KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap...

21
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif. transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil. kami yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Musdhalifah Machmud Jabatan : Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : Airlangga Hartarto Jabatan : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku atasan Pihak Pertama. selanjutnya disebut Pihak Kedua. Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini. dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Perekonomian Pangan dan Agribisnis Jakarta. Oktober 2020 Pihak Kedua. Pihak Pertama. Menteri Koordinator Bidang Deputi Bidang Koordinasi Airlangga Hartarto Musdhalifah Machmud

Transcript of KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap...

Page 1: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif. transparan dan

akuntabel serta berorientasi pada hasil. kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Musdhalifah Machmud

Jabatan : Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis

selanjutnya disebut Pihak Pertama

Nama : Airlangga Hartarto

Jabatan : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

selaku atasan Pihak Pertama. selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai

lampiran perjanjian ini. dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang

telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target

kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi

terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam

rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Perekonomian Pangan dan Agribisnis

Jakarta. Oktober 2020

Pihak Kedua. Pihak Pertama.

Menteri Koordinator Bidang Deputi Bidang Koordinasi

Airlangga Hartarto Musdhalifah Machmud

Page 2: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020 DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Target

Perspektif: Stakeholder

1. Tercapainya Tingkat Ketahanan Pangan Indonesia

1.1. Global Food Security Index (GFSI) 62-64

1.2. Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 1-1.5 juta ton

2. Terwujudnya Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Pertanian

2.1. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Pertanian 2.0-3.0%

3. Terjaganya Inflasi Bahan Makanan dalam Rentang Target

3.1. Tingkat Inflasi Bahan Makanan 4 ± 1%

4. Tercapainya Kesejahteraan Petani

4.1. Nilai Tukar Petani (NTP) 103

5. Terwujudnya Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah

5.1. Persentase Lahan Sawah Yang Ditetapkan Menjadi Lahan Sawah Yang Dilindungi (LSD)

30%

Perspektif : Internal Business Process

6. Terwujudnya Kebijakan Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis yang Berkualitas

6.1. Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis yang Berkualitas yang diterima Menko Perekonomian

100%

Perspektif: Learning and Growth

7. Terwujudnya Tata Kelola Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis yang baik

7.1. Persentase ASN Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis dengan Nilai Indeks Profesionalitas ASN berkategori tinggi

75%

7.2. Nilai SAKIP Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis

82

7.3. Persentase Pemenuhan Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis

90%

7.4. Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis

85%

Program : Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian

Kegiatan Anggaran

1. Koordinasi Kebijakan Pangan Rp 3.546.184.000 2. Koordinasi Kebijakan Pengembangan Agribisnis Hortikultura Rp 2.269.711.000 3. Koordinasi Kebijakan Pengembangan Agribisnis Perkebunan Rp 3.711.423.000 4. Koordinasi Kebijakan Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan Rp 940.237.000 5. Koordinasi Kebijakan Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis Rp 940.237.000

Rp 11.407.792.000 Sebelas Miliar Empat Ratus Tujuh Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah

Jakarta, Oktober 2020 Menteri Koordinator Bidang Deputi Bidang Koordinasi Perekonomian Pangan dan Agribisnis

Airlangga Hartarto Musdhalifah Machmud

Page 3: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target Inisiatif Strategis Rencana Aksi Kinerja

Sep Okt Nov Des

Perspektif: Stakeholder

1 Tercapainya Tingkat Ketahanan Pangan Indonesia

Global Food Security Index (GFSI)

62-64

- Seminar dan Pameran Sagu Nasional di Jakarta bulan Oktober

- Rakor Pangan di Jakarta

- Pemantauan Kerawanan Pangan di Jambi

- Rakor Pangan di Jakarta

- FGD Ketahanan Pangan Wilayah Barat di Yogyakarta

- Seminar dan Pameran Sagu Nasional di Jakarta

- Rakor Pangan di Jakarta

- FGD Ketahanan Pangan Wilayah Timur di Makassar

- Rakor Pangan di Jakarta

- Pemantauan Kerawanan Pangan di NTT

Cadangan Beras Pemerintah (CBP)

1-1,5 juta ton

- Rapat Koordinasi Ketersediaan Beras di Jakarta

- Rakor Pelepasan Stok CBP dengan Bulog dan K/L terkait di Jakarta

- Rakor CBP dengan Bulog dan K/L terkait

- Pemantauan Stok CBP di Jawa Tengah dan Bengkulu

- Rakor CBP dengan Bulog dan K/L terkait

- Pemantauan Stok CBP di Kalimantan Timur

- Rakor CBP dengan Bulog dan K/L terkait

- Pemantauan Stok CBP di Papua

2 Terwujudnya Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Pertanian

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Pertanian

2,0-3,0%

- Senior Officials Meeting of the Council of Palm Oil Producing Countries (SOM CPOC) ke-20

