Asam Urat Pada Unggas

11
Pernahkah Anda menemukan adanya timbunan asam urat di ginjal dan saluran ginjal (ureter-uretra)? Tentu pernah kan? Terlebih lagi saat Anda pernah melakukan bedah bangkai pada ayam yang mati karena terserang Gumboro (infectious bursal disease/IBD) atau infectious bronchitis (IB). Tak jarang pada kasus ini ditemukan pembengkakan ginjal yang disertai dengan adanya endapan seperti kristal berwarna putih. Gejala itulah yang disebut sebagai “gout”. Ginjal dan Fungsinya Ginjal merupakan organ yang berperan pada sistem saluran urin (urinaria system). Ginjal berbentuk lobus-lobus terletak di bagian kanan dan kiri. Lobus ginjal dihubungkan oleh saluran tunggal (ureter) yang bermuara di kloaka. Anatomi ginjal Adanya ginjal dalam tubuh ayam berperan utama dalam proses filter (menyaring) darah sehingga bisa memisahkan air dengan zat buangan dan menyerap kembali (reabsorb) zat makanan. Ginjal juga mengatur derajat keasaman (pH), konsentrasi ion mineral dan komposisi air dalam darah. Ginjal mengatur pH plasma darah sehingga tetap berkisar 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya urin yang dihasilkan bisa bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8. Urin dan produk akhir dari metabolisme protein (asam urat) dikeluarkan melalui kloaka bersamaan dengan kotoran (feses). Tentang “Gout” “Gout” yang mempunyai nama lain pirai merupakan gejala penyakit yang disebabkan tingginya kadar asam urat di dalam darah. Tingginya kadar asam urat di dalam darah ini dapat disebabkan karena produksi asam urat yang tinggi maupun proses

description

asam urat

Transcript of Asam Urat Pada Unggas

Page 1: Asam Urat Pada Unggas

Pernahkah Anda menemukan adanya timbunan asam urat di ginjal dan saluran ginjal (ureter-uretra)? Tentu pernah kan? Terlebih lagi saat Anda pernah melakukan bedah bangkai pada ayam yang mati karena terserang Gumboro (infectious bursal disease/IBD) atau infectious bronchitis (IB). Tak jarang pada kasus ini ditemukan pembengkakan ginjal yang disertai dengan adanya endapan seperti kristal berwarna putih. Gejala itulah yang disebut sebagai “gout”.

Ginjal dan Fungsinya

Ginjal merupakan organ yang berperan pada sistem saluran urin (urinaria system). Ginjal berbentuk lobus-lobus terletak di bagian kanan dan kiri. Lobus ginjal dihubungkan oleh saluran tunggal (ureter) yang bermuara di kloaka.

Anatomi ginjal

Adanya ginjal dalam tubuh ayam berperan utama dalam proses filter (menyaring) darah sehingga bisa memisahkan air dengan zat buangan dan menyerap kembali (reabsorb) zat makanan. Ginjal juga mengatur derajat keasaman (pH), konsentrasi ion mineral dan komposisi air dalam darah. Ginjal mengatur pH plasma darah sehingga tetap berkisar 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya urin yang dihasilkan bisa bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8. Urin dan produk akhir dari metabolisme protein (asam urat) dikeluarkan melalui kloaka bersamaan dengan kotoran (feses).

Tentang “Gout”

“Gout” yang mempunyai nama lain pirai merupakan gejala penyakit yang disebabkan tingginya kadar asam urat di dalam darah. Tingginya kadar asam urat di dalam darah ini dapat disebabkan karena produksi asam urat yang tinggi maupun proses ekskresi (pembuangan zat sisa keluar tubuh ayam, red) asam urat yang terganggu. Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah akan menstimulasi terbentuknya endapan kristal monosodium urat yang terkumpul di dalam sendi maupun dalam organ ginjal. Seringkali gejala ini menyerang secara mendadak dan terjadi secara berulang dengan tingkat mortalitas relatif rendah.

