7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

17

Transcript of 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Page 1: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Page 2: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan

Definisi kemiskinan dilihat dari beberapa segi :

1.    Dilihat dari standar kebutuhan hidup yang layak / pemenuhan kebutuhan pokok.

Golongan ini mengatakan bahwa kemiskinan itu adalah tidak terpenuhnya kebutuhan-kebutuhan pokok/dasar disebabkan karena adanya kekurangan barang-barang dan pelayanan –pelayanannya yang dibutuhkan untuk memenuhi standar kebutuhan yang layak.

Ini merupakan kemiskinan absolut/mutlak yakni tidak terpenuhinya standar kebutuhan pokok/dasar.2.    Dilihat dari segi pendapatan/ penhasilan income

Kemiskinan oleh gonlongan dilukiskan sebagai kurangya pendapatan/penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok

3.    Dilihat dari segi penguasaan terhadap sumber-sumber Menurut golongan ini kemiskinan merupakan keterlantaran

yang disebabkan oleh penyebaran yang tidak merata dan sumber-sumber ( Malldistribution of Resources), termasuk didalamnya pendapatan / income.

Page 3: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Definisi kemiskinan dilihat dari beberapa konsep adalah :

1.    BAPPENASTidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk

mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.2.    BPS Badan Pusat Statistik

Bilamana jumlah rupiah yang dikeluarkan atau dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kurang dari 2.100 kalori perkapita.3.    Bank Dunia

Tidak tercapainya kehidupan yang layak dengan penghasilan 1,00 dolar AS perhari .

4.    BKKBN Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional keluarga miskin jika :

a.    Tidak dapat melaksanakan ibadah menurut keyakinannya.b.    Tidak mampu makan sehari dua kali.c.    Tidak memiliki pakaian berbeda untuk dirumah,bekerja

atau sekolah dan berpergian.d.    Tidak bagian terluas dari rumahnya berlantai tanah.e.    Mampu membawa anggota keluarga sarana kesehatan.

Page 4: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan ,pada dasarnya bentuk kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga

pengertian, yaitu :

1. Kemiskinan Absolut Kemiskinan Absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak

mampu mendapatkan sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.

2. Kemiskinan Relatif Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah

hidup diatas garis kemiskinan namun masih berada dibawah kemampuan masyarakat disekitarnya.2

3. Kemiskinan Kultural Kemiskinan Kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang

atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.

Page 5: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Faktor kemiskinan menurut Sharp et al. (2000), kemiskinan terjadi dikarenakan beberapa sebab yaitu:

1. Rendahnya kualitas angkatan kerja.

2. Akses yang sulit terhadap kepemilikan modal.

3. Rendahnya masyarakat terhadap penguasaan teknologi.

4. Penggunaan sumber daya yang tidak efisien.

5. Tingginya pertumbuhan penduduk.

Page 6: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Faktor Penentu Kemiskinan Di Indonesia

Tingginya pertumbuhan pendapatan per kapita tidak akan terlalu berdampak apabila tidak disertai dengan perbaikan dalam hal distribusi pendapatan. Perubahan pendapatan per kapita mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kemiskinan. Peningkatan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai oleh Indonesia hanya dinikmati oleh sebagian kecil penduduk. Sementara sebagian besar penduduk yang saat ini hidup dalam kemiskinan tidak menikmati capai tersebut. Dengan kata lain meskipun ekonomi tumbuh dengan baik, tetapi mereka tetap berada dalam kemiskinan. Peningkatan kontra prestasi (gaji, honor, upah, dan bentuk lain) yang selama ini terjadi di Indonesia hanya dinikmati oleh sebagian orang. Peningkatan kontra prestasi tersebut tidak sampai menyentuh pada kelompok yang berada pada garis kemiskinan.

1. Pendapatan Per Kapita Penduduk

Page 7: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

2. Rasio Ketergantungan PendudukMeningkatnya rasio ketergantungan akan meningkatkan proporsi populasi yang hidup dalam kemiskinan. Angka kelahiran yang tinggi berimplikasi pada tingginya rasio ketergantungan. Negara-negara berkembang di Asia yang sukses mengurangi angka kelahiran, maka rasio ketergantungannya relatif rendah. Kemiskinan akan meningkat seiring dengan meningkatnya rasio ketergantungan.

3. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang selama ini dicapai oleh Indonesia ternyata tidak mampu mengurangi faktor penyebab kemiskinan. Kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut hanya bisa dinikmati oleh sebagian kecil orang di Indonesia. Efeknya akan memunculkan kemiskinan struktural dimana pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa dinikmati oleh sebagian kecil orang kaya, sementara bagian terbesar masyarakat yang tetap miskin.

