Kemampuan Bentuk Eritrosit.docx

12
Kemampuan Bentuk Eritrosit Dipublikasi pada Januari 9, 2012 oleh dardin zakaria MORFOLOGI ERITROSIT DAN KELAINANNYA Eritrosit normal berbentuk bulat atau agak oval dengan diameter 7 – 8 mikron (normosit). Dilihat dari samping, eritrosit nampak seperti cakram atau bikonkaf dengan sentral akromia kira-kira 1/3 – ½ diameter sel. Pada evaluasi sediaan darah apus maka yang perlu diperhatiakan adalah 4S yaitu size (ukuran), shape (bentuk), warna (staining) dan struktur intraselluler. Kelainan Ukuran Eritrosit a. Mikrosit Diameter < 7 mikron, biasa disertai dengan warna pucat (hipokromia). Pada pemeriksaan sel darah lengkap didapatkan MCV yang rendah. Ditemukan pada Anemia defesiensi besi Keracunan tembaga Anemia sideroblasik Hemosiderosis pulmoner idiopatik Anemia akibat penyakit kronik b. Makrosit Diameter rata-rata > 8 mikron. MCV lebih dari normal dan MCH biasanya tidak berubah. Ditemukan pada: Anemia megaloblastik Anemia aplastik/hipoplastik

Transcript of Kemampuan Bentuk Eritrosit.docx

Kemampuan Bentuk EritrositDipublikasi pada Januari 9, 2012 oleh dardin zakaria MORFOLOGI ERITROSIT DAN KELAINANNYA Eritrosit normal berbentuk bulat atau agak oval dengan diameter 7 8 mikron (normosit). Dilihat dari samping, eritrosit nampak seperti cakram atau bikonkaf dengan sentral akromia kira-kira 1/3 diameter sel. Pada evaluasi sediaan darah apus maka yang perlu diperhatiakan adalah 4S yaitu size (ukuran), shape (bentuk), warna (staining) dan struktur intraselluler.Kelainan Ukuran Eritrosit a. MikrositDiameter < 7 mikron, biasa disertai dengan warna pucat (hipokromia). Pada pemeriksaan sel darah lengkap didapatkan MCV yang rendah. Ditemukan pada Anemia defesiensi besi Keracunan tembaga Anemia sideroblasik Hemosiderosis pulmoner idiopatik Anemia akibat penyakit kronikb. MakrositDiameter rata-rata > 8 mikron. MCV lebih dari normal dan MCH biasanya tidak berubah. Ditemukan pada: Anemia megaloblastik Anemia aplastik/hipoplastik Hipotiroidisme Malnutrisi Anemia pernisiosa Leukimia KehamilanAnisositosis adalah suatu keadaan dimana ukuran diameter eritrosit yang terdapat di dalam suatu sediaan apus berbeda-beda (bervariasi).Variasi Kelainan Warna Eritrosit Sebagai patokan untuk melihat warna erotrosit adalah sentral akromia. Eritrosit yang mengambil warna normal disebut normokromia.Hipokromia dalah suatu keadaan dimana konsentrasi Hb kurang dari normal sehingga sentral akromia melebar (>1/2 sel). Pada hipokromia yang berat lingkaran tepi sel sangat tipis disebut dengan eritrosit berbentuk cincin (anulosit). hipokromia sering menyertai krositosis. Ditemukan pada: Anemia defesiensi fe Anemia sideroblasti Penyakit menahun(mis. Gagal gunjal kronik) Talasemia Hb-pati (C dan E)Hiperkromik adalah eritrosit yang tampak lebih merah/gelap dari warna normal. Keadaan ini kurang mempunyai arti penting karena dapat disebabkan oleh penebalan membrane sel dan bukan karena naiknya Hb (oversaturation). Kejenuhan Hb yang berlebihan tidak dapat terjadi pada eritrosit normal sehingga true hypercromia tidak dapat terbentuk.Polikromasia adalah keadaan dimana terdapat bebrapa warna di dalam sebuah lapangan