KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN KARANTINA...
Transcript of KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN KARANTINA...
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN KARANTINA PERTANIAN
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS II ENDE Jln. R.W. Monginsidi No. 03, Ippi – Ende, Flores Nusa Tenggara Timur (86316) Tlp/Fax: 0381-22474 Email : [email protected] Website: ende.karantina.pertanian.go.id
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Stasiun Karantina
Pertanian Kelas II Ende Tahun Anggaran 2017 ini dapat diselesaikan sebagaimana
mestinya.
Sebagai pertanggungjawaban atas kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende
Tahun 2017, telah disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende Tahun 2017 sebagaimana ditegaskan dalam
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999. LAKIP Stasiun Karantina Pertanian
Kelas II Ende yang disusun tahun 2017 ini telah mengikuti ketentuan dalam Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29
Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan LAKIP Tahun Anggaran 2017 ini bertujuan untuk mengukur rencana
strategis, rencana kegiatan tahunan, tingkat capaian kegiatan/target lingkup Stasiun
Karantina Pertanian Kelas II Ende sebagai kompilasi dari implementasi pelaksanaan
DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Tahun Anggaran 2017.
Semoga penyajian LAKIP Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende Tahun
Anggaran 2017 ini dapat memberikan gambaran dalam rangka pengembangan dan
kemajuan perkarantinaan di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas
tersusunnya laporan ini. Saran perbaikan sangat di harapkan sehingga kinerja Stasiun
Karantina Pertanian Kelas II Ende pada masa mendatang semakin meningkat.
Ende, Mei 2018 Kepala Stasiun, drh. Yulius Umbu Hunggar NIP. 196507101994031001
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………….................. i
DAFTAR ISI …………………………………………………….......... ii
IKHTISAR EKSEKUTIF ………………………………………………………….. 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………....... 5
1.2 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan ........ 6
1.3 Organisasi dan Tata Kerja ………………….......... 9
BAB II PERENCANAAN
2.2 Visi dan Misi …………………………………...... 11
2.2 Tujuan, Indikator Keberhasilan dan Sasaran Tujuan SKP Kelas II Ende Tahun 2015-2019 ........
12
2.3 Kebijakan Pembangunan Perkarantinaan ……….. 13
2.4 Program Kerja ………………………………........ 13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja ..................................................... 18
3.2 Evaluasi dan analisis Kinerja ...................................................................
19
3.3 Realisasi Anggaran ................................................ 25
BAB IV PENUTUP ....................................................................... 27
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017
1
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) merupakan salah satu bentuk
pertanggungjawaban kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende dalam
mendukung pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggungjawab, serta memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja
Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende selama Tahun 2017. Laporan
Akuntabilitas Kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende ini disusun
berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis
2015–2019. Capaian kinerja (performance results) Tahun 2017 tersebut
dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) Tahun 2017
sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan instansi. Analisis atas capaian kinerja
terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah
celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang.
Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya Stasiun Karantina Pertanian
Kelas II Ende pada tahun 2017 sangat dibutuhkan dukungan baik aspek sumber daya
maupun sarana dan prasarana yang memadai agar amanat yang tertuang dalam
regulasi karantina pertanian dapat terlaksana dengan baik. Penjabaran dari kegiatan
tersebut SKP Kelas II Ende tahun 2017 telah melaksanakan program kualitas
Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Nabati antara lain :
melakukan sertifikasi karantina terhadap komoditas tumbuhan dan produknya, serta
komoditas hewan dan produknya, Pengamatan HPHK, Surveilensi OPTK, Serta
Pemantauan HPHK dan OPTK. Pada pembinaan kesadaran masyarakat dan
penindakan pelanggaran Karantina Pertanian, diselenggarakan Sosialisasi, serta
Koordinasi dan Pengawasan Tindak Karantina, sedangkan untuk dukungan teknis
dan Administrasi Pelayanan Sertifikasi Karantina Pertanian yaitu Penyusunan Usulan
Rencana Kegiatan dan Anggaran melalui Rapat Wilker, Pengelolaan keuangan dan
perlengkapan, penyusunan Laporan dan Evaluasi, Pengelolaan Administrasi
Kepegawaian dan Pengembangan Kompetensi Pegawai, Pengelolaan Organisasi Tata
Laksana dan Rumah Tangga serta Pembinaan dan Konsultasi.
Dari hasil pemeriksaan terhadap media pembawa OPTK serta pengawasan keamanan
pangan tidak ditemukan OPTK A1. Pada tahun 2017 Laboratorium Karantina Hewan
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017
2
Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende melakukan 2 (dua) jenis pemeriksaan
yaitu :
1. RBT (Rose Bengal Test) yang merupakan screening test untuk mendeteksi
HPHK golongan 2 yaitu Brucella abortus. Pemeriksaan dilakukan pada
media pembawa sapi, kerbau dan kuda. Jumlah sampel terperinci adalah
sebagai berikut :
Keterangan : Semua hasil pengujian adalah negatif.
2. Pemeriksaan mikroskopis ulas darah dilakukan untuk mendeteksi parasit
darah Trypanosoma sp. Untuk tahun 2017 pemeriksaan tidak dilakukan
karena adanya kerusakan dari mikroskop.
