KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

48
KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 34 MAKASSAR SKRIPSI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Faramitha Almamitha 105410 0322 10 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Transcript of KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

Page 1: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH

PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 34 MAKASSAR

SKRIPSI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada

Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Faramitha Almamitha 105410 0322 10

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran A. Hasil Wawancara

Lampiran B. Dokumentasi

Lampiran C Permohonan Judul

Lampiran D. Persetujuan Judul

Lampiran E. Kartu Kontrol Proposal

Lampiran F. Berita Acara UJian Proposal

Lampiran G. Berita Acara Perbaikan Ujian Proposal

Lampiran H. Kartu Kontrol Skripsi

Lampiran I. Persuratan

LP3M (Lembaga Penelitian,Pengembangan dan Pegabdian

kepada Masyarakat).

BKPMD (Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah)

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Sekolah

Page 3: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

DOKUMENTASI

Page 4: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …
Page 5: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …
Page 6: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …
Page 7: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

RIWAYAT HIDUP

faramitha Almamitha, lahir di Ujung Pandang pada tanggal 20 Mei 1990,

penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, anak dari Ayahanda

Yari Mangey dan Ibunda Suarni Sampeako.

Penulis menamatkan pendidikan di SD Inpres Mangga 3 pada tahun 2003,

pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di SMPN 34 Makassar dan

tamat pada tahun 2006, melanjutkan pendidikan di SMA. Neg.18 Makassar tamat pada tahun

2009. Di tahun 2010 melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar pada

Program Studi Pendidikan Seni Rupa. Berkat lindungan Tuhan YME, dan iringan Do’a kedua

orang tua serta saudaraku, juga berkat bimbingan para dosen dan support dari teman-teman

seperjuangan, sehingga dalam mengikuti pendidikan di perguruan tinggi berhasil menyusun

skripsi yang berjudul: “Kemampuan Melukis dengan Menggunakan Media Gerabah Pada Siswa

kelas VII SMP Negeri 34 Makassar”.

Page 8: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diajarkan karena pemberian

pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi

melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar

tentang seni. : Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain (BSNP,

2006).

Salah satu tujuan pembelajaran seni budaya dan keterampilan adalah agar

peserta didik memiliki kemampuan menampilkan kreativitas melalui seni budaya

dan keterampilan. Pelaksanaan pendidikan seni budaya dan keterampilan di

sekolah umum terutama tingkat pendidikan lanjutan harus berdasarkan prinsip

bahwa pendidikan seni merupakan wahana bermuatan edukatif dan membangun

kreativitas siswa. Seni rupa dapat dibedakan menjadi seni rupa murni, seni kriya,

dan desain. (Sadiman, 1995: 30).

Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan

nilai estetika dari pada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis

merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis.

Kebanyakan pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya

yang ia hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam

lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi.

1

Page 9: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

2

Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang

menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup

mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki lukisan

yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak memperhatikan nilai

guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai

ekonomis tinggi.

Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam

media lukis (kanvas, kertas, dll) dengan menggunakan alat lukis seperti

cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang,

bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan

estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati

keindahannya. Menurut Nugiyono, (2015)

Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui

nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi

sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam upaya

merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya melalui karya lukisan.

Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk

kemudian dibakar untuk dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan

manusia. Gerabah sendiri digunakan sebagai peralatan rumah tangga. Istilah

gerabah biasanya untuk menunjukan barang pecah belah yang terbuat dari tanah

liat (Galaxy, 2011:18).

Adapun pembelajaran pendidikan seni rupa di SMP Negeri 34 Makassar

ini dilakukan secara tidak beraturan antara pembelajaran teori dengan praktik,

padahal seharusnya pembelajaran seni rupa ini dilakukan secara berimbang

sehingga hasilnya maksimal, karena siswa cenderung untuk sulit diatur.

Page 10: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

3

Selain itu pembelajaran seni rupa di SMP Negeri 34 Makassar, khususnya

pembelajaran melukis cat air diatas gerabah ini merupakan pembelajaran yang

belum pernah diajarkan kepada siswa dan merupakan hal baru bagi mereka.

Sehingga dengan adanya pembelajaran melukis cat air diatas gerabah ini

diharapkan siswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru dalam hal

melukis khususnya melukis cat air diatas gerabah.

Melalui pembelajaran pendidikan seni rupa, siswa dapat mengembangkan

rasa kebanggaan dalam menciptakan ungkapan pikiran dan perasaan. Namun, ada

juga siswa yang kurang memahami tentang pembelajaran pendidikan seni rupa ini,

sehingga beranggapan bahwa pembelajaran seharusnya diiringi dengan bakat. Jika

tidak berbakat, maka hasil yang diperoleh tidak akan bagus.

Jika berkarya seni lukis ini terus dilanjutkan tanpa adanya evaluasi

maupun pengukuran terhadap kemampuan peserta didik, tidak akan diketahui

sejauh mana keberhasilan pendidik dalam mengajar. Tidak akan pernah diketahui

apa yang menjadi inti persoalan dalam masalah-masalah yang selama ini terjadi.

Diharapkan bisa mengetahui faktor keberhasilan dan kegagalan peserta didik

dalam mengikuti pembelajaran. Inilah yang menggugah penulis untuk meneliti

tentang kemampuan melukis cat air diatas gerabah pada siswa kelas VII.a SMP

Negeri 34 Makassar, agar bisa dijadikan sebagai landasan evaluasi dari sisi

kelemahan yang dimiliki oleh sekolah sehingga upaya menunjang kemampuan

peserta didik dalam berkarya seni lukis dapat dipenuhi.