Page 8: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Kemiskinan di pedesaan di Indonesia dapat berkurang dengan meningkatkan nilai tambah hasil pertanian. Sehingga pembangunan pedesaan dan pertanian, dimana ada kenaikan produktivitas per hektar atau pada rumah tangga, seharusnya diprioritaskan untuk bagian pulau di luar Jawa dan Bali dimana tingkat kemiskinannya yang tinggi. Persentase tenaga kerja di sektor pertanian tidak mampu mengurangi faktor penyebab kemiskinan karena sektor pertanian dan mempunyai tingkat pendidikan SD kebawah. Oleh karena itu program pengentasan kemiskinan di sektor pertanian perlu diprioritaskan. Pembangunan sektor pertanian melalui perbaikan lahan pertanian, perikanan, dan kehutanan serta pembangunan masyarakat pedesaan perlu menjadi pijakan untuk membawa masyarakat Indonesia keluar dari permasalahan kemiskinan.

4. Persentase Tenaga Kerja Di sektor Pertanian

5. Pengaruh Penghasilan Terhadap KemiskinanSeseorang yang memiliki penghasilan rendah maka akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti, kebutuhan pangan, papan, maupun sandang. Seseorang yang memiliki pendapatan yang tinggi dapat menyisakan hasil pendapatannya untuk memutar kembali uang yang telah diperoleh agar dapat menghasilkan tambahan pendapatan. Sedangkan seseorang yang memiliki pendapatan rendah tidak dapat menyisakan ataupun memutar kembali uang yang diperoleh, karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah sangat kesulitan.

Page 9: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

upaya penanggulangan kemiskinan yang telah diambil pemerintah :

1. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas melalui upaya padat karya,

perdagangan ekspor serta pengembangan UMKM,

2. Peningkatan akses terhadap kebutuhan dasar sepereti pendidikan dan kesehatan (KB, kesejahteraan ibu, infrastruktur dasar , pangan dan gizi),

3. Pemberdayaan masyarakat lewat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang bertujuan untuk membuka kesempatan berpartisipasi bagi masyarakat miskin dalam proses pembangunan dan meningkatkan peluang dan posisi tawar masyarakat miskin, serta

4. Perbaikan sistem bantuan dan jaminan sosial lewat Program Keluarga Harapan (PKH). Beberapa proyek pemberdayaan masyarakat antara lain P2KP, PPK, CERD, SPADA, PEMP, WSSLIC, dan P2MPD

Page 10: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Arti Ketimpangan / Kesenjangan Pendapatan

Ketimpangan atau kesenjangan pendapatan adalah menggambarkan distribusi pendapatan masyarakat di suatu daerah atau wilayah pada waktu tertentu. Kaitan kemiskinan dengan ketimpangan pendapatan ada beberapa pola yaitu :

1. Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi ( tak ada miskin) tetapi

ketimpangan pendapatannya tinggi.2. Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi ( tak ada miskin) tetapi ketimpangan pendapatannya rendah ( ini yang paling baik).3. Semua anggota masyarakat mempunyai income rendah ( semuanya

miskin) tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi.4. Semua anggota masyarakat mempunyai income yang rendah

(semuanya miskin) tetapi ketimpangan pendapatannya rendah.5. Tingkat income masyaraka bervariasi ( sebagian miskin,sebagian

tidak miskin)tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi.6. Tingkat income masyarakat bervariasi (sebagian miskin, sebagian

tidak miskin)tetapi ketimpangan  pendapatannya rendah.

Page 11: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

tiga ciri yang menonjol dari kesenjangan pendapatan di  Indonesia.

1. Banyak  rumah  tangga   yang berada di sekitar garis kemiskinan nasional, yang setara dengan PPP AS$1,55-per hari, sehingga banyak penduduk yang meskipun tergolong tidak miskin tetapi rentan terhadap kemiskinan.

2.   Ukuran kemiskinan didasarkan pada pendapatan, sehingga tidak menggambarkan batas kemiskinan yang sebenarnya. Banyak orang yang mungkin tidak tergolong  (miskin dari segi pendapatan) dapat dikategorikan sebagai miskin atas dasar kurangnya akses terhadap pelayanan dasar serta rendahnya indikator-indikator pembangunan  manusia.

3.   Perbedaan antar daerah merupakan ciri mendasar dari kemiskinan di Indonesia.

Page 12: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Boleh dikatakan bahwa baru sejak akhir 1970-an pemerintah Indonesia ulai memperlihatkan kesungguhan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sejak saat itu aspek pemerataan dalam trilogi pembangunan semakin di tekankan dan ini diidentifikasikan dalam delapan jalur pemerataan, sudah banyak program-program dari pemerintah pusat hingga saat ini mencerminkan upaya tersebut seperti:

a)      Program serta kebijakan yang mendukung pembangunan industri kecilb)      Rumah tangga dan koperasic)      IDT (Inpres Desa Tertinggal )d)     Program keluarga sejahterae)      Program keluarga berencana (kb)f)       Program makanan tambahan bagi anak sekolah dasarg)      Program transmigrasih)      Peningkatan UMR atau provinsi (UMP)i)        Jaringan pengamana sosial yang di sponsori bank dunia

Page 13: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Faktor Penyebab Kesenjangan Pendapatan

Secara teoritis perubahan pola distribusi pendapatan di perdesaan di sebabkan oleh faktor-faktor berikut:

1. Akibat arus penduduk/L dari perdesaan ke perkotaaan yang selama Orde Baru

berlansung sangat pesat.