sediaan apus. Misalnya ditemukan basofilik dan asidofilik dengan kwantum berbeda beda karena ada penambahan retikulosit dan defek maturasi eritrosit. Dapat ditemukan pada keadaan eritropoesis yang aktif misalnya anemia pasca perdarahan dan anemia hemolitik. Juga dapat ditemukan pada gangguan eritropoesis seperti mielosklerosis dan hemopoesis ekstrameduler.Variasi Kelainan Bentuk Eritrosita. PoikilositosisDisebut poikilositosis apabila pada suatu sediaan apus ditemukan bermacam-macam variasi bentuk eritrosit. Ditemukan pada: Anemia yang berat disertai regenerasi aktif eritrosit atau hemopoesis ekstrameduler Eritropoesis abnormal (anemia megaloblastik, leukemia, mielosklerosis,dll) Dekstruksi eritrosit di dalam pembuluh darah (anemia hemolitik)b. SferositEritrosit tidak berbentuk bikonkaf tetapi bentuknya sferik dengan tebal 3 mikron atau lebih. Diameter biasanya kurang dari 6.5 mikron dan kelihatan l;ebih hiperkromik daqn tidak mempunyai sentral akromia. Ditemukan pada: Sferositosis herediter Luka bakar Anemia hemolitikc. Elliptosis (Ovalosit)Bentuk sangat bervariasi seperti oval, pensil dan cerutu dengan konsentrasi Hb umumnya tidak menunjukkan hipokromik. Hb berkumpil pada kedua kutub sel. Ditemukan pada: Elliptositosis herediter ( 90 95% eritrosit berbentuk ellips) Anemia megaloblastik dan anemia hipokromik (gambaran elliptosit tidak > 10 %) Elliptositosis dapat menyolok pada mielosklerosisd. Sel Target (Mexican Het cell, bulls eye cell)Eritrosit berbentuk tipis atau ketebalan kurang dari normal dengan bentuk target di tengah (target like appearance). Ratio permukaan/volume sel akan meningkat, ditemukan pada: Talasemia Penyakit hati kronik Hb-pati Pasca splenektomie. StomatositSentral akromia eritrosit tidak berbentuk lingkaran tetapi memanjang seperti celah bibir mulut. Jumlahnya biasanya sedikit apabila jumlahnya banyak disebut stomatositosis. Ditemukan pada: Stomasitosis herediter Keracunan timah Alkoholisme akut Penyakit hati menahun Talasemia Anemia hemolitikf. Sel Sabit (sickle cell; drepanocyte; cresent cell; menyscocyte)Eritrosit berbentuk bulan sabit atau arit . Kadang-kadang bervariasi berupa lanset huruf L, V, atau S dan kedua ujungnya lancip. Terjadi oleh karena gangguan oksigenasi sel. Ditemukan pada penyakit-penyakit Hb-pati seperti Hb S dan lain-laing. Sistosit ( fragmented cell; keratocytes)Merupakan suatu pecahan eritrosit dengan berbagai macam bentuk. Ukurannya lebih kecil dari eritrosit normal. Bentuk fragmen dapat bermacam-macam seperti helmet cell, triangular cell, dan sputnik cell. Ditemukan pada: Anemia hemolitik Purpura trombotik trombosistik Kelainan katup jantung Talasemia Major Penyakit keganasan Hipertensi maligna Uremiah. Sel Spikel (sel bertaji)Ada 2 jenis sel bertaji yaitu akantosit dan ekinosit1. Akantosit (Spurr cell) adalah eritrosit yang pada dinding terdapat tonjolantonjolan sitoplasma yang berbentuk duri (runcing), disebut tidak merata dengan jumlah 5 10 buah, panjang dan besar tonjolan bervariasi, ditemukan pada: Abetalipoproteinemia herediter Pengaruh pengobatan heparin Pyruvate kinase deficiency Peny. Hati dengan anemia hemolitik Pasca splenektomi2. Echynocyte (Burr cell, Crenated cell, sea-urchin cell) merupakan eritrosit dengan tonjolan duri yang lebih banyak ( 10 30 buah), berukuran sama. Tersebar merata pada pada permukaan sel. Ditemukan pada: Penyakit ginjal menahun (uremia) Karsinoma lambung Artefak waktu preparasi Hepatitis Bleeding peptic ulcer Pyruvate kinase deficiency Sirosis hepatic Anemia hemolitiki. Tear Drop cellEritrosit memperlihatkan tonjolan plasma yang mirip ekor sehingga seperti tetes air mata atau buah pir. Ditemukan pada: Anemia megaloblastik Myelofibrosis Hemopoesis ekstramedullar Kadang-kadang pada talasemiaj. Sel krenasiEritrosit memperlihatkan tonjolan-tonjolan tumpul di seluruh permukaan sel. Letaknya tidak beraturan, ditemukan pada hemolisis intravaskuler.k. Kristal Hemoglobin CBentuk kristal tetragonal. Ditemulan pada penderita hemoglobin C yang telah di SplenektomiKelainan Intra Sellular Eritrosita. Stipling basofilikPada eritrosit terdapat bintik-bintik granula yang halus atau kasar, berwarna biru, multiple dan difus. Ditemukan pada:keracunan timahAnemia megaloblastikMyelodisplastik syndrom(MDS)Talasemia minorUnstable hemoglobin diseaseb. Benda PapenheimerEritrosit dengan granula kasar, dengan diameter 2 mikron yang mengandung Fe, feritin, berwarna biru oleh karena memberikan reaksi Prusian blue positif. Eritrosit yang mengandung benda inklusi disebut siderosit dan bila ditemukan > 10% dalam sediaan hapus, petanda adanya gangguan sintesa hemoglobin. Ditemukan pada:Anemia SideroblastikPasca splenektomiBeberapa anemia hemolitikc. Benda Howell-JollyMerupakan sisa pecahan inti eritrosit , diameter pecahan rat-rata 1 mikron, berwarna ungu kehitaman, biasanya tunggal. Ditemukan pada:Pasca splenektomiAnemia hemolitikAnemia megaloblastikKelainan metabolisme hemoglobinSteatorrhoeOsteomyelodisplasiaTalasemiad. Cincin Cabot (cabot Ring)Merupakan sisa dari membrane inti, warna biru keunguan, bentuk cincin angka 8. Terdapat dalam sitoplasma. Ditemukan pada:TalasemiaAnemia pernisiosaAnemia hemolitikKeracunan timahPasca splenektomiAnemia megaloblastike. Benda HeinzHasil denaturasi hemoglobin yang berubah sifat. Tidak jelas terlihat dengan pewarnaan Wrights, tetapi dengan pengecatan kristal violet seperti benda-benda kecil tidak teratur berwarna dalam eritrosit. Ditemukan pada:G-6-PD defesiensiAnemia hemolitik karena obatPasca splenektomiTalasemiaPanyakit Hb Kohn Hammef.Eritrosit berinti (Nucleated red cell)Eritrosit muda bentuk metarubrisit. Adanya inti darah tepi disebut normoblastemia. Ditemukan pada:Perdarahan mendadak dengan sumsum tulang meningkatPenyakit hemolitik pada anakKelemahan jantung kongestifAnemia megaloblastikMetastase karsinoma pada tulangLeuko-eritroblastik anemiaLeukemiaAnemia megaloblastikHipoksiaAspenig.PolikromatofilikEritrosit muda yang mengambil zat warna asam dan basa karena RNA, ribosom dan hemoglobin. Bila diwarnai dengan pulasan supravital sel ini retikulosit.h. Rouleaux formationSuatu eritrosit yang kelihatn tersusun seperti mata uang logam, oleh karena peninggian kadar hemoglobin yang normal, karena artefak.Harus dibedakan dari aglutinasi yang dijumpai pada AIHADitemukan pada: Multiple mieloma, makroglobulonemia.

