Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina risnandari 11140131 (7 )
-
Upload
erlina-risnandari -
Category
Economy & Finance
-
view
3 -
download
0
Transcript of Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina risnandari 11140131 (7 )
NAMA : ERLINA RISNANDARINIM : 11140131
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Definisi: ketidakmampuan untuk memenu hi kebutuhan dasar (makanan, pakaian, rumah, pendidikan dan kesehatan).
Robert Chambers → perangkap kemiskinan (deprivation trap)
1. Kemiskinan itu sendiri2. Kelemahan fisik3. Keterasingan atau kadar isolasi4. Kerentaan5. ketidakberdayaan
Kategori Kemiskinan1. Kemiskinan relatif → ukuran kesenjangan dalam
distribusi pendapatan.2. Kemiskinan absolut → kemiskinan dibawa, dimana
kebutuhan minimum dasar untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi.
3. Kemiskinan kultural → berkaitan erat dengan sikap orang atau masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya meski ada usaha dari luar untuk membantunya.
PERKEMBANGAN KONSEP KEMISKINAN Konsep kemiskinan sangat erat hubungannya dengan : Kepemilikan Modal Kepemilikan Lahan Sumber Daya Manusia Kekurangan Gizi Pendidikan Pelayanan Kesehatan Pendapatan per kapita yang rendah Minimnya investasi
Ukuran – ukuranKemiskinan :a. Scott (1975) : Seseorang dikatakan miskin jika rata-rata
pendapatan per kepala rendah (incaome per capita).b. Sen ( 1981 ) : Mengkaji kemiskinan dari sudut pandang
kebutuhan dasar (basic need)c. Sayogyo (1977) : Parameter kemiskinan dapat diukur
dengan konsumsi beras per kapita per tahun yaitu masyarakat perkotaan dibawah 420 kg dan Masyarakat pedesaan 320 kg.
d. Biro Pusat statistik (1987) : Mengukur kemiskinan dengan angka per kapita. Pengeluaran masyarakat perkotaan Rp. 20.614,00/hari dan masyarakat pedesaan Rp. 13.295,00/hari.
e. Sastra amadja (2003) : Mengukur kemiskinan dengan tingkat pendapatan dan pola waktu
Berdasarkan pola waktu dapat dilihat dari :a. Kemiskinan yang telah kronis / turun temurun (persisten
poverty)b. Kemiskinan yang mengikuti pola siklus ekonomi secara
keseluruhan (Cyclical poverty)c. Kemiskinan musiman (Seasonal poverty) seperti
nelayan & Tanid. Kemiskinan karena bencana alam, konflik dan
kekerasan (Accident poverty)
Arsyad (1999) : menyatakan kemiskinan mutlak terkait dengan tingkat pendapatan dan kebutuhan yang di batasi pada kebuthan pokok / kebutuhan dasar minimum yang memungkinkan seseorang hidup secara layak.
KEBIJAKAN PENGURANGAN KEMISKINAN Dalam menanggulangi kemiskinan di Indonesia secara
teoritis pemerintah telah dan sedang melaksanakan 69 program,namun hasilnya ternyata masih sama dengan sebelum bergulirnya program tersebut.Contoh program yang digulirkan :
Impres DesaTertinggal (IDT) : untuk kesetaraan & lap, Kerja
Impres Kesehatan : Pelayanan mudah & murah untuk desa.
Impres Pendidikan, Obat-obatan, Operasi beras murah
Impres KUT, KCK (kredit Cadak Kulak), Subsidi Pupuk dll.
Secara operasional, pemerintah telah menyalurkan dana melalui DAU dan DAK serta sektoral
Pemerintah telah menyalurkan dana kredit bagi UKM sebesar Rp. 32,5 triliun melalui 14 Bank umum. Dana tersebut 90% tersalurkan ke daerah, namun belum mencapai hasil optimal.
Faktor-faktor penyebab kegagalan program tersebut : Pemerintah belum memiliki peta masalah serta potensi
yang ada disetiap masyarakat (Halim : 2003) Perlu adanya komitmen secara bersama untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan dalam propenas 2000-2004 yaitu angka kemiskinan turun 18% tahun 2002 menjadi 14% tahun 2004,dengan membentuk Badan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (BKPK) dengan peran sebagai : koordinator (pusat & daerah), katasilator (pemecah kendala utama), mediator dan fasilitator
Upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia (Beni : 2000)
Harus bersifat Local Spesific artinya pemerintah & masyarakat lokal sesuai dengan kondisi daerah
Di era otonomi daerah harus diikuti degan perbaikan faktor produksi seperti : penetapan kebijakan melalui perda, terciptanya demokrasi ekonomi rakyat, terbentuknya LKM & perlunya partisipasi perempuan yang lebih profesional dalam mengambil keputusan.
Dengan pendekatan pembangunan ekonomi rumah tangga.
Program pembangunan yang produktif & memberi sumbangan untuk mengangkat masyarakat miskin
Membuat agenda nasional dengan 2 area sasaran
Dalam demokrasi dan Desentralisasi harus berkelanjutan dengan cara :
-Praktek pemerintah yang baik -Pembagian peran yang jelas antara pusat dan daerah -Kerja sama antara swasta, pemerintah, sipil dalam
pemberdayaan masyarakat Strategi penanggulan kemiskinan dalam era otoda
dilakukan dengan syarat : -Sederhana -Open Menu (masyarakat lokal diberi ruang utk
menentukan aktifitas ekonomi) -Partisipasi menyeluruh -Keterbukaan informasi dan transparansi diterapkan dengan koordinasi, katalisasi, mediasi &
fasilitasi
PERSOALAN KESENJANGAN PENDAPATAN Penyebab tingginya angka kemiskinan di Indonesia
kalau dilihat dari keadaan sejarah yang terjadi pada masa pertumbuhan ekonomi, dimana Indonesia termasuk dalam kategori negara dengan pertumbuhan ekonomi luar biasa tinggi, namun disusul dengan keguncangan yang sangat besar pada tahun 1997 (Fadjri 2003)
Konsep pengukuran kesenjangan ekonomi di Indonesia dapat dilihat dari 3 segi :
a.Tingkat kemodern antara sektor modern dgn tradisionalb. Kesenjangan regional antara KTI dgn KBIc. Kesenjangan menurut etnis (pribumi dgn non pribumi)
Jika ketiga konsep tersebut digabungkan maka kesenjangan kemakmuran di Indonesia akan tampak sebagai berikut :
Semakin kewilayah KBI akan tampak sektor modern dan industri serta banyak golongan non pribumi yang munguasai
Semakin kewilayah KTI banyak sektor tradisional & pribumi yang mendominasi usaha bisnis
TERIMA KASIH