Asam urat secara normal dihasilkan dari metabolisme nitrogen atau protein. Dan hasil metabolisme ini akan dibuang (diekskresikan) ke luar tubuh dalam bentuk urin melalui bantuan ginjal. Saat proses pembuangan asam urat ini terganggu, kadar asam urat dalam darah akan meningkat. Akibatnya akan terbentuk kristal monosidoum urat (kristal asam urat) yang akan mengendap di beberapa organ tubuh, terutama ginjal dan persendian.

Tubuh ayam juga tidak menghasilkan enzim “carbamyl phosphate synthetase” yang berfungsi membuang ammonia dan enzim “uricase” yang berperan mendekarboksilasi (menginaktifkan) urea di dalam tubuh ayam. Akibatnya saat terjadi gangguan fungsi ginjal

Page 2: Asam Urat Pada Unggas

maka kadar asam urat di dalam darah akan meningkat drastis. Pada kondisi inilah “gout” akan segera menyerang ayam.

Gejala dan Jenis “Gout”

Ayam yang sedang mengalami “gout” akan menunjukkan gejala dehidrasi, nafsu makan yang rendah, pertumbuhan terhambat, bulu kusut dan anus (kloaka) basah. Perubahan bedah bangkai yang terlihat dari “gout” ialah ginjal mengalami pembengkakan dan terdapat endapan kristal berwarna putih (kristal asam urat). Adanya endapan kristal berwarna putih ini juga terdapat di selaput hati, di bawah kulit maupun organ dalam lainnya, terutama yang terdapat di bagian abdomen/perut.

Jenis “gout” yang menyerang ayam ada 2 jenis yaitu “visceral gout” dan “articular gout”. Pada ayam pedaging, gejala “visceral gout” lah yang sering menyerang dan menimbulkan kerugian, baik dari angka kesakitan maupun kematian.

“Visceral gout” ditunjukkan dengan adanya endapan atau deposit asam urat berwarna putih atau “uretra-crystals” yang terdapat pada jaringan halus di berbagai organ tubuh. “Gout” jenis ini juga disebut sebagai acutetoxic nephritis, renal gout, batu ginjal (kidney stone), nutritional gout, nephrosis dan baby chicks nephropathy. Gejala yang sering ditemukan dari “gout” jenis ini ialah adanya endapan seperti kapur yang menyelimuti permukaan berbagai organ perut, terutama di selaput hati. Ginjal mengalami pembengkakan dan terdapat asam urat. Kadar asam urat dalam darah meningkat drastis menjadi 44 mg/100 ml dari kadar normalnya 5,7 mg/100 ml.

Adanya endapan asam urat seperti kapur berwarna putih di sekitar selaput hati

Page 3: Asam Urat Pada Unggas

Kerusakan ginjal dan salurannya (ureter maupun uretra) yang tersumbat oleh kristal asam urat juga merupakan gejala dari “visceral gout”

Endapan kristal asam urat juga dapat ditemukan pada saluran ureter maupun cabang ureter sehingga menimbulkan kerusakan pembuluh primer maupun terjadinya tekanan balik yang menyebabkan kerusakan pada ureter maupun cabang ureter. Ginjal merupakan organ yang sangat penting, yaitu mengeluarkan (mengekskresikan) asam urat berupa urin. Saat fungsi ginjal terganggu atau terhentikan maka di dalam darah akan terjadi peningkatan kadar asam urat secara drastis dan saat fungsi ginjal ini terhenti selama 36 jam maka ayam akan mati.

“Visceral gout” lebih banyak ditimbulkan karena adanya penyakit infeksius, penyakit karena nutrisi maupun adanya racun (toksik). Kerusakan ginjal dapat disebabkan adanya serangan IB, IBD, avian nephritis virus, adanya cemaran mikotoksin (racun jamur) maupun karena kekurangan air minum. Kelembaban udara yang rendah pada 3 hari pertama maupun ketersediaan air minum yang kurang pada awal kehidupan ayam akan menjadi penyebab utama terjadinya “gout” jenis ini.

