KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ...PER-30/PJ/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur...

5
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Yth.: 1. Para Kepala Kantor Wilayah DJP; 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak; 3. Para Kepala Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan; di seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR SE - 40/PJ/ 2014 TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN PENGUSAHA KENA PAJAK A UMUM Sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-30/PJ/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-40/PJ/2013 tentang Pengawasan Pengusaha Kena Pajak, perlu diterbitkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak sebagai acuan dalam pelaksanaan pengawasan Pengusaha Kena Pajak. Pengawasan Pengusaha Kena Pajak adalah kegiatan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban sebagai Pengusaha Kena Pajak dan pemenuhan persyaratan subjektif dan objektif Pengusaha Kena Pajak. Tujuan dari Pengawasan Pengusaha Kena Pajak yaitu untuk : 1. Memastikan bahwa seluruh PKP terdaftar diawasi lebih dini (early warning). 2. Memastikan bahwa prosedur baku pengawasan dilaksanakan dengan lebih terarah. Kegiatan pengawasan Pengusaha Kena Pajak dilakukan secara sistematis, melalui Aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP), dan berkesinambungan, secara terus menerus, selama Pengusaha Kena Pajak terdaftar dalam administrasi perpajakan melalui suatu sistem pengawasan Pengusaha Kena Pajak yang dikembangkan pada Aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Modul Pengawasan Pengusaha Kena Pajak. Pengembangan Aplikasi SIDJP Modul Pengawasan Pengusaha Kena Pajak tersebut untuk memberikan kemudahan bagi Account Representative dalam melaksanakan pengawasan Pengusaha Kena Pajak, dengan cara: a. Menyajikan Kp.: PJ.0222/PJ .0201

Transcript of KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ...PER-30/PJ/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur...

  • KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

    Yth.: 1. Para Kepala Kantor Wilayah DJP;

    2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak;

    3. Para Kepala Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan;

    di seluruh Indonesia

    SURAT EDARAN

    NOMOR SE - 40/PJ/ 2014

    TENTANG

    PELAKSANAAN PENGAWASAN PENGUSAHA KENA PAJAK

    A UMUM

    Sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-30/PJ/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-40/PJ/2013 tentang Pengawasan Pengusaha Kena Pajak, perlu diterbitkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak sebagai acuan dalam pelaksanaan pengawasan Pengusaha Kena Pajak.

    Pengawasan Pengusaha Kena Pajak adalah kegiatan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban sebagai Pengusaha Kena Pajak dan pemenuhan persyaratan

    subjektif dan objektif Pengusaha Kena Pajak.

    Tujuan dari Pengawasan Pengusaha Kena Pajak yaitu untuk :

    1. Memastikan bahwa seluruh PKP terdaftar diawasi lebih dini (early warning).

    2. Memastikan bahwa prosedur baku pengawasan dilaksanakan dengan lebih

    terarah.

    Kegiatan pengawasan Pengusaha Kena Pajak dilakukan secara sistematis, melalui Aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP), dan berkesinambungan, secara terus menerus, selama Pengusaha Kena Pajak terdaftar dalam administrasi

    perpajakan melalui suatu sistem pengawasan Pengusaha Kena Pajak yang

    dikembangkan pada Aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Modul

    Pengawasan Pengusaha Kena Pajak.

    Pengembangan Aplikasi SIDJP Modul Pengawasan Pengusaha Kena Pajak tersebut

    untuk memberikan kemudahan bagi Account Representative dalam melaksanakan

    pengawasan Pengusaha Kena Pajak, dengan cara:

    a. Menyajikan

    Kp.: PJ.0222/PJ .0201

  • -2-

    a. menyajikan daftar Pengusaha Kena Pajak yang harus segera diawasi dalam

    suatu Daftar Nominatif yang ditampilkan secara otomatis sesuai dengan

    parameter pengawasan Pengusaha Kena Pajak dalam Peraturan Direktur

    Jenderal Pajak Nomor PER-40/PJ/2013 tentang Pengawasan Pengusaha Kena Pajak dan perubahannya:

    b. menyediakan menu penerbitan Daftar Nominatif secara mandiri apabila

    diketemukan data dan/atau informasi perpajakan yang perlu segera diteliti oleh Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan parameter pengawasan Pengusaha