2. Struktur pasar dan besarnya distoris yang berbeda di perdesaan dengan perkotaan.

3. Dampak positif dari proses pembanguan ekonomi nasional diantaranya:

a.  Semakin banyaknya kegiatan-kegiatan ekonomi di perdesaan di luar

sektor pertanian seperti industri manufaktur.b. Tingkat produktivitas dan pendapatan (dalam nilai riil) L di

sektor pertanian meningkat.c.  Potensi SDA ( sumber daya alam) yang ada di perdesaan

semakin baik karena di manfaatkan oleh penduduk desa (pemakain

semakin optimal)

Page 14: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Tingkat kesenjangan distribusi pendapatan diIndonesia dapat juga di ukur dengan metode Bank Dunia, yakni membagi jumlah populasi ke dalam tiga kelompok yakni:a.    40% berpedapatan rendahb.    40%  berpendapatan menengahc.    20 %  berpendapatan tinggi

Kelompok pertama adalah bagian dari populasi terkaya sedangkan kelompok ke tiga adalah bagian dari populasi termiskin dan kelompok kedua sering di sebut/ dikatakan sebagai masyarakat kelas menengah.

Di Indonesia kemiskinan dan kesenjangan pendapatan merupakan salah satu masalah besar. Terutama melihat kenyataan bahwa laju penguranag jumlah orang miskin di tanah air bedasarkan garis kemiskinan yang berlaku jauh lebih lambat dibandingkan laju perekonomian  pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu sejak PELITA I hingga 1997( sebelum krisi ekonomi).

Adapun indikator – indikator kesenjangan pendapatan antara lain sebagai beikut :1.  UMR yang ditentukan pemerintah antara pegawai swasta dan pegawai Pemerintah yang berbeda.2.  PNS ( golongan atas ) lebih sejahtera dibandingkan petani.3.  Pertanian kalah jauh dalam menyuplai Produk Domestik Bruto ( PDB ) yang hanya sekitar 9.3 % di tahun 2011, padahal Indonesia merupakan Negara agraris.

Page 15: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Selain itu,penyebab kesenjangan pendapatan di negara Indonesia adalah :

a.     Laju Pertumbuhan Penduduk.Pertumbuhan penduduk Indonesia terus menigkat di setiap 10 tahun menurut hasil sensus penduduk.Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesia semakin terpuruk dengan keadaan ekonomi yang belum mapan. Jumlah penduduk yang bekerja tidak sebanding dengan jumlah beban ketergantungan. Penghasilan yang minim ditambah dengan banyaknya beban ketergantungan yang harud ditanggung membuat penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.

b.    Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran.Secara garis besar penduduk suatu negara dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Yang tergolong tenaga kerja ialah penduduk yang berumur didalam batas usia kerja. Batasan usia kerja berbeda-beda disetiap negara yang satu dengan yang lain. Batas usia kerja yang dianut oleh Indonesia ialah minimum 10 tahun tanpa batas umur maksimum. Jadi setiap orang atau semua penduduk kesenjangan dikatakan lunak,distribusi pendapatan nasional dikatakan cukup merata.

Page 16: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

c.     Tingkat pendidikan yang rendah.Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan di suatu negara. Ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi terutama industry, jelas sekali dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan menulis.

d.     Kurangnya perhatian dari pemerintah.Pemerintah yang kurang peka terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin dapat menjadi salah satu faktor kemiskinan. Pemerintah tidak dapat memutuskan kebijakan yang mampu mengendalikan tingkat kemiskinan di negaranya.

Page 17: 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

Faktor lain yang masih memperlambat pencapaian penurunan kemiskinan sebagai berikut :1.   Belum meratanya program pembangunan,khususnya di pedesaan,luar Pulau Jawa,daerah terpencil,dan daerah perbatasan. Sekitar 63.5% penduduk miskin hidup di daerah pedesaan. Kemiskinan diluar  Pulau Jawa termasuk Nusa Tenggara, Maluku dan Papua juga lebih tinggi dibandingkan di Pulau Jawa. Oleh karena itu, upaya penanganan kemiskinan seharusnya lebih difokuskan di daerah daerah tersebut.

2.  Masih terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar.

3.  Masih besarnya jumlah penduduk yang rentan untuk jatuh miskin,baik karena guncangan ekonomi,bencana alam,dan juga akibat kurangnya akses terhadap pelayanan dasar dan sosial.

4.  Kondisi kemiskinan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga kebutuhan pokok. Sehubungan dengan itu ,upaya penanggulangan kemiskinan melalui stabilitas harga kebutuhan pokok harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu. Hal ini bertujuan agar penanggulangan kemiskinan,baik di perdesaan maupun perkotaan dapat berjalan secara efektif dan efisien.