- Rencana Aksi Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN KSB)

- Panen Raya Pisang Cavendish berorintasi ekspor di Jembrana-Bali

- Koordinasi penananam Pisang Cavendish di lahan baru orientasi ekspor kerjasama dengan GGP di Banyuwangi dan Bondowoso

- Rakor produksi padi di Jakarta

- Rakor komoditas hortikultura orientasi ekspor di Jakarta

- Rapat Koordinasi terkait Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat di Jakarta

- Rapat Koordinasi terkait Pungutan Ekspor produk kelapa sawit (cpo) bersama K/L terkait di Jakarta

- Rapat Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan di Jakarta

- Rakor dan kunjungan lapang ke lahan penanaman pisang integrasi sapi di Kabupaten Brebes

- Rakor pembahasan bahan Rakortas Pangan di Jakarta

- Rakor Pangan di Jakarta

- Rapat Koordinasi terkait Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Jakarta

- Pelaksanaan SOM CPOPC ke-20 di Jakarta

- Rakor Persiapan Tanam Perdana Pisang Cavendish Berorientasi Ekspor di Bondowoso dan Banyuwangi (kerjasama dengan GGP)

- Rakor Pangan di Jakarta

- Rakor dengan BPS terkait kebijakan PDB di Jakarta

- Rapat Koordinasi terkait Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Jakarta

- Rapat Koordinasi terkait Cangkang Sawit bersama K/L terkait di Jakarta

- Rakor Produksi Padi di Jakarta

- Rakor dengan BPS terkait kebijakan PDB di Jakarta

- Rapat Koordinasi progress percepatan PSR bersama K/L terkait di Jakarta

- Rapat Koordinasi progres PSR di Jakarta

Page 4: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

3 Terjaganya Inflasi Bahan Makanan dalam Rentang Target

Tingkat Inflasi Bahan Makanan

4 ± 1%

- Seminar Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan di Jakarta

- Rakor stabilisasi harga komoditas tanaman pangan

- Rakor pembahasan bahan Rakortas Pangan di Jakarta

- Rakor stabilisasi harga komoditas hortikultura

- Rakor dengan BPS terkait kebijakan inflasi bahan makanan di Jakarta

- Rakor stabilisasi harga komoditas perkebunan

- Rakor pembahasan bahan Rakortas Pangan di Jakarta

- Rakor stabilisasi harga komoditas peternakan dan perikanan

- Rakor dengan BPS terkait kebijakan inflasi bahan makanan di Jakarta

4 Tercapainya Kesejahteraan Petani

Nilai Tukar Petani (NTP)

103

- Kunjungan Presiden ke lokasi PSR di Kalimantan Tengah

- Seminar Peningkatan NTP Sub Sektor Tanaman Pangan di Jawa Timur dan NTB

- Rencana Aksi Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN KSB)

- Peremajaan Sawit Rakyat (PSR)

- Seminar Peran Pelaku Usaha Hilir dalam Mendukung Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Jakarta

- Rakor produksi padi di Jakarta

- Rakor komoditas hortikultura orientasi ekspor di Jakarta

- Rapat Koordinasi terkait Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat di Jakarta

- Rapat Koordinasi terkait Pungutan Ekspor produk kelapa sawit (cpo) bersama K/L terkait di Jakarta

- Rapat Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan di Jakarta

- Rakor dan kunjungan lapang ke lahan penanaman pisang integrasi sapi di Kabupaten Brebes

- Rakor pembahasan bahan Rakortas Pangan di Jakarta

- Rapat komoditas rumput laut di Jakarta

- Rakor Pangan di Jakarta

- Rapat Koordinasi terkait Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Jakarta

- Pelaksanaan SOM CPOPC ke-20 di Jakarta

- Rakor Persiapan Tanam Perdana Pisang Cavendish Berorientasi Ekspor di Bondowoso dan Banyuwangi (kerjasama dengan GGP)

- Rakor Pangan di Jakarta

- Rakor dengan BPS terkait kebijakan NTP di Jakarta

- Rapat Koordinasi terkait Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Jakarta

- Rapat Koordinasi terkait Cangkang Sawit bersama K/L terkait di Jakarta

- Rakor Produksi Padi di Jakarta

- Rakor dengan BPS terkait kebijakan NTP di Jakarta

- Rapat Koordinasi progress percepatan PSR bersama K/L terkait di Jakarta

- Rapat Koordinasi progres PSR di Jakarta

5 Terwujudnya Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah

Persentase Lahan Sawah Yang Ditetapkan Menjadi Lahan Sawah Yang Dilindungi (LSD)