Sesuai dengan rencana strategis SKP Kelas II Ende tahun 2015-2019, serta
berdasarkan hasil pengukuran dengan indikator kinerja utama, bahwa capaian
sasaran kinerja SKP Kelas II Ende pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
SASARAN
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Meningkatnya
kualitas pelayanan
tindakan karantina
dan pengawasan
Persentase sertifikat
karantina Antar Area
terhadap media pembawa
OPTK dan HPHK melalui
80% 80.96% 101.2
NO BULAN JENIS MEDIA PEMBAWA
TOTAL SAPI KERBAU KUDA
1. JANUARI 89 15 3 1072. FEBRUARI 48 14 - 623. MARET 994 454 23 1.4714. APRIL 895 240 - 1.1355. MEI 1.078 323 129 1.5306. JUNI 808 314 98 1.2207. JULI 1.602 452 5 2.0598. AGUSTUS 1.358 344 34 1.7369. SEPTEMBER 233 323 12 56810. OKTOBER 1.057 91 55 1.20311. NOVEMBER 489 93 6 58812. DESEMBER 901 382 9 1.381
TOTAL 9.552 3.045 463 13.060
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017
3
keamanan hayati pelaksanaan tindakan
karantina.
Meningkatnya
kepatuhan dan
kepuasan pengguna
jasa Karantina
Pertanian
Nilai IKM di SKP Kelas II
Ende
80 81.011 101.26
Persentase kasus
pelanggaran
Perkarantinaan
≤ 0.5 ≤ 0.5 100
Tersedianya sarana
dan prasarana
perkarantinaan
yang memadai
Jumlah dan jenis sarana,
prasarana, kendaraan
operasional, alat
laboratorium dan
teknologi informasi yang
sesuai kebutuhan dan
memadai.
131 Unit 131 Unit 100
Pengembangan
Infrastruktur tanah,
gedung / bangunan /
Instalasi
1 Unit gedung (100 M2)
1 Unit gedung (100 M2)
100
Pembangunan
gedung/bangunan
/instalasi
4 Unit Gedung/ Bangunan (294 M2)
4 Unit Gedung/ Bangunan (294 M2)
100
Pada tahun 2017, tidak adanya kasus pelanggaran perkarantinaan di SKP Kelas
II Ende. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya tingkat kepatuhan pengguna jasa
terhadap aturan perkarantinaan. Nilai IKM tahun 2017 ditargetkan 80. Berdasarkan
perhitungan IKM tahun 2017 didapatkan nilai 81.011 sehingga memenuhi target.
Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende selama Tahun 2017 berpedoman
pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja
dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tahun 2017 menyajikan
berbagai macam kegiatan sesuai dengan perencanaan yang termaktub dalam Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA Petikan) Stasiun Karantina Pertanian Kelas II
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017
4
Ende Tahun Anggaran 2017 yang menjelaskan tingkat keberhasilan,
hambatan-hambatan, dan hal-hal yang belum sepenuhnya tercapai.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level
sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level
sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan
indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja
tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu untuk memberikan
penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator outcomes atau minimal
output dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan.
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak masa kolonial Belanda sampai sekarang bangsa Indonesia tidak dapat
dipisahkan dari sektor pertanian karena sektor ini memiliki arti yang sangat penting
dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di
berbagai wilayah Indonesia. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Indonesia
adalah sebagai petani, sehingga sektor ini sangat penting untuk dikembangkan di
negara kita. Pengembangan sektor ini bahkan sudah merambah pasar internasional.
Dengan berdirinya Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization)
pada tahun 1995 dengan aturan-aturannya yang diterapkan pada perdagangan
komoditas pertanian, kesehatan tanaman telah menjadi isu kebijakan pokok dalam
perdagangan. Merupakan hal yang penting bahwa produk pertanian dan pangan
Indonesia yang akan memasuki perdagangan internasional harus sesuai dengan
standar Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS) dan persyaratan keamanan
pangan yang diminta oleh pasar dunia.
Perdagangan komoditas sumber daya alam hayati antar Negara pada
satu sisi memberikan dampak positif bagi perolehan devisa dan pembangunan
perekonomian suatu negara. Pada sisi lain, disadari atau tidak, perdagangan antar
Negara juga memiliki resiko terhadap berpindahnya Hama Penyakit Hewan
Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dari
suatu Negara ke Negara lain melalui komoditas pertanian/media pembawa yang
diperdagangkan.
Karantina Pertanian berperan penting dalam pembangunan pertanian nasional,
dimana saat ini era globalisasi perdagangan bebas. Institusi karantina (Hewan
maupun Tumbuhan) dibentuk dengan tujuan mencegah agar Hama dan Penyakit
Hewan (HPH) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) “asing” dari luar negeri
tidak menular ke dalam negeri serta mencegah penularannya antar wilayah di dalam
negeri. Sejarah telah berulangkali membuktikan bahwa hama atau penyakit pada
makhluk hidup, termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan, dapat menular dari satu
wilayah ke wilayah negara lain melalui lalu lintas manusia atau benda-benda yang
menjadi media pembawa. Untuk hama dan penyakit hewan, penularannya dapat
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 6
terjadi melalui lalu-lintas hewan dan produk-produknya, organisme pengganggu
tumbuhan dapat menyebar melalui tanaman hidup dan bagian tanaman.
