KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan,...

40
i KEMENTERIAN PARIWISATA DESAIN STRATEGI DAN RENCANA AKSI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KULINER DAN BELANJA KOTA PALEMBANG TIM PERCEPATAN DESTINASI WISATA KULINER DAN BELANJA Tahun Anggaran 2018

Transcript of KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan,...

Page 1: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

i

KEMENTERIAN PARIWISATA

DESAIN STRATEGI DAN RENCANA AKSI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA

KULINER DAN BELANJA

KOTA PALEMBANG

TIM PERCEPATAN DESTINASI WISATA KULINER DAN BELANJA Tahun Anggaran 2018

Page 2: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

ii

Contents

BAB 1 1

1.1 Potensi Pariwisata ................................................................................ 1

1.2 Permasalahan yang dihadapi ............................................................. 10

1.3 Posisi Palembang dalam pengembangan kepariwisataan .................. 11

1.4 Isu-Isu strategis .................................................................................. 12

1.5 Metode Pendekatan penyusunan DSra.............................................. 12

BAB 2 14

2.1 visi pembangunan pariwisata kota palembang .................................. 14

2.2 misi .................................................................................................... 14

2.3 tujuan................................................................................................. 14

2.4 konsep pengembangan ...................................................................... 15

2.4.1 Visi Pembangunan Pariwisata Sumatera Selatan “Sumatera Selatan sebagai Silang Budaya Indonesia” ............................... 16

2.4.2 Misi Pembangunan Sumatera Selatan ..................................... 16 2.4.3 Rencana Strategis Pengembangan ........................................... 17

BAB 3 22

3.1 strategi ............................................................................................... 22

3.1.1 Strategi Pembangunan Pariwisata di Kabupaten/Kota berdasarkan RIPPARPROV Sumatera Selatan Tahun 2015-2025Error! Bookmark not defined.

3.2 Implementasi strategi ........................................................................ 27

3.2.1 Penataan 16 Ilir ........................................................................ 28 3.2.2 Penataan Pasar Sekanak .......................................................... 29

BAB 5 31

5.1 rencana aksi ....................................................................................... 31

5.2 quick win ............................................................................................ 32

Page 3: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

1

BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG

1.1 POTENSI PARIWISATA

Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan dan kota terbesar kedua di

Sumatera setelah Medan (www.palembang.go.id). Sejarah Palembang yang pernah

menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu,

Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad

ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Di dunia Barat,

kota Palembang juga dijuluki Venice of the East ("Venesia dari Timur"). Biasanya kota

Palembang sering dujuluki dengan kota pempek, namun banyak tempat yang dapat di

kunjungi dikota tersebut seperti halnya objek-objek wisatanya.

Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia, dengan usia 1382 tahun jika

dilihat berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, warisan dari kerajaan Sriwijaya. Pusat

pemerintahan Kerajaan Sriwijaya adalah Kota Palembang pada zaman sekarang ini.

Menurut Ismail (2012), Kota Palembang memiliki banyak nilai jual dalam dunia

pariwisata. Berbagai macam destinasi wisata yang ditawarkan sangat berakar pada

sejarah; mulai dari peninggalan seni, budaya, tempat bersejarah, serta wisata kuliner

yang cukup terkenal dikalangan masyarakat Indonesia maupun mancanegara.

Secara geografis, Kota Palembang terletak pada 2°59'27.99″ LS 104°45'24.24″ BT. Luas

wilayah Kota Palembang adalah 358,55 Km² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari

permukaan laut. Iklim Palembang merupakan iklim daerah tropis dengan angin lembab

nisbi, kecepatan angin berkisar antara 2,3 km/jam - 4,5 km/jam. Suhu kota berkisar

antara 23,4 - 31,7°C. Curah hujan per tahun berkisar antara 2.000 mm - 3.000 mm.

Kelembaban udara berkisar antara 75 - 89% dengan rata-rata penyinaran matahari

45%. Topografi tanah relatif datar dan rendah. Hanya sebagian kecil wilayah Kota yang

tanahnya terletak pada tempat yang agak tinggi, yaitu pada bagian utara Kota.

Sebagian besar tanah adalah daerah berawa sehingga pada saat musim hujan daerah

tersebut tergenang. Ketinggian rata-rata antara 0 - 20 mdpl. Batas dari Kota

Palembang, yaitu:

a. Utara : Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, Kecamatan Kertapati, Gandus

dan Seberang Ulu I Kota Palembang

b. Selatan : Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Muara Enim

c. Timur : Kabupaten Banyuasin

d. Barat : Kabupaten Banyuasin

Page 4: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

2

Menurut Dinas Pariwisata Kota Palembang (http://palembang-tourism.com), Bumi

Sriwijaya menawarkan berbagai macam objek wisata. Jika ingin menikmati wisata

sejarah di kota Palembang, wisatawan dapat mengunjungi Benteng Kuto Besak (BKB).

Benteng ini merupakan benteng pertahanan kota Palembang dari serangan para

penjajah. Pembangunan BKB memakan waktu 17 tahun lamanya. BKB terletak di

pinggir sungai Musi dan sekarang berfungsi sebagai tempat wisata dan rumah sakit

tentara.

Bukit Siguntang merupakan situs sejarah kedua yang terdapat di kota Palembang. Bukit

ini merupakan titik tertinggi kota Palembang. Situs ini merupakan situs yang sakral

karena memiliki 8 makam yang terdiri dari makam tokoh-tokoh raja, panglima,

bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum

penting di kota Palembang yaitu:

a. Museum Monpera adalah museum yang menyimpan berbagai jenis persenjataan

dan berkas-berkas bersejarah yang digunakan dalam Pertempuran Lima Hari Lima

Malam pada tahun 1947.

b. Museum Balaputra Dewa adalah museum yang berisi benda-benda peninggalan

bersejarah berupa arca-arca dan patung-patung. Museum ini juga terdapat koleksi

histografi, etnografi, felologi, keramik, teknologi moderen, flora, fauna, geologi,

Rumah Limas dan Rumah Ulu asli.

c. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II adalah museum yang memiliki peninggalan

sejarah mengenai Palembang. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II terletak di

tepi sungai Musi dan memamerkan 368 koleksi; mulai dari arkeologi, etnografi,

biologi, seni dan terutama informasi tentang pengumpulan mata uang

(numismatik), sampai studi atau koleksi mata uang. Koleksinya berasal dari era

Sriwijaya, Kesultanan Palembang Darussalam, era kolonial Belanda, pendudukan

Jepang, hingga masa awal kemerdekaan Indonesia.

Pulau Kamaro merupakan sebuah pulau yang terletak ditengah-tengah perairan Sungai

Musi. Pulau ini memiliki legenda percintaan antara putri Raja Palembang, Siti Fatimah

dan putra Raja China, Tan Bun Ann, yang meninggal ketika terjun ke dalam sungai

untuk menyelamatkan emas-emas, hal ini terbukti terdapat makam dari Tan Bun Ann,

Siti Fatimah dan pelayan-pelayannya. Terdapat pohon cinta dan kelenteng umat Budha

diatas pulau ini yang ramai akan pengunjung ketika Cap Go Meh.