30%

- Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Teknis Tim Terpadu Pengendalian Alih Fungsi Lahan (AFL) Sawah di Jakarta

- Rakor stabilisasi harga komoditas tanaman pangan

- Rakor pembahasan bahan Rakortas Pangan di Jakarta

- Rapat Sinkronisasi dan Penetapan LSD Tim Terpadu (Tingkat Menteri) untuk 8 Propinsi (Jawa, Bali, NTB dan Sumatera Barat)

- Rapat Satgas 1 Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah Pembahasan Hasil Klarifikasi 6 Propinsi (Bengkulu, Jambi, Lampung, Sumut, Kalsel dan Sulsel)

- Rapat Evaluasi kegiatan Kebijakan Pengendalian AFL Sawah dan Percepatan Penetapan Lahan Sawah Dilindungi di Jakarta

Perspektif : Internal Business Process

6 Terwujudnya Kebijakan Bidang Pangan dan Agribisnis yang Berkualitas

Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Pangan dan Agribisnis yang diterima Menko Perekonomian

100%

- Senior Officials Meeting of the Council of Palm Oil Producing Countries (SOM CPOC) ke-20

- Rapim Deputi Pangan dan Agribisnis di Jakarta

- Rapat Koordinasi Dukungan Prasarana

- Rapim Deputi Pangan dan Agribisnis di Jakarta

- Evaluasi dan penyempurnaan

- Rapim Deputi Pangan dan Agribisnis di Jakarta

- Rapat Koordinasi terkait progress

- Rapim Deputi Pangan dan Agribisnis di Jakarta

- Rapat Evaluasi kartu tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi.

Page 5: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

- Rapat Koordinasi Tim Nasional Rencana Aksi Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN KSB)

- Peremajaan Sawit Rakyat (PSR)

dan Sarana Pertanian di Jakarta.

- Rapat Koordinasi Kebijakan Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis di Jakarta

- Rakor Implementasi Kartu Tani dalam Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Jakarta

- Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Teknis Tim Terpadu Pengendalian Alih Fungsi Lahan (AFL) Sawah di Jakarta

neraca ikan nasional di Jakarta

- Rakor evaluasi dan pengendaian Importasi komoditas perikanan sebagai baha baku dan bahan penolong industri di Jakarta

Aspal Karet di Jakarta

- Rakor proyeksi kebutuhan komoditas garam nasional tahun 2021 di Jakarta

- Rakor proyeksi kebutuhan komoditas perikanan nasional tahun 2021 di Jakarta

- Rakor Tk Eselon I proyeksi kebutuhan komoditas garam nasional tahun 2021 di Jakarta

- Rakor Tk Eselon I proyeksi kebutuhan komoditas perikanan nasional tahun 2021 di Jakarta

- Rakor Tk Eselon I supply demand komoditas peternakan (daging sapi, daging ayam, telur ayam dan susu) tahun 2021 di Jakarta

- Rapat Koordinasi terkait kebijakan pergulaan di Jakarta

Perspektif : Learning and Growth

7

75%

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

Nilai SAKIP Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis

82

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

Persentase Pemenuhan Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis

90%

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis

85%

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

- Rapat Evaluasi Kinerja Keasdepan di Jakarta

Jakarta, Oktober 2020

Deputi Bidang Koordinasi Pangan Dan Agribsinis

Musdhalifah Machmud

Terwujudnya Tata Kelola Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis yang baik

Persentase ASN Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis dengan Nilai Indeks Profesionalitas ASN berkategori tinggi

Page 6: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS KODE IKU:1

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Perspektif : (X) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.1. Tercapainya Tingkat Ketahanan Pangan Indonesia

Deskripsi Sasaran Strategis Ketahanan Pangan menurut UU No. 18/2012 tentang Pangan disebutkan bahwa Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.1. Global Food Security Index (GFSI)

Deskripsi IKU : Definisi

Global Food Security Index (GFSI) adalah indeks ketahanan pangan global yang dihitung berdasarkan 4 indikator inti, yaitu aspek keterjangkauan (affordability), ketersediaan (availibility), kualitas dan keamanan (quality and safety), dan juga ketahanan sumber daya alam (natural resources and resilience) di 113 negara. GFSI diukur oleh The Economist Intelligence Unit (EIU) yang dirilis tiap September. Indeks ini adalah model pembandingan kuantitatif dan kualitatif yang dinamis, dibangun dari 34 indikator unik pada keempat aspek, yang mengukur pendorong (drivers) ketahanan pangan di negara berkembang dan maju.

Formula

GFSI merupakan composite score dari 34 indikator pada 4 (empat) aspek, yaitu aspek keterjangkauan (affordability), ketersediaan (availibility), kualitas dan keamanan (quality and safety), dan juga ketahanan sumber daya alam (natural resources and resilience).

