Pengaruh Disiplin dan Tunjangan Kinerja Terhadap Prestasi ...
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR … · mendapatkan tunjangan profesi, maka tunjangan...
Transcript of KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR … · mendapatkan tunjangan profesi, maka tunjangan...
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER- 5 4 /PB/2016
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2016 tentang Tunjangan Kinerja. Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2016 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 291);
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/ PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
1
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini, yang dimaksud dengan:
1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
2. Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah PNS dan Pegawai Lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika .
3. Pegawai Lainnya adalah pegawai yang diangkat pada jabatan yang telah mendapat persetujuan dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.
4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari Pengguna Anggaran untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.
5. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang melaksanakan kewenangan PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
6. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat PPSPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh Pengguna Anggaran/KPA untuk melakukan pengujian atas permintaan pembayaran dan menerbitkan perintah pembayaran.
7. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, rnembayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja Negara dalam pelaksanaan APBN pada kantor/ Satker Kementerian Negara/ Lembaga.
8. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DIPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
9. Surat Permintaan Pembayaran Langsung yang selanjutnya disingkat SPP-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak/
-2
Bendahara Pengeluaran.
10. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disingkat SPM-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak/Bendahara Pengeluaran.
11. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak, yang selanjutnya disingkat SPTJM adalah surat yang dibuat oleh KPA yang memuat pernyataan bahwa seluruh pengeluaran untuk pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai telah dihitung dengan benar dan di sertai kesanggupan untuk mengembalikan kepada negara apabila terdapat kelebihan pembayaran.
12. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disingkat KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang memperoleh kuasa dari Bendahara Umum Negara untuk melaksanakan sebagian fungsi Kuasa Bendahara Umum Negara.
13. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berdasarkan Surat Perintah Membayar.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mengatur petunjuk pelaksanaan pembayaran Tunjangan Kinerja di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika
BAB III
PRINSIP DASAR PELAKSANAAN
Pasal 3
Pegawai yang mempunyai jabatan di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika, selain diberikan penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, diberikan Tunjangan Kinerja setiap bulan.
Pasal 4
(1) Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, tidak diberikan kepada:
a. Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang tidak mempunyai jabatan tertentu;
b. Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan
Informatika yang diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan;
c. Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diberhentikan dari jabatan organiknya dengan diberikan uang tunggu dan belum diberhentikan sebagai pegawai;
d. Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diperbantukan / dipekerj akan pada badan/instansi lain di luar lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika;
e. Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dalam bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pensiun;
f. Pegawai pada Badan Layanan Umum yang telah mendapatkan remunerasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012;
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang tidak diberikan Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Komunikasi dan Informatika.
(3) Kementerian Komunikasi dan Informatika bertanggung jawab terhadap kebenaran. pembayaran Tunjangan Kinerja.
Pasal 5
Alokasi dana pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika disediakan dalam DIPA Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Pasal 6
(1) Tunjangan Kinerja diberikan se suai dengan be saran Tunjangan Kinerja Pegawai sebagaimana Lampiran Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2016 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai berikut:
No. KELAS JABATAN TUNJANGAN KINERJA PER KELAS JABATAN
1. 17 Rp26.324.000,00
2. 16 Rp20.695.000,00
3. 15 Rp14.721.000,00
4. 14 Rp11.670.000,00
5. 13 Rp 8.562.000,00
6. 12 Rp 7.271.000,00
7. 11 Rp 5.183.000,00
8. 10 Rp 4.551.000,00
9. 9 Rp 3.781.000,00
10. 8 Rp 3.319.000,00
11. 7 Rp 2.928.000,00
12. 6 Rp 2.702.000,00
13. 5 Rp 2.493.000,00
14. 4 Rp 2.350.000,00
15. 3 Rp 2.216.000,00
16. 2 Rp 2.089.000,00
17. 1 Rp 1.968.000,00
(2) 'Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan terhitung mulai bulan April 2016.