Sehubungan dengan hal tersebut maka fungsi utama penyelenggaraan
perkarantinaan adalah “melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan
tumbuhan serta mencegah masuknya hama penyakit hewan dan organisme
pengganggu tumbuhan ke dalam dan tersebarnya dari suatu area ke area lain di dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Serta harus mampu membantu para
pelaku usaha pertanian dalam memenuhi persyaratan teknis Sanitary dan
Phytosanitary (SPS) terhadap komoditas ekspor/impor hewan, hasil hewan, bahan
asal hewan, tumbuhan dan produk tumbuhan.
Salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Karantina Pertanian sebagai salah
satu instansi pemerintah dalam mendukung pemerintahan yang berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, maka diperlukan untuk melaporkan
rangkuman program dan kegiatan tahun 2017 yang sudah dilaksanakan, dalam hal ini
Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende sebagai salah satu unit pelaksana teknis
dari Badan Karantina Pertanian berkewajiban untuk melaporkan hasil kegiatan dalam
satu tahun berjalan, salah satunya dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
1.2 Kedudukan Tugas, Fungsi dan Kewenangan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende mempunyai beberapa wilayah kerja
yang merupakan tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran hewan/tumbuhan, serta
produk hewan/tumbuhan yang berada di daratan Flores dan Lembata, Propinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT) yakni pelabuhan laut, pelabuhan penyeberangan dan bandar
udara serta tempat–tempat pemasukan dan pengeluaran lainnya yang ditetapkan
melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor :
44/Permentan/OT.140/3/2014 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian
Nomor : 94/Permentan/OT.140/12/2011 tentang tempat pemasukan dan pengeluaran
media pembawa Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK)
Lokasi Kantor Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende beralamat di Jalan
RW. Monginsidi No. 03, Ipi – Ende dengan membawahi beberapa wilayah kerja
(Wilker), antara lain : Wilker Labuan Bajo, Wilker Reo, Wilker Aimere, Wilker
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 7
Maumbawa, Wilker Maropokot, Wilker Ende, Wilker Maumere, Wilker Larantuka
dan Wilker Lembata.
Berikut ini nama-nama Bandar udara dan pelabuhan Laut yang termasuk wilayah
kerja SKP Kelas II Ende yaitu :
Table 1. Nama Bandar Udara No. Nama Bandar Udara Lokasi 1. Haji Hasan Aroeboesman Ende 2. Satar Tacik Ruteng 3. Komodo Labuan Bajo 4. Frans Seda Maumere
Table 2. Nama Pelabuhan No. Nama Pelabuhan Lokasi 1. Pelb. Laut Ende Ende - Kab. Ende
2. Pelb. Laut Ipi Ende - Kab. Ende
3. Pelb. Laut Maropokot Mbay - Kab. Nagekeo
4. Pelb. Laut Maumbawa Maumbawa-Kab.Ngada dan Kab.Nagekeo
5. Pelb. Laut Kedindi Reo - Kab. Manggarai
6. Pelb. Laut Lorens Say dan Pelb.
Laut Wuring
Maumere – Kab. Sikka
7. Pelb. Laut Larantuka Larantuka - Kab. Flotim
8. Pelb. Laut Lewoleba Lewoleba - Kab. Lembata
9. Pelb. Penyeberangan Labuan Bajo Labuan Bajo - Kab. Manggarai Barat
10. Pelb. Penyeberangan Aimere Aimere - Kab. Ngada
Selain beberapa bandar udara dan pelabuhan laut yang pintu pemasukan dan
pengeluarannya ditetapkan oleh pemerintah, terdapat juga pelabuhan yang belum
ditetapkan oleh pemerintah yang terbentang sepanjang pantai sedaratan Flores dan
Lembata. Topografi wilayah yang berbukit-bukit dan luas mengakibatkan komunikasi
ke dan antar wilayah kerja menjadi kendala utama dalam pengawasan tindak
karantina secara optimal. Sumber daya manusia (SDM), dukungan sarana dan
prasarana merupakan faktor yang sangat berpengaruh serta mempunyai peranan
penting dalam keberhasilan pencegahan keluar/masuk dan menyebarnya hama
penyakit hewan, organisme pengganggu tumbuhan dan pengawasan keamanan
pangan.
Tugas Pokok
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 8
Sesuai dengan Permentan No 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober
2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian menyatakan bahwa
tugas pokok Badan Karantina Pertanian adalah “Melaksanakan Perkarantinaan
Pertanian (Hewan dan Tumbuhan)“.
Dan sesuai Permentan No 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang organisasi dan
tata kerja UPT Karantina Pertanian ditetapkan Stasiun Karantina Pertanian Kelas II
Ende adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Badan Karantina Pertanian,
sehingga tugas pokok dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende adalah
Melaksanakan Perkarantinaan Hewan dan Tumbuhan.
Fungsi
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut SKP Kelas II Ende menjalankan 7
(tujuh) fungsinya yaitu :
1. Melaksanakan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan,
penolakan, pemusnahan dan pembebasan media HPHK dan OPTK.
2. Melakukan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK.
3. Melaksanakan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK.
4. Mengelola laboratorium karantina pertanian.
5. Mengelola data, informasi dan dokumentasi operasional perkarantinaan.
6. Memberikan pelayanan teknis operasional perkarantinaan.
7. Mengelola tata usaha dan rumah tangga.
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 9
1.3 Organisasi dan Tata Kerja
Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende dilengkapi SDM yang terdiri dari
perangkat struktural dan fungsional.