Tujuan

Untuk mengetahui situasi ketahanan dan kerawanan pangan suatu negara.

Satuan Pengukuran Indeks

Unit/Pihak Penyedia Data The Economist – Intelegence Unit

Pejabat Penanggung Jawab Data Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian

Sumber Data : GFSI Report dari The Economist, Laporan Tahunan pada bulan September

Tingkat Kendali IKU ( ...) High (…) Moderate (X) Low

Tingkat Validitas IKU (…) Exact ( X ) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (…..) Sum (…..) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (.....) Cascading Peta (X) Cascading Non Peta (…..) Non-Cascading

Metode Cascading (.....) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (......) Maximize (.......) Minimize (X) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (….) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN - 54,8 - 62,6 62-64

s.d. Triwulan I - - - - -

s.d. Triwulan II - - - - -

s.d. Triwulan III - - - - -

s.d. Triwulan IV - - - - -

Page 7: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS KODE IKU: 2

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Perspektif : (X) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.1.Tercapainya Tingkat Ketahanan Pangan Indonesia

Deskripsi Sasaran Strategis Ketahanan Pangan menurut UU No. 18/2012 tentang Pangan disebutkan bahwa Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.2. Cadangan Beras Pemerintah (CBP)

Deskripsi IKU : Definisi

Cadangan Beras Pemerintah (CBP) merupakan sejumlah beras tertentu milik pemerintah yang sumber dananya berasal dari APBN dan dikelola oleh BULOG. CBP digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan beras dan dalam rangka mengantisipasi masalah kekurangan pangan, gejolak harga, keadaan darurat akibat bencana dan kerawanan pangan serta memenuhi kesepakatan Cadangan Beras Darurat ASEAN. Jumlah ideal CBP dihitung oleh Kementerian Pertanian.

Formula

• Cadangan Beras Pemerintah (CBP) = Cadangan Beras Nasional (CBN) - Cadangan Beras Masyarakat (CBM).

• CBN dihitung berdasarkan formula FAO, yaitu sebesar 6-7% dari total kebutuhan beras nasional dalam setahun.

• CBM dihitung berdasarkan jumlah stok yang dikuasai masyarkat (di penggilingan, petani, dan masyarakat). Angkanya diperoleh dari hasil Survei BPS.

Tujuan

CBP dari sisi demand berfungsi sebagai instrumen stabilisasi harga konsumen (price stabilization) dan jaminan pasokan, sedangkan dari sisi suplai berfungsi untuk membantu melindungi harga produsen (price support).

Satuan Pengukuran Juta Ton

Unit/Pihak Penyedia Data Perum BULOG

Pejabat Penanggung Jawab Data Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis

Sumber Data : Laporan Manajerial Perum BULOG, Laporan Harian

Tingkat Kendali IKU (…..) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (X) Exact (…..) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (…..) Sum (…..) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (.....) Cascading Peta (X) Cascading Non Peta (…..) Non-Cascading

Metode Cascading (....) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (.......) Minimize (........) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (….) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Periode Pelaporan

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN 1-1,5 juta ton ... 1-1,5 juta ton 1,88 juta ton 1-1,5 juta ton

s.d. Triwulan I 1-1,5 juta ton ... 1-1,5 juta ton 1,74 juta ton 1-1,5 juta ton

s.d. Triwulan II 1-1,5 juta ton ... 1-1,5 juta ton 2,17 juta ton 1-1,5 juta ton

s.d. Triwulan III 1-1,5 juta ton ... 1-1,5 juta ton 2,18 juta ton 1-1,5 juta ton

s.d. Triwulan IV 1-1,5 juta ton ... 1-1,5 juta ton 1,88 juta ton 1-1,5 juta ton

Page 8: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS KODE IKU: 3

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Perspektif : (X) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.2.Terwujudnya Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Pertanian

Deskripsi Sasaran Strategis PDB Pertanian merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi pada sektor pertanian.

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.3. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Pertanian

Deskripsi IKU : Definisi

PDB pertanian merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha di sektor pertanian. PDB sektor pertanian dihitung dengan pendekatan produksi. Pertumbuhan PDB pertanian adalah perubahan PDB pertanian atas dasar harga konstan atau PDB rill antar periode. Data PDB pertanian dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Formula

Pertumbuhan PDB pertanian dihitung dari perbandingan antar periode (Q to Q dan Y on Y) PDB pertanian atas dasar harga konstan.

