Kelompok 8

12
Dosen Pengampu: Agus Khumaedy,M.Ag FIQH III Mawaniul Irtsi Hijab Furudzul Muqoddaroh Kelo mpok 8

Transcript of Kelompok 8

Dosen Pengampu:Agus Khumaedy,M.Ag

FIQH IIIMawaniul Irtsi

HijabFurudzul

Muqoddaroh

Kelompok 8

Disusun Oleh :

Titik Windasari

(2021114106)

Eni Prasetiyawati

(2021114282)

Ityanul Fahmi

Dinina

(2021114234)

Marfu’atun

(2021114289)

Pengertian Mawani’ul Irtsi

Berdasarkan ilmu Faraidh, Mawaniul Irtsi adalah hilangnya hak ahli waris untuk memperoleh harta warisan dari pewaris karena ada hal-hal yang melarangnya untuk menerma harta warisan. Dan para ahli waris yang kehilangan hak-hak mewarisi yang disebabkan adanya Mawaniul Irtsi disebut Mahrum dan halangannya disebut Hirman.

MY PC

1. PembunuhanPembunuhan dalam islam ada 3 jenis, yaitu:

a. Pembunuhan dengan sengajab. Pembunuhan mirip atau semi

sengajac. Pembunuhan yang keliru2. Berlainan Agama3. Perbudakan

Keadaan yang menyebabkan seorang ahli waris tidak dapat memperoleh harta warisan sebagai berikut:

HIJAB Hijab menurut bahasa berarti

tabir, dinding, halangan. Menurut istilah ulama faraid,

hijab adalah mencegah atau menghalangi orang tertentu menjadi tidak berhak menerima bagian dari harta warisan atau menjadi berkurang penerimaan bagiannya, karena adanya pewaris lain.

Hijab Dibagi Atas 2

MacamA. Hijab Nuqshan

Yaitu bergesernya hak seorang ahli waris dari bagian yang besar menjadi yang kecil, karena ada ahli waris lain yang mempengaruhinya.

B. Hijab HirmanYaitu tertutupnya atau (hilangnya) hak seorang ahli waris untuk seluruhnya, karena ada ahli waris yang lebih utama daripadanya, seperti saudara dari orang yang meninggal dunia tertutup (hilang) haknya jika yang meninggal dunia itu meninggalkan anak atau cucu. Demikian pula cucu jika ada anak laki-laki dari yang meninggal dunia.

Perbedaan hijab dan mawaniul irtsi

Halangan mewarisi bukan karena ahli waris yang bersangkutan.

Orang yang terhalang mendapat warisan dianggap tetap ada dan ia bisa tidak mendapat warisan sama sekali atau ia tetap mendapat harta warisan namun berkurang disebabkan adanya pewaris yang menghalanginya, sehingga keberadaannya tetap mempengaruhi kepada ahli waris lain.

Halangan mewarisi dengan usaha atau perbuatan ahli waris itu sendiri.

Status yang terhalang mendapat warisan dianggap tidak ada sama sekali.

Hijab Mawaniul irtsi

Alasan mengapa hijab selalu ada dalam perhitungan

pembagian warisan, yaitu: Teks-teks al-Qur’an tentang masalah kewarisan selalu mengisyaratkan tentang

adanya hijab dalam pembagian warisan.

Perhitungan pembagian saham mengharuskan adanya hijab yang dengannya pembagian

saham benar-benar dapat dirasakan dan dinikmati

banyaknya karena dibagi hanya dalam sekelompok kecil orang.

FURUDH AL-MUQADDARAH

Kata al-furudh adalah bentuk jamak dari kata al-fardh, artinya bagian atau ketentuan.

Sedangkan kata al-muqaddarah juga berarti ditentukan besar kecilnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa al-furudh muqaddarah adalah bagian-bagian yang telah ditentukan besar kecilnya di dalam al-qur’an yang tidak bertambah kecuali karena radd dan tidak berkurang kecuali karena aul.

Macam-macam al-furudh

muqaddarah Setengah (1/2) Sepertiga (1/3) Seperempat (1/4) Seperenam (1/6) Seperdelapan (1/8) Dua pertiga (2/3)

Daftar Pustaka Sarmadi, Sukris A. 2013. Hukum Waris islam

di Indonesia. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Nasution, Amin Husein. 2014. Hukum

Kewarisan. Jakarta: Rajawali Pers. Somawinata, Yusuf, Dkk. 2002. Fiqh

Mawaris: Hukum Kewarisan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Rofiq, Ahmad. 2007. Fiqh Mawaris. Jakarta: Raja Grafindo.

Muhibbin, Muhammad. 2009. Hukum Kewarisan Islam Sebagai Pembaruan Hukum Positif di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.