Serta terdapat Jembatan Ampera yang merupakan ikon dari kota Palembang, dimana

jembatan ini dibangun pada masa penajajahan Jepang. Ampera memiliki kepanjangan

Page 5: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

3

dari Amanat Penderitaan Rakyat. Dulu, bagian tengah jembatan ini dapat dinaikkan

agar kapal-kapal besar dapat melintasi sungai Musi, namun sejak tahun 1970-an

hidrolik pengangkat mengalami kerusakan.

Objek wisata budaya kota Palembang antara lain pusat kerajinan songket. Songket

Palembang memiliki motif yang berbeda dari songket daerah lain, serta dalam proses

pengerjaannya dikerjakan secara teliti dan menggunakan bahan berkualitas tinggi dan

keterampilan yang tinggi. Selain itu juga terdapat pusat kerajinan ukir Palembang. Seni

ukir Palembang merupakan warisan turun temurun dari masa Kesultanan Palembang.

Motif yang biasa dipergunakan ialah motif tumbuh-tumbuhan yang dikaryakan

menjadi sulur-sulur. Ukiran Palembang biasanya menggunakan warna emas pada kayu,

sehingga menimbulkan efek tradisional yang berkelas.

Terdapat sebuah Al-Quran dengan ukuran yang sangat besar yang bernama Al-Quran

Al-Akbar. Al-Quran ini terbuat dari kayu dengan ukiran khas Sumatera Selatan dan Al-

Quran ini juga berjumlah 315 lembar kayu trembesi. Tebal keseluruhannya termasuk

sampul mencapai 9 meter. Ukuran halamannya 177cm x 140cm, x 2,5cm. Al-Qur’an ini

mendapatkan penghargaan MURI sebagai Al-Qur’an terbesar di Indonesia. Rumah

Rakit merupakan rumah tertua yang ada di kota Palembang yang konon katanya sudah

ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya. Rumah rakit biasanya mengapung diatas perairan

sungai Musi. Pada zaman dulu, seluruh warga asing diwajibkan untuk menetap diatas

rumah rakit, bahkan kantor dan gudang dagang Belanda pertama kali ada diatas rumah

rakit.

Potensi pariwisata lainnya adalah potensi wisata kuliner. Beberapa jenis kuliner yang

ada di kota Palembang adalah nasi minyak, pempek, model (ikan, gandum), tekwan,

otak-otak, pangsit ikan, sate ikan belido, rujak mie, mie celor, burgo, lakso,

celimpungan, pindang (patin, baung, udang, iga), tempoyak, pepes, es kacang merah,

kerupuk dan kemplang, lempok durian, martabak manis, martabak India, berbagai

jajanan pasar (kue lumpang, sarikaya, bolu masuba, bolu 8 jam, bolu kojo, engkak

ketan, kue lapis, jongkong, ketan kuning, bongkol, kolak durian, dsb.). Kuliner yang

ditawarkan oleh kota Palembang merupakan penggabungan dari masakan khas kota

Palembang, dengan masakan dari kota lain namun, sangat disukai oleh masyarakat

kota Palembang sehingga menjadi makanan yang terkenal di kota Palembang.

Secara umum potensi Palembang sebagai destinasi pariwisata memiliki potensi wisata

yang beragam disajikan pada tabel berikut.

Page 6: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

4

Tabel 1.1 Potensi Pengembangan Destinasi Wisata Kota Palembang

Page 7: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

5

Page 8: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

6

Page 9: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

7

Sumber: RIPPARPROV SUMSEL 2015-2025

Data diatas menggambarkan jumlah destinasi wisata yang ada di Palembang dengan

sekotr unggulan di dalamnya termasuk kuliner. Dalam pengembangan pariwisata

Page 10: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

8

kuliner Kota Palembang, dilakukan analisis TOWS menggunakan data RIPPARPROV

Propinsi Sumatera Selatan sebagai berikut.

Page 11: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

9

Tabel 1.2 Matriks Analisis Lingkungan Internal Kepariwisataan Palembang Berdasar

RIPPARPROV 2015-2025

Page 12: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

10

Sumber: RIPPARPROV 2015-2025

Berdasar analisis tersebut dan analisis internal lainnya dapat dikemukakan potensi

utama pengembangan pariwisata Kuliner Kota Palembang sebagai berikut

a. Pariwisata sebagai sektor prioritas pembangunan kota Palembang

b. Kuliner Palembang menjadi peringkat 3 dalam Pesona Indonesia Award Th. 2016

(pempek 3rd best local dishes)

c. Kota Palembang adalah kota kuliner kreatif lebih dari 200 jenis makanan

1.2 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Pengembangan potensi kuliner dan belanja di Palembang memiliki berbagai

permasalahan yang menyebabkan potensi tersebut belum dapat dijadikan sebagai

”signature” bagi Palembang yaitu:

Page 13: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

11

a. Belum memiliki lokasi pusat kuliner yang representatif untuk wisatawan

b. Masih kurangnya usaha kuliner yang menawarkan makanan tradisional

c. Packaging dan branding kuliner belum maksimal

d. Penawaran paket wisata kuliner belum maksimal

e. Database wisata kuliner dan belanja, termasuk kemitraan

Berbagai permasalahan tersebut secara serius disikapi oleh pemerintah dengan

menyusun serangkaian program yang mencoba menjadikan Palembang sebagai salah

satu ikon pariwisata terkemuka di Sumatera maupun Indonesia

1.3 POSISI PALEMBANG DALAM PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN

Dalam konteks pembangunan kewilayahan, posisi Palembang memiliki nilai strategis

oleh sebab Palembang adalah kote terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Medan.

Sebagai kota metropolitan, perkembangan ini akan diikuti dengan konversi lahan

dalam skala besar sebagai dampak peningkatan kebutuhan ruang. Karena itu,

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota lebih memberikan perhatian kepada

kawasan perkotaan Palembang yang telah berkembang menjadi metropolitan ke-dua

di Sumatera setelah Metropolitan Medan. Konversi lahan tersebut akan berakibat

pada tekanan penduduk yang semakin meningkat.

Penetapan Palembang sebagai salah satu KSPN melalui PP no 50 tahun 2011

berdampak pada perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan pariwisata Kota

Palembang. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) adalah kawasan yang

memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan

pariwisata nasional yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek,

seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam,

daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.

Kota Palembang merupakan salah satu anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI)

yang terbentuk pada tanggal 25 Oktober 2008. Berdasarkan Surat Keputusan (SK)

Walikota Palembang Nomor 373 Tahun 2012 tentang Tim Koordinasi Penataan dan

Pelestarian Kota Pusaka Palembang yang didalamnya menjelaskan mengenai

penetapan Kota Pusaka Palembang dan mengakomodir mengenai penataan dan

pelestarian Kota Pusaka Palembang. Untuk mendukung pengembangan kota pusaka

Palembang, pemerintah Kota Palembang telah membuat raperda mengenai

pelestarian lingkungan cagar budaya di Kota Palembang tahun 2013. Termasuk dalam

komponen pelestarian budaya ini adalah potensi kuliner yang dimiliki.