Variasi bentuk erytrosit

1 Poikilositosis Keadaan terdapat bermacam-macam bentuk eritrosit dalam satu sediaan darah apus, misalnya pada hemoposis extramedullaris.(Illiawati,2008)2 Crenated cell / Echinocyte / Crenated Erythrocyte Keadaan eritrosit mengkerut karena kehilangan cairan pada media hipertonis/dalam suasana lembab lama (sel dengan tepi berkelok kelok).(Illiawati,2008)3 Schistosit / Fragmentosit Keadaan adanya fragmen di sirkulasi, bentuk kecil dan tidak beraturan. Terjadi akibat peningkatan trauma mekanis intravaskuler dam mikroangiopati.(Illiawati,2008)4 Shapped Sel Bentuk eritrosit seperti buah pear.(Ranggani,1989)5 Anulosit Sel Central pollar pada eritrosit mengalami pelebaran.Ranggani,1989)6 Burr Cell / Sea Urchin Cell Muncul akibat kesalahan waktu pembuatan apusan darah, manifestasi penyakit tertentu atau gangguan metabolism tubuh. Sel dengan tonjolan duri ( 10 30 buah ) karena pecahnya membran sel. Ditemukan pada anemia hemolitik, hepatitis, chirchosis hepatis, Pyruvate kinase deficiency, Ca gaster, Bleeding peptic ulcer, dan penyakit ginjal menahun.(Ranggani,1989)7 Ovalocyte / Elliptical Cell / Elliptocyte Mempunyai bentuk yang sangat bervariasi yaitu oval, pensil, dan cerutu dengan konsentrasi Hb tidak hipokromik tapi berkumpul di kedua kutub sel. Ciri khas dari sel ini adalah bentuk silinder dan tengahnya pucat. Ditemukan pada Elliptositosis herediter ( lebih dari 95 % eritrosit berbentuk elliptosit ), anemia defisiensi besi, B12, asam folat, sickle cell anemia, thalasemia, hemolitik desease.(Ranggani,1989)8 Stomatocytes Keadaan eritrosit pada bagian tengah sel mengalami pemucatan dan tidak berbentuk lingkaran tapi memanjang seperti celah bibir mulut. Ditemukan pada stomatositosis herediter, penyakit keganasan, anemia hemolitik, thalasemia, dan keracunan timah.(Ranggani,1989)9 Target Cell / Mexican Hat Cell / Bulls Eye Cell Keadaan dimana eritrosit dengan permukaan luas, bundar, tengahnya menonjol sehingga tampak lebih gelap dikelilingi daerah pucat, tepi sel terjadi penumpukan dan warna Hb seperti topi Meksiko. Dapat ditemukan pada thalasemia, penyakit hati, lecithin cholesterol acyl transferase defisiensi. (Ranggani,1989)

10 Thorn Cell, Acanthocytes, Super cell. Sel-sel tersebut termasuk dalam sel spikel ( spicule cell) yaitu eritrosit dengan tonjolan seperti duri yang lancip. Terjadi karena gangguan metabolism lipid. Ditemukan pada pyruvate kinase deficiency, post splenektomi, pengaruh pengobatan heparin. (Ranggani,1989) 11 Spherocytes, Microshrerocytes, sperosit. Sel-sel tersebut bundar, gelap, uniform, lebih kecil dari eritrosit. Bentuk eritrosit sferikdengan tebal 3 mikron dan diameternya kurang dari 5,3 mikron dan hiperkromik. Terdapat pada sferositosis herediter, anemia iso dan auto-immunohemolitik. (Ranggani,1989) 13 Tear Drop Cell / Sel buah Pear. Memiliki ukuran lebih kecil dari eritrosit normal, hipokromik karena distorsi fragmen eritrosit. Ditemukan pada anemia megaloblastik, Myelofibrosis, thalasemia. (Ranggani,1989) 14 Helmet Cell / Dome Cell Bentuk bundar, tepi sebagian cembung dan cekung