    Kena Pajak dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-40/PJ/2013 tentang Pengawasan Pengusaha Kena Pajak dan perubahannya;

    c. mempermudah proses persetujuan dari Kepala Seksi Pengawasan dan

    Konsultasi maupun Kepala Kantor atas penyelesaian Daftar Nominatif pengawasan Pengusaha Kena Pajak yang telah dituangkan dalam Kertas Kerja Penelitian dan Laporan Hasil Penelitian. Tanda tangan basah dalam persetujuan Kertas Kerja Penelitian dan Laporan Hasil Penelitian dapat digantikan dengan

    proses persetujuan Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi maupun Kepala Kantor dalam manajemen kasus Aplikasi SIDJP;

    d. mempermudah perekaman aktivitas pengawasan Pengusaha Kena Pajak yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak. Penyelesaian Daftar Nominatif pengawasan Pengusaha Kena Pajak yang telah dituangkan dalam Kertas Kerja Penelitian dan Laporan Hasil Penelitian tidak diharuskan untuk dicetak sehingga

    mengurangi biaya kertas, biaya cetak, dan biaya penyimpanan.

    Dalam rangka pelaksanaan pengawasan Pengusaha Kena Pajak tersebut, dipandang perlu untuk meningkatkan kualitas dan akurasi basis data perpajakan melalui percepatan perekaman Surat Pemberitahuan (SPT) sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-27/PJ/2013 tentang Percepatan Perakaman Surat Pemberitahuan (SPT).

    B. MAKSUD DAN TUJUAN

    1. Maksud

    Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini dimaksudkan untuk memberikan acuan pelaksanaan pengawasan Pengusaha Kena Pajak.

    2. Tujuan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini bertujuan agar pelaksanaan

    pengawasan Pengusaha Kena Pajak dapat berjalan dengan baik dan terdapat keseragaman dalam pelaksanaannya.

    C. RUANG LINGKUP

    Ruang lingkup Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini mengatur mengenai

    pelaksanaan pengawasan Pengusaha Kena Pajak melalui Aplikasi Sistem Informasi

    Direktorat Jenderal Pajak Modul Pengawasan Pengusaha Kena Pajak.

    D. DASAR

    Kp :PJ 0222/PJ.0201

  • -3-

    D. DASAR HUKUM

    1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang

    dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.

    2. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-

    Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa

    dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali

    diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.

    3. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-254/PJ/2014 tentang Perubahan

    atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-40/PJ/2013 tentang

    Pengawasan Pengusaha Kena Pajak.

    E. MATER]

    1. Pelaksanaan pengawasan Pengusaha Kena Pajak melalui Aplikasi SIDJP Modul Pengawasan Pengusaha Kena Pajak tersebut (untuk selanjutnya disebut dengan

    Modul) dapat diakses oleh Account Representative, Kepala Seksi Pengawasan

    dan Konsultasi, Kepala Kantor Pelayanan Pajak, dan Kepala Kantor Wilayah

    DJP. Secara umum, menu pada Modul adalah sebagai berikut:

    a. Daftar Nominatif Pengawasan Pengusaha Kena Pajak

    Dalam rangka memberi kemudahan bagi Account Representative dalam

    melaksanakan pengawasan Pengusaha Kena Pajak, Modul menyediakan

    menu Daftar Nominatif Pengawasan Pengusaha Kena Pajak (untuk selanjutnya disebut dengan Dafnom) yang menyajikan daftar Pengusaha Kena Pajak yang harus segera dilakukan pengawasan. Dafnom akan timbul secara otomatis setiap awal Masa Pajak sesuai dengan parameter pengawasan Pengusaha Kena Pajak, yaitu pelaporan SPT Masa PPN. Namun demikian, khusus untuk kondisi pelaporan SPT Masa PPN Lebih Bayar Restitusi (SPT LBR), Dafnom akan timbul segera setelah SPT LBR

    tersebut disampaikan. Selain itu, Dafnom juga dapat ditimbulkan secara mandiri oleh Account

    Representative dalam hal diperoleh data dan informasi perpajakan yang perlu

    untuk dimanfaatkan dalam rangka pengawasan Pengusaha Kena Pajak.

    b. Pengisian Kertas Kerja Penelitian

    Berdasarkan Dafnom yang timbul, Account Representative meneliti SPT

    Masa PPN dan mengumpulkan data dan/atau informasi perpajakan yang

    dimiliki atau diperoleh Direktorat Jenderal Pajak yang terkait dengan Pengusaha Kena Pajak, baik berupa data dan/atau informasi internal maupun

    eksternal. Hasil penelitian tersebut dituangkan ke dalam Kertas Kerja

    Penelitian (KKPt).