Tujuan

Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi pada sektor pertanian

Satuan Pengukuran Persen (%)

Unit/Pihak Penyedia Data Badan Pusat Statistik (BPS)

Pejabat Penanggung Jawab Data Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis

Sumber Data : Berita Resmi Statistik PDB BPS, Laporan Triwulanan (dirilis Mei, Agustus, November, Februari)

Tingkat Kendali IKU (…..) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (X) Exact (....) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (.....) Sum (…..) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (...) Cascading Peta (X) Cascading Non Peta (…..) Non-Cascading

Metode Cascading (.....) Direct (....) Indirect

Polarisasi IKU : (.......) Maximize (.......) Minimize (X) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (….) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN 3,89% 3,64% 2,0-3,0%

s.d. Triwulan I 3,35% 1,82% 2,0-3,0%

s.d. Triwulan II 4,70% 5,33% 2,0-3,0%

s.d. Triwulan III 3,64% 3,12% 2,0-3,0%

s.d. Triwulan IV 3,84% 4,26% 2,0-3,0%

Page 9: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS KODE IKU: 5

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Perspektif : (X) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS .4. Tercapainya Kesejahteraan Petani

Deskripsi Sasaran Strategis Kesejahteraan petani adalah tingkat kelayakan analisis biaya manfaat usaha pertanian atau kelayakan pendapatan petani untuk keberlangsungan hidupnya. Meningkatkan kesejahteran petani dan rakyat Indonesia secara umum merupakan salah satu tujuan utama pembangunan pertanian.

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.5. Nilai Tukar Petani (NTP)

Deskripsi IKU : Definisi

Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. NTP mempunyai kegunaan untuk mengukur kemampuan tukar produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam produksi dan konsumsi rumah tangga. Angka NTP menunjukkan tingkat daya saing produk pertanian dibandingkan dengan produk lain. Atas dasar ini upaya produk spesialisasi dan peningkatan kualitas produk pertanian dapat dilakukan. Data NTP dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Formula

NTP = Indeks harga yang diterima (It) petani dibagi indeks harga yang dibayar (Ib) petani NTP > 100, berarti petani mengalami surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya. Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya. NTP = 100, berarti petani mengalami impas. Kenaikan/penurunan harga produksinya sama dengan persentase kenaikan/penurunan harga barang konsumsi. Pendapatan petani sama dengan pengeluarannya. NTP< 100, berarti petani mengalami defisit. Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga barang konsumsinya. Pendapatan petani turun, lebih kecil dari pengeluarannya.

Tujuan

Untuk mengukur/proxy kesejahteraan petani.

Satuan Pengukuran Indeks

Unit/Pihak Penyedia Data Badan Pusat Statistik (BPS)

Pejabat Penanggung Jawab Data Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis

Sumber Data : Berita Resmi Statistik NTP BPS, Laporan Bulanan

Tingkat Kendali IKU (…) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (…) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (…..) Sum (X) Average (...) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (....) Cascading Peta (X) Cascading Non Peta (…..) Non-Cascading

Metode Cascading (....) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (.......) Minimize (........) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (….) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN - 100 -

100,89 103

(2018=100)

s.d. Triwulan I - - - 100,51 103

s.d. Triwulan II - - - 99,85 103

s.d. Triwulan III - - - 100,63 103

s.d. Triwulan IV - - - 102,59 103

Page 10: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS KODE IKU: 4

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Perspektif : (X) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.3.Terjaganya Inflasi Bahan Makanan dalam rentang target

Deskripsi Sasaran Strategis Inflasi bahan makanan adalah kecenderungan naiknya harga bahan makanan di tingkat kosnumen yang berlangsung secara terus menerus yang tercermin dari kenaikan indeks harga konsumen (IHK). Data diukur oleh

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU 4. Tingkat Inflasi Bahan Makanan

Deskripsi IKU : Definisi

Inflasi/Deflasi bahan makanan merupakan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bahan makanan antar periode. Inflasi menunjukkan kenaikan indeks harga, sedangkan deflasi menunjukkan penurunan indeks harga.

Formula

Inflasi Bahan Makanan = (IHK bahan makanan Periode ini – IHK bahan makanan Periode sebelumnya) / IHK bahan makanan Periode sebelumnya) X 100%

Tujuan

Untuk menjaga stabilisasi harga pangan yang ditunjukkan dengan kecenderungan terkendalinya harga-harga umum komoditas pangan di konsumen.