Tabel 3. Data SDM SKP Kelas II Ende No. Jabatan Jumlah 1. Perangkat Struktural 2 Orang
a. Eselon IVb 1 Orang
b. Eselon Va 1 Orang
2. Perangkat Fungsional Khusus 28 Orang
a. Medik Veteriner 4 Orang
b. POPT Ahli 4 Orang
c. Calon POPT Ahli 1 Orang
d. Paramedik Veteriner 14 Orang
e. Calon Paramedik Veteriner 1 Orang
f. POPT Terampil 4 Orang
3 Perangkat Fungsional Umum 5 Orang
4. Tenaga Kontrak 8 Orang
Jumlah 43 Orang
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 10
Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 03
April 2008.
Bagan Struktur Organisasi SKP Kelas II Ende
KEPALA STASIUN
drh. Yulius Umbu Hunggar
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KEPALA URUSAN TATA USAHA
Mite Marselinus
Petugas pelayanan Operasional
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 11
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Sebagai upaya meningkatkan penjagaan kelestarian alam dan kesejahteraan
masyarakat Flores dan Lembata, Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende dalam
rangka memberi arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur
kinerja dalam pelaksanaan pembangunan dibidang perkarantinaan yang selaras
dengan arah kebijakan strategis Kementerian Pertanian, maka Kepala Stasiun
Karantina Pertanian Kelas II Ende menetapkan rencana strategis Stasiun Karantina
Pertanian Kelas II Ende Tahun 2015-2019 sebagai dasar acuan dalam penyusunan
kebijakan operasional, program dan kegiatan serta sebagai pedoman pengendalian
kinerja dalam rangka pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi pada
2015-2019. Bentuk sasaran yang dimaksud yaitu mendukung peningkatan mutu
perdagangan komoditas hasil pertanian melalui sertifikasi kesehatan terhadap produk
pertanian dan melindungi produk pertanian nasional dari ancaman masuk dan
tersebarnya hama penyakit hewan dan organisme pengganggu tanaman serta
peningkatan keamanan pangan.
Rencana Strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende dalam mendukung
visi dan misi Badan Karantina Pertanian yakni Menuju Terwujudnya Karantina yang
Tangguh dan Terpercaya.
2.1. Visi dan Misi
Visi
“Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya Dalam Perlindungan
Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan
dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan “
Misi
Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi Stasiun Karantina Pertanian
Kelas II Ende yang menggambarkan ruang lingkup hal yang harus
dilaksanakan, yaitu:
1. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan
dari tumbuhan dari serangan Hama dan Penyakit Hewan Karantina
(HPHK), dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK)
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 12
2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan,
3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan akses pasar komoditas pertanian,
4. Memperkuat kemitraan perkarantinaan
5. Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik
2.2 Tujuan, Indikator Keberhasilan dan Sasaran Tujuan SKP Kelas II Ende
Tahun 2015 – 2019.
Tujuan
Tujuan merupakan pernyataan tentang apa yang ingin dicapai oleh SKP Kelas II
Ende dalam kurun waktu 5 tahun kedepan. Tujuan SKP Kelas II Ende 2015-2019
adalah :
a. Terjaganya Sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan dari serangan hama
penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina
b. Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari hewan dan
tumbuhan
c. Memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan
d. Mewujudkan pelayanan prima
Indikator Keberhasilan
a. Persentase sertifikat karantina antar area terhadap media pembawa OPTK dan
HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina.
b. Nilai IKM di SKP Kelas II Ende terhadap pelayanan petugas Karantina
c. Penurunan persentase kasus pelanggaran perkarantinaan
d. Jumlah dan jenis sarana, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan
memadai
e. Pengembangan infrastruktur tanah, gedung / bangunan / instalasi
Sasaran strategis
a. Meningkatnya efektifitas tindakan karantina
b. Tersusunnya kebijakan teknis perkarantinaan
c. Meningkatnya kemampuan deteksi risiko
d. Meningkatnya kualitas koordinasi dan kerjasama antar lembaga
e. Meningkatnya pemahaman SPS dengan instansi terkait
f. Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 13
g. Pengembangan teknik dan metoda Pengujian Laboratorium dan Uji Terap
h. Tersedianya SDM aparatur yang kompeten dan profesional
i. Persentase penyerapan DIPA
j. Terwujudnya good governance & clean government
k. Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan
2.3. Kebijakan Pembangunan Perkarantinaan
Kebijakan-kebijakan UPT Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende Tahun
Anggaran 2017 dalam rangka mencapai tujuan adalah:
a. Mengirimkan petugas karantina untuk mengikuti pelatihan baik teknis maupun
non teknis dalam rangka mendukung peningkatkan profesionalisme SDM di
lingkup Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende.
b. Menyusun uraian tugas dan jadwal tugas pegawai baik struktural dan
fungsional dalam upaya pelayanan prima kepada Masyarakat Pengguna Jasa
Karantina (MPJK).
c. Memberdayakan tenaga kontrak yang ada untuk membantu kegiatan di
wilker-wilker lingkup Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende guna
kelancaran pelayanan administrasi.
d. Berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Pemerintah Daerah, Dinas
Peternakan, ASDP, Kepolisian dan instansi terkait lainnya dalam rangka
meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan secara langsung terhadap resiko
masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan dan organisme pengganggu
tumbuhan ke wilayah Flores dan Lembata.
e. Meningkatkan pengawasan terhadap pemasukan/pengeluaran komoditi
pertanian melalui tindakan karantina yaitu 8 P (Pemeriksaan, Pengasingan,
Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan, Pembebasan).
