kelompok 8
-
Upload
triadi-ucip -
Category
Documents
-
view
225 -
download
4
description
Transcript of kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit wajib menyelenggarakan kegiatan rekam medis sesuai dengan
surat keputusan menteri kesehatan RI. No. 034/Birhup/1972. Menurut Permenkes
No 749a menkes /per/XV tahun 1989 tentang rekam medis / medical record yang
merupakan landasan hukum , semua tenaga medis dan para medis dirumah sakit
yang terlibat penyelenggaraan rekam medis dapat melaksanakannya .
Rumah sakit merupakan instansi kompleks yang bersifat padat karya, mulai
dari profesi, padat teknologi, padat modal namun jika rumah sakit masih kurang
memiliki perencanaan didalam bidang manajemen unit kerja rekam medis yang
ditetapkan, maka akan menyebabkan penurunan mutu dari manajemen rumah sakit
yang bersangkutan. Kelengkapan dalam proses manajemen harus dapat menyediakan
perencanaan sesuai dengan perkembangan teknologi pada sistem manajemen unit
kerja rekam medis (Depkes RI, 2003).
Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP), baik dalam bentuk kertas maupun dalam
format elektronik, selayaknya disusun secara akurat karena merupakan sumber data
yang sangat penting dalam sarana pelayanan kesehatan. KIUP berfungsi sebagai alat
pelacak data pasien dan sarana komunikasi antar bagian dalam pelayanan kesehatan
pasien.
KIUP digunakan untuk mengidentifikasi semua pasien yang pernah mendapat
pelayanan dan merupakan catatan nomor rekam medis mereka berkaitan dengan nama
pasien sebagai kuncinya. Indeks nama ini dapat dikelola secara manual atau sebagai
bagian dari sistem komputer. Masa retensi KIUP bergantung kepada penggunaannya.
Umumnya, untuk fasilitas pelayanan kesehatan (misalnya rumah sakit) KIUP disimpan
1
secara permanen (diabadikan). Untuk pihak asuransi atau badan lainnya, bisa jadi
memiliki kebijakan masa retensi KIUP yang berbeda.
Dari keterangan di atas dapat diketahui peran dan guna manfaat menggunakan
KIUP,dengan latar belakang masalah di atas maka kami akan menbahas tentang
“SYSTEM PENYIMPANAN KIUP SECARA FONETIK “SAOUNDEX” NAMA
PASIEN CAMPBILL”
B. Rumusan Masalah
Mengetahui system penyimpanan kartu indeks utama pasien (KIUP), peran
dan penggunaan dari kartu indeks utama pasien (KIUP).
C. Tujuan Makalah
1. Tujuan Umum
Mengetahui tata cara sistem penyimpanan, bentuk KIUP serta ketentuan – ketentuan
yang berkaitan dengan KIUP.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya sistem penyimpanan KIUP
b. Diketahuinya cara penyimpanan KIUP berdasarkan system fonetik “soundex”
c. Diketahuinya macam – macam sistem fonetik “soundex” dan keterangan yang
berkaitan dengan nama pasien CAMPBILL.
D. Manfaat Makalah
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan disamping teori yang dipelajari serta keterampilan di
dunia kerja, dan memahami sistem kerja rekam medis dan pengelolahannya.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Rekam Medis
Rekam medis adalah keterangan yang tertulis maupun yang terekam tentang
identitas pasien, anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala
pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan,
baik yang dirawat inap, rawat jalan, maupun yang mendapatkan pelayanan
gawat darurat (IGD) (Depkes RI,1997).
B. Tujuan dan kegunaan rekam medis
1. Tujuan rekam medis
a. Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi
dalam upayah peningkatan pelayanan dirumah rumah sakit.