Satuan Pengukuran Persen (%)

Unit/Pihak Penyedia Data Badan Pusat Statistik (BPS)

Pejabat Penanggung Jawab Data Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis

Sumber Data : Berita Resmi Statistik Inlfasi BPS, Laporan Bulanan

Tingkat Kendali IKU (…..) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (X) Exact (....) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (....) Sum (....) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (…..) Non-Cascading

Metode Cascading (...) Direct (X) Indirect

Polarisasi IKU : (...) Maximize (....) Minimize (X) Stabilize

Periode Pelaporan : (...) Bulanan (…) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN 3,41% 4,28% 4 ± 1%

s.d. Triwulan I 2,62% -0,21% 4 ± 1%

s.d. Triwulan II 3,47% 4,97% 4 ± 1%

s.d. Triwulan III 1,54% 3,51% 4 ± 1%

s.d. Triwulan IV 3,41% 4,28% 4 ± 1%

Page 11: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS KODE IKU: 6

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Perspektif : (X) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process ( .. ) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.6. Terwujudnya Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah

Deskripsi Sasaran Strategis Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah berdasarkan Perpres No. 59 tahun 2019 adalah serangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk mengendalikan perubahan Lahan Sawah menjadi bukan lahan sawah baik secara tetap maupun sementara.

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.5. Persentase Lahan Sawah Yang Ditetapkan Sebagai Lahan Sawah Yang Dilindungi (LSD)

Deskripsi IKU : Definisi

Lahan Sawah yang Ditetapkan sebagai Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD) merupakan luas lahan sawah yang diusulkan setelah melalui pelaksanaan sinkronisasi hasil klarifikasi lahan sawah oleh Tim Terpadu Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah dibandingkan luas lahan sawah termutakhir. Pengukuran dilakukan oleh tim terpadu.

Formula

Persentase Lahan Sawah yang Ditetapkan sebagai Lahan Sawah yang Dilindungi merupakan persentase dari lahan sawah yang secara resmi diusulkan oleh tim terpadu dibandingkan dengan luas lahan sawah termutakhir.

Tujuan

Mengendalihkan laju alih fungsi lahan sawah.

Satuan Pengukuran Persen (%)

Unit/Pihak Penyedia Data Kementerian ATR/BPN

Pejabat Penanggung Jawab Data Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis

Sumber Data : Tim Terpadu Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah

Tingkat Kendali IKU (….) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (X) Exact (….) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (…) Sum (…..) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (... ) Cascading Peta (X) Cascading Non Peta (….) Non-Cascading

Metode Cascading (….) Direct ( .... ) Indirect

Polarisasi IKU : ( X ) Maximize (….) Minimize (........) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (....) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN 30%

s.d. Triwulan I 30%

s.d. Triwulan II 30%

s.d. Triwulan III 30%

s.d. Triwulan IV 30%

Page 12: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

(Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis) KODE IKU: 7

(Menteri Koordinator Bidang Perekonomian)

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (X) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.6. Terwujudnya Kebijakan Bidang Pangan dan Agribisnis yang Berkualitas

Deskripsi Sasaran Strategis Kebijakan bidang pangan dan agribisnis yang berkualitas adalah kebijakan yang terkait dengan isu-isu di bidang pangan dan agribisnis yang dihasilkan dari proses koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, pelaksanaan, dan disertai dengan pengendalian kebijakan. Cakupan bidang pangan dan agribisnis meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, serta prasarana dan sarana.

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.7. Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Pangan dan Agribisnis yang diterima Menko Perekonomian

Deskripsi IKU : Definisi

Rekomendasi kebijakan pangan dan agribisnis yang diterima Menko Perekonomian adalah rekomendasi kebijakan yang disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis yang disetujui oleh Menko Perekonomian untuk ditindak lanjuti dalam bentuk regulasi/deregulasi, policy brief pada Ratas/Sidang Kabinet, dan arahan/disposisi Menko.

Formula

Jumlah rekomendasi kebijakan bidang pangan dan agribisnis yang disetujui oleh Menko Perekonomian untuk dilaksanakan/ditindaklanjuti dibagi dengan jumlah rekomendasi kebijakan bidang pangan yang diusulkan dikalikan 100%.

Tujuan

Untuk memastikan rekomendasi kebijakan bidang pangan dan agribisnis yang disampaikan kepada Menko Perekonomian telah ditelaah dan dikaji secara mendalam serta dikoordinasikan dengan kementerian/lembaga dan stakeholder terkait dan implementatif untuk penyelesaian isu strategis di bidang pangan dan agribisnis.