Page 14: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

12

1.4 ISU-ISU STRATEGIS

Isu-isu strategis yang mendasari pelaksanaan pengembangan Palembang sebagai

destinasi wisata adalah sebagai berikut.

a. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional No. urut 34 berdasarkan Peraturan Presiden

No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional

2010-2025

b. Pencanangan “Palembang sebagai Kota Wisata Sungai” oleh Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono tanggal 27 September 2005

c. Peraturan Walikota Palembang no. 6 Tahun 2006 tentang Penetapan Palembang

sebagai Kota Wisata Sungai.

d. Masterplan Pengembangan Pariwisata Kota Palembang, 2005

e. Kota Palembang termasuk dalam salah satu Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI)

f. Program Pengembangan dan Penataan Kota Pusaka (P3KP) Tahun 2013 yang dibuat

oleh Kementerian PU (PUPERA).

Dampak dari kesadaran terhaap isu-isu strategis tersebut menyebabkan pemerintah

Kota Palembang menyusun prioritas pembangina wilayah untuk mendukung

pengembangan kuliner yaitu:

a. Pengembangan kawasan wisata heritage Sekanak Kerihin

b. Pengembangan kawasan kuliner dan belanja 16 ilir

c. Keutamaan daya tarik wisata kuliner dan belanja

1.5 METODE PENDEKATAN PENYUSUNAN DSRA

Metode pendekatan untuk menyusun naskah ini adalah pendekatan deskriptif

evaluatif. Pendekatan tersebut didukung berbagai analisis data yang dilakukan

meliputi :

a. Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis ini digunakan untuk menjabarkan dan membahas data yang diperoleh

berdasar wawancara atau sumber internet. Deskriptif kualitatif merupakan jabaran

dengan rerangka sebab akibat yang diperoleh dari informan secara kualitatif.

b. Analisis Yuridis Normatif

Page 15: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

13

Analisis ini digunakan untuk mencermati dan menganalisis berbagai dokumen

peraturan perundangan yang berkaitan dengan pariwisata kuliner dan belanja. Prinsip

analisis ini adalah memahami teks perundangan dan dibahas berdasarkan kaidah

norma yang berlaku secara umum.

c. Analisis Evaluatif/Kuantitatif

Analisis ini diperlukan untuk membahas data primer yang diperoleh berdasar survey

maupun data sekunder yang berkaitan dengan tren maupun tabulasi time series.

Page 16: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

14

BAB 2 FORMULASI STRATEGI

2.1 VISI PEMBANGUNAN PARIWISATA KOTA PALEMBANG

Visi utama pembangunan pariwisata Kota Palembang adalah untuk

Mewujudkan Palembang Sebagai Kota Wisata Sungai dan Olahraga Berkelas Dunia

Visi tersebut merupakan representasi dari Palembang yang ditunjuk menjadi pelaksana

dan venue pelaksanaan event Asian Games yang terselenggara pada 2018. Jabaran visi

tersebut diturunkan menjadi visi Palembang EMAS 2018: Elok, Madani, Aman dan

Sejahtera. Dalam pembangunan destinasi kuliner, Palembang menetapkan visi sebgai berikut.

Palembang Pusat Wisata Kuliner & Belanja yang Dinamis dan Harmonis

2.2 MISI

Misi yang dikembangkan untuk mendukung visi pariwisata tersebut adalah:

a. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang amanah dan berwibawa serta

peningkatan pelayanan masyarakat.

b. Menciptakan Kota Palembang lebih aman untuk berinvestasi dan mandiri dalam

pembangunan.

c. Meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat.

Khusus untuk bidang kuliner dan belanja, ditetapkan misi sebagai berikut.

a. Meningkatkan kualitas SDM wisata kuliner dan belanja yang profesional dan

berkepribadian lokal

b. Mengembangkan wisata kuliner dan belanja berbasis lokal yang berstandar dunia

c. Meningkatkan sinergi stakeholders untuk pengembangan wisata kuliner dan

belanja

d. Mengembangkan dan meningkatkan standard inovasi produk wisata kuliner dan

belanja

2.3 TUJUAN

Tujuan pengembangan wisata kuliner dan belanja di Palembang adalah sebagai berikut.

Page 17: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

15

a. Meningkatnya jumlah wisatawan yang memiliki motivasi wisata kuliner dan belanja

b. Meningkatnya posisi daya saing wisata kuliner dan belanja

c. Meningkatnya kualitas produk wisata kuliner dan belanja

d. Terpeliharanya kuliner tradisional & produk lokal

e. Meningkatnya kualitas SDM pelayanan dan pengelolaan usaha wisata kuliner dan

belanja

f. Meningkatnya sinergi dan partisipasi stakeholders dalam mengembangkan wisata

kuliner dan belanja

Dengan tujuan diatas maka target wisata kuliner dan belanja akan mampu

mendatangkan jumlah wisatawan total sebanyak 2,5 juta orang pada tahun 2019

dengan kontribusi daya tarik kuliner berjumlah lebih dari 1,5 juta wisatawan. Capain

jumlah wisatawan sampai dengan 2017 disajikan pada tabel berikut.

Gambar 2.1 Capaian Target Jumlah Kunjungan Wisatawan di Palembang

Dengan fakta diatas maka, data diprediksi jumlah wisatawan yang berkunjung ke

Palembang pada 2020 adalah 2.374.000 wisnus dan 15.646 wisman. Perkembangan ini

harus diantisipasi dengan baik oleh Kota Palembang termasuk didalamnya penyediaan

kuliner baik sebagai konsumsi maupun untuk souvenir.

2.4 KONSEP PENGEMBANGAN

Konsep pengembangan Palembang sebagai destinasi wisata kuliner mengacu pada

RIPPDA Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2008 dan Renstra Pembangunan Provinsi

Sumatera Selatan sebagai berikut.

Page 18: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

16

2.4.1 Visi Pembangunan Pariwisata Sumatera Selatan “Sumatera Selatan sebagai

Silang Budaya Indonesia”

Dalam visi tersebut tercermin suatu makna bahwa di Provinsi Sumatera Selatan terdiri

dari berbagai suku dan budaya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

perwujudan budaya beragam suku bangsa tersebut tercemin di dalam masyarakat

Sumatera Selatan dan hidup berdampingan secara damai dalam suatu wilayah Provinsi

Sumatera Selatan. Dinamika dan beragam budaya yang ada diharapkan dalam

menciptakan kesejahteraan masyarakat.

