KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan...

20
KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN: BEBERAPA CATATAN AWAL Uzair Suhaimi Direktorat Statistik Ketahanan Sosial, BPS Direktorat Statistik Ketahanan Sosial, BPS [email protected] http://uzairsuhaimi.wordpress.com Disampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011

Transcript of KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan...

Page 1: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

KEMISKINAN PERKOTAANDANKETAHANAN PANGAN:BEBERAPA CATATAN AWAL

Uzair Suhaimi

Direktorat Statistik Ketahanan Sosial, BPS

[email protected]

http://uzairsuhaimi.wordpress.com

Disampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan,

Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian

Jakarta: 24 Maret 2011

Uzair Suhaimi

Direktorat Statistik Ketahanan Sosial, BPS

[email protected]

http://uzairsuhaimi.wordpress.com

Disampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan,

Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian

Jakarta: 24 Maret 2011

3/25/2011

Page 2: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

Organisasi Penyajian

I. Beberapa Klarifikasi IstilahII. Isu GeografisIII. Trend Produksi dan Konsumsi

PanganIV. Indikator Kemiskinan Kota dan

Ketahanan Pangan: Pemikiran Awal

3/25/2011

I. Beberapa Klarifikasi IstilahII. Isu GeografisIII. Trend Produksi dan Konsumsi

PanganIV. Indikator Kemiskinan Kota dan

Ketahanan Pangan: Pemikiran Awal

Page 3: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

I. Beberapa Klarifikasi Istilah

Miskin : tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar;pengeluaran <garis kemiskinan (GK); kemiskinan makro(Lihat ‘Kemiskinan Makro dan Kemiskinan Mikro:Beberapa Isu Strategis” dalamuzairsuhaimi.wordpress.com); kemiskinan absolut;

GK: nilai rupiah untuk ‘membeli’ kebutuhan dasar; Nilai‘utilitas’ GK konstan [sehingga perubahannya sampai taraftertentu merefleksikan perubahan ‘harga’, inflasi]; dan

Kota (Urban): status sosek desa/kelurahan dilihat darikepadatan, mata pencaharian penduduk, dan keberadaanatau aksesibilitas terhadap fasilitas urban.

3/25/2011

Miskin : tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar;pengeluaran <garis kemiskinan (GK); kemiskinan makro(Lihat ‘Kemiskinan Makro dan Kemiskinan Mikro:Beberapa Isu Strategis” dalamuzairsuhaimi.wordpress.com); kemiskinan absolut;

GK: nilai rupiah untuk ‘membeli’ kebutuhan dasar; Nilai‘utilitas’ GK konstan [sehingga perubahannya sampai taraftertentu merefleksikan perubahan ‘harga’, inflasi]; dan

Kota (Urban): status sosek desa/kelurahan dilihat darikepadatan, mata pencaharian penduduk, dan keberadaanatau aksesibilitas terhadap fasilitas urban.

Page 4: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

II. ISU GEOGRAFIS

Variasi geografis yang besar dalam halkapasitas produksi pangan dan polakonsumsi, ‘muatan lokal’, ‘local wisom’[perlu dipertimbangkan dalam menyusunindikator yang realistis dan ‘membumi];

Pertanyaan: Di wilayah mana saja yangberpeluang menjadi konsentrasi miskinanperkotaan? [Untuk targeting geografis]

Targeting wiayah: overlay antara petakemiskinan dan peta kepadatan.

3/25/2011

Variasi geografis yang besar dalam halkapasitas produksi pangan dan polakonsumsi, ‘muatan lokal’, ‘local wisom’[perlu dipertimbangkan dalam menyusunindikator yang realistis dan ‘membumi];

Pertanyaan: Di wilayah mana saja yangberpeluang menjadi konsentrasi miskinanperkotaan? [Untuk targeting geografis]

Targeting wiayah: overlay antara petakemiskinan dan peta kepadatan.

