Kelompok V_dampak Korupsi

12
DAMPAK MASIF KORUPSI DALAM SETIAP LINI/SEGMEN KEHIDUPAN Abstrak Untuk mengetahui sebuah tindakan itu baik apa buruk, biasanya ditentukan melalui dampaknya, baik terhadap kondisi si pelaku dan lingkungan sekitarnya. Korupsi dapat ditentukan baik dan buruknya melalui dampak-dampak yang dihasilkan melalui sebuah perilaku korupsi. Pada bahasan ini akan dipaparkan secara objekktif dampak-dampak tindakan korupsi dalam setiap segmen kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Paparan ini akan membuat suatu konsep yang utuh atas dampak korupsi, sehingga dapat diperoleh dengan jelas dampak atas tidakan korupsi yang akan dipergunakan kemudian menjadi pedoman dalam menghadapi korupsi. Keywords : korupsi, dampak, aspek. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Korupsi adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Korupsi sebagai salah satu kejahatan yang dianggap luar biasa di Indonesia. Korupsi dianggap membuat kerusakan yang sangat besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegera. Korupsi dianggap sama merusaknya dengan kejahatan narkoba dan terorisme. Semakin banyak yang korupsi semakin rusaklah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Korupsi memiliki dampak-dampak yang berbeda dalam setiap segmen kehidupan terkhusus di Indonesia. Untuk mengetahui apakah

Transcript of Kelompok V_dampak Korupsi

DAMPAK MASIF KORUPSI DALAM SETIAP LINI/SEGMEN KEHIDUPAN

AbstrakUntuk mengetahui sebuah tindakan itu baik apa buruk, biasanya ditentukan melalui dampaknya, baik terhadap kondisi si pelaku dan lingkungan sekitarnya. Korupsi dapat ditentukan baik dan buruknya melalui dampak-dampak yang dihasilkan melalui sebuah perilaku korupsi. Pada bahasan ini akan dipaparkan secara objekktif dampak-dampak tindakan korupsi dalam setiap segmen kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Paparan ini akan membuat suatu konsep yang utuh atas dampak korupsi, sehingga dapat diperoleh dengan jelas dampak atas tidakan korupsi yang akan dipergunakan kemudian menjadi pedoman dalam menghadapi korupsi.Keywords : korupsi, dampak, aspek.

A. I. PENDAHULUANLatar BelakangKorupsi adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Korupsi sebagai salah satu kejahatan yang dianggap luar biasa di Indonesia. Korupsi dianggap membuat kerusakan yang sangat besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegera. Korupsi dianggap sama merusaknya dengan kejahatan narkoba dan terorisme. Semakin banyak yang korupsi semakin rusaklah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.Korupsi memiliki dampak-dampak yang berbeda dalam setiap segmen kehidupan terkhusus di Indonesia. Untuk mengetahui apakah korupsi itu baik apa buruk kita harus mengetahui dampak-dampak yang disebabkan oleh korupsi dan pelaku-pelaku korupsi. Dengan mengetahui dampak-dampaknya akan diketahui baik atau buruknya tindakan korupsi. Dan dengan mengetahui dampaknya akan dapat diperkirakan seberapa besar dampak dan pengaruh korupsi dalam setiap lini/segmen kehidupan berbangsa dan bernegara.II. PEMBAHASAN

B. DAMPAK EKONOMIDari segi ekonomi korupsi memiliki dampak yang sangat besar. Korupsi yang dilakukan oleh pejabat publik berpengaruh kepada kehidupan perekonomian masyarakat. Dari korupsi yang dilakukan oleh pejabat tersebut menyebabkan perekonomian tidak berjalan dengan semestinya. Beberapa dampak terhadap ekonomi diantaranya:a. Menurunkan daya beli masyarakat.b. Mengurangi dana yang digunakan untuk pembangunan infrastrukturc. Meningkatkan biaya investasi d. Masyarakat kesulitan mendapat fasilitas dari pemerintahe. Pembangunan yang tidak merata