(3) Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dengan memperhitungkan capaian kinerja pegawai setiap bulannya,
Pasal 7
(1) Bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diangkat sebagai pejabat fungsional dan mendapatkan tunjangan profesi, maka tunjangan kinerja dibayarkan sebesar selisih antara tunjangan kinerja pada kelas jabatan dengan tunjangan profesi pada jenjangnya.
(2) Apabila tunjangan profesi yang diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih besar dari pada tunjangan kinerja pada kelas jabatan, maka yang dibayarkan adalah tunjangan profesi pada jenjangnya.
Pasal 8
Pajak Penghasilan atas Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika, dibebankan pada APBN pada tahun anggaran bersangkutan.
( 5 )
BAB IV
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 9
(1) Pembayaran Tunjangan Kinerja di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika dilaksanakan oleh KPA melalui penerbitan SPM-LS kepada rekening Pegawai.
(2) Dalam hal pembayaran langsung ke rekening Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dilaksanakan, maka:
a. pembayaran Tunjangan Kinerja dilaksanakan melalui SPM-LS ke rekening Bendahara Pengeluaran.
b. Bendahara Pengeluaran melakukan pembayaran Tunjangan Kinerja melalui transfer ke rekening Pegawai
Pasal 10
PPK menyusun Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja untuk kebutuhan setiap bulan.
Berdasarkan Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja.
Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerj a sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk kebutuhan tunjangan pajak yang ditanggung oleh Pemerintah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
(4) Berdasarkan Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2), PPK mengajukan SPP-LS Pembayaran Tunjangan Kinerja kepada PPSPM.
Pengajuan SPP-LS sebagaimana dimaksud ayat (4) dilampiri dengan:
a. Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja; dan b. Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja.
Pasal 11
Atas dasar SPP-LS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (4), PPSPM menerbitkan SPM-LS Pembayaran Tunjangan Kinerja.
SPM-LS diterbitkan untuk kebutuhan pembayaran Tunjangan Kinerja bulan berkenaan.
Dalam hal terjadi keteriambatan dalam pembayaran Tunjangan Kinerja, SPM-LS dapat diajukan ke KPPN untuk beberapa bulan sekaligus.
6
Pasal 12
(1) SPM-LS Pembayaran Tunjangan Kinerja melalui rekening Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) disampaikan ke KPPN mitra kerja dengan dilampiri dokumen sebagai berikut:
a. SPTJM dari KPA yang dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini,
b. Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja yang memuat kebutuhan pembayaran untuk seluruh Pegawai yang berhak menerima tunjangaii serta telah memperhitungkan kewajiban pajak, yang dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini;
C. Daftar Nominatif Pembayaran Tunjangan Kinerja; dan
d. Surat Setoran Pajak (SSP).
(2) SPM-LS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan dengan memperhitungkan potongan Pajak Penghasilan.
Pasal 13
(1) SPM-LS Pembayaran Tunjangan Kinerja melalui Bendahara Pengeluaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) disampaikan ke KPPN mitra kerja dengan dilampiri dokumen sebagai berikut:
a. SPTJM dari KPA yang dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini, dan
b. Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja yang memuat kebutuhan pembayaran untuk seluruh Pegawai yang berhak menerima tunjangan serta telah memperhitungkan kewajiban pajak, yang dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
(2) SPM-LS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan tanpa potongan Pajak Penghasilan.
(3) Bendahara Pengeluaran sebagai wajib potong/wajib pungut segera menyetorkan Pajak Penghasilan ke Kas Negara sesuai perhitungan pajak yang seharusnya dipungut oleh Bendahara Pengeluaran mengacu pada tata cara pemungutan dan penyetoran pajak.
Pasal 14
(1) Dalam hal terdapat sisa dana penyaluran pembayaran Tunjangan Kinerja yang dibayarkan melalui Bendahara Pengeluaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), disetor ke Kas Negara paling lambat pada akhir tahun anggaran.
(2) Penyetoran ke Kas Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan Bukti Penerimaan Negara (BPN).