Page 5: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

3/25/2011

Page 6: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

3/25/2011

Page 7: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

III. Trend Produksi dan KonsumsiPangan

1. Produksi dan konsumsi pangan secara umummeningkat (lihat grafik2 berikut).

2. Pertanyaan Produksi: Sampai kapan? Bagaimana jika ditimbang penduduk? [Apakah

produksi dikuasai ‘penguasa’ besar, berapasignifikan share petani ‘gurem’?]

Berapa signifikan komponen impor dan bagaimanatrendnya? [Indikator kedaulatan pangan?]

3/25/2011

1. Produksi dan konsumsi pangan secara umummeningkat (lihat grafik2 berikut).

2. Pertanyaan Produksi: Sampai kapan? Bagaimana jika ditimbang penduduk? [Apakah

produksi dikuasai ‘penguasa’ besar, berapasignifikan share petani ‘gurem’?]

Berapa signifikan komponen impor dan bagaimanatrendnya? [Indikator kedaulatan pangan?]

Page 8: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

4,000

4,500

5,000(0

00 h

a)

Luas Lahan Sawah yang DitanamiPadi (000 Ha): 2000-2009

3/25/2011

3,000

3,500

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

(000

ha)

J a w a Luar Jawa

Page 9: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

12000

12500

13000

13500Luas Penen Padi (000 ha)

3/25/2011

11000

11500

12000

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Page 10: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

50

55Produktivitas Padi (Kw/ha)

3/25/2011

40

45

20002001 2002 2003200420052006200720082009 2010

Page 11: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

55000

60000

65000

70000Produksi Padi (000 ton) : 2000-2010

3/25/2011

45000

50000

55000

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Page 12: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

% Pddk MiskinKota Pedesaan Kota Pedesaan

1999 15.6 32.3 19.4 26.02000 12.3 26.4 14.6 22.42001 8.6 29.3 9.8 24.82002 13.3 25.1 14.5 21.12003 12.2 25.1 13.6 20.22004 11.4 24.8 12.1 20.12005 12.4 22.7 11.7 20.02006 14.5 24.8 13.5 21.82007 13.6 23.6 12.5 20.42008 12.8 22.2 11.7 18.92009 11.9 20.6 10.7 17.42010 11.1 19.9 9.9 16.6

# Pddk Miskin (Juta)

# dan % Penduduk Miskin

3/25/2011

% Pddk MiskinKota Pedesaan Kota Pedesaan

1999 15.6 32.3 19.4 26.02000 12.3 26.4 14.6 22.42001 8.6 29.3 9.8 24.82002 13.3 25.1 14.5 21.12003 12.2 25.1 13.6 20.22004 11.4 24.8 12.1 20.12005 12.4 22.7 11.7 20.02006 14.5 24.8 13.5 21.82007 13.6 23.6 12.5 20.42008 12.8 22.2 11.7 18.92009 11.9 20.6 10.7 17.42010 11.1 19.9 9.9 16.6

# Pddk Miskin (Juta)

# dan % Penduduk Miskin

Page 13: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

3/25/2011

Page 14: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

Pengeluaran/Kapita untuk Padi-padian

2008 2009 2010

N om inal 32,982 33,701 39,141G K M akanan 143,897 155,909 163,077Indeks G KM akanan 100.0 108.3 113.3

Riil 32,982 31,104 34,538

N om inal 40,696 42,253 48,548G K M akanan 127,207 139,331 148,939Indeks G KM akanan 100.0 109.5 117.1

Riil 40,696 38,576 41,464

Perkotaan

Pedesaan

3/25/2011

2008 2009 2010

N om inal 32,982 33,701 39,141G K M akanan 143,897 155,909 163,077Indeks G KM akanan 100.0 108.3 113.3

Riil 32,982 31,104 34,538

N om inal 40,696 42,253 48,548G K M akanan 127,207 139,331 148,939Indeks G KM akanan 100.0 109.5 117.1

Riil 40,696 38,576 41,464

Perkotaan

Pedesaan

Page 15: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

Pengeluaran/Kapita/Bulan untuk Makanan(Nominal)

3/25/2011

Page 16: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

Pengeluaran Riil/Kap u/ Padian-padian, 2010 [Deflator=GKMakanan (Nasional)/GKMakanan (Provinsi)]

3/25/2011

Page 17: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

IV. Indikator Kemiskinan Kotadan Ketahanan Pangan:Pemikiran Awal

3/25/2011

IV. Indikator Kemiskinan Kotadan Ketahanan Pangan:Pemikiran Awal

Page 18: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

Pertanyaan dan Persyaratan Teknis

(a) Beberapa pertanyaan kunci:

Tingkat yang dikur: input, proses, output atau dampakprogram atau kebijakan pangan?