Kebengkakan ginjal (”gout”) yang diakibatkan serangan virus Gumboro

Page 4: Asam Urat Pada Unggas

Ginjal yang membengkak akibat serangan virus IB

Ketidakseimbangkan kadar kalsium dan fosfor, dimana kadar kalsium jauh melebihi standar sedangkan kadar fosfor rendah akan menyebabkan terbentuknya kristal calsium sodiumurate. Dari segi nutrisi beberapa hal yang dapat memicu terjadinya “gout” ialah kelebihan sodium bikarbonat atau sodium, asupan vitamin A yang rendah, kadar protein kasar dalam ransum yang terlalu tinggi (30%) dan kekurangan air minum. Air minum dengan tingkat kesadahan yang tinggi (kadar logam berat melebihi standar) akan memberatkan kerja ginjal sehingga dapat memicu “gout”.

Tidak seperti “visceral gout”, “articular gout” merupakan jenis “gout” yang relatif jarang ditemukan dan jika ditemukan biasanya berbentuk kronis. Secara umum kondisi ginjal normal, meskipun pada beberapa kasus bisa ditemukan adanya gangguan ginjal berupa timbunan asam urat berwarna putih terutama pada ayam yang mengalami dehidrasi. Jenis “gout” ini sering kali menimbulkan adanya timbunan kapur (asam urat) di sekitar persendian, terutama di kaki, leher, sayap, tulang belakang dan rahang bawah.

“Articular gout” pada ayam seringkali ditunjukkan dengan adanya timbunan asam urat di sekitar persendian kaki

Perbedaan antara kedua jenis “gout”, yaitu “visceral gout” dan “articular gout” secara detail terlampir pada tabel 1.

Page 5: Asam Urat Pada Unggas

 

Pencegahan dan Penanganan “Gout”

Dalam mencegah dan menangani gejala “gout” perlu dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa faktor penyebabnya (seperti yang terlampir dalam tabel 1). Langkah pencegahan dan penanganan kasus “gout” hendaknya disesuaikan dengan faktor yang memicu munculnya “gout”. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah “gout” antara lain :

Agen infeksius

Virus IB dan IBD maupun jamur Aspergillus menjadi agen infeksius yang menyebabkan “gout”. Program vaksinasi yang tepat (waktu dan aplikasi) menjadi langkah

Page 6: Asam Urat Pada Unggas

terbaik untuk mencegah IB dan IBD. Demikian, juga dengan serangan jamur belum ada obat yang efektif dan ekonomis untuk mengatasi serangan jamur. Oleh karena itu, mencegah tumbuhnya jamur jauh lebih baik dibandingkan pengobatannya.

Medivac IB H-120, Medivac IB H-52, Medivac ND-IB, Medivac ND-IB Emulsion ataupun Medivac ND-IB-IBD Emulsion menjadi pilihan vaksin IB untuk ayam. Sedangkan untuk vaksin Gumboro tersedia Medivac Gumboro A, Medivac Gumboro B, Medivac Gumboro Emulsion maupun Medivac ND-IB-IBD Emulsion. Pemberian vaksin-vaksin tersebut hendaknya dilakukan secara tepat, baik teknik aplikasi (cara pemberian), dosis dan waktu pemberian. Selain itu, agar titer antibodi yang dihasilkan dapat berperan optimal perlu didukung dengan penerapan tata laksana pemeliharaan yang baik dan biosecurity yang ketat. Perlu sekiranya dilakukan monitoring (pemantauan) titer antibodi secara rutin, misalnya setiap 1 bulan sekali pada ayam petelur periode layer.