Dampak korupsi terhadap perpajakan, memiliki dampak yang tidak kalah merusaknya bagi kehidupan bangsa dan Negara. Korupsi di bidang perpajakan berpengaruh sangat besar terhadap kehidupan bangsa Indonesia. Indonesia sebagai salah satu Negara yang sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagian besar berasal dari Pajak. Persentase target penerimaan pajak terhadap APBN sebesar 77 persen (APBN 2013).Mengingat begitu vitalnya peran pajak dalam kehidupan berbangsa dan bernegera, sehingga perpajakan dituntut untuk bersih dari praktek korupsi. Korupsi dibidang perpajakan dianggap sebagai perbuatan yang menyakiti seluruh bangsa Indonesia. Oleh sebab itu korupsi oleh petugas pajak selalu mendapat perhatian dari publik. Publik tidak rela jika sumber dana yang digunakan untuk membangun bangsa dikorupsi oleh aparat Negara. Dampak buruk korupsi dibidang perpajakan diantaranya :a. Menurunnya pendapatan negera dari Pajakb. Membuat wajib pajak tidak taat pada peraturanc. Semakin rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap DJPd. Semakin rendahnya tingkat partisipasi masyarakat membangun Negarae. Demotivasi dari petugas pajak yang jujur

C. DAMPAK SOSIAL DAN BUDAYA

Dalam konteks sosial, dampak korupsi menimbulkan problem yang besar. Dampak yang ditimbulkan akibat tindakan korupsi inipun tak dapat dihindari, korupsi sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia, sebab dapat merusak tatanan sosial yang meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan beragama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Sehingga masyarakat kita kehilangan jati diri dan karakter sebagai bangsa. Begitu pula dampak korupsi dalam suatu masyarakat, jika korupsi merajalela dan menjadi makanan masyarakat setiap hari dan menjadi kronis, maka akibatnya akan menjadikan masyarakat tersebut menjadi masyarakat yang kacau, tidak ada sistem sosial yang dapat berlaku dengan baik. Masyarakat akan menjadi individualis bahkan tidak ada kerja sama dan persaudaraan yang tulus.Sikap dan perilaku kolusif dan koruptif itu pada akhirnya akan meniadakan etos kompetisi secara sehat. Memperkuat anggapan bahwa siapa yang berkuasa dan mempunyai uang bisa mengatur segalanya, kesenjangan antarkelompok sosial kian melebar sehingga menciptakan kerawanan sosial.Masyarakat juga menjadi kian permisif pada tindak korupsi. Korupsi dianggap sebagai suatu kelaziman dan bahkan menjadi pelumas bagi proses ekonomi dan politik.Korupsi yang menjangkiti kalangan elit bukan saja menurunkan nilai-nilai yang dilihat masyarakat, tetapi juga memaksa masyarakat menganut berbagai praktek korupsi demi mempertahankan diri. Masyarakat pun terpaksa melakukan korupsi agar mendapat bagian yang wajar, bukan untuk mencapai berbagai keuntungan luar biasa dan begitu seterusnya seperti lingkaran setan yang tak ada habisnya.

