Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

27
PEMROGRAM AN DASAR “ TAHAPAN PENGEMBANGAN APLIKASI”

Transcript of Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

Page 1: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

PEMROGRAMAN DASAR“ TAHAPAN

PENGEMBANGAN APLIKASI”

Page 2: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

ANGGOTA KELOMPOK 6 :

Page 3: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

A. METODE WATERFALL

Metode waterfall merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya. Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah ke-1 belum dikerjakan, maka langkah 2 tidak dapat dikerjakan. Jika langkah ke-2 belum dikerjakan maka langkah ke-3 juga tidak dapat dikerjakan, begitu seterusnya. Secara otomatis langkah ke-3 akan bisa dilakukan jika langkah ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.  

Page 4: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

ANALISA

DESIGN

CODING AND TESTIN

G

PENERAPANPEMELIHARAA

N

TAHAPAN METODE WATERFALL

Page 5: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

1. ANALISALangkah ini merupakan analisa

terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seorang sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemprogram.

Page 6: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

2. DESIGNProses desain akan menerjemahkan

syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan proggrammer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

Page 7: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

3. CODING AND TESTING

Coding merupan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

Page 8: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

4. PENERAPANTahapan ini bisa dikatakan final

dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.

Page 9: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

5. PEMELIHARAAN

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan baru (periperal atau sistem operasi baru), atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

Page 10: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

CONTOH PENERAPAN METODE WATERFALL

Implementasi  waterfall pada sistem pendaftaran siswa  online di SMA 1 Bandung. Di SMA 1 Bandung, sebelumnya, pendaftaran/ registrasi dilakukan secara tatap muka dating langsung ke lingkungan sekolah. Sistem akan dibuat  menggunakan bahasa pemrograman PHP, dengan basis data yang digunakan adalah MySQL yang dilakukan di perangkat keras PC (personal computer) dengan sistem operasi Microsoft Windows XP, Linux, dan lain sebagainya, yang digunakan untuk mempermudah siswa – siswi yang ingin mendaftar pada suatu sekolah, universitas, akademik tanpa harus ke suatu sekolah yang ingin kita masuki.

Page 11: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

KELEBIHAN METODE WATERFALL

Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.

Page 12: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

KEKURANGAN METODE WATERFALL• Diperlukan majemen yang baik, karena

proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.

• Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan.

Page 13: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

B. METODE PROTOTYPING

Metode ini sering digunakan pada dunia riil. Karena metode ini secara keseluruhan akan mengacu kepada kepuasan user. Bisa dikatakan bahwa metode ini merupakan metode waterfall yang dilakukan secara berulang-ulang.

Page 14: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

TAHAPAN METODE PROTOTYPING

PENGUMPULAN

KEBUTUHAN

MEMBANGUN PROTOTYPIN

G

EVALUASI PROTOTYPI

NG

PENGKODEAN SISTEM

MENGUJI SISTEM

EVALUASI SISTEM

MENGGUNAKAN SISTEM

Page 15: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

1. PENGUMPULAN KEBUTUHAN

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

Page 16: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

2. MEMBANGUN PROTOTYPINGMembangun prototyping dengan

membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

Page 17: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

3. EVALUASI PROTOPTYPINGEvaluasi ini dilakukan oleh

pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.

Page 18: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

4. MENGKODEKAN SISTEMDalam tahap ini prototyping yang

sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

Page 19: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

5. MENGUJI SISTEMSetelah sistem sudah menjadi suatu

perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

Page 20: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

6. EVALUASI SISTEMPelanggan mengevaluasi apakah

sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

Page 21: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

7. MENGGUNAKAN SISTEMPerangkat lunak yang telah diuji

dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

Page 22: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

CONTOH PENERAPAN METODE PROTOTYPE

Sebuah rumah sakit ingin membuat aplikasi sistem database untuk pendataan pasiennya. Seorang atau sekelompok programmer akan melakukan identifikasi mengenai apa saja yang dibutuhkan oleh pelanggan, dan bagaimana model kerja program tersebut. Kemudian dilakukan rancangan program yang diujikan kepada pelanggan. Hasil/penilaian dari pelanggan dievaluasi, dan analisis kebutuhan pemakai kembali di lakukan.

Page 23: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

JENIS JENIS PROTOTYPING• Feasibility prototyping. Digunakan untuk

menguji kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk system informasi yang akan disusun.

• Requirement prototyping. Digunakan untuk mengetahui kebutuhan aktivitas bisnis user. Misalnya dalam sebuah perusahaan terdapat user direktur, manajer, dan karyawan. Maka penggunaan sistem dapat dibedakan berdasarkan user tersebut sesuai dengan kebutuhannya.

Page 24: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

• Desain Prototyping. Digunakan untuk mendorong perancangan system informasi yang akan digunakan.

• Implementation prototyping. Merupakan lanjutan dari rancangan protipe, prototype ini langsung disusun sebagai suatu system informasi yang akan digunakan.

JENIS JENIS PROTOTYPING

Page 25: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

KEUNGGULAN METODE PROTOTYPING• Adanya komunikasi baik antara

pengembang dengan pelanggan.• Pengembang dapat bekerja lebih baik

untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.• Pelanggan berperan aktif dalam

pengembangan sistem.• Menghemat waktu dalam

pengembangannya.

Page 26: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

KELEMAHAN METODE PROTOTYPING

• Kualitas sistem kurang baik karena hanya mengedepankan aspek kenyamanan user.

• Pengembang kadang-kadang menggunakan implementasi yang sembarangan.

• Tidak mencerminkan proses perancangan yang baik.

Page 27: Kelompok6 tahapan pengembangan aplikasi

THANK’S FOR ATTANTION