2.4.2 Misi Pembangunan Sumatera Selatan

Misi pembangunan pariwisata Sumatera Selatan adalah sebagai berikut.

a. Meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah kearah realitas kepemerintahan yang

baik untuk memacu kerjasama dan tanggung jawab bersama antara pemerintah,

masyarakat, dan dunia usaha.

b. Mengoptimalkan pendayagunaan potensi berbagai semberdaya secara

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan guna meningkatkan daya saing

Sumatera Selatan terhadap pasar regional, nasional, dan internasional.

c. Meningkatkan kemandirian kabupaten/kota melalui penguatan kemampuan

pembiayaan dalam rangka penyelenggaraan otonomi yang luas, nyata, dan

bertanggung jawab.

Misi pembangunan Sumatera Selatan di atas menjadi pertimbangan dalam menyusun

misi kepariwisataan dengan memperhatikan visi kepariwisataan dan potensi serta

permasalahan kepariwisataan yang ada. Adapun misi kepariwisataan Provinsi

Sumatera Selatan adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan dan menjaga kelestarian budayaa masyarakat Sumatera Selatan

yang beragam unuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

b. Meningkatkan kontribusi sektor pariwisata bagi peningkatan kesejahteraan

bersama terutama peningkatan pendapatan bagi masyarakat golongan ekonomi

menengah ke bawah dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

c. Menempatkan Sumatera Selatan sebagai daerah tujuan wisata nasional dan

internasional dengan orientasi pengembangan kearah Pariwisata Budaya dan

Pariwisata Konvensi (MICE), serta menempatkan jenis pariwisata yang lain sebagai

pendamping, berdasarkan keseimbangan antara permintaan dengan potensi yang

tersedia.

Page 19: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

17

d. Mempertinggi tingkat profesionalitas pelayanan pariwisata melalui peningkatan

kualitas kelembagaan, manajemen dan sumber daya manusia (SDM).

e. Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat Sumatera Selatan

terutama yang bergerak di bidang pariwisata terhadap peran penting pariwisata

dalam peningkatan kualitas kehidupan bangsa dalam memasuki era globalisasi.

f. Meningkatkan kualitas produk terutama produk wisata unggulan, sumber daya

pariwisata dan lingkungan berdasarkan asas kesinambungan dan apresiasi norma

dan nilai-nilai yang berlaku.

g. Menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia dan antara manusia dengan

lingkungannya dalam peningkatan kualitas sumber daya pariwisata.

2.4.3 Rencana Strategis Pengembangan

Prioritas pembangunan pariwisata Sumatera Selatan menurut Renstra adalah sebgai

berikut:

2.4.3.1 Objek Daya Tarik Wisata

Peningkatan kualitas objek/daya tarik wisata yang telah ada dan diperkirakan laku

dijual ke pasar wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan

nusantara. Pengembangan ODTW dapat dimulai dari potensi yang selama ini

menonjol di Palembang yaitu wisata sungai khususnya Sungai Musi.

Penciptaan objek dan daya tarik wisata baru yang mampu memfasilitasi Palembang

sebagai wisata MICE.

2.4.3.2 Rencana Pengembangan Hotel dan Akomodasi

Peningkatan kualitas pelayanan hotel bintang III ke bawah dan hotel melati secara

profesional kepariwisataan, termasuk peningkatan hotel kelas non-classified dan

pondok wisata/home stay.

Penambahan jumlah kamar hotel maksimal sebanyak 3.526 kamar hotel sampai

dengan tahun 2018.

Penataan ruang kawasan pengembangan Hotel, khususnya kawasan Hotel Melati

dan Pondok Wisata/home stay.

Page 20: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

18

2.4.3.3 Rencana Pengembangan Restoran/Rumah Makan

Pengembangan Rumah Makan/Restoran ditekankan pada pengembangan kualitas

dari pada kuantitas.

Pengembangan jumlah rumah makan yang diperlukan didasarkan pada patokan

sebagai berikut, melalui penambahan/peningkatan kursi sebanyak 6.563 kursi atau

setara dengan 110 rumah makan/restoran dengan asumsi tiap restoran terdiri dari

60 kursi pada Tahun 2018/ Jumlah tersebut dapat dijabarkan menjadi 6 Rumah

Makan/Restoran per tahun sampai dengan 10 Tahun ke depan.

Lokasi Restoran perlu disebarkan/didistribusikan untuk mengurangi tingkat

kepadatan kegiatan yang berakibat pada menurunnya kualitas kenyamanan wisata.

Standarisasi pelayanan rumah makan dan penentuan standar pelayanan minimum

untuk wisatawan.

2.4.3.4 Rencana Pengembangan Biro Perjalanan Wisata/Umum

Meningkatkan target jumlah wisatawan yang diharapkan dapat dilayani oleh BPW.

Meningkatkan jumlah BPW.

Meningkatkan kinerja BPW kearah lebih professional, memperluas jaringan bisnis

ke berbagai pasar wisata di luar negeri, serta meningkatkan kerjasam professional

dengan pelaku iindustri pariwisata yang lain.

2.4.3.5 Rencana Pengembangan Prasarana dan Sarana Komunikasi

Meningkatkan kinerja pelayanan komunikasi tidak saja untuk kebutuhan

pariwisata, tetapi juga untuk kebutuhan kegiatan yang lain.

Peningkatan kebutuhan jumlah prasarana/sarana komunikasi khusus pariwisata.

Mengorientasikan pengembangan untuk kebutuhan system informasi pariwisata,

baik melalui media cetak maupun elektronik.

Meningkatkan jaringan internet di sepanjang jalur wisata, DTW maupun di pusat

kegiatan wisata lainnya baik (fixed maupun wireless).

2.4.3.6 Rencana Pengembangan Galeri Seni dan Toko Cinderamata

Meningkatkan kinerja galeri seni dan toko cinderamata secara lebih merata.

Pengembangan jumlah galeri seni dan toko cinderamata.

Meningkatkan koordinasi dan kerjasama yang baik dan kondusif antar pengusaha

Galeri Seni/Toko Cinderamata dan dengan komponen pelaku industri pariwisata.

Page 21: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

19

2.4.3.7 Rencana pengembangan Sarana Penunjang Keamanan

Pendidikan/kursus/pembinaan/koordinasi mobilisasi wawasan dan keterampilan

pengendalian, penanganan, pengetasan keamanan lingkungan kota/ODTW kepada

para perilaku pariwisata, pramuwisata, sopir taxi, sopir bus umum, pengemudi

becak dan andong, operator wisata, tukang perahu, dan masyarakat umum.

Pengembangan kinerja petugas kepolisian dan penampilan agar lebih terampil,

mencegah keamanan, melayani, ramah, dan berkendara dengan citra wisata bukan

militer.

2.4.3.8 Rencana Pengembangan Aksesibilitas

Angkutan Udara. Pengembangan transportasi udara diarahkan untuk

meningkatkan frekuensi dan kapasitas dari Bandar udara yang ada pada saat ini.

Angkutan Kereta Api. Rencana pengembangan angkutan kereta api diarahkan pada

peningkatan tingkat pelayanan angkutan, baik kelas ekonomi dan terlebih kelas

bisnis dan eksekutif.