B. Rumusan Masalah

Page 11: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

4

Untuk terarahnya penelitian ini rumusan masalahnya adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana kemampuan melukis cat air di atas gerabah pada siswa kelas

VII SMP Negeri 34 Makassar?

2. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam proses

melukis cat air di atas gerabah pada siswa kelas VII SMP Negeri 34

Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang jelas mengenai:

1. Sejauh mana kemampuan melukis dengan mengguanakan media

gerabah pada siswa kelas VII SMP Negeri 34 Makassar.?

2. Dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam proses

melukis dengan menggunakan media gerabah pada siswa kelas VII

SMP Negeri 34 Makassar.?

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara akademik

1. Menjadi masukan bagi sekolah dalam upaya peningkatan kualitas

pengetahuan dan keterampilan peserta didik terutama dalam kegiatan

melukis cat air diata gerabah..

2. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dengan mengaplikasikan ilmu

yang telah diperoleh secara teori di lapangan

3. Bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai acuan terhadap

Page 12: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

5

pengembangan ataupun pembuatan dalam penelitian yang sama

2. Secara praktis

Dapat memberikan masukan dan informasi yang berarti bagi SMP Negeri 34

Makassar tentang kemampuan peserta didik kelas VII dalam menciptakan

seni lukis pada media gerabah.

3. Secara teoritis

Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu

seni lukis, khususnya yang terkait dengan kemampuan melukis pada gerabah.

Page 13: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

Pada bagian ini akan disajikan beberapa teori yang dijadikan sebagai

karangka acuan dalam penelitian ini. Teori yang dimaksud merupakan hasil kajian

pustaka yang dilakukan penulis dari berbagai sumber. Sebagai pedoman dalam

melaksanakan penelitian, ada beberapa teori yang akan dikemukakan di bawah ini

yang ada hubungannya dengan kemampuan peserta didik kelas VII.a dalam

menciptakan karya lukis cat air diatas gerabah.

1. Pengertian kemampuan

Ada beberapa komponen kemampuan yang tercakup dalam ilmu

pengetahuan, namun yang diuraikan adalah yang berkenaan dengan tulisan ini

yaitu :

a. Kemampuan pengetahuan

Menurut Tirtaraharja dalam Sukarman, (l99l: l5) ”mengetahui” didefinisikan

sebagai ”ingatan kembali terhadap materi/bahan yang telah dipelajari

sebelumnya”. Oleh Subiyanto dalam Sukarman, (1991: 16), dikemukakan bahwa

“ini bersangkutan dengan ingatan, ialah segala sesuatu yang terekam oleh otak

seseorang”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan merekam ialah

segala sesuatu yang diperoleh melalui hasil belajar, baik secara formal maupun

secara nonformal

6

Page 14: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

7

b. Kemampuan memahami

Tirtaraharja dalam Sukarman, (1991: 15) mendefenisikan “pemahaman”

sebagai “kemampuan menyerap arti dari materi/bahan yang telah dipelajari”.

Sementara itu Subiyanto dalam Sukarman, (1991) mengemukakan bahwa;

Ini bersangkutan dengan inti sari dari sesuatu, ialah sesuatu bentuk pengertian

atau pemahaman yang menyebabkan seseorang mengetahui apa yang sedang

dikomunikasikan, dan dapat mengkomunikasikan bahan atau ide yang

dikomunikasikan itu tanpa harus menghubungkan dengan bahan lain.

Jadi kemampuan memahami dimaksudkan sebagai kemampuan dalam

menyerap arti atau inti sari dan materi/bahan yang telah dipelajari agar lebih

mudah mengetahui sesuatu yang dikomunikasikan dan mampu

mengkomunikasikan sendiri.

2. Pengertian melukis

Menurut Nugiyono, (2015) melukis merupakan salah satu contoh seni rupa

murni dua dimensi yang mengutamakan nilai estetika dari pada nilai guna. Pada

umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan

ekspresi.

Melukis merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam

media lukis seperti kanvas, krtas dan lain-lain. Dengan menggunakan alat seperti

cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk,

volume, warna, tekstur dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka

terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya.

Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai

Page 15: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

8

estetika, yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi sebagai

media social melalui sebuah gambar dan ekspresi dalam upaya merespon berbagai

aspek yang ada di lingkungannya melalui karya lukisan.

Pengertian lain menyebutkan bahwa seni lukis adalah sebuah pengembangan

yang lebih utuh dan kompleks dari kegiatan menggambar. Kegiatan dalam seni

lukis adalah melukis yang diartikan sebagai suatu kegiatan mengolah medium dua

dimensi atau suatu permukaan objek tiga dimensi untuk memperoleh kesan

tertentu terhadap objek tersebut.

Jadi pengertian melukis adalah salah satu bagian dari seni berupa benda mati

yang diwujudkan dalam bentuk gambar dua atau tiga dimensi.

3. Pengertian berkarya

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (l997: 451) dijelaskan bahwa karya

adalah hasil perbuatan; buatan; ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan,

berkarya adalah mempunyai pekerjaan tetap, berprofesi. Dan berkarya dapat

diartikan mencipta (melukis, mengarang dan sebagainya). Jadi berkarya adalah

penggunaan keterampilan dan imajinasi secara kreatif dalam menghasilkan benda-

benda estetis.

Menurut Balqis, (2011) berkarya artinya mengerjakan suatu pekerjaan sampai

menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua orang. Karya tersebut dapat

berupa benda, jasa, atau hal yang lainnya. Berkarya adalah kemampuan untuk

menghasilkan sesuatu berupa hasil pekerjaannya. Berkarya sangat erat untuk

hubungannya dengan kerja keras. Kerja keras menunjukkan bahwa seseorang

mempunyai keinginan untuk memperoleh hasil secara baik dan efektif.

