Kenali Asam Urat

Nyeri dan sakit. Kedua kata itulah yang sering dikeluhkan para lansia sekarang ini. Karena timbulnya nyeri itu juga menyebabkan pasien datang berobat ke dokter. Nyeri paling banyak dikeluhkan di jari-jari, lutut maupun sendi lain.

Bila berbicara mengenai nyeri pada kaki, mitos di kalangan masyarakat langsung menghakimi dirinya terkena penyakit reumatik. Di mana, penyakit yang langsung dituduhkan adalah “asam urat”. Belum pasti nyeri di kaki itu disebabkan rematik. Bisa saja penyakit lain yang bermanifesasi menimbulkan nyeri di kaki melalui pertukaran rangsang di medulla spinalis.

Dan, satu lagi mitos yang paling menyesatkan, yaitu bila benar nyeri karena penyakit reumatik, langsung dituduhkan karena “asam urat”. Padahal, penyakit reumatik sendiri terdiri lebih dari 100 macam penyakit. Penyakit karena asam urat ini disebut artritis gout(pirai).

Memang, artitis gout menduduki prevalensi yang cukup tinggi. Hampir 1% dari populasi di dunia menderita artritis gout. Dan hampir 1,3% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia mendertia artrtitis gout. Penyakit ini merupakan penyakit yang menimbulkan rasa sakit paling hebat di antara semua penyakit reumatik dan dulu diderita para kalangan raja sehingga penyakit ini disebut ‘The disease of king, The king of diseases’.

Epidemiologi menunjukkan bahwa nyeri dan insidens artritis gout terletak pada jari kaki, terutama jempol kaki. Reumatoid artritis mempunyai masalah pada cairan sendi, paling banyak di jari-jari tangan(terlihat jari-jari tangan yang bengkok, seperti tangan mencengkram). Osteoartitis mempunyai masalah destruksi di tulang rawan, paling banyak di daerah sendi lutut/patella.

Perlu pemahaman masyarakat tentang apa sebenarnya asam urat agar tidak lagi rancu. Asam urat sebenarnya bukan merupakan suatu produk yang bersifat toksik. Asam urat merupakan suatu antioksidan alami yang diproduksi oleh tubuh kita sebagai hasil akhir dari metabolisme purin. Fungsi asam urat adalah sebagai antioksidan sebagaimana halnya fungsi vitamin C.

Hanya manusia yang menghasilkan asam urat sebab manusia tidak memiliki enzim urikase, sebagaimana mamalia lain, yang dapat mendegradasi asam urat melalui proses metabolisme oksidatif menjadi senyawa yang mempunyai kelarutan yang lebih tinggi, allantoin. Pada tubuh manusia, 2 gen urikase mengalami mutasi menjadi stop kodon.

Normalnya, asam urat yang terbentuk itu akan beredar dalam aliran darah dan melakukan fungsinya. Bila asam urat lebih dari nilai ambang >7 mg/dl(pria) dan >6 mg/dl(wanita), biasanya asam urat cenderung mengendap dan terdeposit dalam bentuk kristal urat. Pembentukan kristal urat dapat terjadi karena banyak faktor. Tempat penumpukan asam urat mayoritas di sendi jempol, jari-jari lain, cuping telinga dan daerah lain yang letaknya agak jauh dari pusat tubuh. Hal ini disebabkan karena deposisi asam urat(kurangnya kelarutan asam urat) lebih mudah terjadi pada suhu yang lebih rendah.

Temperatur yang rendah pada malam hari akan memicu asam urat mengendap, menumpuk. Kristal urat itu kemudian akan diselubungi sel fagosit. Saat bangun, tentunya sendi akan digerakkan, kristal urat itu akan keluar dari sel fagosit dan merangsang respon imun tubuh kita. Datanglah sel-sel penghancur yang disebut sel PMN dan sistem komplemen dengan maksud menghancurkan kristal urat yang dikenali sebagai benda asing dalam tubuh. Pada proses penghancuran ini, selain kristal urat,

1

jaringan sekitar akan turut dihancurkan. Ini lah yang disebut rentetan proses inflamasi. Pada tahap ini, disebut terjadi serangan akut gout.

Serangan akut gout ini lah yang menimbulkan keluhan nyeri yang luar biasa saat bangun pada pagi hari. Tempat tersering adalah di jempol. Dan pada jempol terlihat bengkak, merah dan panas.