RM baik dan benar administrasi akan tercapai
b. Menurut joint commission on accreditation of healthcare organization
(JCAHO) yang dikutip Basbeth (2005) menetapkan tujuan rekam
medis adalah :
1. Sebagai dasar pemberian pelayana dan evaluasi terapi yang
berkesinambungan
2. Sebagai pelengkap evaluasi medis pasien , terapi dan perubahan
kondisi pasien saat pasien berada dalam perawatan dirumah sakit,
Gawat darurat .
3. Untuk mendokumentasikan komunikasi yang terjadi antara dokter –
dokter yang bertanggung jawab memberikan pelayanan medis
kepada pasien .
4. Sebagai alat bantu hukum bagi pasien , rumah sakit dan dokter.
3
5. Sebagai data yang digunakan untuk pendidikan dan penelitian .
2. Kegunaan Rekam medis
Kegunaan rekam medis dikenal dengan sebutan M.ALFRED ( Medical,
Administration, Legal, Finansial, Riset, Education, dan Dokumentation).
a. Aspek medis ( Medical)
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medic , karena catatan
tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan /
perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien
b. Aspek administrasi (Administration)
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan karena dan tanggung jawab sebagai
tenaga medis dan para medis dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan.
c. Aspek Hukum (Ilegal)
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum , karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar
keadilan , dalam rangka usaha menegakan hukum serta penyediaan
bahan tanda bukti untuk menegakan keadilan
d. Aspek Keuangan (Financial)
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang , karena isinya
mengandung data / informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
keuangan.
e. Apek Penelitian (Riset)
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian , karena isinya
menyangkut data / informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.
4
f. Aspek Pendidikan (Education)
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan , karena isinya
menyangkut data / informasi tentang perkembangan kronologis dan
kegiatan pelayanan medic yang diberikan kepada pasien , informasi
tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan / referensi pengajaran dibidang
profesi sipemakai.
g. Aspek Dokumentasi (Documentation)
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi , karena isinya
sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai
bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit .
Dengan melihat dari beberapa aspek tersebut diatas , rekam medis
mempunyai kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya menyangkut
antara pasien dengan pemberi pelayanan saja kegunaan rekam medis
secara umum adalah :
a. Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga ahli lainya yang
ikut ambil bagian didalam memberikan pelayanan ,
pengobatan ,perawatan kepada pasien .
b. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan / perawatan yang
harus diberikan kepada pasien.
c. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan , perkembangan
penyakit dan pengobatan selama pasien berkunjung / dirawat di
Rumah sakit.
d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa , penelitian, dan evaluasi
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien , rumah sakit maupun
dokter dan tenaga kesehatan lainnya,.
5
f. Menyediakan data – data khusus yang sangat berguna untuk
keperluan penelitian dan pendidikan.
g. Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan
medik pasien.
h. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan. Serta sebagai
bahan pertanggung jawaban dan laporan.
C. Nilai Guna Rekam Medis
1. Bagi pasien
a. Menyediakan bukti asuhan keperawatan / tindakan medis yang diterima
oleh pasien.
b. Menyediakan data bagi pasien jika pasien datang untuk yang kedua
kali dan seterusnya.
c. Menyediakan data yang dapat melindungi kepentingan hukum pasien
dalam kasus – kasus kompensasi pekerja kecelakaan pribadi atau mal
praktek.
2. Bagi fasilitas layananan kesehatan
a. Memiliki data yang dipakai untuk pekerja profesional kesehatan.
b. Sebagai bukti atas biaya pembayaran pelayanan medis pasien.
c. Mengevaluasi penggunaan sumber daya.
3. Bagi pemberi pelayanan
a. Menyediakan informasi untuk membantu seluruh tenaga profesional
dalam merawat pasien.
b. Membantu dokter dalam menyediakan data perawatan yang bersifat
berkesinambungan pada berbagai tingkatan pelayanan kesehatan.
c. Menyediakan data-data untuk penelitian dan pendidikan.