Page 16: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

9

Dalam hal berkarya seni. Pada hakikatnya berkarya seni merupakan suatu

proses pendewasaan diri dalam rangka membentuk suatu keutuhan kerangka

berfikir atau penjiwaan terhadap sesuatu hal lain yang senantiasa berubah-ubah

sesuia dengan pola pikir dan perasaan atas apa yang dialami dan terjadi

disekitarnya.

Jadi pengertian berkarya adalah suatu langkah awal dan penentu terciptanya

suatu karya seni dan merupakan suatu hal yang wajar bahwa setiap orang

mempunyai konsep karya seni yang berbeda-beda sesuai apa penjiwaan dan ide

masing-masing sehingga dapat melahirkan suatu keterampilan, imajinasi dan

kreatif.

4. Jenis-jenis aliran seni lukis.

Menurut Nugiyono, (2015) Perkembangan seni lukis modern di mulai pada

masa karya lukisan yang disebut impresionisme berkembang di Eropa dan

kemudian mempengaruhi perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan

perkembangannya, munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia.

Berikut beberapa aliran seni lukis yang terkenal di dunia.

1. Romantisme.

Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah

kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa, karya aliran

romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut cirri-ciri aliran romantisme.

1. Tema kejadian yang mengenaskan

2. Ungkapan penuh gerak dan berlebihan

3. Cenderung di dramatisir

Page 17: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

10

4. Cenderung menggunakan warna-warna cerah

Gambar 2.1. Contoh lukisan aliran romantisme

(Sumber: Nugiyono, 2015)

2. Realisme.

Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan

fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialamisecara objektif.

Berikut cirri-ciri aliran realism.

1. Cenderung sesuai dengan fakta-fakta dan sesuai dengan perbuatan alam

2. Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni.

3. Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai

bentuk aslinya.

Gambar 2.2. Contoh lukisan aliran realism

( Sumber : Nugiyono, 2015)

Page 18: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

11

3. Naturalisme.

Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan alam. Aliran

naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah

kanvas. Cirri-ciri naturalisme antara lain.

1. Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi.

2. Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam

tertentu yang menjadi objek lukisan.

3. Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata.

4. Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif.

Gambar 2.3. Contoh lukisan aliran naturalism

( Sumber : Nugiyono, 2015)

4. Ekspresionisme.

Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai

dasar ungkapan yang dituangkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya seperti itu,

aliran ini memiliki ciri-ciri antara lain.

1. Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan.

2. Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat mata.

Page 19: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

12

Gambar 2.4. Contoh lukisan aliran ekspresionisme

( Sumber : Nugiyono, 2015)

5. Impresionisme.

Aliran seni lukis ini mengungkapkan sebuah lukisan berdasarkan kenyataan

alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya, dengan

pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Cirri-ciri aliran ini

antara lain.

1. Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas.

2. Objek yang dihasilkan agak kabur.

3. Objek sangat alam.

Gambar 2.5. Contoh lukisan aliran impresionisme

(Sumber : Nugiyono, 2015)

Page 20: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

13

6. Abstrak.

Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak

banyak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari

sang seniman sendiri. Cirri-ciri antara lain.

1. Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas

pada bentuk-bentuk yang ada di alam.

2. Garis, bentuk dan warna, ditampilkan pada mengindahkan bentuk asli di

alam.

Gambar 2.6. Contoh lukisan aliran abstrak

( Sumber : Nugiyono,2015)

7. Dadaisme.

Dadaisme merupakan aliran seni lukis dengan cara menyajikan karya artisti,

dari bentuk yang seram, magic, menyeramkan, kekanak-kanakan (naïve)

terkadang mengesankan ciri-cirinya.

1. Dominasi warna hitam, merah, putih, hijau, dengan pewarnaan primer,

tajam, dan kontras.

Page 21: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

14

2. Cenderung menggambarkan kembali kearah primitive, kuno.

Gambar 2.7. Contoh lukisan aliran dadaisme

( Sumber : Nugiyono,2015)

Page 22: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

15

Gambar 2.8. Contoh lukisan menggunakan media gerabah

(Sumber : Nugiyono, 2015)

Page 23: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

16

B. Kerangka Pikir

Keberadaan pendidik dan peserta didik merupakan dua faktor yang

sangat penting di mana diantara keduanya saling berkaitan. Kegiatan belajar

peserta didik sangat dipengaruhi oleh kegiatan mengajar pendidik, karena

dalam proses pembelajaran pendidik tetap mempunyai suatu peran yang

penting dalam memberikan suatu ilmu kepada peserta didiknya. Semestinya

setiap pembelajaran harus direncanakan dengan matang. Dan dalam setiap

pembelajaran tentu ada faktor pendukung dan penghambat. Kedua faktor ini

mempunyai peranan besar untuk sebuah ketercapaian tujuan pendidikan.

Mengetahui faktor pendukung akan membuat kita lebih mudah mengambil

manfaat darinya untuk memuluskan jalan kita dan mengetahui faktor

penghambat akan meminimalkan kegagalan dari setiap usaha

Keberhasilan tujuan pendidikan (output), sangat ditentukan oleh

implementasinya (proses), dan implementasinya sangat dipengaruhi oleh

tingkat kesiapan segala hal (input) yang diperlukan untuk berlangsungnya

implementasi. Mengukur untuk menggambarkan pengetahuan dan

ketrampilan peserta didik atau sebagai dasar untuk mengambil keputusan.

