mengenalkan huruf-huruf yang akan
digunakan untuk merangkai kata kemudian menjadi kalimat dan seterusnya. Menulis secara
umum dan bagi para pelajar merupakan sarana untuk mengingat pelajaran yang diterangkan
oleh guru mereka. Begitupun saya, menulis hanya untuk mengingat pelajaran disekolah atau
sebagai ajang agar terlihat rajin.
Paradigma ini berubah ketika saya memasuki jenjang sekolah menengah atas (SMA).
Saya mulai mengetahui rasa yang namanya cinta. Dari situ saya mulai mengungkapkan
perasaanku melalui diary dan kebanyakan saya isi menggunakan puisi. Ketika guru bahasa
Indonesia memberikan kami sebuah tantangan untuk membuat suatu cerita, disitulah awal
hobi menulis cerita fiksi dimulai. Saya masih ingat waktu itu membuat cerita yang berjudul
“Cinta yang Lalu”, kisah ini terinspirasi dari kisah saya sendiri yang saat itu menjalin suatu
hubungan jarak jauh dengan seseorang. Oke tidak perlu dibahas lebih lanjut, intinya bakat
dan hobi menulis saya dimulai.
Masih dibangku putih abu- abu, salah seorang guru menemui saya untuk bergabung
dengan tim lomba karya ilmiah yang tidak jauh dari penulisan. Saya dan teman-teman satu
tim membuat suatu karya ilmiah dimana dalam penyusunannya dituntut untuk membuat
deskripsi ilmiah. Dari situ saya membandingkan menulis cerita fiksi itu lebih gampang
dibandingkan dengan suatu karya ilmiah. Karya ilmiah membutuhkan ilmu pengetahuan yang
dirangkai menggunakan logika dan ini membuat saya benar – benar kewalahan dan
menyerah, tetapi saya mencoba menyemangati diri saya sendiri untuk keluar dari zona
nyaman saya.
Ketika memasuki bangku perguruan tinggi, saya masih bersemangat menulis cerita
fiksi sampai banyaknya tugas perkuliahan menghantam dan menghentikan kegiatan menulis
KELAS MENULIS ONLINE BATCH 4
Devita Jati Eka Kristiana – KMO4A1
saya. Beberapa cerita fiksi yang saya tulis tidak selesai sampai sekarang karena adanya ide
untuk menulis cerita. Saya merasa sedih karena ada beberapa cerita yang tidak terselesaikan
padahal seperti suatu hubungan manusia pasti harus ada ujungnya. Kemudian lagi – lagi saya
ditantang untuk membuat PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) dimana berhubungan lagi
dengan menulis ilmiah yang menguras kembali pikiran saya. Saya pasrah dan fase penulisan
laporan PKM terlewati juga.
Ada 2 alasan khusus kenapa saya menulis yaitu Tuhan dan Manusia. Kenapa saya
memilih Tuhan? karena saya bisa menulis juga merupakan bakat yang diberikan Tuhan yang
harus saya asah dengan baik dalam segi membuat cerita fiksi dan non fiksi. Saya menyadari
dan merasakan efeknya sekarang ini. Ketika saya menulis suatu non fiksi yaitu untuk laporan
untuk pekerjaan, dimana membutuhkan ilmu pengetahuan untuk membuat deskripsi suatu
laporan lingkungan. Saya harus memperhatikan tata bahasa dan deskripsi yang baik agar
orang yang membaca dapat mengerti dan merasa puas membaca tanpa harus mencantumkan
bukti. Saya mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan dengan terus menerus menulis tanpa
berhenti.
Saya suka memposting suatu renungan yang saya dapat dari membaca Alkitab. Saya
membuat sendiri reungan tersebut agar orang lain ikut merasakan dan mendapatkan manfaat
secara rohani. Sayapun masih jauh dari kata sempurna tapi saya berusaha belajar untuk
menulis renungan tersebut dengan baik.