6
D. KIUP (KARTU INDEKS UTAMA PASIEN)
1. Pengertian KIUP
Kartu indeks utama pasien (KIUP) adalah salah satu cara untuk menunjang
kelancaran pelayanana terhadap pasien, karena apabila seorang pasien lupa
membawa kartu berobat maka KIUP akan membantu untuk mencarikan
data pasien yang diperlukan.
Karena KIUP merupakan sumber data yang selamanya harus disimpan,
maka harus dibuat selengkap dan sejelas mungkin. Dalam KIUP memuat
data identitas pasien yang harus dibuat secara terperinci dan lengkap,
antara lain :
- Nama lengkap pasien - Status perkawinan
- Nomor rekam medis - Tempat / tanggal lahir
- Alamat - Pekerjaan
- Nama Ibu - Umur
- Nama Ayah - Jenis kelamin
- Orang yang dihubungi apabila - Agama
Terjadi sesuatu
KIUP digunakan untuk mengidentifikasi semua pasien yang pernah
mendapat pelayanan dan merupakan catatan nomor rekam medis mereka
berkaitan dengan nama pasien sebagai kuncinya. Indeks nama ini dapat dikelola
secara manual atau sebagai bagian dari sistem komputer. Masa retensi KIUP
bergantung kepada penggunaannya.
Defenisi indeks adalah kamus besar ilmu pengetahuan : “penunjuk,
pencatatan”, kartu indeks utama pasien (KIUP) atau Patient’s Master
Index(PMI) adalah daftar permanen yang mengandung nama pasien yang
pernah terlayanai di fasilitas yang terkait, sehingga PMI merupakan salah satu
7
alat terpenting di unit kerja rekam medis, klinik atau pusat pelayanan kesehatan
primer. (Modul Mata Kulia; Henny Maria Ulfa,A.Md.PK,SKM,M.Kes.)
Macam –macam indeks:
a. Indeks pasien
b. Indeks penyakit
c. Indeks obat-obatan
d. Indeks penyakit
e. Indeks dokter
2. Prosedur atau Alur KIUP
a. Petugas admission mengirim tembusan slip admission semua pas dirawat ke
URM secara harian.
b. Pengecekan dilakukan untuk menelusuri apakah ada pasien yg sudah pernah
dirawat, jika sudah maka KIUP yang lama dicabut, kemudian dilengkapi
dengan data terbaru seperti : alamat, nama, dll.
c. Bila pasien belum punya KIUP, maka diterbitkan KIUPnya
d. Dibeberapa RS KIUP disimpan secara terpisah (house file) & dikotak file
KIUP diletakkan sampai pas keluar RS.
e. Jika pas keluar, maka KIUP diambil dari in-house box, diisikan tanggal
keluar, keadaan pulang [sembuh atau meninggal (pakai tinta merah).
3. Peraturan Penjajaran KIUP
a. Peraturan untuk menyimpan KIUP harus rinci, peraturan tersebut harus
diletakkan dekat kotak KIUP untuk memudahkan rujukan.
b. KIUP dimanfaatkan & disimpan hanya oleh petugas yg berwenang.
c. KIUP adalah file berkesinambungan & tidak dipisahkan atas dasar tahunan.
8
d. KIUP tidak boleh dikeluarkan dari lokasinya, jika keluarkan maka beri kartu
pengganti.
e. Audit KIUP dilakukan untuk memonitoring akurasi penjajaran, dg cara
meletakan kartu dengan warna berbeda serta dengan ukuran yang lebih tinggi
yang diletakan di belakang KIUP yang baru dijajar.
f. Audit KIUP dilakukan secara periodik.
g. Pasien yang nama & alamatnya yang diganti, maka hrs diperbaiki KIUPnya.
h. Untuk memastikan setiap pasien punya KIUP, maka harus dilaksanakan
prosedur,Langkah-langkahnya: :
1) Pada setiap registrasi pastikan pasien sudah atau belum punya KIUP.
2) Setiap registrasi dibuatkan kopi tembusannya.