Apa yang mau diukur: tingkat ketersediaan(availability), keterjangkauan(affordability), kemandirian, ‘kedaulatan’ pangan?

(b) Beberapa persyaratan teknis:

SMART

Berbasis penduduk (population base)

Mengukur prevalence atau incidence rates (Apa populasirujukan?).

3/25/2011

(a) Beberapa pertanyaan kunci:

Tingkat yang dikur: input, proses, output atau dampakprogram atau kebijakan pangan?

Apa yang mau diukur: tingkat ketersediaan(availability), keterjangkauan(affordability), kemandirian, ‘kedaulatan’ pangan?

(b) Beberapa persyaratan teknis:

SMART

Berbasis penduduk (population base)

Mengukur prevalence atau incidence rates (Apa populasirujukan?).

Page 19: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

Indikator Baku dan Kandidat

(a) Indikator Baku (pernah dipetakan WFP-BPS): Konsumsi energi < 2100 kalori/hari (indikator keterjangkauan) Berat badan balita (indikator dampak jangka panjang) Angka kematian balita (indikator dampak jangka panjang)(b) Beberapa kandidat (bahan diskusi): Seperti (a) tetapi dirinci menurut kelas pengeluran dan tipe daerah Garis kemiskinan untuk makanan yang distandarkan (standardized

poverty line for food, GKstd) menurut tipe daerah--- semacam indekskemahalan; variabel kebijakan.

Perubahan GKstd--- semacam ukuran inflasi bagi kelompok miskin. Reasoning u/ dua butir terakhir: Kenapa kemahalan dan ‘iflasi? Karena

(1) ‘orang kota’ beli (bukan produsen) pangan, dan (2) harga minyak danharga pangan kini--- dan kemungkinan di masa mendatang---merupakan isu [krisis?] global. Wallahu’alam!

3/25/2011

(a) Indikator Baku (pernah dipetakan WFP-BPS): Konsumsi energi < 2100 kalori/hari (indikator keterjangkauan) Berat badan balita (indikator dampak jangka panjang) Angka kematian balita (indikator dampak jangka panjang)(b) Beberapa kandidat (bahan diskusi): Seperti (a) tetapi dirinci menurut kelas pengeluran dan tipe daerah Garis kemiskinan untuk makanan yang distandarkan (standardized

poverty line for food, GKstd) menurut tipe daerah--- semacam indekskemahalan; variabel kebijakan.

Perubahan GKstd--- semacam ukuran inflasi bagi kelompok miskin. Reasoning u/ dua butir terakhir: Kenapa kemahalan dan ‘iflasi? Karena

(1) ‘orang kota’ beli (bukan produsen) pangan, dan (2) harga minyak danharga pangan kini--- dan kemungkinan di masa mendatang---merupakan isu [krisis?] global. Wallahu’alam!

Page 20: KEMISKINAN PERKOTAAN DAN KETAHANAN PANGAN · PDF fileDisampaikan dalam Workshop Rawan Pangan di Perkotaan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Jakarta: 24 Maret 2011 3/25/2011.

Penutup

… Like slavery and apartheid, poverty is notnatural. It is man-made, and it can be overcomeby the human actions of human being(Mandela, 2003).

…. maka celakalah orang yang salat, (yaitu)orang yang lalai dalam salatnya, yangberbuat ria, dan enggan (memberi) bantuan(Alma’un:4-7).

3/25/2011

… Like slavery and apartheid, poverty is notnatural. It is man-made, and it can be overcomeby the human actions of human being(Mandela, 2003).

…. maka celakalah orang yang salat, (yaitu)orang yang lalai dalam salatnya, yangberbuat ria, dan enggan (memberi) bantuan(Alma’un:4-7).