D. DAMPAK ATAS SUMBER DAYA MANUSIA

Perilaku Korupsi mempunyai dampak yang negatif terhadap sumber daya manusia di Indonesia. Dampak tersebut dapat dilihat dari kondisi umum Indonesia, dimana banyak kouptor yang tertangkap oleh lembaga anti korupsi.Dampak perilaku koruptif para oknum dalam jangka panjang adalah menurunnya kualitas SDM Indonesia. Kualitas lulusan institusi pendidikan tidak mencerminkan tujuan pendidikan sedangkan semakin banyak anak tidak mampu tidak mendapatkan akses pendidikan. SDM dengan kualitas rendah tidak akan mampu membuat kualitas hidupnya lebih berkembang, ataupun jika mereka mampu berkembang akan menggunakan cara-cara yang illegal, dikarenakan rendahnya integritas dan moral.Korupsi juga mengurangi potensi pendapatan yang mungkin diterima oleh si miskin. Perusahaan perusahaan kecil adalah pihak yang paling sering menjadi sasaran korupsi dalam bentuk pungutan tak resmi (pungutan liar). Bahkan, pungutan tak resmi ini bisa mencapai hampir dua puluh persen dari total biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan ini amat mengkhawatirkan, dikarenakan pada negara negara berkembang seperti Indonesia, perusahaan kecil (UKM adalah mesin pertumbuhan karena perannya yang banyak menyerap tenaga kerja).Apabila korupsi sudah menjadi budaya, maka masyarakat tersebut sudah sakit dan kacau, tidak berfungsinya sistem sosial yang mencegah tindakan korupsi. Setiap diri dalam masyarakat akan mengutamakan kepentingan sendiri daripada kepentingan bersama. Tidak ada kerjasama yang dilandasi ketulusan sehingga berujung kepada degradasi moral.SDM yang tidak berkualitas akan menyebabkan kurangnya kesadaran terhadap korupsi sehingga timbul suatu pemahaman membenarkan yang biasa dalam dunia kerja. Hal ini menimbulkan kecenderungan diwariskannya tindakan koruptif tersebut. Kualitas SDM rendah dengan sendirinya menyebabkan pelayanan kepada masyarakat yang tidak maksimal.

E. DAMPAK ATAS AKHLAK DAN MORAL

Akhlak adalah budi pekerti; kelakuan. Menurut pakar di bidang Akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Ghazali dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, susila. Moral adalah istilah yang digunakan oleh manusia atau orang lainnya yang melakukan tindakan yang bernilai positif. Moral berhubungan erat dengan proses sosialisasi, karena tanpa moral individu tidak akan dapat melakukan proses sosialisasi tersebut.Perilaku Korupsi berdampak pada penurunan kualitas moral dan akhlak. Dengan melakukan tindakan korupsi, maka ia akan mencari atau menciptakan kebohongan-kebohongan lain untuk menutupi perilakunya tersebut. Mengajak pihak-pihak lain untuk bersekongkol dan bekerjasama untuk melakukan korupsi, agar tindak korupsi yang dilaksanakan tidak terbongkar. Nilai-nilai kejujuran dan integritas jelas menghilang. Mental pencuri, tamak dan berbohong berkembang. Selain meningkatkan ketamakan dan kerakusan terhadap penguasaan aset dan kekayaan. Korupsi juga akan menyebabkan hilangnya sensitivitas dan kepedulian terhadap sesama. Rasa saling percaya yang merupakan salah satu modal sosial yang utama akan hilang. Akibatnya, muncul fenomena distrust society, yaitu masyarakat yang kehilangan rasapercaya, baik antar sesama individu, maupun terhadap institusi negara. Perasaan aman akan berganti dengan perasaan tidak aman (insecurity feeling). Korupsi yang merajalela di lingkungan pemerintah dalam penglihatan masyarakat umum akan menurunkan kredibilitas pemerintah yang berkuasa. Korupsi meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap berbagai tindakan pemerintah. Jika suatu pemerintah tidak mampu lagi memberikan pelayanan terbaik bagi warganya, maka rasa respek masyarakat terhadap pemerintah dengan sendirinya akan luntur. Karenanya, praktek korupsi yang kronis menimbulkan demoralisasi di kalangan warga masyarakat. Faktabahwanegaradengantingkat korupsiyangtinggi, maka masyarakat akan mengalami penurunan moral dan akhlak yang berkorelasi juga dengantingkat ketidakpercayaan dan kriminalitas yang tinggi pula.