2.4. Program Kerja
Untuk mencapai tujuan dan sasaran, maka Stasiun Karantina Pertanian Kelas II
Ende, yaitu peningkatan kualitas perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan
hayati, dengan kegiatan antara lain :
1. Peningkatan sistem karantina hewan dan keamanan hayati hewani.
2. Peningkatan sistem karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati.
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 14
3. Peningkatan kepatuhan, kerjasama dan dukungan tugas.
Rencana Kerja/kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan UPT Stasiun Karantina
Pertanian Kelas II Ende dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan
program yang tercantum dalam DIPA Petikan Tahun Anggaran 2017, yaitu:
1. Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) Karantina
a. Mengirimkan SDM untuk berkoordinasi e-Qvet dan e-Plaq di kantor pusat
Badan Karantina Pertanian.
b. Mengirimkan SDM untuk melaksanakan Pelatihan Pemeriksaan Sampel di
laboratorium Balai Besar Veteriner Maros dan Balai Besar Karantina
Pertanian Surabaya, serta magang Sistem Manajemen Mutu (SMM)
Laboratorium ISO 17025 di Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian.
c. Mengikutsertakan SDM untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar
Fungsional Karantina Hewan.
2. Penguatan Kelembagaan
a. Melaksanakan penataan organisasi di lingkup Stasiun Karantina Pertanian
dengan membuat Uraian Tugas.
b. Melaksanakan pembinaan terhadap pegawai di wilayah kerja lingkup Stasiun
Karantina Pertanian Kelas II Ende.
c. Menetapkan Pejabat SAK sebagai pengelola laporan keuangan dan
SIMAKBMN sebagai pengelola laporan barang.
d. Menetapkan Pejabat Pengadaan untuk melakukan pengadaan barang/jasa
pemerintah.
e. Menetapkan Petugas Pengelola Anggaran Stasiun Karantina Pertanian Kelas
II Ende Tahun Anggaran 2017.
f. Menetapkan Pengelola PNBP Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende
Tahun Anggaran 2017.
3. Peningkatan Kerjasama dan Publik Awareness
a. Membangun kerjasama dengan pihak terkait di Pelabuhan Penyeberangan,
Pelabuhan Laut dan Bandar Udara sedaratan Pulau Flores dan Lembata.
b. Membangun kerjasama dengan Dinas terkait sedaratan Pulau Flores dan
Lembata.
c. Membangun kerjasama dengan para nelayan/informan dalam rangka
mencegah penyebaran penyakit Rabies keluar dari pulau Flores.
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 15
d. Melaksanakan pengawasan di daerah yang rawan terjadi kegiatan lalulintas
komoditas pertanian secara ilegal.
e. Melaksanakan koordinasi dan Pemantauan HPHK dengan :
1. Balai Besar Veteriner Denpasar
2. Universitas Udayana
3. Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang.
4. Balai Besar Veteriner Denpasar di Denpasar.
5. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Manggarai Barat di
Labuan Bajo.
6. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai di Ruteng.
7. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur di Borong.
8. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Ngada di Bajawa.
9. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo di Mbay.
10. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende di Ende.
11. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka di Maumere.
12. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Flores Timur di Larantuka.
13. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lembata di Lewoleba
4. Pengembangan Peraturan Perundangan dan Sistem Perkarantinaan
a. Melaksanakan peraturan perundangan dan sistem perkarantinaan yang
berlaku.
b. Menerbitkan panduan kerja (SOP) Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende.
c. Membuat Surat Keputusan Kepala Stasiun Karantina Pertanian sebagai dasar
untuk melaksanakan kegiatan Tahun Anggaran 2017.
5. Pengembangan Infrastruktur (Sarana dan Prasarana) Perkarantinaan
a. Membangun dan melengkapi sarana dan prasarana kantor sebagai pelayanan
karantina.
b. Menyediakan fasilitas sarana komunitas dan operasional kerja bagi petugas
karantina di lapangan.
c. Melengkapi sarana laboratorium Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende.
d. Mengadakan sarana pengolah data.
e. Mengadakan sarana perlengkapan gedung.