Angkutan Bus Wisata dan Rute Bus Wisata. Angkutan bus wisata direncanakan

untuk dapat didorong memanfaatkan lokasi parkir yang disediakan untuk mereka.

Jenis bus wisata perlu didorong untuk melakukan segmentasi dalam ukuran

kendaraan, sehingga keberadaan bus wisata, terutama yang berukuran besar tidak

memberikan gangguan lalulintas bagi pengguna jalan lain, terutama periode sibuk.

Bus Wisata sebenarnya dapat pula berwujud angkutan wisata berciri khusus,

apalagi dapat disediakan angkutan khusus wisata sejenis “amphibi” yang dapat

melayani city tour di darat maupun melintasi sungai Musi.

Angkutan Bus Kota dan Taksi. Angkutan bus Kota Perlu direncanakan untuk

mengakomodasi objek wisata sebagai salah satu kriteria dalam penentuan rute

angkutan. Dengan demikian, wisatawan dapat menggunakan angkutan umum

untuk mencapai ODTW. Taksi perlu dikembangkan agar memberikan standar

pelayanan yang memadai terutama bagi pengunjung

Angkutan Sewa/Charter. Regulasi bagi angkutan sewa perlu dibuat agar dapat

diperoleh standar pelayanan yang memungkinkan penggunan mengetahui hak-

haknya dan penyedia jasa angkutan sewa mengetahui kebutuhan pelayanan yang

harus diberikan.

Angkutan Lokal. Angkutan lokal perlu didorong melalui regulasi, baik dalam

regulasi usaha maupun dalam pengaturan lalu lintas yang memungkinkan

kelompok angkutan ini tetap lestari.

Page 22: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

20

Fasilitas Pejalan Kaki. Sebagai komponen wisata yang sangat penting dalam

meningkatkan keberlanjutan ODTW, fasilitas pejalan kaki pada ODTW maupun

pada lokasi-lokasi lain dengan mendasarkan pada konsep bahwa fasilitas pejalan

kaki adalah komponen atraksi, bukan komponen yang membebani pengguna

fasilitas.

Fasilitas Parkir dan Terminal. Lokasi dan fasilitas parkir untuk angkutan wisata

harus direncanakan dengan melihat kompromi antara jarak pencapaian, serta

aktivitas lokasi dan ODTW apabila lokasi parkir terlalu dekat.

Sistem Informasi Transportasi. Sistem informasi transportasi merupakan rencana

yang paling utama dalam penyediaan aksesibilitas bagi wisatawan, baik

mancanegara maupun nusantara.

2.4.3.9 Pengembangan Pola Wisata

Penyelidikan untuk mengetahui keterkaitan perguruan tinggi atau lembaga

pendidikan serta korporasi dengan penyelenggaraan kegiatan seminar, pertemuan,

konferensi secara kuantitatif; jumlah peserta, jenis kegiatan, aktivitas samping

(social event), waktu penyelenggaraan dan lama waktu.

Pengembangan sumber daya manusia dalam pengelolaan wisata konvensi

2.4.3.10 Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia

Penyebarluasan secara sistematis pengertian pariwisata berikut komponen terkait,

dan konsep pengembangan pariwisata

Menciptakan kesempatan dan menyelenggarakan pendidikan formal dengan gelas

dan pendidikan non formal mengenai segala aspek dan komponen pariwisata

Menciptakan kesempatan pendidikan pariwisata.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan pengayaan ketrampilan.

2.4.3.11 Rencana Strategis Pengembangan Kunjungan Wisatawan

Peningkatan kualitas objek daya/tarik wisata.

Pengembangan wisata budaya dan konvensi yang lebih berkualitas dan mencakup

segmen pasar yang lebih luas.

Mengembangkan ragam kegiatan MICE secara Inovatif.

Pengembangan dan memelihara repeater tourist dengan menciptakan tingkat

kepuasan wisatawan.

Page 23: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

21

Pengembangan kawasan wisata buatan/resort penunjang kegiatan wisata berbasis

MICE.

2.4.3.12 Rencana Strategis Pengembangan Pola Pergerakan Wisata

Pembuatan jalur wisata yang lebih berorientasi pada integrasi antar objek/daya

tarik wisata dalam rangka peningkatan kunjungan dan lama tinggal.

Penciptaan diversifikasi objek/daya tarik wisata sebagai bagian dari pengembangan

jalur wisata.

Pembuatan rest area pada jalur perjalanan yang panjang dan memerlukan waktu

lama.

2.4.3.13 Rencana Strategis Pengembangan Pasar Wisata

Pasar wisata budaya (Mancanegara/Internasional) potensial yang menjadi target

pariwisata seperti Singapura, Malaysia, Brunei, dll.

Pasar wisata budaya (nusantara/nasional) potensial

Pasar wisata Konvensi (Mancanegara/Internasional) potensial

Pasar wisata Kovensi (Nusantara/Nasional) potensial

Pasar wisata nasional yang dapat diraih sebagai prioritas selanjutnya adalah

wisatawan pelajar dan mahasiswa.

Pengembangan limpahan wisatawan asing yang sedang dan sudah mengunjungi

Negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Page 24: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

22

BAB 3 IMPLEMENTASI STRATEGI

3.1 STRATEGI

Strategi pengembangan Kota Palembang mengikuti arahan kebijakan yang ada

diatasnya. Dalam rencana induk pengembangan pariwisata provinsi Sumatera Selatan.

Provinsi Sumatera Selatan membagi Wilayah Pengembangan Pariwisata (WPP) dalam 7

(tujuh) WPP dengan WPP 1 Kota Palembang. Wilayah pengembangan Pariwisata

(WPP) 1 meliputi Kota Palembang, sebagian wilayah Kabupaten Banyuasin kurang lebih

sampai Pangkalan Balai, sebagian Wilayah Kabupaten Muara Enim dan sebagian

wilayah Kabupaen Ogan Komering Ilir. Dalam WPP ini terdapat 44 ODTW dengan pusat

WPP di Kota Palembang.

Berdasarkan kepada Rencana Strategis yang ada maka pembangunan pariwisata

dilakukan dengan menyusun perencaannya. Perencanaan yang komprehensif dan

terpadu, yang di dalamnya terdapat program, pentahapan, pendanaan, pelaksanaan

dan lembaga terkait.

3.1.1 Pemerintah Pusat

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Saat ini

Kementerian Pariwisata) berperan dalam langkah-langkah sebagai berikut:

a. Penyusunan Strategi Nasional Pembangunan Industri Pariwisata.

b. Pengembangan Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional dan Jaringannya.

c. Pemantapan Strategi dan Kebijakan Pembangunan Pariwisata yang berkelanjutan,

integrated, berwawasan lingkungan, berbasis masyarakat, berbasis seni budaya,

alam dan kualitas produk pariwisata serta peningkatan diversifikasi.

d. Pengembangan dan pemantapan strategi pemasaran dan promosi Pariwisata

Nasional berdasarkan analisa pasar dan pengembangan lembaga riset serta

menciptakan iklim usaha yang kondusif.

e. Pengembangan profesionalisme SDM Pariwisata,

f. Penyusunan perundangan, peraturan, pedoman, standarisasi, norma dan etika.

g. Sosialisasi (Perundangan, peraturan, pedoman, standarisasi, Norma dan etika)

pembuatan slogan, dan himbuan pelaksanaan Sapta Pesona.

h. Pengembangan jaringan antar lembaga, antar wilayah, antar Negara, antar pelaku

pariwisata.