Satuan Pengukuran Persen (%)

Unit/Pihak Penyedia Data Asdep Pangan/Sesdep, Asdep Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Asdep Pengembangan

Agribisnis Perkebunan, Asdep Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan, Asdep Pengembangan Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis

Pejabat Penanggung Jawab Data Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis

Sumber Data : Nota Dinas, Policy Brief, Bahan Rapat

Tingkat Kendali IKU (…..) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (X) Exact (…..) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (X) Sum (…..) Average (…..) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (…..) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (.......) Minimize (........) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (X) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN 100%

s.d. Triwulan I 25%

s.d. Triwulan II 50%

s.d. Triwulan III 75%

s.d. Triwulan IV 100%

Page 13: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka
Page 14: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS KODE IKU:LG.1

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (X) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.2. Terwujudnya Tata Kelola Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis yang baik

Deskripsi Sasaran Strategis Good governance dan clean government adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab, serta bersih dan berwibawa atau terhindar dari penyalahgunaan alokasi anggaran/ korupsi. Untuk mewujudkan hal tersebut harus didukung dengan manajemen internal yang terpadu dan mantap, sarana/prasarana kerja yang memadai sehingga menciptakan suasana kerja yang kondusif, pengelolaan anggaran yang akuntabel, manajemen kepegawaian yang handal dan profesional, sistem perencanaan dan penyusunan bahan kebijakan yang tepat dan akurat, pelaksanaan sosialisasi kebijakan melalui fungsi kehumasan, pengelolaan administrasi perkantoran yang efektif dan efisien, serta sistem pengawasan internal yang efektif

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.7.1. Persentase ASN Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis dengan Nilai Indeks Profesionalitas ASN berkategori tinggi

Deskripsi IKU : Definisi

Indeks Profesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang menggambarkan kualitas ASN Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berdasarkan kesesuaian kualifikasi, kompetensi, kinerja dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan.

Formula

Rumus Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN yaitu jumlah total hasil perkalian dari bobot indikator ( kualifikasi, kompetensi, kinerja dan kedisiplinan pegawai ASN) dikalikan nilai masing-masing jawaban indikator. Adapun rumus tersebut berdasarkan Peraturan Badan Kepegawaian Nomor 8 tahun 2019 tentang Pedoman Tata Cara dan Pelaksanaan Pengukuran Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara.

Tujuan

Mengukur Indeks Profesionalitas ASN Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Satuan Pengukuran Nilai

Unit/Pihak Penyedia Data Asisten Deputi Pangan/ Sekretaris Deputi

Pejabat Penanggung Jawab Data Asisten Deputi Pangan/Sekretaris Deputi

Sumber Data : Data yang terhimpun pada unit pengelola SDM dan Pegawai ASN bersangkutan – Biro Umum (SDM) – Pegawai ASN bersangkutan

Tingkat Kendali IKU (….) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (….) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (….) Sum (…..) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (....) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (.......) Minimize (......) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (....) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Page 15: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

Periode Pelaporan Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024

Target Realisasi Target Target Target Target Target

TAHUNAN N/A N/A 75 80 85 90 95

s.d. Triwulan I N/A N/A - - - - -

s.d. Triwulan II N/A N/A - - - - -

s.d. Triwulan III N/A N/A - - - - -

s.d. Triwulan IV N/A N/A - - - - -

Page 16: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS (KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN )

KODE IKU: LG.2

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process ( X) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.5. Terwujudnya Tata Kelola Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Yang Baik

Deskripsi Sasaran Strategis Terwujudnya Tata Kelola Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Yang Baik merupakan Sasaran Strategis yang digunakan untuk mengukur tingkatan capaian kinerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth).

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.6. Nilai SAKIP Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis

Deskripsi IKU : Definisi

Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%. Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan (2) A (Skor > 80-90); Memuaskan (3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik (4) B (Skor > 60-70); Baik (5) CC (>50-60); Cukup (6) C (>30-50); Kurang (7) D (0-30); Sangat Kurang

Formula

Nilai Evaluasi AKIP Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian oleh KeMENPAN dan RB, sedangkan Nilai Evaluasi AKIP unit eselon I oleh Inspektorat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Tujuan

untuk mengukur sejauh mana Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.

Satuan Pengukuran Indeks

Unit/Pihak Penyedia Data Kementerian PAN dan RB, Inspektorat

Pejabat Penanggung Jawab Data Bagian Fasilitasi Penguatan Kinerja

Sumber Data : Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Kementerian PAN dan RB

Tingkat Kendali IKU (….) High (X) Moderate (….) Low

Tingkat Validitas IKU (….) Exact (X) Proxy (….) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (....) Sum (….) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (….) Cascading Non Peta (....) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (....) Minimize (....) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (….) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Page 17: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN N/A N/A N/A N/A 82

s.d. Triwulan I N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan II N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan III N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan IV N/A N/A N/A N/A -

Page 18: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS KODE IKU:LG.3

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (...) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.2. Terwujudnya Good Governance dan Clean Government di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Deskripsi Sasaran Strategis Good governance dan clean government adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab, serta bersih dan berwibawa atau terhindar dari penyalahgunaan alokasi anggaran/ korupsi. Untuk mewujudkan hal tersebut harus didukung dengan manajemen internal yang terpadu dan mantap, sarana/prasarana kerja yang memadai sehingga menciptakan suasana kerja yang kondusif, pengelolaan anggaran yang akuntabel, manajemen kepegawaian yang handal dan profesional, sistem perencanaan dan penyusunan bahan kebijakan yang tepat dan akurat, pelaksanaan sosialisasi kebijakan melalui fungsi kehumasan, pengelolaan administrasi perkantoran yang efektif dan efisien, serta sistem pengawasan internal yang efektif