Alasan kedua saya adalah Manusia karena saya makhluk sosial yang tidak bisa hidup
tanpa orang lain. Saya membutuhkan suatu percakapan dengan manusia lain dan saya
merupakan orang yang suka berbicara. Melalui mereka saya mempunyai pengetahuan tentang
hal yang baru. Pengetahuan tentang kisah cinta yang patah hati, kisah rumah tangga, kisah
dunia perkantoran, perkuliahan, dan sebagainya. Saya membutuhkan mereka juga untuk
membangun chemistry imajinasi saya, tak dapat dipungkiri kadang saya mendapatkan
imajinasi yang tidak biasa dari mereka. Saya menuangkannya melalui tulisan cerita fiksi yang
saya posting di blog dan wattpad. Dari sinipun saya menambah jaringan pertemanan saya dan
membangun lagi imajinasi saya.
Melalui menulis non fiksi, saya ingin membagikan tulisan saya kepada orang lain agar
mereka juga ikut mendapatkan suatu pengetahuan ilmiah. Impian saya adalah menulis suatu
jurnal internasional dan menemukan suatu cara baru mengatasi pencemaran udara yang
KELAS MENULIS ONLINE BATCH 4
Devita Jati Eka Kristiana – KMO4A1
merupakan bidang saya dalam bidang teknik lingkungan. Ya melalui tulisan banyak manfaat
untuk berbagi ilmu yang kita miliki. Untuk itu saya harus tetap menulis sepanjang hidup saya.
Melalui menulis fiksi, saya membangun suatu imajinasi untuk menghibur orang lain
melalui tulisan saya. Saya sering menjumpai kisah dan alur sama dari beberapa cerita yang
pernah saya baca. Mungkin saya merasa bosan dan tergelitik untuk menciptakan sendiri suatu
karya yang berbeda dari lainnya. Sejauh ini yang menjadi pembaca setia saya adalah mantan
atasan-atasan saya waktu bekerja dulu. Mereka begitu mengapresiasi dan menyemangati saya
untuk terus menulis bahkan diantara mereka juga seorang penulis. Saya takjub dan tidak
menyangka ternyata mereka mempunyai hobi yang sama dengan saya. Inilah yang membuat
saya semakin bersemangat menulis. Kritikan dari mereka jauh lebih pedas daripada orang
lain tetapi itu yang membuat saya ingin menulis lebih baik lagi.
Ada alasan umum saya menulis adalah untuk mencurahkan emosi saya. Apapun
emosi yang saya rasakan akan menjadi lebih tenang melalui menulis. Beban dalam hati saya
menjadi berkurang ketika saya menulis. Andaikan tiap hari saya mempunyai emosi fluktuatif
maka dalam waktu seminggu saya bisa mencetak satu buku, tetapi kenyataan tidak mudah
seperti itu.
Hidup saya tidak pernah terlepas dari menulis walaupun saya pernah mengalami titik
jenuh. Ajaibnya dalam titik jenuh menulispun saya tuangkan dalam bentuk puisi yang
kadang saya posting melalui jejaring sosial. Menulis menjadi suatu kewajiban bagi diri saya
sendiri, minimal satu kali saya membuat suatu tulisan dalam bentuk apapun. Saya lebih
senang orang lain menikmati tulisan saya tanpa mempertanyakan kenapa saya bisa membuat
tulisan seperti itu.
Dapat disimpulkan kalau menulis itu adalah oksigen bagi saya. Tanpa oksigen saya
tidak akan bisa hidup karena oksigen mempunyai peranan penting dalam hidup saya. Seperti
itulah menulis menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam hidup saya. Menulis juga
merupakan pasangan hidup yang menjadi candu bagi saya. Tiap detik saya harus menulis
tanpa henti walaupun hanya tertuang melalui postingan dijejaring sosial.
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di
dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian"
(PRAMOEDYA ANANTA TOER)