Fungsi penting pada tes pencapaian adalah memberikan umpan balik dengan

mempertimbangkan efektifitas pembelajaran. Pengetahuan tentang

kemampuan peserta didik membantu pendidik untuk mengevaluasi

pembelajaran mereka dengan menunjuk area dimana pembelajaran telah

efektif dan area dimana peserta didik belum menguasai. Informasi ini dapat

digunakan untuk merencanakan pembelajaran selanjutnya dan memberikan

Page 24: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

17

referensi metode pembelajaran yang bersifat alternatif.

Berdasarkan landasan teori tersebut, maka kerangka berpikir dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.9. Skema kerangka pikir penelitian

Siswa kelas VII SMP Negeri 34 Makassar

Pembelajaran Seni Lukis

Metode Pembelajaran

Proses Berkarya

Kemampuan Siswa

Menerapkan Berkarya Seni

Lukis pada Gerabah

Faktor

Pendukung

Faktor

Penghambat

Page 25: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian survei yang bersifat deskriptif artinya suatu

penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum atau deskripsi

tentang apa yang diteliti melalui pengolahan data secara kualitatif dan kuantitatif

B. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang direncanakan oleh peneliti adalah di SMP

Negeri 34 Makassar. Yang terletak Jln torpedo 3 kelurahan sudiang raya

kecamatan biringkanaya.

C. Populasi dan Sampel

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VII

SMP Negeri 34 Makassar.

Adapun sampelnya adalah kelas VII.1 sebanyak 27 orang yang terdiri atas 9

laki-laki dan 18 perempuan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan variabel yang telah dijelaskan tersebut, maka teknik

pengumpulan data yang sesuai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan bentuk pengamatan langsung terhadap subjek

penelitian/ langkah-langkah saat pelaksanaan seni lukis menggunakan mediah

gerabah sedang

18

Page 26: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

19

berlangsung meliputi pengamatan terhadap sket awal, pewarnaan, sampai hasil

karya.

2. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan yang

berkaitan dengan kemampuan bekarya seni lukis kepada peserta didik.

Wawancara bertujuan untuk mengumpulkan keterangan yang objektif dan relevan

dengan kemampuan karya seni lukis yang dilakukan oleh peserta didik.

3. Dokumentasi

Metode ini dilakukan untuk memperoleh data dokumen berupa gambar atau

foto mengenai proses dan tata cara saat berkarya seni lukis yang meliputi proses

sket awal hingga proses pembuatan karya. Data ini merupakan data yang dapat

menunjang dan berkaitan dengan penelitian. Alasan pemilihan cara ini karena

dianggap sebagai salah satu cara untuk memperoleh data secara tepat, cepat dan

efisien.

4. Tes praktik

Tes dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data tentang kemampuan

peserta didik dalam berkarya seni lukis. Dengan tes, kemampuan peserta didik

dapat diukur. Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik

dalam berkarya keramik. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian

kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan : sket awal, pewarnaan

hingga menghasilkan karya lukis. Adapun bentuk instrumen yang diberikan

adalah peserta didik diminta membuat satu buah karya seni melukis cat air dengan

Page 27: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

20

menggunakan media gerabah.

Berikut ini adalah beberapa langkah yang akan dilakukan dalam

melaksanakan tes praktik berkarya lukis menggunakan media gerabah :

1. Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian kepada

peserta didik.

2. Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang kriteria

penilaian.

3. Menyampaikan tugas kepada peserta didik.

4. Memeriksa kesediaan alat dan bahan yang digunakan untuk tes praktik.

5. Melaksanakan penilaian selama rentang waktu yang direncanakan.

6. Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.

7. Melakukan penilaian dilakukan secara kelompok.

8. Mencatat hasil penilaian.

9. Mendokumentasikan hasil penilaian

E. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik

statistik kuantitatif. Data yang di analisis statistik kuantitatif adalah data dari nilai

hasil gambar lukis siswa yang diperoleh setelah mengadakan tes praktik melukis.

Sedangkan data yang dianalisis secara kualitatif adalah data dari hasil observasi

(pengamatan), wawancara, dan dokumentasi.

Secara garis besartahap analisis data diuraikan sebagai berikut:

1. Menelah seluruh data

Page 28: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

21

Menelah data yaitu kegiatan menelah data yang telah terkumpul berdasarkan

hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kegiatan menelah data

dilaksanakan dengan melakukan proses transkrip hasil dari pengumpulan data.

Data yang telah ditranskripsikan dikelompokkan sesuai dengan masalah

penelitian.

2. Mereduksi data

Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengelompokkan dan mengklasifikasi

data. Data yang terkumpul selama penelitian diseleksi dan didentifikasi untuk

kemudian dikelompokkan sesuai permasalahannya. Selain itu, seleksi yang

dilakukan untuk menentukan data yang dibutuhkan dan data yang tidak

dibutuhkan.

Instrument yang digunakan untuk mengukur hasil pembelajaran menggambar

ilustrasi memiliki 6 aspek yaitu, Kesesuaian tema, proporsi, komposisi,

keseimbangan, kesatuan dan teknik. Rentang skala penilaian yang digunakan

adalah 1 sampai 100 untuk setiap aspek. Hal ini berkaitan dengan pendapat

Arikunto (2010: 278) mengenai skala penilaian, yakni: “Dengan menggunakan

skala 1-100, dumungkinkan melakukan penilaian yang lebih halus karena terdapat

100 bilangan bulat. Nilai 5,5 dan 6,4 dalam skala 1-100 yang biasanyadibulatkan

6, dalam skala 10-100 ini boleh dituliskan dengan 55 dan 64”.

Selanjutnya dalam BSNP (paduan penilaian kelompok mata pelajarn estetika,

(2007:22) yakni: “ Skor baru memiliki makna bila dalam konteks ketercapaian

kompetensi yang diharapkan. Untuk itu, skor yang diperoleh perlu dibandingkan

dengan skor ideal atau skor minimal yang harus dicapai oleh peserta didik dalam

Page 29: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

22

satu kompetensi tertentu. Dari rentang skor 0-100, skor 75 disarankan sebagai

kriteria ketuntasan minimal (KKM)”.