Page 25: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

23

3.1.2 Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan

Dinas terkait lainnya berperan dalam langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyiapkan strategi dan kebijakan pembangunan industri pariwisata Provinsi yang

berkelanjutan, integrated, berwawasan lingkungan, berbasis masyarakat,

menciptakan lapangan kerja, pro gender, berbasis seni, budaya, alam dengan

peningkatan diversifikasi yang kreatif serta kualitas produk pariwisata.

b. Pengembangan dan pemantapan strategi pemasaran serta promosi destinasi

berdasarkan analisa pasar serta menciptakan iklim usaha yang kondusif. Kualitas

dan efektifitas pemasaran tergantung pada:

Kualitas analisa pasar;

Kualitas media promosi;

Kualitas bahan promosi;

Kualitas strategi promosi;

Kemampuan, etika dan profesionalisme SDM Pemasaran dan promosi.

c. Peningkatan kualitas dan kekuatan daya saing destinasi dengan mengingat

kapasitas, daya dukung dan kemampuan maksimalnya.

d. Peningkatan kualitas dan strategi jejaring, kerjasama dan kemitraan yang

berasaskan saling menguntungkan antar Provinsi, antar Provinsi dengan

Kabupaten/Kota, antar wilayah pengembangan pariwisata dan antar

pelaku/masyarakat serta antar sektor pendidikan, perusahaan, kebudayaan, dan

perdagangan.

e. Pemantapan instrument regulasi dan kebijakan provinsi di bidang Pariwisata serta

tindak implementasinya.

f. Pengembangan jaringan sistim informasi pariwisata Provinsi berdasarkan

pemanfaatan teknologi dan berbasis sistim pendataan yang akurat dan selalu

diperbaharui. (up date).

g. Peningkatan dan Pengembangan infrastruktur, sarana, prasarana dan jaringan

utilitas antar Kabupaten/Kota yang berkualitas.

h. Mendorong peningkatan kualitas aksesibilitas luar objek antar Kabupaten/Kota

(Terjangkau, lancar, memadai, murah, onformatif dan variatif jenisnya).

i. Peningkatan kualitas SDM (Profesional, etika, trust, kemampuan produsen).

Page 26: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

24

j. Peningkatan kualitas manajemen/kelembagaan/pengelolaan (pemberdayaan) dan

fasilitasi. Pemberdayaan Masyarakat merupakan sebuah upaya untuk mengikut

sertakan peran masyarakat dalam industri pariwisata.

k. Pengembangan inovasi (penelitian, riset, kajian dan terobosan) dan kemasan (unik

kreatif, variatif, pemanfaatan teknologi) untuk meningkatkan daya tarik produk dan

destinasi.

l. Mendorong peningkatan kualitas kesehatan dalam destinasi (lingkungan,

masyarakat, makanan) dan tindak keselamatan.

m. Memfasilitasi penyelenggaraan event-event kepariwisataan atau menunjang

program kepariwisataan (pertunjukan, olahraga, pameran kerjasama) yang bertaraf

internasional, nasional, dan tingkat Provinsi.

n. Melaksanakan, mensosialisasikan program-program pusat.

o. Memberikan fasilitasi terhadap program Kabupaten/Kota yang

p. strategis, lintas Kabupaten/Kota.

3.1.3 Pemerintah Kota Palembang

Pemerintah Kabupaten/Kota melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten/Kota berperan dalam langkah-langkah sebagai berikut:

a. Peningkatan kualitas objek wisata (alam, budaya, buatan/minat khusus).

b. Pengembangan fasilitas pendukung (hotel, restoran, dll).

c. Peningkatan pemanfaatan unsur-unsur keunikan lokal sebagai daya tarik wisata.

d. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur dan jaringan utilitas di dalam

objek dan lingkungannya.

e. Kualitas jejaring, kemitraan, dan kerjasama kepariwisataan, 6) Kualitas SDM

(professional, etika, trust, produsen) kepariwisataan.

f. Kualitas manajemen/kelembagaan/pengelolaan daya tarik wisata.

g. Kualitas inovasi dan kemasan lingkungan objek wisata,

h. Kualitas kesehatan lingkungan objek wisata.

i. Melaksanakan, mensosialisasikan program-program pusat dan Provinsi.

j. Ketersediaan anggaran daerah.

Page 27: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

25

Tabel 3.1 Daya Tarik Wisata di Palembang dan sekitarnya

Page 28: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

26

Page 29: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

27

3.2 IMPLEMENTASI STRATEGI

Implementasi strategi pengembangan Palembang sebagai destinasi pariwisata adalah sebagai berikut:

a. Melanjutkan program Visit Musi berupa penambahan even dengan inovatif dan

alternatif.

b. Membangun fasilitas untuk mendukung wisata berbasis MICE seperti penyediaan

gedung pertemuan/konvensi, gedung pameran, dan fasilitas lainnya.

c. Pelatihan capacity building bagi SDM pariwisata terutama kegiatan pendukung

berbasis MICE.

d. Menjaga dan meningkatkan ODTW di Palembang yang menjadi unggulan

kepariwisataan Sumatera Selatan:

Sungai Musi;

Benteng Kuto Besak;

Jembatan Ampera;

Hutan Punti Kayu;

Kampung Kapiten Kelurahan 7 Ulu;

Masjid Agung;

Kelenteng 9 Ulu;

Museum Balaputera Dewa;

Pulo Kemaro;

Pusat Kerajinan Songket 32 Ilir; dan

Rumah Rakit/Rumah Panggung.

e. Perencanaan Kawasan Wisata/Resort terutama Kawasan Terintegrasi untuk

pelatihan outbond untuk mendukung MICE.

f. Perencanaan dan pembangunan wisata buatan untuk mendukung MICE.

g. Menyiapkan Palembang menjadi Pusat WPP-1

h. Memperbaiki dan memelihara infrastruktur aksesibilitas yang ada.

Page 30: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

28

i. Memberdayakan masyarakat terutama dalam meningkatkan produk industri

rumah tangga pendukung oleh-oleh seperti kerupuk, pempek, kain songket, dll.