Dalam rangka memaksimalkan tugas dan fungsi karantina, terutama SKP Kelas
II Ende yaitu mencegah masuk, tersebar dan keluarnya berbagai jenis HPHK dan
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 16
OPTK ke wilayah RI, terutama di wilayah flores, serta perbaikan sistem pelayanan
publik, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pengguna jasa dalam kegiatan
perkarantinaan. Adapun rencana tindak pembangunan jangka menengah SKP Kelas II
Ende terlihat pada tabel berikut:
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 17
Tabel . RENCANA TINDAKAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS II ENDE No PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR TARGET
2015 2016 2017 2018 2019 1 Peningkatan kualitas
Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati
Meningkatnya tindakan karantina
Jumlah sertifikat karantina antar area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina (Laporan)
2500 3020 3020 3600 3900
Dukungan internal administrasi pengelolaan sertifikasi karantina pertanian (Bulan)
12 12 12 12 12
Terwujudnya good governance & clean government
Dukungan aparatur pegawai & layanan perkantoran (Bulan Layanan)
12 12 12 12 12
Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai
Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur, Teknologi Informasi yang sesuai kebutuhandan Memadai (Unit)
23 68 95 79 83
Penambahan Jumlah instalasi karantina hewan dan tumbuhan yang sesuai standar
10% 10% 10% 10% 10%
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 18
BAB. III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja
Sasaran program dan kegiatan yang dilaksanakan Stasiun Karantina Pertanian
Kelas II Ende yang digunakan pada tahun 2017 mengacu pada sasaran yang telah
disusun pada Rencana Strategis (Renstra) dan IKU serta mengikuti perubahan
kebijakan dan lingkungan strategis Badan Karantina Pertanian Kementerian
Pertanian. Pengukuran kinerja program dilingkup Badan Karantina Pertanian
dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi sasaran dengan
indikator kinerja. Keberhasilan dan ketidak berhasilan setiap sasaran ditentukan
dengan persentase pencapaian target yang telah ditetapkan, adapun kisarannya seperti
berikut :
a. Sangat Berhasil : ≥ 96 %
b. Berhasil : 76 – 95 %
c. Cukup Berhasil : 61 – 75 %
d. Kurang Berhasil : ≤ 60 %
Uraian realisasi pencapaian sasaran SKP Kelas II Ende tahun 2017, yang diukur
menggunakan indikator Kinerja adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Realisasi Capaian Sasaran
SASARAN
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Meningkatnya
kualitas pelayanan
tindakan karantina
dan pengawasan
keamanan hayati
Persentase sertifikat
karantina Antar Area
terhadap media pembawa
OPTK dan HPHK melalui
pelaksanaan tindakan
karantina.
80% 80.96% 101.20
Meningkatnya
kepatuhan dan
kepuasan pengguna
jasa Karantina
Pertanian
Nilai IKM di SKP Kelas II
Ende
80 81.011 101.26
Persentase kasus
pelanggaran
Perkarantinaan
≤ 0.5 ≤ 0.5 100
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 19
Tersedianya sarana
dan prasarana
perkarantinaan
yang memadai
Jumlah dan jenis sarana,
prasarana, kendaraan
operasional, alat
laboratorium dan
teknologi informasi yang
sesuai kebutuhan dan
memadai.
131 Unit 131 Unit 100
Pengembangan
Infrastruktur tanah,
gedung / bangunan /
Instalasi
1 Unit gedung (100 M2)
1 Unit gedung (100 M2)
100
Pembangunan
gedung/bangunan
/instalasi
4 Unit Gedung/ Bangunan (294 M2)
4 Unit Gedung/ Bangunan (294 M2)
100
Berdasarkan rata-rata Indikator Kinerja SKP Kelas II Ende, maka didapatkan hasil
100,41%. Apabila dilihat dari capaian nilai presentase yang ada maka dapat
dikaregorikan bahwa kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende TA 2017
Sangat Berhasil (≥ 96 %). Capaian ini tidak dapat dibandingkan dengan tahun
sebelumnya karena cara perhitungan dan sasaran-sasaran program yang berbeda.
3.2 Evaluasi dan Analisis Kinerja
Meningkatnya efektifitas pelayanan Karantina dan pengawasan keamanan hayati
merupakan sasaran program utama dari SKP Kelas II Ende yang diukur dari indikator
kinerja sebagai berikut :
1. Persentase sertifikat karantina Antar Area terhadap media pembawa OPTK dan
HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina.
Jaminan kesehatan ini diharapkan setelah dilakukan sertifikasi (tindakan pelepasan
adalah bebas dari HPHK dan OPTK), target pada tahun 2017 sebesar 85%. Adapun
cara perhitungannya adalah sebagai berikut :
Indikator = 100% - (A+B)/2
Ket : A = Persentase Temuan HPHK domestik B = Persentase Temuan OPTK hasil pemantauan
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 20
Selama tahun 2017 tidak ada temuan kejadian wabah akibat HPHK dari total 16 Jenis
HPHK yang terdapat pada wilayah Flores dan Lembata , maka A = 0 / 16 x 100% =
0%. Sedangkan untuk temuan OPTK hasil pemantauan sebagai berikut :
No Kelompok OPTK Jumlah Temuan Persentase
1. Serangga 31 1 3,226
2. Cendawan 12 0 0
Total 3,226
Rata-rata 1,613
Rata-rata persentase temuan OPTK, B = 3,226/2 = 1,613%
Sehingga hasil perhitungan indikator = 100% - (0% + 1,613%)/2
= 100% - 0,8065%
= 99,194%
Sedangkan untuk perhitungan indikator keluarnya media pembawa HPHK dari
wilayah flores dan lembata adalah sebagai berikut :
No Jenis Temuan HPHK Jumlah Sampel
Positif Persentase
1. Brucellosis 13.060 0 0
2. Surra/Trypanosomiosis 0 0 0
Total 0
Rata-rata 0
Selama tahun 2017 tidak terdapat temuan HPHK pada kegiatan antar area
pengeluaran berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil persentase temuan sebesar 0%.