    c. Pengisian

    Kp.:PJ.0222/PJ.0201

  • -4-

    c. Pengisian Laporan Hasil Penelitian

    Laporan Hasil Penelitian (LHPt) digunakan Account Representative untuk

    menganalisis dan membuat ikhtisar hasil penelitian serta membuat

    kesimpulan tindakan yang perlu dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. LHPt yang sudah diselesaikan dimintakan persetujuan kepada

    Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi dan/atau Kepala Kantor

    Pelayanan Pajak melalui manajemen kasus Aplikasi SIDJP.

    2. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi maupun Kepala Kantor Pelayanan

    Pajak memberikan tanggapan, yang dapat berupa setuju atau tidak setuju, atas seluruh isian pada KKPt dan LHPt oleh Account Representative melalui manajemen kasus Aplikasi SIDJP. Persetujuan oleh Kepala Kantor Pelayanan

    Pajak hanya diperlukan dalam hal Account Representative dan Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi dalam LHPt mengusulkan dilakukan verifikasi dalam rangka penerbitan surat ketetapan pajak atau mengusulkan pemeriksaan.

    3. Monitoring pengawasan Pengusaha Kena Pajak terdapat dalam menu informasi

    dan monitoring Aplikasi SIDJP. Menu ini digunakan untuk memonitor pelaksanaan kegiatan pengawasan Pengusaha Kena Pajak. Monitoring

    dilakukan secara berjenjang yang mana Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi dapat memonitor penyelesaian Dafnom pengawasan Pengusaha Kena Pajak pada tiap Account Representative di Seksi Pengawasan dan

    Konsultasi masing-masing. Kepala Kantor Pelayanan Pajak dapat memonitor

    penyelesaian Dafnom pengawasan Pengusaha Kena Pajak pada unit kerjanya. Kepala Kantor Wilayah DJP dapat memonitor penyelesaian Dafnom pengawasan

    Pengusaha Kena Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di wilayah kerjanya.

    4. Tugas dan Tanggung Jawab

    a. Account Representative bertugas dan bertanggung jawab untuk:

    1) menindaklanjuti Dafnom pengawasan Pengusaha Kena Pajak dengan membuat Kertas Kerja Penelitian dan Laporan Hasil Penelitian yang

    terdapat dalam Modul.

    2) menindaklanjuti kesimpulan penelitian yang tertuang di dalam Laporan

    Hasil Penelitian sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang

    perpajakan. 3) menyelesaikan tindak lanjut Laporan Hasil Penelitian sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

    b. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi bertugas dan bertanggung jawab

    untuk:

    1) memberikan persetujuan terhadap isian Kertas Kerja Penelitian dan

    Laporan Hasil Penelitian yang terdapat dalam Modul.

    2) memonitor dan membimbing pelaksanaan pengawasan Pengusaha Kena

    Pajak pada masing-masing Account Representative. c. Kepala

    Kp.:PJ.0222/PJ.0201

  • Ditetapkan di Jakarta

    r7);AREPUE ,L iir ada tanggal 21 November 2014

    KTUR JENDERAL PAJAK, o.

    101 ; IS:"A -4111 (tar

    A y AD RAHMANY • 195411111981121001

    -5-

    c. Kepala Kantor Pelayanan Pajak bertugas dan bertanggung jawab untuk:

    1) memberikan persetujuan terhadap isian Kertas Kerja Penelitian dan

    Laporan Hasil Penelitian (dalam hal diperiukan) yang terdapat dalam

    Modul.

    2) memonitor dan membimbing pelaksanaan pengawasan Pengusaha Kena

    Pajak pada masing-masing unit kerjanya.

    d. Kepala Kantor Wilayah DJP bertugas dan bertanggung jawab untuk memonitor dan membimbing pelaksanaan pengawasan Pengusaha Kena

    Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di wilayah kerjanya.

    F. PENUTUP

    Surat Edaran Jenderal Pajak ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

    Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

    Tembusan:

    1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak;

    2. Para Direktur dan Tenaga Pengkaji di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak;

    3. Kepala Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan.

    Kp.:PJ.0222/PJ.0201

    Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5