Dari sejumlah perencanaan yang akan diimplementasikan diatas, Palembang telah

mengimpementasikan beberapa kegiatan sebagai berikut:

3.2.1 Penataan 16 Ilir

Penataan 16 Ilir dilakukan dengan tujuan untuk,

a. Menciptakan kawasan yang mempunyai aktivitas siang dan malam.

b. Meningkatkan fungsi kawasan sesuai dengan fungsinya dan mendukung kawasan

wisata Benteng Kuto Besak, dan terpadu dengan Pedestrian Jalan Sudirman dan

Tepian Sungai Musi.

c. Menciptakan tema baru di kawasan tersebut, terutama pada malam hari

Gambar 3.1 Penataan Kawasan 16 Ilir Palembang

Rencana kegiatan Penataan 16 Ilir yang dilakukan meliputi:

a. Pembuatan street food/shopping di Lorong Basah

b. Penataan kawasan Jalan Rustam Efendi dan Jalan Beringin Janggut

c. Pembuatan turap di tepi Sungai Musi dari Pasar 16 Ilir sampai dengan Sungai

Bendung

Page 31: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

29

Gambar 3.2 Penataan Kawasan 16 Ilir Palembang

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa kondisi eksisting Kawasan 16 Ilir Palembang

adalah gambar di sebelah kiri, sedangkan hasil yang akan diperoleh adalah gambar

kanan. Tanda panah menunjukkan proses yang ditempuh untuk melakukan penataan

tersebut. Untuk mensukseskan penataan yang ada, Pemkot Kota Palembang telah

mempersiapkan berbagai dokumen perencanaan yaitu:

a. DED Penataan Jalan Rustam Effendi (2015)

b. DED Penataan Jalan Beringin Janggut (2015)

c. RTBL Tepian Sungai Musi (2014)

d. RTBL Kawasan Pusaka (2014)

Dengan persiapan tersebut maka pada akhir 2018 kawasan 16 Ilir Palembang telah

berubah menjadi sentra kuliner di kota Palembang.

3.2.2 Penataan Pasar Sekanak

Kawasan ini direncanakan akan ditata menjadi Pasar Wisata Terpadu di SIkanak.

Pemkot Palembang akan menjadikan Pasar Sekanak menjadi obyek wisata baru di

tepian Sungai Musi. Rencana strategis untuk revitalisasi kawasan tepian Sungai Musi

khususnya di Plaza sampai ke Pasar Sekanak sedang disiapkan untuk implementasi

penataan pasar. Konsep pasar tersebut akan menjadi semi modern atau kombinasi

pasar modern dan tradisonal. Dengan penataan yang menarik dan fasilitas pendukung

memadai menjadi obyek wisata andalan tepian Sungai Musi. Pasar Sekanak dinilai

sangat strategis untuk menjadi obyek wisata andalan yang khas meskipun kini

kondisinya kumuh tanpa penataan baik.

Page 32: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

30

Dinas Tata Kota Palembang menyiapkan 30 unit kios yang akan menjadi lokasi tempat

bertemu pembeli dan penjual di area tersebut. Fasilitas pendukung lainnya, restoran di

tepi sungai juga akan dioptimalkan sehingga menambah daya tarik obyek wisata itu.

Isnaini menambahkan, di pasar tersebut juga akan disiapkan area pementasan seni dan

budaya yang secara rutin digelar berbagai penampilan baik tarian maupun teater.

Guna mewujudkan obyek wisata tersebut dibutuhkan sedikitnya investasi sekitar Rp 50

miliar yang ditargetkan berasal dari investasi pengusaha lokal.

Gambar 3.3 Gambar Penataan Pasar Sekanak, Palembang

Page 33: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

31

BAB 5 PROGRAM PRIORITAS

5.1 RENCANA AKSI

Rencana aksi yang akan dilakukan Pemkot Palembang dalam pelaksanaan strategi

adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1 Rencana Aksi Pelaksanaan Strategi Pengembangan Kota Palembang sebagai Destinasi

Wisata Kuliner

Sumber: LAKIP, 2017

Aksi yang akan dilakukan meliputi pengembangan industri pengolahan berbasis

produk makanan olehan dan penembangan pariwisata berstandar naional dan

internasional. Dengan aksi tersebut maka pada 2020 terjadi akselerasi perubahan

kunjungan wisatawan dan lama tinggal sebagai berikut:

Tabel 5.2 Prediksi Perkembangan Jumlah Wisatawan yang berkunjung ke Palembang pada

2020

Jenis Wisatawan

2017 2020

Jumlah (orang) Rata-rata Lama Tinggal (hari)

Jumlah (orang) Rata-rata Lama Tinggal (hari)

Wisatawan Nusantara 1.896.110 3 2374136 3

Wisatawan Mancanegara 10.683 3 15.646 3

Sumber: LAKIP, 2017

Page 34: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

32

5.2 QUICK WIN

Misi keenam dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Palembang Tahun 2013-2018, yaitu ”Melanjutkan pembangunan Kota Palembang

yang elok sebagai Kota Metropolitan bertaraf Internasional, beradat, dan sejahtera”

dan juga untuk mencapai tujuan: ”Mewujudkan pelestarian budaya dan

kepariwisataan”. Sasaran ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota

Palembang dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 302%. Ada dua indikator

kinerja untuk mengukur sasaran meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan

mancanegara sebagaimana tersaji pada tabel dibawah ini:

Faktor-faktor yang ditengarai mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran terebut

adalah :

a. Tersedianya fasilitas penginapan yang baik seperti hotel bintang 3 (tiga) sampai

bintang 5 (lima) yang memudahkan wisatawan memilih.

b. Efektifitas kalender kegiatan wisata utama di Kota Palembang seperti kegiatan

Palembang Bingen, Festival Kerakyatan HUT Kota Palembang dan HUT

Kemerdekaan RI, event Musi Triboaton serta event rutin setiap weekend yakni

Pedestrian Sudirman Walk yang didukung juga berbagai kegiatan Meeting Insentif

Conference Exhibition (MICE) di Kota Palembang.

c. Tersedianya destinasi wisata yang cukup nyaman, kondusif serta tersedianya

fasilitas utama dan pelayanan-pelayanan pendukung seperti infrasruktur dan

amenitas di Kota Palembang.

d. Terlaksananya program pemasaran wisata melalui kegiatan promosi pariwisata

baik melalui media elektronik maupun visual serta expo atau pameran yang

ditunjang dengan terbentuknya konsorsium paket wisata Palembang Asik Tahun

Page 35: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

33

2017 dengan harga paket terjangkau dan berkualitas untuk mengakomodir

wisatawan berkunjung ke Kota Palembang.

e. Adanya sumber daya manusia yang profesional dibidang kepariwisataan.

f. Ketersediaan tempat wisata yang presentatif, antara lain :

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II)

Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera)

Panggung bawah Jembatan Ampera

Pelataran BKB

Kampung Al Munawar

Kampung Kapitan

Kelenteng Dewi Kwan Im 10 Ulu

Pedestrian Sudirman/Trotoar hias Jln. Jendral Sudirman.

