KENAPA SAYA BODOH.docx
-
Upload
intan-purnamasari -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of KENAPA SAYA BODOH.docx
KENAPA SAYA BODOH
Pada dasarnya, menjadi mahasiswa fakultas
kedokteran universitas syiah kuala adalah pilihan dari
setiap pribadi. Kadang menyalahkan system,
menyalahkan dosen, menyalahkan lingkungan,
menyalahkan orang lain adalah kesalahan. Seharusnya,
kita menyadari apa kesalahan kita. Bodoh bukan lah
kodrat dari manusia, manusia punya akal punya pikiran,
manusia itu memiliki kelebihan jauh dari makhluk
lainnya. Tidak ada manusia yang bodoh, tidak kebodohan
yang abadi. Kebodohan bisa diobati dengan belajar,
dengan kesungguhan, dengan ketekunan, dan yang
terpenting keiinganan dalam diri kita sendiri. Sebenarnya
menjadi orang pintar pun jika tidak belajar bodoh juga
kan pada akhirnya. Menjadi bodoh dibidang kedokteran
itu pilihan dari setiap pribadi yang mungkin belum
menemukan jati diri, bisa jadi dia masih mencari-cari apa
yang dia inginkan selain belajar tentang kedokteran.
Setiap pribadi itu unik, memiliki kelebihan dan
kekurangan yang berbeda-beda di tiap-tiap orang. Kita
tidak bisa menyalahkan apapun, menurut saya saya bodoh
bukan kesalahan orang lain. Saya bodoh karena kurang
meyakinkan diri saya sendiri, kurang berfikir jauh
kedepan kalau kita tidak belajar kita tidak mencari dari
sekarang maka kedepan mungkin kehidupan kita saat
menjadi dokter akan jauh lebih sulit entah nanti kita akan
mal praktek atau hal-hal lain yang akan membuat
kepercayaan masyarakat pada dokter semakin memudar.
Untuk saat ini menjadi dokter bukan lah hal mudah, sulit
dari mulai masuk yang sulit, keluar sulit, koas sulit, ukdi
jauh lebih sulit lagi seharusnya dari situ kita sadar bahwa
menjadi dokter memang tidaklah mudah bukan berarti
kita bodoh, semua dari kita sendiri, semuanya atas
kesadaran diri sendiri. Bagi saya sendiri, saya mungkin
memang tidak bodoh mulai dari awal saya lahir, saya
bodoh karena memang kurang sadar pentingnya
mempelajari anatomi, fisiologi, dan patofisiologi. Saya
tidak rajin belajar, saya selalu menyia-nyiakan waktu ntah
itu untuk nonton film, tidur, atau malah main facebook,
main instagram, bbman, line dan berbagai media sosial
lainnya. Sekarang saya menyadari bahwa saya telah
melakukan banyak sekali kesalahan, menyia-nyikan
waktu, menyia-nyiakan kepercayaan orang tua saya yang
telah berusaha keras memenuhi kebutuhan saya, padahal
yang saya tahu orang tua hanya saya hanya ingin kita
belajar sebaik dan semaksimal mungkin. Mungkin
management waktu saya yang kurang baik, saya kurang
bisa memanajeman kan diri saya sendiri. Seingat saya
selalu setelah jaga malam, apalagi jaga igd yang saya
lakukan setelah pulang dari situ saya tidur sampai solat
magrib pun lewat. Malahan terkadang saya terbangun
tepat tengah malam, lihat kiri kanan tertidur lagi, jadinya
semua tugas yang sudah diplanning untuk dikerjakan
terlewatkan begitu saja. Belum untuk beres-beres kamar,
baju yang berserakan, sampah-sampah makanan juga
piring-piring yang tidak dicuci selama seminggu jaga dan
wh setiap hari nya. Saya tetap tidak menyalahkan keadaan
dan lingkungan saya hanya ingin menyalahkan diri saya
sendiri yang tidak tegas terhadap diri kita sendiri.
Kesimpulannya, saya bodoh karena kesalahan saya
sendiri, bodoh karena tidak rajin belajar, bodoh karena
menyia-nyia kan waktu kadang lebih sering
mengutamakan hal lain dari pada belajar yang memang
jadi kewajiban kita sebagai mahasiswa, manajamen waktu
saya yang memang tidak baik tidak efektif, seharusnya
saya bisa memililah kapan hari untuk beres-beres rumah
kapan harus belajar. Kadang saya mengutamakan hal
yang tidak lebih penting dari belajar terlebih dahulu.