3) Kopi tembusan dikirim ke URM secara harian untuk dicek kembali
KIUPnya.
4) Petugas mengetik KIUP baru.
5) KIUP disimpan secara alfabet dalam laci/rak yang sudah disediakan .
6) Bila RMnya kembali ke URM, maka KIUP dicek kembali untuk melihat
kesalahan dalam pengisian.
4. Penyimpanan KIUP
a. Secara alfabetis ;
1) KIUP dijajar seperti lazimnya urutan kata dalam kamus.
2) Huruf abjad diurut berdasarkan nama keluarga (marga, nama pertama)
yg diikuti nama pasien.
3) Bila ada nama keluarga pasien yang sama, maka disusun menurut abjad
nama pasien, jika nama diri juga sama maka di susun berdasarkan nama
tengah. Jika semuanya sama maka disusun berdasarkan tanggal lahir
atau usia, dimana usia lebih tua ditaruh mendahului usia lebih muda.
9
b. System fonik (phonetic system)
System penyimpanan KIUP jelas ini dilakukan dengan menyusun KIUP
dalam laci-laci penyimpanan secara vertical atas dasar huruf pertama namam
pasien yang di ikuti oleh lafal nama pasien (bukan ejaan nama pasien)
Contoh laci-laci penyimpanan KIUP:
Laci E Laci S
Eddy
Edhie
Edy
Smith P
Smyth p
Smythe p
……………
Sukarno
Soekarno
Shukarno
c. Sistem fonetic “saoundex”
Pada system ini alphabet ditempatkan menjadi 6 huruf kunci kecuali huruf
hidup (vocal/ A,I,U,E,O) dan W,H,Y tidak di kode, penyimpanan KIUP
jenis ini akan menyusun KIUP berdasarkan huruf pertama yang diikuti
dengan huruf kode sesuai hasil pengkodean nama pasien dengan huruf
kunci tersebut.
10
Kode Kunci pada penyimpanan KIUP
Sistem Fonetic “soundex”
Huruf Kunci Nomor Kode Huruf yang dianggap
setara
B 1 P,f,v
C 2 S,k,g,j,q,x,z
D 3 T
L 4 Tidak ada yang setara
M 5 N
R 6 Tidak ada yang setara
Menurut IFHRO tentang ketentuan dalam penyimpanan KIUP secara
saoundex nama pasien CAMPBILL :
Bila huruf kunci beserta huruf yang setara (equivalen) muncul bersamaan
pada nama , maka dikode sebagai satu huruf (huruf runtun setara dikode
sebagai 1 huruf ) contoh : CAMPBILL
11
Nama pasien CAMPBILL, mempunyai KIUP dengan
kode penyimpanan soundex:
C- Prefix, tidak dikode
A-Huruf hidup, tidak dikode
M-5 (Huruf setara )
P-1 (Huruf setara )
B-1 (Huruf kunci )
I-Huruf hidup, tidak dikode
L-4 (Huruf kunci )
L-4 (Huruf kunci )
CAMPBILL dikode C514
5. Logistik & Peralatan
a.Ukuran standar KIUP ; 3 x 5 inci (7,5 x 12,5 cm), ukuran bisa berubah
tergantung pada kandungan informasi yang ada.
b. Karena permanen, maka kartu harus kuat, tidak mudah rusak.
c.Indeks pemandu (index guides) sebagai pengganti KIUP yang dikeluarkan.
d. Peralatan penjajaran : laci penyimpanan, biasanya terdari dari 8 laci dalam 3
baris, untuk mempercepat dan memudahkan pengambilan kartu bila
dibutuhkan maka :
1) Setiap laci diberi tanda keterangan huruf tempat penyimpanan KIUP.
2) Pembatas diletakkan pada susunan kartu disetiap pergantian abjad.
e.Untuk kemudahan pencarian data pasien, dapat dilakukan melalui komputer.
f. KIUP dapat disimpan secara komputerisasi
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13