Pasal 15
Tata cara pengajuan SPM dan penerbitan SP2D dilakukan sesuai ketentuan yang mengatur tentang tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 16
(1) Kekurangan Tunjangan Kinerja pada Kementerian Komunikasi dan Informatika sejak diberlakukannya peraturan ini, dibayarkan dengan memperhitungkan Tunjangan Kinerja yang selama ini telah diterima.
(2) Pembayaran Kekurangan Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan dengan SPM-LS tersendiri dengan dilampiri Rekapitulasi Daftar Kekurangan Pembayaran Tunjangan Kinerja.
(3) Rekapitulasi Daftar Kekurangan Pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang memuat kebutuhan pembayaran untuk seluruh pegawai yang berhak menerima tunjangan serta telah memperhitungkan kewajiban pajak, dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal 17
KPA wajib menyusun laporan keuangan dana pembayaran Tunjangan Kinerja sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang mengatur mengenai sistem akuntansi dan pelaporan keuangan instansi.
8
TIJJ JENDERAL PERBENDAHARAAN,
)
-.1k AN 0 HARJOWIRYONO
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal -ini mulai berlaku, ketentuan pembayaran Tunjangan Kinerja di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-53/PB/2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran rrunjangan Kinerja Pegawai pada 27 (dua puluh tujuh) Kementerian Negara/Lembaga, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 19
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta,
pada tanggal 30 Desember 2016
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-5L, /PB/ 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA.
<KOP SURAT>
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : ( 1 ) 2. NIP (2)
3. Jabatan : (3) selaku Kuasa Pengguna Anggaran
dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggung jawab
penuh atas pencairan dan penggunaan dana pembayaran Tunjangan Kinerja
Pegawai sebesar Rp (4) ( (5) rupiah) termasuk bertanggung jawab terhadap kebenaran perhitungan dan penyaluran
kepada yang berhak menerima.
Apabila di kemudian hari, atas pencairan dan penggunaan dana Tunjangan Kinerja Pegawai tersebut di atas mengakibatkan terjadinya kerugian Negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian Negara tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bukti-bukti pengeluaran terkait dengan pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai disimpan sesuai ketentuan pada satuan kerja kami, untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.
(6) 20.... Kuasa Pengguna Anggaran,
( 7 )
(8) NIP. (9)
- 10 -
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
No Keterangan
(1) Diisi dengan nama lengkap KPA
(2) Diisi dengan NIP KPA
(3) Diisi dengan jabatan struktural KPA
(4) Diisi jumlah rupiah penarikan dana dengan angka
(5) Diisi jumlah rupiah penarikan dana dengan huruf
(6) Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun
(7) Diisi dengan nama Satuan Kerja
(8) Diisi dengan nama lengkap KPA
(9) Diisi dengan NIP KPA
DJdEKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
MAR WANTO JOWIRYONO YI) ,
RE
KA
PIT
UL
AS
I D
AF
TA
R P
EM
BA
YA
RA
N T
UN
JAN
GA
N K
INE
RJA
PE
GA
WA
I
CN.
Ben
da
ha
ra
("9 Cn rt-
761z' 65:
• •
z
(vi
(\i"
Cf)
cr3
.0
.5 -0
n
Pej
ab
at
Pe
mbu
at
Ko
mit
men
6 z
PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI
No. Keterangan
(1) Diisi dengan nama Kementerian Negara/Lembaga
(2) Diisi dengan Unit Organisasi
(3) Diisi dengan uraian kelas jabatan sesuai peringkatnya
(4) Diisi jumlah pegawai/personil
(5) Diisi dengan tunjangan kinerja per kelas jabatan
(6) Diisi dengan jumlah tunjangan (4x5)
(7) Diisi dengan jumlah pajak per kelas jabatan
(8) Diisi dengan jumlah tunjangan bruto (6+7)
(9) Diisi dengan jumlah potongan pajak (=7)
(10) Diisi dengan jumlah tunjangan netto (8-9)
(11) Diisi dengan jumlah seluruh pegawai penerima tunjangan
(12) Diisi dengan jumlah seluruh tunjangan
(13) Diisi dengan jumlah seluruh pajak
(14) Diisi dengan jumlah tunjangan bruto seluruh tunjangan
(15) Diisi dengan jumlah seluruh potongan pajak
(16) _ Diisi dengan jumlah netto seluruh tunjangan
(17) Diisi dengan nama dan NIP Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Pengeluaran
dan
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
MAR WANT ,;;;;"
HARJOWIRYONO
uaw
ipo>
i le
nqw
ed i
eqe
iad
z z
.