sedangkan rata-rata untuk persentase temuan OPTK sebesar 1,613%, sehingga hasil
perhitungan indikatornya = 100% - (0% + 1,613%) / 2
= 100% - 0.8065 %
= 99,194%
Jadi total capaian indikator untuk kegiatan karantina antar area adalah :
= (99,194% + 99,194%) / 2
= 99,194%
Sertifikasi karantina hewan dan karantina tumbuhan di SKP Kelas II Ende
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 21
diasumsikan terealisasikan sesuai dengan apa yang direncanakan, hal ini terlihat dari
realisasi yang melebihi target (target 80%, realisasi 99,194%). Hal ini karena tidak
dapat ditargetkan frekuensinya dan hanya diketahui realisasinya. Keadaan ini
ditunjukkan dalam RKA-KL dengan target 12 bulan. Pada tahun 2017 dari hasil
pemeriksaan terhadap media pembawa HPHK dan OPTK yang masuk ke flores tidak
ada terdeteksi HPHK golongan 1 maupun golongan II dan OPTK A1. Serta untuk
hasil pemantauan untuk tumbuhan ditemukan OPTK A2 dari jenis serangga yaitu
Raoelia Indica sedangkan untuk hewan, daerah flores masih ditetapkan sebagai
kawasan Rabies, serta hasil pemeriksaan laboratorium terhadap hewan yang akan
dilalulintaskan keluar flores tidak ada yang positif Brucellosis (HPHK golongan II).
Secara ideal bahwa seharusnya target indikator indikatornya adalah 100%, tetapi
untuk tahun 2017 hanya ditargetkan 80%. Hal ini karena masih belum lengkapnya
aturan-aturan antar area baik dari karantina hewan maupun karantina tumbuhan
terbukti masih adanya permasalahan antar area. Selain itu juga masih adanya aturan
ketidaksesuaian antara peraturan perundangan dibidang karantina hewan dengan
peraturan daerah.
Hal strategis yang mendukung terhadap capaian indikator ini adalah dengan
peningkatan kwalitas SDM fungsional Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan,
dengan memberikan pelatihan laboratorium seperti magang di BBVet Denpasar bagi
fungsional Karantina Hewan.
2. Nilai IKM di SKP Kelas II Ende
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, maka perlu
disusun indeks kepuasan masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat
kualitas pelayanan. Disamping itu data indeks kepuasan masyarakat akan dapat
dijadikan bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan
juga akan menjadi pendorong dan motivasi setiap unit penyelenggara pelayanan
untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Penyusunan IKM Stasiun Karantina
Pertanian Kelas II Ende – Nusa Tenggara Timur terdiri dari 9 wilayah kerja (Wilker)
yaitu : Wilker Labuan Bajo, Wilker Reo, Wilker Aimere, Wilker Maumbawa, Wilker
Maropokot, Wilker Ende, Wilker Maumere, Wilker Larantuka dan Wilker Lembata.
Kecuali Wilker Maumbawa nihil di berikan kuisioner karena tidak adanya aktifitas di
wilker tersebut.
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 22
Mutu pelayanan dikelompokan menjadi 4 kelompok. Mulai dari yang terendah
yaitu (D=Tidak Baik), (C=Kurang baik), (B=Baik) dan (A=Sangat baik), dengan skor
nilai masing-masing sebagai berikut : 25,00 – 43,76; 43,76 – 62, 50 ; 62,51 – 81,25
dan 81,26 – 100.
Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan
Menteri PAN Nomor : 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik, maka dikembangkan menjadi 14 unsur yang
relevan, valid dan reliabel, sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar
pengukuran IKM.
Ke-14 (empat belas) unsur pelayanan tersebut adalah :
a. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan;
b. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang
diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya;
c. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang
memberikan pelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan
tanggungjawabnya);
d. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan
pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang
berlaku;
e. Tanggungjawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan
tanggungjawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan;
f. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan yang
dimiliki petugas dalam memberikan/ menyelesaikan pelayanan kepada
masyarakat;
g. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam
waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan;
h. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak
membedakan golongan/ status masyarakat yang dilayani;
i. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling
menghargai dan menghormati;
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 23
j. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya
biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan;
k. Kesesuaian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan
dengan biaya yang telah ditetapkan oleh unit pelayanan;
l. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan;
m. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang
bersih, rapi dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada
penerima pelayanan;
n. Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit
penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat
merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang
diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.
Hasil pengolahan data Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Publik
Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende – Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
dirinci sebagai berikut :
Secara umum nilai IKM Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende – Nusa
Tenggara Timur adalah = 81,011 (Sangat Baik). Dalam hal ini masyarakat selaku
penerima pelayanan, sudah merasa puas, tenang dan memiliki rasa kepercayaan yang
tinggi kepada unit pelayanan publik.
3. Persentase kasus pelanggaran Perkarantinaan
Selama tahun 2017 tidak ditemukan kasus pelanggaran karantina dari total 7.792
tindakan karantina (Hewan: 4.140 kali dan Tumbuhan: 3.652 kali). Hal ini
menunjukkan bahwa tingginya tingkat kepatuhan dan kesadaran pengguna jasa akan
aturan karantina pada Wilayah Flores dan Lembata.
4. Jumlah dan jenis sarana, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan
memadai serta Pengembangan Infrastruktur tanah, gedung /bangunan
/Instalasi.
