Kelompok 8

23
JAMUR Ria Ananda Murti Sri Handayani Sri Ngatini Tri Okta 1

Transcript of Kelompok 8

1

JAMUR

Ria Ananda MurtiSri Handayani

Sri NgatiniTri Okta

2

Toksin pada jamurJamur yang

menguntungkan bagi kesehatan

Jamur yang merugikan

Macam-macam sampel pemeriksaan jamur

3

Toksin Pada Jamur

1) Amatoxin/Amanitin (Cyclopeptide)Terbagi menjadi 3 kelas toksin : Amatoxins,

Phallotoxins dan Virotoxins.Dari ketiga kelas tersebut Amatoxins yang sering

menyebabkan keracunan.Kelompok jamur amatoxins adalah kelompok jamur

Amanita (Amanita phalloides, Amanita virosa) atau dikenal dengan The Death cap atau Destroying Angel, The Fool’s Mushroom (A. verna).

4

Keracunan yang disebabkan amatoxins memiliki karakteristik dengan periode laten yang panjang 6 – 24 jam dimana selama itu korban tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan. Gejala keracunan terdiri dari empat fase:

a) Fase laten/tidak menunjukkan gejala (<24 jam dan biasanya 12 jam setelah tertelan)

b) Fase gastrointestinal (6 – 24 jam setelah tertelan) : rasa muntah, diare yang berair, hypovolemia, gangguan elektrolit, gangguan asam basa, penurunan masa protrombin.

c) Period of well-being (24 – 48 jam setelah tertelan) : fungsi hati dan ginjal menurun.

d) Fase hepatik (3 – 5 hari setelah tertelan) : peningkatan LFT/Liver Function Test (gangguan fungsi hati), gagal hati akut dan ginjal akut.

5

Amanita phaloides

Amanaita virosa

6

2) GyromitrinToksin Gyromitrin (N-methyl-Nformylhydrazone)

terurai dengan cepat dalam lambung dan duodenum menjadi asetaldehida dan N-methyl-N-formylhydrazine, melalui hidrolisis lambat diubah menjadi monomethylhydrazine (MMH) dan hidrazin lainnya.

Monomethylhydrazine diyakini menjadi penyebab utama dari keracunan jamur spesies Gyromitra esculenta (the false Morel)

MMH ini digunakan dalam bahan bakar roket dan menyebabkan keracunan serupa pada pekerja industri penerbangan.

7

Gejala keracunan biasanya muncul setelah 6 – 12 jam setelah tertelan :

a) Periode laten (tidak menunujukan gejala keracunan) : <48 jam setelah tertelan

b) Gejala awal : 2-8 jam setelah terhirup uap jamur yang sedang dimasak, 6-24 jam setelah tertelan: kembung, mual, muntah, kram perut, diare berat (yang mungkin berdarah).

c) Gejala akhir : vertigo, kehilangan koordinasi otot, demam, penyakit kuning, kegagalan hati, methemoglobinemia, disfungsi ginjal, seizure,koma.

8

Gyromitra esculenta

9

3) OrellanineoKeracunan karena toksin Orellanine ditandai dengan

periode laten yang lama, gejala keracunan awal seperti mual, muntah, nyeri pada abdomen, anoreksia dan diare akan tertunda selama 12 – 14 jam setelah tertelan.

oOrgan target utama dari racun orellanine adalah ginjal

Cortinarius rubellus

10

4) Ibotenic Acid dan MuscimolThe Fly Agaric (Amanita muscaria) dan Panthercap

(Amanita pantherina) menghasilkan toksin Ibotenic Acid dan Muscimol

Pengaruh utama dari Ibotenic Acid dan Muscimol adalah disfungsi sistem saraf pusat, biasanya depresi

5) Psilocybin Genus Psilocybe, Panaeolus, Copelandia,

Gymnopilus, Conocybe dan Pluteus memproduksi toksin Psilocybin

Pengaruhnya terutama pada susunan saraf pusat (halusinasi)

11

Gejala keracunan akan berkembang dalam kurun waktu 10 menit sampai 2 jam setelah tertelan:a) 10-30 menit pertama akan timbul rasa gelisah, lemah,

nyeri otot, dan rasa tidak nyaman pada perut.b) 30-60 menit timbul visual efek/halusinasi dan distorsi

persepsi, berkeringat, kemerahan pada wajah, dan ketiadaan koordinasi.

c) 60-120 menit semua gejala diatas menjadi sering muncul.

6) Coprine Genus Coprinus (Coprinus atramentarius,

Coprinus cornatus, Coprinus disseminatus, Coprinus micacues, Coprinus picaceus). memproduksi toksin coprine

12

Efek dari jamur ini tidak seperti jamur pada umumnya, efeknya akan terlihat jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol (etanol) sedangkan jika dikonsumsi secara tunggal tidak beracun

Gejala keracunan akan terus berlangsung selama alkohol masih ada di lambung korban.

Korban akan sembuh secara spontan jika alkohol dibebaskan.

13

Jamur yang menguntungkan bagi kesehatan

Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.

14

Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.

Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir

15

Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik

Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer

Higroporus berguna sebagai dekomposer

16

Jamur yang merugikan

Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.

17

Phythophthora infestan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang

Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air

18

Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.

Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia

19

Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia

20

Macam-macam Sampel Pemeriksaan Jamur

1) Kerokan Rambut, Kulit, KukuCara pengambilan kerokan rambut :

Lampu Wood dapat digunakan untuk melihat adanya rambut yang terinfeksi jamur, misalnya infeksi Microsporum audouinii. Jamur akan berfluoresen jika terkena sinar lampu. Forceps steril harus digunakanuntuk mengambil rambut. Helaian rambut dipotong-potong menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, kemudian diletakkan pada permukaan agar yang berisi media pertumbuhan jamur mengandung kloramfenikol dan sikloheksimd, diinkubasi pada suhu 22o-30oC hingga 21 hari untuk memastikan hasil negatif.

21

Cara mengambil kerokan kulit :

Sampel kulit didapatkan dari kerokan kulit pada permukaan lesi di permukaan kulit. Kulit yang akan dikerok dibersihkan terlebih dahulumenggunakan isopropanol alkohol 70%. Pemeriksaan kerokan kulit umumnya dilakukan menggunakan larutan KOH 10% yang dapat menghancurkan jaringan yang mengandung keratin sehingga hifa jamur dapat tampak lebih jelas.

Cara mengambil kerokan kuku :

Pengambilan sampel kuku dilakukan dengan mengerok atau menggunting kuku. Gunting yang digunakan harus steril. Kuku terlebih dahulu dibersihkan dengan isopropanol alkohol 70%, dikerok atau digunting untuk pemeriksaan dengan KOH dan diinokulasi pada media pertumbuhan. Potongan kuku harus diperkecil untuk penanaman pada media

22

2) Darah dan Sumsum Tulang

3) Cairan Serebrospinal/Cerebrospinal Fluid (CSF)

4) Saluran PernafasanSekresi saluran berupa sputum, sputum diinduksi, bronchial washing, bronchoalveolar lavage dan aspirat trakea merupakan jenis-jenis sampel yang diperiksa dari saluran pernapasan

5) Urin

6) Luka dan Jaringan

23