F. DAMPAK TERHADAP HUKUM

Hukum yang ditetapkan oleh pemerintah pada dasarnya sudah benar dan ditujukan untuk pemerintahan yang bersih dan jujur. Penetapan UndangUndang KUHP, Tata Negara dan hukumhukum lainnya, bahkan UndangUndang Anti Korupsi juga ditetapkan oleh pemerintah dan DPR tetapi hingga saat ini kasus korupsi dan kasus kasus hukum lainnya sangat banyak terjadi di masyarakat saat ini.Korupsi sudah mempengaruhi seluruh pemerintah di segala sektor, termasuk juga di bidang hukum. Korupsi di bidang hukum sudah merasuki setiap sendi hukum, khususnya penegakan hukum. Mulai dari penegakan hukum di pinggir jalan sampai dengan pemerintah pusat bahkan di tingkat kementerian. Contoh di pinggir jalan terlihat dari uang damai yang sudah terlihat umum di pinggir jalan di saat razia kendaraan bermotor, uang pelicin/terimakasih saat pembuatan surat surat dengan institusi pemerintahan seperti pembuatan surat kendaraan bermotor, pemilihan pemenang tender/lelang pengadaan, kasus korupsi proyek miliaran rupiah, bahkan korupsi tingkat kementerian yang bahkan menyeret pimpinan kementerian tersebut. Uang pelicin sampai saat ini dianggap biasa oleh masyarakat Indonesia dikarenakan budaya untuk mengucapkan terimakasih atas hasil yang didapatkan oleh individu tersebut. Korupsi yang terjadi dibidang hukum terutama dilakukan oleh aparat penegak hukum itu sendiri, dan membawa dampak yang sangat besar bagi negara dan pemerintah saat ini. Hukum yang seharusnya jadi pilar untuk menekan laju tindakan korupsi, malah menjadi salah satu sarana para aparat untuk mendapatkan uang atau menjadi sarang perbuatan korupsi. Dampak yang terjadi antara lain:a. Aparat hukum yang tidak bersihb. Hukum diperjualbelikanc. Rakyat tidak percaya kepada Pemerintah.Dampak dampak yang terjadi diatas merupakan dampak beruntun dari tindak korupsi yang dilakukan oleh aparat hukum. Masyarakat akan mengalami kesulitan dalam menerima perlakuan hukum yang sama dan adil. Masyarakat yang membutuhkan hukum tidak mempunyai pilihan lain untuk mendapatkan hukum sehingga terpaksa akan mematuhi keinginan para aparat hukum yang korup. Hal ini mengakibatkan kepercayaan masyarakat yang semakin menurun. Citra dan kredibilitas pemerintah akan semakin turun di mata masyarakat khususnya penegakan di bidang hukum.

G. DAMPAK ATAS KODE ETIKEtika profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesioanl terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban dalam masyarakat (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7). Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik ditetapkan oleh suatu institusi sebagai suatu rambu rambu moral yang wajib dipatuhi oleh institusi tersebut. Penerapan kode etik ini dilakukan agar setiap individu dalam suatu institusi tersebut dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan tujuan utama dari institusi tersebut. Kode etik didesain sedemikian rupa agar setiap prinsip yang dibentuk dan didesain sedemikian rupa, akan tetapi efektifitas dan keberhasilan dari pelaksanaan kode etik tersebut tergantung kepada institusi tersebut dan kontrol yang ketat dalam pelaksanaan tugas tugas institusi tersebut dilaksanakan secara adil dan professional.Kehidupan profesi dikaitkan dengan kegiatan korupsi, etika profesi atau kode etik profesi yang dianggap sebagai pedoman suatu moralitas yang apabila dipatuhi atau ditaati sepenuhnya oleh seorang profesionalis, maka setidaknya ada sebuah harapan bahwa dengan demikian kode etik profesi sangat berperan besar dalam hal mereduksi kegiatan korupsi yang dilakukan oleh kalangan profesionalis, sebab profesionalisme dan etika profesi merupakan suatu kesatuan yang manunggal, yang dalam hal ini etika profesi berperan sebagai alat pengatur karena etika profesi mengontrol perilaku anggotanya agar tetap bekerja menurut etika yang disepakatinya. Kode etik secara umum lebih cenderung kepada tindakan pencegahan korupsi. Sehingga kasus korupsi yang terjadi diawali oleh pelanggaran atas kode etik pekerjaan yang sudah digariskan oleh suatu institusi. Sehingga korupsi yang terjadi pada umumnya orang orang/aparat tersebut sudah melakukan pelanggaran terhadap kode etik. Korupsi akan membuat kode etik tidak mempunyai nilai di mata seseorang dan hal itu membuat seseorang yang melakukan tindakan korupsi akan dipandang jelek dan tidak mempunyai citra/kredibilitas. Korupsi yang terjadi, secara kode etik lebih kepada tindakan moral dari pribadi yang melakukannya. Sehingga bila tindakan korupsi dilakukan oleh seseorang tersebut, maka pandangan atas seseorang tersebut akan menjadi sangat buruk sebab sudah berani melanggar prinsip - prinsip kode etik antara lain prinsip keadilan dan professional. H. DAMPAK TERHADAP DEMOKRASI

Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dimana kedaulatan berada di tangan rakyat. Indonesia menganut sistem Demokrasi Pancasila, dimana dalam demokrasi Pancasila, sistempengorganisasiannegaradilakukanoleh rakyat sendiri atau dengan persetujuan rakyat. Selain itu kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi harus diselaraskan dengan tanggung jawab sosial, keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan dengan cita-cita hidup bangsa Indonesia yang dijiwai olehsemangat kekeluargaan, sehingga tidak ada dominasi mayoritas atau minoritas. Sistem demokrasi juga mensyaratkan adanya transparansi dalam penyelenggaraan negara danpemerintahan.Terhadap Demokrasi Korupsi memiliki 3 (tiga) dampak antara lain :

a) Turunnya Kualitas DemokrasiBila suatu proses demokrasi diwarnai dengan tindakan korupsi maka hasilnya pun tidak baik. Missal dalam pemilihan pemimpin atau wakil-wakil rakyat dilakukan dengan politik uang. Hasil demokrasinya pun banyak yang tidak berkualitas dan cenderung menghasilkan pemimpin yang kemungkinan besar melakukan korupsi juga. Telah terbukti di Indonesia banyak pemimpin daerah, anggota DPR/DPRD dan bahkan Menteri yang terkena kasus korupsi. Hal ini terjadi karena mereka berambisi menjadi seorang pemimpin dengan menghalalkan segala cara termasuk politik uang dan mereka berusaha mengembalikan uang yang mereka keluarkan setelah menjadi pemimpin dengan korupsi. Politik uang ini mencederai nilai-nilai demokrasi karena kekuasaan utama itu adalah rakyat bukannnya uang.b) Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi menjadi rendahJika kualitas demokrasi yang rendah menghasilkan pemimpin yang korup, kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi pun menjadi rendah. Masyarakat akan semakin apatis mengikuti proses demokrasi tersebut. Banyak dari mereka akan memilih golput dalam pemilihan pemimpin karena mengganggap tidak akan merubah keadaan. Selain itu calon-calon pemimpin yang mereka akan pilih banyak yang tidak berkualitas karena mereka dicalonkan bukan karena kualitas tapi lebih cenderung karena kepentingan politik dari kelompok tertentu bukan untuk kepentingan rakyat . Demokrasi yang semestinya berlandaskan kedaulatan rakyat dan kepentingan umum menjadi bias hanya dalam bentuk procedural untuk kepentingan elit politik, dan mengabaikan substansinya.

c) Tidak terlaksananya good governance (tata pemerintahan yang baik)Dalam proses penerapan sistem demokratis, good governance sering mengilhami siapapun untuk mewujudkan penyelenggara negara yang memberikan ruang partisipasi bagi pihak diluar penyelenggara itu sendiri, sehingga ada pembagian peran dan kekuasaan yang seimbang antar negara dalam arti luas (termasuk peran partai politik), masyarakat sipil, dan mekanisme pasar. Adanya pembagian peran yang seimbang dan saling melengkapi antar ketiga unsur tersebut, bukan hanya memungkinkan terciptanya check and balance, peran bagi elite pejabat maupun masyarakat awam dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruhnya. Dengan proses demokrasi yang dipenuhi dengan kecurangan dan ketidakjujuran menyebabkan tidak tercapainya karakteristik suatu pemerintahan yang baik tersebut