Stasiun karantina Pertanian Kelas II Ende menargetkan penyelesaian
permasalahan terhadap unsur penunjang kegiatan tindakan karantina. Pada tahun
2017 SKP Kelas II Ende melakukan pengadaan:
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 24
1. Kendaraan bermotor roda dua sebanyak 3 unit
2. Perangkat pengolah data 31 unit
3. Perangkat komunikasi sebanyak 9 pkt dan 5 unit
4. Peralatan teknis dan laboratorium sebanyak 12 unit
5. Fasilitas perkantoran sebanyak 63 unit dan 8 paket
6. Kantor Pelayanan Karantina Pertanian:
a. Pengembangan Gedung Kantor Induk sebesar 100 m2.
b. Pemasangan Paving Block untuk halaman kantor induk sebesar
189,35 m2.
c. Pembangunan Rumah Genset untuk Kantor Induk sebesar 6 m2.
d. Pembangunan Kanopi Garasi untuk Kantor Induk sebesar 54,60 m2.
e. Pembangunan Kandang Isolasi Anjing Wilker Labuan Bajo sebesar
44 m2.
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 25
3.3 Realisasi anggaran
Akuntabilitas kinerja UPT Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende untuk
mengetahui tingkat keberhasilan, secara global diuraikan sebagai berikut :
A. Layanan Perkantoran
Pada layanan perkantoran, belanja pegawai tidak diukur karena penyerapannya
relatif mudah dicapai. SKP Kelas II Ende tahun 2017 memiliki pagu awal dari
layanan perkantoran sebesar Rp. 4.598.671.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.
4.506.100.114,00 (97,99%) dengan rincian :
Tabel 5.1 Realisasi Anggaran Layanan Perkantoran.
NO. NAMA BELANJA PAGU DIPA REALISASI REALISASI
(%) 1. Belanja Pegawai 2.301.603.000 2.293.716.132 99,66
2. Belanja Barang 2.297.068.000 2.212.383.982 96,31
Total 4.598.671.000 4.506.100.114 97,99
B. Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian Dan Pengawasan Keamanan
Hayati
Pagu Awal SKP Kelas II Ende tahun 2017 dari Layanan Sertifikasi Karantina
Pertanian Dan Pengawasan Keamanan Hayati adalah sebesar Rp. 510.897.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp. 413.645.753,00 (80,96%) dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 6.1 Realisasi Sertifikasi Karantina dan Pengawasan Keamanan Hayati
NO. NAMA
BELANJA PAGU DIPA REALISASI REALISASI (%)
1. Belanja Barang 510.897.000 413.645.753 80,96 Total 510.897.000 413.645.753 80,96
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 26
C. Target Dan Realisasi Kegiatan Belanja Modal
SKP Kelas II Ende pada tahun 2017 memiliki pagu awal untuk belanja modal
sebesar Rp. 1.639.525.000,00. SKP Kelas II Ende menargetkan penyelesaian kegiatan
belanja modal dalam DIPA sebesar 95%. Adapun realisasinya mencapai sebesar Rp.
1.630.837.130,00 (99,47%) dengan penjelasan sebagai berikut :
Tabel 7. Target dan Realisasi Kegiatan Belanja Modal
NO. NAMA
BELANJA PAGU DIPA REALISASI
REALISASI OUTPUT
REALISASI(%)
1. Belanja Modal 1.639.525.000 1.630.837.130 101 99,47 Total 1.639.525.000 1.028.348.000 99,47
3.4 Akuntabilitas Keuangan
SKP Kelas II Ende tahun 2017 mendapat alokasi anggaran DIPA sebesar Rp.
6.749.093.000,00 (RM+PNBP) dan telah terealisasi sebesar Rp. 6.550.582.997,00
dengan nilai persentase sebesar 97,06%. Adapun perinciannya Belanja Pegawai,
Belanja Barang dan Belanja Modal sebagai berikut:
Tabel 8. Realisasi Akuntabilitas Keuangan (RM+PNBP).
NO. NAMA
BELANJA PAGU DIPA REALISASI REALISASI
(%) SISA PAGU
DIPA 1. Belanja
Pegawai 2.301.603.000 2.293.716.132 99,66 7.886.868
2. Belanja Barang 2.807.965.000 2.626.029.735 93,52 181.935.265
3. Belanja Modal 1.639.525.000 1.630.837.130 99,47 8.687.870
Total 6.749.093.000 6.550.582.997 97,06 198.510.003
LAKIP SKP Kelas II Ende 2017 27
BAB IV
PENUTUP
Dari uraian diatas maka dapat disampaikan bahwa Stasiun Karantina Pertanian
Kelas II Ende pada tahun 2017 telah mencapai keberhasilan-keberhasilan yang secara
umum dapat terimplementasikannya Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)
perkarantinaan. Hal ini sekaligus menunjukkan adanya komitmen untuk mewujudkan
Visi dan Misinya. Secara ringkas seluruh capaian kinerja sasaran tersebut di atas,
telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi Stasiun Karantina Pertanian
Kelas II untuk meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang.
Meskipun demikian, berbagai pencapaian target indikator kinerja Stasiun
Karantina Pertanian Kelas II memberikan gambaran bahwa keberhasilan dalam
pelaksanaan perencanaan sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan
dukungan aktif segenap komponen pegawai dan masyarakat pada umumnya, sebagai
bagian integral dari sistem perencana.
Diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas II
Ende ini dapat bermanfaat sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan program dan
umpan balik dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja Stasiun Karantina
Pertanian Kelas II Ende selanjutnya.