Cara untuk mencegah timbulnya jamur pada ransum antara lain :

1. Kadar air bahan baku ransum atau ransum sebaiknya tidak lebih dari 14%

2. Gunakan alas atau balok kayu pada bagian bawah tumpukan ransum

Penyimpanan bahan baku ransum maupun ransum perlu ditambahkan balok di bawah tumpukannya untuk mencegah ransum lembab dan ditumbuhi jamur

1. Jaga suhu dan kelembaban gudang penyimpanan tetap optimal, yaitu 25-28oC dan 60-70%

2. Hindari kebocoran atap agar air hujan tidak mengenai ransum

3. Jangan menyimpan ransum terlalu lama di dalam gudang. Terapkan manajemen first in first out (FIFO)

Non infeksius

Dehidrasi, kandungan protein, kalsium dan garam yang berlebih, kekurangan vitamin A maupun racun jamur (mikotoksin) menjadi beberapa faktor non infeksius yang bisa memicu timbulnya “gout”. Air minum harus diberikan dalam jumlah cukup dan kualitas yang baik. Perhatikan pula jumlah dan distribusi tempat minum sehingga ayam dapat leluasa untuk mengakses dan mendapatkan air minum.

Periksa kualitas air minum secara periodik, minimal setiap pergantian musim atau pergantian sumber air. Hindari penggunaan air dengan tingkat kesadahan yang tinggi

Page 7: Asam Urat Pada Unggas

karena dapat memperberat kerja ginjal dalam mensekresikan kadar logam (kesadahan) yang terdapat dalam air minum.

Kadar garam (NaCl) dalam air minum maupun ransum juga harus diperhatikan. Jangan terlalu berlebih karena akan memperberat kerja ginjal dalam menekskresikan kelebihan mineral Na+. Khusus untuk air minum dengan kadar garam yang tinggi (asin, red) biasanya relatif sulit untuk mengatasinya, kecuali dengan melakukan pengenceran menggunakan air dengan kadar garam yang rendah. Sedangkan kadar garam dalam ransum hendaknya tidak lebih dari 0,2%.

Ransum harus memiliki kadar nutrisi yang sesuai (berkualitas) dan diberikan dalam jumlah yang cukup. Pemberian metionin 0,3-0,6% dapat menjaga fungsi ginjal tetap baik. Namun jika berlebih, termasuk kadar protein dan kalsium malah akan berakibat sebaliknya, bisa memicu “gout”. Kelebihan kadar protein dan kalsium akan memperberat kerja ginjal dalam membuang protein dan kalsium sehingga kasus “gout” akan cenderung meningkat. Alangkah baiknya jika kadar protein ransum disesuaikan dengan standar kebutuhan ayam (bisa dilihat di pedoman pemeliharaan ayam yang dikeluarkan oleh perusahaan pembibitan/manual management guide).

Kekurangan vitamin A juga bisa memicu munculnya “gout”. Kecukupan vitamin ini akan membantu menjaga fungsi ginjal tetap optimal dan menekan kasus “gout”. Hampir semua vitamin, termasuk vitamin A relatif mudah terpengaruh oleh faktor lingkungan (oksigen, panas, sinar) sehingga bisa menurunkan kadar bahkan merusak vitamin tersebut. Oleh karenanya diperlukan suplementasi vitamin di luar yang terkandung dalam ransum, misalnya dengan Top Mix, Aminovit atau Egg Stimulant.

Racun jamur dipastikan akan terbentuk saat jamur telah mengkontaminasi ransum. Dan parahnya, racun jamur yang telah terbentuk sangat sulit (bahkan tidak bisa) dihilangkan dengan perlakuan fisik, kimia atau biologi. Oleh karena itu, pencegahan tumbuhnya jamur menjadi lebih baik dibandingkan pengobatan.