Selain uraian pendapat yang telah dikemukakan di atas, alasan penulis

menggunakan rentang skala penilaian 1-100, karena berdasarkan standar KKm

yang harus dicapai oleh siswa dalam proses pembelajaran di sekolah adalah 75.

Ini berarti bahwa nilai 75 berada di antara rentang nilai 1-100.

Untuk mendapatkan skor hasil belajarnya dihitung dengan rumus yakni:

Skor = ∑

x 100%

Tabel 3. 1. Pengkategorian hasil belajar siswa

Interval Skor Kategori

85 – 100 Sangat Tinggi

75 – 84 Tinggi

60 – 74 Sedang

46 – 59 Rendah

0 - 45 Sangat Rendah

Tabel 3.1 Pengkategorian Hasil Belajar Siswa

Data yang diperoleh dalam teknik wawancara meliputi alasan dalam

pemilihan bahan pembelajaran melukis serta bagaimana penilaian terhadap

kemampuan siswa dalam melukis. Data yang dikumpulkan akan diolah

dideskripsikan secara kualitatif.

Page 30: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

23

Selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata skor variable dengan rumus

Arikunto, (2010:299).

Keterangan :

Mean = Rata-rata

Ʃχ = jumlah tiap skor peserta didik

N = Jumlah

Tabel 3.1. Kriteria Penilaian dalam Melukis

No Keterampilan Butir

Instrumen

1 Kesesuaian gambar dengan tema (cerita atau narasi) 20

2 Komposisi 20

3 Proporsi 20

4 Keseimbangan 20

5 Kesatuan 20

Jumlah 100

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian

Page 31: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian berdasarkan data yang

diperoleh mengenai kemampuan peserta didik kelas VII.1 di SMP Negeri 34

Makassar dalam melukis cat air diatas gerabah. Data yang diperoleh melalui tes

praktik hasilnya disajikan dalam bentuk data kuantitatif. Hasil penelitian yang

dilakukan melalui wawancara, observasi (pengamatan) dan dokumentasiakan

disajikan dalam bentuk deskriptif kualitatif yang diuraikan dalam bentuk deskripsi

kalimat.

1. Tingkat kemampuan melukis cat air diatas gerabah pada siswa kelas VII.

Tingkat kemampuan melukis cat air diatas gerabah siswa dapat dilihat dari

kriteria penilaian dalam melukis yaitu, kesesuaian tema komposisi, proporsi,

keseimbangan dan kesatuan.