0 •
•
▪
•
•
▪
•
•
▪
•
•
▪
•
•
▪
▪
•
•
CO CD
533 •••
-13 : CD
(C) CD
sT)
• • • • • • • •
• • • • • •
• • •
• •
4, 0) NJ N.) — CTi 0)
N) l'\) N.) IV CY) (fl A CO N)
COCC1) 0 3 s- 155 3 ET x ET
z co El -
0 a). 0 is
CO
0) (0 0)
CO
0)
C
0)
coca)c 6:E 3
ET tr)
Z CD CD C
-10 C 0 a. 0
7 0)
0
0)
0)
0' A () N) 0) N) NJ
(0 CO ■4
0) NJ 4, CO N.) 01 CO C.A)
0
C 3 =
X C— — • C W (7) CT CD a) ET 04 (l)
-0 a)
(P A (A) N) () N.) 'J1 CA) N.) A CA) NJ
CA) CA) 0) C) ca c)o() NJ
1,) -a -a —a -a 0 (0 0) —4 0)
-13 Coo a) 0
04 0)3 3 3
• 0)
Z03 X
(0 0)
C
(0 0)
,
oz Zi —3
z
z
▪ Cc) N)
C
z
z
C z
z
c:J Z Crl
° L.1-1
tri z c
r.
• 4
> >
N
1-11 rn
• H ?ci tr, z z —3 t.-4 c._. • ZHrxi • >
bl
0 4
III N
IVN
1dIA
IVI
PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR KEKURANGAN PEMBAYARAN
TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI
NO. KETERANGAN
(1) Diisi dengan nama Kementerian Negara/Lembaga
(2) Diisi dengan Unit Organisasi
(3) Diisi dengan uraian kelas jabatan sesuai peringkatnya
(4) Diisi jumlah pegawai/personil
(5) Diisi dengan tunjangan kinerja per kelas jabatan
(6) Diisi dengan jumlah tunjangan (4x5)
(7) Diisi dengan jumlah pajak per kelas jabatan
(8) Diisi dengan jumlah tunjangan bruto (6+7)
(9) Diisi dengan potongan pajak (7)
(10) Diisi dengan jumlah tunjangan netto (8-9)
(11) Diisi dengan jumlah tunjangan yang sudah dibayarkan
(12) Diisi dengan jumlah pajak
(13) Diisi dengan jumlah tunjangan bruto (11+12)
(14) Diisi dengan jumlah potongan pajak
(15) Diisi dengan jumlah tunjangan netto (13-14)
(16) Diisi dengan jumlah kekurangan tunjangan (6-11)
(17) Diisi dengan jumlah pajak
(18) Diisi dengan jumlah tunjangan bruto (16+17)
(19) Diisi dengan jumlah potongan pajak
(20) Diisi dengan jumlah tunjangan netto (18-19)
(21) Diisi dengan jumlah seluruh pegawai penerima tunjangan
(22) s.d. (26) Diisi dengan jumlah seluruh angka pada masing-masing baris yang sesuai di atasnya
(27) s.d. (31) Diisi dengan jumlah seluruh angka pada masing-masing baris yang sesuai di atasnya
(32) s.d. (36) Diisi dengan jumlah seluruh angka pada masing-masing baris yang sesuai di atasnya
(37) Diisi dengan nama dan NIP Pejabat Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
MARWANT f1Al°750WIRYONO t'4