Jagung yang telah terkontaminasi jamur hendaknya tidak diberikan pada ayam karena bisa memicu “gout”. Selain itu, racun jamur ini juga bersifat immunosuppressive (menurunkan sistem kekebalan tubuh)

Jika dalam ransum telah terlihat adanya jamur maka alangkah lebih baiknya ransum tersebut dibuang. Selain itu, saat kondisi lingkungan kurang baik, seperti kelembaban tinggi saat musim hujan sebaiknya pada ransum ditambahkan mold inhibitors dan toxin binders. Mold inhibitors bertujuan menghambat pertumbuhan jamur sedangkan toxin binders berperan mengikat mikotoksin. Contoh mold inhibitor yang biasa digunakan ialah asam organik maupun garam dari asam organik tersebut. Asam propionat

Page 8: Asam Urat Pada Unggas

merupakan mold inhibitor yang sering digunakan. Perlu diketahui, mold inhibitor ini hanya menghambat tumbuhnya jamur bukan mematikan. Sedangkan untuk toxin binder yang bisa digunakan untuk mengikat racun jamur dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu inorganic binders dan organic absorbent. Contoh dari inorganic binders ialah zeolit, bentonit danhydrate sodium calcium aluminosilicate (HSCAS) dan yang termasuk organic absorbent antara lain kulit gandum, serat tepung alfafa, wheat bran (pollard) dan ekstrak dinding sel jamur.

Manajemen pemeliharaan ayam juga hendaknya perlu diperhatikan agar ayam nyaman dan bisa memperoleh semua kebutuhannya (udara, air, ransum) untuk tumbuh. Suhu dan kelembaban kandang juga harus diperhatikan. Saat suhu panas (heat stress) pastikan air minum selalu tersedia. Penambahan vitamin dan elektrolit, seperti yang terkandung dalam Vita Stress juga bisa dilakukan untuk menjaga stamina tubuh ayam dan menurunkan efek stres panas. Hanya saja dosisnya disesuaikan dengan aturan pakai yang tercantum dalam kemasan produk.

Ketersediaan air minum yang memadai, baik secara kualitas maupun kuantitas akan membantu mencegah dan meminimalkan efek dari “gout”

Saat ayam telah terkena “gout” hindari hal-hal yang dapat memperberat kerja ginjal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :

Ketersediaan air minum harus terjamin, baik kualitas maupun kuantitasnya. Jangan sampai tempat minum kosong. Hindari pemberian air minum dengan tingkat kesadahan tinggi dan kadar garam yang berlebih (asin)

Kualitas ransum yang diberikan harus diperhatikan. Hindari penggunaan ransum dengan kadar protein kasar yang tinggi dan kadar kalsium yang berlebih. Penambahan garam pada ransum juga hendaknya dihentikan untuk sementara. Jumlah konsumsi ransum juga harus dikontrol sehingga asupan nutrisi dalam tubuh ayam tidak berlebih. Selain itu, periksa atau pastikan ransum yang diberikan tidak terkontaminasi oleh jamur. Akan lebih baik jika ditambahkan mold inhibitors dan atau toxin binders

Untuk sementara batasi pemberian feed supplement dengan kandungan vitamin, elektrolit (mineral) maupun asam amino. Pemberiannya secara berlebih akan semakin memperberat kerja ginjal

Hindari penggunaan obat dengan kandungan zat aktif yang dapat memperberat kerja ginjal, seperti golongan aminoglikosida (Gentamin, Kanamin, Vet Strep, Koleridin) maupun sulfonamida (Sulfamix, Coxy, Duoko, Respiratrek)

Jika perlu berikan Gumbonal guna mencegah terjadinya infeksi sekunder pada ginjal

Page 9: Asam Urat Pada Unggas

“Gout” merupakan gangguan metabolisme yang berhubungan dengan fungsi ginjal yang dapat menimbulkan kerugian bagi peternak. Sudah selayaknya kita memberikan perhatian terhadap fenomena “gout” dengan memperhatikan faktor-faktor yang menjadi penyebab maupun pemicu munculnya “gout”. Semoga artikel ini dapat menjadi tambahan ilmu dan wawasan bagi kita dalam menghadapi kasus penyakit.

 Info Medion Edisi April 2009Jika Anda akan mengutip artikel ini, harap mencantumkan artikel bersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).