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.7.3. Persentase Pemenuhan Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Unit Kerja Eselon I

Deskripsi IKU : Definisi

Nilai PMPRB adalah nilai yang diperoleh dari penilaian mandiri unit kerja melalui aplikasi pmprb.menpan.go.id atas upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mencapai good governance. Penilaian mencakup hasil evaluasi capaian 8 program area perubahan RB pada komponen Pengungkit baik Pemenuhan maupun Reform berdasarkan Lembar Kerja Evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

Formula

Perbandingan antara Target dan Nilai Maksimal yang dapat diperoleh Unit Kerja pada Komponen Pengungkit dikali 100%

Tujuan

Untuk mengukur tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi di unit kerja eselon I Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Satuan Pengukuran Nilai

Unit/Pihak Penyedia Data Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Pejabat Penanggung Jawab Data Asisten Deputi Pangan/Sekretaris Deputi

Sumber Data : Keluaran aplikasi pmprb.menpan.go.id dan Laporan PMPRB Inspektorat.

Tingkat Kendali IKU (….) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (X) Exact (…..) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (….) Sum (…..) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (....) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (.......) Minimize (......) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (....) Triwulanan (....) Semesteran ( X ) Tahunan

Page 19: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN N/A N/A N/A N/A 90%

s.d. Triwulan I N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan II N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan III N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan IV N/A N/A N/A N/A -

Page 20: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS KODE IKU: 2

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (x) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.2. Terwujudnya Tata Kelola Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis yang baik

Deskripsi Sasaran Strategis Good governance dan clean government adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab, serta bersih dan berwibawa atau terhindar dari penyalahgunaan alokasi anggaran/ korupsi. Untuk mewujudkan hal tersebut harus didukung dengan manajemen internal yang terpadu dan mantap, sarana/prasarana kerja yang memadai sehingga menciptakan suasana kerja yang kondusif, pengelolaan anggaran yang akuntabel, manajemen kepegawaian yang handal dan profesional, sistem perencanaan dan penyusunan bahan kebijakan yang tepat dan akurat, pelaksanaan sosialisasi kebijakan melalui fungsi kehumasan, pengelolaan administrasi perkantoran yang efektif dan efisien, serta sistem pengawasan internal yang efektif

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.2. Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis

Deskripsi IKU : Definisi

Persentase kualitas pelaksanaan anggaran adalah indikator yang ditetapkan untuk menggambarkan kualitas pelaksanaan anggaran belanja dari sisi kesesuaian terhadap perencanaan, efektivitas pelaksanaan anggaran dan penggunaan belanja secara proporsional.

Formula

Rumus Pengukuran persentase kualitas pelaksanaan anggaran terdiri dari unsur penyerapan anggaran dan unsur pencapaian kinerja keluaran (output) yang masing-masing diberikan bobot 50% (lima puluh perseratus) dengan ketentuan sebagai berikut:

Realisasi IKU = (% penyerapan anggaran x 50%) + (% pencapaian keluaran x 50%)

- % Penyerapan anggaran= (realisasi penyerapan belanja : pagu belanja) x 100% - % Pencapaian keluaran= (realisasi keluaran : target keluaran) x 100%

Tujuan

Mengukur Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran di Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Satuan Pengukuran Persentase

Unit/Pihak Penyedia Data Asisten Deputi Pangan/ Sekretaris Deputi

Pejabat Penanggung Jawab Data Asisten Deputi Pangan/ Sekretaris Deputi

Sumber Data : - Data penyerapan anggaran terhadap pagu DIPA, yang didasarkan pada hasil realisasi SP2D dalam aplikasi OM SPAN;

- Capaian output yang dihitung berdasarkan perbandingan jumlah output yang terkonfirmasi dengan output yang ditargetkan.

Tingkat Kendali IKU (….) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (….) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (….) Sum (…..) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (....) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (.......) Minimize (......) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (....) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Page 21: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ...kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-591-2020R...terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

Periode Pelaporan Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024

Target Realisasi Target Target Target Target Target

TAHUNAN N/A N/A 85 90 90 95 95

s.d. Triwulan I N/A N/A - - - - -

s.d. Triwulan II N/A N/A - - - - -

s.d. Triwulan III N/A N/A - - - - -

s.d. Triwulan IV N/A N/A - - - - -