Tugu Belido di Plaza BKB

Al-qur’an raksasa Al Akbar di Gandus

Pulau Kemaro

Pusat Kerajinan Tuan Kentang

Makam Raja Kawah Tekurep dan Ki Gede Ing Suro

Palembang Bird Park Jakabaring.

g. Banyaknya event nasional dan internasional yabg diadakan di Kota Palembang,

event yang dilaksanakan juga sudah mulai rutin dan terjadwal sehingga

memudahkan wisatawan untuk melihat atraksi seni budaya.

h. Namun, masih belum banyak promosi di media sosial, media cetak dan media

elekronik tentang event nasional dan internasional yang diadakan di Kota

Palembang.

i. Permasalahan yang masih dihadapi oleh Pemerintah Kota Palembang adalah masih

kurangnya sumber daya manusia di bidang pariwisata khususnya pemandu wisata

yang bersertifikasi.

Berdasar temuan dan analisis diatas, maka rancangan quick win yang akan dilakukan

oleh Pemkot Palembang adalah :

Solusi/Upaya yang telah dilakukan:

a. Memperbanyak kalender Event di Kota Palembang dengan menambah event yang

diperlukan di Kota Palembang seperti Peringatan Hari Wisata Sedunia yang terdiri

dari beberapa kegiatan seperti pameran, penampilan seni budaya, wisata sungai

Page 36: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

34

(pasar terapung, parade perahu hias, lomba bidar,biduk, jet ski, banana boat) serta

event yang sesuai karakter Wisatawan Mancanegara (Wisman)/ Wisatawan

Nusantara (Wisnu)

b. Memperbaiki dan mengembangkan destinasi wisata melaui pembangunan fasilitas-

fasilitas dan penambahan daya tarik wisata di Kota Palembang khususnya di tepian

Sungai Musi.

c. Melakukan publikasi kepariwisataan melalui media elektronik, (visual melalui

televisi, video, media cetak, direct promotion (promosi langsung ke seluruh Provinsi

di Indonesia) dan mengikuti expo/ pameran serta kegiatan Famtrip.

d. Mengadakan Bimbingan dan Pelatihan di bidang kepariwisataan.

e. Agar arah pembangunan Kota Palembang lebih mengarah ke sektor Pariwisata,

saat ini telah saling bekerjasama dengan pihak-pihak OPD terkait seperti Bappeda,

PU, dan OPD lainnya sehingga mulai Tahun 2018 diharapkan agar lebih membantu

dengan menganggarkan perencanaan dan pembangunan destinasi pariwisata

prioritas utama agar dapat meningkatkan fasilitas dan atraksi disetiap destinasi

sehingga bestandar global dan dapat diterima wisatawan dalam dan luar negeri.

f. Kemudian agar dapat dibantu pihak swasta, maka peranan forum CSR Kota

Palembang sangat penting dalam menarik minat swasta memberikan bantuan

melalui saluran CSR sektor pariwisata dengan mekanisme sesederhana mungkin

dan tidak berbelit-belit namun secara aturan tetap berlaku.

g. Agar menarik investor di industri pariwisata saat ini telah dilakukan peranan

Pemerintah Kota sebagai start awal mendatangkan wisatawan karena pihak

indusrti akan masuk berinvestasi apabila iklim indusrti pariwisata di Palembang

semakin menarik serta menjanjikan.

h. Saat ini juga telah direncanakan kegiatan sosialisasi agar industri pariwisata

Palembang mau mensertifikasi usaha pariwisatanya dan harus terus dipandu dan

dijauhkan dari kesulitan dalam proses sertifikasi bahkan apabila memungkinkan

dibuat program sertifikasi massal usaha pariwisata di Palembang sehingga tercapai

kebutuhan untuk dapat menstandarisasi secara global usaha pariwisata di

Palembang.

i. Hingga saat ini beberapa event sudah dilaksanakan rutin setiap minggu dan

terjadwal baik oleh Pemerintah Palembang maupun pihak swasta, serta harus

menargetkan pengunjung dari dalam dan luar negeri baik yang sedang menginap

dihotel maupun yang tertarik menonton event atraksi wisata di Palembang.

Page 37: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

35

j. Upaya lainnya adalah dengan membuat jaringan promosi yang tepat agar event-

event yang telah disiapkan dapat disebarluaskan secara cepat dan berkelanjutan

sehingga dapat mendatangkan wisatawan.

k. Dalam bidang peningkatan SDM Pemerintah Kota Palembang juga akan membantu

mensertifikasi pekerja indusrti pariwisata Palembang baik dalam bentuk subsidi

atau bantuan kepada pekerja pariwisata Palembang sehingga dapat memenuhi

kriteria standard global dunia.

l. Saat ini sedang disusun strategi promo expo dalam dan luar negeri yang terencana

serta dipersiapkan dengan baik dan diperlukan lebih banyak expo promosi

destinasi pariwisata Palembang ke beberapa kota wisata yang telah memiliki direct

flight dan berpotensi mendatangkan wisatawan ke Palembang yang mana setiap

expo dilakukan haruslah berkonsep selling package agar terjadi transaksi paket

wisata yang membawa wisatawan ke Palembang pada saat expo belangsung.

m. Selain itu bahan promosi destinasi dan atraksi juga akan ditingkatkan quantity

jumlahnya agar signifikan membantu wisatawan mengetahui informasi pariwisata

Palembang baik yang telah datang dibandara maupun yang berminat datang ke

Palembang.

n. Promosi media luar ruang perlu dimulai dari sekarang khususnya media billboard

dan baliho di beberapa kota wisata di Indonesia selama 1 tahun seperti di bandara

Soekarno Hatta Jakarta, bandara Ngurah Rai Bali, bandara Adi Sucipto Jogjakarta,

bandara Kualanamu Medan, bandara Juanda Surabaya dan bandara Husin

Sastranegara Bandung.

o. Tahun ini juga aka ada kegiatan famtrip wisata pengenalan yang rutin dan

terencana mengundang travel agent, media cetak elektronik dalam dan luar negeri

agar meliput destinasi dan atraksi wisata serta harus membantu selling package

menjual paket wisata Palembang ke masing-masing kota wisata di Indonesia dan

luar negeri khususnya di 3 Negara pemasok wisman ke Palembang (Malaysia,

Singapore, China).

p. Perlu panduan dan kegiatan sosialisasi serta sertifikasi hasil usaha merchandise

souvenir agar dapat berstandar global tentunya mesti berkaitan dengan usaha agar

dapat bertahan dalam usahanya terus berkembang maju.

Page 38: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

36

Page 39: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

37

REFERENSI

Ardhan, T., & Ariasitha, P. G. (2014). Arahan Pengembangan Palembang sebagai Kota Pusaka. Jurnal Teknik Pomits vol 2 no 1, 1-6.

Palembang, D. (2015). Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan. Palembang: Dinpar Palembang.

Palembang, P. K. (2017). LAKIP Pemkot Kota Palembang. Palembang: Pemkot Palembang.

Pariwisata, K. (2017). Penyusunan Rencana Induk dan Rencana Detil KSPN Palembang. Jakarta: Kementerian Pariwisata .

Page 40: KEMENTERIAN PARIWISATA · BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA ... bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota

38

LAMPIRAN