Ada beberapa siswa yang sudah mampu menerapkan melukis cat air diatas

gerabah. Dilihat dari kertas kerja siswa dibawah ini

No Nama Gambar Lukisan Bebas Indikator Penilaian

1 Adrian

Vernando

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi belum, proporsi sdh

sesuai, keseimbangan msh

kurng, kesatuan jg blm sesuai

Page 32: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

25

2 Afhia

Rahma. N

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi sdh sesuai, proporsi

blm, keseimbangan msh kurng,

kesatuan sdh sesuai

3 Agung

Wijaya. A

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi belum, proporsi

belum sesuai, keseimbangan

msh kurng, kesatuan sdh

sesuai

4 Asyah

Nurjannavi

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi belum, proporsi sdh

sesuai, keseimbangan sdh

sesuai, kesatuan belum sesuai

5 A.Ahmad

Arif

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi belum, proporsi sdh

sesuai, keseimbangan msh

kurng, kesatuan jg blm sesuai

6 A

A

a

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi belum, proporsi sdh

sesuai, keseimbangan msh

kurng, kesatuan sdh sesuai

Page 33: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

26

7

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposis belum, proporsi sdh

sesuai, keseimbangan msh

kurng, kesatuan sdh sesuai

8 Ayu Lestari

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi sdh sesuai, proporsi

belum, keseimbangan msh

kurng, kesatuan belum sesuai

9 Fardiansyah

Keseuaian tema sdh sesuai,

komposisi belum, proporsi sdh

sesuai, keseimbangan msh

kurng,kesatuan sdh sesuai

10 Haryanti

Nurhidayah

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi sdh sesuai, proporsi

belum, keseimbangan msh

kurng, kesatuan belum sesuai

11 Husnul

Hatimah

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi belum, proporsi sdh

sesuai, keseimbangan msh

kurng, kesatuan sdh sesuai

Page 34: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

27

12 M.Agung

Maulana

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi belum, proporsi sdh

sesuai, keseimbangan msh

kurng, kesatuan sdh sesuai

13 Marhaeni

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi belum, proporsi sdh

sesuai, keseimbangan msh

kurng, kesatuan jg blm sesuai

14 Muh.Rifki

Asrah

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi sudah sesuai,

proporsi belum, keseimbangan

msh kurng, kesatuan sdh

sesuai

15 Muh. Faqih

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi belum, proporsi sdh

sesuai, keseimbangan msh

kurng, kesatuan sdh sesuai

16 Muh.Syawa

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi belum, proporsi sdh

sesuai, keseimbangan msh

kurng, kesatuan jg blm sesuai

Page 35: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

28

17 Nur Azizah

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi belum, proporsi sdh

sesuai, keseimbangan msh

kurng, kesatuan jg blm sesuai

18 Nur

Madinah

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi sdh sesuai, proporsi

belum, keseimbangan msh

kurng, kesatuan sdh sesuai

19 Nur Rahma

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi belum, proporsi sdh

sesuai, keseimbangan msh

kurng, kesatuan jg blm sesuai

20 Nurul

Azizyah.S

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisi sdh sesuai, proporsi

blm, keseimbangan msh kurng,

kesatuan sdh sesuai

21 Putri

Rindiani. I

Kesesuaian sdh sesuai,

komposisinya sdh sesuai,

proporsi belum, keseimbangan

msh kurang, kesatuan sdh

sesuai

Page 36: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

29

22 Renzy

Ananda

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisinya blm, proporsi

sdh sesuai, keseimbangan msh

kurng, kesatuan belum sesuai

23 Revina

Indra. G

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisinya blm, proporsi

sdh sesuai, keseimbangan sdh

sesuai, kesatuan belum sesuai

24 Shohib

Azhari

Kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisinya blm, proporsi

blm sesuai, keseimbangan msh

kurng, kesatuan jg blm sesuai

25 Syahrina

Rindiani

kesesuaian tema sdh sesuai,

komposisinya belum, proporsi

sdh sesuai, keseimbangan msh

kurang, kesatuan jga belum

sesuai

26 Tisa

Ramadhani

Kesesuiain tema sdh sesuai,

komposisinya belum, proporsi

sdh sesuai, keseimbangan msh

kurang, kesatuan sdh sesuai

Page 37: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

30

27 Titah

Sukma. R

Kesesuaian tema sudah sesuai,

komposisinya belum, proporsi

sudah sesuai, keseimbangan

masih kurang, kesatuan sudah

sesuai.

4.1 Gambar Karya Lukisan Siswa

Dari 27 siswa dapat disimpulkan bahwa,

Semua siswa di kelas VII.1, sudah mampu menyesuaikan tema yang di

tentukan, delapan belas orang sudah mampu menentukan proporsi, dengan

melihat perbandingan yang ideal dan harmonis antara bagian-bagian benda

yang menjadi objek gambar, tujuh orang yang mampu menentukan

komposisi, dilihat dari cara menyusun dan mengatur objek gambarnya, tiga

orang yang mampu menentukan keseimbangan, dengan melihat keselarasan

antara bidang gambar, objek gambar, dan gambar yang dihasilkan, tiga belas

orang sudah mampu menentukan kesatuan, dilihat dari keserasian dalam

pengaturan objek gambar sehingga benda-benda yang diatur satu sama lain

memiliki kesan gambar yang saling mendukung.

Adapun data yang diperoleh penelitian sebagai berikut, untuk lebih

jelasnya perhatikan tabel dibawah ini:

No Nama Kriteria penilaian Rata-

rata

Jumlah

K.T Kp Pr Ks Kt

1 Adrianto Vernando 20 18 20 19 16 18,6 93

2 Afhia Rahma. N 20 19 20 18 17 19,4 97

Page 38: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

31

3 Agung Wijaya. A 20 17 17 17 16 17,4 87

4 Aisyah Nurjannavi 20 18 19 17 18 18,4 92

5 A . Ahmad Arif 20 16 18 18 19 18,2 91

6 A . Yulia Fitriani 20 18 20 19 16 18,6 93

7 Angelina Daniel. N 20 19 20 19 20 19,6 98

8 Ayu Lestari 20 18 20 19 20 19,4 97

9 Fardiansyah. M 20 19 19 18 20 18,8 94

10 Haryanti Nurhidaya 20 19 20 18 18 19 95

11 Husnul Hatimah 20 18 19 19 17 18,4 92

12 M . Agung Maulana 20 17 17 18 18 18 90

13 Marhaeni 20 17 17 17 17 17,6 88

14 Muh. Rifki Asrah 20 18 20 19 16 18,6 93

15 Muh. Faqih. S 20 16 18 17 18 17,8 89

16 Muh. Syawal. T 20 17 17 17 17 17,6 88

17 Nur Azizah. H 20 17 18 19 18 18,4 92

18 Nur Madinah 20 19 20 18 19 19,2 96

19 Nur Rahma. H.K 20 16 16 17 17 17,2 86

20 Nurul Azizyah. S 20 18 18 19 20 19 95

21 Putrid Rindiani 20 18 20 18 18 18,8 94

22 Renzy Ananda 20 17 18 19 20 19,4 97

23 Revina Indra. G 20 19 20 20 19 19,6 98

24 Shohib Azhari 20 17 16 17 16 17,2 86

25 Syahrina Rindiani 20 16 17 17 17 17,4 87

26 Tisa Ramadhani 20 19 18 16 18 18,2 91

27 Titah Sukma. R 20 18 17 18 17 18 90

Tabel 4.2 Skor Penilaian Berdasarkan Kriteria Penilaian

Page 39: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

32

Keterangan :

K.T = Kesesuaian tema

Kp = Komposisi

Pr = Proporsi

Ks = Keseimbangan

Kt = Kesatuan

2. Yang menjadi tingkat pada faktor penghambat & faktor pendukung

dalam proses melukis cat air diatas gerabah di kelas VII.1

Untuk mengungkapkan tentang faktor penghambat dan kesulitan yang

dihadapi siswa kelas VII.1, hal ini membuktikan bahwa pada umumnya

dalam berkarya seni melukis cat air diatas gerabah masih banyak menemui

kendala dalam menentukan ide dan inspirasi karena kurangnya waktu yang

diberikan kepada siswa, serta memindahkan objek ke media gambar dan juga

pewarnaanya, sehingga masih ada beberapa karya siswa yang belum

memenuhi kriteria penilaian.