I. DAMPAK KORUPSI DI BIDANG POLITIK

Korupsi di bidang politik menghasilkan 3 dampak antara lain :a) Semakin tingginya biaya politikDalam Pemilu Kepala Daerah, Pemilu Legislatif, ataupun Pemilu Presiden, seorang kandidats setidaknya harus menyiapkan dana yang tidak sedikit untuk pencalonan dirinya melalui partai politik, belanja iklan, menyewa konsultan politik, bahkanmungkin untuk money politic. Politik uang ini dilakukan karena paro calon tersebut tidak percaya diri dengan kualitas yang mereka miliki sehingga mereka menghalalkan segala cara salah satunya dengan membagikan uang agar mereka dipilih rakyat. Mereka bisa menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk politik uang ini. Bila mereka terpilih mereka akan bekerja dengan orientasi uang agar bisa mengembalikan uang yang mereka keluarkan selama masa kampanye.b) Lembaga politik cenderung digunakan untuk kepentingan pribadiWakil-wakil yang terpilih dari proses pemilu yang tidak sepenuhnya jujur, adil dan sikap koruptif cenderung menggunakan kewenangan yang ada didirinya untuk kepentingan pribadi dan partainya. Mereka lebih sibuk mempertahankan kekuasaan daripada mementingkan kepentingan rakyat sehingga sering terjadi politik transaksional. c) Citra dan Kredibilitas Sistem/Lembaga Politik di Mata Publik MerosotDengan semakin banyaknya anggota partai politik yang terlibat korupsi membuat masyarakat semakin antipati terhadap lembaga politik. Apalagi ditambah tingkah laku anggota dewan yang sering membolos rapat, tidur saat rapat dan banyak tindakan negative lainnya. Masyarakat menganggap bahwa anggota dewan hanya mementingkan kepentingan sendiri bukan memperjuangakan kepentingan rakyat yang mereka wakili. Lembaga DPR yang sebetulnya sangat terhormat karena merupakan perwujudan kedaulatan rakyat malah menjadi bahan ejekan karena tindakan wakil rakyatnya yang kurang baik. Bahkan menurut survey bahwa kinerja DPR buruk.

III. KESIMPULAN

Korupsi memiliki dampak negatif dalam semua lini/segmen kehidupan, baik terhadap ekonomi, sosial budaya, sumber daya manusia, akhlak dan moral, hukum, kode etik, demokrasi dan sistem politik di Indonesia. Dampak-dampak yang dihasilkan oleh korupsi menyebabkan rusaknya nilai-nilai dalam setiap aspek kehidupan bernegara dan bermasyarakat di Indonesia. Dampak-dampak tersebut tidak hanya ada di jajaran menengah ke bawah, tapi juga di jajaran kalangan menengah ke atas yang secara masif dilakukan oleh beberapa orang yang menguntungkan dirinya sendiri. Walau dampak korupsi paling kelihatan pada bidang ekonomi dan hukum, akan tetapi dampaknya korupsi tidak memiliki dampak yang dominan pada satu bidang saja, karena dampak korupsi merata disemua lini/segmen kehidupan.

IV. DAFTAR PUSTAKA

[1]Helmanita, Karlina dkk. 2008. Pendiikan Anti Korupsi di Perguruan Tinggi. Jakarta : CSRC.[2]Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2011. Pendidikan Anti Korupsi Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta[3]Antara Demokrasi dan Korupsi http://politik.kompasiana.com/2010/05/25/antara-demokrasi-dan-korupsi-149561.html (diakses tanggal 1 November 2014)[4]Dampak Masif Korupsi terhadap Bangsa http://www.academia.edu/7269728/Dampak_Masif_Korupsi_Terhadap_Bangsa (diakses tanggal 1November 2014).