Sebelum timbul nyeri akut gout, biasanya didahului dengan peningkatan asam urat dalam darah dulu(hiperurisemia), walaupun tidak terjadi dalam semua kasus. Adapun beberapa faktor resiko hiperurisemia diantaranya adalah yang bisa diubah maupun yang tidak bisa ubah. Yang tidak bisa diubah adalah umur, jenis kelamin dan ras. Makin tua umur seseorang, makin tinggi resiko gout. Sebelum umur 40 tahun, laki-laki mempunyai resiko lebih tinggi sebab rendahnya estrogen yang berperan dalam proses ekskresi asam urat. Setelah umur 40 tahun, resiko kedua jenis kelamin sama. Prevalensi gout ditemukan lebih besar pada orang berkulit hitam. Yang bisa diubah meliputi pola makan(intake>output), obesitas, hipertensi, diabetes mellitus, peminum alkohol dan kemoterapi. Oleh karena itu, koreksi pola makan untuk mencegah gout.

Serangan akut gout timbul bila ada faktor pemicu. Faktor pemicu yang paling sering adalah makan makanan berpurin tinggi seperti hati, ginjal, otak, jeroan, udang, remis, kerang, sardin,ekstrak daging(abon, dendeng), ragi(tape), alkohol serta makanan kaleng. Berpuasa juga menyebabkan ketosis dan dehidrasi yang memicu serangan nyeri akut gout. Dengan adanya faktor pemicu, endapan kristal urat akan terbebas dari selubungnya dan menimbulkan reaksi inflamasi.

Sebenarnya, stadium klinis artritis gout meliputi 4 tahap:1. Hiperurisemia asimptomatik

Pada stadium ini tidak menunjukkan gejala selain peningkatan asam urat bila diperiksa. Umumnya, pasien tidak tahu menahu bila tidak melakukan pemeriksaan laboratorium yang rutin. Pada stadium ini, penderita dianjurkan untuk memperbaiki pola makan, diet dan atasi faktor resiko serangan akut. Tidak diperlukan obat-obatan.

2. Nyeri akut goutPada tahap inilah nyeri timbul luar biasa sakitnya. Terjadi pembengkakan, panas dan merah mendadak. Biasanya gejala nyeri akut terjadi pagi-pagi saat bangun tidur. Serangan gout akut biasanya pulih tanpa pengobatan, tetapi dapat memakan waktu 10-14 hari. Atasi nyeri sendi secepatnya. Mengenai analgesik, sebaiknya dikonsultasinkan ke dokter untuk monitoring efek samping. Lakukan kompres panas/dingin untuk menghilangkan nyeri. Biasanya diberikan parasetamol sampai dosis tertinggi. Bila tidak berhasil baru pertimbangkan NSAID. Drug of choice pada NSAID untuk nyeri akut gout adalah indomethacin. Kolkisin sebagai lini kedua. Kortikosteroid sebagai pilihan terakhir mengingat efek samping kortikosteroid yang bersifat sistemik. Jangan berikan urikostatik(allopurinol) pada fase akut karena allopurinol akan memperparah dan memperlama rasa nyeri.

3. Fase interkritikalSetelah 10-14 hari nyeri akut, biasanya terjadi resolusi spontan. Penyakit seolah-olah sembuh karena pada fase interkritikal ini tidak menimbulkan gejala apapun. Masyarakat selalu menganggap, bila tidak ada nyeri lagi berarti sakit sudah sembuh. Masyarakat cenderung enggan memeriksakan diri lagi ke dokter mempertimbangkan biaya yang harus dikeluarkan. Perlu dipehatikan, pada tahap inilah yang akan menentukan apakah gout akan bertambah parah atau sembuh. Pada fase interkritikal inilah, asam urat akan terus menumpuk menjadi lebih banyak TANPA GEJALA. Maka itu, pada fase inilah harus segera diberikan obat penurun asam urat, bisa yang menghambat produksi(urikostatik), maupun yang meningkatkan pembuangan(urikosurik).

4. Fase kronikInilah kelanjutan dari fase interkritikal yang tidak ditangani dengan baik. Endapan kristal sudah menjadi tofi/tofus dan kerusakan jaringan yang ditimbulkan akan sangat parah. Tofi dapat membesar sampai menggangu pergerakan sampai-sampai harus dilakukan tofektomi yang membutuhkan masa pemulihan yang cukup lama.

2

Diagnosis pasti terkena artrtis gout, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, biasanya berupa pemeriksaan kadar asam urat serum, urin, analisa cairan sendi, maupun foto Roentgen.

3