Sedangkan dari segi faktor pendukung dalam proses berkarya melukis cat

air diatas gerabah pada kelas VII.1 ini, telah tersedianya alat dan bahan

tersebut. Selain itu ke ingintahuannya serta minat siswa terhadap berkarya

melukis cat air diatas gerabah menjadikan mereka senantiasa antusias

mengikuti pembelajaran.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa menemui

kesulitan / kendala dalam pemindahan objek ke media gambar, dan tahap

pewarnaanya.

Page 40: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

33

B. Pembahasan

Pada penyajian pembahasan hasil penelitian, peneliti telah

mengungkapkan analisis dan penelitian yang pada prinsipnya mencakup dua

persoalan pokok, yaitu: tingkat kemampuan siswa melukis cat air diatas

gerabah, dan yang menjadi faktor penghambat dan pendukung dalam proses

melukis cat air diatas gerabah.

Dari hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 34 Makassar, yang

berkaitan dengan kemampuan siswa melukis cat air diatas gerabah di kelas

VII.1, penulis memperoleh data sebagai berikut:

1. Tingkat kemampuan siswa melukis cat air diatas gerabah di kelas

VII.1

Kemampuan dari dua puluh tujuh siswa diantaranya Sembilan oran

belum mampu menentukan prinsip-prinsip melukis yaitu proporsi, alasannya

peserta didik belum mengerti tentang perbandinganyang ideal dan harmonis

antara bagian-bagian benda yang menjadi objek gambar, dua puluh orang

belum mampu menentukan komposisi, dengan alasan peserta didik susah

mengatur dan menyusun objek gambar dengan baik, dua puluh empat orang

belum mampu menentukan keseimbangan, peserta didik bingung

menyeimbangkan antara objek kiri dan kanan, serta atas dan bawah. Dan

enam belas orang belum mampu menentukan kesatuan pada gambar

alasannya peserta didik bingung menempatkan objek-objek gambar dengan

baik, sehingga gambar tersebut tidak saling mendukung satu sama lain.

Page 41: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

34

Untuk lebih jelasnya peneliti menjabarkan data yang diperoleh sebagai

berikut:

a. Kesesuaian tema

Tema menjadi landasan terhadap suatu gambar baik dalam tema

pendidikan maupun tema kehidupan karena di dalam melukis yang

memiliki himbauan terhadap apa yang terjadi pada masyarakat.

Dari dua puluh tujuh siswa di kelas VII.1, dua puluh orang yang

sudah mampu menentukan tema yang telah ditentukan oleh peneliti

diantaranya yaitu: Afhia, Titah, Tisa, Revina, Renzy, Nurul, Husnul,

Haryanti, Angelina, Yulia, Aisyah, Ayu, Agung, Nur, Putri, Rifki,

Fardiansyah, Marhaeni, Ahmad, dan Azizah.

b. Komposisi

Komposisi dalam seni rupa merupakan salah satu kaidah tentang tata

letak atau cara menyusun objek dalam sebuah seni rupa atau dengan kata

lain komposisi ialah pembentukan atau penggunaan apa saja yang

mungkin dibentuk sehingga menjadi satu kesatuan yang harmoni.

Dari dua puluh tujuh siswa di kelas VII.1 hanya tiga orang yang

mampu dalam penempatan komposisi yaitu: Ayu, Azizyah, dan Putri.

c. Proporsi

Proporsi adalah perbandingan yang ideal dan harmonis antara bagian-

bagian benda yang menjadi objek gambar.

Dari dua puluh tujuh siswa di kelas VII.1. Cuma delapan belas orang

yang mampu dalam penempatan proporsi diantaranya yaitu: Titah, Tisa,

Page 42: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

35

Syahrina, Revina, Renzy, Rahmah, Azizah, Syawal, Faqih, Husnul,

Marhaeni, Maulana, Fardiansyah, Angelina, Yulia, Ahmad, Aisyah, dan

Adrian.

d. Keseimbangan

Keseimbangan adalah keselarasan antara bidang gambar, objek

gambar dan gambar yang dihasilkan.

Dari dua puluh tujuh siswa di kelas VII.1, hanya tiga orang yang

mampu dalam penempatan keseimbangan diantaranya yaitu: Revina,

Renzy, dan aisyah.

e. Kesatuan

Kesatuan adalah keserasian dalam pengaturan objek gambar sehingga

benda-benda yang diatur satu sama lain memiliki kesan ruang,

kedalaman, dan antara objek gambar saling mendukung sehingga

menghasilkan gambar yang baik.

Dari dua puluh tujuh siswa di kelas VII.1, hanya sebelas orang yang

mampu dalam penempatan kesatuan diantaranya yaitu: Afhia, Yulia,

Angelina, Husnul, Fardiansyah, Maulana, Nurul, Rifki, Faqih, Nur,

Agung, Tisa, dan Titah.

2. Yang menjadi faktor penghambat & pendukung dalam proses

berkarya melukis cat air diatas gerabah.

Tingkat kemampuan melukis cat air diatas gerabah siswa dapat dilihat

dari kriteria penilaian dalam melukis yaitu, kesesuaian tema, komposisi,

proporsi, keseimbangan dan kesatuan.

Page 43: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

36

Bedasarkan hasil kemampuan melukis cat air diatas gerabah, tidak lepas

pula dari faktor penghambat yang dihadapi oleh siswa dalam

pelaksanaannya. Oleh karena itu pada proses pembelajaran seni budaya

dengan materi melukis, siswa masih kurang termotivasi sehingga kurang

terfokus pada apa yang diajarkan oleh gurunya.

Hambatan lainnya ialah peserta didik yang belum bisa menentukan ide /

inspirasinya sendiri dalam proses berkarya melukis cat air diatas gerabah,

selama pembelajaran melukis ini membuat peserta didik menjadi terbatas

dalam mengekspresikan diri mereka.

Adapun faktor pedukung dalam proses berkarya melukis cat air diatas

gerabah, peserta didik tidak perlu lagi mengeluarkan biaya sendiri untuk

membeli cat air karena, telah tersedianya alat dan bahan tersebut,

Demikianlah hasil pembahasan tentang kemampuan melukis cat air

diatas gerabah pada siswa kelas VII.1 SMP Negeri 34 Makassar.

Page 44: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang kemampuan melukis cat air diatas

gerabah pada siswa kelas VII.1 SMP Negeri 34 Makassar, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Kemampuan siswa dalam melukis masih dianggap kurang

dikarenakan guru yang ahli pada bidangnya tidak ada sehingga guru

mata pelajaran tersebut hanya member materi tidak pernah member

praktik pada siswa.

2. Dan dari segi faktor penghambat dan pendukung, dalam prose

melukis cat air diatas gerabah, bahwa siswa menemui kesulitan /

kendala dalam pemindahan objek ke media gambar dan juga tahap

pewarnaannya. Selain itu peserta didik tidak perlu lagi mengeluarkan

biaya, karena sudah tersedianya alat dan bahan tersebut.

B. Saran

Disarankan kepada pihak sekolah agar guru yang mengajarkan mata

pelajaran seni budaya harus ahli pada bidangnya, dan bagi guru mata

pelajarandiharapkan memperhatikan atau memberikan praktik agar siswa

tidak mengalami kesulitan saat berkarya.

Page 45: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

38

DAFTAR PUSTAKA

Anton, Adi Sunaryo, dkk, 1997. “ Kamus Besar bahasa Indonesia”. Cetakan ke-

2 Jakarta: Balai Pustaka.

Aqib, Zainal. 2002. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan

Cendekia.

Astutianti. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap

Kemampuan Berkarya Seni kriya Gerabah Teknik Pilin Pda Siswa Kelas

XI SMAN 1 Ponre Kabupaten Bone. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar :

Unismuh Makassar.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Penyusunan KTSP Kabupaten/Kota:

Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang

Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Balqis, Octaviani. Agustus 2011. pengertian Berkarya, (Online)

(http://sportandreligion.blogspot.com, diakses 03 februari 2015)

Galaxy. 2011. Seni Budaya untuk SMP/MTS Kelas VII. Jawa Tengah: CV. Fatihul

Ihsan.

Kunandar, (ed). 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Page 46: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

39

Nugiyono. 12 Januari 2015. Jenis-Jenis atau Gaya Melukis. (Online)

(http://bahanbelajarsekolah.blogspot.com/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-

melukis.html, di akses 29 Juni 2015)

Sadiman, AS. 1995. Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Rajawali.

Singarimbun, Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES

Sukarman, 1991. Pengetahuan Seni Lukis Mahasiswa Studi Seni Tari dan Seni

Musik Pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan. Skripsi tidak

diterbitkan. Ujung Pandang : FPBS IKIP Ujung Pandang.

Syahruddin. 2008. Metodologi Penelitian. Makassar: CV. Permata Ilmu

Tim Penyusun. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: FKIP Unismuhh

Makassar

Wardah. R. M. wisnoe. 1990. Pendidikan Seni Budaya Sekolah Menengah

Pertama. Jakarta: PT Rosda Jayaputra.

Jusmaeni 2016. Kemampuan menggambar ilustrasi dengan menggunaka cat air

pada siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Turatea Kabupaten Jeneponto.

Wahyuni. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kuantitatif Terhadap

Kemampuan Menggambar Ilustrasi dengan Menggunakan Pensil Warna

Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Limbung. Skripsi tidak

diterbitkan. Makassar : Unismuh Makassar.

Page 47: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

Wawancara Dengan

Nama Responden : Drs. Amir Umar (Guru Mata Pelajaran)

Tanggal Wawancara : 5 November 2015

Isi Deskripsi Hasil Wawancara

1. Menurut bapak bagaimanakah proses pembelajaran dalam kelas VII.1 SMPN

34 Makassar?

Jawaban :

Proses PBM dikela VII.1 sanagt mngesankan dimana siswanya

sangat respon atas segala materi yang di berikan terutama materi seni

budaya

2. Metode apa yang sering bapak gunakan dalam pembelajaran seni budaya kela

VII.1 SMPN 34 Makassar?

Jawaban :

Ceramah dan demonstrasi

3. Bagaiamana sikap peserta didik terhadap metode pembelajaran yang bapak

gunakan?

Jawaban :

Cukup antusias menerima serta respon atas tugas yang diberikan

4. Media pembelajaran apa saja yang biasa bapak gunakan dalam proses

pembelajaran?

Jawaban :

Page 48: KEMAMPUAN MELUKIS CAT AIR DIATAS GERABAH PADA SISWA …

Media yang digunakan dalah karya-karya siswa

5. Bagaimana minat peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran?

Jawaban :

Minat peserta didik sangat senang dalam PBM terutama pada

keterampilan melukis

6. Bagaimana kemampuan peserta didik dalam menciptakan/membuat karya

kerajinan tangan?

Jawaban :

Kemampuan menciptakan karya kerajinan tangan, bervariasi ada

yang cukup baik, mereka bersaing atas tugas-tugasnya.

7. Kendala apa saja yang sering dihadapi dalam proses belajar mengajar?

Jawaban :

Kendala, kesiapan baha, dan alat yang kadang tidak disiapkan

8. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut?

Jawaban :

Memberi tugas, membawa bahan atau alat bagi siswa yang tidak

menyetor tugasnya

9. Apa sajakah yang mempermudah bapak dalam proses belajar mengajar?

Jawaban :

Adanya bahan materi dari internet dan adanya karya-karya siswa

yang menjadi media.